Postingan

Headline

Kontroversi abah dan habib

Dahulu sebelum ada polemik nasabnya kyai imad dengan habaib yang mengaku dan diyakini oleh sebagian besar warga nahdiyyin (NU) sebagai dzuriyah (keturunan) nabi muhammad saw. yang memiliki jalur nasab (garis keturunan) bersambung sampai kepada sayyidina ali ra, maka semua keturunan arab di indonesia biasa dipanggil habib. Setidaknya mereka (para pribumi) akan tanya kepada siapapun yang berwajah timur tengah dengan pertanyaan "sampeyan habib ya?" Namun setelah polemik nasab memanas 3 tahun belakangan ini, bahkan sampai membara dengan isu penolakan para habaib di majelis-majelis dzikir dan pengajian, maka pertanyaan "sampeyan habib ya?" itu sudah jarang ditemui. Setidaknya bagi yang tidak terlalu ekstrim pun seperti kelompok yang sampai menolak kehadiran para habib itu pun membatasi atau sudah tidak lagi tertarik untuk menanyakan identitas itu. Termasuk bagi yang mengaku-ngaku habib padahal bukan habib, kalau dulu maka para habib itu akan mengajarkan kepada para pribu...

Kontroversi hadits puasa dan sedekah

 "كل عمل ابن آدم له إلا الصوم فإنه لي وأنا أجزي به" Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, Imam Bukhari dalam Shahih Bukhari, Kitab al-Saum, Bab Fadhl al-Saum, hadis nomor 1904, Imam Muslim dalam Shahih Muslim, Kitab al-Siyam, Bab Fadhl al-Siyam, hadis nomor 1151. Dan artinya adalah bahwa setiap amal perbuatan manusia akan dinilai dan diberi pahala sesuai dengan niat dan kualitasnya, kecuali puasa. Puasa adalah amal yang istimewa karena Allah SWT yang langsung memberi pahala untuknya, tanpa batasan tertentu. Hadis ini adalah hadis qudsi, yaitu hadis yang berisi perkataan Allah SWT yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam hadis ini, Allah SWT menekankan pentingnya puasa sebagai bentuk ibadah yang unik dan memiliki kedudukan yang tinggi di sisi-Nya. Puasa bukan hanya sekedar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga merupakan kesempatan untuk meningkatkan kualitas spiritual dan moral seseorang. Dengan demikian, hadis ini mendorong umat Islam untuk menjalank...

Pembahasan tentang Nur Muhammad

Hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim Hadis nomor 2286 diriwayatkan oleh Abu Hurairah: "Saya bertanya kepada Rasulullah SAW, 'Wahai Rasulullah, apa yang pertama kali Allah ciptakan?' Beliau menjawab, Cahaya Nabimu, wahai Jabir. Riwayat tersebut menyatakan bahwa Nabi Adam masih berupa tanah liat ketika Nabi Muhammad SAW sudah menjadi cahaya di sisi Allah (Kitab al-Fada'il, Bab al-Nabi SAW sebagai Cahaya).  Riwayat dari sahabat Nabi Ibnu Abbas, yang menjelaskan tentang penciptaan Nabi Muhammad SAW dari cahaya Allah (Musnad Ahmad bin Hanbal hadis nomor 2851, Musnad Abdullah bin Abbas). Tulisan-tulisan ulama tasawuf dan filsafat Islam, seperti Al-Ghazali dalam kitab Mishkat al-Anwar Halaman 52-55 dan Ibnu Arabi dalam kitab Fusus al-Hikam halaman 47-50, yang membahas tentang hakikat Nabi Muhammad SAW sebagai manifestasi cahaya Allah. Juga terdapat dalam kitab-kitab siroh seperti  siroh Ibnu Hisyam Volume 1, halaman 5-10 membahas tentang kelahiran dan ke...

Lutut dan pusar laki-laki termasuk aurat ?

Dalam Islam, lutut laki-laki tidak termasuk sebagai aurat. Aurat adalah bagian tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang lain, kecuali kepada mahram (keluarga dekat). Menurut hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Aurat laki-laki adalah dari pusar hingga lutut." (HR. Abu Dawud, Sunan Abu Dawud, Kitab Al-Taharah, Bab Al-Aurat, Hadits No. 4013. Dan Al-Tirmidzi, Jami' Al-Tirmidzi, Kitab Al-Taharah, Bab Al-Aurat, Hadits No. 2791). Artinya, bagian tubuh di atas lutut, seperti paha dan kemaluan, termasuk sebagai aurat dan harus ditutupi. Namun, lutut itu sendiri tidak termasuk sebagai aurat. Oleh karena itu, laki-laki boleh memperlihatkan lututnya tanpa harus menutupinya. Pusar laki-laki juga tidak termasuk sebagai aurat. Aurat laki-laki dimulai dari bawah pusar hingga atas lutut. Dalam hadits diatas, kata "dari pusar" tidak termasuk pusar itu sendiri, melainkan bagian tubuh di bawah pusar. Oleh karena itu, pusar laki-laki tidak termasuk sebag...

Pemakan riba saat kiamat kelak

Surat Al-Baqarah ayat 275: "الذين يأكلون الربا لا يقومون إلا كما يقوم الذين يتخبطه الشيطان من المس" Terjemahan: "Orang-orang yang makan riba tidak akan berdiri (di hari kiamat) kecuali seperti berdirinya orang yang dikacaukan oleh setan karena gila." (QS. Al-Baqarah: 275) Ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang yang melakukan riba (mengambil bunga uang) akan mengalami azab yang sangat berat di hari kiamat, sehingga mereka tidak akan dapat berdiri tegak seperti orang yang normal, melainkan seperti orang yang dikacaukan oleh setan karena gila. Dalam konteks ini, "berdiri" (يقومون) merujuk pada keadaan orang-orang yang makan riba ketika mereka dibangkitkan dari kubur pada hari kiamat. Mereka akan berdiri dalam keadaan yang tidak stabil, tidak tenang, dan tidak dapat mengendalikan diri mereka sendiri, seperti orang yang dikacaukan oleh setan karena gila. Dalam konteks ayat tersebut, "orang yang dikacaukan oleh setan karena gila" (يتخبطه الشيطان من ا...

Berdoa setelah sholat maktubah

Berdoa setelah selesai shalat maktubah (wajib) tidak ada tuntunannya secara spesifik dari Nabi Muhammad SAW. Namun, Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan beberapa doa yang dapat dibaca setelah shalat, seperti "Astaghfirullah" (Aku memohon ampun kepada Allah), "Allahumma anta as-salam wa minka as-salam" (Ya Allah, Engkau adalah sumber keselamatan dan dari-Mu lah keselamatan), "Rabbana atina fid-dunya hasanah wa fil-akhirati hasanah wa qina adhaban-nar" (Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa api neraka) Doa-doa di atas dapat dibaca setelah shalat, tetapi tidak ada tuntunan spesifik untuk berdoa setelah shalat maktubah. Perlu diingat bahwa berdoa adalah ibadah yang sangat penting dalam Islam, dan dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Jika berdoa dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, maka berdoa setelah shalat maktubah juga boleh dan diperbolehkan. Jadi, tidak ada larangan untuk be...

Hukum membaca mushaf ketika mengimami sholat lima waktu

Hukum membaca mushaf ketika mengimami shalat lima waktu adalah makruh, bahkan haram menurut beberapa ulama. Alasan: 1. Mengganggu konsentrasi imam dan makmum. 2. Tidak sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW, yang biasanya membaca Al-Qur'an dari hafalan. 3. Dikhawatirkan imam akan terlalu fokus pada membaca mushaf, sehingga melupakan adab-adab shalat lainnya. Namun, ada beberapa pengecualian: 1. Jika imam memiliki hafalan yang kurang baik, maka membaca dari mushaf diperbolehkan. 2. Jika imam ingin memastikan kebenaran bacaan Al-Qur'an, maka membaca dari mushaf juga diperbolehkan. Penting untuk diingat bahwa hukum ini dapat berbeda-beda tergantung pada madzhab dan pendapat ulama. Madzhab yang membolehkan membaca mushaf ketika menjadi imam adalah Madzhab Hanafi dan Madzhab Syafi'i, dengan beberapa syarat: Madzhab Hanafi: Jika imam memiliki hafalan yang kurang baik atau imam ingin memastikan kebenaran bacaan Al-Qur'an. Madzhab Syafi'i: Jika imam memiliki hafalan yang ku...

Perang rasul di bulan ramadhan

Perang Badar adalah salah satu perang yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan umat Islam pada bulan Ramadan. Perang ini terjadi pada tahun 2 Hijriyah, tepatnya pada tanggal 17 Ramadan. Perang Badar adalah perang pertama yang dilakukan oleh umat Islam melawan kaum musyrikin Mekah. Perang ini dimenangkan oleh umat Islam, dan merupakan kemenangan besar bagi mereka. Perang Badar juga memiliki makna yang sangat penting dalam sejarah Islam, karena menandai awal dari perjuangan umat Islam melawan kaum musyrikin dan penyebaran agama Islam ke seluruh dunia. Selain Perang Badar, ada juga beberapa perang lain yang dilakukan oleh Rasulullah SAW pada bulan Ramadan, seperti: - Perang Banu Quraizhah Perang Banu Quraizhah adalah salah satu perang yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan umat Islam melawan suku Banu Quraizhah, salah satu suku Yahudi yang tinggal di Madinah. Perang ini terjadi pada tahun 5 Hijriyah, setelah Perang Ahzab. Pada saat itu, suku Banu Quraizhah telah melakukan pengkhianatan terh...

Utsman bin Affan r.a. dan para istrinya

Utsman bin Affan dijuluki "Dzun Nurain" (ذو النورين) yang berarti "Pemilik Dua Cahaya". Julukan ini diberikan karena Utsman menikahi dua putri Rasulullah SAW, yaitu Ruqayyah dan Ummi Kulthum. Dengan menikahi dua putri Rasulullah SAW, Utsman dianggap memiliki dua cahaya, yaitu cahaya iman dan cahaya kekeluargaan dengan Rasulullah SAW. Julukan "Dzun Nurain" ini menjadi simbol kehormatan dan keistimewaan Utsman bin Affan sebagai salah satu sahabat Rasulullah SAW yang paling dekat dan terhormat. Utsman bin Affan memiliki beberapa istri selama hidupnya. Berikut beberapa di antaranya: 1. Ruqayyah binti Rasulullah SAW: Ruqayyah adalah putri Rasulullah SAW dan Khadijah. Utsman menikahinya setelah kematian suaminya yang pertama, Utbah bin Abu Lahab. Ruqayyah meninggal pada tahun 2 H. 2. Ummi Kulthum binti Rasulullah SAW: Setelah kematian Ruqayyah, Utsman menikahi Ummi Kulthum, adik Ruqayyah. Ummi Kulthum meninggal pada tahun 9 H. 3. Fatimah binti Al-Walid: Setelah ...

Fitnah sarro'

Abdullah bin Umar berkata, Kemudian fitnah Sarra’ yang asapnya muncul dari bawah kedua kaki seorang laki-laki Ahlu-baitku (keturunan Nabi) ia mengaku berasal dari keturunanku padahal bukan (tidak diakui Nabi). Wali-waliku adalah orang yang bertaqwa. (HR. Abu Dawud, IV/4242) Siapapun yang mengaku keturunan Nabi saw tapi semua yang dilakukannya berlawanan dengan Nabi saw akan menjadi fitnah diakhir zaman. Itulah fitnah sarra’ yang keluar dari kedua kaki yang mengaku ahlu bait padahal bukan. Kemudian kaum muslimin terbelah menjadi dua : yang tetap beriman tanpa kemunafikan dan yang beriman tapi penuh kemunafikan. Dan tidak disebutkan siapa kedua golongan itu. Keturunan Nabi saw (ahlu bait) yang tidak mengikuti adab dakwah dan akhlaq nabi saw akan menjadi salah satu fitnah di akhir zaman. Kepergiannya menjadi fitnah, kedatangannya juga menjadi fitnah dikalangan muslimin. Bahkan juga menjadi fitnah dikalangan sesama ahlu bait sendiri. Fitnah datang silih berganti seperti kepingan malam. Bai...

Perselisihan antara Khalid bin Walid dan Abdurrahman bin Auf

Peristiwa tersebut tercatat dalam beberapa sumber sejarah dan hadits, antara lain dijelaskan dalam Kitab "Shahih Bukhari" (no. 3671), riwayat dari Abdullah bin Abbas, Kitab "Shahih Muslim" (no. 2483), riwayat dari Abdullah bin Abbas, Kitab "Sunan Abu Dawud" (no. 4658), riwayat dari Abdullah bin Abbas, dan Kitab "Tarikh al-Tabari" karya Muhammad bin Jarir al-Tabari. Kronologi Peristiwa tersebut adalah Khalid bin Walid mencaci Abdurrahman bin Auf. Nabi Muhammad SAW mendengar celaan tersebut. Maka Nabi Muhammad SAW membela Abdurrahman bin Auf dengan mengatakan: "Janganlah kamu mencaci sahabatku!" (لاَ تَسُبُّوا أَصْحَابِي).  Hadits tersebut dikutip oleh imam bukhari dalam shahih beliau no.3673 : "Janganlah kamu mencaci sahabatku, karena jika salah seorang di antara kamu menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, maka itu tidak akan mencapai nilai sebutir gandum yang diinfakkan oleh salah seorang dari mereka." Dalam shahih muslim no.2...

Tidak boleh menyebutkan kebaikan ahli bid'ah

Dalam Islam, menyebutkan kebaikan ahli bid'ah (orang yang melakukan perbuatan menyimpang dari ajaran Islam) memiliki beberapa pandangan. Dalilnya adalah surat al an'am ayat 55 : وَكَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ وَلِتَسْتَبِينَ سَبِيلُ الْمُجْرِمِينَ Dan demikianlah Kami terangkan ayat-ayat Al-Qur'an, (agar terlihat jelas jalan orang-orang yang shalih) dan agar terlihat jelas (pula) jalan orang-orang yang berdosa. Imam Syafi'i berpendapat bahwa tidak boleh memuji ahli bid'ah karena dapat mempengaruhi orang lain untuk mengikuti kesesatan mereka. Imam Malik berargumen bahwa memuji ahli bid'ah dapat menyebabkan kesesatan dan kekafiran. sementara Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan bahwa tidak boleh memuji ahli bid'ah kecuali jika mereka bertobat. Alasan yang dikemukakan oleh mereka bertiga adalah untuk menghindari kesesatan dan kekafiran, mencegah pengaruh buruk terhadap masyarakat, mengikuti contoh Nabi Muhammad SAW yang tidak memuji orang-orang yang melakukan kesa...

3 hal yang menghalangi datangnya hidayah

Berangkat dari kisah wafatnya Abu Tholib, paman nabi s.a.w.  1. Tidak selektif mencari teman. Abu thalib lebih memilih mengikuti abu jahal, umayyah bin kholaf, al mughiroh daripada mendengarkan seruan nabi. Sehingga dia meninggal dunia tanpa memperoleh hidayah islam.  Banyak ayat di dalam al qur'an yang menceritakan penyesalan orang-orang yang salah dan tidak selektif memilih teman, diantaranya dalam surat al furqon (25) ayat 28 :  يَٰوَيْلَتَىٰ لَيْتَنِى لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا Kecelakaan besarlah bagiku, kenapa aku dulu tidak menjadikan si fulan sebagai teman. Nabi s.a.w. bersabda yang diriwayatkan oleh imam abu dawud dan tirmidzi dengan sanad yang shohih, dari sahabat abu hurairah r.a. :  الرجل على دين خليله، فلينظر أحدكم من يخالل Seseorang itu tergantung pada agama teman karib (sahabat) nya, maka hendaklah setiap orsng berhati-hati di dalam memilih sahabat. 2. Terlalu mengagungkan budaya sebagai warisan leluhur (nenek moyang), adat istiadat, sekalipun ny...

Zaid Bin Arqam

Kisah Sahabat Nabi Zaid bin Arqam RA adalah seorang Anshar yang telah memeluk Islam ketika masih anak-anak. Ketika terjadi perang Uhud, ia bergabung dengan pasukan muslim yang siap berangkat, tetapi keberadaannya diketahui oleh Nabi SAW dan beliau memulangkannya, karena ia masih sangat muda. Ia sangat sedih dengan larangan Rasulullah ini.  Pada tahun 5 hijriah Zaid mengikuti peperangan Bani Musthaliq. Usai peperangan, ketika masih menetap di Muraisi, sempat terjadi ketegangan antara kaum Muhajirin dan Anshar, yang dipicu oleh persenggolan ketika mengambil air di mata air, antara Jahjah al Ghifary, orang upahan Umar bin Khaththab, dan Sinan bin Wabar al Juhanny, salah seorang sahabat Anshar. Perselisihan ini sendiri sebenarnya telah bisa didamaikan Rasulullah SAW. Tetapi tokoh munafiq, Abdullah bin Ubay mengomentari peristiwa itu, ia berkata kepada kaumnya, "Inilah yang kalian lakukan, andaikata kalian tidak memberikan harta kalian kepada mereka, tentu mereka akan berpindah ke temp...

Badzan, Abanauah Dan Jadd Jamirah

Kisah Sahabat Nabi Badzan adalah wakil Kisra Persiayang membawahi wilayah Yaman. Setelah Kisra Persia merobek-robek surat Nabi SAW, dan utusan beliau, sahabat Syuja bin Wahb al Asadi meninggalkan istana Kisra, Kisra memerintahkan Badzan untuk mengirimkan surat dengan dua utusan untuk menemui Nabi SAW. Isi surat itu antara lain memerintahkan beliau untuk menghadap Kisra Persia dengan segera. Dua orang itu adalah Abanauah, seorang menteri urusan khusus kerajaan Romawi, dan seorang lelaki dari al Furs yang dikenal dengan nama Jadd Jamirah. Mereka berdua sempat singgah di Thaif, dan mencari informasi dari orang-orang Quraisy yang sedang berdagang di sana. Orang Quraisy ini sempat gembira karena Kisra Persia menunjukkan sikap bermusuhan dengan Nabi SAW, yang artinya berada di pihak yang sama dengan mereka. Kedua utusan Badzan ini meneruskan perjalanan ke Madinah. Sesampainya di Madinah dan menghadap Nabi SAW, Abanauah menyampaikan suratdari Badzan, dan berkata, "Sesungguhnya Kisra tela...

Ali bin abi tholib

Kisah Sahabat Nabi Tumbuh dalam Didikan Kenabian Nabi SAW Ali bin Abi Thalib masih sepupu Nabi SAW, putra dari Abi Thalib bin Abdul Muthalib, paman yang mengasuh beliau sejak usia delapan tahun. Pamannya ini bersama Khadijah, istri beliau menjadi pembela utama beliau untuk mendakwahkan Islam selama tinggal di Makkah, walau Abi Thalib sendiri meninggal dalam kekafiran. Ali bin Abi Thalib lahir sepuluh tahun sebelum kenabian, tetapi telah diasuh Nabi SAW sejak usia 6 tahun. Sebagian riwayat menyebutkan ia orang ke dua yang memeluk Islam, yakni setelah Khadijah, riwayat lainnya menyebutkan ia orang ke tiga, setelah Khadijah dan putra angkat beliau Zaid bin Haritsah. Bisa dikatakan ia tumbuh dan dewasa dalam didikan akhlakul karimah Nabi SAW dan bimbingan wahyu. Maka tidak heran watak dan karakter Ali bin Abi Thalib mirip dengan Nabi SAW. Dan secara keilmuan, ia mengalahkan sebagian besar sahabat lainnya, sehingga beliau SAW pernah bersabda, "Ana madinatul ilmu, wa Ali baabuuha…"...

Larangan mengucapkan selamat pada hari raya umat agama lain

Ditulis Oleh : abu mahdi ibn ibrohim Ada beberapa hadits dan pendapat ulama tentang larangan mengucapkan selamat pada hari raya umat agama lain.  Dalil dari hadits diantaranya adalah riwayat imam abu dawud no.1134 yang artinya : "Janganlah kamu mengucapkan selamat kepada mereka (umat lain) pada hari raya mereka, karena itu termasuk dalam kategori menyerupai mereka." Dan satu hadits lagi riwayat beliau no.4031 yang artinya : "Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka." Adapun pandangan dan pendapat Ulama tentang larangan mengucapkan (tahniah) bagi seorang muslim pada acara keagamaan atau hari raya umat agama lain adalah berasal dari Imam Ibn Taymiyyah, dimana belia berkata : "Tidak boleh mengucapkan selamat kepada mereka pada hari raya mereka, karena itu termasuk dalam kategori menyerupai dan memuji agama mereka." (Majmu' al-Fatawa, 25/329) Juga pandangan Imam Ibn al-Qayyim yang menegaskan bahwa : "Mengucapkan selamat pad...

Perubahan watak

Watak seseorang dapat berubah karen 2 faktor, internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi antara lain : Pengalaman hidup : Trauma, kesulitan, atau kegagalan dapat mengubah watak. Proses belajar : Pendidikan, pelatihan, dan pengalaman baru. Perkembangan diri : Refleksi, introspeksi, dan perubahan nilai. Kematangan emosional : Pengembangan kesadaran dan pengendalian diri. Adapu  faktor eksternal yang berpengaruh diantaranya : Lingkungan : Perubahan lingkungan, teman, atau keluarga. Pengaruh sosial : Media, budaya, atau norma sosial. Peristiwa hidup: Kehilangan, kegagalan, atau keberhasilan. Bantuan profesional : Terapi, konseling, atau pelatihan. Proses perubahan watak terjadi pada beberapa hal, diantaranya pada kesadaran dengan mengakui kekurangan atau kelemahan, pada motivasi dengan ingin berubah dan memperbaiki diri, pada perencanaan dengan menetapkan tujuan dan strategi perubahan, dan pada implementasi dengan melaksanakan perubahan dan mempertahankannya. Ada beberap...

Saksi palsu

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman di dalam surat al furqon ayat 42 dan surat 25 ayat 72 yang artinya : "dan orang -orang yang tidak memberikan kesaksian palsu".  Ibnu abbas r.a. dan adh dhohhak rahimahullah menafsirkan makna az-zuur dengan "hari raya kaum musyrikin". Dinukil dari kitab ahkam ahludh dhimmah juz 3 hal.1244. Berdasarkan penafsiran ibnu abbas dan adh dhohhak maka umat islam dilarang menghadiri atau turut memeriahkan dan berpartisipasi pada peringatan hari raya umat agama lain. Dan fenomena ini lagi marak belakangan ini, biasanya di momentum akhir tahun masehi. Namun ada penafsiran lain tentang makna az zuur ditekankan pada 3 hal penting yaitu: hendaknya menjauhi persaksian dusta, kewajiban untuk jujur dan amanah serta menjaga nilai-nilai keadilan dan kebenaran. Didalam kitab-kitab tafsir, seperti kitab tafsir ibnu katsir dan kitab tafsir ath thobari, kata az zuur dimaknai sebagai : dusta dan buhtan.  Buhtan (بهتان) dalam bahasa Arab memiliki beber...

Sampai kapan akan terus bermusuhan ?

Gambar
Coba simak leaflet berikut ini, bagaimana seharusnya kita menanggapinya ?  Maka, tanggapan kita yang terbaik adalah berpegang teguh pada agama yang diridhoi Allah yaitu islam, dengan mengikuti tuntunan yang telah diajarkan nabiNya Muhammad s.a.w. dan dipraktekkan oleh para sahabat beliau, lalu diikuti oleh generasi berikutnya yaitu tabi'in dan berikutnya yaitu tabi'ut tabi'in, secara berjenjang dari lisan dan tulisan para ulama yang hidup pada generasi tersebut, dimana khazanah ilmu yang mereka tinggalkan terjaga sampai sekarang ini. tinggal kita mengambil dan mempelajarinya dari mereka. Adapun perbedaan diantara mereka dalam beberapa hal masalah agama yang biasa disebut furu' tidaklah perlu dipertentangkan apalagi dijadikan bahan permusuhan bahkan perkelahian. karena sesungguhnya syariat ini begitu luas dan fleksibel mengikuti fitroh manusia dan aturan Allah yang baku, sedangkan yang mutasyabihat (yang masih debatabale) biarkan dibahas dan diselesaikan oleh para ulama ...

Siapkan amal jariyahmu

Umat muhammad umurnya pendek. Nabi saw. Sudah mengingatkan melalui lisan beliau : umru ummatii bainas sittiina wa sab'iin (umur umatku antara 60 sampai 70 tahun). Berbeda jauh dengan umat-umat terdahulu yang bahkan sampai berumur lebih dari 500 tahun. Karenanya maka umat nabi muhammad diberi keistimewaan sebagai bentuk keadilan Allah atas manusia secara keseluruhan. Setidaknya ada 2 keistimewaan itu yaitu yang pertama dilipatgandakannya setiap kebaikan minimal 10 kali lipat. Dan yang kedua adalah adanya amal jariyah. Sekaitan hal yang kedua ini yaitu amal jariyah maka tulisan ini akan menguraikannya secara singkat akan tema ini. Amal jariyah adalah perbuatan yang kita lakukan di masa lalu dan tetap memiliki dampak yang berkesinambungan sekalipun kita sudah meninggal dunia. Sehingga dengannya Allah berkenan tetap memberikan pahala atau kebaikan kepada kita yang mengalir terus bagi pundi-pundi amal sholeh kita untuk bekal di hari perhitungan (kiamat) kelak. Terdapat sebuah hadits yan...

4 tokoh wanita di surga

Di dalam kitab durrul mantsur fii ta'wiili bil ma'tsuur juz 3 hal.540 disebutkan sebuah hadits riwayat ibnu abi syaibah dan ibnu jarir dari fatimah r.a. dia berkata : nabi s.a.w. berkata kepadaku : engkau adalah pemimpin para wanita surga kecuali maryam.  Diriwayatkan pula dari ibnu jarir dari 'ammar bin sa'ad dia berkata : rasulullah s.a.w. bersabda : keutamaan khodijah dibandingkan dengan wanita lainnya dari umatku adalah seperti keutamaan maryam atas semua wanita di alam ini.  Diriwayatkan dari ibnu 'asakir dari ibnu 'abbas dia berkata : rasulullah s.a.w. bersabda : pemimpin wanita penghuni surga adalah maryam binti imron kemudian fatimah kemudian khodijah kemudian asiyah istri fir'aun.  Diriwayatkan oleh ibnu 'asakir dari ibnu 'abbas, dan diriwayatkan pula oleh ibnu 'asakir dari jalur muqotil dari adh-dhohhak dari ibnu 'abbas dari nabi s.a.w. beliau bersabda : 4 pemimpin wanita yang berilmu: maryam binti imron lalu asiyah binti muzahim la...

Suriah kembali ke tangan muslimin

Menanggapi atas runtuhnya rezim bashar assad, penganut paham (sekte) alawi, salah satu sempalan syi'ah nushairiyah, maka Syaikh amin al kurdi sebagai penanggung jawab lembaga fatwa di masjid umawi damaskus libanon, memberikan sambutannya sebagai berikut : Bismillah. alhamdulillah . Salawat dan salam untuk rasulillah. Dari masjid jami umawi damaskus, kita haturkan pujian kepada Allah subhanahu wa ta'ala . Atas diangkatnya kesulitan (musibah) di negeri umat islam di syam ini. Pada hari ini orang-orang beriman berbahagia atas pertolongan Allah. Allah menolong siapa yang dikehendakiNya karena Dia maha mulia dan penyayang. Segala pujian untukMu ya tuhanku. Maha suci, tidak ada tuhan selainMu. Wassalamualaikum wr.wb.

Satu Wajib dan Dua Sunnah pada Hari Jum'at

Terdapat sebuah hadits riwayat Imam Abu Dawud no.291 :   عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْغُسْلُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ عَلَى كُلِّ مُحْتَلِمٍ وَالسِّوَاكُ وَيَمَسُّ مِنْ الطِّيبِ مَا قُدِّرَ لَهُ dari [Abdurrahman bin Abi Sa'id Al-Khudri] dari [Ayahnya] bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mandi pada hari Jum'at adalah wajib bagi setiap orang dewasa, demikian pula bersiwak dan memakai wangi-wangian jika mampu." Pada hadits tersebut terdapat satu hal wajib dan dua hal sunnah yang dituntunkan rasulullah saw. kepada kita yaitu wajibnya mandi pada hari jum'at dan sunnah bersiwak (sikat gigi) dan menggunakan wangi-wangian (minyak wangi) pada hari jum'at.  Kapan waktunya ? dalam hadits tersebut nabi tidak menyebutkan pastinya, tetapi para ulama memberikan penjelasan bahwa pelaksanaannya sebelum sholat jum'at. Untuk mandi dan sikat giginy...

Menyikapi musibah yang terjadi pada orang lain

Malang berduka, semoga daerah kita dijaga oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Tepatnya di RT 21 dusun kampung teh desa sukodono kecamatan dampit dan wilayah bacem gondanglegi sukojayan kabupaten malang  الحمد لله الذي عفانا مما إبتلاهم وفضلنا على كثير ممن خلق تفضيلا.  Ini adalah doa yang disunnahkan rasul saw. Jika mendapatkan berita musibah di tempat lain (riwayat turmudzi dan dihasankan oleh syaikh albani). Alhamdulillaahil ladzii 'afaanaa mimmaa ibtalaahum wafadh-dholana 'alaa katsiirin mimman kholaqo tafdhillaa. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan keselamatan (kebaikan) kepada kami seperti musibah yang telah menimpa mereka dan telah pula memberikan keutamaan bagi kami dibandingkan dengan orang lain (yang tertimpa musibah itu)

Al Qur’an berbicara tentang perempuan

Ayat yang pertama kali memunculkan kata “nisa” (perempuan) dalam urutan surat-surat al qur’an adalah terletak pada surat al baqoroh ayat 226 :   لِلَّذِينَ يُؤْلُونَ مِنْ نِسَائِهِمْ تَرَبُّصُ أَرْبَعَةِ أَشْهُرٍ ۖ فَإِنْ فَاءُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ Bagi orang yang meng-īlā' isterinya harus menunggu empat bulan. Kemudian jika mereka kembali (kepada isterinya), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. Meng-īlā' istri, maksudnya bersumpah tidak akan mencampuri istri. Dengan sumpah ini seorang istri menderita, karena tidak dicampuri dan tidak pula diceraikan. Dengan turunnya ayat ini, maka suami setelah empat bulan harus memilih antara kembali mencampuri istrinya lagi dengan membayar kafarat sumpah, atau menceraikan. Mengapa permasalahan ilaa’ ini menjadi masalah yang pertama kali dimunculkan dalam urutan pembahasan yang berhubungan dengan perempuan ? Jawaban simpel (sederhana) nya adalah karena permasalahan ini adalah permasalahan mendasar yang dapat saja ...

Manfaat Silaturrahim

Silaturrahim atau silaturahmi adalah dua kata yang berasal dari akar kata bahasa Arab yang sama yaitu silatun dan rahimun, yang memiliki arti menyambung dan berkaitan dengan rahim (keluarga seibu) atau yang memiliki hubungan kekerabatan.  Dalam ejaan bahasa Indonesia, ternyata silaturrahim biasa digunakan untuk istilah yang lebih spesifik yaitu menyambung hubungan kekerabatan. Sedangkan silaturahmi digunakan untuk istilah yang lebih umum yaitu menyambung hubungan baik dengan orang lain yang memiliki keterikatan dengan kita, seperti teman, tetangga dan keluarga jauh. Imam Bukhari dalam shahih beliau menyampaikan sebuah hadits dari nabi saw. yang berbunyi : لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِيء وَلَكِنَّ الْوَاصِلَ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا  “Bukanlah bersilaturahmi orang membalas kunjungan atau pemberian, tetapi yang bersilaturahmi adalah yang menyambung apa yang putus.” Manfaat Silaturahmi Menurut Islam   1. Mendekatkan Diri kepada Allah sebagaimana disebutkan ...