CTW, agt'23 ➡️ Nop'22
Catatan Pagi, Kamis 14 Shafar 1445 H , 31 Agustus 2023, oleh FIM PWI DP 3170
Begitu Cepat
SUNGGUH BEGITU CEPAT dan terasa singkatnya kita hidup di dunia. Di angka berapa umur kita saat ini ? Baru saja awal bulan, sekarang sudah akhir bulan. Seolah baru saja kemarin pergantian tahun, kini tahun baru sudah hampir di penghujung pergantian.
Seolah baru saja pagi, namun tiba tiba siang menjelang. Anak anak kita yang kemarin terlihat masih anak anak, kini tiba tiba telah remaja. Usia kita yang kemarin terlihat muda, kini tiba tiba sudah menua. Bahkan sebagian dari orang orang yang kita kenal kemarin kini mereka telah tiada.
Sungguh begitu cepatnya waktu berlalu dan berganti, tanpa terasa tiba tiba kita telah menua. Begitulah sejatinya kita di dunia tak ubahnya hanya bagaikan seorang musafir yang berteduh di bawah pohon, kemudian pergi melanjutkan perjalanan yang panjang.
Karena itu wahai diri, jangan lalai dan sia siakan kesempatan ini untuk meraih bekal amal. Dan jangan pernah terlena dengan badan sehat dan usia muda, karena syarat untuk mati tak harus sakit dan tak harus tua. InsyaAllah Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberi kita taufiq dan keistiqamahan di atas ketaqwaan, Dan semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala menutup usia kita dengan husnul khatimah.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu
Ilmuku ibadahku
KITA SEMUA TENTU menyadari bahwa ilmu sebagai sesuatu yang sangat mulia. Dalam agama kita, ilmu diibaratkan pondasi dalam menghamba kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Banyak sekali ayat dan hadits yang menerangkan mulianya ilmu. Diantaranya :
Pertama, “Ketahuilah /ilmuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan/tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan.” (QS. Muhammad: 19)
Pada ayat di atas, Allah Ta’ala perintahkan “mengilmui’’ terlebih dahulu, sebelum kemudian terjun ke ranah ibadah. Ini menunjukkan bahwa ilmu adalah pijakan, pondasi dan modal utama, dalam menghamba kepada Allah. Ibadah yang disinggung pada ayat di atas adalah ibadah istighfar, yang dapat dimaknai pula seluruh ibadah hendaklah didahului ilmu.
Kedua, “Allah bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang- orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu)” (QS. Ali Imran: 18)
Perhatikan ayat ini [orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu)], Allah menyandingkan persaksianNya dengan persaksian orang-orang berilmu serta para malaikat, akan keesaanNya. Sangatlah cukup kedudukan seperti ini sebagai bukti yang menyadarkan orang- orang beriman tentang mulianya ilmu.
Ketiga, “Katakanlah, Samakah antara orang-orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu?!” (QS. Az Zumar: 9). Ayat ini bermakna istifham inkari, yang bermakna “Tentu tidak sama antara orang yang berilmu dengan yang tidak.”
Keempat, “Allah akan meninggikan orang- orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Mujadillah: 11)
Kelima, “Mereka menanyakan kepadamu: “Apakah yang dihalalkan bagi mereka?”. Katakanlah: “Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang buas yang telah kamu ajar dengan melatih nya untuk berburu; kamu mengajarnya menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu. Maka makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu, dan sebutlah nama Allah atas binatang buas itu (waktu melepaskannya).” (QS. Al Maidah: 4)
Bayangkan saja, anjing yang tidak berilmu oleh Allah dimuliakan. Ayat di atas menerangkan kepada kita halalnya hewan buruan hasil tangkapan anjing yang terlatih dan disebut nama Allah saat melepasnya, hukumnya halal dimakan. Inilah bentuk mulianya anjing yang berilmu. Maka, jika binatang saja dapat mulia karena ilmu, lebih lagi manusia, sebagai makhluk Allah yang mulia dari hewan !
Keenam, hadits Ummu Salamah radhiyallahu’anha. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam apabila selesai shalat Shubuh selepas salam beliau membaca : “Ya Allah, sungguh aku minta kepadaMu ilmu yang manfaat, rizeki yang baik, dan amal yang diterima.” [1]
Perhatikan permintaan pertama dalam doa yang rutin beliau Shalallahu ’Alaihi Wasallam di pembuka hari. Hal pertama yang beliau pinta adalah ilmu yang bermanfaat. Ini menunjukkan ilmu adalah modal untuk mendapatkan rizeki yang halal dan baik, serta amal shalih yang diterima Allah. Dan masih banyak lagi dalil yang menunjukkan kemuliaan ilmu.
Harus kita sadari Bersama bahwa, kemuliaan-kemuliaan ilmu di atas menjadi tak berarti, saat kita cacat dalam satu hal, yaitu amal. Iya, ilmu tanpa amal ibarat pohon tanpa buah. Pembawa ilmu tak akan menjadi mulia bila ilmu yang ia pelajari tak membuahkan amal.
Pada tulisan ini, anda akan mendapatkan beberapa point bukti yang menguatkan pesan ini, yaitu ilmu tak akan berbuah kemuliaan bila tak diamalkan….
fimdalimunthe55@gmail.com
Rujukan : Tsamaroh Al-Ilmi Al-Amal, karya Prof. Dr. Abdurrazaq bin Abdulmuhsin Al-‘Abbad hafidzohumallah ta’ala. Catatan Kaki : [1] HR. Ibnu Majah, no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al-Hafizh Abu Thahir, shahih
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu
Istiqamah Berbuat Baik dan Bertuturkata Baik
TERUSLAH berbuat kebaikan sekalipun tidak ada yang memberikan komentar. Dan berucaplah dengan tutur kata yang baik. Sebab, kita tidak akan pernah tahu amalan mana yang akan menjadi pehala.
Bersykur karena Allah selalu memberi jalan dan peluang kepada kita untuk berbuat kebaikan. Boleh jadi, kebaikan tersebut hanya sekadar kata nasihat yang tampak sederhana. Jabir Radhiyallahu Anhu menyatakan bahwa Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam bersabda, "Setiap kebaikan adalah sedekah.” (HR. Bukhari)
Bahwa setiap kebaikan yang dilakukan oleh manusia dengan niat baik tergolong sedekah yang diganjar pahala oleh Allah. Sedekah tersebut tidak terbatas hanya pada apa yang dikeluarkan seseorang berupa harta.
Itulah sebabnya, setiap yang mampu berbuat baik terhitung sebagai orang yang bersedekah. Tidak ada balasan perbuatan baik. Jika kita ingin berbicara maka berfikirlah terlebih dahulu, jika apa yang kita ucapkan adalah kebaikan maka ucapkanlah perkataan tersebut.
Namun, jika apa yang kita ucapkan adalah buruk dan mengandung dosa maka tahanlah. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman : "Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)". (Qs. Qaaf : 18)
Thawus bin Kaisan rahimahullah berkata, ketika menjelaskan ayat di atas, “Tidak ada satu ucapan pun yang diucapkan oleh anak Adam, kecuali pasti akan dicatat, bahkan rintihannya ketika ia sedang sakit.” (Shifatus Shafwah, 2/591; Hilyatul Auliya, 4/4)
Seorang muslim yang beriman pada Allah dan hari akhir, bila ia menyadari bahwa semua akan di pertanggung jawabkan maka ia akan senantiasa berusaha berbuat sebaik mungkin, salah satunya adalah dalam hal berbicara. Karena setiap ucapan yang keluar dari lisan kita semua akan dicatat.
Maka hendaknya kita berusaha diam atau bicara yang baik, jangan sampai kita bicara yang sia-sia atau tidak bermanfaat apa lagi bicara yang mengandung dosa. Dari Abu Hurairah bahwa Rasulallah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (HR. Bukhari no. 6018; Muslim no.47)
InsyaAllah, Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberi kita taufiq dan hidayah untuk senantiasa dapat menjaga lisan kita dengan baik. Semoga hati kita slalu digerakkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam berbuat kebaikan dan berucap yang baik baik, Aamiin......
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu
Bersyukur dan Qana'ah
Tulisan hari ini Bersyukur dan Qana'ah melanjutkan EPCDH kemarin, Menjadi Hamba yang Selalu Mensyukuri Nikmat Allah. Di dunia ini kita akan selalu menemukan kehidupan orang lain yang lebih baik dari kehidupan kita.
Jika engkau kaya maka akan ada yang lebih kaya darimu. Jika engkau cantik dan gagah maka akan ada yang lebih cantik dan lebih gagah darimu. Jika rumahmu megah maka akan ada yang lebih megah dari rumahmu.
Jika kendaraamu mewah maka akan ada yang lebih mewah dari kendaraanmu. Dan seterusnya... dan seterusnya. Maka disinilah ada kaidah sederhana bagi seorang muslim agar hidup menjadi tenang dan bahagia, yaitu senantiasa merasa bersyukur atas segala apa yang Allah berikan.
Dalam Surat Adh Dhuha Ayat 11 Allah Ta'ala berfirman: "Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaknya engkau nyatakan (dengan bersyukur)". Dalam ayat ini dijelaskan bahwa, pentingnya membalas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan cara bersyukur.
Walaupun itu kadang sederhana. Sebab dengan bersyukur Allah akan menambah nikmat kita. Dengan bersyukur akan menjadikan kita lebih merasa tenang. Sebab dengan bersyukur adalah merupakan amalan yang besar pahalanya.
Dan sebab bersyukur menjadikan Allah mencintai dan meninggikan derajat hambaNya. Karena orang yang syukur adalah orang yang benar-benar telah mengumpulkan banyak amalan- amalan hati yang sangat tinggi nilainya.
Ia tidak memiliki rasa hasad dengan nikmat orang lain, dan ia senantiasa berhusnudzon kepada Allah, bahwasanya apa yang Allah tetapkan baginya itulah yang terbaik baginya... Yaa Allah, anugerahkanlah kami sifat yang mulia ini. Agar kami menjadi hamba yang senantiasa bersyukur dan qana’ah atas segala karuniaMu.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalammualaykum Warrahmatalahi Wabarakatuhu
Menjadi Hamba yang Selalu Mensyukuri Nikmatallah
Saudara saudaraku yang dirahmati Allah. Semua nikmat itu berasal dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Allah berfirman yang artinya: “Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)” (QS. an-Nahl: 53)
“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rizki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepadaNya saja menyembah.” (QS. an-Nahl: 114). Bersyukur merupakan perintah Allah: “Ingatlah kepadaKu, Aku juga akan ingat kepada kalian.
Dan bersyukurlah kepadaKu, janganlah kalian kufur.” (QS. al-Baqarah: 152). Di ayat ini Allah memerintahkannya secara khusus, kemudian sesudahnya Allah memerintahkan untuk bersyukur secara umum.
Allah berfirman yang artinya, “Maka bersyukurlah kepadaKu.” Yaitu bersyukurlah kalian atas nikmat nikmat ini yang telah Aku karuniakan kepada kalian dan atas berbagai macam bencana yang telah Aku singkirkan sehingga tidak menimpa kalian.
Disebutkannya perintah untuk bersyukur setelah penyebutan berbagai macam nikmat diniyah yang berupa ilmu, penyucian akhlak, dan taufik untuk beramal, maka itu menjelaskan bahwa sesungguhnya nikmat diniyah adalah nikmat yang paling agung. Bahkan, itulah nikmat yang sesungguhnya.
Apabila nikmat yang lain lenyap, nikmat tersebut masih tetap ada. Hendaknya setiap orang yang telah mendapatkan taufik (dari Allah) untuk berilmu atau beramal, senantiasa bersyukur kepada Allah atas nikmat tersebut. Hal itu supaya Allah menambahkan karuniaNya kepada mereka.
Dan juga, supaya lenyap perasaan ujub (kagum diri) dari diri mereka. Dengan demikian, mereka akan terus disibukkan dengan bersyukur. Jika tidak bersyukur, berarti ia telah kufur. Karena lawan dari syukur adalah ingkar/kufur, Allah pun melarang melakukannya.
Allah berfirman (yang artinya), “Dan janganlah kalian kufur”. Yaitu mengingkari nikmat dan menentangnya, tidak menggunakannya dengan baik. Rabbi awzi'nii an ashkura ni'mata kal latiii an'amta 'alaiya wa 'alaa waalidaiya wa an a'mala saalihan tardaahu wa adkhilnii birahmatika fii 'ibaadikas saalihiin.
Artinya: "Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham utk tetap mensyukuri nikmatMu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmatMu ke dalam golongan hamba-hambaMu yang shalih." (QS. an-Naml: 19).
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bangsa Sengsara
SIAPA hari ini yang tidak mengeluh kesulitan pangan, pekerjaan, dan papan ? Hampir semua mengeluh, tapi tak mau mengungkapkannya. Mungkin gengsi, harga diri tinggi. Mari kita putar lamunan kita pada awal 1998. Kaum yang mengklaim reformis menuduh Soeharto sang diktator.
Kekuasaannya mencapai 32 tahun, jika tidak dihentikan, ia bisa berkuasa seumur hidup. Oleh karenanya langkah Soeharto harus dihentikan. Maka proses penjatuhan Soeharto pun didiskusikan. Orasi, brosur, pamflet dan buku-buku disebar. Isinya tentang Korupsi, Kolusi, Nepotisme Soeharto dan kroninya.
Soeharto dituduh menumpuk kekayaan. Hartanya tersebar dari dalam hingga ke luar negeri. BUMN dikangangki, PNS dikebiri, waktu itu ABRI dikuasai dan Yayasan-yayasan dialihfungsi. Masyarakat jadi paham. Hati mereka terhenyak. Kesadaran terbangun. Dan marah. Mahasiswa bergerak.
Demonstrasi di mana-mana. Kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah luntur, terkikis habis. Kejadian ini terus berlangsung secara sporadis di beberapa wilayah, utamanya Jakarta, Medan, Bandung, Jogjakarta, Surabaya dan Makassar.
Puncaknya masyarakat dan mahasiswa berhasil menduduki gedung DPR-RI. Mereka mendesak Ketua MPR untuk mencabut mandat terhadap Soeharto. Harmoko sang Ketua MPR anak manis piaraan Soeharto balik kanan berpihak pada mahasiswa.
Pada saat yang bersamaan 17 menteri di bawah provokasi Ginandjar Kartasasmita mundur dari Kabinet Pembangunan VII. Akhirnya Soeharto jatuh menyatakan mengundurkan diri pada 21 Mei 1998. Ia membacakan teks yang disusun oleh Yusril Ihza Mahendra yang kini juga sebagai kaum reformis.
Mahasiswa bersorak sorai. Masyarakat bergembira. Aneka polah dipertontonkan merayakan kemenangan, mirip anak SMA lulus ujian sekolah yang bajunya dipilox. Sang diktator telah mundur. Langkah berikutnya undang-undang diubah, era baru telah datang, politisi bagi-bagi kekuasaan.
Kini era reformasi tengah berjalan. Presiden berganti, kabinet bergiliran, gubernur dan bupati bergantian. Mereka menikmati kekuasaan. Saking nikmatnya, hasrat berkuasa makin merajalela. Ada Presiden ingin berkuasa lagi, meski konstitusi membatasi.
Mereka lupa amanat penderitaan rakyat. Rakyat kini tak mendapatkan keuntungan apapun dari proses reformasi. Apa apa yang dulu ditentang di zaman Orba, kini ditiru oleh kaum reformis. Apa apa yang dulu diharamkan sekarang dihalalkan. Korupsi yang dulu jadi musuh, sekarang jadi sahabat sejati.
Kolusi yang dulu dibenci, sekarang dipuji. Nepotisme yang dulu dihujat, sekarang dijiplak. Anak dan menantu serta kerabat bisa menjabat. Apa yang didapat oleh rakyat dari proses reformasi ? tidak ada. Rakyat makin sengsara. Rakyat terkena prank penguasa. Jika dulu masih ada subsidi, sekarang gigit jari.
Jika dulu masih ada sekolah gratis buat orang miskin, sekarang justru dihujat, siapa suruh kamu miskin ? Mau pintar ? Bayar ! Sadis.... Dulu seorang penjual bubur bisa naik haji. Boro boro ke tanah suci. Sekarang penjual bubur tak bisa jualan lagi. Gas mahal, beras mahal, listrik mahal, lapak mahal.
Jika dulu anak petani, nelayan dan buruh masih bisa sekolah, sekarang mereka disuruh duduk manis di rumah menunggu BLT datang. Ngalap berkah. Proses pembodohan terus berjalan. Bangunlah jiwanya bangunlah badannya. Namun jiwa rakyat telah dininabobokkan oleh uluran tangan dzalim penguasa.
Ia menjadi pengendali jiwa-jiwa kerdil, mengharap pemberian dan belas kasihan. Otak mereka dicuci untuk selalu nrimo bahwa negara sudah ada yang mengurusi, jangan banyak mimpi. Ketakutan disebar, kekhawatiran diumbar : jangan sampai Indonesia jadi negeri bar bar seperti negara negara yang mengalami.
Stempel Kadrun disematkan. Akibatnya sebagian masyarakat jadi apatis, lemah dan tak berdaya. Mereka ikut membenci saudaranya sendiri yang dibuat oleh gerombolan buzzer bayaran pengadu domba dibawah kendali penguasa.
Sadarlah wahai saudarak bangsaku. Kekuatanmu telah dipecah belah. Saatnya bersatu melawan para pengkhianat bangsa. Kaum reformis tak lebih baik dari Orba. Mereka hanya follower belaka. Do it brother, Now or never. Wahai Ketua MPR, anda gak lebih gentleman ketimbang Harmoko.
Wahai para menteri, anda tak lebih cerdas dari Ginanjar Kartasasmita. Wahai rezim penguasa, nikmatmu tak akan lama, apalagi jika kau peroleh dari darah rakyat. Wahai rakyat, perubahan dan persatuan untuk keadilan tak akan datang hanya dengan berpangku tangan.
Jika cara-cara normal tak memungkinkan, gunakan cara-cara abnormal, keduanya sama-sama konstitusional. Dan atas ridha Allah pendzalim akan termakan atas kedzalimannya. InsyaAllah anak cucu cicit kita tidak sengsara. Aamiin.
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu
Kelapangan Hati Anugerah Allah
Lapangnya hati, selamatnya dari keresahan, dan kegundahan adalah cita-cita yang agung. Karena hati yang lapang adalah nikmat yang amat besar dari Tuhan semesta alam. Kelapangan hati dapat dirasakan dengan ketenangan dan terjaganya hati dari kotoran-kotoran, sehingga hati akan merasa bahagia dalam kehidupan yang mulia dan indah.
Di saat Allah telah mengkaruniakan hati yang lapang kepada hambaNya, dimudahkan urusan- urusan hidupnya, dihindarkan dari resah dan gelisah, maka dengan nikmat ini dia dapat memperoleh maslahat-maslahat agama dan dunianya. Dia pun akan mudah meraih cita-citanya.
Hal tersebut akan menjadikannya mudah melakukan berbagai ibadah dan berbagai amal kebajikan. Di samping itu, ia akan mampu menjaga maslahat- maslahat hidupnya. Berbeda dengan seseorang yang mengalami sempitnya hati, ia selalu gelisah dan sedih.
Hal ini akan menyebabkan terbengkalainya banyak manfaat dalam hidupnya. Dia menjadi tidak mampu beramal baik, tidak bergairah untuk masuk ke dalam pintu-pintu kebaikan. Hidupnya hanya berpindah dari satu kesedihan menuju kesedihan yang lain, atau dari satu kegelisahan menuju kegelisahan yang lain.
Hal ini menunjukkan bahwa lapangnya hati adalah kekuatan yang paling dapat membantu seorang dalam mewujudkan cita-cita dan berbagai hal yang bermanfaat untuk hidupnya. Coba perhatikan bagaimana doa Nabi Musa ‘alaihis salaam di saat diperintah oleh Allah untuk menghadap kepada Fir’aun, mendakwahinya, dan memperingatkannya dari kesombongan karena kuasanya.
Musa mengadu dan mengucapkan doa, “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku…” (QS. Thaha: 25-26) Satu lagi dalil yang menunjukkan bahwa kelapangan hati adalah nikmat.
Di saat Allah Ta’ala mengatakan kepada hamba, utusan pilihanNya, Muhammad Shallallahu ’Alaihi Wasallam, Allah menjelaskan suatu nikmat yang amat besar yang telah didapatkan beliau, “Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu.” (QS. As-Syarh: 1)
Ayat ini merupakan dalil bahwa kelapangan hati adalah nikmat Ilahi, karunia rabbani, sebuah nikmat Allah yang Allah berikan kepada Anda. Disebut sebagai nikmat yang amat penting karena kelapangan hati adalah sebab yang paling besar seorang dapat meraih hidayah.
Sebagaimana sempitnya hati adalah sebab tersesatnya seorang manusia. Di saat kelapangan hati adalah nikmat yang paling besar, maka sempitnya hati adalah musibah yang paling besar. (Syifa’ Al-‘Alil, Ibnul Qoyyim, 1: 351)
Sebab mendapatkan lapangnya hati
Namun ingat, satu- satunya cara untuk dapat memperoleh nikmat besar ini adalah dengan mengamalkan Islam. Di saat seorang berusaha istikamah mengamalkan agama ini dan komitmen terhadap rambu- rambunya, kadar kelapangan hati yang diperoleh oleh seseorang akan selaras dengan kadar keistikamahannya dalam menjalankan agama ini.
Bisa disimpulkan bahwa segala sebab kelapangan hati, terangkum di dalam dua sebab ini : Pertama, taufik dari Allah dan pertolonganNya kepada hamba untuk mendapatkan kelapangan hati. Kedua, nikmat hati yang lapang tidak akan mungkin didapat, kecuali dengan menjadi hamba Allah yang taat dan istikamah mengamalkan ajaran Islam.
Dua sebab di atas adalah inti dari bahasan ini. Taufik Allah untuk memperoleh lapangnya hati dan taat kepada agamaNya adalah sebab utama kelapangan hati. Karena hati berada di tangan Allah, Allah mampu membolak - balikkan hati kapan pun. Hati berada di bawah kuasa Allah.
Segala hal yang Allah kehendaki, pasti akan terjadi. Dan yang Allah tidak kehendaki, pasti tidak akan terjadi. Allah Ta’ala berfirman, “Siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam.
Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-An’am: 125)
Allah Ta’ala juga berfirman, “Maka, apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam, lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka, kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Az-Zumar: 22)
Ini menunjukkan bahwa kelapangan hati tak akan mungkin didapat, selain dari taufik dari Allah semata. Oleh karenanya, dalam upaya menggapai kelapangan hati, hendaknya dipastikan bahwa kelapangan tersebut diusahakan dengan mengamalkan syariat dan wahyuNya.
Hendaknya seorang yang beriman berusaha menggapainya dengan berdoa meminta kepada Allah agar dilapangkan hatinya, dimudahkan urusannya, dan agar dia dicatat oleh Allah termasuk ke dalam golongan hambaNya yang bahagia di dunia dan akhirat.
Ada sejumlah tanda seorang yang mengalami lapang hati. Tanda-tanda ini sangat tampak pada diri seorang mukmin, yang membuatnya akan bersyukur atas dampaknya di dunia dan akhirat. Sejumlah tanda tersebut dapat disimpulkan menjadi tiga tanda berikut ini :
Pertama: Adanya kesadaran terhadap kehidupan yang lebih abadi, yaitu akhirat. Kedua: Adanya kesadaran untuk menjauh dari kehidupan yang akan berakhir dan fana, yaitu dunia. Ketiga: Mempersiapkan diri untuk bertemu dengan kematian dan kehidupan sesudahnya. Bila tiga tanda di atas ada pada diri seseorang, maka itu pertanda dia sedang mendapatkan kelapangan, serta ketenangan hati.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
INI REZIM SUNGGUH KETERLALUAN !! Kenapa ? Karena memberi fasilitas bagi Warga Negara Asing (WNA) dengan hanya bermodal Paspor bisa memiliki tanah hunian di Indonesia dengan status Sertifikat Hak Milik (SHM).
Sebelumnya bulan Juli lalu Jokowi bertemu Xi Jin Ping di Zhengdu telah menandatangani delapan kesepahaman. Satu diantaranya menunjuk pemerintah China untuk merancang, membangun proyek IKN dengan seluruh sarana prasarana degan diberi HGB-HGU selama 160 dan 190 tahun.
Apa yang dilakukan rezim Jokowi ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah dimana pada pasal 69 disebutkan bahwa orang asing yang dapat memiliki rumah tempat tinggal atau hunian adalah yang memiliki dokumen keimigrasian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dokumen keimigrasian yang dimaksud adalah visa, paspor, dan izin tinggal. "Sehingga dengan ketentuan ini cukup paspor atau visa, orang asing dapat memiliki properti di Indonesia," kata Sekjen Kementerian ATR /BPN Suyus Windayana saat acara Sosialisasi Peraturan Kepemilikan Hunian untuk Orang Asing, di Hotel Sheraton, Jakarta Selatan, Kamis (3/8/2023).
Jadi, menurut Suyus, hal ini agak berbeda dengan yang sebelumnya kita hanya meminta KITAS (Kartu Izin Tinggal Terbatas) dan KITAP (Kartu Izin Tinggal Tetap). Semakin hari kita melihat semakin terjadi pelanggaran konstitusi dan UU terus berlangsung.
Bagaimana dengan DPR sebagai pengawas pemerintahan ? DPR ada sama dengan tidak ada. Sejak UUD1945 diganti pada tahun 2002, sebenarnya pemerintah telah melanggar konstitusi. Konstitusi apa yang dilanggar ? Yaitu tidak melindungi segenap bangsa dan tanah tumpah darah Indonesia.
Seperti fakta UUD 1945 pasal 33 ayat 3 Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Jadi tidak ada perintah bumi air dan kekayaan didalamnya dikuasai negara dan boleh dijual pada asing ? Ingat yang diperintahkan itu melindungi tanah tumpah darah Indonesia.
Apakah melindungi itu juga diartikan boleh menjual ? Padahal perintah melindungi tanah tumpah darah Indonesia ada di pembukaan UUD1945 yang sampai detik ini belum pernah diamandemen masih berlaku. Kenyataan, rezim Presiden Jokowi sudah melakukan pelanggaran konstitusi.
Pada UU Pokok Agraria No 5 Tahun 1960 sangat jelas dan terang benderang tentang HGU, Hak milik, HGB tidak pernah dicabut. Jadi, kalau sekarang menerbitkan UU yang bertentangan dengan UU yang sudah ada secara hukum apakah UU yang lama tidak berlaku ?
Melalui UU No 5 tahun 1960, terdapat dasar hukum kuat yang mengatur tentang hal-hal pemanfaatan tanah. Hak-hak atas tanah yang diatur pada UU No 5 meliputi hak milik tanah, HGU, HGB, hak pakai, hak sewa, hak pembukaan tanah, dan hak memungut hasil hutan. Dan pada UU itu hanya Warga Negara Indonesia yang bisa mengajukan HGB, HGU, hak milik, hak pakai. Tujuan UU Pokok Agraria ialah :
a. meletakkan dasar-dasar bagi penyusunan hukum agraria nasional, yang merupakan alat untuk membawakan kemakmuran, kebahagiaan dan keadilan bagi Negara dan rakyat, terutama rakyat tani, dalam rangka masyarakat yang adil dan makmur.
Undang-undang ini secara resmi diberi nama UU No 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, yang mengatur mengenai tentang hak-hak atas tanah, air, dan udara. Hal tersebut juga meliputi aturan dasar dan ketentuan penguasaan, pemilikan, penggunaan atau pemanfaatan sumber daya agraria nasional di Indonesia, pendaftaran tanah, ketentuan-ketentuan pidana dan ketentuan peralihan.
Lebih lanjut, UU No 5 Tahun 1960 adalah penegasan bahwa penguasaan dan pemanfaatan atas tanah, air, dan udara harus dilakukan berdasarkan asas keadilan dan kemakmuran bagi pembangunan masyarakat yang adil dan makmur.
Hal tersebut sejalan dengan UUD 1945 Pasal 33 Ayat 3 yang berbunyi “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”.
Ketika negara sudah tidak lagi berfalsafah Pancasila diganti dengan Individualisme Liberalisme, Kapitalisme. Maka semakin terjadi konflik agraria. Di Kalbar, tanah warga suku Dayak dirampas atas nama investor Asing. Celakanya aparat membela Investor Asing.
Melihat keadaan ini pertentangan dan perpecahan negeri ini akan terjadi dimulai dari IKN yang sudah melanggar konstitusi dan tidak adanya falsafah Pancasila. Selain itu tidak ada lagi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Justru neo kolinialisme diberi karpet merah dan ini akan memicu perlawanan seantero negeri.
fimdalimunthe55@gmail.com. sumber bacaan Pusat Study Kajian Rumah Panca Sila.
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu
Rezeki Kita Tak akan Tertukar, Harus Disyukuri
Judul dan isi tulisan EPCDH kemarin terkait dengan musibah dan rezeki ditangan Allah. Hari ini mari kita pahami lagi tentang rezeki. Memancing di kapal yang sama, waktu yang sama, umpan yang sama bahkan dengan pancing yang sama, tapi hasilnya bisa berbeda.
Begitu juga dengan rezeki, walau kita sama-sama bekerja, dengan waktu yang sama, pekerjaan yang sama bahkan di tempat yang sama, tapi hasilnya bisa berbeda. Karena itu dalam hal rezeki hendaknya kita merasa tenang, sebab rezeki kita tidak pernah tertukar dengan rezeki orang lain.
Rezeki adalah bagian dari takdir Allah, dan setiap hamba mendapat jatah rezekinya sesuai dengan yang Allah tetapkan. Sehingga sekalipun kita telah berusaha keras maka tetap saja jatah rezeki kita tidak akan pernah dapat melampui batas yang telah Allah tetapkan.
Demikian pula sebaliknya sekalipun kita telah tertidur lelap maka tetap saja jatah rezeki yang telah Allah tetapkan tidak akan pernah berkurang. Untuk itu jika kita mendapatkan yang biasa, sedangkan orang lain memiliki yang terbaik, jangan iri...
Jika kita mendapatkan yang sedikit, sedangkan orang lain mendapatkan banyak, jangan kecewa... Jika dagangan kita sepi, sedangkan dagangan orang lain laris, juga jangan bersedih... Yakinlah bahwa rezeki kita dan orang lain tidak akan pernah tertukar, Karena Allah pasti membagi rezeki dengan adil.
“Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba- hambaNya.” (QS. Al Isra’: 30)
Allah telah membagikan rezeki kepada hambanya dengan penuh hikmah sesuai takaran dan kebutuhannya, maka hendaknya kita senantiasa tenamkan rasa syukur atas kebaikan yang kita terima,. Adapun jika kita mengeluh dan membandingkan kehidupan orang lain, justru akan menjadikan kita lupa bersyukur dan sering iri hati dengan kehidupan orang lain. Mari kita tanamkan tauhid dalam setiap aktifitas kita, sehingga apapun hasil yang telah kita dapatkan hari ini kita tetap ikhlas, tenang, berbaik sangka dan terus bertawakal kepada Allah Azza Wa Jalla.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu
Musibah dan Rezeki Ditangan Allah
Ada beberapa solusi agar musibah segera diangkat oleh Allah, di antaranya, Bertobat. Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu berkata, “Tidaklah musibah turun, kecuali disebabkan dosa. Tidak akan diangkat, kecuali dengan tobat.”
Musibah datang bisa bertujuan dua hal : pertama, ujian keimanan; kedua, menghapus dosa. Yang pertama adalah musibah yang diturunkan kepada rasul dan para nabi. Adapun kita adalah yang kedua. Kita adalah manusia yang tidak luput dari dosa. Sedangkan musibah erat kaitannya dengan dosa yang dilakukan manusia.
Allah berfirman, “Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan- kesalahanmu).” (QS. Asy-Syura: 30) Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Hadid, “Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya.” (QS. Al-Hadid: 2)
Ketika ditimpa masalah, yang perlu dilakukan adalah bertakwa pada Allah. Jangan melakukan pelanggaran-pelanggaran syariat, jangan maksiat, jangan pilih jalan-jalan maksiat dalam mencari jalan keluar masalah. Minum khamar, menggunakan obat-
obatan terlarang, keluh kesah di medsos, meninggalkan salat dan lainnya. Karena jalan keluar itu ada ketika seseorang bertakwa. Sebagaimana ajal yang ada di tangan Allah, maka rezeki manusia juga demikian. Seluruhnya berasal dari sisi Allah. Dalil hal ini sangat banyak, di antaranya,
“Katakanlah, ‘Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasinya (bagi siapa yang Dia kehendaki), tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. As-Saba: 36)
“Sungguh Allah, Dialah Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS. Adz-Dzariyat: 58) Namun, jangan pernah menyempitkan makna rezeki. Rezeki tidak selalu dimaknai dengan kekayaan, harta, perhiasan, atau jabatan. Karena rezeki ada dua macam sebagaimana perkataan Syekhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah
“Rezeki mencakup seluruh hal yang bermanfaat untuk penerima rezeki. Seorang manusia diberi rezeki berupa makanan, minuman, pakaian, dan segala hal yang bermanfaat dengan (menggunakan) pendengarannya, penglihatannya, dan penciumannya. (Ini rezeki yang pertama)
Dan diberi rezeki juga yang bermanfaat bagi batinnya berupa ilmu, iman, kegembiraan, kekuatan, cahaya, dukungan, dan lainnya. (Ini rezeki yang kedua).” (Majmu’ Fatawa, 10: 555). Sehingga rezeki tidak selalu berbicara tentang harta, mobil mewah, rumah yang megah, jabatan yang tinggi, atau gaji yang besar.
Akan tetapi, rezeki bisa berupa ilmu yang bermanfaat, keimanan yang kuat, salat lima waktu di masjid, kelapangan waktu sehingga dapat berkumpul bersama keluarga, kemudahan dalam setiap masalah dan bentuk rezeki lainnya. Semua rezeki ada di tangan Allah. Diraih dengan ikhtiar.
Salah satunya dengan doa sebagaimana doa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. “Ya Allah sesungguhnya aku memohon ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amal yang diterima.” (HR. Ibnu Majah)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu
Dosa Besar dan Kecil
Dalil-dalil dari Al Qur’an dan As Sunnah menunjukkan bahwa dosa terbagi menjadi dosa besar (al-kab`air) dan dosa kecil (ash-shagha`ir). Sebagaimana dalam firman Allah Ta’ala : "Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf” (QS. Asy-Syura: 37)
Allah Ta’ala juga berfirman: "Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa besar yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga)” (QS. An-Nisa`: 31)
Allah Ta’ala juga berfirman: "(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunan-Nya” (QS. An-Najm: 32).
Juga dalil-dalil As-Sunnah, menunjukkan adanya pembagian dosa besar dan dosa kecil. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: Shalat lima waktu dan shalat Jum’at ke shalat Jum’at selanjutnya, menghapuskan dosa-dosa di antara keduanya, selama tidak melakukan dosa besar” (HR. Muslim no. 233).
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: "Jauhilah tujuh dosa yang membinasakan. Para sahabat bertanya: wahai Rasulullah, apa saja itu? Rasulullah menjawab, ‘syirik terhadap Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan hak, makan riba, makan harta anak yatim, kabur ketika peperangan, menuduh wanita baik-baik berzina’” (HR. Bukhari no. 2766, Muslim no. 89).
Abdullah bin Umar radhiallahu’anhuma mengatakan : Ada 9 dosa besar: syirik kepada Allah, membunuh jiwa, kabur dari perang, menuduh wanita baik-baik berzina, makan riba, memakan harta anak yatim, melakukan penyimpangan di masjid, tidak membayar upah pekerja, membuat orang tua menangis karena perbuatan durhaka” (HR. Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad 12/15, dishahihkan Al-Albani)
Maka setiap dosa yang disebutkan oleh Allah atau oleh Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sebagai dosa besar, maka itu dosa besar. Sebagaimana dalam beberapa hadits di atas, disebutkan beberapa dosa besar di antaranya syirik, sihir, membunuh, makan riba, makan harta anak yatim, kabur ketika peperangan, menuduh wanita baik-baik berzina, membuat orang tua menangis, dan lainnya.
Dosa besar adalah dosa yang pelakunya diancam dengan adzab neraka, kemurkaan Allah atau laknat, serta pelakunya disifati dengan kefasikan. Sebagaimana perkataan Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma ketika menafsirkan surat An-Nisa`: 31 di atas, beliau berkata:
Dosa besar adalah yang Allah tutup dengan ancaman neraka, atau kemurkaan, atau laknat atau adzab” (Tafsir Ibnu Katsir, 2/282). Al-Hasan Al-Bashri mengatakan: Setiap dosa yang Allah gandengkan dengan neraka maka itu adalah dosa besar” (Tafsir Ibnu Katsir, 2/285)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu
Adab Pergaulan Muslim Berkata Baik atau Diam dan Pemaaf
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassallam beliau bersabda : "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia berkata baik atau diam." (HR Bukhori 6018 dan Muslim 47). HATI-HATI, semua perkataan akan dicatat dan dipertanggung jawabkan.
'‘Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggung- jawaban.'’ (QS. Al-Isra’ : 36). "Tiada suatu kalimat pun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." (QS. Qaf : 18)
Jangan mengganggu orang lain, Muslim yang baik itu tidak mengganggu orang. Berniat berbuat baik, jangan sampai melanggar hak orang lain / dzalim apalagi perkara yang jahat.Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, "Muslim yang bagaimana yang paling baik ?" Beliau menjawab: "Yaitu seorang Muslim yang orang lain merasa aman dari gangguan lisan dan tangannya." (HR. Muslim 40)
Jika seseorang hendak berbicara maka hendaklah dia berpikir terlebih dahulu. Jika dia merasa bahwa ucapan tersebut tidak merugikan, benar, manfaat, silakan diucapkan. Jika dia merasa ucapan tersebut ada keburukan atau ia ragu, maka ditahan, jangan bicara.
Allah Subhanahu Wa Ta’a la berfirman, “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang lain untuk mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.” (QS. al-A’raf: 199). Syaikh Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah menjelaskan, “Ayat ini memuat anjuran untuk berakhlak baik kepada sesama manusia dan adab- adab yang baik dalam bermuamalah dengan sesama".
Di antara adab yang baik dalam bermuamalah : Mudah memaafkan, yakni berlapang dada apabila orang lain berbuat dan berakhlak sesuai dengan perangai masing-masing. Tidak memaksakan orang lain untuk berperilaku yang tidak sesuai dengan tabiat mereka.
Selalu bersyukur atas segala yang dia terima dari orang lain, baik berupa perkataan maupun perbuatan yang baik, ataupun tidak baik. Selalu memaafkan aib orang lain seraya menutup mata dari kekurangannya. Tidak merasa sombong kepada orang kecil, orang yang kurang akalnya, atau orang fakir.
Bermuamalah kepada setiap lapisan masyarakat dengan lemah lembut. Bersikap kepada orang lain dengan lemah lembut. Bijaksana dalam bersikap kepada orang lain dengan menyesuaikan kondisi yang ada. Berperilaku dengan perangai yang membuat orang lain senang dan lapang dadanya.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu
Tak Sekedar Tawakal
Tawakal merupakan salah satu ibadah hati yang diperintahkan Allah Ta’ala. Tawakal mencakup kumpulan (himpunan) dari keimanan dan seluruh urusan hamba itu berkaitan dengan tawakal. Allah Ta’ala berfirman, “Dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Anfal: 61)
Dalam firmanNya yang lain, “Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakal, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Al-Maidah: 23). Bahkan, para pelaku maksiat dan kemungkaran terkadang juga bertawakal kepada Allah Ta’ala untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
Seperti halnya ketika seseorang melakukan syirik kecil dengan menggunakan tamimah (jimat) yang mana ia bertawakal kepada Allah Ta’ala, tetapi berkeyakinan memakai jimat tersebut sebagai sebab atau perantaranya.
Padahal Allah Ta’ala telah memperingatkan agar jangan bertawakal dan menjadikan selain Allah Ta’ala sebagai penolong sebagaimana firman-Nya, “Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku” (QS. Al-Isra’: 2)
Tawakal bukan berarti tidak melakukan apa-apa. Inti dari tawakal adalah penyandaran hati kepada Allah Ta’ala bersamaan dengan melakukan sebab (ikhtiar atau usaha) dan rida kepada keputusan yang Allah Ta’ala tetapkan.
Jika usaha yang dilakukan gagal, maka hal tersebut tidak mempengaruhi tawakalnya kepada Allah. Allah Ta’ala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, ambillah sikap waspada.” (QS. An-Nisa: 71). Allah Ta’ala juga berfirman, “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jumu’ah: 10)
Dalam firman-Nya yang lain, “Berkatalah dua orang di antara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya, ‘Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu. Maka bila kamu memasukinya, niscaya kamu akan menang.
Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman.'” (QS. Al-Maidah: 23). Dari beberapa ayat di atas dapat kita pahami bahwa ketika bertawakal, maka Allah Ta’ala juga perintahkan kita untuk berusaha. Tawakal tanpa usaha termasuk kemalasan, sedang usaha saja tanpa tawakal termasuk kesombongan.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalammualaykum warahmatallahi wabarakatuhu
Sahabatku, Saudaraku rahimmakumullah. MENAPAKI JALAN yang lurus dan benar selama 13 tahun --sejak 2010-- sungguh tak mudah. Terlebih mengawali saat usia sudah setengah abad lebih. Namun karena nawaitu dan keteguhan iman serta atas ridha Allah Subhanahu Wa Ta'ala Alhamdulillah hinga kini memasuki usia senja 67 tahun halangan yang terjal bisa hamba daki.
InsyaAllah bisa melalui dengan istiqamah, aamiin. Hamba adalah hamba Allah biasa, yang tak luput dari khilaf dan dosa. Hamba yang masih bersusah payah meninggalkan kegelapan di masa lampau. Untuk mendapat ridha Allah Ta'ala yang terbingkai dalam sebuah harapan indahnya jannah.
Jika sahabatku, saudaraku melihat hamba dengan pakaian shalih, belumlah tentu menandakan sempurnanya iman. Sikap dan tutur kata hamba, upaya berhijrah atau seperti apapun cara menjaga keta'atan, tidak juga bisa menjaminkan shalihahnya hamba.
Ketahuilah.. hamba tidaklah lebih dari hanya seorang manusia yang masih lalai. Akhlak hamba masih terbilang belum cukup sesuai sunnah. Tingkat keimanan hamba masih serba berkekurangan. Bahkan, ada banyak sekali aib hamba yang masih Allah sembunyikan.
Hamba tidak sebaik, atau se-shalihah yang sahabatku saudaraku bayangkan. Tapi, hamba tidak seburuk apa yang sahabatku saudaraku kira. Dari hamba, apalah yang pantas dibanggakan ? Untuk itu... Tolong bantu hamba. Ajarilah hambs, ingatkan dan tuntunlah hamba.
Tegurlah hamba dikala salah, dan ingatkan hamba ketika mulai lengah. Mohon jangan mencela penampilan hamba, hanya karena buruknya masa lalu hamba. Jangan menghakimi atau menghujat kelalaian hamba, hanya karena “menyempurnakan akhlak” belum sampai pada batas mampu.
Hamba berusaha mengamalkan firman Allah Ta'ala di QS. al-Baqarah ayat 218 yang artinya: "Sesungguhnya orang orang beriman, berhijrah, dan berjihad di jalan Allah, pada hakekatnya, adalah orang orang yang akan mendapatkan rahmat dan ampunan Allah secara sempurna."
Hamba juga berusaha mengamalkan hadits yang berbunyi : “Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; barangsiapa niat hijrahnya karena Allah dan RasulNya, maka hijrahnya adalah kepada Allah dan RasulNya.
Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa yang dia diniatkan.” (HR. Bukhari no 52). Disini..hamba sedang merangkak untuk belajar, agar menjadi hamba seperti apa yang Allah inginkan.
Meski sudah tertinggal jauh dari mereka yang sudah lebih dulu melangkah hijrah, tapi hamba tidak akan pernah menyerah. Do'akan hamba agar bisa istiqamah dalam berhijrah. Istiqamah dalam mengejar ridhaNya, istiqamah dalam menggapai JannahNya.
InsyaAllah Allah senantiasa melimpahkan rahmat taufik serta hidayahNya kepada kita semua dan tetap istiqamah dalam kebaikan dan dimudahkan dalam meningkatkan amal ibadah. Aamiin Aamiin Aamiin yaa rabbal alamin. Barakallahu fiikum
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu
Keluarga Istiqamah Shalat akan Selamat Dunia Akhirat
SEBAGAI ORANG TUA berkewajiban memerintah keluarga, anak-anak yang sudah Tamyiz, supaya ta’at kepada Allah dan tepat waktu menunaikan Shalat. Serta mendidik mereka dari menerjang larangan. Dari Amru bin Syu’aib dari Ayahnya dari Kakeknya dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Perintahkanlah anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat apabila sudah mencapai umur 7 tahun, dan apabila sudah mencapai umur 10 tahun maka pukullah dia apabila tidak melaksanakannya, dan pisahkanlah mereka dalam tempat tidurnya.” (HR. Abu Dawud: 495)
Dari Abu Tsurayyah Sabrah bin Ma’bad Al-Juhany radhiyallahu anhu ia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Ajarkanlah shalat kepada anak-anak diumur tujuh tahun, dan pukullah mereka ketika meninggalkan shalat di umur sepuluh tahun.” (HR.Tirmidzi: 407)
Dalam lafazh Abu Dawud : “Perintahkanlah anak kecil untuk melaksanakan shalat apabila sudah mencapai umur tujuh tahun, dan apabila sudah mencapai umur sepuluh tahun maka pukullah dia apabila tidak melaksanakannya.” (HR. Abu Dawud: 494)
Shalat adalah ibadah yang paling agung yang pertama kali dihisab. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda: “Hal pertama yang dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat dari amalannya adalah shalat. Apabila shalatnya baik maka sungguh ia telah sukses dan selamat.
Sebaliknya, apabila rusak maka sungguh ia telah gagal dan merugi.” (HR. Abu Dawud: 864, Tirmidzi: 413, Nasa’i: 465). Seorang ayah harus mengajari keluarganya untuk mengerjakan shalat, karena shalat adalah perkara penting dan tanda kebaikan sebuah keluarga. Bahkan karena pentingnya amalan shalat ini, Nabi Ibrahim alaihissalam memohon kepada Allah: "Ya Rabbku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Rabb kami, perkenankanlah doaku." (QS. Ibrahim: 40)
Shalat adalah salah satu tolok ukur baik atau tidak sebuah keluarga. Karena shalat merupakan kewajiban utama bagi setiap muslim dan muslimah. Bagaimana mungkin sebuah keluarga akan baik menunaikan hak yang lain, sedang hak Allah yang paling utama setelah syahadatain saja tidak tunaikan dengan baik.
Abu al-‘Aliyah Rufai’ bin Mihran rahimahullah, seorang ulama dan orang shalih dari generasi tabi’in. Jika ia mendengar ada seorang yang alim, maka dia akan mencari dan menemuinya kemudian shalat di belakangnya. Apabila ia melihat orang tersebut tidak sempurna dalam mengerjakan shalat, maka dia akan meninggalkannya seraya berkata dalam hatinya : “Sesungguhnya orang yang meremehkan shalatnya, maka dia akan lebih meremehkan perkara yang lain.” (Suwar Min Hayatit Tabi’in: 448)
Karenanya, tanda orang-orang munafik yang difirmankan oleh Allah dalam al-Qur’an, salah satunya adalah mereka shalatnya buruk. Allah berfirman : "Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka.
Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali." (QS. An-Nisa’: 142)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Shalat yang dirasakan paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya` dan shalat subuh, sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak." (HR. Bukhari: 657, Muslim: 651)
Shalat adalah tolok ukur kebaikan, bahkan keselamatan di akhirat kelak. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda: “Hal pertama yang dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat dari amalannya adalah shalat. Apabila shalatnya baik maka sungguh ia telah sukses dan selamat.
Sebaliknya, apabila rusak maka sungguh ia telah gagal dan merugi.” (HR. Abu Dawud: 864, Tirmidzi: 413, Nasa’i: 465). Jika seorang tidak memperhatikan shalatnya tidak ada lagi yang patut ia banggakan.Imam Hasan al Bashri mengatakan: “Wahai anak Adam, apa yang berharga dari agamamu jika shalatmu saja tidak berharga bagimu?! Padahal, pertanyaan pertama yang akan ditanyakan kepadamu pada hari kiamat nanti adalah shalatmu.” (Al Kabair: 28 Darul Fikr)
Paksa anak dan keluarga untuk melakukan ketaatan. Hari ini, betapa banyak orang tua yang konsep pendidikan anaknya adalah “sesuai dengan kemauan mereka.” Sehingga tatkala sang anak tidak punya kemauan beribadah, belajar agama, dan seterusnys, orang tua pun membiarkan saja.
Dari hadits yang mulia diatas jelas bahwa terkadang disyari’atkan seorang ayah untuk memaksa anaknya untuk beribadah, boleh memukul mereka namun tetap dengan pukulan yang mendidik bukan menyiksa. Ibadah yang paling utama untuk diperhatikan oleh seorang ayah adalah shalat.
Demikian pula dengan kebaikan yang lain seperti menuntut ilmu agama. Lihatlah potret generasi mulia dari kalangan sahabat dan tabi’in. Diriwayatkan dari Ikrimah, salah seorang murid senior dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu, ia mengatakan: “Ibnu Abbas mengikat kedua kakiku saat ia mengajarkan al-Qur’an dan fikih kepadaku.” (Shahih Bukhari, Kitab Khushumat: 7)
Atsar ini menunjukkan bolehnya kita memaksa seseorang yang berada dibawah kekuasaan kita untuk diajari ilmu agama. Karena mengajarkan ilmu agama adalah tanggung jawab kita. Oleh sebab itu, sebagai orang tua atau orang yang mempunyai tanggung jawab, tidak boleh hanya mengikuti keinginan anak.
Kalau mereka kurang kemauannya iniberibadah dan belajar agama maka harus dipaksa. Jangan dibiarkan semau mereka dengan dalih sayang kepada mereka. Justru itulah bentuk bahwa kita tidak sayang dengan mereka. Kita paksa belajar agama adalah demi kebaikan mereka juga.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu
Taqwa Hanya Kepada Allah
InsyaAllah di hari yang semakin berkurangnya umur kita, kita sekeluarga tetap dalam kebaikan serta dalam lindungan Allah Ta'ala. Kita juga tetap istiqomah di atas jalan Hidayah Allah. Aamiin. "Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang kita memujiNya.
Kita memohon pertolongan dan pengampunan dariNya yang kita memohon dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan keburukan amal-amal kami. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada siapapun yang dapat menyesatkannya.
Dan barang siapa yang disesatkan oleh Allah maka tidak ada siapapun yang dapat memberinya petunjuk. Saya bersaksi bahwasanya tiada ilah yang Haq untuk disembah melainkan Dia Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dan saya bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah hamba dan Rasulallah".
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali ‘Imran : 102)
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.
Dan bertakwalah kepada Allaah yang dengan (menggunakan) Nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allaah selalu menjaga dan mengawasimu.” (QS. An-Nisaa’ : 1)
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allaah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allaah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu Dan barangsiapa mentaati Allaah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 70-71)
Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah (al-Qur’an) dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad (as-Sunnah). Seburuk buruk perkara adalah perkara yang diada- adakan (dalam agama), setiap yang diada-adakan (dalam agama) adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di Neraka.
(Awal dari khutbatul haajah, shahih di riwayatkan dari Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam (Nasa'i III/104, Ibnu Majah I/352/1110, Abu Dawud III/460 /1090). Rabbanaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba'da Idz Hadaitanaa wa Hab Lana Mil-Ladunka Rahmatan Innaka Antal-Wahhaab. "Yaa Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karenal sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." (QS. Ali Imran : 8)
Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qalbi 'Ala Diinik (wahai zat yang membolak balikkan hati teguhkan hati kami di atas agamaMu." (HR. Ahmad, Tirmidzi). Allaahumma Musharrifal Quluub, Sharrif Quluubanaa 'Alaa Thaa'atik. "Yaa Allah zat mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat kepadamu." (HR. Muslim)
Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam setiap pagi ba'da Subuh, berdoa : Allahumma Inniy As-aluka ‘ilman naafi’an, wa rizqon thoyyiban, wa ‘amalan mutaqobbalan. "Yaa Allaah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amal yang diterima“. (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Ibnu as-Sunni). InsyaAllah setiap langkah kita dimudahkan oleh Allah dan selalu dalam naungan ridhaNya. Aamiin....
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
GAK BAHAYA TA. Pemberian HGU-HGB selama 190-160 Tahun kepada Asing di IKN. KEMERDEKAAN yang diperjuangkan bangsa Indonesia lewat Bung Karno, Bung Hatta, Jenderal Soedirman, Sri Sultan, para ulama dan agamawan serta kawan-kawan bukan sekadar mengusir Belanda dan Jepang.
Lebih penting setelah 78 tahun terusirnya bangsa asing adalah mengubah tata kelola ekonomi dan politik yang berpihak pada masyarakat luas. Sebelum merdeka selama 350 tahun, para penjajah membangun sistem ekonomi politik yang hanya memihak kaum elite, penguasa, dan pengusaha asing.
Agenda kemerdekaan salah satunya untuk memajukan kesejahteraan umum hanya bisa terwujud jika masyarakat luas diberi peluang, bukan hanya diberi uang bantuan langsung tunai. Angka pengangguran, kemiskinan, sampai stunting yang tinggi menjadi pertanyaan di tengah tingginya angka investasi proyek strategis nasional.
Hanya saja proyek strategis nasional jadi mirip proyek strategis kolonial jika pelakunya lebih banyak perusahaan dan pekerja asing. Pemerintah kolonial Belanda tidak dipungkiri banyak membawa kemajuan ekonomi dan infrastruktur di bumi Nusantara.
Tetapi, pembangunan yang dilakukan pemerintah kolonial tidak membawa kemajuan dalam kesejahteraan umum kaum bumiputra. Kemajuan ekonomi di masa kolonial Belanda sebagian besar dinikmati lingkaran penguasa.
Posisi masyarakat lokal di kelas 3 di bawah masyarakat pendatang Eropa dan timur asing. Ini sengaja dibuat untuk membuat masyarakat lokal tetap miskin. Karena itu, selepas 2024 nanti ada “Kekhawatiran sejumlah kalangan akan hadirnya penjajahan baru.
Bagaimana mungkin ? Ya, melalui PP no 22 / 2023 yang mengatur pemberian HGU (Hak Guna Usaha) 190 tahun dan HGB (Hak Guna Bangunan) 160 tahun kepada asing di IKN bisa jadi kenyataan "Penjajahan Baru = Neo Kolonial" apabila tidak dikritisi sejak dini.”
Apalagi, kemiskinan ditunjang kebodohan akibat minim akses pendidikan membuat penjajahan semakin nyaman tanpa perlawanan. Pada pra kemerdekaan, kehadiran kaum terpelajar membentuk organisasi Budi Utomo, Perhimpunan Indonesia, Muhammadiyah, Taman Siswa dan sebagainya berhasil membangun alam pikiran kemerdekaan.
Ini perlu dicontoh dan diaplikasikan kembali untuk mewujudkan 78 Tahun Merdeka Terus Melaju Untuk Indonesia Maju. Membangun dan merawat agenda kemerdekaan sebagai tugas jangka panjang dan berkelanjutan dari gerakan tajdid (inovasi).
Penjajahan bisa kembali hadir dengan beragam “inovasi” hanya bisa dicegah gerakan tajdid pemahaman makna kemerdekaan yang berkemajuan. Oleh karena itu, kekhawatiran sejumlah kalangan akan hadirnya "penjajahan baru" melalui pemberian HGU 190 tahun dan HGB 160 tahun di IKN bisa jadi kenyataan.
Apalagi, delapan kesepahaman telah ditandatangani oleh Jokowi dan Xi Jin Ping, 28-29 Juli lalu di Zendhu, China. Satu dari delapan kesepahaman itu yakni menyerahkan perencanaan, pembangunan IKN kepada pihak China.
Bukankah penjajahan Belanda selama kurang lebih 350 tahun berawal dari hubungan dagang dan sewa lahan milik para raja dan sultan ? Awalnya kaum oligarki yang terdiri dari 17 pengusaha bergabung dalam VOC begitu “sopan” minta izin menyewa lahan.
Dari kota kecil Batavia, lalu lama kelamaan mulai membangun gudang, benteng pertahanan sampai armada militer. Sejarah kelam bisa berulang jika ingatan tentang sejarah masa lalu itu mudah hilang. Ayo lawan, jangan cuma teriak NKRI Harga Mati. Ntar keburu Mati beneran. Kasihan anak cucu cicit kita yang merasakan dan menanggung beban.
(fimdalimunthe55@gmail.com)
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu
Jauhi Dosa Jariyah
Jika engkau tidak memiliki amal jariyah setelah kematianmu, Maka pastikan bahwa engkau juga tidak memiliki dosa jariyah setelah kematianmu. Sebab betapa menyedihkannya nasib kita jika nafas telah berhenti yang harusnya dosa-dosa juga ikut berhenti, namun justru kita tetap terus menerus mendapatkan kucuran dosa.
Dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka.” (HR. Muslim).
Belum lagi di tambah dengan dosa orang orang yang nonton atau melihatnya, dan dengan sebab itu dia menjadi tergoda, sehingga ia akan terus mendapat kucuran dosa dari semua maksiat yang ditimbulkan meskipun ia telah meninggal.
Demikian pula orang orang yang menunjukkan kesesatan atau melakukan kesesatan. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Siapa yang mengajak kepada kesesatan, dia mendapatkan dosa, seperti dosa orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun.” (HR. Ahmad 9398, Muslim 6980). InsyaAllah hal ini menjadi renungan kita semua, dan semoga Allah memudahkan kita untuk melakukan amal jariyah dan menjauhkan kita dari dosa jariyah. Aamiin.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu
Siapa yang Menanam, Dia yang akan Menuai
Bertepatan dengan hari Proklamasi Kemerdekaan RI ke 78 marilah kita berdoa. Segala puji itu hanyalah milik Allah. Dialah zat yang telah menyempurnakan nikmatNya untuk kita dan secara berturut- turut memberikan berbagai pemberian dan anugerah kepada kita.
InsyaAllah Allah menyanjung dan memberi keselamatan untuk Nabi kita Muhammad Shalallahu 'Alayhi Wasallam, keluarganya yang merupakan manusia pilihan dan semua sahabatnya yang merupakan manusia- manusia yang bertakwa seiring silih bergantinya malam dan siang.
Kita pasti pernah mendengar peribahasa ini, “Siapa yang menanam, Dia yang akan menuai.” Maksudnya, jika seseorang menanam kebaikan, maka ia akan menuai kebaikan pula. Dan jika seseorang menanam kejelekan, maka ia akan menuai hasil yang jelek pula. Berikut beberapa contoh dalam Al Qur’an dan hadits yang menceritakan maksud dari peribahasa ini.
Berlaku Jujur, Menuai Kebaikan
Dari sahabat ‘Abdullah bin Mas’ud, ia menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda; “Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga.
Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka.
Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR. Muslim 2607). Terkhusus lagi, beliau memerintahkan kejujuran ini pada pedagang karena memang kebiasaan para pedagang adalah melakukan penipuan dan menempuh segala cara demi melariskan barang dagangan.
Dari Rifa’ah, ia mengatakan bahwa ia pernah keluar bersama Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ke tanah lapang dan melihat manusia sedang melakukan transaksi jual beli. Beliau lalu menyeru, “Wahai para pedagang !” Orang-orang pun memperhatikan seruan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam sambil menengadahkan leher dan pandangan mereka pada beliau. Lantas Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya para pedagang akan dibangkitkan pada hari kiamat nanti sebagai orang-orang fajir (jahat) kecuali pedagang yang bertakwa pada Allah, berbuat baik dan berlaku jujur.” (HR. Tirmidzi 1210 dan Ibnu Majah 2146. Syaikh Al Albani mengatakan hadits tersebut shahih)
Berlaku jujur juga akan menuai berbagai keberkahan. Yang dimaksud keberkahan adalah tetapnya dan bertambahnya kebaikan. Dari sahabat Hakim bin Hizam, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Kedua orang penjual dan pembeli masing- masing memiliki hak pilih (khiyar) selama keduanya belum berpisah.
Bila keduanya berlaku jujur dan saling terus terang, maka keduanya akan memperoleh keberkahan dalam transaksi tersebut. Sebaliknya, bila mereka berlaku dusta dan saling menutup nutupi, niscaya akan hilanglah keberkahan bagi mereka pada transaksi itu.” (HR. Bukhari 2079 dan Muslim 1532). Inilah buah yang dipetik dari pedagang yang tidak berlaku jujur. Sedangkan sebaliknya jika pedagang bisa berlaku jujur, maka ia pun akan menuai berbagai kebaikan dan keberkahan.
Mudah Memaafkan dan Tawadhu’, Menuai Kemuliaan
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Sedekah tidak mungkin mengurangi harta. Tidaklah seseorang suka memaafkan, melainkan ia akan semakin mulia. Tidaklah seseorang bersikap tawadhu’ (rendah diri) karena Allah, melainkan Allah akan meninggikan derajatnya. “ (HR. Muslim 2588 dari Abu Hurairah)
Seseorang yang selalu memaafkan akan semakin mulia dan bertambah kemuliaannya. Ia juga akan mendapatkan balasan dan kemuliaan di akhirat. Begitu pula orang yang tawadhu’ (rendah diri) karena Allah, ia akan ditinggikan derajatnya di dunia, Allah akan senantiasa meneguhkan hatinya dan meninggikan derajatnya di sisi manusia, serta kedudukannya pun akan semakin mulia.
Di akhirat pun, Allah akan meninggikan derajatnya karena ketawadhu’annya di dunia. (Al Minhaj Syarh Muslim, 16/141-142). Allah Ta’ala berfirman, “Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.
Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” (QS. Fushilat: 34-35)
Sahabat yg mulia, Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan, “Allah memerintahkan pada orang beriman untuk bersabar ketika ada yang membuat marah, membalas dengan kebaikan jika ada yang buat jahil, dan memaafkan ketika ada yang buat jelek.
Jika setiap hamba melakukan semacam ini, Allah akan melindunginya dari gangguan setan dan akan menundukkan musuh musuhnya. Malah yang semula bermusuhan bisa menjadi teman dekatnya karena tingkah laku baik semacam ini.”
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Namun yang mampu melakukan seperti ini adalah orang yang memiliki kesabaran. Karena membalas orang yg menyakiti kita dengan kebaikan adalah suatu yang berat bagi setiap jiwa.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 12/243)
Menolong dan Memudahkan Sesama, Menuai Pertolongan dan Kemudahan dari Allah
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Barangsiapa meringankan sebuah kesusahan (kesedihan) seorang mukmin di dunia, Allah akan meringankan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan urusan seseorang yang dalam keadaan sulit, Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat.
Barangsiapa menutup ‘aib seseorang, Allah pun akan menutupi ‘aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong hambaNya, selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR. Muslim 2699 dari Abu Hurairah)
Di antara bentuk pertolongan di sini adalah seseorang memberikan kemudahan dalam masalah hutang. Ini bisa dilakukan dengan dua cara. Cara pertama, memberikan tenggang waktu pelunasan dari tempo yang diberikan, ini hukumnya wajib.
Karena Allah Ta’ala berfirman, “Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan.” (QS. Al Baqarah: 280). Cara kedua, dengan memutihkan hutang tersebut, dan ini dianjurkan.
Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman, “Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 280). Berkebalikan dari sikap baik ini adalah mengenakan riba pada saudaranya yang menunda utang. Ini adalah berkebalikan dari memberi kemudahan. Maka tentu saja orang yang memberi kesulitan pada saudaranya akan menuai hasil yang sebaliknya.
Usaha disertai Tawakkal akan Menuai Hasil
Dari Umar bin Al Khattab radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, ”Seandainya kalian betul-betul bertawakkal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rizki sebagaimana burung mendapatkan rizki.
Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Al Hakim. Shahih kata Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash Shohihah no.310)
Burung ini melakukan usaha dan bertawakkal pada Allah, akhirnya ia pun kenyang ketika pulang di sore hari. Ini berarti tanpa usaha, tidak akan memperoleh hasil apa-apa. Dan usaha tanpa tawakkal, hanya akan memperoleh sekadar yang Allah takdirkan. Yang tepat adalah usaha disertai tawakkal, niscaya hasil memuaskan yang akan dituai.
Berbuat Curang, Menuai Berbagai Musibah
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Dan notidaklah mereka berbuat curang ketika menakar dan menimbangm melainkan mereka akan ditimpa kekeringan, mahalnya biaya hidup dan kelaliman para penguasa.” (HR. Ibnu Majah 4019 kata Syaikh Al Albani hadits ini shahi)
Dan karena curang dalam perniagaaan inilah sebab dibinasakannya kaum Madyan, umat Nabi Syu’aib ‘alaihis salam. Allah Ta’ala memerintahkan pada kaum Madyan, “Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang orang yang merugikan; dan timbanglah dengan timbangan yang lurus.
Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu Bumerajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan.” (QS. Asy Syu’ara: 181-183). Jadi ingatlah, setiap yang kita tanam -baik kebaikan maupun kejelekan-, pasti kita akan menuai hasilnya.
Oleh karenanya, bersemangatlah dalam menanam kebaikan dan janganlah pernah mau menanam kejelekan. Para ulama seringkali mengutarakan, “Balasan dari kebaikan adalah kebaikan setelahnya. Sedangkan balasan dari kejelekan adalah kejelekan setelahnya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14/372 Surat Al Lail ayat 7). Segala puji bagi Allah yang dengan nikmatNya segala kebaikan menjadi sempurna.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
RENUNGAN KEMERDEKAAN dan KEBANGSAAN oleh Ferry Is Mirza DM. Wartawan Utama PWI DP 3170/X/2012. Puri Indah Sidoarjo Ba'da Subuh Kamis 17 Agustus 2023 - 30 Muharam 1445H
Hati yang Terjajah
Penjajahan paling kejam adalah penjajahan hati. Karena orang yang hatinya terjajah tidak akan segan-segan menjajah bangsanya sendiri.
Hati yang terjajah akan sulit merdeka. Mental rakus dan serakah bahkan mengkristal di dalamnya. Segala carapun menjadi halal, asal hasrat duniawi tercapai.
Kata orang... Butuh ratusan tahun untuk mengubah watak sebagian masayarakat Indonesia agar menjadi bangsa yang disiplin, amanah dan berdikari.
Sejenak pena saya terhenti, terdengar sayup-sayup suara, “Kamu tahu mengapa Indonesiaku seperti ini ? Semua gara-gara Fulan dan Dilan..."
Sayapun bergumam, “Hallo... Sebelum menengok ke kiri kanan dan menyalahkan orang lain, sejenak tengoklah diri sendiri. Lihatlah perilaku sebagian kita yang sering terjebak dalam ambiguitas.
"Pecat pejabat korup..." Teriak sebagian demonstran sambil memanjat pagar gedung pemerintahan dan merusak fasilitas umum. Padahal baru sebulan fasilitas itu dibangun.
“Jangan mengambil hak orang lain" teriak seseorang sambil mengacak-acak antrian pembelian tiket.
“Kebersihan itu sebagian dari iman" Kata seseorang sambil membuang gelas plastik dan bungkus permen di jalan raya.
“Mari tegakkan disiplin.." Kata seorang pejabat yang datang terlambat dan baru beberapa menit lalu menerobos lampu merah sambil melambaikan tangan pada petugas lalu lintas... "Oke pak..." Kata pak petugas sambil mengacungkan jempol dan memberi salam hormat.
Ada juga yang khusyuk mendengar tabligh akbar di alun-alun kota, tangisnya mengharu biru, tapi kertas koran yang dipakainya sebagai alas duduk ditinggalkan begitu saja, begitu juga dengan botol air mineral dan tissu yang dipakai untuk mengelap air mata berserakan dimana-mana".
Toilet di tempat dimana Allah disembah justru yang paling kotor. Seorang guru agama membahas Fiqih Taharah ditengah sampah berserakan. Sampai sebegitunya ambiguitas kita.
Kita sering menuntut pemerintah agar memberikan ini dan itu, tapi saat diberi teknologi, malah dicolongin.
Tak sedikit jembatan yang ambruk karena bautnya dicuri, rel yang amblas karena besi-besinya dicuri, alat deteksi longsor yang raib karena dicuri, lampu jembatan dicuri, bahkan lampu di depan perpustakaan pribadi sayapun juga pernah dicuri.
Hallo... Lalu apa permasalahan kita..? Ya, lagi-lagi soal mental, mental dan mental. Hati sebagian kita masih terjajah sehingga sulit menanamkan rasa tanggungjawab pada diri sendiri. Reaktif terhadap berbagai isu, namun sering tak bisa memberi solusi. Banyak menyumpahi, tanpa sadar menyampahi negeri.
Mental muroqobah yang seharusnya menuntun kita untuk taat meski tak ada yang lihat berganti menjadi mental bar-bar yang “asal gak ada yang lihat”.
Bila penjajahan negeri berhasil ditumpas dengan perlawanan senjata darah dan air mata, maka lain halnya dengan penjajahan hati. Ia hanya bisa diberantas dengan pengamalan agama secara paripurna oleh setiap individu.
Pengamalan tersebut tidak boleh hanya menitikberatkan pada aspek ritual semata, tapi juga pada aspek nilai dan moral yang terkandung dalam agama.
Agama tidak boleh lagi dipakai sebagai baju kepentingan di negeri ini, tapi sebagai pijakan yang melandasi setiap kata dan sikap masyarakatnya.
Karena bila agama dipakai sebagai baju kepentingan, maka agama yang seharusnya menjadi sumber kasih sayang dan kedamaian akan berubah menjadi sumber kekerasan dan kekacauan. Agama yang seharusnya menjadi sumber moral, kontrol sosial justru akan melahirkan sikap amoral atas nama agama.
Semoga diusianya yang ke 78 tahun, negeri kita Indonesia benar-benar merdeka seutuhnya. Kalau menurut Anda?
fimdalimunthe@55gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu. Kamis, 17 Agustus 2023
Sahabat Muslim Rahimmakumallah. Yuuk bangun, sempatkan diri kita untuk shalat sunnah Tahajjud , Sholat sunah lain, Zikir malam …
Kemudian lanjut sholat sunnah sebelum subuh dan sholat subuh diawal waktu berjamaah di masjid ...... dimana kata Nabi, jika manusia tahu betapa besar pahala sholat sunat fajar yang dilanjut dengan sholat subuh berjamaah di masjid, bahkan lebih baik dari dunia seisinya, maka dia akan datang ke masjid untuk ikut sholat subuh berjamaah, walaupun dengan cara merangkak.....
semoga derajat kita ditinggikan dan mendapatkan kemuliaan disisi ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala, sehingga hidup kita menjadi berkah, sehat selamat sejahtera dan bahagia dunia akhirat..
Allhumma Sholli Alaa Sayyidinaa Muhammad Wa alaa Aalii Sayyidinaa Muhammad. Yaa ALLAH Yaa Tuhan Kami, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Yang memberi ketentraman dalam hati kami.
Yaa Allah di keheningan malam hari ini ampunilah semua dosa dosa kami, dosa-dosa kedua ibu bapak kami, anak istri kami, seluruh keluarga kami, saudara-saudara kami, sahabat kami, baik yang besar maupun yang kecil.
Panjangkan umur kami, murahkanlan dan luaskanlah rezeki kami dan karuniakan kami dengan keberkahan hidup, keselamatan dan kesehatan jauhkan kami dari segala macam penyakit .
Tunjukanlah kami kejalan yang benar. Jalan yang Engkau ridhai. Berkahilah kehidupan kami di dunia dan di akhirat dan masukkanlah kami ke dalam surgaMu
aamiin aamiin aamiin yaa Allah yaa Robbal Aalamiin. HASBUNALLAAH WA NI'MAL WAKIIL NI'MAL MAUWLAA WA NI'MAN NASHIIR
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Catatan Sore : Obral Janji tapi Diingkari, Apakah Sesuai Budi Pekerti ? oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama PWI DP 3170/X/2012
Dalam Sidang Tahunan MPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8) tadi, Presiden Jokowi berkeluh kesah di hadapan anggota DPR RI yang hadir dan disiarkan langsung stasiun televisi swasta.
Jokowi menyinggung soal semakin banyaknya ejekan, makian, hingga fitnah yang wara-wiri di media sosial. Bahkan, banyak yang menyebut dia dengan berbagai sebutan. "Ada yang mengatakan saya ini bodoh, plonga-plongo, tidak tahu apa-apa, Firaun, tolol," kata Bapaknya Gibran yang Walikota Solo itu.
Meski berkeluh kesah, Jokowi yang juga mertua dari Boby Nasution Walikota Medan, menyatakan terima dengan hal itu. Tapi ini membuat dia sedih karena budaya santun budi pekerti luhur bangsa mulai hilang. Kebebasan dan demokrasi digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah. "Polusi di wilayah budaya ini sangat melukai keluhuran budi pekerti bangsa Indonesia," katanya.
Lalu bila publik --rakyat-- yang selama hampir 10 tahun ini kerap di PHP, dikibulin dengan janji janji yang diingkari. Apakah hal itu berbudi pekerti ? (fim) : Dok. YouTube/TVR Parlemen
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Renungan 17-an : Rabu siang 29 Muharram 1445 H - 16 Agustus 2023. oleh Ferry Is Mirza DM. Wartawan Utama PWI UIDP 3170/X/2012
Sirna bersama Bayu dan Debu, Terakhir Jokowi Jadi Irup
17 Jam lagi saat matahari terbit besok tanggal 17 Agustus 2023, genap 78 tahun kemerdekaan dan berdirinya bangsa Indonesia. Sejak sepekan lalu hingga akhir bulan akan berlalu hanya dengan upacara ceremonial, hiasan umbul-umbul dan lampu hias warna warni, lomba-lomba, carnaval dan lain lain. Malam nanti menjadi tradisi, diadakan malam renungan 17-an dengan menikmati tumpengan. Semua itu dilakukan setiap tahun.
Berbiaya besar tapi tidak memberikan efek kesejahteraan dan manfaat bagi rakyat. Hanya larut dalam euforia sesaat. Usai itu sirna bersama desir bayu berisi debu.
Peringatan hari kemerdekaan di Istana Merdeka besok pagi, merupakan yang terakhir bagi presiden Jokowi sebagai Inspektur Upacara. Jokowi penggagas pemindahan ibukota, tak akan menikmati perayaan peringatan hari kemerdekaan di ibukota baru IKN bila benar terwujud.
Peringatan hari Kemerdekaan ke 78 tahun NEGARAKU INDONESIA akan dilakukan dari Sabang sampai Merauke hingga Miangas ke Rote kita menyebut NKRI = Negara Kesatuan Republik Indonesia.
NKRI adalah negeri yang dikarunia Allah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang berupa kekayaan alam yang luar biasa. Tanahnya subur --Tongkat kayu jadi tanaman (Koes Plus)--, memiliki kandungan mineral tambangnya melimpah dan beraneka ragam. Iklimnya nyaman sepanjang tahun.
Rakyatnya banyak dan pekerja keras, sifat religiusitas penduduknya tinggi. Warganya berbagai suku, bahasa dan agama. Mayoritas muslim... Bhineka Tunggal Ika.
Tetapi itulah, dalam menapaki tiga perempat abad, akibat salah urus (miss management) para pemimpin terhadap NKRI dan rakyatnya, akibatnya pun fatal.
Hingga saat ini kondisi mayoritas penduduk Nusantara masih miskin (bahkan sampai 40% dari total populasinya, kata Bank Dunia terakhir). Gap pendapatan antara si kaya dan si miskin bak perbedaan bumi dan langit. Dimana 1% penduduk terkaya bisa menguasai lebih dari 60% kekayaan nasional (GNP).
Fakta tak terbantahkan masih ada rakyatnya yang kelaparan, miskin sandang papan, sakit- sakitan, balitanya banyak yg kurang gizi (stunting). Pendidikan rakyatnya kalah jauh di level dunia bahkan pada level Asia.
Jangan bilang itu karena takdir !! Kalau tak ada upaya untuk mengubahnya dengan melakukan PERUBAHAN dan PERBAIKAN dengan sungguh-sungguh, entah bagaimana nasib anak cucu cicit kita menuju SEABAD INDONESIA ? (fimdalimunthe55@gmail.com)
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama PWI-DP 3170/X/2012, refrensi alquran dan alhadits,hidupujiansabarlah, Rabu 29 Muharram 1445 H, 16 Agstus 2023
Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu
Rizeki Sulit Dimana Salahnya
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah mengatakan "Allah menyamakan antara dosa dan hutang. Orang yang berdosa akan menanggung kerugian di akhirat sedang orang yang berhutang akan mendapat kerugian di dunia.
Kemaksiatan adalah penutup pintu kehidupan, karena sesungguhnya seorang hamba akan diharamkan baginya rizeki jika dia melakukan perbuatan dosa. Wahai orang yang membuka pintu kehidupan tanpa kunci takwa, mengapa kamu memperluas jalan kesalahan dan kemudian melaporkan kesempitan rizeki.
Kebanyakan kita, jika masalah kesempitan rizeki datang, ada yang berfikir untuk bagaimana bekerja lebih keras, berikhtiar lebih banyak, berfikir lebih cerdas dan seterusnya. Salah kah...? Tidak sepenuhnya salah. Tetapi coba kita lihat bagaimana Al-Qur'an menyelesaikan masalah rizeki ini.
Allah berfirman : maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun", (QS. Nuh : 10)
"Dan (Hud berkata), “Wahai kaumku ! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepadaNya niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang yang berdosa.” (QS. Hud : 52)
"dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.” (QS. Nuh : 12)
Dari ayat ayat diatas Allah mengatakan bahwa sumber dari kesempitan adalah disebabkan karena dosa dan kesalahan. Maka istighfar dan taubat adalah jalan pembuka dari segala kesulitan termasuk rizeki
Marilah perbanyak bertaubat dan beristighfar hari ini dan setiap hari agar Allah hilangkan segala kesulitan dan permasalahan kita. Dan Allah memberi kita rizeki yang barakah. InsyaAllah, Allah mudahkan segala urusan kita hari ini. Aamiin. Barakallahu fiikum. fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama, refrensi tafsir alquran, alhadits dan mediadakwahsunah, Selasa 28 Muharram 1445 H, 15 Ags 2023
Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu
Perusak Hati
HATI ADALAH PENGENDALI. Jika ia baik, baik pula perbuatannya. Jika ia rusak, rusak pula perbuatannya. Maka menjaga hati dari kerusakan adalah niscaya dan wajib.
Tentang perusak hati, Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan ada lima perkara ; bergaul dengan banyak kalangan (baik dan buruk), angan-angan kosong, bergantung kepada selain Allah, kekenyangan dan banyak tidur.
BERGAUL DENGAN BANYAK KALANGAN
Pergaulan adalah perlu, tapi tidak asal bergaul dan banyak teman. Pergaulan yang salah akan menimbulkan masalah. Teman teman yang buruk lambat laun akan menghitamkan hati, melemahkan dan menghilangkan rasa nurani, akan membuat yang bersangkutan larut dalam memenuhi berbagai keinginan mereka yang negatif.
Dalam tataran riel, kita sering menyaksikan orang yang hancur kehidupannya gara gara pergaulan. Biasanya out put semacam ini, karena motivasi bergaulnya untuk dunia. Dan memang, kehancuran manusia lebih banyak disebabkan oleh sesama manusia. Karena itu, kelak di akhirat, banyak yang menyesal berat karena salah pergaulan.
Allah berfirman : "Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zhalim menggigit dua tangannya seraya berkata, Aduhai (dulu) kiranya aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur”an ketika Al-Qur”an itu telah datang kepadaku.” (QS. Al-Furqan: 27-29)
"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa.” (Az-Zukhruf: 67)
"Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini, kemudian di hari Kiamat sebagian kamu mengingkari sebagian (yang lain) dan sebagian kamu melaknati sebagian (yang lain), dan tempat kembalimu adalah Neraka, dan sekali-kali tidak ada bagimu para penolong.” (QS. Al-Ankabut : 25)
Inilah pergaulan yang didasari oleh kesamaan tujuan duniawi. Mereka saling mencintai dan saling membantu jika ada hasil duniawi yang diingini. Jika telah lenyap kepentingan tersebut, maka pertemanan itu akan melahirkan duka dan penyesalan, cinta berubah menjadi saling membenci dan melaknat.
Karena itu, dalam bergaul, berteman dan berkumpul hendaknya ukuran yang dipakai adalah kebaikan. Lebih tinggi lagi tingkatannya jika motivasi pertemanan itu untuk mendapatkan kecintaan dan ridha Allah.
LARUT DALAM ANGAN-ANGAN KOSONG
Angan-angan kosong adalah lautan tak bertepi. Ia adalah lautan tempat berlayarnya orang- orang bangkrut. Bahkan dikatakan, angan-angan adalah modal orang-orang bangkrut. Ombak angan-angan terus mengombang-ambingkannya, khayalan- khayalan dusta senantiasa mempermainkannya. Laksana anjing yang sedang mempermainkan bangkai. fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama, refrensi tafsir alquran, alhadits dan mediadakwahsunah, Senin 27 Muharram 1445 H, 14 Ags 2023
Assalammualaykum Warrahmatallahi Wabarrakatuhu
Sabar dan Shalat Penolong Kita
Dalam ayat 45 dan 153 surat Al Baqarah, Allah memerintahkan bagi hambaNya untuk meminta pertolongan dengan sabar dan shalat. Allah Ta’ala berfirman,
"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu” (QS. Al Baqarah: 45)
Allah Ta’ala juga berfirman, "Hai orang orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (QS. Al Baqarah: 153)
SABAR KUNCI KEBERHASILAN
Syekh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin Rahimahullah berkata, Allah memerintahkan agar kita meminta pertolongan dalam setiap hal dengan bersabar dalam menghadapinya. Seorang hamba jika bersabar dan menunggu keberhasilan yang Allah berikan maka niscaya masalah yang dihadapinya akan menjadi ringan. Jika engkau mendapat suatu musibah maka engkau butuh bersabar dalam menghadapinya. Bersabarlah dan peganglah janji Nabi Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam dalam sabda beliau, "Dan ketahuilah, sesungguhnya kemenangan itu beriringan dengan kesabaran. Jalan keluar beriringan dengan kesukaran. Dan sesudah kesulitan itu akan datang kemudahan” (HR. Ahmad)
Ayat di atas menunjukkan secara khusus keutamaan sabar, karena sabar menjadi sebab datangnya pertolongan Allah dari berbagai penderitaan dan musibah. Para ulama menjelaskan bahwa kesabaran mencakup tiga hal; sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah, sabar dalam meninggalkan maksiat, dan sabar dalam menghadapi takdir Allah (tafsir Al Baqarah: 45)
SHALAT MENOLONG BERBAGAI PERMASALAHAN DUNIA DAN AGAMA
Syekh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin Rahimahullah berkata, Adapun salat maka akan menjadi penolong dalam setiap urusan dunia maupun agama, sehingga disebutkan dalam sebuah hadits,
Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam apabila mengalami sesuatu masalah serius, beliau segera melakukan salat” (HR. Abu Daud)
Allah telah menerangkan dalam kitabNya bahwa shalat akan mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Jika seorang hamba meminta pertolongan dengan melakukan shalat dalam setiap urusannya, maka Allah akan mudahkan baginya karena shalat merupakan penghubung antara hamba dengan RabbNya. Berhentinya aktifitas hamba kemudian melaksanakan shalat, menjalin hubungan dengan RabbNya, berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah, dan disertai pula dengan amalan-amalan sunah yang dia lakukan saat shalat tersebut, maka ini semua merupakan sebab salat yang dia lakukan menjadi pertolongan baginya” (Syarh Riyadhis Shalihin) fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Ahad 26 Muharram 1445 H - 13 Agstus 2023
Assalammualaykum Warrahmatallahi Wabarrakatuhu
Sadaqah Tidak Bikin Miskin, Justru Rizeki Makin Bertambah
Apakah kita pernah mendengar kisah orang yang rajin berinfak dan sadaqah. kemudian jatuh miskin, bangkrut dan sengsara hidupnya
Justru yang kita tahu orang yang istiqamah berinfak dan bersadaqah semakin kaya hati dan bahagia kehidupannya. Pekerjaan, usaha bisnisnya dan perdagangannya kian barakah.
Tapi justru yang sering kita dengar : Orang yang jarang sedekah bahkan pelit rakus dan tenggelam dengan urusan dunia malahan jatuh bangkrut, miskin dan hidupnya sengsara. Orang-orang dekatnya pun mulai menjauh.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Harta seorang hamba tidak akan berkurang karena sadaqah.” (HR.Tirmidzi)
Syaikh Muhammad Al-Mubarakfuri menjelaskan bahwa harta yang disadaqahkan akan bertambah berkahnya
Beliau berkata ; “Harta yang disadaqahkan akan diberkahi (diberikan kebaikan yang banyak)” (Tuhfatul Ahwadzi)
Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan bahwa sadaqah bisa menambah harta kita (misalnya bisnis menjadi lebih lancar) dan Allah akan menggantikan harta tersebut dengan yang lebih baik.
Beliau berkata, “Dengan sadaqah, Allah akan menambahkan hartanya, Allah turunkan keberkahan dan Allah akan gantikan hartanya dengan kebaikan yang besar.” (Syarh Riyadhul shalihin)
Perlu diingat hendaknya kita tidak berniat sadaqah agar tambah kaya di dunia, akan tetapi kita yakin bahwa Allah sebaik- baik pemberi rezeki telah menjanjikan akan mengganti apa yang telah kita infakkan, tentunya dengan pengganti yang jauh lebih baik.
Allah Ta’ala berfirman, “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’ : 39)
Semoga kita selalu dimudahkan untuk bersadaqah, berinfak dan memberikan manfaat yang banyak kepada kaum muslimin. fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Catatan Ahad Pagi, 13 Agustus 2023 oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama
"Ibu Kota Nusantara Bisa Tenggelam Jikalau..."
Judul ini merupakan ucapan yang diingatkan oleh Kepala Otorita IKN (Ibu Kota Nusantara) Dhony Rahajoe. Hal ini diceritakan saat perbincangannya bersama Presiden Jokowi, selepas ia dilantik.
Dhony memperingatkan IKN bisa 'tenggelam'. Karena, yang pindah ke kawasan IKN, Kalimantan Timur, tidak hanya pertahanan dan keamanan (hankam) serta gedung-gedung, tetapi juga masyarakat. Menurutnya, pendekatan pembangunan yang diterapkan seperti sekarang ini yang akan membuat IKN 'tenggelam'.
"Satu bulan setelah dilantik di Bogor saya katakan di depan Pak Presiden. 'Pak mohon maaf, saya punya pengalaman bangun lima kota tapi di swasta. Kalau pendekatan pembangunan seperti saat itu, membangun bendungan, istana, kantor, masjid, jalan, drainase, saya katakan kota ini akan 'tenggelam'," kata Dhony dalam sambutannya di acara Konsultasi Publik RUU Perubahan UU IKN yang disiarkan virtual, Jumat lalu 4/8/2023
Dhony mengatakan, bisa-bisa biaya triliunan rupiah yang digunakan untuk membangun berbagai infrastruktur di IKN, termasuk transportasi akan terbuang sia-sia. Meski nantinya IKN dibangun oleh konsorsium dari China, sesuai kesepahaman yang telah diteken Jokowi dan Xi Jin Ping, akhir bulan Juli.
Kondisi ini pun dapat dilihat langsung dari pembangunan sejumlah kota-kota baru di dunia. "Contoh pembangunan ibu kota baru Putrajaya, Sejong, Canberra, Brasilia, Naypyidaw, mati tenggelam. Karena apa ? Orangnya tidak mau tinggal," tegasnya.
Apabila infrastruktur dasar mulai dari sekolah hingga rumah sakit belum tersedia, maka para ASN yang bekerja di IKN tentu akan lebih memilih tinggal di Balikpapan dibandingkan di IKN Nusantara.
"Balikpapan ke IKN, ASN tuh sudah biasa 30 menit di jalan. Monas sampai ke Pondok Indah itu 50 menit. Ini hanya 30 menit. Apa yang akan terjadi ? Saya katakan, yang enak tanahnya tinggi, demand-nya tinggi, IKN-nya tenggelam," jelasnya.
Dicontohkan, dalam regulasi pembangunan IKN tertulis pemenuhan infrastruktur rumah sakit baru dilakukan pada 2030. Akibatnya, masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya di IKN. Oleh karena itu, diproyeksikan mereka lebih memilih tinggal di kota terdekat yang infrastrukturnya sudah lengkap.
"Misalnya ada satu ASN sakit perut, lihat di-Perpresnya, RS dibangun 2030, jadi pindah. Harus cari orang-orang sehat, sampai 2030 tidak boleh sakit. Tidak boleh sakit jantung, tidak boleh melahirkan. Melahirkan harus janjian, nggak boleh mendadak ya bu kalau mau melahirkan, tahan ya dua jam kita ke Balikpapan. Apakah begitu membangun kota? Saya bilang tidak bisa," terangnya. Weleh... weleh .....
Belum lagi layanan dasar lainnya. Pendidikan, di mana anak-anak kita sekolah ? Ternyata ini sulit kita wujudkan kalau infrastruktur hukumnya belum kita rapikan. Amburadul....
Oleh karena itulah, salahsatu langkah yang tengah didorongnya ialah Rancangan Undang-Undang (UU) Perubahan UU No. 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. Harapannya, dengan revisi UU yang telah diundangkan 2022 lalu ini dapat membantu RI mau mencapai cita-cita Kalimantan Timur menjadi gerbang baru Indonesia. Apa iya ? Gak Bahaya Ta ???
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
PUISI AKHIR PEKAN. Sabtu 12 Agustus 2024. Puri Indah Sdjo 15.oo WIB, ditulis berdasarkan fiksi. Bila ada kesamaan nama peristiwa, kebetulan belaka. Karena kisah ini mungkin terjadi dimana saja, di negeri manapun juga. oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama
Ini Negeri Para Bajingan
Kebijakan dan proyek pembangunannya diadakan hanya cari cuan. Pendidikan, kesehatan bahkan hukum menjadi barang dagangan.
Vonis bisa dapat potongan, untuk status tersangka tergantung orderan. Subsidi berdasar pesanan. Semuanya bergantung kepentingan. Jangan tanyakan soal keadilan. Karena INILAH NEGERI PARA BAJINGAN.
Pejabatnya kebanyakan koruptor dan sudah keranjingan. Transaksi janggal dan aneh senilai Ratusan Triliun Rupiah, tinggal kenangan. Inilah kisah nyata NEGERI PARA BAJINGAN.
Hutang menjadi andalan. Tanah air pun digadaikan. INILAH NEGERI PARA BAJINGAN. Yang bermodal hanya kebohongan, dengan senjatanya cuma menebar ketakutan dan perpecahan. Antar kelompok dibentur benturkan.
Jangan coba coba mengkritik atau meneriakkan kebenaran. Karena dianggap sebagai ancaman. Buzzer akan dikerahkan dan kita bisa masuk tahanan.
INILAH NEGERI PARA BAJINGAN. Dimana pemimpin dan turunannya serta cecunguknya ingin berkuasa sepanjang jaman. Segalsla cara dilakukan. Yang haram dihalalkan.
INILAH NEGERI PARA BAJINGAN. NEGARAKU INDONESIA lima hari lagi 17 Agustus merayakan peringatan hari KEMERDEKAAN ke 78 TAHUN.
Sepekan lalu sewaktu dari Surabaya ke Semarang dan Solo pulang pergi, di dalam kota --di luar jalan Tol-- sudah semarak berkibar sangsaka MERAH PUTIH.
Sepanjang jalan Tol dan beberapa Rest Area dari Surabaya ke Semarang pun sebaliknya, sepi kibaran Dwi Warna MERAH PUTIH. Di jalan Tol tak ada lampu PJU (Penerangan Jalan Umum) saat malam hanya ada sinar lampu kendaraan R4. Kecuali menjelang beberapa exit Tol.
Dari Sabang sampai Merauke hingga Miangas ke Rote kita menyebut NKRI = Negara Kesatuan Republik Indonesia.
NKRI adalah negeri yang dikarunia Allah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang berupa kekayaan alam yang luar biasa. Tanahnya subur Tongkat kayu jadi tanaman (Koes Plus), memiliki kandungan mineral tambangnya melimpah dan beraneka ragam. Iklimnya nyaman sepanjang tahun.
Rakyatnya banyak dan pekerja keras,sifat religiusitas penduduknya tinggi. Warganya berbagai suku, bahasa dan agama. Mayoritas muslim...Bhineka Tunggal Ika.
Tetapi itulah, dalam menapaki tiga perempat abad, akibat salah urus (miss management) para pemimpin terhadap NKRI dan rakyatnya, akibatnya pun fatal.
Hingga saat ini kondisi mayoritas penduduk Nusantara masih miskin (bahkan sampai 40% dari total populasinya, kata Bank Dunia terakhir). Gap pendapatan antara si kaya dan si miskin bak perbedaan bumi dan langit. Dimana 1% penduduk terkaya bisa menguasai lebih dari 60% kekayaan nasional (GNP).
Fakta tak terbantahkan masih ada rakyatnya yang kelaparan, miskin sandang papan, sakit- sakitan, balitanya banyak yg kurang gizi (stunting). Pendidikan rakyatnya kalah jauh di level dunia bahkan pada level Asia.
Bukan hanya Freeport, tambang nikel pun jadi milik asing. Begitu juga tenaga kerjanya TKA begitu mendarat langsung kerja digaji 3 sd 4 kali lipat UMR. Sementara, ribuan para pemuda kita lulusan S1 memasukan lamaran kerja harus antre. Dan gajinya pas-pasan UMR. Jangan bilang itu karena takdir !
Kalau tak ada upaya untuk mengubahnya dengan melakukan PERUBAHAN yang BERKADILANG dengan hal yang lebih baik dan sungguh- sungguh, entah bagaimana nasib anak cucu cicit kita pada saat SEABAD INDONESIA ?? Mungkin akan ada pekik MERDEKA atoe MATI
(fimdalimunthe55@gmail.com)
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Catatan Akhir Pekan, Sabtu 12 Agustus 2023, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama
Merdeka atoe Mati
NEGARAKU INDONESIA lima hari lagi 17 Agustus merayakan peringatan hari KEMERDEKAAN ke 78 TAHUN.
Sepekan lalu sewaktu dari Surabaya ke Semarang dan Solo pulang pergi, di dalam kota di luar jalan Tol sudah semarak berkibar sangsaka MERAH PUTIH.
Sepanjang jalan Tol dan beberapa Rest Area dari Surabaya ke Semarang pun sebaliknya, sepi kibaran Dwi Warna MERAH PUTIH. Di jalan Tol tak ada lampu PJU (Penerangan Jalan Umum) saat malam hanya ada sinar lampu kendaraan R4. Kecuali menjelang beberapa exit Tol.
Dari Sabang sampai Merauke hingga Miangas ke Rote kita menyebut NKRI = Negara Kesatuan Republik Indonesia.
NKRI adalah negeri yang dikarunia Allah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang berupa kekayaan alam yang luar biasa. Tanahnya subur Tongkat kayu jadi tanaman (Koes Plus), memiliki kandungan mineral tambangnya melimpah dan beraneka ragam. Iklimnya nyaman sepanjang tahun.
Rakyatnya banyak dan pekerja keras, sifat religiusitas penduduknya tinggi. Warganya berbagai suku, bahasa dan agama. Mayoritas muslim. Bhineka Tunggal Ika.
Tetapi itulah, dalam menapaki tiga perempat abad, akibat salah urus (miss management) para pemimpin terhadap NKRI dan rakyatnya, akibatnya pun fatal.
Hingga saat ini kondisi mayoritas penduduk Nusantara masih miskin (bahkan sampai 40% dari total populasinya, kata Bank Dunia terakhir). Gap pendapatan antara si kaya dan si miskin bak perbedaan bumi dan langit. Dimana 1% penduduk terkaya bisa menguasai lebih dari 60% kekayaan nasional (GNP).
Fakta tak terbantahkan masih ada rakyatnya yang kelaparan, miskin sandang papan, sakit- sakitan, balitanya banyak yg kurang gizi (stunting). Pendidikan rakyatnya kalah jauh di level dunia bahkan pada level Asia.
Bukan hanya Freeport, tambang nikel pun jadi milik asing. Begitu juga tenaga kerjanya TKA begitu mendarat langsung kerja digaji 3 sd 4 kali lipat UMR. Sementara, ribuan para pemuda kita lulusan S1 memasukan lamaran kerja harus antre. Dan gajinya pas-pasan UMR.
Jangan bilang itu karena takdir ! Kalau tak ada upaya untuk mengubahnya dengan melakukan PERUBAHAN yang BERKADILANG dengan hal yang lebih baik dan sungguh- sungguh, entah bagaimana nasib anak cucu cicit kita pada saat SEABAD INDONESIA ? Mungkin akan ada pekik MERDEKA atoe MATI (fimdalimunthe55@gmail.com)
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Sabtu 25 Muharram 1445 H - 12 Ags 2023
Assalammualaykum Warrahmatallahi Wabarrakatuhu
Tawakal, Menjaga Ilmu dan Istiqamah Sadaqah
Di hari yang kian berkurangnya umur kita ini, InsyaAllah kita sekeluarga tetap dalam kebaikan serta dalam lindungan Allah Ta'ala. Dan juga kita tetap istiqamah di atas jalan Hidayah Allah. Aamiin.
"Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang kita memujiNya. Kita memohon pertolongan dan pengampunan dariNya yang kita memohon dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan keburukan amal-amal kami. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada siapapun yang dapat menyesatkannya. Dan barang siapa yang disesatkan oleh Allah maka tidak ada siapapun yang dapat memberinya petunjuk.
Saya bersaksi bahwasanya tiada Ilah yang Haq untuk disembah melainkan Dia ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala. Dan saya bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah hamba dan Rasul Allah".
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepadaNya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali ‘Imran : 102)
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu, dan daripadanya Allaah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allaah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan y7ang banyak. Dan bertakwalah kepada Allaah yang dengan (menggunakan) Nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allaah selalu menjaga dan mengawasimu.” (QS. An-Nisaa’ : 1)
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allaah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allaah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa- dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allaah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 70-71)
Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah (al-Qur’an) dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad (as-Sunnah). Seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada- adakan (dalam agama), setiap yang diada-adakan (dalam agama) adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di Neraka.
(Awal dari khutbatul haajah, shahih di riwayatkan dari Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam oleh Nasa'i III / 104, Ibnu Majah I / 352 / 1110 Abu Dawud III, 460 /1090)
Rabbanaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba'da Idz Hadaitanaa wa Hab Lana Mil-Ladunka Rahmatan Innaka Antal-Wahhaab
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan UUkaruniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karenal sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." (QS. Ali Imran : 8)
Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qalbi 'Ala Diinik (wahai zat yang membolak balikkan hati teguhkan hati kami di atas agamaMu." (HR Ahmad, Tirmidzi)
Allaahumma Musharrifal Quluub, Sharrif Quluubanaa 'Alaa Thaa'atik. "Ya Allah zat mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat kepadamu." (HR Muslim)
Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam berdoa setiap pagi ba'da Subuh, dengan doa : Allahumma Inniy As-aluka ‘ilman naafi’an, wa rizqon thoyyiban, wa ‘amalan mutaqobbalan
"Ya Allaah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amal yang diterima“. (Hadits Riwayat Ahmad, Ibnu Majah dan Ibnu as-Sunni)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Jumat 25 Muharram 1445 H, 11 Agst 2023
Assalamualaikum Warrahmatallahi Wabatrakatuhu
Jagalah Shalat Lima Waktu
Jum'ah Mubarak. Alhamdulillah puji dan syukur hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dialah yang menciptakan alam semesta dan segala isinya, serta mengatur seluruhnya dengan sempurna. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Shalallahu Alayhi Wasallam.
Saudaraku, semua kita ingin berubah menjadi lebih baik lagi. Namun, dari mana kita harus memulai dan bagaimana ?
Mulailah dari shalat kita
Perhatikan shalat kita dan periksa apa yang masih kurang, apa yang masih keliru, lalu kita jalankan dengan serius.
Karena, ada sebagian orang, bisa jadi termasuk diri kita, yang masih lalai dalam shalatnya. Hanya gerakan- gerakan yang kurang dinikmati. Hanya bacaan- bacaan yang juga kurang dimaknai.
Bahkan, boleh jadi ada orang yang melaksanakan shalat tanpa mengerti apa maksud shalat sebenarnya.
Nah, sebagai makhluk yang lemah dan tempatnya salah serta lupa, bisa jadi kita mengalami hal-hal ini. Oleh karena itu, marilah kita terus memperbaiki kualitas shalat kita.
Alloh Subhanahu Wa Ta'ala. berfirman, “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sholatnya.” (QS. Al Mu’minun : 1-2)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala. juga berfirman, “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Quran dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar..” (QS. Al Ankabut : 45)
Jadi, kita akan menjadi pribadi yang lebih baik, sukses dan bahagia manakala khusyu dalam sholatnya.
Bisakah kita khusyu ?
Coba perhatikan, biasanya kita akan sangat fokus dan serius manakala mengerjakan sesuatu yang penting atau yang kita gemari.
Nah, lalu mengapa kita tidak bisa khusyu, fokus, ketika sholat, padahal sholat adalah urusan yang jauh lebih penting dari segala urusan di dunia ini.
Semakin khusyu, fokus, berkualitas sholat kita, maka akan semakin baik kualitas diri kita. Semakin terpelihara sikap kita dan semakin mulia akhlak kita.
Marilah kita senantiasa berjuang, bersunggung-sungguh melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, dengan dimulai dari memperbaiki sholat kita.
Keutamaan menjaga Shalat Lima Waktu
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Siapa saja yang menjaga shalat lima waktu, baginya cahaya, bukti dan keselamatan pada hari kiamat. Siapa saja yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, bukti, dan juga tidak mendapat keselamatan. Pada hari kiamat, ia akan dikumpulkan bersama Qorun, Fir’aun, Haman, serta Ubay bin Khalaf.” (HR. Ahmad dihasankan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth)
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Ketahuilah bahwa sebaik-baik amalan bagi kalian adalah shalat.” (HR. Ibnu Majah, Ahmad dan Ad Darimi). fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Jum'at Mubarok, mari bersiap menunaikan ibadah sholat Subuh. Dahului dengan Sunnah qobliah Subuh dua rakaat yang pahalanya lebih baik dari dunia seisinya
Kita yang berbuat, kita yang bertaubat
Sesungguhnya kitalah yang menyebabkan musibah dan kesengsaraan untuk diri kita sendiri. Karena musibah disebabkan karena dosa kita sendiri, bukan orang lain.
Allah Ta’ala berfirman, “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS. Asy Syuraa: 30)
Oleh karena itu, sudah sepatutnya setiap hamba merenungkan hal ini. Ketahuilah bahwa setiap musibah yang menimpa kita dan datang menghampiri negeri ini, itu semua disebabkan karena dosa dan maksiat yang kita perbuat.
Hendaklah setiap hamba memperbanyak taubat yang nashuha (yang sesungguhnya). Karena dengan beralih kepada ketaatan dan amal sholeh, musibah tersebut akan hilang dan berbagai nikmat pun akan datang menghampiri. InsyaAllah Allah selalu menerima Taubat Kita.
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Kamis 24 Muharram 1445 H 10 Agstus 2023
Assalammualaykum Warrahmatallahi Wabarrakatuhu
Jangan Merasa Lebih
"Adab seorang muslim itu tidak merasa dirinya paling baik dari saudaranya"
Allah Ta’ala berfirman, “Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. DIA lah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa” (QS. An Najm:32)
Mengenai ayat ini, Syaikh Abdurrahman As-Si’di menerangkan bahwa terlarangnya orang-orang beriman untuk mengabarkan kepada orang-orang akan dirinya yang merasa suci dengan bentuk suka memuji- memuji dirinya sendiri.
Kebiasaan merasa diri suci merupakan perbuatan yahudi dan nasrani yang jelas- jelas dicela oleh Allah ta’ala, “Dan mereka berkata, ‘kami sekali-kali tidak akan disentuh api neraka kecuali selama beberapa hari saja” (QS. Al Baqarah: 80)
Bahkan, saking merasa sucinya, mereka merasa bahwa hanya merekalah yang paling layak masuk surga.
“Dan mereka berkata, Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang yahudi dan nasrani” (QS. Al Baqarah: 111)
Sehingga Allah ta’ala cela kebiasaan mereka ini, “Apakah kami tidak memperhatikan orang yang menganggap dirinya bersih. Sebenarnya Allah mensucikan siapa yang dikehendakiNya dan mereka tidak dianiaya sedikit pun” (QS. An-Nisa: 49)
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda, “Janganlah kalian merasa diri kalian suci, Allah lebih tahu akan orang-orang yang berbuat baik diantara kalian” (HR. Muslim). fimdalumunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Rabu 23 Muharram 1445 H, 9 Agstus 2023
Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarrakatuhu
Bahaya Memutus Silaturahmi
ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA memerintahkan kita untuk menjaga hubungan silaturahim. Allah Ta’ala berfirman, ”Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) namaNya, kamu saling meminta satu sama lain. Dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS. An-Nisa’: 1)
Allah Ta’ala berfirman, ”Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan membuat kerusakan di bumi, mereka itulah orang-orang yang memperoleh laknat dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam).” (QS. Ar-Ra’du: 25)
Termasuk yang diperintahkan Allah Ta’ala untuk disambung adalah hubungan kekerabatan. Adanya ancaman laknat Allah pada ayat ini menunjukkan bahwa memutuskan hubungan kekerabatan termasuk dosa besar.
Dalam ayat yang lain, Allah Ta’ala berfirman, ”Maka, apakah kiranya jika kamu berkuasa, kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan ?
Mereka itulah orang- orang yang dilaknat oleh Allah dan ditulikan telinga mereka dan dibutakan penglihatan mereka.” (QS. Muhammad: 22-23)
Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang membuat kerusakan di muka bumi dan orang yang memutuskan hubungan kekerabatan akan mendapatkan hukuman, baik di dunia dan di akhirat. Hukuman di dunia berupa dibutakan mata dan ditulikan telinganya. Sedangkan hukuman di akhirat berupa laknat Allah Ta’ala.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengaitkan keimanan terhadap Allah dan hari akhir dengan menyambung hubungan kekerabatan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Dan barangsiapa yang (benar-benar) beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya dia menyambung kekerabatannya.” (HR. Bukhari no. 6138 dan Muslim no. 47)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Tidak masuk surga orang yang memutus hubungan kekerabatan.” (HR. Bukhari no. 5984 dan Muslim no. 2556)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah menciptakan semua makhluk. Sampai ketika Allah selesai menciptakan makhluk, maka berdirilah rahim (kekerabatan). Dan rahim berkata, ‘Ini adalah berdirinya makhluk yang meminta perlindungan kepadaMu, jangan sampai aku diputus.’ Allah mengatakan, ‘Iya (engkau tidak boleh diputus). Tidakkah engkau rida bahwa Aku akan menyambung orang yang menyambungmu dan Aku akan memutus orang yang memutusmu ? Rahim mengatakan, ‘Iya, (saya rida).’” (HR. Bukhari no. 7502 dan Muslim no. 2554)
Hadits ini menunjukkan satu perkara gaib bahwa rahim (kekerabatan) itu bisa berbicara. Berkaitan dengan hal tersebut, sikap kita sebagai orang yang beriman adalah wajib untuk meyakini dan tidak boleh membicarakannya secara detail (bagaimana bentuk atau hakikatnya) tanpa disertai ilmu.
Menyambung hubungan kekerabatan adalah sebab lapangnya rezeki dan panjang umur. Rasulullah shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya dia menyambung hubungan kekerabatan.” (HR. Bukhari no. 5986 dan Muslim no. 2556). fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Selasa 8 Agstus 2023 - 22 Muharram 1445 H
Assalammualaykum Warrahmatallahi Wabarrakatuhu
Istimewanya Muhasabah
MUHASABAH merupakan ibadah yang agung dan memberikan dampak yang besar dalam kehidupan seseorang. Akan tetapi, banyak orang meninggalkannya.
Muhasabah berasal dari kata hasaba yuhasibu muhasabatan yang berarti “menghitung”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, muhasabah diartikan sebagai “introspeksi diri”.
Muhasabah merupakan salah satu ibadah yang diperintahkan oleh Allah Ta’ala, sebagaimana dalam firmanNya, "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah. Hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok. Bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18)
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga memerintahkan agar kita senantiasa bermuhasabah,
“Orang cerdas adalah orang yang menundukkan jiwanya dan beramal untuk menghadapi kehidupan setelah kematian.” (HR. Tirmidzi)
Para ulama telah sepakat mengenai wajibnya muhasabah diri terhadap amal yang telah lalu dan amal apa yang akan dilakukan nantinya. (Lihat A’malul Qulub, hal. 363-364)
Perlu kita ketahui bahwa muhasabah mempunyai keistimewaan (keutamaan) yang tidak dimiliki oleh amalan-amalan lainnya.
Muhasabah : Ibadahnya orang- orang pilihan. Hanya orang yang diberikan hidayah yang bisa melakukan amal muhasabah ini. Mayoritas amal ibadah bisa jadi ada motivasi unsur duniawi, seperti doa, ikhtiar dan tawakal, karena ingin dicukupkan rezekinya; atau sedekah dan shalat karena ada niatan agar terlihat dermawan dan saleh.
Sedangkan amal muhasabah ini sangat kecil kemungkinan ada unsur duniawinya karena hanya dia dan Allah-lah yang mengetahui kondisi hati.
Allah Ta’ala berfirman, “Bahkan, manusia itu menjadi saksi (mengerti) atas dirinya sendiri.” (QS. Al-Qiyamah: 14)
Muhasabah: Dilakukan saat orang lain sedang lalai. Kebanyakan orang melakukan muhasabah ketika malam hari dalam kondisi yang sepi. Dan malam hari banyak digunakan manusia untuk tidur dan lalai melakukan ketaatan. Padahal, ibadah yang dilakukan saat mayoritas orang sedang lalai memiliki keutamaan yang besar.
Hal ini sebagaimana Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam suka memperbanyak puasa di bulan Sya’ban di mana banyak orang lalai berpuasa saat itu.
Suatu ketika, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ditanya oleh Usamah bin Zaid, "Dari Usamah bin Zaid, ia berkata, “Aku bertanya pada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah, aku tak melihat engkau berpuasa dalam sebulan sebagaimana engkau lakukan di bulan Sya’ban. Rasulullah menjawab, ‘Bulan itu (Sya’ban) adalah bulan yang banyak orang lalai darinya, karena berada di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Pada bulan Sya’ban, amalan diangkat kepada hadirat Allah, maka aku ingin amalanku diangkat selagi aku sedang berpuasa." (HR. Abu Dawud dan An Nasa’i, disahihkan oleh Ibnu Khuzaimah)
Bahkan, shalat sunah yang paling utama adalah shalat yang dilakukan pada malam hari karena banyak manusia lalai dari beribadah dan sedang terlelap tidur.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, "Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim)
Kita hidup berjalan terus menuju UI kematian, tak pernah berhenti, bahkan tak akan bisa mundur kembali.
Umar bin Khattab radhiyallaahu ‘anhu berkata “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab (kelak pada hari kiamat).”
Seseorang yang senantiasa mengintropeksi dirinya di dunia, maka ia akan tahu amal buruk mana yang harus ditinggalkan dan amal kebaikan apa yang harus dipertahankan, sehingga akan mempermudah hisab (timbangan) di hari kiamat nanti.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
SAUDI 🇸🇦 VS INDONESIA 🇮🇩
Perbedaan hanya di saat adzan dikumandangkan, namun pengaruhnya sangat luar biasa. Dari segi wilayah, Indonesia sepuluh kali lipat lebih luas dari Saudi. Dari segi kekayaan alam, Indonesia punya apel, asem, belimbing wuluh, cermai, dukuh, enau, flamboyan, gandaria, honje, kecapi, labu, mangga, nanas, okra, pisang, quince, rambai, sirsak, terong ungu, vanilla, wuni, pepaya, pala, alpukat, jambu, jeruk, bangkuang, semangka, nangka, duren, rambutan, Kesemek, klengkeng dan ribuan buah lainnya. Saudi, hanya punya buah kurma.
Indonesia, sepanjang mata memandang ijo royo-royo, menghampar pohon yang rindang, kayu yang kuat, dan sayur mayurnya. Saudi, sepanjang mata memandang kering kerontang, gersang, berdebu berbatu-batu
Indonesia, di bawah bumi ada minyak bumi, gas, batubara, nikel, perak, tembaga, alumunium, timah, besi, emas dan intan
Saudi, hanya punya minyak bumi. Indonesia, di atas bumi ada minyak kelapa, minyak sawit, minyak jagung, dan minyak kedelai, minyak orang-aring, minyak jelantah apalagi. Saudi, hanya punya minyak zaitun
Indonesia, sepanjang tahun cuaca segar. Saudi, musim panas membakar kulit, musim dingin meremukkan tulang
Indonesia punya ayam, bebek, burung, puyuh, merak, kijang, kambing, sapi, kerbau, gurame, lele, ikan mas, belut, dan mujair. Saudi, hanya punya Unta, kambing dan sapi
Indonesia, punya 17 ribu pulau. Saudi, gak punya satu pulau pun. Indonesia, dikelilingi lautan penuh ikan, kerang, kepiting, rumput laut dan mutiara
Saudi, hanya secuil sambungan dari Laut Merah. Kenapa Saudi yang penduduknya sedikit kaya raya? Kenapa Saudi yang wilayahnya kecil kaya raya?
Kenapa Saudi yang hanya punya pohon kurma kaya raya? Jawabnya adalah ketika adzan berkumandang.
Lihatlah. Di mana Petani Indonesia ketika adzan berkumandang dan dimana petani Saudi ketika adzan berkumandang.
Di mana Pedagang Indonesia ketika adzan berkumandang dan dimana Pedagang Saudi ketika adzan berkumandang.
Di mana Pejabat Indonesia ketika adzan berkumandang dan dimana Pejabat Saudi ketika adzan berkumandang.
Seharusnya Indonesia lebih makmur dari Saudi, secara akal fikiran. Tapi karena Indonesia, tidak ada keberkahan maka walaupun gemah ripah, alamnya kaya raya, ijo royo-royo penduduknya miskin dan berhutang.
Saudi, walaupun negerinya kering kerontang dan gersang tapi penduduknya kaya raya dan bisa memberi hutang.
Dan Indonesia makin tepuruk dan nyaris terkutuk lantaran meninggalkan shalat tepat waktu dan berjamaah
Hayo bangkit saudaraku. Back to masjid. Lihat Saudi. Masjidnya makmur. Rakyatnya makmur. Apa engkau tidak melihat ?
Turki mulai bangkit dan makmur karena warganya kini berbondong- bondong shalat berjamaah di mesjid
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman : "Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat (tepat waktu) dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya (berjamaah di mesjid). Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan akibat (shalat seperti) itu adalah kebaikan (karunia, rezeki, keberkahan, ampunan, dan pahala) bagi orang yang bertakwa". (QS. Thaahaa : 132)
Ayo mulai saat ini kita niatkan bersama sama ajak saudara laki-laki muslim kita untuk : Jaga Shalat 5 waktu tepat waktunya dan berjamaah di Masjid
Bila anda Muslim, Share Agar Indonesia menjadi negara yang kaya raya disebabkan dari Ketaqwaan Rakyatnya. Aamiin yaa rabbal alamiin.
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalammualaykum Warrahmatallahi Wabarakatuhu
Jagalah Lisan Kita untuk Tidak Berghibah
Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah al-Mu’thi, ar-Razzaq, Dzat Yang Maha memberikan berbagai nikmat kepada seluruh makhlukNya untuk menegakkan kewajiban dan ketaatan mereka kepadaNya semata. Itulah salah satu bukti rahmatNya kepada hamba-hambaNya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka menyembah-Ku.” (adz-Dzariyat: 56)
Adapun jenis dan jumlah nikmatNya, hanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang Maha Mengetahui. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, "Dan (Dia) menyempurnakan untukmu nikmat-Nya, lahir dan batin.” (Luqman: 20)
"Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya).” (an-Nahl)
"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya.” (Ibrahim: 34)
Dari sekian banyak kenikmatan yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala limpahkan kepada hamba- hambaNya, yang paling agung adalah nikmat lisan. Dengan lisan, seorang hamba mampu berkomunikasi dan mengungkapkan apa yang ada pada dirinya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, "Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah, dan dua buah bibir?” (al-Balad: 8,9)
Lisan yang kecil ini ibaratnya pedang bermata dua. Jika tidak memberi manfaat kepada pemiliknya, ia justru akan membinasakannya. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
"Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya kecuali di dekatnya ada malaikat pengawas yang selalu hadir.” (Qaf: 18)
"Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu).” (al-Infithar: 10—11)
Imam Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah berkata,
Sungguh, salafush shalih rahimahumullah telah bersepakat bahwa malaikat yang ada di samping kanan seorang hamba adalah malaikat yang akan mencatat seluruh amal kebaikan. Adapun malaikat yang ada di samping kirinya adalah malaikat yang akan mencatat amalan kejelekan.” (Jami’ al-‘Ulum wal Hikam, 1/336)
Syaikh Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah menerangkan makna ayat tersebut dalam Tafsir-nya, Amalan kalian pasti akan dihisab. Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menugaskan sebagian malaikatnya yang mulia untuk mencatat ucapan dan perbuatan kalian. Mereka (para malaikat itu) mengetahui amalan kalian, baik amalan hati maupun anggota badan. Maka dari itu, sepantasnya kalian memuliakan dan menghormati mereka (dengan kebaikan dan ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya).
Rasulullah Shallallahu Wlaihi Wasallam bersabda, "Sungguh, seorang hamba mengucapkan sebuah kalimat yang diridhai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang dia tidak ingat atau pikirkan, yang dengannya Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan mengangkat derajatnya. Sungguh, seorang hamba mengucapkan sebuah kalimat yang dimurkai oleh Allah subhanahu wa ta’ala, yang dia tidak ingat atau pikirkan, yang dengan sebab itu dia akan masuk ke dalam Jahannam.” (Muttafaqun alaih, dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu)
Jadi, orang yang bijak adalah orang yang berpikir sebelum berbicara; apakah perkataan yang ingin dia ucapkan akan mendatangkan keridhaan Allah subhanahu wa ta’ala atau kemurkaan-Nya? Akan mendatangkan keuntungan di akhirat ataukah kerugian ?
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Barang siapa menjamin apa yang ada di antara dua tulang rahangnya (yakni lisan) dan apa yang ada di antara kedua kakinya (yakni kemaluan), niscaya aku menjamin jannah (surga) baginya.” (Muttafaqun ‘alaih, dari Sahl bin Sa’d radhiyallahu anhu)
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda, "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau diam.” (Muttafaqun ‘alaih dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu)
Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata, Makna hadits ini adalah apabila seorang hamba ingin berbicara, hendaklah dia berpikir terlebih dahulu. Apabila telah tampak jelas baginya bahwa tidak ada kerugian/mudarat terhadap dirinya, hendaklah dia mengatakannya. Namun, apabila tampak jelas baginya kerugian/mudarat atau dia ragu-ragu, hendaklah dia diam.” (Syarh Shahih Muslim, 1/222)
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata, Makna hadits tersebut ialah ketika seseorang ingin berbicara hendaklah dia berpikir terlebih dahulu. Jika yakin bahwa ucapannya tidak menimbulkan akibat yang jelek dan tidak menyeretnya pada perkara yang haram atau makruh, hendaklah dia berbicara. Namun, apabila perkaranya adalah mubah, yang selamat adalah dia diam supaya tidak terseret ke dalam perkara yang haram atau makruh.” (Fathul Bari, 13/149)
Perhatikan pula ucapan Imam Ibnul Qayyim rahimahullah ketika menceritakan bagaimana Iblis la’natullah ‘alaih mengomando bala tentaranya,
Iblis berkata kepada anak buahnya, Berjaga-jagalah kalian pada pos lisan karena pos tersebut adalah pos yang paling strategis. Doronglah lisannya untuk mengucapkan berbagai perkataan yang akan merugikannya dan tidak akan menguntungkannya. Halangilah hamba itu untuk membiasakan lisannya dengan hal-hal yang bermanfaat, seperti zikir, istigfar, membaca Al-Qur’an, memberi nasihat, dan berbicara tentang ilmu.
Niscaya kalian akan mendapatkan dua hasil besar di pos ini, tidak usah engkau hiraukan hasil manapun yang engkau dapatkan :
Dia berbicara dengan kebatilan. Orang yang berbicara dengan kebatilan adalah saudara dan penolongmu.
Dia berdiam diri dari kebenaran. Orang yang tidak berbicara dengan kebenaran adalah saudaramu yang bisu, sebagaimana saudaramu yang pertama tadi, hanya saja dia pandai bicara.
Barang kali saudaramu yang bisu ini lebih bermanfaat bagi kalian. Tidakkah kalian dengar ucapan seorang pemberi nasihat.[1], ‘Orang yang berbicara dengan kebatilan adalah setan yang pandai bicara, sedangkan orang yang diam dari kebenaran adalah setan yang bisu.
Maka dari itu, teruslah kalian berjaga di pos itu. Pos yang dia bisa berbicara dengan kebenaran atau menahan diri dari kebatilan. Hiasilah pembicaraan kebatilan kepadanya dengan segala cara. Takut-takutilah dia untuk menyampaikan kebenaran dengan segala cara.
"Ketahuilah, wahai anak-anakku, pos lisan inilah tempat aku berhasil membinasakan anak keturunan Adam dan menyeret mereka ke dalam Jahannam. Betapa banyak korban yang berhasil aku bunuh, aku tawan, atau aku lukai melalui pos ini.” (ad-Da’u wad Dawa’, hlm. 154—155)
Selanjutnya, Iblis berkata kepada anak buahnya, Gunakanlah dua senjata yang tidak akan menyebabkan kalian kalah :
Lalai dan lengah. Jadikanlah hati mereka tidak mengingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, lalai terhadap akhirat, dengan segala cara. Kalian tidak mendapatkan sesuatu yang lebih berharga dalam usaha kalian dibandingkan dengan hal itu. Sebab, tatkala hati lalai mengingat Allah subhanahu wa ta’ala, kalian akan mampu menguasai dan menyesatkannya.
Syahwat. Hiasilah syahwat tersebut dalam hati mereka. Tampakkanlah indahnya syahwat di pelupuk mata mereka.
Lalu seranglah mereka dengan dua senjata itu. Kalian tidak memiliki kesempatan yang lebih berharga untuk membinasakan mereka dibandingkan dengan dua kesempatan itu.” (ad-Da’u wad Dawa’, hlm. 157)
Adapun perangkap- perangkap Iblis yang menjebak banyak hamba Allah subhanahu wa ta’ala tidak terhitung jumlah dan jenisnya. Di antaranya :
Ghibah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan makna ghibah dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu,
Tahukah kalian, apa ghibah itu ? Mereka menjawab, Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.
Beliau Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, Engkau menceritakan tentang saudaramu perkara yang dia benci. Beliau ditanya, Bagaimana kalau perkara yang aku katakan itu memang ada pada dirinya?
Beliau menjawab, Kalau apa yang engkau katakan itu ada pada dirinya, sungguh engkau telah mengghibahinya. Apabila tidak ada padanya, sungguh engkau telah memfitnahnya.” (HR. Muslim)
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah mengharamkan harga diri seorang muslim dalam khutbah yang mulia, pada waktu yang mulia (yakni pada hari Arafah), di tempat yang mulia pula (di Arafah). Dari Abu Bakrah radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda
"Sesungguhnya darah kalian haram, harta kalian haram, dan kehormatan kalian haram, sebagaimana haramnya (terhormatnya) hari kalian ini, di negeri kalian ini, dalam bulan kalian ini.” (Muttafaqun ‘alaih)
Oleh karena itu, merendahkan dan menjatuhkan harga diri/kehormatan seorang muslim tanpa alasan yang benar adalah haram hukumnya. Barang siapa mencari-cari kekurangan saudaranya, niscaya Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan membongkar aibnya dan mempermalukannya.
Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, dia berkata, "Wahai orang-orang yang beriman dengan lisannya dan belum masuk ke dalam hatinya. Jangan kalian menyakiti kaum muslimin. Jangan kalian menjelek-jelekkan mereka dan jangan kalian mencari-cari kekurangan mereka. Sebab, barang siapa mencari-cari kekurangan saudaranya yang muslim, niscaya Allah akan mencari-cari kekurangannya. Barang siapa yang Allah cari-cari kekurangannya, niscaya Allah akan membongkar aibnya dan mempermalukannya walaupun dia berada di dalam rumahnya.” (HR. at-Tirmidzi)
Ketahuilah, ghibah adalah salah satu dosa besar. Ghibah akan menyebabkan pelakunya mendapat azab kubur apabila Allah subhanahu wa ta’ala tidak mengampuninya.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
"Tatkala aku di-mi’raj-kan (dinaikkan ke langit), aku melewati suatu kaum yang memiliki kuku-kuku tajam dari tembaga. Mereka mencakar wajah dan dada mereka. Aku bertanya, Siapa mereka ini, wahai Jibril? Jibril menjawab, Mereka adalah orang-orang yang suka makan daging manusia (menggunjing/ghibah) dan menjatuhkan kehormatannya.” (HR. Abu Dawud)
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata, Ghibah haram hukumnya berdasarkan ijmak. Tidak ada pengecualian selain terhadap orang-orang yang jelas kemaslahatannya, seperti dalam al-jarh wat ta’dil (mencela/memuji para perawi hadits) dan dalam nasihat, sebagaimana nasihat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kepada Fathimah bintu Qais radhiyallahu anha.
An-Nawawi rahimahullah berkata, Ketahuilah, ghibah diperbolehkan untuk tujuan syar’i yang tidak mungkin tercapai kecuali dengan ghibah tersebut. Hal ini ada pada enam perkara.” (Riyadhush Shalihin)
Keenam hal tersebut terkumpul dalam ucapan seorang penyair. Ghibah itu tidak tercela pada enam perkara :
1. Orang yang dizalimi,
2. Yang mengenalkan, dan
3. Yang memperingatkan
4. Orang yang menampakkan kefasikan
5. Peminta fatwa
6. Orang yang minta tolong untuk menghilangkan kemungkaran.
DOSA GHIBAH BERTINGKAT
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata, Ketahuilah, ghibah itu akan bertambah kejelekannya dan dosanya sesuai dengan siapa yang disakiti dengan ghibah tersebut. Ghibah terhadap orang biasa tidak seperti ghibah terhadap orang yang berilmu. Tidak pula seperti ghibah terhadap pemimpin negara, pejabat, menteri, dan sejenisnya. Sebab, ghibah terhadap pejabat, baik pejabat rendah maupun pejabat tinggi, lebih besar dosanya daripada ghibah terhadap orang yang tidak memiliki jabatan atau kedudukan.
Apabila engkau mengghibahi orang biasa, engkau hanyalah berbuat jelek terhadap pribadinya. Namun, apabila engkau ghibah terhadap orang yang memiliki jabatan atau kedudukan, sungguh engkau telah berbuat jelek terhadap pribadi dan kedudukannya yang terkait dengan kepentingan kaum muslimin.
Contohnya, apabila engkau berbuat ghibah terhadap salah seorang ulama, perbuatan ini berarti permusuhan dan kebencian terhadap pribadinya. Engkau juga telah berbuat kejelekan atau kejahatan yang besar terhadap ilmu syariat yang dibawanya. Orang yang berilmu adalah pengemban syariat. Apabila engkau menggunjingnya, akan jatuh kewibawaannya dalam pandangan umat. Apabila telah jatuh wibawanya, umat tidak akan mendengarkan ucapannya dan tidak mau merujuk kepadanya dalam urusan agama mereka. Akibatnya, ilmu yang dimiliki oleh orang alim tersebut diragukan kebenarannya karena engkau menggunjingnya. Ini adalah kejahatan yang besar terhadap syariat.
Demikian juga para pemimpin/pejabat. Apabila engkau melakukan ghibah terhadap seorang pejabat, raja, presiden, atau yang semisalnya, dampak jeleknya tidak hanya menimpa pribadinya. Bahkan, ghibah itu akan menjatuhkan pribadinya sekaligus merusak kewibawaan dan kedudukannya. Ini berarti engkau telah menyusupkan kebencian dan kedengkian ke dalam hati rakyat terhadap penguasanya. Apabila engkau berhasil menanamkan kebencian dan kedengkian dalam hati mereka terhadap penguasanya, sungguh engkau telah melakukan kejahatan yang besar terhadap mereka.
Hal ini juga merupakan sebab munculnya berbagai kekacauan, perselisihan, dan perpecahan dalam kehidupan (masyarakat). Apabila hari ini ghibah berhasil menyebarkan berbagai ucapan, boleh jadi besok hari akan menyebarkan tembakan-tembakan. Sebab, apabila hati telah benci dan dengki terhadap penguasa, dia tidak akan mau tunduk dan patuh terhadap perintahnya. Apabila dia diperintahkan untuk melakukan suatu kebaikan, dia akan melihat sebaliknya.” (Syarh Riyadhish Shalihin, 4/46-47)
CARA TOBAT DARI GHIBAH
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya, al-Wabil ash-Shayyib (hlm. 131), menyebutkan sebuah hadits dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bahwa kafarat ghibah (penghapus dosanya) adalah memohon ampunan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala bagi orang yang digunjing, dengan mengucapkan, Ya Allah, ampunilah kami dan dia.
Al-Baihaqi rahimahullah menyebutkan hadits tersebut dalam ad-Da’watul Kabir. Beliau mengatakan bahwa dalam sanadnya ada kelemahan.
Dalam masalah ini, ada dua pendapat di kalangan ulama, yang keduanya adalah riwayat dari Imam Ahmad rahimahullah: Apakah cukup bertobat dari ghibah dengan memohon ampunan bagi orang yang dighibahi ? Ataukah harus disertai pemberitahuan kepada orang itu dan meminta untuk dimaafkan ?
Pendapat yang benar, taubat dari ghibah tidak membutuhkan pemberitahuan kepada orang yang dighibahi. Cukup dengan memohon ampunan baginya dan menyebut kebaikan- kebaikannya di tempat-tempat yang dahulu dia mengghibahinya. Ini adalah pendapat yang dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah dan selainnya.
Adapun sebagian ulama yang mengharuskan pemberitahuan kepada orang yang dighibahi sebagai bentuk tobatnya, mereka menganggap ghibah seperti hak- hak harta yang dizalimi. Sementara itu, ghibah dan hak harta jelas jelas perbedaannya.
Dalam hak-hak yang terkait dengan harta, ketika dikembalikan hartanya atau yang setara dengannya, orang yang dizalimi akan mendapatkan manfaat darinya. Dia bisa mengambilnya atau menyedekahkannya.
Hal ini tidak mungkin terjadi pada ghibah. Yang akan terjadi pada orang yang dighibahi ketika dia diberitahu tentangnya, justru berlawanan dengan apa yang dimaksud oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Hal tersebut justru akan menyakiti dan menyalakan kemarahannya. Boleh jadi, dia akan muncul permusuhan yang tidak bisa dipadamkan.
Hal-hal yang menyebabkan terjadinya hal yang seperti ini tentu tidak akan diperbolehkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, apalagi diperintahkan dan diwajibkan oleh beliau.
Namimah (Adu Domba) adalah menukil ucapan seseorang kepada orang lain dengan tujuan merusak hubungan atau persaudaraan di antara keduanya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasulallah Shallallahu Alaihi Wasallam sungguh mencela orang yang berbuat namimah dan melarang kita mendengarkan ucapannya. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, "Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, yang sangat enggan berbuat baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa.” (al-Qalam: 10, 12)
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Tidak akan masuk surga, orang yang qattat (yakni ahli namimah).” (HR. al-Bukhari dari Hudzaifah RA)
Dalam sebuah riwayat dalam Shahih Muslim, Tidak akan masuk surga, ahli namimah. Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman Maknanya adalah orang yang berjalan di antara manusia untuk mengadu domba mereka, dengan cara menukil ucapan untuk merusak hubungan dan persaudaraan di antara mereka. Ini adalah perbuatan yang membinasakan.
Ummu Abdillah bintu Syaikh Muqbil rahimahullah berkata, Dalil-dalil yang mengandung ancaman bahwa seorang muslim tidak akan masuk surga apabila melakukan dosa besar (seperti hadits ini) dipahami bahwa di dalamnya ada sesuatu yang mahdzuf (dibuang). Maksudnya adalah apabila Allah Subhanahu Wa Ta’ala ingin membalasnya, atau maknanya dia tidak akan masuk surga secara langsung, tetapi akan diazab sesuai dengan kadar dosanya (apabila Allah Subhanahu Wa Ta’ala berkehendak) meski akhirnya dia masuk surga. Adapun apabila dia menghalalkannya, dia telah kafir karena telah mendustakan nas-nas (Al-Qur’an dan as-Sunnah), baik dia melakukan perbuatan itu maupun tidak.” (Nashihati lin Nisa’, hlm. 39)
Namimah adalah dosa besar yang menyebabkan pelakunya diazab dalam kuburnya, apabila Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak mengampuninya.
Hal ini disebutkan dalam hadits Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma yang masyhur. Di samping itu, namimah adalah perbuatan yang sangat tercela lagi berbahaya, yang akan merusak persahabatan dan persaudaraan. Bahkan, namimah bisa merusak kecintaan antara suami dan istri, bapak dan anak, atau seseorang dan saudaranya, serta bisa merusak persaudaraan di antara kaum muslimin. Lebih dari itu, peperangan bisa terjadi karena namimah.
Oleh karena itulah, Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu Alaihi Wasallam mengancam pelakunya tidak akan masuk surga.
Sebagian ulama, seperti Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah, menggolongkan namimah ke dalam jenis sihir. Sebab, namimah bisa merusak persaudaraan dan kecintaan antara dua pihak, sebagaimana pengaruh yang ditimbulkan oleh sihir. Bahkan, sebagian ulama yang lain mengatakan, sungguh, orang yang melakukan namimah bisa membuat kerusakan dalam sekejap, sementara tukang sihir merusak dalam waktu satu bulan.
Ummu Abdillah berkata, Ketahuilah, orang yang melakukan namimah untuk kepentinganmu, dia akan melakukan namimah untuk membinasakanmu juga. Oleh karena itu, nasihatilah orang yang berbuat namimah dengan lemah lembut dan pengarahan yang baik berulang kali.
Apabila dia tidak mau meninggalkannya, peringatkanlah saudara-saudaramu darinya. Jauhilah dia, karena Allah subhanahu wa ta’ala berfirman "Apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, tinggalkanlah mereka hingga mereka mengalihkan pada pembicaraan yang lain. Jika setan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu).” (al-An’am: 68).
SEMANGAT MENJAGA PERSAUDARAAN
Syaikh Rabi’ bin Hadi hafizhahullah berkata, Jauhilah faktor-faktor yang akan menumbuhkan kebencian, permusuhan, perselisihan, dan perpecahan. Jauhilah hal-hal ini. Sebab, hal ini telah tersebar pada masa ini melalui usaha orang-orang yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengetahui keadaan dan tujuan mereka. Hal ini benar- benar tersebar dan meluas. Berbagai hal ini telah mencabik- cabik para pemuda di negeri ini (Arab Saudi), baik di universitas Islam maupun tempat lainnya, bahkan di seluruh dunia.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Sebab, yang terjun di medan dakwah bukanlah orang-orang yang ahli, baik dari sisi ilmu maupun pemahaman. Boleh jadi, musuh- musuh dakwah ini telah menyusupkan orang-orang yang akan mengacaukan dan memecah belah salafiyin. Ini bukanlah hal yang mustahil. Ini betul-betul telah terjadi. Maka dari itu, bersemangatlah kalian untuk menjaga persaudaraan dan persatuan.” (al-Hatstsu ‘alal Mawaddah, hlm. 39—40)
Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin rahimahullah berkata, Dusta adalah seseorang memberitakan sesuatu yang menyelisihi kenyataan atau kebenaran. Ketahuilah, kedustaan itu bermacam macam
Dusta atas nama Allah Subhanahu Wa ta’ala dan Rasulallah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah kedustaan yang paling besar (dosa dan bahayanya), karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, "Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang membuat buat suatu kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan ayat- ayatNya?” (al-An’am: 21)
Seseorang menyatakan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengatakan demikian atau Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengatakan demikian,* padahal Allah Subhanahu Wa Ta’ala atau Rasul Shallallahu Alaihi Wasallam tidak mengatakannya.
Seseorang menafsirkan Kalamullah atau Sunnah RasulNya dengan tafsiran yang tidak yang dimaukan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala atau Rasul Shallallahu Alaihi Wasallam. Dia berarti telah membuat kedustaan atas nama Allah subhanahu wa ta’ala atau Rasul-Nya. Contohnya, orang yang sengaja menafsirkan ayat atau hadits dengan tafsiran tertentu yang sesuai dengan hawa nafsunya, atau demi mendapatkan keuntungan duniawi. Betapa banyak orang yang terjatuh dalam perkara ini.
Kedustaan yang terjadi di kalangan umat, antara lain bentuknya: Seseorang menampakkan diri sebagai orang yang baik, berilmu, bertakwa, dan beriman, padahal hakikatnya tidak demikian. Sebenarnya dia adalah orang yang jahil, zalim, dan kufur. Hal ini adalah kemunafikan.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyebutkan tentang perbuatan orang-orang munafik, "Di antara manusia ada yang mengatakan,Kami beriman kepada Allah dan Hari Kemudian, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (al-Baqarah: 8)
Menisbahkan suatu ucapan, perbuatan, atau pendapat kepada seseorang, padahal orang tersebut tidak menyatakannya atau melakukannya. Menceritakan suatu perkara yang lucu agar orang-orang tertawa, padahal dia berdusta.
Dari Mu’awiyah bin Haidah radhiyallahu anhu, dia berkata, Aku mendengar Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
"Celaka orang yang menceritakan suatu perkara (yang dusta) untuk membuat suatu kaum tertawa. Celaka dia, kemudian celaka dia.” (HR. at-Tirmidzi dan Abu Dawud)
Qila wa Qala (Katanya dan Katanya)
Imam Ibnu Abdil Barr rahimahullah berkata, Maknanya adalah berbicara dengan ucapan-ucapan yang tidak ada faedahnya. Kebanyakannya berupa ghibah, keributan, dan dusta. Barang siapa sering melakukannya, pasti dia tidak akan selamat dari kebatilan, ghibah, dan kedustaan. Wallahu a’lam.” (at-Tamhid, 21/289)
An-Nawawi rahimahullah berkata, Maknanya adalah dia menyampaikan setiap berita yang dia dengar. Dia menyatakan, Telah dikatakan demikian’ dan Fulan mengatakan demikian’, yakni hal-hal yang tidak dia ketahui kebenarannya, tidak pula ia meyakininya.” (Riyadhush Shalihin)
Oleh karena itulah, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala meridhai bagi kalian tiga perkara dan membenci bagi kalian tiga perkara. Dia meridhai bagi kalian agar (1) kalian beribadah kepadaNya dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu pun, (2) kalian berpegang teguh dengan tali Allah (Al-Qur’an dan as-Sunnah), dan (3) agar kalian tidak berpecah belah. Dia juga membenci bagi kalian (1) qila wa qala, (2) banyak bertanya (keras kepala), dan (3) membuang-buang harta (tanpa ada faedahnya).” (HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu)
Oleh karena itulah, hendaknya kita bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan lisan kita, sebagaimana perintah-Nya; "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan ucapkanlah ucapan yang lurus, niscaya Allah akan memperbagus amalan-amalan kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Barang siapa yang menaati Allah dan RasulNya, sungguh dia memperoleh kemenangan yang besar.” (al-Ahzab: 70-71)
Hanya dengan takwa, Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan memperbaiki amalan kita dan mengampuni dosa kita.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
BENARKAH KITA SUDAH MERDEKA ? NEGARAKU INDONESIA sebelas hari lagi -17 Agustus- merayakan peringatan hari KEMERDEKAAN ke 78 TAHUN.
Hari Jumat dan Sabtu kemarin, sewaktu dari Surabaya ke Semarang dan Solo pulang pergi, sepanjang jalan dalam kota -di luar jalan Tol- sudah semarak berkibar sangsaka MERAH PUTIH.
Sepanjang jalan Tol dan beberapa Rest Area dari Surabaya ke Semarang pun sebaliknya, sepi kibaran Dwi Warna MERAH PUTIH. Sepanjang jalan Tol saat malam hanya ada sinar lampu kendaraan R4. Sementara sepanjang jalan Tol tak ada PJU (Penerangan Jalan Umum), kecuali menjelang beberapa exit Tol. Karena itu, ketika di Tol antara Nganjuk-Jombang (KM ?) terjadi Lakalantas, Sabtu malam sekira 20.15 WIB.
Dari Sabang sampai Merauke hingga Miangas ke Rote kita menyebut NKRI = Negara Kesatuan Republik Indonesia.
NKRI adalah negeri yang dikarunia Allah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang berupa kekayaan alam yang luar biasa. Tanahnya subur --Tongkat kayu jadi tanaman (Koes Plus)--, memiliki kandungan mineral tambangnya melimpah dan beraneka ragam. Iklimnya nyaman sepanjang tahun.
Rakyatnya banyak dan pekerja keras, sifat religiusitas penduduknya tinggi. Warganya berbagai suku, bahasa dan agama. Mayoritas muslim. Bhineka Tunggal Ika.
Tetapi itulah, dalam menapaki tiga perempat abad, akibat salah urus (miss management) para pemimpin terhadap NKRI dan rakyatnya, akibatnya pun fatal.
Hingga saat ini kondisi mayoritas penduduk Nusantara masih miskin (bahkan sampai 40% dari total populasinya, kata Bank Dunia terakhir). Gap pendapatan antara si kaya dan si miskin bak perbedaan bumi dan langit. Dimana 1% penduduk terkaya bisa menguasai lebih dari 60% kekayaan nasional (GNP).
Fakta tak terbantahkan masih ada rakyatnya yang kelaparan, miskin sandang papan, sakit- sakitan, balitanya banyak yg kurang gizi (stunting). Pendidikan rakyatnya kalah jauh di level dunia bahkan pada level Asia. Jangan bilang itu karena takdir !!
Kalau tak ada upaya untuk mengubahnya dengan melakukan PERUBAHAN dengan hal yang lebih baik dan sungguh- sungguh, entah bagaimana nasib anak cucu cicit kita pada saat SEABAD INDONESIA ? Mungkin akan ada pekik MERDEKA atoe MATI. (fim)
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalammualaykum Warrahmatallahi Wabarrakatuhu
Tertipu Dunia, Lalai dengan Akhirat
Hakikat dunia adalah negeri yang sementara. Bukan negeri keabadian. Jika kita memanfaatkan dunia dan menyibukkannya dengan ketaatan kepada Allah Ta’ala, maka kita akan memetik hasilnya di akhirat kelak.
Adapun jika kita menyibukkannya dengan syahwat, maka kita akan merugi, baik di dunia, apalagi di akhirat.
Hal ini sebagaimana firman Allah Taala, "Rugilah ia di dunia dan di akhirat. yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.” (QS. Al-Hajj : 11)
Orang-orang yang menyibukkan dunia dengan sesuatu yang akan bermanfaat untuknya kelak di sisi Allah Ta’ala, mereka adalah orang-orang yang beruntung, baik di dunia dan di akhirat.
Dia beruntung di dunia karena menyibukkan diri dalam amal kebaikan. Demikian pula, dia beruntung di akhirat karena telah membekali diri dengan berbagai amal shalih.
Allah Taala berfirman dalam banyak ayat Al-Quran, diantaranya, "Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdaya kamu.” (QS. Luqman : 33)
Dalam ayat ini, Allah Ta’ala melarang kita untuk terperdaya dengan kehidupan dunia. Dia tertipu dengan dunia, sehingga sia-sialah waktunya, terluput dari berbagai amal shalih, karena dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Dia habiskan dunia ini, siang dan malam, hanya untuk mengumpulkan harta saja atau hanya untuk berlomba-lomba dalam teknologi.
Hal ini sebagaimana kondisi orang-orang kafir saat ini. Mereka habiskan dunia ini untuk sesuatu yang tidak abadi.
Bukan berarti seorang muslim tidak boleh memanfaatkan dunia ini dan kemajuan teknologi di dalamnya. Akan tetapi, hendaknya dia manfaatkan ini semua untuk membantu ketaatan kepada Allah Ta’ala. Karena Allah Ta’ala menciptakan dunia ini dan apa yang ada di dalamnya untuk hamba-hambaNya yang beriman.
Allah Ta’ala berfirman, "Katakanlah, Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkanNya untuk hamba-hambaNya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rizki yang baik? Katakanlah, Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat.” (QS. Al-A’raf : 32)
"Dan dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dariNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.” (QS. Al-Jatsiyah : 13)
Namun, sekali lagi, bukan berarti kita sibuk dengan kehidupan dunia dan lalai dengan kehidupan akhirat. Bahkan maksudnya, sibukkanlah dunia ini dengan niat untuk menolongmu dalam ketaatan kepada Allah Ta’ala.
Barangsiapa yang memanfaatkan dunia ini dan menyibukkannya untuk kebaikan dan maslahat agama dan dunianya, merekalah orang-orang yang beruntung.
Akan tetapi, barangsiapa yang sibuk dengan dunia dan menjadikan dunia itu sendiri sebagai tujuan dan hasratnya, mereka ini sebagaimana firman Allah Ta’ala ; "Allah meluaskan rizki dan menyempitkannya bagi siapa yang dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).” (QS. Ar-Ra’du : 26). fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalammualaykum Warrahmatallahi Wabarakatuhu
Dosa Khianat
Sifat khianat merupakan lawan (kebalikan) dari sifat amanah. Khianat adalah salah satu bentuk dosa besar sebagaimana firman Allah Ta’ala : “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui.” (QS. Al-Anfal : 27)
Allah Ta’ala juga berfirman, “Dan bahwasanya Allah tidak meridai tipu daya orang-orang yang berkhianat.” (QS. Yusuf : 52)
Adapun dalil dari hadits adalah sabda Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wasallam : “Tidak ada iman bagi orang yang tidak memiliki sifat amanah. Dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janji.“ (HR. Ahmad 3: 135)
Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu Nabi Shallallahu 'Alaihi Waasallam bersabda, “Tanda orang munafik itu ada tiga: (1) Jika berbicara, dia berdusta; (2) Jika berjanji, dia tidak menepati; dan (3) Jika diberi amanah, dia berkhianat.” (HR. Bukhari no. 33 dan Muslim no. 59)
Hal ini juga dikuatkan oleh hadits yang diriwayatkan dari sahabat ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash Radhiyallahu ‘Anhu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda ; “Terdapat empat perkara yang jika semuanya ada pada diri seseorang, maka jadilah dia orang munafik tulen (maksudnya, akan mengantarkan kepada nifaq akbar atau nifaq i’tiqadi). Dan jika ada pada dirinya salahsatunya, maka dia memiliki sifat kemunafikan, sampai dia meninggalkannya, (yaitu): (1) Jika diberi amanat, dia berkhianat; (2) Jika berbicara, dia berdusta; (3) Jika membuat perjanjian, dia melanggarnya; dan (4) Jika bertengkar (berdebat), dia melampaui batas.” (HR. Bukhari no. 34 dan Muslim no. 59, lafaz hadits ini milik Bukhari)
Sifat khianat dapat terjadi dalam banyak perkara. Meskipun demikian, keburukan sifat khianat ini bertingkat-tingkat. Maksudnya, sebagian bentuk khianat itu lebih buruk daripada bentuk khianat yang lain. Berikut ini adalah contoh dari bentuk- bentuk sifat khianat.
1. Seseorang yang dititipi suatu barang, tetapi barang tersebut justru digunakan untuk kepentingan pribadi dan menyebabkan terjadinya kerusakan. Padahal, perjanjian antara dia dengan pemilik barang hanyalah sekedar menitipkan barang tersebut dan tidak terdapat izin untuk memakainya.
2. Seseorang yang diberi amanah untuk menyimpan (menutupi) suatu cerita rahasia agar tidak tersebar. Akan tetapi, rahasia tersebut justru diumumkan dan disebarluaskan ke orang lain sehingga diketahui oleh banyak orang. Apalagi jika rahasia tersebut berkaitan dengan aib seorang muslim.
3. Seseorang diberi amanah untuk mengurus harta anak yatim. Akan tetapi, mereka justru melalaikan perintah Allah Ta’ala untuk membelanjakan harta anak yatim tersebut dengan cara yang lebih baik. Bahkan, boleh jadi dia menggunakan harta anak yatim untuk kepentingan pribadinya, meskipun dengan maksud berhutang. Apalagi dia tidak mengetahui secara pasti apakah bisa melunasi hutang tersebut ataukah tidak.
4. Istri dan anak merupakan amanah bagi para suami. Seorang suami dapat dikatakan mengkhianati amanah apabila dia tidak menunaikan kewajiban untuk mendidik anak dan istri. Padahal, Allah Ta’ala berfirman : ”Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim : 6)
5. Seseorang yang diangkat menjadi imam tetap sebuah masjid, namun dirinya tidak melakukan kewajibannya. Terkadang dirinya menjadi imam salat wajib lima waktu, namun terkadang berada di saf belakang sebagai makmum tanpa ada alasan yang bisa dibenarkan. Ketika menjadi imam terkadang tidak tumakninah dan tidak mempedulikan kondisi makmum di belakangnya.
Ringkasnya, sifat khianat terhadap amanah terdapat dalam banyak perkara, baik dalam masalah muamalah, akhlak, dan dalam bidang yang lainnya. InsyaAllah, Allah Ta’ala memberikan taufik hidayahNya kepada kita semua untuk menjauhi sifat tersebut. fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalammualaykum Warrahmatallahi Wabarakatuhu
Hati, Amal dan Ikhlas
Jumah Mubarakh
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah bersabda, ”Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian".
Di dalam Al Quran, Allah memuji orang orang yang ikhlas. Mereka tidak menghendaki dari amalnya tersebut, kecuali wajah Allah dan keridhaanNya. Tidak terpengaruh dengan apa-apa yang berada dibalik keridhaan dan pujian manusia. Mereka adalah orang-orang yang berbuat kebajikan, menolong orang lain dan memberi makan karena mengharap wajah Allah. Mereka tidak mengharapkan balasan dan ucapan terimakasih dari seorang pun. Di antara mereka, ada yang berinfaq mencari keridhaan Allah.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam disuruh bersabar bersama orang-orang yang selalu berdo’a kepada Allah karena mengharap wajahNya
Mereka itulah yang disebutkan Allah dalam firmanNya : "Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan, minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur, (yaitu) mata air (dalam surga); yang daripadanya hamba- hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik- baiknya. Mereka menunaikan nadzar dan takut akan suatu hari yang adzabnya merata dimana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. Sesungguhnya kami takut akan adzab (yang datang) dari Rabb kami, pada suatu hari; yang (pada hari itu orang-orang bermuka) masam, penuh kesulitan". (QS. Al-Insan : 5-10)
"Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat". (QS. Al-Baqarah: 265)
"Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang yang menyeru Rabb-nya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaanNya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharap perhiasan kehidupan dunia ini. Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya, dan adalah keadaannya itu melewati batas". (QS. Al-Kahfi : 28)
Seseorang yang ikhlas dan beramal karena Allah, maka di dunia dia akan dapat bertawassul kepada Allah dengan amalnya yang ikhlas karena Allah itu, agar dia selamat dari setiap kesulitan dan kesusahan serta musibah yang menimpanya.
Di dalam hadits shahih yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari sahabat Abdullah bin Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘Anhu, dikisahkan tentang tiga orang yang terpaksa bermalam di dalam gua, kemudian tiba-tiba ada sebuah batu besar jatuh dari atas gunung hingga menutup pintu gua itu. Lalu mereka berkata, bahwa tidak ada yang dapat menyelamatkan mereka, melainkan mereka harus berdo’a kepada Allah dengan (menyebutkan) amal mereka yang paling shalih, …… kemudian mereka menyebutkan amal mereka masing- masing yang ikhlas karena Allah, agar batu itu bergeser dan mereka dapat keluar. Dengan pertolongan Allah, mereka dapat keluar dari gua tersebut
Nabi Yusuf Alaihissallam selamat dari godaan wanita yang akan menjerumuskannya pada perzinaan disebabkan pertolongan Allah Azza Wa Jalla dan keikhlasannya. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
"Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu, andaikan dia tidak melihat tanda (dari) Rabb-nya. Demikianlah agar kami memalingkan daripadanya kemunkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba Kami yang terpilih". (QS. Yusuf : 24). fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalammualaykum Warrahmatallahi Wabarrakatuhu
Taubat untuk Perbaiki Diri atas Dosa Masa Lalu dan Hari Ini
Celah kita adalah masa lalu yang belum diselesaikan, belum ditaubati, belum saling memaafkan, belum ridha, mnyimpan sifat dan kebiasaan yang tidak baik dan lain lain.
Celah masa lalu itulah akses termudah bagi syaitan mempengaruhi diri kita. Tergelincir, terperosok dalam kesalahan, gangguan jin hingga sihir juga terkait dengan celah masa lalu ini.
"Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antara kamu ketika terjadi pertemuan (pertempuran) antara dua pasukan itu, sesungguhnya mereka digelincirkan oleh setan, disebabkan sebagian kesalahan (dosa) yang telah mereka perbuat (pada masa lampau), tetapi Allah benar-benar telah memaafkan mereka. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyantun". (QS. Ali 'Imran : 155)
Jalan keluarnya adalah dengan memperbaiki sepanjang waktu. *TAUBAT*, ishlah, saling memaafkan dan memuliakan dalam keluarga serta dengan kerabat, sahabat.
Kemudian fokus pada amal kebaikan. Karena kebaikan akan mnghapus keburukan. Kebaikan kebaikan itulah penutup hakiki. Dan penghapus masa lalu yang menjadi pintu akses.
"Dan laksanakanlah salat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan- perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah)". (QS. Hud : 114)
Ayo Taubat dan agendakan amal kebaikan setiap hari. fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Takut Miskin Tapi Tidak Takut Dosa
Padahal dosa itu menarik murka Allah dan murka Allah itu adalah bencana yang lebih besar dari pada kemiskinan.
Siapa yang menakuti manusia dengan kemiskinan? Allah Ta'ala menjawab dalam firmanNya: "Syetanlah yang menakut nakuti kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat dosa". (QS. Al Baqarah : 268)
Saudaraku, ketahuilah sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala sudah menjamin rezeki untuk semua makhlukNya : tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. (QS. Hud : 6)
Semua dijamin rezekinya ada yang berlebih dan ada yang cukup. Allah Ta'ala berfirman ; “... dan sesungguhnya Dialah yang memberikan kekayaan dan kecukupan.” (QS. An-Najm : 48)
InsyaAllah, Allah membukakan pintu rezeki kita dan segala kebaikan. Selamat beraktifitas semoga kita selalu dalam lindungan dan keberkahan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Aamiin.... fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu
Penyebabnya Dosa
Jika kaki kita terasa begitu berat untuk melangkah, walau sekedar berdiri menyambut seruanNya untuk shalat berjamaah. Jika lisan kita terasa begitu sulit untuk berucap, walau sekedar untuk berdoa atau berdzikir. Jika hati kita terasa keras tak ada keinginan, walau sekedar untuk membaca selembar ayat-ayat suci-Nya. Dan jika hidup kita dalam keadaan sehat dan memiliki banyak waktu bahkan bisa membuka medsos, nongkrong di kafe atau warkop, dengerin musik, tiduran dan santai-santai, tetapi tak mampu melakukan amal shalih.
Maka ketahuilah bahwa kita sedang terhalang dalam kebaikan. Dan tahukah apa penyebabnya terhalang dalam kebaikan ? Penyebabnya adalah DOSA.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata, “Jika punggung telah berat memikul dosa- dosa, maka hati akan terhalangi untuk berjalan menuju Allah serta anggota badan juga akan terhalangi untuk bangkit melaksanakan ketaatan padaNya.” (Bada’iut Tafsir, 3/332)
Seorang laki-laki bertanya kepada al-Hasan al-Bashri, “Wahai Abu Sa’id, semalaman aku dalam keadaan sehat, lalu aku ingin melakukan shalat malam dan aku telah menyiapkan kebutuhan untuk bersuci, tapi mengapa aku tidak dapat bangun ?” Al-Hasan menjawab, “Dosa- dosamu mengikatmu." (Ihya’-u ‘Uluumid Diin I/313)
Meninggalkan dosa dapat memudahkan segala urusan. Maka sebagaimana pula melakukan dosa dan maksiat bisa menyulitkan segala urusan. Karena itu dangan ketakwaan adalah penerang jalan kehidupan. Sedang maksiat adalah kegelapan jalan kehidupan.
Allah Subhanallahu Wa Ta’ala juga berfirman, “Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” (QS. Ath-Thalaq : 4)
Karena itu hendaknya kita sebagai seorang muslim terus berusaha meninggalkan segala perbuatan dosa dan maksiat jika kita ingin segala urusan kita mendapat kemudahan dan pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sebab segala bentuk dosa dan maksiat dapat menyulitkan urusan.
Semoga hal ini menjadi renungan bagi kita semua untuk segera bertaubat, senantiasa beristighfar, hijrah meninggalkan dosa dan maksiat serta banyak berdoa memohon pertolongan Allah. fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanir rahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama, refrensi dari alquran dan alhadits, Senin 31 Juli 2023, 14 Muharram 1445 H
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Antara Ridha Allah, Sombong & Khianat
MANUSIA mampu membuat rencana yang hebat. Mampu merencanakan untuk mencapai kepentingan dan tujuannya dengan detail dan rinci.
Akan tetapi, sebagus bagusnya rencana manusia ketika Allah tidak meridhai rencana itu terjadi, manusia mampu berbuat apa ? Mau tidak mau kita harus menerima apapun yang terjadi dalam hidup kita baik ataupun buruk
"Orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan". (QS. Al-Ankabut : 69)
Kesuksesan sejati diraih jika seluruh capaian itu memberi manfaat bagi orang lain sehingga mengalirkan pahala jariah, dan kelak, saat menutup usia dalam keadaan husnul khatimah. Hal ini penting dipahami agar umur yang Allah berikan kepada manusia tidak sia sia, tetapi justru memberikan banyak kebermanfaatan bagi diri sendiri dan sesama.
"Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhaiNya (QS. al-Fajr : 27-28)
Kita sebagai manusia harus menyadari betul kelemahannya. Jangan sombong dan jangan pula berkhianat ketika amanah diberikan. Karena hukumannya tidak hanya di neraka. Namun, lebih cepat dan nyata di dunia. Berupa hukuman sosial, yaitu ketidakpercayaan.
Orang tidak akan lagi percaya pada kita. Kalau sudah demikian, hidupnya sudah habis alias tidak berguna.
Maka, jadikan amanah ini sebagai ukuran dasar sampai di mana kita sebagai manusia pantas disebut manusia yang seutuhnya.
Ketika kita mendapat amanah, apa pun bentuknya, kapan saja, kita harus menyampaikan amanah itu dengan sebaik-baiknya. Karena itu lebih dekat dengan takwa
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil." (QS. An Nisa : 58)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Catatan Akhir Pekan, Ahad 30 Juli 2023, 13 Muharram 1445. oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama
Pentingnya Tabayyun (Check n Recheck)
PRINSIP TABAYYUN = Check n Recheck, yaitu sikap berhati- hati lebih baik untuk mengecek ulang kembali informasi yang telah diterima.
Tabayyun bermakna mencari kebenaran atas sesuatu hal agar tidak terjadi fitnah. Selain itu, tabayyun juga membuat seseorang lebih menyeleksi setiap informasi yang diterimanya. Sifat tabayyun sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Utamanya untuk menjaga kemurnian dan keharmonisan dalam bergaul dan berkehidupan.
Alasan kenapa pentingnya tabayyun dalam menerima berita adalah untuk menghindari dari kegiatan yang asal membagikan berita palsu atau hoax. Berita palsu / hoax merugikan masyarakat. Masyarakat menjadi was-was ketika ada berita yang menakutkan, padahal belum terbukti kebenarannya.
Melalui tabayyun dapat mengetahui keaslian dan kebenaran dari informasi yang sudah tersebar. Selain itu bisa mencegah terjadinya perpecahan di dalam masyarakat. Ditambah sebagian besar masyarakat Indonesia sangat mudah percaya jika terdapat informasi atau berita yang belum diketahui kebenarannya.
Sikap tabayyun perlu ditanamkan dalam diri seorang Muslim. Ketika menerima berita, hendaknya seorang Muslim mencari kebenarannya terlebih dahulu. Dan sebelum membagikannya, pastikan informasi tersebut harus bisa dipertanggung jawabkan.
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanir rahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Ahad 12 Muharram 1445 H, 30 Juli 2023
Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu
Pasti Ada Solusinya
Daun hijau akan mengering gugur terbawa angin, meninggalkan rantingnya. Bunga dan buahnya pun terkadang jatuh sebelum masaknya. Sinar yang datang di pagi hari terus berjalan hingga akhirnya hilang berganti malam.
Adakalanya kekecewaan itu datang saat apa yang kita genggam terlepas, apa yang kita cintai diambil orang, dan apa yang biasa membersamai akhirnya pun pergi.
Tidak ada dimuka bumi ini, yang tidak punya masalah. Setiap manusia mempunyai masalah. Ada persoalan suami istri, anak, saudara, teman sejawat, perusahaan, kantor, dan lain lainnya.
Apakah persoalan mau didiamkan ? Tentu tidak. Harus diselesaikan, sekecil atau sebesar apapun ! Juga tidak ada persoalan apapun yang tidak ada solusinya.
Jika semangat dalam kebaikan menjadi lemah, renungkan kegigihan Thalhah Bin Abdullah yang mempertahankan Rasulallah Shalallahu Alayhi Wasallam dari musuh saat perang Uhud sampai putus jari jari beliau.
Jika ujian hidup membuat menangis, pelajarilah ketabahan Asiyah istri Fir'aun. Bila putus asa membuat menyerah, bayangkan Siti Hajar yang berlari dari bukit Shafa ke Marwah.
Dan bila jiwa pengorbanan sudah tak tersisa, hadirkan kerelaan "Ali bin Abi Thalib" yang menggantikan Rasulallah Shalallahu Alayhi Wasallam ditempat tidurnya saat kepungan musuh.
Sudah banyak peristiwa sebagai pelajaran hidup. Jujur kita ini belum ada apa apanya dibanding mereka yang diatas.
Bersyukur, ikhlas dan tetap semangat menjalani hidup dengan senantiasa mendekat dan sertakan Allah Azza Wa Jalla Sang Pencipta, maka masalah akan terurai. Bersama Allah pasti bisa. Bersama Allah pasti ada solusinya.
"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, buah buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang- orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata *"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un"* (sesungguhnya kami milik Allah dan kepadaNyalah kami kembali)" (Al Baqarah : 155-156)
InsyaAllah kita bisa terus istiqomah beribadah dengan penuh keikhlasan berharap ridha Allah.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanir rahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Sabtu 11 Muharram 1445 H - 29 Juli 2023
Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu
Berubahlah (Hijrah) Selagi Masih Ada Waktu
Selagi ada waktu yuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Ingatlah tujuan kita diciptakan. Allah Ta’ala berfirman, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaKu.” (QS. Adz-dzariyat: 56)
Allah tidak menciptakan kita sia-sia, pasti ada suatu perintah dan larangan yang mesti kita jalankan dan mesti kita jauhi.
Allah Ta’ala berfirman, “Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami ?” (QS Al-mu’minun:115)
Ibnu Qayyim Al-jauziyah mengatakan, “Apakah kalian diciptakan tanpa ada maksud dan hikmah, tidak untuk beribadah kepada Allah, dan juga tanpa ada balasan dariNya ?” (Madarij As-salikin, 1: 98)
Jadi beribadah kepada Allah adalah tujuan diciptakannya jin, manusia dan seluruh makhluk. Makhluk tidak mungkin diciptakan begitu saja tanpa diperintah dan tanpa dilarang.
Allah Ta’ala berfirman, “Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja tanpa pertanggung jawaban ?” (QS. Al-Qiyamah : 36)
Siapa saja yang mau berhijrah, Allah akan menerima hijrahnya. “Katakanlah : “Hai hamba-hambaKu yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa- dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar : 53)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmani rahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama, refrensi tafsir alquran dan alhadits serta dr raehanul bahraen, Jumat 10 Muharram 1445 H - 28 Juli 2023
Rizeki dan Takdir Tak Akan Salah Alamat
Jumah mubarakah. Kalau rizeki itu diukur dari kerja keras..maka kuli bangunanlah yang akan cepat kaya.
Jika rizeki itu ditentukan dari waktu kerja, maka warung kopi 24 jam lah yang akan lebih mendapatkanya.
Bahkan mungkin mampu mengalahkah resto cepat saji KFC dan Mc.D, Hokben. Jika rizeki itu milik orang pintar, maka dosen yang bergelar panjang yang akan lebih kaya.
Jika rizeki itu karena jabatan, maka presiden dan raja lah orang yang akan menduduki 100 orang terkaya di dunia.
Rizeki itu karena kasih sayang Allah. Dan tidak akan salah alamat. "Mengejar menjemput rizqi, jangan mengejar jumlahnya, tetapi berkahnya." (Ali bin Abi Thalib).
Sebagai seorang muslim, pasti tidak asing dengan yang namanya takdir. Tapi tahukah Anda kalau takdir itu bermacam -macam ? Berikut macam-macam takdir yang harus kita ketahui.
Para ulama menjelaskan ada empat macam takdir, yaitu : Takdir Azali, Takdir ‘Umri, Takdir Sanawi, Takdir Yaumi. Berikut penjelasannya :
1) Takdir Azali yaitu takdir yang ditulis dalam lauhil mahfudz 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi. Takdir Azali ini merupakan takdir utama yang pasti terjadi bagi semua mahkluk.
Allah berfirman ; “Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan bumi ? Bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh) Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah”. (QS. Al-Hajj : 70)
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Allah menentukan berbagai ketentuan para makhluk, 50.000 tahun sebelum menciptakan langit dan bumi. “Beliau bersabda, “Dan adalah ‘Arsy-Nya di atas air.” (HR. Muslim)
2) Takdir ‘Umri yaitu takdir yang ditulis malaikat ketika meniupkan roh ke dalam janin. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda;
“Sesungguhnya salah seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal darah seperti itu pula (empat puluh hari), kemudian menjadi segumpal daging seperti itu pula, kemudian Dia mengutus seorang Malaikat untuk meniupkan ruh padanya, dan diperintahkan (untuk menulis) dengan empat kalimat: untuk menulis rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagia(nya).” (HR. Bukhari Muslim)
3) Takdir Sanawi yaitu yang berlaku tahunan dan ditulis kejadian setahun ke depan setiap malam lailatul qadar. Allah berfirman, “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad-Dukhaan : 4)
Allah juga berfirman, “Pada malam itu turun para Malaikat dan juga Malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr : 4-5)
4) Takdir Yaumi yaitu takdir yang berlaku harian. Allah Ta’ala berfirman, “Setiap waktu Dia dalam kesibukan.” (QS. Ar-Rahmaan: 29)
Perlu diperhatikan bahwa di antara empat takdir ini, takdir utamanya adalah takdir Azali yang tertulis di lauhil mahfudz, sedangkan tiga takdir yang lainnya (‘umri, sanawi, dan yaumi) adalah takdir yang bisa merubah.
Perhatikan kalimat berikut : “Perubahan takdir (‘umri, sanawi dan yaumi) ini tertulis dalam takdir Azali di lauhil mahfudz.”
Contohnya : bisa saja dalam takdir ‘umri tertulis dia seorang yang celaka, tetapi karena dia sungguh -sungguh mencari hidayah, maka ia menjadi orang yang beruntung. Perubahan takdir ‘umri ini tertulis dalam lauhil mahfudz.
Ini juga yang dimaksud dengan “takdir bisa dirubah dengan doa”. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda ; “Tidaklah merubah suatu takdir melainkan doa.” (HR. Al Hakim, hasan)
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan bahwa takdir yang berubah tersebut berkaitan dengan doa, beliau berkata : “Doa termasuk sebab merubah takdir yang mu’allaq (bergantung pada sebabnya). Takdir itu ada yang mu’allaq dan ada yang telah tetap, sama sekali tidak berubah.”
Syaikh Al-‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan bahwa perubahan takdir dan doa tersebut juga tertulis dalam takdir Azali lauhil mahfudz. Beliau berkata : “Pada hakikatnya takdir (Azali) tidak berubah, karena doa tersebut sudah tertulis (di lauhil mahfudz) bahwa kesembuhan karena adanya doa, inilah takdir asli yang tertulis dalam takdir Azali.” (Majmu’ Fatawa wa Rasail 2/93)
Itulah sedikit pembahasan tentang rizeki dan macam- macam takdir. InsyaAllah bermanfaat.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM. 9 Muharram 1445 H - Kamis 27 Juli 2023. refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Menjaga Keshalihan Keluarga antara Anugerah dan Amanah
Satu diantara doa dari al-Quran yang kerap kita panjatkan : “Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. al-Furqan : 74)
Dan Allah Ta’ala berfirman: Allah menganugerahkan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan menganugerahkan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki (QS Asy-Syura: 49)
Allah menjelaskan anak dengan kalimat hibah (pemberian); anugerah terindah yang tidak semua orang mendapatkan. Maka selayaknya kita yang dikaruniai anak untuk senantiasa bersyukur.
Berkata seorang penyair: Yatim bukanlah anak yang ditinggal mati oleh kedua orang tuanya sehingga ia menjadi miskin.
Akan tetapi yatim yang sebenarnya ialah anak yang mendapati ibunya lalai dalam mendidik dan ayah sibuk dengan urusan. (Tarbiyatul Aulad hal. 103-104)
Jangan jadikan anak-anak menjadi yatim padahal kita masih berada di sisi mereka. Baik saat kesibukan hari kerja, apalagi kala libur akhir pekan menyapa. Hendaknya Orang Tua senantiasa memperhatikan yang halal dan haram.
Oleh karena itu, hiasilah diri dengan amal sholeh. Carilah nafkah dari yang halal bukan yang haram. Perbaguslah pakaianmu hingga engkau menengadahkan tanganmu untuk berdo’a pada Allah dengan tangan yang suci, hati yang bersih, maka niscaya jika engkau melakukan amal sholeh semacam ini, Allah akan senantiasa mengabulkan permintaanmu ketika engkau berdo’a untuk kesholehan anakmu.
Tentu dengan demikian Allah akan memperbaiki dan membuat sholeh dan memberkahi mereka. Bukankah Allah Ta’ala telah berfirman, “Sesungguhnya Allah hanya menerima (amalan) dari orang- orang yang bertakwa.” (QS. Al Ma’idah : 27)
Cobalah kita renungkan, bagaimana mungkin do’a kita bisa diijabahi sedangkan hasil usaha, makan dan minum yang kita peroleh berasal dari perbuatan menipu orang lain, korupsi, dan perbuatan maksiat lainnya atau mungkin dengan berbuat syirik!
Tidakkah kita merenungkan, bagaimana do’a kita bisa diijabahi sedangkan pakaian kita saja berasal dari yang haram ! Sebaik-baik teladan adalah Salafush Sholeh Terdahulu
Lihatlah saudaraku –para ayah dan ibu- perkataan orang sholeh terdahulu. Semoga Allah senantiasa memberi petunjuk kepada kita untuk senantiasa beramal sholeh.
Sebagian mereka berkata, “YA BUNAYYA LA’AZIDUNNA FI SHOLATI MIN AJLIKA (Wahai anakku, sungguh aku menambah shalatku karena untukmu).”
Sebagian ulama mengatakan, “Maksudnya adalah aku memperbanyak shalat dan memperbanyak do’a kepadamu -wahai anakku- dalam setiap shalatku.”
Jika orang tua senantiasa merutinkan mentadaburi kitabullah, membaca surat Al Baqoroh, dan Surat Al Falaq-An Naas (Al Maw’idzatain), atau amalan lainnya, niscaya malaikat akan turun di rumah mereka tersebut karena sebab dihidupkannya bacaan kitab suci Al Qur’an, bahkan setan pun akan kabur dari rumah yang senantiasa dirutinkan amalan semacam ini.
Tidak diragukan lagi bahwasanya turunnya malaikat akan menghadirkan ketenangan dan mendatangkan rahmat. Hal ini sudah barang tentu akan memberi pengaruh yang baik pada anak dan mereka niscaya akan mendapat keselamatan.
Adapun hal ini sampai dilalaikan oleh orangtua, maka akan berakibat sebaliknya. Setan malah akan senang menghampiri rumah tersebut karena rumah semacam ini tidak dihidupkan dengan dzikir pada Allah. Malah rumah ini dihiasi dengan berbagai gambar makhluk bernyawa, musik dan hal-hal yang terlarang lainnya.
Marilah kita selaku orang tua mengintrospeksi diri. Hiasilah hari-hari kita dengan gemar mentadaburi kitabullah. Hiasilah rumah kita dengan lantunan ayat suci Al Qur’an. Hiasilah hari- hari kita dengan puasa sunnah, shalat sunnah, shalat malam dan amalan taat lainnya. Jauhilah berbagai macam maksiat dan perbuatan-perbuatan terlarang yang memasuki rumah kita.
Semoga Allah senantiasa memberkahi pendengaran, penglihatan, istri dan anak-anak serta cucu dan menantu kita.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahir rahmanir rahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama, Rabu 8 Muharram 1445 H - 26 Juli 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu
Bersama Keluarga Masuk Surga
Berkumpul bersama keluarga adalah salah satu dari kenikmatan dunia. Siapa yang tidak bahagia dan gembira ketika berkumpul bersama keluarga. Momen bahagia yang tidak bisa digambarkan dan tidak bisa tergantikan dengan kawan atau pun sahabat.
Kita lihat contoh fenomena ketika momen lebaran idul fitri, dimana kaum muslimin berusaha agar berkumpul bersama keluarga dengan segala upaya. Misalnya menebus harga tiket yang mahal, perjalanan yang jauh, macet dan melelahkan serta halangan dan rintangan lainnya ketika safar untuk pulang kampung.
Semuanya ini dilakukan untuk bisa berkumpul bersama keluarga dan berbahagia bersama. Perlu diketahui bahwa semua kenikmataan dan kebahagiaan yang diinginkan oleh manusia di dunia, akan ada di surga kelak.
Allah berfirman, “Di dalam surga kamu memperoleh apa (segala kenikmatan) yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa (segala kenikmatan) yang kamu minta.” (QS. Fushshilat : 31)
Kesamaan tersebut hanya ada pada nama, akan tetapi kenikmatannya tentu berbeda, jauh lebih nikmat di surga.
Tentunya kenikmatan berupa berkumpul dan masuk surga bersama keluarga, juga telah disediakan oleh Allah.
Allah berfirman, “(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama orang-orang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya.” (QS. Ar-Ra‘du : 23)
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan maksud ayat ini bahwa Allah akan mengumpulkan seseorang bersama keluarganya, orang tua, istri dan anak- cucunya di surga. Ini adalah dalil satu keluarga bisa masuk surga bersama. Beliau berkata, “Allah mengumpulkan mereka dengan orang -orang yang mereka cintai di dalam surga yaitu orang tua, istri dan anak keturunan mereka yang mukmin dan layak masuk surga. Sampai -sampai, Allah mengangkat derajat yang rendah menjadi tinggi tanpa mengurangi derajat keluarga yang tinggi agar berkumpul di dalam surga yang sama derajatnya.” (Tafsir Ibnu Katsir)
Fasilitas yang Allah sediakan agar keluarga bisa masuk surga bersama yaitu mereka akan saling tarik-menarik agar bisa masuk surga dan berada di dalam surga yang tingkatnya sama. Hal ini Allah anugrahkan agar mereka bisa berkumpul bersama. Bisa jadi sang anak berada di surga tertinggi, sedangkan orang tua berada di surga terendah, maka sang anak mengangkat derajat orang tuanya ke surga yang lebih atas, demikian juga sebaliknya.
Anak bisa mengangkat derajat orang tua mereka, hal ini telah diketahui oleh kaum muslimin dengan banyak dalil.
Misalnya anak sebagai amal jariyah yang terus mendoakan orang tuanya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya dan doa anak yang shalih” (HR. Muslim 1631)
Demikian juga derajat orang tua naik karena istighfar anaknya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Sungguhnya seseorang benar-benar diangkat derajatnya di surga lalu dia pun bertanya, ‘Dari mana ini ?’ Dijawab, ‘Karena istigfar anakmu untukmu." (Sunan Ibnu Majah no. 3660)
Orang tua pun bisa menarik anaknya ke tingkatan surga yang lebih tinggi. Allah Ta’ala berfirman, “Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun pahala amal mereka. Tiap- tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS. Ath Thuur : 21)
Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan, “Maksud dari ‘Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka’ yaitu, anak-cucu mereka kelak di surga, sehingga jadilah anak-cucu mereka sama derajatnya dengan mereka walaupun anak-cucu mereka tidak beramal seperti mereka, sebagai penghormatan terhadap bapak- bapak mereka agar bisa berkumpul dengan anak-cucu mereka (di surga kelak).” (tafsir Jalalain hal. 535, Darus Salam)
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy menafsirkan, “Keturunan yang mengikuti mereka dalam keimanan maksudnya adalah mereka mengikuti keimanan yang muncul dari orang tua atau kakek-buyut mereka. Lebih utama lagi jika keimanan muncul dari diri anak- keturunan itu sendiri. Allah akan mengikutsertakan mereka dalam kedudukan orang tua atau kakek-buyut mereka di surga walaupun mereka sebenarnya tidak mencapainya (kedudukan anak lebih rendah dari orang tua), sebagai balasan bagi orang tua mereka dan tambahan bagi pahala mereka. Akan tetapi Allah tidak mengurangi pahala orang tua mereka sedikitpun.” (tafsir Karimir Rahman hal 780, Dar Ibnu Hazm). InsyaAllah kita semua bisa masuk surga bersama keluarga yang kita cinta.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahir rahmanir rahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama Selasa 7 Muharram 1445 H - 25 Juli 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu
Jauhilah Kesombongan
Salah satu tujuan diutusnya Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam adalah untuk memperbaiki akhlak manusia. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang baik.” (HR. Ahmad 2/381)
Islam adalah agama yang mengajarkan akhlak yang luhur dan mulia. Oleh karena itu, banyak dalil Al Quran dan As Sunnah yang memerintahkan kita untuk memiliki akhlak yang mulia dan menjauhi akhlak yang tercela. Demikian pula banyak dalil yang menunjukkan pujian bagi pemilik akhlak baik dan celaan bagi pemilik akhlak yang buruk. Salah satu akhlak buruk yang harus dihindari oleh setiap muslim adalah sikap sombong.
Sikap sombong adalah memandang dirinya berada di atas kebenaran dan merasa lebih di atas orang lain. Orang yang sombong merasa dirinya sempurna dan memandang dirinya berada di atas orang lain.
Allah Ta’ala berfirman, "Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang -orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18)
Allah Ta’ala berfirman, "Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang -orang yang menyombongkan diri.” (QS. An Nahl : 23)
Haritsah bin Wahb Al Khuzai’i berkata bahwa ia mendengap Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, "Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka? Mereka semua adalah orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabbur (sombong).“ (HR Bukhari no. 4918 dan Muslim no. 2853)
Sebagian salaf menjelaskan bahwa dosa pertama kali yang muncul kepada Allah adalah kesombongan.
Allah Ta’ala berfirman, "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: Sujudlah kalian kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur (sombong) dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir“ (QS. Al Baqarah: 34)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahir rahmanir rahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama, Senin 6 Muharram 1445 H - 24 Juli 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hadapi Zaman dengan Al Qur'an dan As Sunnah
Pada saat ( jaman ) orang bohong dianggap jujur, orang jujur dianggap bohong pengkhianat dianggap amanah, orang amanah dianggap pengkhianat, di situlah muncul zaman Ruwaibidhah, yang dijelaskan nabi sebagai orang bodoh (pandir, dungu) tapi mengurusi orang umum.
“Akan datang kepada manusia tahun tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan, pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?”
Beliau menjawab, “Orang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas." (HR. Ibnu Majah)
Adapun jalan keluar ketika menghadapi situasi kacau semacam itu adalah dengan kembali kepada ilmu dan ulama. Yang dimaksud ilmu adalah al-Qur’an dan as-Sunnah
“Janganlah kamu mengikuti sesuatu yang kamu tidak punya ilmu tentangnya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, itu semua akan dimintai pertanggung jawabannya.” (QS. al-Israa’ : 36)
Perbuatan curang memang biasanya tidak muncul begitu saja. Ada banyak faktor dan pemicu seseorang melakukan perbuatan tersebut.
Diantaranya: Lemahnya iman, sedikitnya rasa takut kepada Allah dan kurangnya kesadaran bahwa Allah senantiasa mengawasi dan menyaksikan setiap perbuatannya sekecil apa pun.
Kebodohan sebagian orang tentang haramnya perbuatan curang, khususnya dalam bentuk-bentuk tertentu dan saat perbuatan tersebut sudah menjadi sistem ilegal dalam sebuah lembaga atau organisasi.
Ketiadaan ikhlas (niat karena Allah) dalam melakukan aktifitas, baik dalam menuntut ilmu, berniaga dan yang lainnya.
Ambisi mengumpulkan pundi pundi harta kekayaan dengan berbagai macam cara. Yang penting untung besar, walaupun dengan menumpuk dosa-dosa yang kelak menuntut balas.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Akan datang kepada manusia suatu zaman dimana seseorang tidak lagi mempedulikan apa yang didapatkannya, dari yang halal atau dari yang haram.” (HR Bukhari)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Catatan Ahad Siang, 23 Juli 2023, oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama
Waspadalah, Oligarki Makin Merajalela
PASCA Apel Siaga Nasdem pada Ahad 16/7 lalu yang dihadiri puluhan ribu massa di GBK Senayan. Dan munculnya Petisi 100 yang disuarakan beberapa tokoh dari berbagai elemen di gedung MPR-RI menuntut agar memakzulkan Presiden Jokowi alias Mr Jecko. Hal ini membuat para bos oligarki meradang.
Apalagi terkait dengan Pilpres 2024 agenda continuitas oligarki, dan kini kita sedang disibukkan dengan agenda itu.
Selain itu, kini kita juga sedang diadu domba dengan issue issue mega korupsi, alhasil kita sibuk teriak teriak soal korupsi, dan lain lain yang remeh temeh, yang akhirnya kita lupa akar persoalan bangsa yang sesungguhnya.
Korupsi tetap menjadi agenda utama untuk diselesaikan, dan jadikan issue korupsi sebagai pintu masuk untuk mewujudkan perubahan.
Jangan lupa, selama akar masalah bangsa ini belum dicabut maka tujuan besar perubahan yang dicita citakan rakyat akan suram.
Pilpres yang selama ini kita gadang gadang, akhirnya kita terjebak dan masuk dalam euforia dan hiruk pikuknya dukungan massa kepada salah satu capres. Sesungguhnya massa pendukung capres itu adalah rekayasa, agar kita terlena, dan lupa tujuan utama perubahan besar ini.
Sadarlah.... Bahwa nanti Pilpres pun pasti akan dimenangkan oleh capres pilihannya oligarki. Bagaimana tidak ? Ketua KPU mantan relawannya Mr. Jecko, Mendagri, Bawaslu, Kominfo, MK juga bisa disebut sebagai bagiannya dari barisannya Mr. Jecko.
Disisi lain, partai partai sudah diobok obok --terkini Golkar-- dan mau tak mau akan ikut iramanya Mr. Jecko.
Semua sudah direncanakan dengan sangat rapih jauh jauh hari dengan didukung oleh anggaran yang sangat besar. Orang orang yang fanatik akan terus dirayu, bahkan disogok uang agar ikut pada agendanya oligarki.
Hanya satu cara yang dapat gagalkan cita cita oligarki tersebut, yaitu wujudkan cita cita Petisi 100 dengan memakzulkan akar persoalan bangsa ini, lewat aturan konstitusi.
Meminta MPR dan Lembaga Tinggi Negara agar memakzulkan Jokowi melalui aturan konstitusi yang berlaku.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismilillahir rahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama, Ahad 5 Muharram 1445H- 23 Juli 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Kenapa Rizeki Sempit ? Ya, Ibnul Qayyim Al-Jauziyah mengatakan "Allah menyamakan antara dosa dan hutang. Orang yang berdosa akan menanggung kerugian di akhirat sedang orang yang berhutang akan mendapat kerugian di dunia.
kemaksiatan adalah penutup pintu kehidupan, karena sesungguhnya seorang hamba akan di haramkan baginya rizeki jika dia melakukan perbuatan dosa. Wahai orang yang membuka pintu kehidupan tanpa kunci takwa, mengapa kamu memperluas jalan kesalahan dan kemudian melaporkan kesempitan rizeki.
kebanyakan kita, jika masalah kesempitan rizeki datang, ada yang berfikir untuk bagaimana bekerja lebih keras, beriktiar lebih banyak, berfikir lebih cerdas dan seterusnya. Salah kah...?
Tidak sepenuhnya salah. Tetapi coba kita lihat bagaimana Al-qur'an menyelesaikan masalah rizeki ini.
Allah berfirman: maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, (Surat Nuh, ayat 10)
Dan (Hud berkata), “Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang yang berdosa.” (Surat Hud, ayat 52)
"dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.” (Surat Nuh, ayat 12)
Dari ayat ayat diatas Allah mengatakan bahwa sumber dari kesempitan adalah disebabkan karena dosa dan kesalahan. Maka istighfar dan taubat adalah jalan pembuka dari segala kesulitan termasuk rizeki
Ayo perbanyak bertaubat dan beristighfar hari ini dan setiap hari agar Allah hilangkan segala kesulitan dan permasalahan kita. Semoga Allah mudahkan segala urusan dan rizeki kita hari ini.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahir rahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama, Sabtu 4 Muharram 1445H- 22 Juli 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalammualaykum Warahmatallahi wabarakatuhu
Tawakal Menghadapi Kesulitan
Sikap tawakal merupakan salah satu yang dicontohkan Rasulallah untuk diteladani seluruh umat
Yaitu sikap berserah diri kepada Allah setelah berusaha semaksimal mungkin atas suatu perkara
Orang yang tawakal kepada Allah adalah orang yang sangat kuat keyakinannya kepada Allah. Ia ridha segala ketetapan Allah sehingga Allah pun mencintainya
"Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal." (QS. Ali Imran:159)
Dan Allah menjanjikan surga kepada semua hamba yang sungguh -sungguh bertawakal kepadaNya
"Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, sungguh, mereka akan Kami tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi (di dalam surga), yang mengalir di bawahnya sungai -sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik balasan bagi orang yang berbuat kebajikan, (yaitu) orang-orang yang bersabar dan bertawakal kepada Tuhannya (QS.Al Ankabut:58-59)
Kepada yang sedang kesulitan, Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengingatkan untuk selalu berdoa dan jangan segan meminta petunjuk dariNya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga mengingatkan keberadaanNya yang selalu dekat dengan seorang hamba.
"Dan apabila hamba- hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintahKu) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. Al Baqarah :186)
Disamping itu untuk penenang hati dan pikiran di atas, membaca zikir sehari -hari juga dapat dilakukan muslim. Salah satunya memperbanyak bacaan istighfar
"Barangsiapa memperbanyak istigfar, niscaya Allah melegakan setiap ini kegundahan mereka, melepaskan kesempitan mereka, dan memberikan rezeki secara tidak diduga-duga," (HR. Abu Dawud)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM. Wartawan Utama, Jumat 3 Muharram 1445 H, 21 Juli 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Berbuat Curang dan Fitnah Lantaran Lemah Iman
JUMAH MUBARAKH. Perbuatan curang memang biasanya tidak muncul begitu saja. Ada banyak faktor dan pemicu seseorang melakukan perbuatan tersebut.
Diantaranya: Lemahnya iman, sedikitnya rasa takut kepada Allah dan kurangnya kesadaran bahwa Allah senantiasa mengawasi dan menyaksikan setiap perbuatannya sekecil apa pun.
Kebodohan sebagian orang tentang haramnya perbuatan curang, khususnya dalam bentuk-bentuk tertentu dan saat perbuatan tersebut sudah menjadi sistem ilegal dalam sebuah lembaga atau organisasi.
Ketiadaan ikhlas (niat karena Allah) dalam melakukan aktifitas, baik dalam menuntut ilmu, berniaga dan yang lainnya.
Ambisi mengumpulkan pundi-pundi harta kekayaan dengan berbagai macam cara. Yang penting untung besar, walaupun dengan menumpuk dosa-dosa yang kelak menuntut balas.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Akan datang kepada manusia suatu zaman dimana seseorang tidak lagi mempedulikan apa yang didapatkannya, dari yang halal atau dari yang haram.” (HR Bukhari)
Fitnah adalah perkataan yang tidak memiliki nilai-nilai kebenaran, kemudian disebarluaskan sebagai berita untuk menjerumuskan seseorang hingga orang tersebut menderita.
Fitnah dapat membuat seseorang kehilangan harga diri, kehormatan, serta kedamaian dalam lingkungannya.
Adapun seseorang yang suka memfitnah orang lain akan kehilangan imannya kepada Allah. Selain itu, Allah juga memastikan bahwa tempat para penyebar fitnah adalah neraka Jahannam.
“Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan fitnah kepada orang-orang beriman, baik laki-laki maupun perempuan, kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam, dan bagi mereka azab neraka yang membakar.” (QS. Al-Buruj : 10)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala pun sampai memerintahkan untuk memerangi orang yang suka memfitnah.
“Dan perangilah mereka itu sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu semata mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari musuhnya kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang orang yang zalim.” (QS. Al Baqarah : 193)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahir rahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM. Wartawan Utama. 3 Muharram 1445 H - 20 Juli 2023, refrensi dari alaquran dan alhadits
Assalammualaykum Warahmatallahi wabarakatuhu
Zuhud pada Dunia dan Ingat Kematian
Bagi manusia agar berhati-hati dan zuhud terhadap dunia dan jabatan (jangan mengharap jabatan).
Manusia sangat mencintai harta dan akan terus senantiasa mencarinya, tidak merasa puas dengan yang sedikit, manusia sangat tamak kepada harta dan panjang angan angan.
“Dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan." (QS. Al-Fajr : 20) “Dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar benar berlebihan." (QS. Al-‘Âdiyât : 8)
Orang orang yang gila kepada harta, kedudukan, jabatan, dan cinta kepada dunia, mereka akan menyesal pada hari kiamat. Yaitu ketika mereka diberikan catatan amalnya dari sebelah kirinya. Semua kekuasaan, jabatan, dan hartanya tidak bermanfaat di akherat.
“Dan adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kirinya, maka dia berkata, “Alangkah baiknya jika kitabku (ini) tidak diberikan kepadaku. Sehingga aku tidak mengetahui bagaimana perhitunganku, Wahai, kiranya (kematian) itulah yang menyudahi segala sesuatu. Hartaku sama sekali tidak berguna bagiku. Kekuasaanku telah hilang dariku. (QS. Al-Hâqqah:25-29)
Sesungguhnya yang paling dekat kepada manusia adalah kematian. Sebab, kematian adalah rahasia Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
"Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al Jumuah : 8)
Tak ada manusia yang mengetahui kapan ajalnya akan datang dan di mana tempatnya mati.
Oleh karena itu kematian dan kehidupan adalah suatu penciptaan yang patut disyukuri dan diterima dengan ikhlas sebagai landasan ketaqwaan seorang hamba dalam hal keimanan.
"(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun'alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. An Nahl : 32)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahir rahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM, wartawan utama, Rabu 02 Muharram 1445 H / 19 Juli 2023. refrensi dari alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hidup ini kompetisi dan proses memahami fungsi
Alhamdulillah tahun 1444 Hijriah sudah kita lalui. Dan hari ini kita menapaki hari kedua tahun baru 1445 Hijriah. InsyaAllah selama menjalani kehidupan 365 hari kedepan kita semua selalu sehat wal afiya bisa istiqamah beribadah dan diberi kemudahan dalam segala urusan serta murah rezeki. Aamiin
Sesungguhnya hidup ini adalah sebuah proses untuk memahami dan memanfaatkan fungsi dari waktu.
Kehidupan manusia secara umum di seluruh pelosok negeri dan hampir setiap hari kita melihat, mendengar serta mungkin kita sendiri menjadi salah satu kontestan dalam segala rupa kompetisi
"Mereka itulah (sekelompok orang) yang selalu bergegas (segera) dalam meraih kebaikan, dan merekalah orang- orang yang (ingin selalu) terdahulu memerolehnya,” (QS. Al-Mu’minûn : 61)
Kompetisi kehidupan terkadang tidak manusiawi, namun itulah watak manusia yang ingin selalu survive dalam mengarungi kehidupan.
Fastabiqul khairat merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam. Amalan inilah yang akan memberatkan timbangan kebaikan kelak di akhirat
"Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (Al Baqarah : 148)
Karena hidup adalah waktu yang dipinjamkan dan harta adalah anugrah yang dipercayakan.
Bersyukurlah atas nafas yang masih kita miliki. Bersyukurlah atas tubuh yang masih kita miliki. Bersyukurlah atas kesehatan yang masih kita miliki. Bersyukurlah atas keluarga dan sahabat yang masih kita miliki. Mari kita sadari bahwa kita selalu diberi yang terbaik. Tapi sayang kita lebih banyak lupa bersyukur. Dan, jangan lupa istiqamah beribadah untuk menjadi bekal pahala di dalam surga.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM. Wartawan Utama Sekwan Dewan Kehormatan Pengurus PWI Jatim. 1 Muharram 1445 H, Selasa 18 Juli 2023 refrensi dari alquran dan alhadits.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Sejarah 1 Muharram dan Filosofinya
Alhamdulillah Senin kemarin 17 Juli = 29 Dzulhijjah 1444 H tepat setahun kalender Hijriah telah kita lalui. Wasyukurillah kita bersama keluarga diberi sehat wal afiya usia yang barakah, bisa istiqamah beribadah dan bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Hari ini Selasa 18 Juli tahun baru Hijriah = 1 Muharram 1445 H. Sekaligus kembali hadir tulisan saya Embun Pagi Cermin Diri Harian (EPCDH) dengan mengawali kisah tentang ASAL USUL TAHUN BARU ISLAM
Dimulai ketika seorang Gubernur Abu Musa Al-Asyari menuliskan surat yang diberikan kepada Khalifah Umar Bin Khatab RA. Kepada pemimpin tersebut, Ia mengaku bingung perihal surat yang tidak memiliki tahun. Hal inilah yang menyulitkannya saat penyimpanan dokumen atau pengarsipan. Kondisi inilah yang mendasari dibuatnya kalender Islam, yang mana saat itu umat Muslim masih mengadopsi peradaban Arab pra-Islam tanpa angka tahun, hanya sebatas bulan dan tanggal.
Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam sendiri menggunakan kalender ini sebagai penyempurnaan waktu. Misal saja, mengembalikan bulan menjadi 12 dan tidak memaju mundurkan bulan atau hari yang semestinya masyarakat jahiliyah ketika itu.
Sejarah Tahun Baru Islam
Sejarah tahun baru Islam berawal dari kebimbangan umat Islam saat menentukan tahun. Pada zaman sebelum Nabi Muhammad Shalallahu Alayhi Wasallam, orang- orang Arab tidak menggunakan tahun dalam menandai peristiwa apa pun. Tapi, hanya menggunakan hari dan bulan sehingga cukup membingungkan.
Sebagai contoh, pada waktu itu Nabi Muhammad Shalallahu Alayhi Wasallam lahir pada tahun Gajah. Hal ini menjadi bukti bahwa pada waktu itu kalangan masyarakat Arab tidak menggunakan angka dalam menentukan tahun. Berawal dari sini, para sahabat Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam pun berkumpul untuk menentukan kalender Islam. Salah satunya yang hadir adalah Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dan Thalhan bin Ubaidillah.
Mereka mengusulkan kalender Islam berdasarkan hari kelahiran Nabi Muhammad Shalallahu Alayhi Wasallam, ada yang mengusulkan sejak Nabi Muhammad Shalallahu Alayhi Wasallam diangkat sebagai rasul. Namun, usul yang diterima adalah usulan dari Ali Bin Abi Thalib di mana beliau mengusulkan agar kalender Hijriah Islam dimulai dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad Shalallahu Alayhi Wasallam dari Mekkah ke Madinah. Dari usul Ali Bin Abi Thalib inilah sejarah kalender Islam pertama kali dibuat dan sejarah tahun baru Islam muncul.
Total 12 bulan dalam sistem penanggalan Islam juga tercantum dalam Al Quran surat At Taubah ayat 36-37 : "Inna 'iddatasy-syuhụri 'indallāhiṡnā 'asyara syahran fī kitābillāhi yauma khalaqassamāwāti wal-arḍa min-hā arba'atun ḥurum, żālikad-dīnul-qayyimu fa lā taẓlimụ fīhinna anfusakum wa qātilul-musyrikīna kāffatang kamā yuqātilụnakum kāffah, wa'lamū annallāha ma'al-muttaqīn."
Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa."
Kenapa muncul kata Muharram ?
Salah satu bulan yang paling utama dalam kalender Islam adalah Muharram. Kata Muharam sendiri, berasal dari kata yang diharamkan atau dipantang dan dilarang. Ini bermakna pelarangan untuk melakukan peperangan atau pertumpahan darah, dan dianggap sharam.
Secara etimologis Muharam berarti bulan yang diutamakan dan dimuliakan. Makna bahasa ini memang tidak terlepas dari realitas empirik dan simbolik yang melekat pada bulan itu, karena Muharam sarat dengan berbagai peristiwa sejarah baik kenabian maupun kerasulan. Muharam dengan demikian merupakan momentum sejarah yang sarat makna. Disebut demikian karena berbagai peristiwa penting dalam proses sejarah terakumulasi dalam bulan itu.
Awal mula penamaan Muharam dengan maknanya, didasari dengan kepercayaan jika bulan ini merupakan awal yang baru dalam setahun. Permulaan tersebut, di masa hijrah merupakan masa peperangan. Dalam sejarah pun disebutkan, jika bulan ini merupakan waktu yang sangat ditaati, bahkan ketika di Arab tak pernah terjadi peperangan.
Kenapa Muharram begitu istimewa ?
Dalam Alqur'an Surah At-Taubah ayat 36, Allah mengabarkan 4 bulan agung (bulan-bulan haram) yang wajib dimuliakan yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Pada bulan-bulan ini umat Islam dilarang menganiaya diri sendiri dan sebaliknya dianjurkan memperbanyak amal saleh. Allah menjadikan empat bulan ini (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab) sebagai bulan haram (asyhurul-hurum). Siapa yang beramal saleh pada bulan tersebut maka Allah akan melipatgandakan pahalanya. Sebaliknya siapa yang berbuat maksiat pada bulan- bulan itu maka dosanya berlipat pula.
Makna dan Keutamaan Bulan Muharram
Muharam adalah bulan yang spesial, dikarenakan bulan pembuka dalam kalender Hijriyah. Rasulallah Shalallahu Alayhi Wasallam bahkan menyebut Muharam sebagai bulan Allah karena keutamaannya.
Momentum tahun baru hijriyah mengandung semangat perjuangan tanpa putus asa dan rasa optimisme yang tinggi, yaitu semangat berhijrah dari hal yang baik ke yang lebih baik lagi. Rasulallah Shalallahu Alayhi Wasallam dan para sahabatnya telah melawan rasa sedih dan takut dengan berhijrah. Hijrah mengandung semangat persaudaraan, seperti yang dicontohkan Rasulallah Shalallahu Alayhi Wasallam saat beliau mempersaudarakan kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Bahkan beliau telah membina hubungan baik dengan beberapa kelompok Yahudi yang hidup di Madinah dan sekitarnya pada waktu itu.
Makna awal tahun baru islam juga memiliki makna yang mendalam bagi setiap muslim karena Makna tersebut lahir dari menegaskan kembali pentingnya menerapkan akhlak mulia dalam kehidupan yang bersumber dari Al-Quran.
Momentum awal tahun baru Islam bagi kaum Muslimin agar terus mampu dalam berkreasi, menjunjung tinggi hak asasi manusia, menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, menciptakan birokrasi yang modern, yang transparan, rapi dan bersih
Seharusnya Tahun Baru Islam dimaknai sebagai pengingat kembali pada peristiwa hijrah sehingga meningkatkan kepercayaan kaum muslim akan kebenaran ideology dan aqidah yang dianut. Tidak memperdulikan segala macam gangguan yang bertujuan menggoda iman. Saat itu Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam Sangat percaya akan kesuksesan hijrah, dakwah dan sampainya beliau di hadapan para sahabatnya di Madinah, meskipun beliau melalui ancaman dan kesulitan besar dalam perjalannya.
Mengenalkan kepada generasi muda akan moment kepahlawanan dari para sahabat dalam moment hijrah dan sejarah Islam. Perjuangan Rasul dan para sahabatnya selama melakukan perjalanan itulah menjadi makna tahun baru hendaknya diresapi betul agar perjalanan penuh dengan pengorbanan itu sendiri menjadi pelajaran hidup bagi umat manusia.
Menegaskan kembali pentingnya menerapkan akhlak mulia dalam kehidupan yang bersumber dari Al Quran. Hijrah dari suka minum minuman keras ke arah meninggalkan minum alkohol, hijrah dari suka main judi kearah meninggalkan judi, hijrah meninggalkan suka menggunakan narkoba. Intinya meninggalkan kebiasaan melanggar laranganNya menjadi taat melaksanakan perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Tetapi, kenyataannya dalam kehidupan sekarang makna Tahun Baru Islam menjadi sesuatu pelajaran yang seolah tertinggal, tertutupi oleh meriahnya perayaan Tahun Baru Masehi yang memang sudah tradisi untuk dirayakan secara meriah oleh seluruh umat di dunia.
Maka sudah sepantasnyalah seluruh umat muslim diseluruh penjuru dunia untuk memaknai Tahun Baru Islam untuk berbenah diri (muhasabah diri) sejauh mana bekal yang disiapkan untuk menghadapi kehidupan setelah kematian, selalu mencerminkan akhlak mulia, memiliki semangat baru untuk merancang dan menjalani kehidupan kearah yang lebih baik.
Salah satu makna penting implementasi cinta setidaknya di masa endemi ini kita bisa mencintai diri dan keluarga serta masyarakat dengan menerapkan standar protokol kesehatan. Cintailah sesama dengan menggunakan masker, rajin cuci tangan dan menjaga jarak.
Amalan-amalan yang bisa dilakukan di Tahun Baru Islam
1. Memperbanyak Puasa Sunnah. Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam bersabda: "Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah pada bulan Allah yang bernama Muharram". (HR. Muslim)
2. Menghidupkan Puasa 'Asyura dan Tasu'a (9-10 Muharram). Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam bersabda: "Dan puasa di hari 'Asyura saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu." (HR Muslim)
Nabi juga berpesan dengan hadits yang diriwayatkan Ibnu 'Abbas : "Berpuasalah kalian pada hari 'Asyura dan selisihilah orang-orang Yahudi. Berpuasalah sebelumnya atau berpuasalah setelahnya satu hari." (HR Ahmad, HR Al-Baihaqi)
Fadhillah melaksanakan puasa 'Asyura adalah menggugurkan dosa selama setahun lalu. Mengenai puasa Tasu'a (9 Muharram) dilakukan sehari sebelum puasa 'Asyura hukumnya pun sunnah. Dari Ibnu Abbas RA dia berkata, Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam bersabda, "Apabila (usia)-ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada hari kesembilan". (HR. Muslim)
3. Memperbanyak Sedekah. Selain menghidupkan puasa sunnah, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak sedekah. Sedekah pada bulan Muharram menurut Mazhab Maliki sangat dianjurkan. Sementara mahzab lainnya tidak memberikan penekanan khusus, namun tidak memberi larangan untuk mengamalkannya.
Sebagaimana keutamaan Muharram dimana Allah melipatgandakan pahala setiap amal saleh, maka memperbanyak sedekah termasuk menyantuni anak yatim merupakan amalan yang disukai Allah.
Allah berfirman yang artinya: "Perumpamaan orang-orang yang mendermakan (sodaqoh) harta bendanya di jalan Allah, seperti (orang yang menanam) sebutir biji yang menumbuhkan tujuh untai dan tiap-tiap untai terdapat seratus biji dan Allah melipat gandakan (balasan) kepada orang yang dikehendaki, dan Allah Maha Luas (anugrahNya) lagi Maha Mengetahui". (QS. Al-Baqarah: 261)
InsyaAllah EPCDH hari ini setelah hampir sebulan istirahat bermanfaat untuk kita sebagai ibra.
(fimdalimunthe55@gmail.com)
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Renungan Ahad Pagi. 16 Juli 2023, 28 Dzulhijjah 1444 H. oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama, Ketua Admin ASDA 2018-2023
Keimanan yang Abadi
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu. Alhamdulillah wa syukrulillah. InsyaAllah kita semua sehat wal afia, sukses dalam keberkahan. Aamiin.
Tulisan renungan ini didikasikan untuk acara Apel Siaga Perubahan di GBK Senayan, siang nanti.
SEANDAINYA AKAL MANUSIA keluar dari kekuasaan hawa nafsunya, niscaya kekuasaan akan kembali pada akalnya.
Apabila lautan hawa nafsu telah terhampar, niscaya akan menenggelamkan seseorang, bagaikan seorang perenang yang takut membuka matanya dan tenggelam dalam pusaran air laut yang asin.
Tiada yang lebih mulia dari seorang yang melakukan muhasabah, mujahadah, muroqobah dan musyahadah dalam hidupnya.
Hal yang demikian itu menjadikan perjalanan hidup seseorang menyenangkan, mengesankan dan kematiaanya menenteramkan.
Iman, takwa serta amal kebajikannya menyertainya dan menjadi pelita kegelapan dalam himpitan tanah kubur.
Berbahagialah orang yang senatiasa mengerjakan amal yang terbaik, mensucikan diri, rukuk, sujud dan menyembah Allah sampai datang kematian menuju keabadadian. "dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)." (QS.15 : 99)
Manusia yang hatinya hidup itu laksana ikan yang berenang di lautan yang asin. Meskipun sekitarnya berasa asin tetapi si ikan tetap tawar dan segar. Demikian juga manusia yang hatinya hidup. Meskipun sekitar dirinya penuh gejolak dan huru-hara, tidak mempengaruhi hatinya. Ia tetap segar, teduh, dan penuh kegembiraan.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman : "Wahai orang-orang yang beriman! Jagalah dirimu; (karena) orang yang sesat itu tidak akan membahayakanmu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu semua akan kembali, kemudian Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. Al-Ma'idah : 105)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Catatan Akhir Pekan, Sabtu 15 Juli 2023, 27 Dzulhijjah 1444 H ditulis saat dari bandara Soetta ke Masjid Al Azhar, Kebayoran, Jaksel. Oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama, menukil dari Agustinus EK, mantan Direktur YLBHI.
Mulut Belok Kanan Kelakuan Belok Kiri Terkait Kredit Rp 24 T ke Afiliasi Adaro
Kebijakan Presiden Jokowi terkait proyek Ibu Kota Negara (IKN), ekonomi hijau serta hilirisasi mineral, mendapat sorotan tajam dari mantan Direktur YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia) Agustinus EK, Kamis sepekan lalu.
"Presiden Jokowi teriak-teriak terus tentang IKN, ekonomi hijau, hilirisasi mineral. Tapi, mari kita lihat siapa yang duluan cuan. Kita perlu telisik udang di balik bakwan,” ungkap Agustinus.
Menurut Agustinus, ada dua transaksi keuangan yang dilansir PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) pada 16 Mei 2023.
Pertama, PT Kalimantan Alumunium Industry (KAI) dapat pinjaman tenor delapan tahun sebesar US$ 981,4 juta (Rp14,2 triliun, kurs Rp14.500) dan Rp 1,54 triliun untuk proyek smelter 500.000 t.p.a di Kalimantan Utara,” ungkap Agustinus.
Kemudian yang kedua, PT Kaltara Power Indonesia (KPI) dapat pinjaman tenor 10 tahun sebesar USS 603,6 juta atau setara Rp 8,75 triliun, dengan kurs Rp 14.500 dan Rp 952,1 miliar untuk proyek pembangkit listrik 1.060 MW di Kalimantan Utara.
"Yang ngasih utang, menurut data Bloomberg, adalah sindikasi perbankan domestik yang tiga di antaranya adalah bank BUMN, Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan Bank Mandiri (BMRI). Dua bank swasta adalah Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Permata (BNLI),” kata Agustinus.
Untuk hutang itu, lanjut Agustinus, jaminan yang diserahkan antara lain jaminan gadai saham dan rekening bank, fidusia atas aset dan piutang, hak tanggungan atas tanah dan lain sebagainya.
"Dua perusahaan yang dapat pinjaman total mencapai Rp 25,4 triliun itu adalah anak perusahaan ADRO. Garibaldi Thohir (Boy Thohir) adalah pengurus (Presiden Direktur) sekaligus pemegang saham (6,18%) ADRO,” ungkap Agustinus.
Di PT Adaro Power (AP), Boy Thohir tercantum sebagai Komisaris Utama (Akta No. 35 tanggal 19 Mei 2023). Adaro Power menjaminkan sahamnya di PT KPI sebagai jaminan utang PT KPI ke bank yang jumlah totalnya Rp9,7 triliun.
Adaro Power adalah pengendali PT KPI, menguasai 209.755 lembar atau setara 84 persen. Adaro Power dikendalikan ADRO (100 persen). Apa salah satu alasan utang? “…komitmen perseroan untuk berpartisipasi pada program hilirisasi mineral Indonesia.” (Keterbukaan Informasi ADRO, 16 Mei 2023). Begitulah,” ungkap Agustinus.
Menurut Agustinus, bau amis pertama adalah dugaan kuat bank BUMN terlibat pendanaan energi kotor.
Kenapa amis, sebab Jokowi dan pembantu -pembantunya banyak kali ini ocehannya selama ini tentang energi hijau, transisi energi, pembangunan berkelanjutan.
Duit hasil utang yang diperoleh PT KPI dipakai untuk proyek PLTU yang berbasis batubara. Energi fosil. Energi kotor.
"Hitam adalah hitam. Hijau adalah hijau. No debat ! Mulut belok kanan. Kelakuan belok kiri,” kata Agustinus.
Bau amis kedua, lanjut Agustinus, adalah dugaan kuat afiliasi dan konflik kepentingan para aktor di balik golnya transaksi triliunan rupiah itu.
Menteri BUMN Erick Thohir adalah adik dari Giralbadi 'Boy' Tohir pemilik dan Presiden Direktur Adro. Menteri BUMN adalah mewakili pemegang saham negara di BRI (53,19%), BNI (60%), dan BRI (52%). Pengurus BRI (Komisaris Utama) Kartika Wirjoatmodjo adalah Wakil Menteri BUMN. Fungsi komisaris adalah pengawasan,” kata Agustinus.
Tak hanya itu, pengurus BNI, Komisaris Utama adalah Agus Dermawan Wintarto Martowardojo yang bersama Boy Thohir juga menjabat sebagai Komisaris GOTO.
Baik Kartika maupun Agus adalah alumnus atau bekas dirut BRI, bank yang juga tergabung dalam sindikasi. Tercium, kan, circle-nya,” ungkapnya.
Pertanyaan simpelnya, kata Agustinus, kalau si adik tidak berkuasa di BUMN, apakah triliunan bisa mengucur semulus ini ?
Apa buktinya kalau adik dan orang-orang dekatnya tidak cawe- cawe urusan utang perusahaan kakak menterinya ? Mana suara anggota DPR yang digaji rakyat buat mengawasi BUMN ?,” tanya Agustinus.
Dengan demikian, kata Agustinus, kesimpulannya mudah saja, bank- bank BUMN yang selama ini dibangga -banggakan ternyata terlibat membiayai proyek energi kotor senilai triliunan rupiah yang dikerjakan perusahaan milik kakak Menteri BUMN di lokasi IKN (ibu kota baru), yang selama ini dibanggakan Presiden Jokowi karena wacana kota hijaunya.
Ayo, kita giatkan menabung di bank BUMN dan kontrol emisimu, supaya mereka makin cuan. Jangan lupa, colok adiknya dalam pemilu nanti. Ibaratnya lu punya duit, lu punya kuasa. Salam...,” pungkas Agustinus.
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu. Sahabat FIM rahimakumullah. InsyaAllah sahabat semua bersama keluarga selalu sehat wal afiyaa. Aamiin.
Senin kemarin menandai awal bulan yakni 1 Dzulhijjah dan Selasa ini 2 Dzulhijjah. Karena pada bulan terakhir tahun 1444 Hijriah ini ada 10 HARI TERBAIK di awal bulan Dzulhijjah yaitu tanggal 1 sampai 10, dan dua hari alhamdulillah sudah kita lalui dengan shaum.
Maka, agar kita lebih tumaninah menjalani 8 HARI TERBAIK berikutnya, mulai besok Rabu 3 Dzulhijjah / 21 Juni, tulisan saya Embun Pagi Cermin Diri Harian = EPCDH hingga Selasa 30 Dzulhijjah 1444 H / 18 Juli Istirahat.
InsyaAllah hari Rabu 1 Muharram 1445 H / 19 Juli tulisan EPCDH kembali bisa dinikmati. Aamiin, Mohon maaf lahir bathin bila selama ini ada khilaf.
Note : 1 Dzulhijjah = Senin (19 Jun 2023). 2 Dzulhijjah = Selasa (20 Jun 2023). 3 Dzulhijjah = Rabu (21 Jun 2023). 4 Dzulhijjah = Kamis (22 Jun 2023). 5 Dzulhijjah = Jumaat (23 Jun 2023). 6 Dzulhijjah = Sabtu (24 Jun 2023). 7 Dzulhijjah = Ahad (25 Jun 2023). 8 Dzulhijjah = Senin (26 Jun 2023). 9 Dzulhijjah = Selasa (27 Jun 2023).
Puasa Arafah 9 Dzulhijjah = Selasa 27 Jun 2023. Idhul Adha 10 Dzulhijjah = Rabu 28 Jun 2023. Tanggal 29, 30 jun dan 1 July 2023 / 11, 12 dan 13 Dzulhijjah 1444 H adalah hari TASYRIK = HARAM PUASA. Barakallahu fiikum, Wassalamu'alaikum
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Renungan Jumat Pagi, 5 Dzulhijjah 1444 H - 23 Juni 2023, oleh Ferry Is Mirza DM. fimdalimunthe55@gmail.com
Ingatlah Hari Arafah
Bukan hari untuk beberes rumah, belanja, tidur atau istirahat. Hari Arafah adalah hari agung dan mulia. Bahkan Allah menyebut Ahli Arafah adalah penduduk langit. Hari pembebasan dari api neraka. Hari ketaatan, Hari mujahadah dengan ibadah. Dan waktu yang paling agung untuk berdoa adalah Hari Arafah.
Berusahalah memenuhi hari itu dengan ketaatan atau taqarrub pada Allah. Seandainya saja kamu memiliki satu permata dunia, pasti kamu akan tergoda dan tergila-gila.
Apakah lagi jika kamu memiliki satu hari paling baik di dunia ? Jika Lailatul Qadar tidak diketahui kapan waktunya, sedangkan hari Arafah diketahui pasti adanya yakni 9 Dzulhijjah.
Jika pada malam Lailatul Qadar malaikat pada turun, sedangkan hari Arafah Allah Ta'ala langsung yang turun.
Maka, manfaatkan sebaik-baiknya kesempatan dan berusahalah semaksimal yang kalian bisa dengan jadwal istimewa pada hari Arafah. Kirimkan pada orang yang kalian sayangi, karena ia hanya sehari dalam setahun.
Tidur lebih cepat agar bisa maksimal beribadah esok harinya. Bangun sebelum shubuh untuk sahur dengan niat Puasa Arafah.
Sholat minimal 2 atau 4 rakaat, mintalah kebaikan dunia akhirat dalam sujud, perbanyak tahmid berharap Allah menyampaikan kita pada hari turunnya rahmat dan ampunan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Perbanyak istighfar sebelum shubuh sampai Allah menetapkan kita dalam golongan yang bertaubat di waktu sahur.
Bersiap berwudhu lima menit sebelum azan shubuh. Resapi dan rasakan dosamu berguguran bersamaan dengan aliran air wudhu. Berdoa setelah berwudhu.
Sholat subuh kemudian berdiam dirilah di mushalla sampai waktu syuruq sekitar 15 menit. Mulailah membaca takbir setelah salam.
Bacalah Al-Quran, perbanyak tasbih, tahmid, tahlil dan jangan lupa dzikir pagi. Shalat Syuruq dua rakaat agar mendapat pahala haji dan umrah bersama Rasulallah. Jangan sampai ketinggalan
Kamu bisa memilih tidak tidur sama sekali pada hari Arafah agar tidak terlewat sedetikpun kecuali dipenuhi dengan ibadah dan zikir, dan yakinlah Allah akan mengabulkannya. Atau kamu bisa tidur dengan niat supaya bisa kuat beribadah.
Kemudian bangunlah, berwudhu, dan shalat dhuha minimal 4 rakaat dan sertai dengan ibadah lainnya. Takbir, dzikir, tilawah dan perbanyak baca "La ilaha illallah wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syaiin qodir"
Shalat Dzuhur, kemudian bertakbirlah, bertasbihlah dan baca Al-Quran. Dengarkanlah khutbah Arafah dengan segenap jiwa, insyaAllah tahun ini akan menjadi lebih luar biasa.
Shalat ashar , takbir dan baca dzikir sore. Bacalah Al-Quran sebelum magrib kira- kira sejam, lalu mulailah berdoa dengan khusyu'. Sampaikanlah kondisi dan hajatmu pada Allah. Sertakan juga doa untuk saudara muslim seluruh dunia.
Berdoalah pada Allah agar matahari tidak terbit kecuali kita tercatat sebagai hamba yang terbebas dari api neraka.
Semoga Allah memberikan kita taufiq untuk beramal shalih dan kita berdoa agar diterima segala amalan kita.
Jangan lupa mengingatkan keluarga dan orang tersayang. InsyaAllah, Allah jadikan kita sebagai orang yang diterima amalannya dan dibebaskan dari api neraka. Jangan lupa shalawat kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alayhi Wasallam.
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Renungan Awal Pagi. Hukum Berpuasa Arafah Berbeda Dengan Hari Wukuf Di Arafah.
Haram hukumnya Muslim berpuasa Arafah pada hari yang berbeda dengan waktu wukuf di Padang Arafah. Inilah pendapat terkuat (râjih) dalam masalah ini berdasarkan dua dalil sebagai berikut :
Pertama, karena puasa hari Arafah yang berbeda dengan hari wukuf di Arafah telah menyimpang dari definisi syariah (al-ta’rîf al-syar’î) untuk hari Arafah (yauma ‘Arafah).
Imam Badruddin Al 'Aini menjelaskan bahwa "Hari Arafah" (yauma 'Arafah) menunjukkan waktu (al-zaman) dan tempat (al-makan) sekaligus. Dari segi waktu, hari Arafah adalah hari ke-9 bulan Dzulhijjah. Sedang dari segi tempat, hari Arafah adalah hari di mana para jamaah haji berwukuf di tempat yang dikenal dengan Padang Arafah.
Jadi, hari Arafah tidak cukup didefinisikan sebagai hari yang ke-9 di bulan Dzulhijjah, namun wajib disempurnakan dengan redaksi, bahwa hari ‘Arafah adalah hari yang ke-9 di bulan Dzulhijjah ketika jamaah haji berwukuf di tempat bernama Padang ‘Arafah.
(Badruddin Al-'Ainî, 'Umdatul Qâri Syarah Shahîh Al-Bukhârî, syarah hadits no. 603, 5/339; Ibnu Qudamah, Al-Mughni, 5/44)
Jadi, definisi syar'i untuk "Hari Arafah" (yauma 'Arafah) adalah : “Hari ‘Arafah adalah hari yang para jamaah haji berwukuf di Arafah.” (yauma ‘arafah huwa al-yaumu alladzî yaqifu fîhi al hajîj bi-'arafah).
Definisi inilah yang dianggap kuat (râjih) oleh Al-Lajnah Ad-Dâimah Lil Buhûts Al-'Ilmiyyah wal Iftâ` (Dewan Tetap untuk Pengkajian Ilmiah dan Fatwa Saudi) di bawah pimpinan Syeikh Abdul Aziz bin Baz. Definisi ini juga dipilih oleh Lajnah Al-Iftâ Al-Mashriyyah (Dewan Fatwa Mesir), Syeikh Hisamuddin 'Ifanah dari Yordania, Syeikh Abdurrahman As-Sahim, dan lain-lain.
(Abu Muhammad bin Khalil, An-Nûr As-Sâthi’ min Ufuq Al-Thawâli’ fi Tahdîd Yaumi ‘Arafah Idzâ Ikhtalafal Mathâli’, hlm. 3)
Definisi tersebut didasarkan pada beberapa dalil hadis. Di antaranya sabda Rasulullah Shalallhu Alayhi Wasallam : "Arafah adalah hari yang kamu lkenal." ('arafah yauma ta'rifûn).
(HR. Baihaqi, As-Sunan Al-Kubrâ, 5/176, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahîh Al-Jâmi', no 4224).
Maka dari itu, jika seorang Muslim berpuasa Arafah pada hari yang dianggapnya tanggal 9 Dzulhijjah, namun bukan hari wukuf di Padang Arafah, misalnya berpuasa satu hari sebelumnya maupun sesudahnya, berarti dia telah menyalahi hukum syariah.
Padahal Islam telah melarang seorang Muslim untuk melakukan amal yang menyalahi hukum syariah, berdasarkan dalil umum dari sabda Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam :
"Barangsiapa melakukan suatu perbuatan (amal) yang tidak ada perintah kami atasnya, maka perbuatan itu tertolak." (HR. Bukhari no 2550; Muslim no 1718)
Kedua, karena berpuasa Arafah secara berbeda dengan waktu wukuf di Arafah telah menyalahi patokan wajib untuk menentukan Idul Adha dan rangkaian manasik haji di bulan Dzulhijjah, yaitu rukyatul hilal yang dilakukan oleh Wali Mekkah (penguasa Mekah). Dengan kata lain, patokannya bukanlah hisab, dan juga bukan rukyatul hilal di masing- masing negeri Islam berdasarkan prinsip ikhtilâfulmathâli' (perbedaan mathla').
Yang lebih tepat, perbedaan mathla' tidak dapat dijadikan patokan (laa 'ibrata bikhtilâf al mathâli'), karena telah terdapat dalil khusus yang menunjukkan bahwa penentuan Idul Adha, termasuk waktu manasik haji seperti wukuf di Arafah, wajib mengikuti rukyatul hilal Wali Mekkah (Penguasa Mekkah), bukan yang lain. Jika Wali Mekkah (Penguasa Mekkah) tidak berhasil merukyat hilal, barulah kemudian Wali Mekkah mengamalkan rukyat dari negeri-negeri Islam di luar Mekkah.
Dari Husain bin Al-Harits Al-Jadali RA, dia berkata : "Amir (penguasa) Mekkah berkhutbah kemudian dia berkata, "Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam telah berpesan kepada kita agar kita menjalankan manasik haji berdasarkan rukyat. Lalu jika kita tidak melihat hilal, dan ada dua orang saksi yang adil yang menyaksikannya, maka kita akan menjalankan manasik haji berdasarkan kesaksian keduanya." (HR. Abu Dawud, hadits no 2340)
Imam ad-Daraquthni berkata, "Hadits ini isnadnya muttashil dan shahih." Lihat Sunan Ad Daraquthni, 2/267. Syeikh Nashiruddin Al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud (2/54) berkata, "Hadits ini shahih").
Hadits ini menunjukkan bahwa yang mempunyai otoritas menetapkan hari-hari manasik haji, seperti hari Arafah dan Idul Adha, adalah Amir Mekah (penguasa Mekah), bukan yang lain. Jika Wali Mekkah (Penguasa Mekkah) tidak berhasil merukyat hilal, barulah kemudian Wali Mekah mengamalkan rukyat dari negeri-negeri Islam di luar Mekkah, misalnya dari Indonesia, Mesir, Maroko, dan sebagainya.
Maka berpuasa Arafah secara berbeda dengan hari Arafah karena mengikuti rukyat masing-masing negeri Islam, haram hukumnya, karena telah meninggalkan patokan wajib yang ditetapkan Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam, yaitu rukyatul hilal penguasa Mekkah.
Kami tegaskan sekali lagi, bahwa kaum muslimin seluruh dunia wajib hukumnya mengikuti rukyatul hilal penduduk Mekkah dalam segala hal yang terkait dengan ibadah haji, misalnya kapan jadwal wukuf di Padang Arafah, kapan jadwal Idul Adha, dan sebagainya.
Dalilnya firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala : “Dan berzikirlah kamu [dalam ibadah haji] kepada Allah pada hari-hari yang telah ditentukan jumlahnya.” (QS. Al-Baqarah : 203)
Imam Ibnul ‘Arabi menafsirkan ayat tersebut dengan berkata: “Bahwa seluruh umat Islam dari berbagai belahan dunia wajib hukumnya mengikuti jamaah haji di Mekkah.” (Imam Ibnul ‘Arabi, _Ahkâmul Qur`ân,_ Juz I, hlm.143)
Syekh Dr. Muhammad Sulaimân Al-Asyqâr mengatakan : “Sesungguhnya kaum muslimin di seluruh penjuru Dunia Islam telah sepakat dengan kesepakatan yang bersifat ‘amal (dipraktikkan) (Arab : ijmâ’ ‘amali) semenjak puluhan tahun yang lalu untuk mengikuti para jamaah haji dalam Idul Adha, dan tidak boleh bagi pihak atau kelompok mana pun untuk menyalahi ijma’ ini."
(Syekh Husamuddin ‘Ifanah, Al-Fatâwâ, Juz VI, hlm. 10; https://al-maktaba.org/book/10517/452). Wallahu a'lam.
Yogyakarta, 1 Juli 2022. Oleh KH Muhammad Shiddiq Al-Jawi. Ahli Fiqih Islam. Dikutip dan diShare lagi 20 Juni 2023 Oleh Ferry Is Mirza D
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM. 2 Dzulhijjah 1444 H, Selasa 20 Juni 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Karena Makanan Haram, Doa Tak Diijabbah
Tahukah kita bagaimana pengaruh makanan yang masuk dalam perut kita ? Pengaruhnya amat sangat besar.
Makanan haram tentu saja dapat mendatangkan efek negatif bagi tubuh. Karena inilah kenapa sampai Allah dan RasulNya melarang sesuatu. Disamping itu, dampak lain dapat dirasakan pula seperti sulitnya do’a itu terkabul.
Sampai para ulama senantiasa mengingatkan pada kita supaya dapat memperbaiki makanan kita agar do’a kita mudah diijabahi. Makanan yang halal jika rajin dikonsumsi dapat sebagai penawar berbagai macam penyakit.
Pertama: Makanan haram mempengaruhi do’a dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyyib (baik). Allah tidak akan menerima sesuatu melainkan dari yang thoyyib (baik). Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkanNya kepada para Rasul.
FirmanNya: ‘Wahai para Rasul ! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.’ Dan Allah juga berfirman: ‘Wahai orang-orang yang beriman ! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah kami rezekikan kepadamu.'”
Kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.” Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do’anya ?” (HR. Muslim 1015)
Begitu pula Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengatakan pada Sa’ad : “Perbaikilah makananmu, maka do’amu akan mustajab.” (HR. Thobroni dalam Ash Shoghir)
Ada yang bertanya kepada Sa’ad bin Abi Waqqosh : "Apa yang membuat do’amu mudah dikabulkan dibanding para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam lainnya ?” “Saya tidaklah memasukkan satu suapan ke dalam mulutku melainkan saya mengetahui dari manakah datangnya dan dari mana akan keluar,” jawab Sa’ad.
Dari Wahb bin Munabbih, ia berkata, “Siapa yang bahagia do’anya dikabulkan oleh Allah, maka perbaikilah makanannya.”
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM. 28 Dzulqa'dah 1444 H - Sabtu 17 Juni 2023. refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Mau Tahu Akibat Memutus Silaturrahim ??
Dari Jubair bin Muth‘im Radiyallāhu Anhu berkata : Rasūlullāh Shallallāhu Alayhi Wasallam bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahim.” (Muttafaqun ‘alaih)
Keterangan yang terdapat di dalam hadist : Hadits ini merupakan ancaman bagi orang yang memutuskan silaturahmi (yaitu) bahwasanya dia tidak masuk surga.
Ini menunjukkan bahwasanya permasalahan adab atau akhlaq adalah permasalahan yang penting. Barangsiapa yang tidak berakhlaq sehingga memutuskan silaturahmi maka tidak akan masuk surga.
Derajat menyambung silaturahmi terhadap kerabat ada 3 tingkatan : Yang pertama adalah tingkatan yang paling afdhal (paling mulia) yaitu menyambung tali silaturahmi terhadap kerabat yang memutuskan silaturahmi.
Dalam hadits Rasūlullāh Shallallāhu ‘Alayhi Wasallam bersabda : “Bukanlah seorang penyambung silaturahmi sejati adalah yang menyambung silaturahmi kalau dibaiki, akan tetapi penyambung silaturahmi yang sesungguhnya yaitu jika dia diputuskan silaturahmi, dia tetap menyambungnya.” (HR. Al Bukhāri)
Tingkatan kedua adalah menyambung silaturahmi jika kerabat berbuat baik. Kalau dibaiki maka dia berbuat baik dan kalau diburuki maka dia membalas keburukan.
Adapun tingkatan ketiga adalah tingkatan yang buruk dan haram yang menyebabkan masuk neraka yaitu memutus silaturahim : Tidak menyambung silaturahim. Cuek (tidak memperhatikan) kepada kerabat. Tidak menghubungi mereka. Tidak berbuat baik kepada mereka bahkan berbuat kasar.
Maka ia telah melakukan perbuatan yang terancam dengan neraka jahannam. Semoga Allāh menjadikan kita semuanya termasuk orang-orang yang menyambung silaturahim dan menjadikan kita orang yang bersabar seandainya ada kerabat yang berbuat buruk kepada kita.
Tema hadist yang berkaitan dengan alquran: Allāh juga menjelaskan bahwa memutuskan silaturahmi merupakan salah satu sebab masuknya orang ke dalam neraka jahannam.
“Orang-orang yang memutuskan /melanggar perjanjian Allāh yang telah mereka ikrarkan kepadaku Allāh dan mereka memutuskan silaturahmi yang Allāh perintahkan supaya disambung dan mereka melakukan kerusakan di atas muka bumi, maka bagi mereka laknat dan bagi mereka tempat kembali yang buruk.” (QS. Ar-Ra’d : 25)
Diantara yang menyebabkan mendapatkan laknat dan masuk ke neraka jahannam adalah memutuskan tali silaturahmi.
“Dan apakah jika kalian menguasai di atas muka bumi lantas kalian melakukan kerusakan di atas muka bumi dan kalian memutuskan silaturahmi kalian ?
Maka mereka itulah orang-orang yang Allāh laknat dan Allāh menjadikan mereka tuli dan Allāh menjadikan penglihatan mereka buta.” (QS. Muhammad: 22-23)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM. 27 Dzulqa'dah 1444 H, Jumat 16 Juni 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Kelebihan dan Kekurangan Manusia
"Dan demi jiwaku yang ada di tanganNya sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak akan diterima amalnya selama 40 hari dan seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba, maka neraka lebih layak untuknya.” (HR At-Thabrani).
“Siapa saja yang makan makanan yang haram, maka bermaksiatlah anggota tubuhnya, mau tidak mau". (Imam Al-Ghazali Rohimahullah).
"ada seseorang melakukan perjalan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata: Yaa Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan". (HR Muslim)
Orang hebat adalah orang yang dapat mengendalikan diri. Ada suara, yang tidak terdengar oleh Telinga. Itulah SUARA HATI. Ada Bentuk yang tidak terlihat oleh Mata. Itulah PIKIRAN. Ada Aroma yang tidak tercium oleh Hidung. Itulah KEBAJIKAN. Ada rasa yang tidak tercicipi oleh Lidah, Itulah KETULUSAN. Ada sentuhan yang tidak teraba oleh kulit. Itulah KASIH SAYANG. Ada Kondisi batin yang tidak terpikir oleh otak Itulah KESADARAN
Orang yang Beriman adalah Orang yang dapat Berserah diri disaat kekuatiran datang. Orang yang Hebat adalah Orang yang dapat Mengendalikan diri Disaat Amarah menerpah. Orang yang Sabar adalah Orang yang bisa Bersyukur Disaat Kekecewaan tak kunjung reda. Orang yang Ikhlas adalah Orang yang bisa Tersenyum Disaat Terluka. Orang yang Tangguh adalah Orang yang dapat bangkit kembali Disaat Terjatuh.
Jika dalam hidup ini kita selalu : Memancarkan Cinta kasih, Maka kita akan DISAYANGI. Bermurah hati, maka kitapun akan MURAH REZEKI. Berwelas asih, maka dimanapun kita akan TERLINDUNGI. Jujur, maka kita akan menjadi orang yang DIPERCAYA. Rendah hati, maka kita akan menjadi orang yang DISEGANI. Semangat, maka kita akan selalu MENGINSPIRASI. Bijaksana, maka kita akan banyak meraih SIMPATI. Hidup ini singkat jangan digunakan untuk berdebat kusir dan menyebar Kebencian.
Lebih baik jaga Ukhuwah agar hidup menjadi berkah. Hidup adalah Perjalanan panjang yang harus kita isi dan lalui dengan Kebaikan.
Semoga bermanfaat. Selamat beraktivitas, tetaplah selalu baik dan jangan lupa bahagia, semoga kita senantiasa sehat, bahagia, ikhlas dan bersyukur selalu. aamiin. ᴀʟʟᴀʜᴜᴍᴍᴀ sʜᴏʟʟɪ ᴀʟᴀ sᴀʏʏɪᴅɪɴᴀ ᴍᴜʜᴀᴍᴍᴀᴅ ᴡᴀ'ᴀʟᴀ sᴀʏɪᴅɪɴᴀ ᴍᴜʜᴀᴍᴍᴀᴅ
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM
26 Dzulqa'dah 1444 H - Kamis 15 Juni 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Allah Menyukai Orang yang Berbuat Baik. Islam mengajak manusia untuk berkorban harta, memberikan dorongan kepadanya dengan gaya bahasa yang memikat hati, membangkitkan semangat jiwa, dan menanamkan nilai- nilai kebaikan di dalam hati.
"Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang -orang yang berbuat baik." (QS. Al Baqarah :195)
Dan Sesungguhnya Al Qur'an sudah menganjurkan kepada umat muslim untuk senantiasa bersedekah dengan rezeki yang diberikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Karena sesungguhnya dalam rezeki yang kita raih, terdapat hak milik orang lain.
"Wahai orang-orang yang beriman ! Infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan, dan tidak ada lagi syafaat. Orang-orang kafir itulah orang yang zalim." (QS. Al Baqarah :254)
Allah Ta’ala memerintahkan kepada hambaNya yang beriman untuk memenuhi hal hal yang dapat mewujudkan iman dan takwa, baik amalan yang dilakukan secara tersembunyi ataukah terang terangan dalam setiap keadaan.
"Barangsiapa yang niatnya untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya hanya untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.” (HR. Tirmidzi)
Maka bersungguh sunggulah dengan melakukan banyak amalan yang dapat mengantarkan pada akhirat. Lalu bersihkanlah jalan tersebut dari berbagai duri dan rintangan
“Hai orang orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hasyr :18)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM. 25 Dzulqa'dah 1444 H - Rabu 14 Juni 2023 refrensi dari tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Apa Saja yang Kita Raih dari Sholat Tahajud? Abdullah Ibn Muslin berkata “kalimat yang pertama kali ku dengar dari Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam saat itu adalah, “Hai sekalian manusia ! Sebarkanlah salam, bagikanlah makanan, sambunglah silaturahmi, tegakkan lah shalat malam saat manusia lainnya sedang tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah).
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada di dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, seraya mengambil apa yang Allah berikan kepada mereka. Sebelumnya mereka adalah telah berbuat baik sebelumnya (di dunia), mereka adalah orang-orang yang sedikit tidurnya di waktu malam dan di akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah).” (QS. Az Zariyat: 15-18).
Ayat di atas menunjukkan bahwa orang yang senantiasa bertahajud Insya Allah akan mendapatkan balasan yang sangat nikmat di akhirat kelak. Salman Al Farisi berkata, Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam bersabda, “Dirikanlah shalat malam, karena sesungguhnya shalat malam itu adalah kebiasaan orang- orang shaleh sebelum kamu, (shalat malam dapat) mendekatkan kamu kepada tuhanmu, (shalat malam adalah) sebagai penebus perbuatan buruk, mencegah berbuat dosa, dan menghindarkan diri dari penyakit yang menyerang tubuh.” (HR. Ahmad).
Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam bersabda, “Jibril mendatangiku dan berkata, “Wahai Muhammad, hiduplah sesukamu, karena engkau akan mati, cintailah orang yang engkau suka, karena engkau akan berpisah dengannya, lakukanlah apa keinginanmu, engkau akan mendapatkan balasannya, ketahuilah bahwa sesungguhnya kemuliaan seorang muslim adalah shalat waktu malam dan ketidakbutuhannya di muliakan orang lain.” (HR. Al Baihaqi).
Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam bersabda, “Semoga Allah merahmati laki-laki yang bangun malam, lalu melaksanakan shalat dan membangunkan istrinya. Jika sang istri menolak, ia memercikkan air di wajahnya. Juga, merahmati perempuan yang bangun malam, lalu shalat dan membangunkan suaminya. Jika sang suami menolak, ia memercikkan air di wajahnya.” (HR. Abu Daud).
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berjanji akan mengabulkan doa orang-orang yang menunaikan shalat tahajud dengan ikhlas. Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam bersabda, “Dari Jabir berkata, bahwa nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya di malam hari , ada satu saat yang ketika seorang muslim meminta kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah memberinya, Itu berlangsung setiap malam.” (HR. Muslim).
Dari Abu Umamah al-Bahili berkata bahwa Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam bersabda, “Lakukanlah Qiyamul Lail, karena itu kebiasaan orang saleh sebelum kalian, bentuk taqarub, penghapus dosa, dan penghalang berbuat salah.” (HR. At-Tirmidzi).
Allah berfirman, “Dan pada sebagian malam bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah- mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra’ :79).
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam bersabda, “Setan akan mengikat kepala seseorang yang sedang tidur dengan ikatan, menyebabkan kamu tidur dengan cukup lama. Apabila seseorang itu bangkit seraya menyebut nama Allah, maka terlepaslah ikatan pertama, apabila ia berwudhu maka akan terbukalah ikatan kedua, apabila di shalat akan terbukalah ikatan semuanya. Dia juga akan merasa bersemangat dan ketenangan jiwa, jika tidak maka dia akan malas dan kekusutan jiwa.”
Amru Ibn ‘Abasah berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam, “Ya Rasulullah! Malam apakah yang paling di dengar ?”, Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam menjawab, “Tengah malam terakhir, maka shalat lah sebanyak yang engkau inginkan, sesungguhnya shalat waktu tersebut adalah maktubah masyudah (waktu yang apabila bermunajat maka Allah menyaksikannya dan apabila berdoa maka didengar doanya)” (HR. Abu Daud).
“Hendaklah kalian bangun malam. Sebab hal itu merupakan kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian. Wahana pendekatan diri pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, penghapus dosa, dan pengusir penyakit dari dalam tubuh.” (HR. At-Tarmidzi).
Allah Subhanahu Wa Ta'ala menegaskan bahwa orang yang shalat tahajud akan selalu mempunyai sifat rendah hati dan ramah. Ketenangan yang merupakan refleksi ketenangan jiwa dalam menjalani kehidupan sehari-hari di masyarakat.
Allah Berfirman, “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang- orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata -kata yang baik. Dan orang yang melewati malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (QS. Al-Furqan: 63-64).
Keajaiban shalat tahajud sudah terbukti, maka bertahajudlah! Mungkin masih banyak lagi keajaiban shalat tahajud yang mungkin terlewat dari tulisan ini. Yang pasti shalat tahajud merupakan shalat yang bagus sebagai ibadah tambahan bagi kita.
Subhanallah .. Shalat tahajud benar-benar dahsyat dalam meraih kebaikan dunia akhirat “Jika matahari sudah terbenam, aku gembira dengan datangnya malam dan manusia tidur karena inilah saat hanya ada Allah dan aku.”
MASYAA ALLAH. Maka ubahlah kebiasaan kita kalau pengen rezeki kita lancar, jodoh kita lancar, usaha kita lancar, dam semua apa yang kita inginkan tercapai, maka tahajudlah. Semoga kita semakin semangat shalat tahajud, dan mudah- mudahan segala doa dan hajat kita segera dikabulkan oleh Allah lewat perantara tahajud ini. Aamiin.
Marilah kita berdoa, bermunajat kepada Allah. Semoga Allah mengampuni kita, dan menghapuskan kita dari segala dosa yang telah lalu. Yaa Allah, Ampunilah semua dosa-dosa kami, baik sengaja atau pun tidak, berkahilah kami, ramahtilah kami, berikanlah kami hidayah-Mu agar kami senantiasa dekat kepada-Mu hingga akhir hayat. Aamiin yaa Rabbal ’alamiin.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM. 24 Dzulqa'dah 1444 H - Selasa 13 Juni 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Keutamaan Tauhid. "... Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) sebelummu, ‘jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan terhapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Az-Zumar : 65).
Tauhid merupakan sebab mendapatkan keamanan dan hidayah di dunia dan akhirat. Allah Ta’ala berfirman: “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-An’am : 82).
Tauhid merupakan sebab terbesar mendapatkan ampunan Allah. Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda dalam sebuah hadist qudsi, “Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang kepada-Ku dengan dosa sepenuh bumi, namun engkau menjumpai-Ku (mati) dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu apapun, maka sungguh Aku akan memberikan ampunan sepenuh bumi pula.” (HR. Tirmidzi).
Tauhid merupakan sebab terhindarnya seseorang dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga. Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: Artinya: “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan neraka bagi siapa saja yang mengucapkan “Laa ilaaha Illallah” , dan dia mengharap wajah Allah dari ucapannya tersebut.” (HR. Bukhari Muslim).
Dalam hadits yang lain, Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam juga bersabda: “Barangsiapa yang mati dan ia mengetahui bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah maka ia masuk surga.” (HR. Muslim).
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM. 23 Dzulqa'dah 1444 H - Senin 12 Juni 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Iman, Takwa, Amal dan Hati Bersih. Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan kepada hambaNya yang beriman untuk memenuhi hal hal yang dapat mewujudkan iman dan takwa, baik amalan yang dilakukan secara tersembunyi ataukah terang terangan dalam setiap keadaan.
"Barangsiapa yang niatnya untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya hanya untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.” (HR. Tirmidzi).
Maka bersungguh sunggulah dengan melakukan banyak amalan yang dapat mengantarkan pada akhirat. Lalu bersihkanlah jalan tersebut dari berbagai duri dan rintangan. “Hai orang orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hasyr : 18)
Hati yang bersih adalah yang terbebas dari segala penyakit hati. Hati yang bersih dapat membuat amal ibadah yang dikerjakan dapat diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Hati yang bersih juga akan membawa manusia kepada ketenangan hidup dan kekhusyukan dalam beribadah. Sebaliknya, hati yang kotor cenderung membawa manusia untuk berbuat maksiat. Hati yang bersih dapat membedakan antara hal baik dan buruk. Jika seseorang tidak mengetahui hal tersebut, berarti hatinya belum bersih dan belum terpuji.
"Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat mendengar ? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada." (QS. Al Hajj : 46)
Seseorang tidak akan mendapatkan hasil dari amalnya, melainkan apa yang telah diniatkan. Jika ia meniatkan ubtuk kebaikan niscaya akan memperoleh kebaikan dan jika meniatkan utk kejelekan, maka akan memperoleh kejelekan. "Sesungguhnya segala amal tergantung pada niat dan sesungguhnya tiap tiap orang akan memperoleh balasan dari apa yang diniatkannya..." (HR. Bukhari)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM. 22 Dzulqa'dah 1444 H - Ahad 11 Juni 2023. refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Menjaga Kesholehan Keluarga antara Anugrah dan Amanah. Satu diantara doa dari al-Quran yang kerap kita panjatkan “Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. al-Furqan: 74)
Dan Allah Ta’ala berfirman: Allah menganugerahkan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan menganugerahkan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki (QS Asy-Syura: 49)
Allah menjelaskan anak dengan kalimat hibah (pemberian); anugerah terindah yang tidak semua orang mendapatkan. Maka selayaknya kita yang dikaruniai anak untuk senantiasa bersyukur. Berkata seorang penyair: Yatim bukanlah anak yang ditinggal mati oleh kedua orang tuanya sehingga ia menjadi miskin. Akan tetapi yatim yang sebenarnya ialah anak yang mendapati ibunya lalai dalam mendidik dan ayah sibuk dengan urusan. (Tarbiyatul Aulad hal. 103-104)
Jangan jadikan anak-anak menjadi yatim padahal kita masih berada di sisi mereka. Baik saat kesibukan hari kerja, apalagi kala libur akhir pekan menyapa. Hendaknya Orang Tua senantiasa memperhatikan yang halal dan haram. Oleh karena itu, hiasilah diri dengan amal sholeh. Carilah nafkah dari yang halal bukan yang haram. Perbaguslah pakaianmu hingga engkau menengadahkan tanganmu untuk berdo’a pada Allah dengan tangan yang suci, hati yang bersih, maka niscaya jika engkau melakukan amal sholeh semacam ini, Allah akan senantiasa mengabulkan permintaanmu ketika engkau berdo’a untuk kesholehan anakmu.
Tentu dengan demikian Allah akan memperbaiki dan membuat sholeh dan memberkahi mereka. Bukankah Allah Ta’ala telah berfirman, “Sesungguhnya Allah hanya menerima (amalan) dari orang- orang yang bertakwa.” (QS. Al Ma’idah : 27)
Cobalah kita renungkan, bagaimana mungkin do’a kita bisa diijabahi sedangkan hasil usaha, makan dan minum yang kita peroleh berasal dari perbuatan menipu orang lain, korupsi, dan perbuatan maksiat lainnya atau mungkin dengan berbuat syirik ! Tidakkah kita merenungkan, bagaimana do’a kita bisa diijabahi sedangkan pakaian kita saja berasal dari yang haram !
Sebaik-baik teladan adalah Salafush Sholeh Terdahulu. Lihatlah saudaraku –para ayah dan ibu- perkataan orang sholeh terdahulu. Semoga Allah senantiasa memberi petunjuk kepada kita untuk senantiasa beramal sholeh.
Sebagian mereka berkata, “YA BUNAYYA LA’AZIDUNNA FI SHOLATI MIN AJLIKA (Wahai anakku, sungguh aku menambah shalatku karena untukmu).” Sebagian ulama mengatakan, “Maksudnya adalah aku memperbanyak shalat dan memperbanyak do’a kepadamu -wahai anakku- dalam setiap shalatku.”
Jika orang tua senantiasa merutinkan mentadaburi kitabullah, membaca surat Al Baqoroh, dan Surat Al Falaq-An Naas (Al Maw’idzatain), atau amalan lainnya, niscaya malaikat akan turun di rumah mereka tersebut karena sebab dihidupkannya bacaan kitab suci Al Qur’an, bahkan setan pun akan kabur dari rumah yang senantiasa dirutinkan amalan semacam ini.
Tidak diragukan lagi bahwasanya turunnya malaikat akan menghadirkan ketenangan dan mendatangkan rahmat. Hal ini sudah barang tentu akan memberi pengaruh yang baik pada anak dan mereka niscaya akan mendapat keselamatan.
Adapun hal ini sampai dilalaikan oleh orangtua, maka akan berakibat sebaliknya. Setan malah akan senang menghampiri rumah tersebut karena rumah semacam ini tidak dihidupkan dengan dzikir pada Allah. Malah rumah ini dihiasi dengan berbagai gambar makhluk bernyawa, musik dan hal-hal yang terlarang lainnya.
Marilah kita selaku orang tua mengintrospeksi diri. Hiasilah hari-hari kita dengan gemar mentadaburi kitabullah. Hiasilah rumah kita dengan lantunan ayat suci Al Qur’an. Hiasilah hari- hari kita dengan puasa sunnah, shalat sunnah, shalat malam dan amalan taat lainnya. Jauhilah berbagai macam maksiat dan perbuatan-perbuatan terlarang yang memasuki rumah kita. Semoga Allah senantiasa memberkahi pendengaran, penglihatan, istri dan anak-anak serta cucu dan menantu kita.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM. 21 Dzulqa'dah 1444 H - Sabtu 10 Juni 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu
LIHATLAH YANG DI BAWAH
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari Muslim)
Al Munawi rahimahullah mengatakan : "Jika seseorang melihat orang di atasnya (dalam masalah harta dan dunia), dia akan menganggap kecil nikmat Allah yang ada pada dirinya dan dia selalu ingin mendapatkan yang lebih."
Cara mengobati penyakit semacam ini, hendaklah seseorang melihat orang yang berada di bawahnya (dalam masalah harta dan dunia).
Dengan melakukan semcam ini, seseorang akan ridho dan bersyukur, juga rasa tamaknya (terhadap harta dan dunia) akan berkurang.
Jika seseorang sering memandang orang yang berada di atasnya, dia akan mengingkari dan tidak puas terhadap nikmat Allah yang diberikan padanya.
Namun, jika dia mengalihkan pandangannya kepada orang di bawahnya, hal ini akan membuatnya ridha dan bersyukur atas nikmat Allah padanya
Adapun dalam masalah berlomba -lomba untuk meraih kenikmatan surga (akhirat), Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam keni’matan yang besar (syurga), mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh keni’matan. Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya), laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.” (QS. Al Muthaffifin: 22-26)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM. 20 Dzulqa'dah 1444 H - Jumat 09 Juni 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Harta Halal Barakah dengan Berwirausaha. Jumah mubarak. Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam, pernah berdagang bersama Pamannya, Abu Thalib...
Maka mengapa kita saat ini merasa ragu ketika ingin memulai berbisnis / berwirausaha / berniaga ? Bahkan Nabi-nabi terdahulu juga mereka bekerja sendiri...
Dari Miqdam bin Ma’dikarib radhiyallahu 'anhu dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda “Tidaklah seorangpun memakan makanan sama sekali yang lebih bagus dari memakan dari hasil kerja tangannya sendiri dan Nabiyyullah Dawud dahulu memakan dari hasil kerja tangannya sendiri.” (HR Al-Bukhari)
Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda “Zakariyya adalah seorang tukang kayu.” (Shahih, HR. Muslim dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu)
Dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala artinya : Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung (QS. al-Jumu’ah : 10)
Imam al-Qurthubi ketika menafsirkan ayat ini mengatakan : ”apabila kalian sudah selesai shalat maka bertebaranlah kalian diatas muka bumi untuk berdagang, atau bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhan kalian, dari rezeki Allah Azza Wa Jalla".
Dalil shahih dari hadits Nabi Shallallahu Alaihi wasallam yang menunjukkan tentang pentingnya bekerja adalah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari riwayat az-Zubair bin Awwam berikut ini ;
Artinya : Dari Az Zubair bin Al ‘Awam radliallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, sungguh seorang dari kalian yang mengambil talinya lalu dia mencari seikat kayu bakar dan dibawa dengan punggungnya kemudian dia menjualnya lalu Allah mencukupkannya kebutuhannya dengan kayu bakar tersebut, itu lebih baik baginya daripada dia meminta -minta kepada manusia, baik manusia itu memberinya atau menolaknya”. (HR. Bukhari)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM. 19 Dzulqa'dah 1444 H - Kamis 08 Juni 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
KETIKA SULIT DAN BUTUH PERTOLONGAN SABARLAH SEGERALAH SHALAT
Kebiasaan Rasulallahu Shallallahu ‘Alaihi Wasallam jika ada kesulitan, beliau segera melaksanakan shalat. Allah Ta’ala berfirman, “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.” (QS. Al-Baqarah: 45)
Faedah dari ayat di atas : Bagi yang ingin meraih kebahagiaan dunia dan akhirat, maka minta tolonglah pada Allah dengan bersabar dan shalat. Maqatil bin Hayan rahimahullah
berkata tentang tafsiran ayat ini, “Mintalah tolong dalam mencari akhirat dengan sabar dalam melakukan kewajiban dan shalat.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 1: 379)
Ada ulama yang menafsirkan sabar dalam ayat di atas dengan puasa, sebagaimana dikatakan Mujahid. Karenanya bulan Ramadhan disebut dengan bulan sabar. Sebagaimana disebutkan oleh Al-Qurthubi dan ulama lainnya.
Ada yang menyebutkan pula bahwa yang dimaksud sabar dalam ayat adalah menahan diri dari maksiat. Ada perkataan dari Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu dan Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah bahwa sabar itu ada dua macam. Pertama, sabar dalam menghadapi musibah. Sabar yang lebih baik dari itu adalah sabar dalam meninggalkan yang Allah haramkan.
Hudzaifah bin Al-Yaman berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ketika mendapati kesulitan dalam suatu urusan, beliau segera mengerjakan shalat. (HR. Ibnu Jarir dalam kitab tafsirnya, dishahihkan oleh Ahmad Syakir dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir)
Orang yang khusyu’ dan tenang dalam shalatnya, shalat akan mudah baginya dan juga ia akan mudah untuk sabar. Demikianlah keterangan dari Syaikh Ibnu ‘Utsaimin
Sabar akan memudahkan segala macam urusan. Begitu pula shalat yang merupakan timbangan iman dan dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar akan memudahkan berbagai urusan. Demikian kata Syaikh As-Sa’di dalam kitab tafsirnya, hlm. 38. InsyaAllah jadi pelajaran berharga dan bermanfaat untuk kita.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM. 18 Dzulqa'dah 1444 H - Rabu 07 Juni 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Saudaraku seiman rahimakumullah, Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman : “Barangsiapa beramal shalih baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan ia beriman, maka sungguh akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan akan Kami berikan balasan yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS. An-Nahl : 97)
Kehidupan yang baik itu dengan “KEBAHAGIAAN“, yaitu bagi seorang mukmin yang akan meraih surga dunia sebelum surga di akhirat…
Bukankah Allah telah berfirman : “Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ?” (QS. Ar-Rahman: 46-47)
Salah seorang ulama salaf berkata : “Sungguh kasihan orang-orang yang mencintai dunia, mereka (pada akhirnya) akan meninggalkan dunia ini, padahal mereka belum merasakan kenikmatan yang paling besar di dunia ini“, maka ada yang bertanya : “Apakah kenikmatan yang paling besar di dunia ini ?“
Ulama ini menjawab : “Cinta kepada Allah, merasa tenang ketika mendekatkan diri kepadaNya, rindu untuk bertemu denganNya, serta merasa bahagia ketika berdzikir dan mengamalkan ketaatan kepadaNya” (Ighaatsatul Lahfaan 1/72 oleh Ibnu Qayyim).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata : “Sungguh di dunia terdapat surga, barangsiapa belum masuk ke dalam surga di dunia, maka dia tidak akan masuk surga di akhirat nanti“
Imam Ibnu Qayyim rahimahullah berkata : “Maha suci (Allah) yang telah memperlihatkan kepada hamba- hambaNya (yang shalih) SurgaNya (di dunia) sebelum mereka bertemu denganNya (di akhirat) dan Dia membukakan untuk mereka pintu-pintu SurgaNya di negeri (tempat) beramal (dunia), sehingga mereka bisa merasakan kesejukan dan keharumannya, yang itu (semua) menjadikan mereka (termotivasi untuk) mencurahkan kemampuan mereka untuk meraihnya dan berlomba-lomba untuk mendapatkannya” (Al-Waabilus Shayyib hal 70)
Maka “orang miskin” di dunia ini yang sebenarnya adalah orang yang belum pernah merasakan cinta kepada Allah dan nikmatnya beribadah kepadaNya…
Seorang mukmin yang mendapatkan Surga di dunia adalah seseorang yang mencintai Allah dengan benar, sehingga Allah pun mencintainya…
“…Dan Aku telah melimpahkan kepadamu cinta (kasih sayang) yang datang dari-Ku… (QS. Thaha : 39)
Saudaraku, sudahkah kita termasuk dari orang yang mendapatkan ucapan Allah Ta’ala seperti itu…? Maka cintailah Allah, yang telah menganugerahkan nikmatNya kepadamu yang lahir dan batin…
“Adapun orang-orang yang beriman amat sangat besar rasa cintanya kepada Allah…” (QS. Al-Baqarah: 165)
Ketahuilah… Hidup bukan untuk mati… tetapi mati itulah untuk hidup… Hidup bukan untuk hidup… tetapi untuk yang Maha Hidup…
Kematian adalah bukti kecintaan yang tulus Kematian adalah pintu berjumpa denganNya Perjumpaan terindah kekasih dengan Kekasih…
Yaa Allah, sungguh dunia tidak menyenangkan kecuali dengan mencintai-Mu, begitu pula akhirat tidak menyenangkan kecuali dengan ampunan-Mu…
Yaa Allah, aku mohon cinta-Mu, mencintai siapa saja yang mencintai-Mu, serta mencintai setiap amalan yang dapat mendekatkan diriku kepada-Mu…
Yaa Allah, anugerahkanlah kepadaku Surga-Mu di dunia ini, sehingga Engkau pun memasukkanku ke dalam Surga-Mu di akhirat kelak, Aamiin…
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM. 17 Dzulqa'dah 1444 H - Selasa 06 Juni 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Sebagian orang memiliki kebiasaan tak mau ketinggalan membaca koran setiap harinya. Dan kebanyakan orang merasa resah jika tak segera membuka pesan di HP-nya. Namun sungguh sangat sedikit diantara kita yang merasa rugi jika harinya kosong dari membaca Al Qur'an...!!
Wahai saudaraku seiman, jangan samakan membaca Al Qur'an dengan membaca selainnya. Sungguh pada tiap huruf yang kita ucapkan akan bernilai pahala dan kebaikan yang luar biasa, Adakah bacaan yang memiliki nilai seperti ini...?
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda : "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah maka ia akan mendapatkan satu kebaikan dan kebaikan sepuluh kali lipat yang semisal dengannya, aku tidak katakan Alif Laam Miim itu satu huruf, bahkan Alif itu satu huruf, Laam itu satu huruf, dan Miim itu satu huruf." (HR. At Tirmidzi)
Sahabat seiman sekalian..., ketahuilah bahwa bacaan yang kita baca dari Al Qur'an akan memberikan manfaat bagi kita di hari kiamat, dan tidaklah hal tersebut kita dapatkan pada bacaan selainnya.
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda : "Bacalah Al Qur'an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pemiliknya." (HR. Muslim)
Sekali lagi...!! jangan pernah samakan bacaan Al Qur'an dengan bacaan selainnya, karena ia adalah Kalamullah (firman Allah) bukan ucapan makhluk. InsyaAllah mentadaburi Al Quran bermanfaat dunia akherat. Aamiin.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
PAK JOKOWI, AYOLAH CAWE-CAWE SOAL IJAZAH PALSU YANG DIPERKARAKAN DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA
Oleh : Ahmad Khozinudin, S.H., Advokat. [Catatan Kelima, menjelang Perayaan Hari Ulang Tahun Mega Bintang ke-26 tanggal 11 Juni 2023]
Secara hukum, ijazah asli Jokowi terbukti secara sah dan meyakinkan tidak pernah ada. Dan hal ini, adalah fakta persidangan bukan sekedar pendapat pribadi penulis.
Saat penulis menjadi tim kuasa hukum Gus Nur dan Bambang Tri, penulis sudah meminta secara berulang, baik kepada jaksa selaku pendakwa yang dibebani pembuktian di persidangan, juga kepada hakim yang membutuhkan bukti ijazah asli sebagai dasar pertimbangan putusan, untuk menghadirkan ijazah asli Jokowi, baik ijazah SD, SMP, SMA hingga S-1 yang konon lulusan UGM.
Tapi ternyata, hingga Gus Nur & Bambang Tri divonis 6 tahun penjara, ijazah asli Jokowi, baik ijazah SD, SMP, SMA hingga S-1 UGM tidak pernah dihadirkan di persidangan. Itu artinya, telah terbukti secara sah dan meyakinkan, berdasarkan fakta persidangan, bahwa ijazah asli Jokowi tidak pernah ada.
Lalu, kenapa Gus Nur yang membimbing Mubahalah Bambang Tri dan Bambang Tri yang menulis buku Jokowi Undercover 2 denga judul 'Lelaki Berijazah Palsu' tetap dihukum 6 Tahun penjara karena dianggap menyebabkan kabar bohong ijazah palsu Jokowi, meskipun bukti ijazah asli Jokowi tidak pernah ada?
Jawabnya sederhana, ya karena Jokowi Presidennya. Karena Jokowi masih berkuasa.
Kalau saja Jokowi bukan Presiden, pasti masalah ijazah palsu ini tidak mungkin berakhir penjara. Buku hanyalah kumpulan pendapat yang dituangkan dalam tulisan, apalagi pendapat yang disimpulkan dari sejumlah bukti dan kajian. kalaupun hasil kesimpulan salah, tetap saja menulis buku bukanlah kejahatan.
Termasuk, menyampaikan pandangan berdasarkan isi buku tersebut juga tidak pernah menjadi kejahatan. Itu hanyalah ekspresi kemerdekaan menyampaikan pendapat yang dijamin konstitusi.
Mubahalah ijazah palsu, juga bukan kejahatan. Bukan penodaan agama. Namun, di era kekuasaan Jokowi ini memang banyak orang berpendapat dipenjara. Habib Rizieq Shihab yang hanya menyampaikan pendapatnya atas kondisi kesehatannya yang dianggap sehat dan baik-baik saja, dituntut 6 tahun dan divonis 4 tahun penjara.
Ali Baharsyah yang menyampaikan pendapat dan kritik atas kebijakan Darurat Sipil Jokowi saat terjadi pandemi, juga dipenjara.
Syahganda Nainggolan, Anton Permana, Jumhur Hidayat, Edy Mulyadi, dll, itu semua ditangkap dan dipenjara hanya karena berpendapat. Bukan karena melakukan kejahatan seperti Harun Masiku.
Sayangnya, Harun Masiku yang benar-benar penjahat malah tidak ditangkap tangkap hingga detik ini.
Sekarang, tiba-tiba Jokowi cawe-cawe soal Pilpres 2024. Kok ga nyambung rasanya, Presiden cawe-cawe untuk masalah ini.
Kalau mau cawe-cawe, mestinya Jokowi cawe-cawe soal ijazahnya yang tidak ada aslinya. Beri penjelasan kepada publik, kenapa sampai terbukti secara sah dan meyakinkan ijazah asli Jokowi tidak ada?
Apa ijazahnya hilang? Kebakaran? Kebanjiran? Dicuri maling? Di agunkan ke Bank untuk pinjaman? Ketelingsut? Atau benar-benar palsu?
Sebab, masalah ijazah palsu ini tidak selesai dengan memenjarakan Gus Nur dan Bambang Tri. Segenap rakyat Indonesia butuh kejelasan, apakah Jokowi Berijazah palsu? Apakah segenap rakyat memiliki Presiden berijazah palsu?
Nah, penulis kira Jokowi lebih dibutuhkan untuk cawe-cawe soal ijazahnya, ketimbang cawe-cawe urusan Pilpres. Dan, sebelum tulisan ini ditutup, izinkan penulis mewakili suara rakyat untuk bertanya. Kapan people power ?
Saya share tulisan AKhoz SH ini bukan untuk cawe cawe.. tapi ingin tahu bagaimana pendapat publik tentang hal ini..
Lho bagaimana pendapat saya sendiri ? Tentu saja saya punya pendapat yang tidak mungkin saya ungkapkan. Kenapa ? Karena berpendapat itu ternyata hak yang dilindungi UU tidak serta merta dilindungi juga oleh pelaksananya. Ngeri ngeri sedap dech.....(alm Sutan Batagoena mode)
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM. 17 Dzulqa'dah 1444 H - Senin 05 Juni 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Anak, Surga dan Neraka
Zaman modern sekarang, anak-anak kita dikenal dengan istilah generasi milenial. Segala sesuatu gampang didapatkan secara instan. Informasi berbagai hal dengan mudah didapatkan melalui media online.
Untuk menjaga anak anak kita agar tidak terkontaminasi hal negatif karena moderenisasi itu, maka kita sebagai orangtua harus menanamkan iman dan ketaqwaan agar ahlak anak anak kita terjaga dunia akherat.
Allah 'Azza Wa Jalla berfirman : "Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu" (QS. 66 : 6)
Para orangtua yang sukses membesarkan anak-anaknya ialah yang berhasil mendidik mereka menjadi shalih dan shalihah, yang selalu taat kepada Allah dan RasulNya, dan berbakti kepada orangtuanya
Apalah artinya orangtua yang memiliki anak yang kaya dan menduduki jabatan yang tinggi, serta memiliki penghasilan yang besar dan lain lain. Namun mereka durhaka kepada Allah Ta'ala dan RasulNya dan mereka pun tidak mau berbakti kepada kedua orangtuanya...
Saudaraku, anak kita itu adalah surga kita atau neraka kita. Yaitu anak bisa menjadi sebab orangtua masuk ke dalam surga, dan anak pun dapat menjadi sebab orangtua dimasukkan ke dalam neraka...
Jika orangtua melalaikan, meremehkan, serta tidak mau memperdulikan tentang pendidikan anaknya, maka anak itu akan menjadi luka di tenggorokannya dalam kehidupan dunia, dan dapat menjadi sebab ditimpakannya adzab kepada orangtua tersebut kelak di akhirat...
Allah 'Azza Wa Jalla berfirman : Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya, dan jangan (pula) seorang ayah (menderita) karena anaknya (QS. 2 : 233)
Kenapa orangtua menderita di dunia dan di akhirat ? Karena anak menjadi rusak dengan sebab orangtua yang tidak ada perhatian dan pendidikan tentang tauhid, dan aqidah, ibadah, akhlak dan lain lain. Sehingga anak tidak bisa memberi manfaat untuk dirinya sendiri dan orangtuanya...
Katakanlah : "Sesungguhnya orang orang yang rugi adalah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan juga keluarganya pada hari Kiamat. Ingatlah, yang demikian itu adalah kerugian yang nyata" (QS. 39:15)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrohmanirrohim, Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM. 16 Dzulqa'dah 1444 H - Ahad 04 Juni 2023. refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Sombong/Takabur
Termasuk penyakit hati yang ada pada manusia. Dan Allah Subhanallahu Wa Ta'ala tidak menyukai orang sombong. Sombong adalah sifat Iblis bukan sifat manusia, sebagaimana FirmanNya.
"(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat," Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Kemudian apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan roh (ciptaan)Ku, maka tunduklah kamu dengan bersujud kepadanya." Lalu para malaikat itu bersujud semuanya, kecuali iblis. Ia MENYOMBONGKAN diri dan ia termasuk golongan yang kafir." (QS. Shad : 71)
"(Allah) berfirman," Wahai iblis ! Apakah yang menghalangi kamu untuk sujud kepada yang telah Aku ciptakan dengan kekuasaanKu ? Apakah kamu MENYOMBONGKAN diri atau kamu (merasa) termasuk golongan yang (lebih) tinggi ?" (Iblis) berkata," Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api , sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah." (QS. Shad : 75-76)
Dan manusia ternyata banyak yang SOMBONG. Firman Allah Subhanallahu Wa Ta'ala dalam Al-Qur'an : "Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong), dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh , Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri." (QS. Luqman : 18)
Sudah jelas-jelas Allah Subhanallahu Wa Ta'ala tidak suka dengan orang SOMBONG tetapi mengapa manusia masih banyak yang berperilaku sombong. Saudaraku ... kenalilah 3 jenis sifat sombong agar kita terhindar darinya :
(1). Sombong terhadap ALLAH. Yaitu enggan mematuhi semua yang diperintah oleh Allah, contoh seperti Firaun, Namrud dan semua manusia yang mempersamakan dirinya denganNya. Mengingkari ke Esaan Allah, tidak percaya akhirat, tidak bersyukur atas nikmatNya.
Firman Allah Subhanallahu Wa Ta'ala dalam Al-Qur'an : "Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaan Allah), sedangkan mereka adalah orang yang sombong." (QS. An-Nahl : 22)
"Maka apabila manusia ditimpa bencana dia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan nikmat Kami kepadanya dia berkata," Sesungguhnya aku diberi nikmat ini hanyalah karena kepintaranku." Sebenarnya (nikmat) itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui." (QS. Az-Zumar : 49)
"Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia , niscaya dia berpaling dan menjauhkan diri dengan sombong , dan apabila dia ditimpa kesusahan, niscaya dia berputus asa." (QS. Al-Isra' : 83)
(2). Sombong terhadap RasulNya. Tidak mengikut ajaran yang dibawa mereka dan tidak beriman kepada mereka.
Mereka banyak menyelisihi tuntunan Allah Subhanallahu Wa Ta'ala dan ajaran Nabi, apakah dengan mengurangi , menambah atau dengan amalan (ajaran) baru dan Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wasallam melarangnya.
Ali Radiyallahu anhu berkata : Nabi Shaĺallahu Alaihi Wasallam bersabda : Janganlah kalian berdusta atas namaku, karena sesungguhnya siapa yang berdusta atas namaku pasti masuk neraka." (HR. Bukhari)
Abu Hurairah radiyallahu anhu berkata: Nabi Shaĺallahu Alaihi Wasallam bersabda : "Siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka berarti dia telah menyiapkan tempatnya di dalam neraka." (HR. Bukhari)
Barangsiapa mengada-adakan sesuatu dalam urusan agama yang tidak terdapat dalam agama maka dengan sendirinya tertolak (tidak diterima oleh Allah)." (HR. Bukhari-Muslim)
Barangsiapa yang menjalankan sesuatu yang tidak ada sumber nashnya dari kami, maka ia akan tertolak (tidak diterima oleh Allah)." (HR Muslim)
(3). Sombong terhadap hakhluk. Yaitu seperti membanggakan diri, merendahkan orang lain merasa dirinya adalah lebih bagus dari yang lain atau sifat yang sama sepertinya.
Firman Allah Subhanallahu Wa Ta'ala dalam Al-Qur'an : "Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang keluar dari kampung halamannya dengan rasa angkuh dan ingin dipuji orang (riya') serta menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Allah meliputi segala yang mereka kerjakan." (QS. Al-Anfal : 47)
"Dan janganlah engkau berjalan di bumi dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan juga tidak akan mampu menjulang setinggi gunung." (QS. Al-Isra' : 37)
Semoga kita tidak tergolong dalam golongan orang-orang yang sombong.
Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Allah jadikan dia faham dalam urusan agamanya." (HR Bukhari - Muslim)
Kebenaran milik Allah Subhanallahu Wa Ta'ala dan kesalahan adalah perbuatan manusia oleh karena itu apabila ada yang salah mohon dimaafkan.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Catatan Ahad Pagi Untuk Direnungkan. 04 Juni 2023. fimdalimunthe55@gmail.com, puriindahdarjo
Sakit Jiwa dan Jiwa yang Sakit
Sepintas terlihat sama, serupa tapi berbeda. Sakit jiwa ada obatnya, ada dokternya, ada rumah sakitnya (RSJ) sehingga bisa dirawat, di therapy, disembuhkan.
Orang sakit jiwa istilah populernya ODGJ : Orang Dengan Gangguan Jiwa. Ya, agak kuranglah kewarasannya gitu atau setengah 12 ! Berbeda dengan Jiwa yang Sakit
Jiwa yang sakit tidak merasa dirinya sedang sakit. Ia merasa sangat sehat, sangat percaya diri, sangat aktif, sangat pintar, sangat lainnya.
Ia suka janji, ia suka cawe cawe, ia suka dusta, ia suka melanggar peraturan undang undang, ia suka cengengesan, ugal ugalan dan tukang begal.
Jiwa yang sakit tak bisa dilihat dari tingkah lakunya, karena Ia sangat pandai menutupi kebobrokannya.
Jiwa yang sakit tak bisa dibaca dari raut wajah, gestur tubuh, bahasa, kata, kalimat, dialog, : tak bisa ! Kecuali sama jiwa yang sakit.
Jiwa yang sakit tak ada obatnya, kecuali dirinya sendiri. Jiwa yang sakit akan bisa berubah ubah.
Hatinya penuh kedengkian, jiwanya penuh kegelapan, perkataannya penuh amarah dan kebencian, egonya akan jalan duluan, toleransinya belakangan, beragama tempat ibadahnya macam macam.
Jiwa yang sakit sudah kehilangan cahaya Allah. Hanya dirinya yang bisa tahu siapa dirinya dan bertaubat.
Jiwa yang sakit sulit untuk disembuhkan, kemungkinan hanya ada satu jalan : Jiwanya berpisah dari badan.
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Catatan Akhir Pekan Sabtu 03 Juni 2023 - 15 Dzulqa'dah 1444 H. oleh Ferry Is Mirza DM. refrensi beberapa narsum
Setelah Cawe-cawe Soal Pilpres, Jokowi Menjual NKRI lewat Ekspor Pasir Laut. SIAPA sebetulnya yang membuka lagi eksport pasir ke Singapura ? Siapa lagi kalau bukan Presiden Jokowi yang bakal lengser tahun 2024.
Ini dilakukan Presiden Jokowi menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 akhir bulan Mei tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut. Dalam aturan tersebut, pemerintah memperbolehkan pasir laut untuk diekspor.
Kebijakan ini jelas melanggar konstitusi, karena tahun 2003 lalu --saat Megawati Presiden-- melalui Menperindag melarang ekspor pasir laut. Sebagai informasi, ekspor pasir laut sebelumnya telah dilarang oleh pemerintah sejak 2003. Larangan itu tertuang dalam keputusan Menperindag No 117/MPP/Kep/2/2003 tertanggal 28 Februari 2003.
Seharusnya jika DPR masih punya gigi Presiden bisa di mintai pertanggung jawaban. Sebab Presiden sudah melanggar kedaulatan negara.
Didalam Konstitusi dimana semua pejabat dan Presiden disumpah untuk menjalankan konstitusi. Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Mengeksport pasir laut ke Singapura jelas membuat wilayah negeri jiran itu menjadi lebih luas. Akibatnya perbatasan lautnya semakin maju dan sudah barang tentu batas laut kita semakin menyempit. Perbuatan seperti ini jelas melanggar konstitusi dan pemerintah sudah tidak bisa melindungi tanah tumpah darah Indonesia.
Bagaimana dengan TNI dan Menteri Pertahanan bahkan DPR tidak menolak. Atas pengkhianatan terhdap wilayah Indonesia.
Kewaspadaan Nasional kita perlu kita kobarkan rakyat harus sadar dengan terancamnya wilayah Indonesia.
DPR harusnya berani menentang keputusan Jokowi membuka keran eksport pasir laut ini, demi rasa Nasionalisme dan keutuhan wilayah negara Indonesia.
Sumpah jabatan Presiden dan seluruh pejabat disebutkan menjalankan UUD 1945 dan seluruh peraturan.
Didalam pembukaan UUD 1945 disebutkan : Pemerintah Negara Republik Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia, melindungi tanah air Indonesia memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Soal ekspor pasir ke Singapura harusnya dikaji yang lebih luas agar kita sebagai bangsa ikut menjaga tanah air kita.
Kalau kita lihat peran Menteri Pertahanan atau TNI diam saja apa karena _ewuh pakewuh_ terhadap LBP yang membuat keputusan memberlakukan kembali Eksport pasir laut. Sebagai Pensiunan TNI LBP mengerti jika wilayah Singapura bertambah lebar maka otomatis wilayah perbatasan Indonesia semakin kecil itu arti nya berkurangnya wilayah laut kita .
Hal ini sama artinya menjual wilayah Indonesia. Sebagai pensiunan Jendral LBP tentu tahu soal pertahanan negara ini.
Kita sebagai bangsa saatnya menuntut Prabowo Subianto Menteri Pertahanan dan Panglima TNI Laksama Yugo Margono bersikap atas penggarongan wilayah Indonesia.
Sedangkan menurut Fahmy Riadi pengamat ekonomi enegi dari UGB Jogja, dibukanya ekspor pasir laut ini sungguh Ironis. "Presiden Jokowi melarang ekspor bijih nikel, kini justru mengeluarkan izin ekspor laut melalui PP Nomor 26 Tahun 2023," kata Fahmy melalui keterangan tertulisnya.
Padahal, menurut Fahmy, kebijakan Jokowi melarang ekspor bijih nikel terbilang heroik. Jokowi ingin menegaskan larangan ekspor tanah air tanpa dihilirisasi di smelter dalam negeri. Bahkan, Jokowi terus maju tak gentar melawan putusan World Trade Organization (WTO) yang menentang kebijakan larangan ekspor bijih nikel Indonesia.
Fahmy mengatakan ekspor pasir laut dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan ekologi yang lebih luas. Bahkan, membahayakan bagi rakyat pesisir. Karena pengerukan pasir secara ugal-ugalan akan menenggelamkan pulau-pulau di sekitarnya.
"Keuntungan ekonomi yang diterima Indonesia atas ekspor pasir laut itu tidak setimpal dengan kerusakan lingkungan dan ekologi yang akan terjadi," tutur Fahmy. Karena itu, dia tidak sepakat dengan kebijakan ini. "Presiden Jokowi sebaiknya membatalkan izin ekspor pasir laut," katanya.
Jokowi : Saya Cawe-cawe Demi Masa Depan Bangsa ? Pernyataan partisan kepala negara seperti ini jelas menggolongkan Anies Baswedan dan para pendukungnya bukan komponen bangsa yang baik.
Kesimpulan atau “mind set” Jokowi ini dipastikan akan semakin memperdalam keterbelahan bangsa ini. Sebab, puluhan juta orang yang mendukung Anies
Presiden Jokowi akhirnya berterus terang. Dia menegaskan, dia tidak akan netral dalam pilpres 2024. Jokowi mengatakan ini di Istana Negara pada 29 Mei 2023, dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa dan pembuat konten. Selama ini Jokowi membantah ikut cawe-cawe soal capres.
Kata Jokowi, dia melakukan cawe-cawe perihal penentuan capres itu untuk kepentingan negara. Bukan untuk kepentingan pribadi. Secara tersirat, Jokowi menganggap capres yang tidak dia dukung bukan untuk kepentingan negara. Atau bisa disebut sebagai “musuh negara”.
Apa yang tersirat dari pengakuan Jokowi ini? Pertama, dia akan melakukan segala cara menjegal Anies agar tidak ikut pilpres atau menang pilpres. Kedua, Jokowi menganggap pihak-pihak lain yang ikut pilpres akan merusak negara jika mereka terpilih menjadi presiden. Yang ketiga, pengakuan itu menunjukkan bahwa Jokowi sangat mengkhawatirkan keselamatan dan keamanan keluarganya kalau Anies yang duduk sebagai presiden.
Dua poin pertama ini sangat mengerikan. Di bawah alam sadarnya, Jokowi menilai capres yang tidak dia dukung boleh dijegal dengan alasan demi “kepentingan negara”. Dan itu maksudnya kalau bukan Anies, siapa lagi ?
Ini sangat tidak baik. Seorang presiden bisa seenaknya menilai capres yang tidak disukainya dengan sebutan “bukan untuk kepentingan negara”. Secara sederhana, pernyataan bapaknya Gibran Walikota Solo itu menganggap hanya Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo yang memenuhi kriteria untuk “kepentingan negara”.
Karena itu, ada pula makna implisit lainnya. Yaitu, bahwa Jokowi “berhak” menjegal Anies dengan segala cara demi “kepentingan negara” yang dia maksud.
Kalau saja mertua Walikota Medan, Boby Nasution ini mau merenung ulang diksi demi “kepentingan negara” dia tidak akan netral di pilpres 2024, sesungguhnya bapaknya Kaesang ini mendaklarasikan permusuhan total terhadap Anies dan pendukungnya. Tentu ini sangat eksplosif. Sangat berbahaya.
Jokowi yang petugas partai Banteng Moncong Putih itu tidak hanya melakukan pelanggaran konstitusi ketika menggelar pertemuan koalisi “demi negara” di Istana Merdeka, tetapi sekarang dia juga telah bertindak provokatif. Jokowi memusuhi sebagian rakyat demi capres pilihannya.
Pantaskah seorang kepala negara seperti ini? Elokkah seorang presiden mengkotak -kotakkan rakyatnya dengan, secara implisit, menilai Anies musuh negara?
Sangat keterlaluan. Karena itu, kita mengimbau Jokowi supaya meminta maaf kepada seluruh rakyat dan mencabut ucapan “saya tidak akan netral di pilpres 2024” itu. Ini perlu Jokowi lakukan.
Kepada Pak Jokowi perlu kita sampaikan bahwa beliau telah melangkah terlalu jauh ke dalam kesibukan pilpres. Sebab, intervensi terang-terangan untuk memenangkan Prabowo atau Ganjar pada gilirannya bisa memperlebar keterbelahan bangsa. Bisa pula menyulut konflik horizontal.
Jokowi sebaiknya tidak salah menduga. Yaitu anggapan bahwa rakyat tidak akan bereaksi terhadap upaya segala cara untuk menjegal Anies.
Jokowi mengatakan pilpres 2024 ini sangat penting bagi kelanjutan program pembangunan versi dia. Tapi, ia lupa berpuluh-puluh juta orang lain berpendapat rezim Jokowi sangat berbahaya bagi masa depan Indonesia.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Renungan Pagi, Jumat 02 Juni 2023. Kisah Kasih Kehidupan antara Smartphone dan Waktu.
"Ayah katak ini memiliki pekerjaan yang sangat penting. Dia menjaga telur-telur yang dihasilkan katak betina, melindungi mereka dari lebah yang lapar dengan jarum sengat yang tajam."
Paragraf tersebut adalah narasi yang menyertai foto seorang wartawan BBC dari hutan Costa Rica. Cobalah perhatikan sejenak, sang ayah katak benar-benar mengawasi telur-telur yang berada di sampingnya tersebut.
Allah yang telah menggerakkan katak itu sehingga rela menjaga dan mengayomi anak-anaknya, tentu juga memberi sifat yang sama kepada manusia.
Maka kita saksikan semua orang tua pasti mencurahkan perhatian dan kasih sayang kepada anak-anak mereka. Mulai dari bermain bersama, sampai mendengarkan celoteh mereka tentang teman-temannya.
Hingga suatu hari kita memasukkan smartphone ke dalam rumah-rumah kita. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan smartphone, tetapi kitalah yang tidak bisa bersikap adil.
Waktu yang kita habiskan untuk memandangi gadget lebih lama dari memandangi wajah anak-anak dan tingkah lucu mereka. Senyum-senyum kita lebih sering saat di depan gadget daripada di depan mereka.
Saat anak-anak menyodorkan buku cerita mereka, kita membacakan cerita tersebut sambil tidak lepas sedikit-sedikit melirik handphone. Akibatnya anak merasa hambar dengan ceritanya. Tidak seru lagi seperti dulu.
Puncaknya, agar kita semakin leluasa dan bebas gangguan, maka anak-anak pun dibelikan gadget pula. Tanggung jawab orang tua untuk mengasuh, membersamai, dan mencurahkan kasih sayang kini sudah diambil alih oleh gadget tersebut.
"Setiap kalian adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. Seorang presiden adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawabannya. Seorang suami dalam keluarganya adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawabannya. Seorang isteri dalam rumah tangganya adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawabannya". (HR.Bukhari)
Mari mulai bersikap adil kepada smartphone, serta mengembalikan kasih sayang anak-anak sebagaimana kita kecil dulu juga menerimanya dari orang tua kita.
Ketika kita mulai aktif memberikan kontribusi, menyeru pada perbaikan, baik melalui wadah organisasi atau gerakan sosial kemasyarakatan, tentu ada tuntutan dan pengorbanannya.
Waktu menempati urutan yang pertama. Dari ritme yang semula kuliah-kantin-kamar kost bagi yang masih mahasiswa, atau kantor-kafe-rumah bagi yang sudah bekerja, kegiatan kita menjadi bertambah; harus ke sekretariat, tempat rapat, atau lokasi kegiatan.
Semakin dalam kita terlibat, misal ketika telah menjadi pengurus inti sebuah organisasi, tuntutannya akan semakin bertambah, baik tenaga, fikiran, dan juga dana.
Disitulah letak titik ujiannya, mensinergikan agenda prioritas pribadi diri kita dan amanah organisasi. Jika kita tidak manage dengan baik, alokasi waktu yang semestinya untuk agenda strategis seperti belajar dan atau menyelesaikan tugas pekerjaan, dapat tersedot untuk menuntaskan amanah organisasi. Bahkan, kebiasaan _amal yaumi_ kita juga dapat terganggu, seperti frekuensi tilawah, puasa sunah, dan sholat malam.
Akibatnya bisa bermacam-macam; kuliah atau praktikum titip absen, skripsi terbengkalai, _futur_ (menjadi malas beramal), kerjaan tidak beres, anak kurang mendapat perhatian, dan sebagainya.
Itulah barangkali rahasia kenapa kita dituntut menjadi pribadi yang paripurna (al kamarul fardi) sebelum menapaki medan kontribusi. Keimanan dan kebiasaan kita mengerjakan amaliyah sunah, harapannya mampu membantu kita kuat mempertahankan kebiasaan-kebiasaan baik sebelumnya, ditengah tuntutan amanah organisasi.
Adapun terkait waktu, pesan seorang senior masih terngiang sampai dengan hari ini. Saat itu (semester 2 kuliah) niatnya mengadu, "Mas, bagaimana jika saya kurangi amanah organisasi?, karena agak kerepotan ini". Beliau menanggapi, "tidur sampean berapa jam? nonton TV berapa lama? nge-game, baca koran tiap hari? itu dulu coba yang dikurangi, hal yang sama-sama baik coba disinergikan". Tidak mudah memang, tapi besarnya pahala sebanding dengan beratnya ujian.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM. 13 Dzulqa'dah 1444 H - Kamis 01 Juni 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Berlemah lembut dalam tutur kata dan perbuatan. Allah Ta’ala berfirman : Dan berendah dirilah kamu terhadap orang -orang yang beriman. (QS. Al Hijr : 88)
Dalam ayat lain Allah tala juga berfirman “ Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imron: 159)
Penjelasan ayat yang pertama yang dimaksud dengan "berendah diri" yaitu memunculkan perilaku dalam diri berupa kelemah lembutan dan bersikap tawadhu yang dijelaskan oleh Syaikh Muhammad Al Amin Asy Syinqithi.
Kemudian diayat yang kedua maknanya selaras dengan yang pertama artinya mencakup umum tidak semata-mata hanya mewajibkan berlemah lembut dalam bertutur kata saja namun dalam berperilaku juga.
Termasuk didalam medan dakwah yang nota benenya mengajak manusia kepada kalimat tauhid maka disinilah sangat diperlukan cara jitu dalam menaklukannya yaitu dengan landasan kelemah lembutan dalam menyerunya.
Dengan ditunjuknya akhlak mulia maka mereka akan semakin tertarik dan ingin menyelami islam lebih dalam lagi.
Maka sudah menjadi tuntutan untuk ummatnya nabi yang mulia Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam untuk meniru didalam segala gerak-gerik, karena tepat pada diri rasulullah terdapat akhlak yang sangat agung dan memiliki sifat penyayang.
Allah Ta'ala berfirman “Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, yang berat memikirkan penderitaanmu, sangat menginginkan kamu (beriman dan selamat), amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min” (At-Taubah : 128)
Selain dari pada itu Nabi kita yang mulia Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam menganjurkan dan memerintahkan kepada umatnya agar berperilaku lemah lembut dan penyayang.
Dalam sabdanya yang mulia. Hadits yang diriwayatkan oleh istrinya tercinta Aisyah radiyallahu anha.
“Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah itu Maha Lembut dan mencintai kelembutan di dalam semua urusan”
Kemudian dalam hadits yang lain juga yang diriwayatkan Jabir bin Abdullah bahwa Nabi bersabda,
“Barangsiapa yang tidak memiliki sifat lembut, maka tidak akan mendapatkan kebaikan”.
Selain itu juga bagi mereka yang berusaha memaksakan dirinya untuk bisa berakhlak mulia maka akan diberatkan timbangannya karna yang paling berat timbangannya pada hari kiamat kelak adalah husnul khuluq yaitu akhlak yang mulia.
Beliau bersabda, “Tidak ada sesuatu apapun yang paling berat di dalam timbangan seorang mukmin pada hari kiamat nanti daripada akhlak yang mulia."
Perlu diperhatikan juga bahwa Allah Ta'ala sangat benci kepada mereka yang dari mulut-mulutnya keluar perkataan- perkataan dan perbuatan buruk.
Masih dalam sabda beliau, "Sesungguhnya Allah sungguh membenci orang yang berkata kotor lagi jahat".
Semoga Allah senantiasa mencurahkan rahmatNya untuk setiap hambaNya dan semoga Allah jadikan kita sebagi insan yang memilki sifat mulia yaitu berlemah lembut dalam perkataan maupun perbuatan.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Artikel lainnya :
✔️ keutamaan-tauhid-dan-jaminan-surga
✔️ 3-jenis-kesembongan-yang-jarang-disadari-manusia
✔️ bukan-kurangnya-nikmat-tapi-sepinya-hatimu-dari-syukur
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza, 12 Dzulqa'dah 1444 H - Rabu 31 Mei 2023, refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Ilmu, Iman dan Amal Bekal Hidup Bahagia
Saudaraku yang dirahmati Allah 'Azza wa Jalla, salah satu perkara penting yang sering dilupakan oleh manusia adalah menempuh jalan kebahagiaan bersama ilmu agama. Padahal Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan, niscaya Allah pahamkan dia dalam hal agama.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sesungguhnya belajar agama menjadi kebutuhan setiap manusia. Imam Ahmad rahimahullah berkata, “Manusia membutuhkan ilmu jauh lebih banyak daripada kebutuhan mereka kepada makanan dan minuman. Karena makanan dan minuman itu dibutuhkan sekali atau dua kali dalam sehari. Adapun ilmu dibutuhkan sebanyak hembusan nafas.”
Perkataan ini dinukil oleh Ibnul Qayyim dalam kitabnya Miftah Daris Sa’adah dalam pembahasan keutamaan ilmu dan ahlinya. Allah Ta’ala berfirman, “Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal saleh, saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati dalam kesabaran.” (QS. Al-’Ashr : 1-3)
Orang yang merugi adalah yang tidak menggunakan umurnya dalam kebaikan dan pahala. Hidupnya hanya seperti binatang ternak. Mereka sangat mengerti dalam hal- hal yang tampak/zahir dari kehidupan dunia. Sementara dalam urusan akhirat, mereka selalu lalai dan abai. Oleh sebab itu, yang mereka cari adalah kesuksesan duniawi semata dan tidak pernah memikirkan bekal apa yang hendak mereka bawa ketika berjumpa dengan Allah Ta'ala. Subhanallah
Allah Ta’ala berfirman, “Maka, barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Rabb-nya, hendaklah dia melakukan amal saleh dan tidak mempersekutukan dalam beribadah kepada Rabb-nya dengan sesuatu apapun.” (QS. Al-Kahfi : 110)
Bagi orang-orang beriman, amal saleh dan ketakwaan merupakan perhiasan terindah dan bekal paling utama untuk menyambut kematian. Oleh sebab itu, mereka berdo'a kepada Allah untuk diberikan kebaikan di dunia dengan ilmu dan ibadah, serta kebaikan di akhirat berupa surga. Mereka berusaha keras untuk menjaga iman dan tauhid yang ada di dalam dirinya agar tidak rusak oleh syirik dan berbagai bentuk kezaliman ataupun kekafiran.
Allah Ta’ala berfirman, “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri imannya dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang diberi keamanan. Dan mereka itulah orang- orang yang selalu diberi petunjuk.” (QS. Al-An’am : 82)
Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka benar- benar Allah haramkan atasnya surga dan tempat tinggalnya adalah neraka. Dan tidak ada bagi orang -orang zalim itu sedikit pun penolong.” (QS. Al-Ma’idah : 72)
Allah Ta’ala berfirman, “Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang sebelum kamu. Jika kamu berbuat syirik, pasti lenyap semua amalmu dan benar- benar kamu akan termasuk golongan orang-orang yang merugi.” (QS. Az-Zumar : 65)
Apabila seorang muslim menyadari bahwa dengan ilmu akan semakin terang jalannya menuju Allah dan surga, niscaya dia akan berusaha menempuh jalan ilmu itu apa pun resiko yang harus dihadapinya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Barangsiapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu (agama), niscaya Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
Banyak orang lupa bahwa kunci kebahagiaan itu bukan pada tumpukan harta atau eloknya rupa, tetapi sesungguhnya iman dan ilmu merupakan kunci kebahagiaan hakiki dan gerbang menuju kenikmatan surga.
Dalam sebuah hadis qudsi Allah Azza wa Jalla berfirman (yang artinya), “Aku telah mempersiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh suatu kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga, dan belum pernah terbersit dalam hati manusia.” (HR. Bukhari)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu
BANYAK ORANG BERDZIKIR TETAPI MEREKA TETAP DEKAT DENGAN SYAITAN
Seorang murid bertanya kepada gurunya (Imam Al Ghazali) : "Syeikh, bukankah dzikir bisa membuat seseorang beriman lebih dekat dengan Allah Ta’ala dan syaitan akan berlari menjauh darinya ?" “Benar,” jawab Imam al-Ghazali.
"Namun kenapa ada orang yang semakin rajin berdzikir justru malah semakin dekat dengan syaitan atau kesyetanan ?”, lanjut Sang Murid. Gurunya yang diberi gelar Hujjatul Islam inipun menjawab : “Bagaimana pendapatmu, jika ada orang yang mengusir anjing namun dia masih menyimpan tulang dan pelbagai makanan kesukaan anjing disekitarnya ?”
"Tentu, anjing itu akan kembali datang setelah diusir", jawab Sang Murid. Imam al-Ghazali menjelaskan, "Demikian juga dengan orang-orang yang rajin berdzikir tapi masih menyimpan pelbagai penyakit hati dalam dirinya. Syaitan akan terus datang dan mendekati bahkan bersahabat dengannya".
Penyakit-penyakit hati itu ialah kesombongan, Iri hati, Dengki, Syirik (menyimpan benda yg disukai syaitan), Bersikap/berkata kasar, Riya, Merasa sholeh, Merasa Suci, Ghibah serta Marah dan pelbagai penyakit hati lainnya.
Ketika penyakit- penyakit itu menghinggapi diri seorang hamba, maka syaitan akan senantiasa datang, mendekatinya. Kemudian menjadi sahabat karibnya.. Naudzubillah. Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (Qolbu)” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599)
Firman Allah dalam QS. Asy-Syu'arā : 89 "Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih (Qolbun Saliim)". Dan firmanNYA di surah Aṣ-Ṣāffāt : 84 "(Ingatlah) ketika dia datang kepada Robbnya dengan hati yang suci (Qolbun Saliim),"
Marilah buang segala penyakit hati. "Ya Allah.. Karuniakan aku rasa cinta kepadaMu, cinta kepada orang orang yang mencintaiMu, dan cinta kepada amal amal yang mendekatkan aku kepadaMU dan mendapatkan ridhaMu". Aamiin Yaa Robbal Aalamiin..
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Gunakan Akal, Jagalah Hati, Jangan Sombong
AKAL selalu mempertimbangkan antara untung atau rugi, cepat atau lambat, mudah atau sulit, beresiko atau tidak, dan sejenisnya. Sementara itu, HATI nurani selalu mempertimbangkan baik atau buruk, manusiawi atau tidak, jujur atau tidak jujur, adil atau tidak adil, dan seterusnya.
Setiap manusia memiliki dua peringkat tersebut, yaitu akal dan sekaligus hati. Keduanya akan memberikan pertimbangan dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Orang-orang tertentu lebih mengedepankan akalnya, sedangkan sementara lainnya lebih mengedepankan hatinya.
Jika yang dikedepankan adalah akalnya, maka hasilnya akan berbeda dari umpama yang dikedepankan adalah hatinya. Dan tentu, akan menjadi sempurna jika keduanya digunakan secara seimbang. “Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang- orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah : 179)
SOMBONG merupakan keburukan bagi kehidupan. Mengapa ? Karena orang sombong tidak bisa berbuat adil dan ikhlas karena selalu meremehkan orang dan menganggap dirinya paling sempurna, sehingga merasa dirinya yang paling benar.
Kesombongan adalah dosa besar dan balasannya neraka jahannam. Jadi apa yang harus disombong di muka bumi ini ? Sementara bahaya kesombongan itu sangat berat, baik di dunia maupun di akhirat. Ada beberapa contoh kesombongan yang terjadi pada masa terdahulu, misalnya :
Fir’aun, karena kekuasaan membuatnya sombong dan menyatakan diri sebagai Tuhan. Tapi pada saat ditenggelamkan oleh Allah, dia tidak mampu menolong dirinya sendiri. Raja Namrud, karena kepintarannya dia menjadi sombong dan membuat patung untuk disembah manusia. Tapi akibatnya dia terbunuh oleh patungnya sendiri.”
Iblis menolak sujud karena merasa diri lebih mulia dari manusia (Adam) yang diciptakan dari tanah, sementara iblis berasal dari api. Kesombongan iblis tersebut menyebabkan kemurkahan Allah dan melaknatnya.
Kesombongan iblis tersebut adalah dosa yang pertama dan dosa pertama yang dilaknat oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman : "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam !" Maka mereka pun sujud kecuali iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir." (QS. Al Baqarah : 34)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Menerima Ujian Allah dan Mensyukuri NikmatNYA
Sesungguhnya Ujian itu hadir dengan tujuan menuntun kita menuju kesempurnaan diri dan kesempurnaan kenikmatanNya. Jangan buru-buru mencela musibah yang Allah berikan, yakinlah ketetapan Allah adalah yang terbaik. Allah juga berfirman : “Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisa’: 19)
Dan Di antara kesedihan yang banyak menimpa manusia adalah kondisi dimana seseorang mendapatkan sesuatu yang tidak diharapkannya. Banyak orang yang berusaha menggapai sesuatu yang kelihatannya baik, ia mati-matian mendapatkannya dan mengorbankan apapun yang ia miliki demi terwujudnya impian itu. Tetapi tanpa disadari hal itu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Di samping dikaruniai akal dan pikiran, manusia ternyata adalah makhluk yang penuh misteri dan rahasia-rahasia yang menarik untuk dikaji. "....Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku temasuk orang-orang yang berserah diri." (QS. Al Ahqaf: 15)
Dan Misteri ini justru sengaja dibuat Allah agar manusia memiliki rasa antusias yang tinggi untuk menguak dan mendalami keberadaan dirinya sebagai ciptaan Allah, untuk kemudian mengenali siapa penciptanya.
"Dan barangsiapa yang menta'ati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni'mat oleh Allah, yaitu: Nabi, para shiddiqqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya." (QS. An-Nisaa': 69)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Jangan Ingkari Janji - Beramar Makruf Nahi Mungkar
MANUSIA didunia ini pasti pernah berjanji atau melakukan janji, seperti ; janji bertemu, janji kepada orang tua, janji kepada rakyat, janji pemimpin, janji dalam berdagang, janji dalam transaksi, janji membayar hutang, janji untuk insyaf, janji untuk bertaubat dan janji-janji lain dalam akta tertulis, atau janji lisan yang pernah diucapkan oleh manusia itu.
Janji merupakan sesuatu yang sangat dijaga dalam islam, selama janji tersebut tidak dimaksudkan untuk tujuan maksiat dan ingkar kepada Allah. "Maka jangan meremehkan masalah janji, karena setiap janji yang terucap, kelak akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala" (QS. Al-Isra : 34)
Adapun orang yang senantiasa memegang teguh amanah dan menepati janji merupakan bukti kebenaran iman seseorang dan merupakan salah satu karakter orang orang beriman yang dijanjikan keberuntungan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala
"Dan beruntunglah orang yang memelihara amanat- amanat yang dipikulkan atas mereka dan memelihara janjinya yang dijalin dengan pihak lain" (QS. Al Mukminun : 8). Sementara kebiasaan ingkar janji termasuk salah satu dari tanda- tanda kemunafikan.
"Tanda tanda orang munafik itu ada tiga; apabila berkata berdusta, apabila berjanji tidak ditepati atau ingkar, dan apabila dipercaya berkhianat” (HR. Bukhari Muslim). Perbuatan baik, apa pun yang kita lakukan, ternyata menjadi jalan bagi datangnya rahmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
"Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan,” (QS. Al-Araf : 56). Selain berbuat baik, memohon ampun kepada Allah dapat mendatangkan rahmatNya, seperti yang ditegaskan Allah dalam firmanNya : "Karena itu, agar kita mendapat rahmat dari Allah, bersegeralah minta maaf dan bertaubat setelah berbuat salah atau perbuatan maksiat yang dilarang," (QS. An Naml : 46)
Dan masih ada cara lain untuk mendapatkan rahmat Allah, yakni menyerukan kebaikan dan mencegah orang lain berbuat dosa dan maksiat. Menurutnya, profesi sebagai penyeru kebaikan itu banyak ragamnya, bisa juga trainer dan inspirator di dalamnya.
"Dan orang orang yang beriman, laki laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah'.(QS. At Taubah : 71)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Islam, agama pengingat dan nasehat
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." (HR. Muslim). Meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar adalah sebab datangnya hukuman dunia sebelum hukuman di akhirat.
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imron : 110). Janganlah menyangka bahwa hukuman meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar bukan hanya menimpa orang yang zalim dan pelaku maksiat, namun boleh jadi juga menimpa manusia secara keseluruhan.
"Dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS. Luqman : 17)
Sesungguhnya rezeki setiap makhluk sudah diatur sedemikian rupa, demikian juga rezeki bagi manusia. Rezeki bukan hanya berupa harta, tetapi juga meliputi kesehatan, nikmat iman Islam dan juga dapat berupa keluarga yang harmonis.
"Jika kamu bertawakal kepada Allah dengan sebaik baiknya, maka Allah akan memberikan rezeki sebagaimana Dia berikan kepada burung, ia keluar pada waktu pagi dalam keadaan perut yang kosong dan pulang petang dengan perut kenyang." (HR. Ahmad)
Rezeki tidak datang pada orang orang yang pasif dan tidak melakukan upaya apapun. Manusia dibekali akal dan pikiran sehingga bisa digunakan untuk berusaha mencari dan menjemput rezeki, disertai juga dengan rasa syukur dan ikhlas serta keyakinan penuh bahwa Allah akan memberikan rezeki dari pintu yang tak disangka-sangka
"Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna." (QS. An Najm : 39-41)
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
JOKOWI UNJUK GIGI, JHONNY DIBUI, PERWIRA TINGGI dan PURNAWIRAWAN TNI INGATKAN REZIM
SABTU akhir pekan ini sudah empat hari sejak Rabu 17/5 Menkominfo, Johnny G. Plate dimasukan bui (ditahan) oleh Kejaksaan Agung. Hal ini menurut berbagai pihak, memang terkait tindak pidana korupsi. Namun, sarat muatan politik dan sebagai "unjuk gigi" Jokowi kepada Surya Paloh (SP) yang dianggap mulai berlawanan arah dan berani "melawan".
Jokowi bukan saja mengancam SP, tapi hampir semua Ketum Partai Koalisi Pemerintah. Bedanya, kalau SP punya nyali untuk melawan, sedangkan para Ketum Parpol yang lain rasa takutnya sampai ubun-ubun sehingga terus nurut dan bungkam.
Selama Jokowi berkuasa tentu masih pegang kendali atas mereka. Bisa jadi penahanan Plate ini sebagai _warning_ untuk para Ketum Parpol lain dan juga anggota kabinet untuk "tidak mencoba melawan" Jokowi.
Sejatinya bila pemerintah serius mau memberantas korupsi dan menegakkan hukum, seharusnya yang pertama dibidik adalah keluarga Jokowi sendiri. Lalu, keluarga Megawati, dan skandal korupsi 349 triliun di Kemenkeu, kasus E-KTP Ganjar Pranowo dan Wadas, serta aliran dana lain, kasus tambang ilegal, dan para Ketum Parpol Koalisi Pemerintah.
Tapi rupanya selama mereka "manut" dengan keinginan Jokowi, kasusnya bisa "aman". Tidak bisa dipungkiri, di era Jokowi korupsi sangat ugal-ugalan bahkan sudah merasuk ke semua lini dan seolah telah menjadi budaya. Tapi penanganan korupsi selama ini tidak pernah ada yang tuntas, selalu tebang pilih, hanya membidik lawan-lawan politik atau sekedar pencitraan.
Menyadari kalau sudah mau lengser, dan banyak skenario Jokowi yang gagal "gara-gara" SP (Nasdem) mendukung Anies, menyebabkan kemarahan Jokowi kepada SP begitu membara. Sudah berkali-kali SP dicegah Jokowi untuk tidak mengusung Anies, tapi SP tetap kekeh dan kokoh dengan pendiriannya, maka sebagai konsekuensinya : "orang penting"-nya di Nasdem sengaja diciduk duluan.
Untuk sementara waktu mungkin Jokowi merasa menang dan puas. Tapi pertarungan ini belum berakhir. Jokowi terlampau banyak dosa-dosa politiknya, sebentar lagi karma buruk pasti akan menimpa Jokowi.
Apakah Jokowi masih sangat kuat ? Setidaknya itu yang ingin ditunjukkan Jokowi. Walaupun semakin hari kekuatan Jokowi semakin pudar. Mengacu kepada acara Jokowi dengan relawan Musra (Musyawarah Rakyat) di GBK Senayan baru- baru ini yang dihadiri hanya beberara ribu saja orang saja, menandakan kalau kekuatan Jokowi sudah hampir padam. Dia berpidato berapi- api, tapi arahnya tidak jelas. Justru ketika Jokowi menyebutkan syarat capres yang layak menggantikannya, yang disebut-sebut Jokowi dengan kriteria-kriterianya malah mengarah kepada Anies Baswedan.
Bisa dipahami Jokowi saat ini dalam kegalauan yang amat dalam. Selain karena karena ketakutannya kalau kekuasaannya hampir berakhir, juga skenario mencapreskan Ganjar sebagai penerusnya ternyata tidak sesuai harapan, karena Ganjar telah dikendalikan oleh PDIP. Ditambah lagi laju Anies sepertinya tidak bisa dibendung, sehingga masa depan Jokowi sangat terancam.
Oleh karena itu di sisa -sisa kekuasaannya Jokowi akan terus menjegal laju Anies agar tidak nyapres. Langkah Jokowi dengan menahan Plate bisa jadi masih akan berlanjut. Tapi menghadapi Anies tidak semudah yang dipikirkan Jokowi. Pada akhirnya, kekuatan Jokowi benar-benar habis tapi Anies insyaAllah akan tetap melenggang. Jokowi harus menerima takdirnya dalam keadaan suu-ul khatimah.
Manusia berencana, tapi Allah-lah yang menentukan. Kun faya kun. Koalisi Perubahan Solid, Surya Paloh Tak Gentar, Justru Untungkan NASDEM di 2024. Surya Paloh (SP) memilih mempertahankan soliditas Koalisi Perubahan dan tidak gentar dan siap hadapi serangan hukum terhadap nasdem dan serangan bisnis terhadap dirinya.
Soal Penahanan Johnny G Plate, SP memilih menghormati hukum. SP tetap solid mencalonkan Anies Baswedan sebagai Capres Nasdem dan meminta Anies Baswedan datang ke kantor Nasdem beberapa saat setelah berita penahanan Johnny G Plate dilakukan.
Sikap mempertahankan Anies Baswedan sebagai capres pilihan Nasdem ditengah gempuran dan ancaman penguasa merupakan sikap nasionalisme sejati yang patut diapresiasi. Ternyata, SP tidak gentar dan tidak mudah menyerah dengan tindakan yang diterimanya. Kelihatannya SP dan Nasdem malah diuntungkan karena publik yang ingin perubahan kini tidak ragu dengan komitmen perubahannya Nasdem meski dengan harga yang mahal.
Banyak memprediksi Nasdem di 2024 nanti akan mendapakan gain maksimal dari penahanan Sekjennya tersebut. Tebang Pilih Diantara Menteri Jokowi Terjerat Korupsi. Sesaat setelah Johnny G Plate ditahan, muncul pernyataan resmi Kejagung yang disampaikan oleh Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Jampidsus Kejagung), Kuntadi.
Kejagung akan mendalami aliran dana proyek pembangunan BTS 4G BAKTI Kominfo ke Partai NasDem. Pernyataan Kuntadi tersebut terkesan aneh, karena dalam kasus penegakan hukum terhadap Juliari Batubara Mensos Asal PDIP dan Edhy Prabowo Menteri KKP Asal Gerindra, tidak ada statemen resmi akan mengembangkan kepada partai pendukung asal menteri tersebut berasal.
Menteri Jokowi lain yang terjerat korupsi seperti Idrus Marham, Mensos awal Partai Golkar dan Imam Nahrawi, Menpora asal PKB juga tidak dikembangkan kepada partai pengusungnya. Pernyataan tersebut terkesan tebang pilih dan sudah ada niat dari institusi kejagung untuk mengkuliti Nasdem.
Patut diingat kejagung dipimpin oleh Jaksa Agung ST Hasanuddin, sosok yang diendorse oleh PDIP yang adik TB Hasanuddin Politisi PDIP. Jaksa agung adalah anak buah Presiden langsung, sehingga pengembangan kepada Nasdem sulit ditolak jika tidak diorkestrasi oleh Istana.
Perwira Tinggi (Pati) dan Purnawirawan TNI melihat sikon negeri ini merasa perlu tampil ke depan. Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia Try Soetrisno berkata : "TNI harus digugah, TNI harus berani mengingatkan Presidennya".
Kemudian mantan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memutuskan turun gunung, beliau mengatakan : "Saya harus turun gunung, ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur". Lalu puluhan perwira tinggi purnawirawan berdiri mengawal di belakang SBY dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) serta tidak ketinggalan pula berdiri tegak mengawal Prabowo.
Di tengah kemeriahan tampilnya para purnawirawan perwira tinggi TNI, menyeruak maju ke depan Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, seorang perwira tinggi TNI AD aktif, Pangdam Siliwangi, anak Jenderal Purn Try Soetrisno, salah satu patriot sejati di negeri ini muncul mengingatkan.
"Aturan hukum akan jadi acuan TNI dan siap tampil sebagai pengawal pada proses itu. Sikap beretika, bijaksana, beradab dan tentu saja elegan harus ditunjukkan. Akan tetapi, andai ketidakpedulian tetap terjadi dan semakin menguat, maka demi alasan pertahanan dan keamanan, TNI agaknya harus sedikit maju mengambil posisi", tegas Kunto
Sebenarnya ini bukanlah keresahan seorang jenderal dalam menghadapi Pemilu tahun 2024 ini, tapi kepekaan seorang jenderal terhadap apa yang dirasakan rakyat menghadapi pemilu tahun 2024 ini. Tentu kita masih ingat pemilu tahun 2019 yang lalu. Ketua Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman mengungkapkan jumlah petugas penyelenggaraan pemilu yang meninggal dunia sebanyak 894 orang (Kompas.com 22 Januari 2020). Untuk tahun 2024 nanti berapa kira-kira petugas yang harus menyetor nyawa lagi ? Dan teriakan pemilu curang mulai terdengar di sana-sini.
Keterlibatan presiden Jokowi pada koalisi partai untuk menentukan siapa calon presiden dirasakan tidak memenuhi rasa ketidakadilan. Hal ini bukan hanya sekali terjadi dan secara terang-terangan pula. Presiden yang bapaknya Gibran walikota Solo itu tampak begitu aktif menyiapkan penggantinya yang sesuai dengan keinginannya sehingga dimotorinyalah pembentukan Koalisi Besar gabungan dari KIB dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Belum sempat KIB menentukan siapa calon presidennya, PDIP mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presidennya. PDIP tidak harus berkoalisi dengan partai manapun karena jumlah kursinya sudah memenuhi syarat ambang batas atau Presidential Threshold.
Jokowi yang juga punya anak bernama Kaesang dan mertua dari Boby Nasution Walikota Medan, semakin memperlihatkan dukungannya kepada Ganjar Pranowo. Perlakuan Jokowi ini sangat berbeda dengan calon presiden Anies Baswedan yang lebih dulu dideklarasikan.
Bahkan Nasdem partai yang mendeklarasinya digoyang dengan menjebloskan Jhonny G Plate lewat Kejagung. Nasdem dikuncilkan. Beberapa kali Jokowi mengumpulkan partai -partai di antaranya dikumpulkan di Istana Negara tanpa melibatkan Partai NasDem. Ini menggambarkan dukungan Jokowi terhadap calon presiden tertentu. Atas perlakuan semua itu SP tidak bergeming. Bahkan mengingatkan Jokowi bahwa presiden juga kepala negara harus untuk semua golongan. Kesabaran SP mencapai puncaknya, SP menunjukkan ketegasannya ketika dukung-mendukung terhadap salah satu calom presiden semakin terang terangan.
Lewat LBP, SP berpesan agar Presiden Jokowi tidak menunjukkan sikap mengendorse figur calon tertentu. Sikap pemerintah atau presiden berpihak pada calon tertentu, SP meminta agar Jokowi menghentikan langkah-langkah tersebut (Kompas.com 5 Mei 2023).
Tahapan pemilu tahun 2024 baru tahap awal, tapi eskalasinya semakin memanas dan dirasakan banyak pihak. Mereka bersuara dengan bahasanya sendiri bahwa pemilu tahun 2024 akan berlangsung dengan curang dan banyak gangguan. Mereka secara tegas meminta agar pemilu 2024 belangsung aman bebas dari segala gangguan. Reaksi kemungkinan pemilu 2024 curang dan tidak aman juga disuarakan oleh Prabowo Prabowo dengan mengatakan : bahwa Ganjar dan Anies, dua duanya adalah putra putra terbaik bangsa, mereka juga niat untuk berbuat baik untuk kepentingan bangsa dan negara. “Ganjar maupun Anies adalah orang yang saya kenal, mereka juga sahabat-sahabat saya, karena itu kita jangan terprovokasi, jangan menjelek- jelekkan siapapun,” kata Prabowo yang pernah jadi Danjenkopassus dan Pangkostrad itu.
Pernyataan Prabowo ini menggembirakan terutama para pendukung Anies Baswedan yang selama ini merasa dipinggirkan, adalah bukan yang mustahil Prabowo akhirnya berdiri pihak Anies sebagai salah satu King Maker. King Maker adalah posisi yang tinggi dari pada hanya diposisikan sebagai seorang calon wakil presiden.
Semuanya telah bersuara, tokoh partai, TNI dan bahkan dari kalangan pemerintah mengingingatkan, bahwa mereka tidak akan diam bila pemilu 2024 ada kecurangan atau upaya untuk penjegalan terhadap salah satu calon presiden.
Masih adakah upaya penjegalan terhadap Anies? Jawabnya ada pada upaya Firli Ketua KPK untuk mengkriminalkan Anies atau upaya Moeldoko merampas Partai Demokrat. Cara yang paling mudah adalah gembosi Demokrat maka bubarlah koalisi Perubahan untuk Persatuan dan akhirnya gagallah Anies Baswedan menjadi capres.
Bila upaya itu dengan menggunakan tangan besi Jokowi maka hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, Anies gagal jadi calon presiden. Terjadilah keinginan Jokowi bahwa Ganjar didukung jadi calon Presiden, Anies berhasil disingkirkan, cadangan calon presiden Prabowo dimainkan.
Lalu apakah Presiden Jokowi akan Happy Landing ? Sebenarnya Jokowi tidak perlu gusar. Apapun yang akan dilakukan oleh presiden penggantinya adalah sepenuhnya tanggung jawab presiden pengganti tersebut dan apapun yang telah dilakukan Jokowi Ketika menjabat sebagai presiden adalah sepenuhnya tanggung jawab Jokowi.
Jokowi tidak berhak mengatur seperti apa ke depanya Negara Republik Indonesia nantinya. Setelah Jokowi lengser madheg pandhito atau tersobek-sobek seperti Donald Trump ? Janganlah menggantungkan nasibmu pada penggantimu karena siapapun penggantimu sesungguhnya tidak ada persahabatan yang abadi, yang adalah adalah kepentingan.
Rakyatlah yang menentukan, bila apa yang dikerjakan suami Iriana adalah benar maka rakyat akan menjaga Jokowi ke manapun berada. Jangan cemas gagal landing Jokowi karena tanggung jawab itu memang ada, sampai ke liang kuburpun tetap dikejar.
fimdalimunthe55@gmail.com, Puri Indah Sdjo
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
PADA SITUASI KONDISI SEKARANG INI, banyak orang yang suka menyembunyikan kebenaran dan membuat kesaksian palsu. Dimana baginya itu yang penting aman. “Sungguh, orang- orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu kitab, dan menjualnya dengan harga murah, mereka hanya menelan api neraka ke dalam perutnya, dan Allah tidak akan menyapa mereka pada hari kiamat, dan tidak akan menyucikan mereka. Mereka akan mendapat azab yang sangat pedih.” (QS. Al-Baqarah : 174)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala melarang seseorang menyembunyikan kebenaran yang telah datang. Bahkan Allah juga menyebutkan ancaman bagi mereka yang melanggarnya. “Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya” (QS. Al-Baqarah : 42)
“Engkau akan mendapati orang- orang yang ahli akhirat tidak memikirkan (harta) dunia yang hilang dari mereka". Jika dunia itu datang; mereka menerimanya dan jika dunia itu hilang, mereka tidak memikirkannya. Oleh karena itu, jangan terlalu memikirkan dunia yang hilang dari kita. Karena dipikirkan atau tidak, itu tidak akan mengubah takdir kita.
Untuk apa kita dibuat stres olehnya ?! Bukankah pada akhirnya nanti, dunia itu akan meninggalkan kita, dan tidak mau menemani lagi. Tidak ada faedahnya kita dipusingkan oleh dunia.. ingatlah bahwa dunia itu akan selalu ada yang datang, dan ada yang pergi. Berfikirlah yang positif bila dunia datang, maka Alhamdulillah, kita harus mensyukurinya.. bila dunia itu pergi, maka Alhamdulillah, Allah telah mengurangi beban tanggungjawab kita.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
FITNAH LEBIH KEJAM DARI PADA PEMBUNUHAN
"Renungan bagi kaum yang suka menyebar fitnah". Sejarah mencatat bahwa, tiga orang Khalifah Khulafaur Rasyidin (Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib) adalah ... para sahabat nabi yang utama dan dijamin sebagai ahli Surga oleh Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam.
Mereka wafat terbunuh akibat Dendam, Fitnah dan kebencian yang terpendam dalam "sosok2 jahat" ... Abu Lu'luah, Amr bin Hamiq, dan Abdul Rahman bin Muljam. Khalifah Umar bin Khattab "syahid" oleh Abu Lu'luah, karena dendamnya akibat kerajaan Persia yang ditaklukkan Khalifah Umar RA, juga akibat kebencian yang buta dan dendam, nasibnya yang menjadi budak, Khalifah Umar RA "syahid" saat menjadi Imam shalat subuh bersama beberapa makmum yang shalat saat itu.
Khalifah Utsman bin Affan RA, sang Dzunnurain, sang pengumpul mushaf Alqur'an pertama, yang bahkan para Malaikat "malu" kepada ... beliau, juga "syahid" (salah satunya) oleh Amr bin Hamiq akibat fitnah massif jahat yang disebar Abdullah bin Saba', beliau "syahid" dalam keadaan berpuasa, di bulan Haji dan saat sedang membaca Alqur'an.
Dikira efek fitnah itu kecil ... ???, "tidak" ... lihatlah ... "Akibat Fitnah" ... Jenazah Khalifah Utsman bin Affan RA yang akan dishalatkan di Masjid Nabawi ditolak ramai ramai oleh sebagian umat muslim saat itu, beliau "dilarang" diShalatkan di Masjid Nabawi dengan alasan ... Khalifah Utsman adalah orang yang kafir, munafik dan banyak dosa, akhirnya jenazah Khalifah Utsman RA hanya dishalatkan di rumah.
Masih kurang puas ... ???, Jenazah Khalifah Utsman baru bisa dikuburkan 3 hari setelah wafatnya beliau di "pemakaman Yahudi" karena ... gelombang penolakan dari sebagian umat Muslim yang termakan fitnah yang melarang jenazah Khalifah Utsman dimakamkan di pemakaman Islam di Madinah.
Masih kurang tragis .... ???, saking bencinya gerombolan Umat yang otaknya somplak itu, bahkan jenazah Khalifah Utsman sempat "dipukuli", duhhhhh ... saya ndak mampu lagi menulisnya, silahkan baca sendiri sirah Rasulullah, Khulafaur Rasyidin, dan para Sahabat Nabi.
Terakhir, yang "paling" terkenal adalah .... Abdurrahman bin Muljam sang pembunuh Khalifah Ali bin Abi Thalib, sang gerbang Ilmu, Karamallahu Wajhah. Dikira Abdurrahman bin Muljam itu orang awam/kafir ... ???, salah ... Abdurrahman bin Muljam adalah ... seorang ahli ibadah, ahli shalat, rajin berpuasa, dan penghafal Alqur’an, namun seperti busur panah yang melesat, cuma di tenggorakan tidak sampai ke hati.
tapi ... ternyata gelar ahli ibadah itu pun belum cukup, karena jika tanpa dibekali ilmu, adab dan akhlaq yang cukup, maka ... hidupnya akan musnah dimakan fitnah dan kebencian, dan Abdurrahman bin Muljam adalah salah satu contoh yang nyata.
Ingat selalu satu hal : Abdurrahman bin Muljam dkk menganggap pembunuhan terhadap Khalifah Ali adalah ... sebuah ibadah, jihad, taqarrub kepada Allah, dapat 72 bidadari di Surga, dia sama sekali tidak menyesal, dan bahkan amat sangat bangga membunuh Khalifah Ali yang dianggapnya tidak menegakkan syariat Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Dan sekali lagi, sejarah mencatat, bahwa setelah Khalifah Ali bin Abi Thalib terbunuh saat shalat subuh, beliau kemudian dishalatkan dan dimakamkan secara sembunyi sembunyi. Kenapa proses pemakaman Khalifah Ali bin Thalib seperti menjadi rahasia ... ??? karena dikhawatirkan, kaum otak somplak itu akan membongkar Makam Khalifah Ali, dan melakukan tindakan keji lain terhadap jenazah beliau.
Tidak ada yang baru di bumi ini, karena sejarah biasanya akan berulang, sudah cukup kejadian tragedi tragis terhadap 3 Khalifah Khulafaur Rasyidin, jangan sampai terulang. Zaman sekarang sudah muncul kelompok yang hobi mengkafirkan sesama muslim lainnya, hati hati dan jaga keluarga kita dari ajaran seperti itu.
Rasulullah Shallallahu Alayhi Wasallam bersabda yang artinya: sesungguhnya Aku diutus untuk menyempurnakan Akhlaq yang mulia, ibadah itu wajib, tapi jangan lupa untuk menghiasi ibadah dengan Akhlaq dan Ilmu, supaya tidak menjadi Abdurrahman bin Muljam.
Karena atsar sujud itu bukan semata jidat yang berwarna hitam, tapi ... apa yang membekas di dalam hati, ucapkan salawat dan kirimkan Al-Fatihah untuk para Khalifah Khulafaur Rasyidin. Semoga kita semua selamat dari ... fitnah dunia, fitnah dajjal dan fitnah akhir zaman. Ya Muqallibal Qulub ... wahai Dzat yang membolak- balikkan hati, tetapkan hati kami berjalan diatas agamaMu dan ketaatan kepadaMu.
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Mahluk Ciptaan Allah Berbagai Karakter
DI DALAM KEHIDUPAN INI pasti kita akan menemukan tipe (karakter) manusia dengan berbagai macam kelompok atau golongan. Antara lain : manusia yang baik akhlaknya, ada yang buruk, dan jahat akhlaknya. Ada yang muslim, ada yang kafir, ada juga yang munafik. Ada yang taat kepada Allah, ada yang ingkar kepada Allah. Ada yang amanah, ada yang khianat, ada yang pembersih, ada yang jorok, ada yang pendusta, penipu, dan lain sebagainya
Kemudian pertanyaan besar kepada diri kita, mengapa pada diri manusia itu bisa berbeda 180 derajat antara satu dengan yang lainnya ? "Ketahuilah, sungguh di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Jika daging tersebut baik, baiklah seluruh tubuh. Jika rusak, rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah kalbu (hati).” (HR. Bukhari Muslim)
Manusia adalah makhluk sosial yang pasti membutuhkan bantuan dari orang lain untuk menjalani kehidupan. Untuk itu, hubungan kita kepada sesama manusia yang lain harus tetap terjaga baik. Agama Islam mengajarkan para umatnya untuk memiliki hubungan yang baik dengan sesama manusia, sekalipun orang tersebut pernah berbuat jahat kepadanya.
Allah Ta’ala menyukai umatNya yang mau membantu dan memberikan hal positif kepada sesama manusia, baik pada sesama Muslim maupun pemeluk agama lain. "Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai." (QS. Al-Isra : 7)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
JANGANLAH KALIAN MENCAMPUR Kebenaran yang diturunkan kepada kalian dengan kebatilan yang kalian rekayasa dan menyembunyikan kebenaran tersebut sehingga keduanya tidak dapat dibedakan.
"Jangan kalian mencampur kebenaran dengan kebatilan. Jangan juga kalian menyembunyikan kebenaran. Padahal kalian menyadarinya,” (QS. Al-Baqarah :42). Pencampur adukan ini sering terjadi dalam konteks kehidupan, berdalih toleransi sehingga harus melunturkan prinsip keyakinan,
Hakikatnya secara eksplisit pencampur adukan ini tidak nampak, akan tetapi bagi mereka yang memiliki dasar dan prinsip beragama yang kuat akan memahami hal ini. "Dialah yang mengutus RasulNya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkanNya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi." (QS. Al Fath: 28)
Nasehat adalah niat baik yang datang dari hati seorang Muslim. Dengan niat baik ini, seseorang di luar sana bisa saja tergerak hatinya untuk bertaubat dan kembali menyeru agama Allah. Untuk itu, wajib hukumnya bagi seorang Muslim memberikan nasehat kepada saudaranya. Karena hidayah Allah bisa datang kapan saja kepada orang yang Dia kehendaki. Bisa jadi, dengan nasehat itu Allah mendatangkan hidayahNya.
Adapun memberikan nasehat diibaratkan sebagai tindakan menutup cacat pada baju seseorang. Ini sama halnya dengan menutup cela atau kekurangan yang terdapat pada dirinya. Karena siapa yang menutupi cela orang lain, maka Allah akan menutupi celanya di dunia dan akhirat.
"Aku menyampaikan amanat Rabbku, memberikan nasehat kepadamu dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui” (QS. Al A'faf :62). Rendah hati disebut juga dengan tawadhu. Ini merupakan akhlak terpuji dalam Islam, karena seseorang menempatkan dirinya lebih rendah di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Akan tetapi ada juga beberapa ulama mengatakan bahwa Sesunguhnya menyombongi orang yang sombong termasuk sedekah, seperti halnya menyombongi orang yang fasik, agar mereka cepat sadar diri akan kekeliruannya.
"Tidak akan masuk surga siapa yang dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sebesar zarrah.” (HR Muslim). Untuk bisa bersikap tawadhu, seseorang harus menanggalkan sifat sombong yang ada dalam dirinya, karena hanya dengan cara inilah sikap tawadhu dalam diri seseorang dapat tumbuh dengan baik.
"Tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah hati) karena Allah, melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR. Muslim). "Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri." (QS. Lukman :18)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
KEJUJURAN MERUPAKAN LANDASAN IMAN BAGI SEORANG MUSLIM.
Bentuk kejujuran itu dapat dibuktikan melalui ucapan maupun perilaku sehari hari. Bohong atau dusta adalah sifat buruk yang sangat dibenci, dan Allah sendiri mengutuknya. Kebohongan merupakan induk dari berbagai macam perkara buruk yang tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga orang lain.
Oleh karena itu, apabila sebuah bangsa ingin menjadi bangsa besar, berwibawa dan disegani, maka bangsa itu harus berani membangun dirinya sebagai bangsa yang selalu jujur dan meninggalkan sifat pembohong atau pendusta, betapapun beratnya.
Karena berbohong adalah pangkal dari berbagai kejahatan, dan salahsatu ciri golongan orang munafik adalah mereka yang suka berkata dusta. "Tanda orang munafik ada tiga: berkata bohong, ingkar janji, mengkhianati amanah" (HR.Bukhari-Muslim)
“Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang orang yang menyombongkan diri ?” (QS. Az-Zumar : 60)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bung Anies Baswedan
Meski banyak hujatan, pelecehan bahkan hinaan yang menyerang harkat martabat pribadimu dan keluargamu, dari / oleh berbagai pihak, justru dengan senyumanmu malah mengajak mendoakan untuk mereka itu diberi kebaikan. "Sabar sabar sabar sabarlah..menghadapi mereka. Jangan dicemoh dan dilawan. Gandeng tangan mereka, rangkul bahunya. Ajak mereka bersama membangun PERUBAHAN untuk negara dan bangsa kita maju berkeadilan sejahtera".
Bung Anies yang baik, meski gelisah dan dalam doa penuh harap saya menulis surat ini saat banyak orang sedang terlelap dalam bekap mimpi di hari akhir pekan ini. Belum juga dikumandangkan adzan, ajakan berserah diri pada Allah, sebelum memulai kehidupan yang rumit. Seringkali berat.
Tadi, saat saya membuka layar seluler, berita pertama yang saya temukan adalah deklarasi “Anies for President” di sebuah daerah yang jauh. Berita sejenis telah menjadi rutin belakangan ini. Hampir setiap hari ada saja sekumpulan orang dengan wajah masygul penuh harap menginginkan Bung Anies memimpin NKRI 2024 nanti
Saya terharu, tapi takut harapan mereka tak terpenuhi. Wajah mereka mirip orang orang Madinah yang gelisah menunggu hijrah Nabi Muhammad Shalallahu Alayhi Wasallam dari Mekkah seperti kisah nyata yang ada dalam film “The Messenger"
Bahkan, banyak yang berlomba memanjat pohon Kurma untuk menjadi orang pertama yang melihat kedatangan tokoh besar yang, di kemudian hari, menjadi pengubah dunia terbesar sepanjang sejarah. Bung Anies yang baik, tentu Bung Anies bukan Nabi. Tetapi sejarah dunia menunjukkan ikhtiar seorang presiden yang cerdas, ikhlas, dan visioner, bisa menjadi awal PERUBAHAN bagi lahirnya persatuan, kemakmuran, keadilan sosial, dan lompatan besar sebuah bangsa.
Presiden AS yang pertama, George Washington, adalah salahsatu contohnya. Ah, saya tak usah mengatakan ini, toh Bung Anies juga sudah lebih tahu. Yang ingin saya katakan, orang orang mendeklarasikan “Anies for President” yakin Bung Anies bisa menjadi salah satu Presiden negarawan yang dapat mengurai berbagai masalah dan tantangan bangsa hari ini
Kasihan, kita sudah merdeka 77 tahun, tapi kesejahteraan dan keadilan masih jauh dari mereka. Mereka masih sama seperti rakyat Mesir yang membangun Piramida atau rakyat Cina yang membangun Great Wall --Tembok Raksasa-- hanya untuk mengejar ambisi pribadi Penguasa yang ingin terlihat perkasa tanpa peduli pada kesengsaraan rakyat. Menyedihkan bukan ?
Tapi bukan hanya itu ! Bangsa ini sedang menghadapi banyak masalah, yang sepertinya tak mampu diatasi rezim sekarang. Karena telah terjerat Oligarki yang punya kepentingan berbeda dengan kepentingan Negara dan Rakyat.
Orang orang dari tempat tempat jauh pun sudah mendengar bagaimana Bung Anies berhasil menjinakan dan menundukan para Oligarki di Jakarta. Mereka faham Bung Anies tidak melarang orang untuk menjadi kaya, tapi keadilan sosial harus ditegakkan lebih dahulu.
Biarkan kekayaan didapat dari kerja keras, kejujuran, dan sesuai aturan main. Itu yang Bung Anies inginkan bukan ? Itu sebabnya, banyak orang memanggil manggil namamu dengan suara parau untuk menyelamatkan bahtera Indonesia yang sedang oleng.
Bukan orang memberi tahu, tapi mereka sendiri melihat dengan mata kepala bagaimana Bung Anies mengurai benang kusut ibukota Jakarta menjadi kota layak huni. Bahkan, kota cerdas, segar, dan boleh dibanggakan bangsa.
Terpapar keindahan di mana mana yang dapat dinikmati semua orang. Tadinya mereka tak percaya kebobrokan klasik Jakarta bisa diubah menjadi kota yang nyaman. Apalagi ada yang bilang Bung Anies tak melakukan apa apa, merusak harmoni warga berbeda agama karena mengusung politik identitas, dan pembohong.
Maafkan mereka yang terlambat memahami Bung Anies. Orang orang culas pada awalnya cukup berhasil menghancurkan pribadi agung sebelum kinerja dan moral Bung Anies mengoreksi semua itu. Bukan main kagetnya mereka ketika tahu Bung Anies membangun JIS --Jakarta International Stadium-- dan Sirkuit Balap Formula E --mobil listrik--. Amboi, bukankah itu mimpi orang Eropa ?
Tapi mata mereka tak dapat berdusta. Baru sekarang mereka tahu bahwa ternyata orang Indonesia pun bisa bermimpi dan mewujudkan mimpinya itu. Mereka berterima kasih padamu meskipun Bung Anies tak membutuhkannya. Ajaib, Bung Anies bilang itu hasil kolaborasi banyak pihak untuk membagi pujian publik pada banyak orang.
Padahal, sudah menjadi tradisi di negeri ini, seorang pemimpin untuk memonopoli pujian bagi diri sendiri meski pada kenyataannya dia tak melakukan apa apa. Bung Anies yang baik , mereka ingin Bung Anies menjadi Presiden adalah ekspresi kagum padamu.
Betapa tidak, ketika tiba di ibu kota, mereka tak lagi menemukan bus bus bobrok, Metromini ugal-ugalan, dan angkot yang ngetem di sembarang tempat. Padahal, baru kemarin aib itu menjadi etalase ibu kota.
Huuusss… semuanya telah lenyap ke dalam sejarah usang Jakarta. Kendaraan umum berganti rupa dengan fasilitas yang aduhai. Sistem transportasi terpadu yang mengintegrasikan semua moda transportasi darat telah memudahkan mobilisasi warga dengan biaya murah. Kok bisa?
Kenyataannya memang begitu. Yangg suka jalan kaki difasilitasi dengan trotoar. Silakan bersepeda bagi yang hobi karena tersedia jalur yang aman. Halte tempat pemberhentian bus jadi tontonan yang mengasyikan karena menghadirkan kemoderenan yang dulu hanya terlihat di film film Hollywood.
Kalau para Gubernur sebelumnya iri hati pada Bung Anies, itu lantaran mereka baru tahu bahwa kota bisa disulap dengan ide ide kreatif. Lebih daripada itu, Bung Anies membawa pemahaman baru tentang kota ; bahwa kota adalah hunian yang memadukan kebutuhan fisik dan jiwa manusia untuk mendapatkan kenyaman hidup maksimal yang, pada gilirannya, membuat manusia dari semua bakat dapat mengaktualisasi diri dan berinovasi untuk kebaikan bagi semua.
Tapi itu baru infrastruktur. Belum lagi pelayanan sosial yang mengagetkan sekaligus mengharukan mereka. Kaum disabilitas, guru, siswa, fakir miskin, mereka yang tergusur, dan orang orang yang berjasa bagi Jakarta dan negeri dipenuhi hak hak mereka.
Serentak mereka terkejut karena Bung Anies bilang ini hak mereka dan merupakan janji kemerdekaan yang harus dipenuhi pemimpin. “Hak ? Kami punya hak ?” Mereka bertanya sambil berlinang air mata. Selama ini mereka tahu rakyat hanya punya kewajiban, bukan hak. Kewajiban mengabdi pada penguasa sejak zaman yang tak dapat diingat lagi
Bahkan, mereka mengira menggusur rakyat miskin di bantaran Sungai Ciliwung tanpa kompensasi sudah merupakan takdir dari langit. Tiba tiba saja Bung Anies bilang itu tidak benar. Terkejutlah mereka bukan kepalang.
Belum lagi habis mereka bertanya apakah mereka tidak sedang bermimpi , Bung Anies telah menyodorkan kepada mereka hunian baru yang lebih manusiawi. Mulai hari itu beban hidup mereka terasa lebih ringan di bawah langit biru yang membentang sampai jauh.
Syukuran pun mereka gelar sebagai terima kasih kepada Tuhan Maha Pemurah melalui perantaraanmu. Bung Anies yang baik, sebelum mendeklarasikan “Anies for President”, telah lebih dahulu mereka bergegas menemui para rohaniawan yang sedang berdoa bagi panjang umurmu.
Mereka ingin mendapat konfirmasi apakah benar Bung Anies melayani keperluan rumah ibadah semua agama. Para pemuka pemuka agama itu lalu naik ke mimbar dengan emosi yang membuncah. Dengan suara serak sambil terisak, mereka berkata:
“Sebenarnya kami malu untuk menyampaikannya. Tapi kebenaran tak bisa disembunyikan, seperti Matahari di siang bolong. Memang benar Bung Anies telah membantu kami secara adil. Lihat, indahnya rumah ibadah kita hari ini berkat bantuan beliau.”
Mereka mengaku merasa bersalah karena dalam Pilgub DKI Jakarta dulu tak menyoblos Bung Anies. Tapi Bung Anies tak kecewa. Para pemuka agama itu merasa terhina karena hati dan pikiran tak mampu menuntun mereka pada pilihan yang benar.
Ketika itu benak mereka telah terkontaminasi propaganda orang oranga jahat. Sekarang mereka bilang, alangkah mulianya Bung Anies yang telah juga meningkatkan kerukunan antar ummat beragama. Mereka mengaku telah menggunakan kaca pembesar untuk mencari politik identitas pada dirimu , tapi tak ditemukan.
Jakarta di bawah kepemimpinan Bung Anies ternyata jauh berbeda dari apa yang mereka bayangkan sebelumnya. Tak heran, orang menduga kuat para Rohaniwan itu juga ingin Bung Anies memimpin Indonesia. Saudaraku, sahabatku tolong bantu share, rcopas, repost, ke media manapun. Terimakasih, salam nasional : INDONESIAKU BARU MAJU BERSAMA BERKAADILAN SEJAHTERA
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
KITA TERKADANG SANGGUP UNTUK BERTAHANNYA di dalam keimanan saat mendapatkan kesulitan. Akan tetapi hilang imannya tatkala mendapatkan kesenangan. Ujian apapun yang Allah berikan kepada kita, bersyukur dan bersabarlah.
"Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya : 35). Setiap orang beriman pasti akan diuji oleh Allah. Baik ujian kebaikan, keburukan, kebahagiaan, kesulitan, kesempitan, kelapangan, dan lain- lain. Allah akan menguji hambaNya sesuai dengan tingkatan keimanan dan kemampuannya.
Terkadang Allah menguji dengan berbagai musibah dan terkadang dengan berbagai kenikmatan, agar Allah mengetahui orang- orang yang bersyukur dari orang-orang yang kufur, orang-orang yang bersabar dari orang-orang yang berputus asa. "Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.” (QS. Al Kahfi : 7)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Tanda-tanda ALLAH Mencintaimu
Jika Allah memberi kepadamu Agama dan Hidayah, ketahuilah bahwa Allah mencintai kamu. Jika Allah menguji kamu dengan musibah ditimpa bala bencana dan ragam permasalahan, ketahuilah bahwa Allah mencintai kamu, Allah ingin mendengar suara rintihanmu didalam Do'a.
Jika Allah hanya memberi sedikit padamu di dunia, ketahuilah bahwa Allah akan memberi kamu lebih banyak di akhirat kelak. Jika Allah memberi kepadamu sifat sabar sesungguhnya Allah mencintaimu dan kamu adalah diantara orang yang telah berjaya.
Jika Allah memberi padamu sifat ikhlas didalam hati, ketahuilah bahwa Allah mencintaimu sesungguhnya Allah menghendaki kamu Ikhlas hanya padaNya. Jika Allah memberi padamu sifat duka, ketahuilah bahwa ... Allah mencintaimu dan senantiasa menunggu ucapan puji dan syukur dari bibirmu
Jika Allah memberi kekecewaan padamu, ketahuilah bahwa Allah mencintaimu dan Allah ingin menguji keimananmu. Jika Allah memberimu harta ketahuilah bahwa Allah mencintaimu dan menghendaki kamu tidak bersifat bakhil kepada orang fakir.
Jika Allah memberi kemiskinan kepadamu ketahuilah bahwa Allah mencintaimu dan akan memberi kepadamu sesuatu yang lebih berharga daripada harta kekayaan. Jika Allah memberi kepadamu lidah dan hati, ketahuilah bahwa Allah mencintaimu maka gunakanlah kedua- duanya kepada jalan kebaikan.
Jika Allah memberi kepadamu sholat, puasa, Alqur'an dan Qiyamullail ketahuilah bahwa Allah mencintai kamu maka janganlah kamu melengah- lengahkannya percepatkanlah tunaikanlah kewajibanmu dengan sempurna.
Maha suci Engkau yaa Allah, janganlah buta akan nikmat kasih sayang Allah dalam hatimu. Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala : Sebenarnya barang siapa menepati janji dan bertaqwa maka ... sungguh Allah mencintai orang- orang yang bertaqwa (Q.S. Ali-'Imran :76)
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
KETIKA ALQURAN DIHADAPAN KITA SEBAGAI ORANG MUKMIN maka kita memperlakukan diri kita seperti gelas kosong yang siap diisi oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Apapun isinya, karena seorang mukmin sangat yakin Allah akan mengisi gelas (hati) yang kosong tersebut dengan curahan air kebaikan. "Jangan kalian mencampur kebenaran dengan kebatilan. Jangan juga kalian menyembunyikan kebenaran. Padahal kalian menyadarinya,” (QS.Al-Baqarah :42)
Karena sesungguhnya kebahagiaan seorang mukmin adalah ketika hatinya mampu menerima segala yang datang dari Allah Ta'ala dan RasulNya, sebagaimana firman Allah "Sesungguhnya jawaban orang-orang mu’min, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasulNya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan.” “Kami mendengar dan kami patuh.” Mereka itulah orang-orang yang beruntung. Siapa saja yang taat kepada Allah dan rasul-Nya serta takut kepada Allah dan bertakwa kepadaNya, mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.” (QS An-Nur : 51-52)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA menjelaskan kepada manusia bahwa kehidupan dan kesenangan dunia hanyalah seperti mainan dan sesuatu yang lucu, sebagai bahan tertawaan dan perhiasan untuk melengkapi dandanan mereka.
Lebih lanjut, para penghuni dunia berbangga-bangga dengan harta dan keturunan yang dianugerahkan kepadanya. Padahal dunia sifatnya sementara dan hanya berlangsung beberapa saat lalu hilang lenyap dan berakhirlah wujudnya.
ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA mengibaratkan keadaan tersebut seperti bumi yang terkena hujan lebat lalu menumbuhkan tanaman-tanaman yang mengagumkan para petani dan membuat mereka riang dan gembira. Kemudian, berubah menjadi kering dan layu, hancur berguguran diterbangkan angin.
"Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan, kelengahan, perhiasan, dan saling bermegah-megahan di antara kamu serta berlomba-lomba dalam banyaknya harta dan anak keturunan. (Perumpamaannya adalah) seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani, lalu mengering dan kamu lihat menguning, kemudian hancur..." (QS. Al Hadid : 20)
Ada kata kata yang sering diucapkan "Berpikirlah dengan akal sehat". Jadi, akal bisa didefinisikan sebagai salah satu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk mengingat, menyimpulkan, menganalisis dan menilai apakah sesuai benar atau salah.
Sesungguhnya akal merupakan salah satu perangkat anugerah yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada manusia. “Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta adalah hati yang ada di dalam dada.” *(QS. Al Haj: 46)
Di dalam al-Qur’an banyak menganjurkan kepada manusia untuk meneliti alam semesta, mengkaji realitas-realitas yang ada di dalamnya agar manusia menemukan dan menyikap tabir-tabir rahasia kehidupan yang dapat mengangkat derajat dan mutu kemanusiaan sebagai makhluk Tuhan yang berakal diberikan wewenang penuh untuk mengatur dunia ini.
Katakanlah, ‘Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan Rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Yunus : 101).
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Tetaplah Rendah Hati Dengan Terus Bersyukur
PERJALANAN HIDUP manusia tidaklah selalu sesuai harapan, terkadang seorang harus melewati jalan terjal setelah beberapa waktu menikmati jalan yang landai. Hari-harinya pun penuh warna, terkadang gembira namun sewaktu- waktu ia dihampiri rasa sedih, duka dan nestapa.
Itulah hidup tidak selalu seperti yang diharapan, berharap sehat ternyata Allah hadirkan sakit, berharap bisa terus bersama ternyata ... Allah hadirkan perpisahan dan seterusnya. Tidak sedikit orang berusaha menggapai sesuatu yang kelihatannya baik, ia mati-matian mendapatkannya dan mengorbankan apapun yang ia miliki demi terwujudnya impian itu, padahal bisa jadi tanpa disadari hal itu tidak baik untuk dirinya menurut standart kehendak Allah.
Kesedihan yang berlebih umumnya bersumber karena hati tidak rela dengan yang terjadi yang tidak sesuai harapan. Padahal boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui (QS. Al-Baqarah : 216)
Maka bersandarlah kepada Allah ketika melakukan berbagai sebab dan ikhtiar. Karena disamping harapan dan ikhtiar manusia, ada kehendak Allah. Ketenangan hati akan muncul seiring dengan imannya seseorang terhadap takdir Allah yang menimpa dirinya, sehingga dia tidak bersedih atas hilangnya sesuatu yang dicintainya atau ketika mendapatkan sesuatu yang dibencinya, sebab semuanya itu terjadi dengan ketentuan Allah ...
Allah berfirman : Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikanNya kepadamu (QS. Al Hadiid : 23)
Jadilah orang yang kuat dengan bersandar pada keyaqinan, bahwa manusia tugasnya hanyalah berikhtiar semaksimal mungkin dan berdo'a, sedangkan hasil akhirnya adalah urusan Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu, minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan seandainya aku lakukan demikian dan demikian, akan tetapi hendaklah kau katakan ... ini sudah jadi qodar (kehendak) Allah, setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi, karena perkataanlah (seandainya) dapat membuka pintu syaitan (HR. Muslim 2664)
Hebat ... jika yang terjadi sesuai harapan, tetaplah rendah hati dengan terus bersyukur. Namun jika yang terjadi sebaliknya, janganlah berputus asa, tetap bisa bersabar ... menikmati yang tidak enak. InsyaAllah ada hikmah yang bisa dipetik manfaatnya.
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Semua Hanya Titipan
Saudaraku seiman rahimakumullah, ketahuilah bahwa ... tubuh atau badan kita ini adalah milik Allah Azza Wa Jalla, yang dititipkan kepada kita. Dahulu, tatkala pemilikNya menitipkan tubuh ini ke kita, Dia titipkan dalam keadaan bersih dan suci, dan suatu saat nanti pasti pemilikNya akan mengwmbilnya kembali. Dia mewajibkan untuk dikembalikan dalam keadaan bersih. Bukan dalam keadaan kotor.
Jangan terlambat membersihkan jiwa raga di dunia. Daripada harus dibersihkan oleh pemilikNya di akhirat kelak dengan bara api neraka. Berbahagialah yang suka membersihkan dirinya yang selalu mensucikan dirinya.
Allah Ta'ala berfirman: Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu (QS. Ash-Shams : 9). Kotoran apa yang harus dibersihkan ?? Kesyirikan : beribadah dan menghambakan diri kepada selain Allah Azza Wa Jalla, dan beragama tidak dengan agama Allah yaitu (Islam). Hal ini yang wajib dibersihkan dari diri setiap manusia
Bid'ah : Mengamalkan tuntunan Agama yang tidak pernah datang dari Allah Azza Wa Jalla dan RasulNya, dengan mengada-adakan perkara ibadah baru dalam agama. Maksiat : Mengikuti hawa nafsu dan syahwat untuk kesenangan dunia dengan melanggar larangan Allah seperti berzina (zina mata, zina hati, pacaran, berbuat riba, minum khomer, korupsi, mencuri, dll).
Untuk membersihkannya : ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu yang murni datang dari Allah Azza Wa Jalla dan RasulNya melalui Alqur’an dan Alhadits. Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf, seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat- ayatNya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As sunnah), dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata (QS. Al-Jumu’ah : 2)
Amal Shalih : Mengamalkan ilmu dengan istiqomah, melakukan ibadah dan ketaatan kepada Allah Azza Wa Jalla. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan- perbuatan yang buruk, itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. (QS. Hud : 114)
Ibnul Jauzi rahimahullah berkata Barang siapa yang menyukai amalannya tidak terputus setelah ia meninggal, maka ... hendaknya ia menyebarkan ilmu yang bermanfaat, (At-Tadzkirah 55). Barakallah fiik.
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Jadilah Orang Baik
Imam Al-Ghazali berkata .... semua manusia celaka, kecuali orang-orang yang berilmu, para ilmuwan inipun celaka, kecuali mereka yang mengamalkan ilmunya, dan ..... yang beramalpun celaka, kecuali mereka yang tulus ikhlas.
Tak perlu susah payah agar disukai orang, karena yang membolak balik hati adalah Allah, maka cukuplah jadi orang baik, tidak perlu mikir apa kata orang, yang ikhlas saja karena yang kita tuju dalam hidup ini adalah ridha Allah bukan ridha mereka.
Rajin-rajinlah berbisik hal yang baik kedalam hati, niscaya Allah jauhkan kita dari sifat sombong, hasad, dan dengki. Bertemu orang yang lebih miskin berbisiklah ....., "sungguh dia beruntung, kelak di akhirat dia ringan dalam hisabnya"
Bertemu dengan orang yang lebih kaya .... berbisiklah ... "sungguh dia beruntung, pasti sedekahnya banyak tak terbendung". Bertemu orang yang usianya lebih muda dari kita, berbisiklah ... "dosa mereka masih sedikit dibanding aku"
Bertemu orang yang usianya lebih tua dari kita, berbisiklah ..... "pastilah taubatnya lebih banyak dibanding aku". Bertemu orang yang ujian hidupnya seperti tak pernah berhenti, berbisiklah ....., "aduhai, betapa banyak dosanya yang telah Allah gugurkan"
Bertemu orang yang sedikit ujian hidupnya, berbisiklah "sungguh dia telah menyimpan banyak amal sholih tersembunyi yang tak terlihat mata manusia". Ah ..... jika hati rajin mendengar bisikan- bisikan seperti ini, maka tak ada ruang lagi buat syaitan untuk membisikkan keburukan kepadanya. Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qulubana 'Ala Thoatika wa 'Ala dinika.
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Y a q i n l a h
Bahagiamu hari ini mungkin karena kemarin engkau pernah bersusah payah atau sakit. Senyummu hari ini mungkin karena kemarin engkau pernah menangis atau terluka. Suksesmu hari ini mungkin karena kemarin engkau pernah gagal namun tetap berusaha keras.
Begitulah Allah Maha adil, pasti akan tiba masanya dimana jejak-jejak sakit, tangis, lelah dan lukamu disana seketika sirna diganti dengan senyum bahagia. Maka bersabarlah dalam menghadapi setiap kepahitan hidup karena setiap kebahagiaan tidak selalu hadir dibungkus dengan sesuatu yang indah namun kadang kala juga dibungkus dengan musibah
Oleh karena itu kita harus tetap berprasangka baik kepadaNya, dan kita harus meyaqini bahwa apa yang kita alami tersebut akan membawa kebaikan bagi kita, meskipun kadang itu terasa berat, pahit dan menyakitkan.
Sebab Allah Ta’ala telah ber-firman : Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah Maha mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui, (QS. Al Baqarah : 216)
Dialah pemilik sebaik-baiknya rencana dan Dia Maha Tahu yang terbaik bagi kita, maka ... sudah sepantasnya kita harus percaya dan yaqin, karena bisa jadi dibalik tetesan air mata akan ada sejuta senyuman menanti dan dibalik luka hati ada kebahagiaan yang akan menyambut, dibalik kepahitan hidup ada sesuatu yang manis dan indah akan datang, dan dibalik kehilangan akan ada ganti yang lebih baik.
Semoga kita ridha dan mampu bersabar, dalam menghadapi setiap ujian dariNya. Yaqinlah bahwa nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala selalu lebih besar dari rasa sakitmu, dan musibah yang kadang hadir tak lain hanya karena Allah rindu ... rindu rintihanmu, dan ingin memberikan hadiah terbaik untukmu.
Lantas mengapa kita terlalu bersedih menghadapinya ... Yaa Allah berikan kami taufik yang membuat kami selalu merindukanMu sehingga kami tidak sibuk dengan selainMu. Yaa Allah berikan kami kecintaan pada rasa syukur kepadaMu sehingga tidak ada lagi keresahan dan kegelisahan hati atas ketentuanMu (fim)
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Belajar Diam Lebih Susah dari Belajar Bicara
Kalau tidak ada kelainan... rata-rata manusia membutuhkan waktu paling lama "dua tahun" dari sejak ia dilahirkan untuk dapat "berbicara" namun ... butuh puluhan tahun untuk belajar "Diam" dan menjaga lisannya.
Islam telah memberi "rambu-rambu" tentang kapan kita harus berbicara dan kapan kita harus diam ... Tidak semua yang kita ketahui harus diungkapkan, tidak semua yang kita dengar harus dibicarakan. Karena seringkali Diam itu adalah pilihan terbaik yang membawa maslahat yang lebih besar.
Terkadang kita perlu bersikap pura-pura tidak tahu atau pura-pura tidak dengar, apalagi demi menjaga persatuan dan kedamaian. Bila semua yang kita ketahui selalu kita ungkapkan, maka ... seringkali ada hati yang tersakiti dan masalah semakin bermunculan, karena itu Islam merangkum pembicaraan yang baik dalam tiga hal, Allah Ta'ala berfirman:
Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali : (1). Menyuruh (orang) ber-Sedekah, (2). atau mengajak berbuat kebaikan, (3). atau mengadakan perdamaian diantara manusia, (QS. An-Nisa’ : 114)
Jika kita menengok pada sejarah para Nabi, kita akan menemukan banyak sikap mereka yang memilih untuk Diam, kecuali ... pada hal-hal yang harus disampaikannya. Terkadang mereka mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, tapi ... mereka memilih diam agar masalah itu tidak menjadi semakin besar dan cepat berlalu.
Setelah anak-anak Nabi Ya’qub membuang Yusuf kedalam sumur, mereka pulang dan menghadap kepada ayah mereka, mulailah bermacam alasan diungkapkan dan kebohongan disampaikan. Nabi Ya’qub tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi ... beliau lebih memilih diam dan berpaling dari mereka ... dan Dia (Yakub) berpaling dari mereka (anak anaknya) seraya berkata ... “Aduhai dukacitaku terhadap Yusuf", (QS.Yusuf : 84)
Nabi Yusuf pun ketika mendengar kebohongan kebohongan yang disampaikan oleh saudara saudaranya, beliau tidak langsung menegur mereka, Yusuf tahu persis bahwa semua yang mereka katakan itu bohong tapi Yusuf lebih memilih Diam ...
maka Yusuf menyembunyikan (kejengkelan) dalam hatinya dan tidak ditampakkannya kepada mereka (QS.Yusuf : 77). Begitu pula yang dilakukan oleh Sayidah Maryam AS, ketika beliau berpuasa dari berbicara kepada siapapun, maka ... aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini”, (QS. Maryam : 26). Artinya, tidak semua yang kita ketahui bisa kita ungkapkan, karena itu belajar diam jauh lebih sulit dari belajar berbicara. Semoga ada hikmah yang bisa kita petik. (fim)
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 12 Syawal 1444 H - Selasa 02 Mei 2023 refrensi dari alquran dan alhadits
Empat Fase Adzab bagi Pendzalim
SABTU 29 April lalu, topik yang penulis sampaikan tentang Kewajiban Membela Orang yang Didzalimi. Hari ini, melanjutkan soal kedzaliman, yaitu kenapa adzab bagi pendzalim tidak langsung ditimpakan?
Banyak orang mengira bahwa hukuman Allah kepada orang dzalim itu harus cepat, langsung setelah kedzaliman itu terjadi. Orang dzalim itu melewati 4 fase. Ini yang harus kita pahami. Fasenya antara lain :
Fase ke-1 : "Pembiaran dan penangguhan (al imhal, al imla) dan Aku akan memberikan tenggang waktu kepada mereka. Sungguh rencanaKu amat tangguh (terencana, kuat, dan tidak ada yang menandinginya)" (QS. Al-A'rôf : 183)
Fase ke-2 : Al-Istidrôj ... menarik sedikit demi sedikit kepada kehancuran, dengan memberikan banyak kenikmatan dan melalaikan mereka untuk mensyukurinya), akan Kami biarkan mereka berangsur- angsur (kearah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui," (QS. Al-A'rôf : 182)
Bukan berarti dunia jadi sempit bagi si dzalim, akan tetapi dunia dibukakan baginya, kedudukannya naik, diluaskan baginya segala kelezatan dunia, Allah beri dia apa yang dia inginkan dan harapkan, bahkan ... Allah kasih lebih dari yang dia inginkan, karena kata "ad-darj'' menunjukkan suatu hal yang tinggi/diatas, sedangkan kata "ad-dark" menunjukkan suatu hal yang rendah/dibawah
Fase ke-3 : "At-Tazjin" (syaitan menjadikan indah perbuatan buruk mereka), syaitan telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan (buruk) mereka ... (QS. Al-'Ankabût : 38). Di fase ini, hati si dzalim "mati", ia melihat segala tindak tanduknya adalah "baik", bahkan ... ia melihat hal yang dipandangnya itu "wajib" dilakukan. Kehidupan dihatinya tidak kembali lagi, kehidupan (hati) yang bisa mencela atas kejahatan yang ia lakukan
Fase ke-4 : "Al-Akhdz" (siksa dari Allah), dan begitulah siksa Tuhanmu apabila Dia menyiksa (penduduk) negeri negeri yang berbuat dzalim, sungguh, siksaNya sangat pedih, sangat berat (QS. Hûd : 102),
Di fase inilah adzab dari Allah turun secara berangsur- angsur kepada si dzalim, dan adzabnya amat pedih, maka ... janganlah engkau (Muhammad) tergesa -gesa (memintakan adzab) terhadap mereka, karena Kami menghitung dengan hitungan teliti (datangnya hari siksaan) untuk mereka, (QS. Maryam : 84). Wahai dzat yang senantiasa hidup dan terjaga, dengan curahan kasih sayangMU, kami mohon perlindungan, wahai dzat pemberi naungan dan perlindungan ... Lindungilah kami. (fim)
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 11 Syawal 1444 H - Senin 01 Mei 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Hidup Sangat Sebentar
Perasaan baru kemarin masuk SMA, sekarang sudah mau kuliah ... Perasaan baru kemarin anak kita main-main dan kita gendong-gendong, sekarang sudah minta nikah ... Perasaan baru kemarin anak nikah, sekarang sudah memberi banyak cucu ... Perasaan baru kemarin bertemu dengan sahabat- sabahatku, sekarang satu-persatu mereka mulai berpulang menghadap Allah, di usia yang sudah puluhan tahun ini ...
Demikianlah, dunia ini terasa sangat sebentar, sedangkan akhirat adalah kampung abadi, kekal dan dikekalkan selama-lamanya, tetapi mengapa kita selalu melupakan akhirat ... ???
Dunia ini sangat singkat, jika dibandingkan dengan kehidupan satu hari di akhirat yang setara 1.000 tahun di dunia. Allah berfirman : "Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu" (QS. Al Hajj : 47)
Umur manusia rata- rata adalah 60-70 tahun, sebagaimana dalam hadits : "Umur umur umatku antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit orang yang bisa melampui umur tersebut". (HR. Ibnu Majah). Jika satu hari akhirat sama dengan 1.000 tahun sementara umur manusia 60-70 tahun (rata-rata = 65),
maka ... kehidupan di dunia kurang lebih hanya 1,5 jam saja kehidupan di akhirat. Karenanya berbagai kesenangan dunia yang melalaikan kita akan akhirat, adalah kesenangan yang sangatlah sebentar. Allah berfirman : "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang- orang yang bertaqwa" (QS. An NIsa’ :77)
"Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan" (QS. Ali Imran :185). Semoga kita selalu ingat kampung abadi akhirat dan dunia tidak melalaikan kita. Jadikan motto hidup kita : Dunia di tangan, Akhirat selalu di hati. (fim)
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Artikel lainnya :
✔️ 4-fase-azab-bagi-orang-zalim
✔️ bekal-akal-untuk-menjemput-rezeki
✔️ belajarlah-untuk-diam-meski-susah
✔️ bersabar-ketika-harapan-tak-sesuai-kenyataan
✔️ bersyukur-atas-ujian-kebaikan-dan-keburukan
✔️ cara-allah-menyelamatkan-orang-beriman
✔️ cinta-dunia-yang-membuat-buta-hati
✔️ dunia-di-tangan-akhirat-di-hati
✔️ gunakan-akal-jagalah-hati & buang-kesombongan
✔️ hati-hati-memakan-harta-secara-batil
✔️ hidayah-datang-dari-nasihat-yg-getarkan-hati
✔️ keberkahan-alquran-yang-teramat-banyak
✔️ kebohongan-itu-induk-berbagai-perkara-buruk
✔️ keridaan-allah-bukan-keridaan-manusia
✔️ laknat-allah-tegas-bagi-koruptor
✔️ larangan-sembunyikan-kebenaran & saksi-palsu
✔️ lisan-yang-basah-dengan-doa-dan-sujud-syukur
✔️ bersihkan-diri-di-dunia-tdk-menunggu-di-akhirat
✔️ mengejar-bayangan-semu-atau-menuju-kepastian
✔️ Hati2 muslim-yg-punya-kebiasaan-ingkar-janji
✔️ tanda-tanda-allah-mencintaimu
✔️ tatkala-impian-tak-sesuai-harapan
✔️ tetap-lembut-kepada-orang-yg-telah-menyakitimu
✔️ wartawan tanpa pensiun, panggilan jiwa jadi-anggota-dewan
✔️ waspada-fitnah-hiasi-ibadah-dengan-akhlak
✔️ yakinlah-allah-pemilik-rencana-terbaik
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM, 10 Syawal 1444 H - Ahad 30 April 2023
Membela yang Terdzalimi
Islam tidak hanya melarang kita berbuat dzalim. Bahkan Islam melarang kita untuk condong ataupun bekerja sama dengan orang dzalim. Bagaimana cara kita bersikap dihadapan kedzaliman, fitnah serta rayuan dunia yang tak pernah ada habisnya.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman : "Dan janganlah kamu cenderung kepada orang yang dzalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, sedangkan kamu tidak mempunyai seorang penolongpun selain Allah, sehingga kamu tidak akan diberikan pertolongan, (QS. Hud (11) : 113). Ayat ini memberikan beberapa poin penting yang perlu kita renungkan :
(1). Jangan pernah mendekati, condong bahkan bekerja sama dengan orang-orang dzalim, mereka yang berbuat dzalim bukan hanya pemimpin diktator atau penguasa tirani, tapi seluruh pelaku kedzaliman tanpa terkecuali. Misal, kedzaliman dalam bentuk ekonomi dengan memotong rezeki orang lain, menjadikan mereka kesulitan memperoleh penghidupan, pekerjaan ataupun tempat tinggal.
(2). Mereka yang condong dan rela dengan orang dzalim akan mendapatkan dua konsekuensinya : di akhirat mendapat siksa api neraka yang menyebabkan kamu disentuh api neraka. di dunia tidak pernah memperoleh pertolongan Allah, sehingga kamu tidak akan diberikan pertolongan.
Karena itu berhati- hatilah dalam mendekati orang dzalim, jangan pernah mengiyakan atau menyetujui rencana dzalim mereka, karena condongnya hati kita kepada mereka saja memberi konsekuensi yang amat berat di dunia maupun di akhirat, apalagi jika kita bekerja sama dengan mereka ... ??? Sayyidina Ali bin Abi Tholib pernah berpesan kepada kedua putranya ... "jadikan diri kalian berdua musuh bagi orang dzalim dan pembela bagi orang yang terdzalimi" (fim)
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 9 Syawal 1444 H - Sabtu 29 April 2023
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Allah Pembeli Dagangan Kita
Kitab suci kita Al-Qur’an sering menganalogikan Alam ini seperti Pasar tempat jual beli. "Pembelinya adalah Allah". Barang dagangannya adalah "amal sholeh" dan harga dagangan itu adalah surga serta rahmat dan keridhaanNya.
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam- diam dan terang- terangan, mereka itu mengharapkan "perniagaan yang tidak akan merugi' (QS. Fathir : 29)
Atau dalam ayat lain Allah berfirman : "Sesungguhnya Allah telah "membeli" dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan "Surga" untuk mereka", (QS. At-Taubah : 111). Namun ... jika kita perhatikan lebih dalam, kita tidak akan menemukan sebuah transaksi seperti transaksi kita dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Mengapa demikian ... ??? Karena "transaksi dengan Allah" memiliki keunggulan dan keistimewaan yang "tidak didapatkan" dari transaksi yang lain. Apa saja keunggulan dari bertransaksi dengan Allah ... ???
Seluruh modal yang dimiliki "penjual" (manusia) adalah ... pemberian Allah, lalu Allah menjadi pembelinya ... Allah "menjadi pembeli sementara", Dia tidak membutuhkanNya, Allah tidak butuh kepada apapun, karena Dialah pemilik segala sesuatu.
Allah "membeli" dagangan manusia (amal sholeh) yang sedikit dengan "imbalan yang besar". Allah "mau membeli" dagangan itu, walaupun begitu kecil dan remeh. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar "zarrah"pun, niscaya dia akan melihat (balasan)Nya (QS. Al-Zalzalah : 7)
Terkadang 'harga belinya", Allah gandakan menjadi 10 kali lipat bahkan hingga 700 kali lipat seperti dalam surat Al-Baqarah : 261. Tidak cukup itu, masih "ditambah lagi dengan anugerah dan rahmatNya". Dan Dia menambah karuniaNya kepada mereka (QS. An-Nur (24):38)
Maka seorang yang berakal "pasti" tidak akan menyia-nyiakan transaksi yang begitu menguntungkan ini, namun sayangnya, banyak orang yang "menutup mata" dari kesempatan ini, mereka malah bertransaksi dengan selainNya, dan yang "lebih menyedihkan" ... mereka menjualnya dengan sesuatu yang "tak berharga".
Sayyidina Ali bin Abi Tholib berpesan ... "sungguh tidak ada harga yang pantas untuk diri kalian selain "Surga", maka ... janganlah kalian jual (diri kalian) kecuali dengaNya. Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung dan selalu "ber-transaksi dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala". Insyaa Allah ada hikmahnya, aamiin yaa rabbal alamiin... (fim)
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Renungan Akhir Pekan, 9 Syawal 1444 H, Sabtu 29 April 2023. fimdalimunthe55@gmail.com
Untuk Diingat Dicamkan. Apakah yang paling TAJAM di dunia ini ? Semua menjawab : Pedang !! Bukan. Ternyata yang paling Tajam adalah LIDAH MANUSIA. Karena melalui LIDAH MANUSIA dengan mudah Memfitnah, Menyakiti Hati, Melukai Perasaan.
Apakah yang paling JAUH dari diri kita di dunia ini ? Ada jawaban : Bulan, Matahari, Antariksa. Ternyata yang paling Jauh adalah MASA LALU. Karena siapa pun kita, bagaimana punk kita dan betapa pun kayanya kita, tetap tidak bisa kembali ke Masa Lalu. Apakah yang paling BESAR di dunia ini ? Ada yang bilang : Gunung, Bumi, Matahari.
Ternyata yang paling besar di dunia ini adalah NAFSU. Karena segala cara dihalalkan demi mewujudkan impian Nafsu duniawi. Oleh sebab itu hati hati dengan Hawa Nafsu. Apakah yang paling BERAT di dunia ini ? Ada yang mengatakan Besi, Baja, Gajah. Ternyata yang paling berat di dunia ini adalah JANJI. Karena paling gampang diucapkan tapi sulit Dilakukan.
Lalu Apakah yang paling RINGAN di dunia ini ? Ada yang jawab : Kapas, Angin, Debu, Daung Kering. Ternyata yang paling Ringan di dunia adalah Melupakan dan Meninggalkan Allah Tuhan Maha Pengasih. Karena banyak orang lantaran Harta, Tahta, Wanita dengan mudahnya meninggalkan Allah Tuhan Maha Penyayang.
Pertanyaan akhir, Apakah yang paling DEKAT di dunia ini ? Serentak menjawab : Orangtua, Suami-Istri, anak dan kerabat !!! Ternyata yang paling Dekat di dunia ini adalah KEMATIAN. Sebab Kematian pasti adanya dan bisa terjadi sewaktu-waktu. Insyaa Allah Renungan Akhir Pekan ini bermanfaat. Aamiin. (fim)
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 7 Syawal 1444 H - Kamis 27 April 2023
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu
PERNAHKAH KITA berdoa kepada Allah agar jantung kita tetap berdetak pagi ini ? Alhamdulillah saat ini kita menikmati pagi dengan jantung yang masih berdetak, padahal kita tidak pernah memintanya. Pernahkah kita berdoa kepada Allah agar mata kita tetap sehat sehingga dapat kembali menatap indahnya pagi ini..?
Alhamdulillah pagi ini kita bangun dengan mata yang sehat, padahal kita tidak pernah memintanya. Pernahkah kita berdoa kepada Allah agar pagi ini kita masih dalam keadaan sehat wal afiyat Alhamdulillah... Saat ini kita menikmati pagi dalam keadaan sehat wal afiyah, padahal kita tidak pernah memintanya.
Pernahkah kita berdoa kepada Allah agar pagi ini kita masih bisa berkumpul bersama keluarga tercinta ? Alhamdulillah.. Ternyata pagi ini semua anggota keluarga masih utuh dan semua dalam keadaan sehat wal afiyat, padahal kita tidak pernah memintanya.
Pernahkah kita berdoa kepada Allah agar mobil kita tidak mogok atau mengalami kecelakaan ?Alhamdulillah.. Pagi ini kita selamat sampai tujuan tanpa kurang sesuatu apapun, padahal kita tak pernah memintanya.
Kalau begitu.. pernahkah kita berfikir bahwa ternyata ada begitu banyak karunia Allah yang kita nikmati, padahal kita tak pernah memintanya. Lantas mengapa hanya karena satu do’a yang belum kunjung terjawab kita lalu berprasangka buruk kepada Allah. Kita seolah lupa semua karuniaNya.
Tanpa rasa malu lidah kitapun mengucapkan kalimat yang menggambarkan keputusasaan, “Saya sudah meminta.. tapi Allah tidak mengabulkan permintaanku”. Padahal bila Allah mengakhirkan pengabulan atas satu do’a pasti ada hikmahnya.
Bersyukurlah.. Karena kita masih dapat menikmati pagi dalam keadaan sehat. Semua organ tubuh masih berfungsi dengan baik. Kita juga masih bisa makan, minum dan menjalani aktifitas pagi dengan suka cita.
Padahal kita tak pernah mengangkat tangan ke langit dan berdoa meminta semua itu. Tapi Allah memberinya karena kasih sayangNya. Ternyata begitu banyak yang belum kita syukuri… Fabiayii ala irabbikumaa tukadziban. “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ?” (QS. Ar-Rahman). Mari ucapkan Alhamdulillah…
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 6 Syawal 1444 H - Rabu 26 April 2023 refrensi dari alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Berbuat Baik Mencegah Kemunkaran
KITA ADALAH UMAT terbaik apabila mengingatkan untuk berbuat kebaikan dan mencegah kemungkaran. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman di QS Ali Imran, ayat 110 : "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah."
Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. Janganlah kita menjadi orang orang yang dilaknati karena tidak saling mengingatkan, seperti orang orang Kafir bani Israil.
"Telah dilaknati orang- orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas." (QS. Al Maidah 78-79). Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.
Marilah kita menjadi orang yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, agar menjadi beruntung di akhir nanti. "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang- orang yang beruntung." (QS. Ali Imran : 104). Insyaa Allah bermanfaat, Selamat beraktivitas. Barakallahu fiikum. (fim)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 5 Syawal 1444 H - Selasa 25 April refrensi dari alquran alhadits
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu
TUGAS KITA hanyalah menyampaikan, bukan mengubah paksa orang lain. Sebagaimana firman Allah, "Dan kewajiban kami HANYALAH MENYAMPAIKAN (perintah Allah) dengan jelas.” (QS. Yasin: 17).
Syaikh Abdurrahman As-Sa’diy menjelaskan bahwa tugas kita hanya menyampaikan, apabila diterima maka alhamdulillah, apabila ditolak, maka sudah bukan kewajiban kita (mengubah paksa). Beliau berkata, (artinya) “Tugas kami hanyalah menyampaikan dengan ilmu yang jelas, kami lakukan dan kami jelaskan bagi kalian. Apabila kalian mendapat hidayah, maka itulah keberuntungan dan taufik bagi kalian. Apabila kalian tetap tersesat, maka tidak ada kewajiban bagi kami lagi (mengubah paksa).” (Tafsir As-Sa’diy)
Menyampaikan dengan ilmu ilmiah dan cara yang lembut dan hikmah inilah yang disebut dengan “hidayah al-irsyad wal bayan”. Semua bisa memberikan hidayah ini dengan ilmu, sebagaimana firman Allah pada Rasul-Nya Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Dan sesungguhnya kamu benar-benar MEMBERI HIDAYAH/petunjuk kepada jalan yang lurus” (QS. Asy-Syuuraa: 52)
Adapun memberikan mengubah orang lain. Maka ini hak khusus Allah yaitu memberikan “Hidayah at-taufiq”. Bahkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak bisa memberikan hidayah ini. Sebagaimana firman Allah, "Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi petunjuk (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang- orang yang mau menerima petunjuk”. (Al Qashash, 28 : 56). Berdakwah itu sederhana, apabila diterima Alhamdulillah. Bila ditolak, jangan dipaksa menerima. Jangan dimusuhi tetapi didoakan. Karena ia masih saudara kita seiman.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 4 Syawal 1444 H / Senin 24 April 2023
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu
SESUNGGUHNYA ketika kita berpuasa menahan lapar, maka sifat-sifat baik akan mengerumuni kita, bagai para sahabat yang ingin membantu kita. Puasa merupakan proses pendidikan (tahdziibun nafsi, tarbiyatur ruhaaniyah), yakni pembersihan jiwa mengubah diri menjadi seorang berakhlak terpuji dan menjauhkan diri dari akhlak tercela, seperti ria, serakah, sombong, takabur, khianat, zalim, dan sejenisnya.
Akhlak merupakan soko guru kelangsungan umat. Sabda Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam, "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia." Sabda Rasulullah lainnya menyebutkan, "Sesungguhnya tegaknya atau jayanya suatu umat atau bangsa lantaran akhlak mereka, jika akhlak mereka baik, umat atau bangsa tersebut akan baik atau sehat. Sebaliknya, kalau akhlak umat atau bangsa itu rusak, umat atau bangsa tersebut akan hancur. (HR. Bukhari)
Banyak orang yang ternyata hanya mimpi dan melamun beriman. Puasa telah menepiskan sifat buruk, jubah-jubah yang membawa seseorang merasa menjadi wakil Tuhan, dan syahwat-syahwat yang jadi hambatan serta menghijab atau menghalangi fitrah dari hakikatnya.
Sesungguhnya bukti iman itu adalah suatu aktivitas yang shaleh menuju Allah Sang Pencipta. Dan Jalan menuju hari raya Idul Fitri adalah berpuasa di bulan Ramadan. Disebut jalan, sebab di dalam puasa, memungkinkan dan tercakup makna bahwa seseorang akan menjumpai Idul Fitri, yang umumnya dipahami sebagai kembali ke kesucian, atau suci kembali.
Seluruh amalan kebaikan manusia akan dilipatgandakan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman, "Kecuali puasa. Sebab pahala puasa adalah untukKu. Dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Ia (orang yang berpuasa) telah meninggalkan syahwat dan makannya karenaKu," (HR. Bukhari-Muslim)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Renungan Pagi 28 Ramadlan - 19 april 2023
Bulan suci Ramadhan akan pergi. Tidak tahu apakah Kita akan ketemu lagi. Memang bulan Ramadhan akan kembali di waktu mendatang. Tapi, apakah Kita masih ada ketika bulan penuh maghfirah itu kembali ?
Itulah masalah yang diresahkan dan ditangisi orang orang mulia ketika akan ditinggal bulan Ramadhan. Mereka cemas, takut, gelisah tak berjumpa lagi dengan Ramadhan. Sehingga di akhir akhir Ramadhan mereka semakin giat, semangat dan berjibaku menghabiskan waktu untuk ibadah. Bahkan Nabi Shalallahu Alayhi Wasallam pun sampai mengencangkan ikatan sarungnya.
Rasanya baru kemarin Kita mengucapkan Ramadhan Mubarak sekarang Kita sudah sibuk merangkai kata untuk mengucapkan Ied Mubarak, Selamat Hari Raya Idul Fitri. Betapa celakanya orang yang ditinggal Ramadhan tapi dosanya tidak terampunkan. Adakah orang seperti itu ?
Suatu ketika Rasulallah hendak berkhutbah. Tiba tiba Rasulallah terdiam sambil mengucapkan aamiin aamiin aamiin. Setelah selesai khutbah Sahabat pun bertanya : Apakah yang Engkau aminkan Ya Rasulallah ?
Rasulallah menjawab : Tadi Malaikat Jibril mengucapkan 3 doa maka Aku ucapkan Aamiin 3x. Salah satu doa Malaikat Jibril adalah ; Sungguh celaka orang orang yang ditinggal Ramadhan tapi dosanya tidak terampunkan, maka Aku jawab Amin.
Masya Allah. Berarti ada yang tidak diampuni meskipun ampunan Allah di bulan Ramadhan sangat dahsyat. Mudah-mudahan dosa dosa Kita diampuni Allah sehingga Kita tidak termasuk mereka. Siapakah mereka ? Insya Allah di episode Renungan Pagi Ramadhan yang akan datang... Ied Mubarak 1444 H, taqabbalallahu mina wa minkum, taqabbal yaa kareem, ferryismirza fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Sebentar lagi bulan suci Ramadhan bulan Qur'an bulan penuh magfirah akan selesai. Dan kita lanjutkan dengan berzakat fithrah demi harta yang bersih suci. Hari kemenangan Iedul Fithri bukan sekedar kembali pada fitrah kita yang jujur, amanah, cerdas dan peduli; apalagi sekedar basa-basi bersalaman saling memaafkan tapi kemudian saling sikut-sikutan dan jegal-jegalan lagi. Merayakannya berarti mendeklarasikan bahwa kita kembali pada ekonomi bersih zakaty, meninggalkan ekonomi kotor ribawy yang saling peras merusak segala, memperbudak manusia dan memiskinkan sesama. Selamat iedul fitri 1syawal1444H - fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Catatan Ahad 18 Ramadhan 1444 H/ 09 April 2023 by FIM - Ferry Is Mirza
Cukup 2 Periode
Menyerahkan atau memberikan suatu urusan kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah saat kehancuran. (HR. Imam Buhori). KESALAHAN FUNDAMENTAL rakyat di negeri ini, ialah ketika menyerahkan urusan kepemimpinan negara yang sangat amat penting itu, kepada orang yang bukan ahlinya. Sekali lagi orang yang bukan ahlinya !
Akibatnya, sejak 2014 sampai hari ini di tahun 2023 kondisi bangsa dan negeri kita ini seakan mengalami titik konjungtur. Rakyat tidak lagi melihat kebenaran, kecerdasan dan integritas pemimpin yang mengarahkan jalan hidup berbangsa dan bernegara.
Rakyat tengah terperangkap pada kehidupan tanpa nilai, di mana arah dan orientasi rakyat bukan ditentukan oleh akal sehat, pemikiran besar kaum intelegencia. Dimensi materialisme telah berhasil merubah alam pemikiran, cara pandang manusia memahammi dunia. Kita temukan dunia kegelapan, dunia penindasan, dimana pemimpin yang hanya bisa mengumbar janji tanpa makna. Kita menyaksikan dunia tanpa kebenaran dan kejujuran, dunia bagai lorong panjang, berkelok dan tak bercahaya. Sepertinya kebenaran dan kejujuran itu menjadi barang mewah dan mahal.
Kita menyaksikan cara pandang politisi, pimpinan partai, penyelenggara negara dikendalikan oleh uang. Ternyata mereka bukan orang besar, bukan sejatinya pemimpin. Kebesaran dan kehormatan mereka bersifat artifisial belaka. Mereka hanya merasa besar dan terhormat karena uang dan jabatan, bukan martabat dan kehormatan. Sebaliknya tanpa uang mereka juga bukan siapa siapa.
Betapa ngerinya rakyat di negeri ini tidak lagi dipimpin oleh pemimpin yang amanah, berilmu dan berkejujuran, atau berintegritas. Melainkan pekerja tanpa visi dan pemikiran besar. Gambaran pemimpin saat ini hanyalah seorang tukang yang membangun jalan dengan modal uang pinjam. Tanpa uang mereka sangat tidak berharga, kehilangan nilai tawar. Seakan negeri ini kerdil, miskin dan minus nilai nilai peradaban kemanusiaan.
Padahal negeri ini terdiri dari susunan bangsa besar yang sarat dengan nilai nilai kebenaran, kebaikan dan kebajikan. Kemana ya hilangnya semua nilai itu ? Fenomena bangsa kita saat ini setelah 25 tahun reformasi seperti yang pernah dibayangkan Nabi Muhammad Shalallahu Alayhi Wasallam pada 15 abad silam. Bahwa pada suatu saat nanti dimana kehidupan manusia ditimpa oleh wabah kedustaan. Pembohong yang dipercayai, sedangkan orang benar didustai. Pengkhianat diberikan amanah dipercayai, namun orang jujur justeru dikhianati bahkan menjadi musuh bagi negara.
Dan pada saat itu Ruwaibidhah yang berbicara. Para sahabat bertanya, siapakah Ruwaibidhah itu ya Rasulallah ? Seorang laki laki bodoh tetapi ia membicarakan tentang urusan orang banyak, jawab Rasulallah Shalallahu Alayhi Wasallam. (HR. Ibnu Majah)
Sekali lagi krisis dilematis negeri ini, disebabkan rakyat menyerahkan urusan negara bukan pada mereka yang ahli dan berkemampuan secara ilmu dan moral untuk mengurus negeri. Pelajaran mahal yang diambil, agar tidak terulang kembali.
Olehnya tugas kita untuk menyelamatkan urusan negara, kita perlu memberikan tugas kepemimpinan negara kepada suatu generasi yang dipandang memiliki kelayakan. Beragama, berilmu dan berintegritas. Tempat rakyat bersandar, bertanya, dan bangga sebagai warga.
Namun sebaliknya, apabila kita memberikan suatu urusan kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah saat kehancuran. (HR. Imam Buhori). Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban atas setiap perkara yang telah dikerjakan. (HR. Ibnu Umar RA)
Pemimpin, merupakan kategori yang terdidik dan terpelajar, yaitu mereka melakukan sesuatu berdasarkan formulasi permasalahan. Dan setiap pemimpin menyelesaikan masalah dengan ilmu dan pengatahuan yang dimiliki. Ilmu yang mengorientasikan proses untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
Allah berfirman : "Janganlah kamu sekalian melakukan suatu perbuatan, jika kamu tidak punya ilmu atasnya, karena sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan fikiranmu akan diminta pertanggung jawaban." (QS. al Isra: 36)
Negeri ini dipenuhi KEJAHATAN Korupsi secara masif sistemik terstruktur, merajalela di setiap level instutusi penyelenggara pemerintahan. Hutang melampaui batas yang dibolehkan konstitusi. Pengelolaan industri pertambangan yang tidak transparan, eksploitatif dan diskriminatif, sehingga menimbulkan gejolak sosial dan perlawanan di berbagai tempat. Begitu juga industri pertambangan batu bara dan kelapa sawit dengan mematok matok tanah milik rakyat tanpa prosedur.
Ketika rakyat dan tokoh agama menyoal dan meluruskan berbagai distorsi dan manipulasi bernegara dengan bahasa agama, justru dituduh sebagai pelaku kejahatan. Rakyat dan tokoh agama disudutkan dengan senjata laras panjang dituduh radikal anti NKRI, anti Pancasila, makar, teroris fundamentalis dan berbagai stigmatisasi negatif lainnya.
Sekarang Presiden Jokowi mengalami goncangan, panik, dihantui oleh berbagai kecemasan, karena belum punya tempat lending yang nyaman pasca 2024 nanti. Artinya dapat difahami bahwa Jokowi meninggalkan legaci buruk, yang menjadi beban politik yang sangat memalukan bagi rakyat. Buktinya Jokowi ikut cawe cawe memumuskan pencapresan, yang menggantikannya, agar aman nantinya.
Keterlibatan Jokowi ikut mengurus Capres bersama beberapa partai pendukung di kabinet dengan membuat koalisi besar, sesuatu yang sangat memalukan. Jokowi merupakan cermin pemimpin tidak memiliki moral politik. Untuk apa kolaisi besar bila koalisi tanpa pikiran negarawan. Semua orang tentu faham bahwa apa yang sedang direkayasa oleh Jokowi hanyalah untuk memperpanjang status quo kekuasaan, yang menjadi perpanjangan tangan oligarki ?
Tetapi di sisi lain Jokowi selaku Presiden justru abai terhadap kondisi bangsa yang terus bergerak dinamis. Rakyat menghendaki perubahan politik, yaitu kepemimpinan politik baru yang tidak lagi bersama oligarki.
Mestinya Jokowi menyadari bahwa keberadaanya sebagai Presiden sarat kontradiksi. Rezim pemerintahannya korup, agen oligarki, minus kebenaran dan kejujuran. Fenomena ini menggambarkan bahwa Jokowi sudah ditinggalkan rakyat. Dan saat ini menuju electoral 2024, rakyat sudah memiliki alam pemikiran politik perubahan yang progresif. Berarti era Jokowi telah selesai. No way. Cukup 2 Periode. (fim)
fimdalimunthe55@gmail.com. Sekertaris DKP Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Artikel lainnya :
✔️ kewajiban-membela-orang-yang-dizalimi
✔️ allah-pembeli-dagangan-kita
✔️ dua-belas-keajaiban-salat-tahajud
✔️ berbuat-baik-mencegah-kemungkaran
✔️ berdakwah-itu-bukan-memaksa
✔️ akhirnya-kita-berpisah-dengan-ramadan
✔️ realisasi-syukur-bada-ramadan
✔️ sedekah-di-bulan-ramadan-besar-pahalanya
✔️ dagelan-kasus-cuci-uang-wes-ewes-bablas-angine
✔️ semoga-dosa-dosa-kita-diampuni-selama-ramadan
✔️ tanda-tanda-mendapat-lailatul-qadar
✔️ meniru-nabi-di-sepuluh-terakhir-ramadan
✔️ puasa-sabar-dan-syukur-pilarnya-iman-agar-takwa
✔️ waktu-sahur-banyak-istighfar-daripada-nonton-tv
✔️ berbuka-puasa-meniru-rasulallah
✔️ firli-antara-jokowi-dan-oligarki
✔️ puasa-kembali-menuju-fitrah
✔️ puasa-adalah-imtaq-kpd-allah-berpahala-tiada-tara
✔️ gaduh-piala-dunia-u20-hingga-jokowi mbalelo
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM, 25 Syaban 1444 H - Sabtu 18 Maret 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA menjelaskan kepada manusia bahwa kehidupan dan kesenangan dunia hanyalah seperti mainan dan sesuatu yang lucu, sebagai bahan tertawaan dan perhiasan untuk melengkapi dandanan mereka.
Lebih lanjut, para penghuni dunia berbangga-bangga dengan harta dan keturunan yang dianugerahkan kepadanya. Padahal dunia sifatnya sementara dan hanya berlangsung beberapa saat lalu hilang lenyap dan berakhirlah wujudnya.
ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA mengibaratkan keadaan tersebut seperti bumi yang terkena hujan lebat lalu menumbuhkan tanaman-tanaman yang mengagumkan para petani dan membuat mereka riang dan gembira. Kemudian, berubah menjadi kering dan layu, hancur berguguran diterbangkan angin.
"Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan, kelengahan, perhiasan, dan saling bermegah-megahan di antara kamu serta berlomba-lomba dalam banyaknya harta dan anak keturunan. (Perumpamaannya adalah) seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani, lalu mengering dan kamu lihat menguning, kemudian hancur..." (QS. Al Hadid : 20)
Ada kata kata yang sering diucapkan "Berpikirlah dengan akal sehat". Jadi, akal bisa didefinisikan sebagai salah satu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk mengingat, menyimpulkan, menganalisis dan menilai apakah sesuai benar atau salah.
Sesungguhnya akal merupakan salah satu perangkat anugerah yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada manusia. “Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta adalah hati yang ada di dalam dada.” (QS. Al Haj: 46)
Di dalam al-Qur’an banyak menganjurkan kepada manusia untuk meneliti alam semesta, mengkaji realitas-realitas yang ada di dalamnya agar manusia menemukan dan menyikap tabir-tabir rahasia kehidupan yang dapat mengangkat derajat dan mutu kemanusiaan sebagai makhluk Tuhan yang berakal diberikan wewenang penuh untuk mengatur dunia ini.
Katakanlah, ‘Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan Rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Yunus : 101)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 24 Syaban 1444 H - Jumat 17 Maret 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
PERNAKAH SETIAP PAGI KITA BERDOA kepada Allah agar jantung kita tetap berdekak pagi ini ?Alhamdulillah saat ini kita menikmati pagi dengan jantung yang masih berdetak. Padahal kita tidak pernah memintanya.
Pernahkah kita berdoa kepada Allah agar mata kita tetap sehat sehingga dapat kembali menatap indahnya pagi ini ? Alhamdulillah pagi ini kita bangun dengan mata yang sehat. Padahal kita tidak pernah memintanya.
Pernahkah kita berdoa kepada Allah agar pagi ini kita masih dalam keadaan sehat wal afiyat ?Alhamdulillah..saat ini kita menikmati pagi dalam keadaan sehat wal afiyah. Padahal kita tidak pernah memintanya.
Pernahkah kita berdoa kepada Allah agar pagi ini kita masih bisa berkumpul bersama keluarga tercinta ?Alhamdulillah... ternyata pagi ini semua anggota keluarga masih utuh dan semua dalam keadaan sehat wal afiyat. Padahal kita tidak pernah memintanya.
Pernahkah kita berdoa kepada Allah agar mobil kita tidak mogok atau kecelakaan ?Alhamdulillah... pagi ini kita selamat sampai tujuan tanpa kurang sesuatu apapun, padahal kita tak pernah memintanya. Kalau begitu... pernahkah kita berfikir bahwa ternyata ada begitu banyak karunia Allah yang kita nikmati. Padahal kita tak pernah memintanya.
Lantas mengapa hanya karena satu do’a yang belum kunjung berjawab kita lalu berprasangka buruk kepada Allah. Kita seolah lupa semua karuniaNya. Tanpa rasa malu lidah kitapun mengucapkan kalimat yang menggambarkan keputusasaan, “Saya sudah meminta.. tapi Allah tidak mengabulkan permintaanku”.
Padahal bila Allah mengakhirkan pengabulan atas satu do’a pasti ada hikmahnya. Bersyukurlah.. karena kita masih dapat menikmati pagi dalam keadaan sehat, semua organ tubuh masih berfungsi dengan baik, kita juga masih bisa makan, minum dan menjalani aktifitas pagi dengan suka cita.
Padahal kita tak pernah mengangkat tangan ke langit dan berdoa meminta semua itu. Tapi Allah memberinya karena kasih sayangNya. Ternyata begitu banyak yang belum kita syukuri… Fabiayii ala irabbi kuma tukadziba. “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman). Mari kita bersyukur dan ucapkan Alhamdulillah...
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 24 Syaban 1444 H - Kamis 16 Maret 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
MODERNISASI MERUPAKAN TANDA KEMAJUAN ilmu pengetahuan manusia seringkali tidak sejalan dengan kondisi iman dan takwa. Orang yang bersifat tamak, ingin menang sendiri, dan sombong, banyak lahir di era modern ini. Semisal : saudara kita tetangga kita, satu rumah, satu kampung, satu sekolah / kuliah, satu pekerjaan /kantor, satu relasi kerja / dagang, satu organisasi dan lainnya di lingkungan kita.
Tidak sedikit orang yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan nikmat dunia yang diinginkan oleh hawa nafsunya. Tindakan korupsi, perampokan, pembegalan, penyelundupan, pengedaran narkoba, pencurian, penipuan model bisnis Robot ATG yang dilakukan para crazy rich merupakan beberapa contoh cara yang tidak halal untuk mendapatkan harta dan marak sekali diberitakan di media dan seringkali meresahkan dan merugikan masyarakat.
Contoh si Wahyu Kenzo yang menipu uang senilai 9T milik 25 ribu nasabah. "Akan datang suatu masa pada umat manusia, mereka tidak peduli lagi dengan cara untuk mendapatkan harta, apakah melalui cara yang halal ataukah dengan cara yang haram.” (HR. Bukhari)
Sesungguhnya halal- haram tidak hanya mencakup makanan dan minuman yang kita konsumsi, akan tetapi lebih dari itu, halal haram merupakan persoalan kehidupan manusia secara keseluruhan. "Hai orang orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar benar hanya kepadaNya kamu beribadah.” (QS. Al Baqarah :172)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 22 Syaban 1444 H - Selasa 14 Maret 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
JUJUR YANG MENYELAMATKAN
Sufyan At-Tsauri menceritakan bahwa ada seorang tua yang sangat terkenal dengan kejujurannya berasal dari suku Asyja’ bernama Rib’iy. Seluruh sukunya mengenalnya sebagai sosok yang tidak pernah berdusta selama hidupnya.
Suatu ketika Gubernur Hajjaj bin Yusuf At-Tsaqafi yang terkenal degan kekejaman dan kelalimannya mendengar dari seseorang suku Asyja tentang kesohoran Rib’iy yang tidak pernah berdusta, dan melaporkan bahwa kedua puteranya yang diperintahkan untuk pergi perang melarikan diri menghindar dari seruan tersebut bersembunyi di dalam rumahnya, sementara kebiasaan bengis Hajjaj membunuh setiap orang yang tidak mematuhi perintahnya.
Berkata lelaki yang melaporakan perihal kejujuran Rib’iy kepada Hajjaj: Wahai Panglima semua kaumnya mengangap Rib’iy tidak akan pernah berdusta, tapi sekarang ku yakin dia akan berdusta padamu, utuslah pasukanmu ke rumahnya untuk menanyakan kedua puteranya yang enggan berperang bersamamu, sesungguhnya keduanya ada di dalam rumahnya dan dia pastihari ini akan berdusta terhadap para pengawalmu untuk melindungi kedua puteranya.
Maka Hajjaj segera mengutus pengawalnya ke rumah rib’iy untuk membuktikan kebenaran ucapan orang tersebut. Sesampainya di depan rumah para pengawal Hajjja segera bertanya kepada Rib’iy: Dimana kedua puteramu bersembunyi?, Rib’iy dengan penuh kejujuran menjawab: keduanya ada di dalam rumah.
Dengan kejujuran orang tua tersebut, Hajjaj terharu dan membebaskan kedua puteranya dari ancaman kematian, dan semangkin yakinlah kaum Ribiy- suku Asyja’- bahwa beliau tidak akan pernah berdusta. Subhanaallah, betapa mahalnya kejujuran dan betapa dahsyatnya buah yang didapat darinya sekalipun tampak pahit bagaikan buah hanzal. Lihatlah bagaimana kejujuran sanga ayah telah menyelamatkan dua pemuda tersebut dari kematian.
Banyak orang menganggap bahwa dengan dusta dia akan mencapai tujuan dan ambisinya. sebaliknya jujur akan menjadi penghalang baginya untuk meraih apa yang dicita- citakan, bahkan moto hidup mereka adalah jujur terbujur, maksudnya siapa yang jujur pasti akan tersingkir.
Dalam realita kehidupan, terkadang ungkapan di atas seolah terbukti, siapa yang jujur pasti disingkirkan, yang pintar melakukan tipu muslihat, karirnya terangkat dan terhormat. Apalagi seperti zaman kita ini, sangatlah sesuai dengan apa yang telah disabdakan Nabi Shallalahu A’laihi Wasallam : Akan datang pada manusia tahun-tahun yang penuh dengan tipuan, para pendusta dianggap orang jujur sementara orang yang jujur dituduh pendusta, zaman ketika diberikan amanah kepada orang yang berkhianat, sementara orang yang amanah akan diaggap berkhianat, zaman tatkala yang patut berbicara adalah para ruwaibidah, maka ditanyakan kepada Nabi: apa itu ruwaibidhah ? Beliau menjawab: orang bodoh yang berbicara tentang urusan orang banyak” (HR. Ibnu Majah- Ahmad)
Walaupun tampaknya dusta itu dapat menyelamatkan seseorang, tetapi sifatnya sementara…lambat laun kedustaannya akan terbongkar, boroknya akan tersingkap, seiring dengan itu pujian yang dia peroleh akan berubah menjadi celaan dan hinaan.
Sepandai-pandai tupai melompat suatu saat akan terjatuh jua, itulah ungkapan pribahasa kita yang menunjukkan sehebat apa kejelekan disembunyikan, lambat laun akan diketahui juga. seandainya dustanya berhasil dia sembunyikan di dunia kelak di hari kiamat akan permaklumkan kepada orang banyak segala kebusukannya, pada hari segala yang disembunyikan manusia akan terungkap, Allah berfirman: Pada hari disingkap segala yang dirahasiakan.” (QS. At-Thariq : 9)
Berkata Ibnu Katsir menafsirkan ayat di atas: yaitu akan ditampakkan segala yang tersembunyi di dalam dada manusia. Dalam hadis yang terdapat di sahih Bukhari dan Muslim Rasulullah bersabda:
Akan dipancangkan kelak pada hari kiamat bendera dibokong para pendusta dan akan diserukan: inilah penghianatan si pendusta fulan bin fulan. Lihatlah betapa lihainya kaum munafiq di masa Rasulullah berdusta untuk menyelamatkan diri dan mencapai tujuan-tujuan mereka toh akhirnya borok mereka tersingkap dan celaan terhadap mereka diungkapkan dalam bentuk Alquran yang dibaca sepanjang zaman. Karena itulah diantara syarat sahnya ucapan syahadat seorang adalah jujur dan sebaliknya pembatalnya adalah dusta.
Allah telah menempatkan kaum munafiq di kerak neraka yang paling bawah atas balasan kedustaan mereka dalam firmannya : Sesungguhnya orang-orang munafiq di kerak neraka terendah dan kamu tidak akan pernah mendapatkan bagi mereka seorang penolongpun."(QS. An-Nisa: 145)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 21 Syaban 1444 H - Senin 13 Maret 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
PADA SITUASI KONDISI SEKARANG INI, banyak orang yangg suka menyembunyikan kebenaran dan membuat kesaksian palsu. Dimana baginya itu yang penting aman. “Sungguh, orang- orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu kitab, dan menjualnya dengan harga murah, mereka hanya menelan api neraka ke dalam perutnya, dan Allah tidak akan menyapa mereka pada hari kiamat, dan tidak akan menyucikan mereka. Mereka akan mendapat azab yang sangat pedih.” (QS. Al-Baqarah : 174)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala melarang seseorang menyembunyikan kebenaran yang telah datang. Bahkan Allah juga menyebutkan ancaman bagi mereka yang melanggarnya. “Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya” (QS. Al-Baqarah : 42)
“Engkau akan mendapati orang- orang yang ahli akhirat tidak memikirkan (harta) dunia yang hilang dari mereka". Jika dunia itu datang; mereka menerimanya dan jika dunia itu hilang, mereka tidak memikirkannya.
Oleh karena itu, jangan terlalu memikirkan dunia yang hilang dari kita. Karena dipikirkan atau tidak, itu tidak akan mengubah takdir kita. Untuk apa kita dibuat stres olehnya..?! Bukankah pada akhirnya nanti, dunia itu akan meninggalkan kita, dan tidak mau menemani lagi.
Tidak ada faedahnya kita dipusingkan oleh dunia.. ingatlah bahwa dunia itu akan selalu ada yang datang, dan ada yang pergi. Berfikirlah yang positif bila dunia datang, maka Alhamdulillah, kita harus mensyukurinya... bila dunia itu pergi, maka Alhamdulillah, Allah telah mengurangi beban tanggungjawab kita.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 20 Syaban 1444 H - Ahad 12 Maret 2023 @ room 115 Merdeka Hotel, Doho Kediri, refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
KEUTAMAAN DIDAPAT BILA MENUNAIKAN SHOLAT SUBUH BERJAMAAH
Kendati berat dilaksanakan bagi sebagian besar kaum Muslim, khususnya laki-laki dewasa. Shalat Subuh berjamaah memiliki banyak keutamaan yang luar biasa. Berikut ini keutamaan yang terdapat di dalamnya:
1. Mendapatkan berkah dari Allah Ta’ala. Shalat Subuh berjamaah berpeluang mendapatkan berkah dari Allah Ta’ala. Sebab, aktivitas yang dilaksanakan pada waktu pagi, terlebih aktivitas wajib dan dilaksanakan berjamaah seperti shalat Subuh, telah didoakan agar mendapatkan berkah. Yang mendoakannya adalah Rasulullah ShallallahuAlaihi Wasallam: Yaa Allah, berkahilah umatku pada waktu paginya. (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibn Majah)
2. Mendapatkan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat. Kondisi pada waktu subuh umumnya masih gelap, walau sekarang sudah ada penerangan listrik sekslipun. Namun, dengan kondisi gelapnya seperti itu bagi hati yg dipenuhi cahaya iman, bukan jadi penghalang, karena terangnya cahaya iman dlm hati akan mampu menembus gelapnya segala yg gelap. Justru di situlah terdapat ganjaran yang besar dari Allah Ta’ala bagi manusia-manusia yang menuju masjid buat melaksanakan shalat subuh berjamaah karena dengan cahaya yang sempurna di hari Kiamat kelak, dalam hadits disebutkan dari Buraidah al-Aslami radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang berjalan pada saat gelap menuju masjid, dengan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
3. Mendapatkan ganjaran shalat malam sepenuh waktunya. Bisakah kita melakukan shalat malam atau tahajud sepenuh malam ? Tentu sangat sulit dengan beragam aktivitas siang hari yang juga harus kita kerjakan. Bahkan secara jujur kitab belum pernah dan belum mampu sholat semalam penuh.
Namun demikian dengan rahmat (kasih sayang) Allah, pahala melakukan shalat malam sepenuh waktu malam ternyata bisa kita dapatkan dengan melakukan shalat Subuh secara berjamaah.
Dalam hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam disebutkan : “Barang siapa yang melakukan shalat Isya berjamaah, maka dia sama seperti manusia yang melakukan shalat setengah malam. Barang siapa yang melakukan shalat Subuh berjamaah, maka dia sama seperti manusia yang melakukan shalat malam sepanjang waktu malam itu.” (HR. Muslim, dari Utsman bin Affan Radhiallahu ‘anhu)
4. Berada dalam jaminan AllahTa’ala. Artinya, orang yang melaksanakan shalat Subuh dengan sempurna, antara lain dengan melaksanakannya berjamaah, maka dia dan berada dalam jaminan dan perlindungan Allah Azza Wajalla. Dengan begitu, siapa yang berada dalam perlindungan Allah, orang itu akan terjaga dari keburukan dan tidak boleh disakiti. Siapa orang yang berani mencelakakannya terancam dengan azab yang pedih, sebab dia telah melanggar perlindungan yang Allah berikan kepada orang tadi, dalam haditsnya, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : “Barang siapa yang melaksanakan shalat Subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan sampai Allah menuntut kalian sesuatu apa pun pada jaminanNya. Karena barangsiapa yang Dia tuntut pada jaminanNya, pasti Dia akan mendapatkannya Kemudian dia akan ditelungkupkan pada wajahnya di dalam Neraka.” (HR. Muslim)
5. Dibebaskan dari sifat orang munafik. Siapakah dari kita yang bisa menjamin bahwa dirinya telah suci dari penyakit kemunafikan ? Bukankah dahulu para tokoh Salaf, yang notabene keimanannya lebih baik daripada kita, senantiasa takut dan khawatir terjangkiti sifat kemunafikan ? Lantas, tidakkah kita seharusnya lebih layak untuk khawatir terhadap kondisi kita dewasa ini ? Apalagi hidup dalam dunia dengan godaan yang demikian banyak menerpa.
Shalat Subuh secara berjamaah adalah salah satu upaya yang bisa kita tempuh agar bisa terhindar dari terjangkit penyakit kemunafikan itu, disebutkan dalam hadits : “Tidak ada Shalat yang lebih berat (dilaksanakan) bagi orang munafik daripada shalat Subuh dan Isya. Seandainya mereka tahu (keutamaan) yang terdapat di dalamnya, niscaya mereka akan melakukannya kendati dengan merangkak. Sungguh aku telah hendak memerintahkan kepada petugas azan untuk iqamat (Shalat) kemudian aku mengambil bara api dan membakar (rumah) orang yang belum tidak keluar melaksanakan Shalat (di masjid).” (HR. Bukhari-Muslim, dari Abu Hurairah). "Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun..." HR.MUSLIM
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 19 Syaban 1444 H - Sabtu 11 Maret 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
FAKTA DUNIA ADA (BANYAK) PEJABAT NEGARA DAN WARGA BIASA diuji oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Terlena keimanannya dengan diberikan kemudahan dan kesenangan. Seseorang terkadang sanggup bertahan di dalam keimanan saat mendapatkan kesulitan dan kesusahan, akan tetapi hilang imannya tatkala mendapatkan kemudahan dan kesenangan. Ujian apapun yang Allah berikan pada kita, bersyukur dan bersabarlah.
"Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya : 35). Setiap orang beriman pasti akan di uji oleh Allah. Baik ujian kebaikan, keburukan, kebahagiaan, kesulitan, kesempitan, kelapangan, dan lain- lain. Allah akan menguji hambaNya sesuai dengan tingkatan keimanan dan kemampuannya.
Terkadang Allah menguji dengan berbagai musibah dan terkadang dengan berbagai kenikmatan, agar Allah mengetahui orang- orang yang bersyukur dari orang-orang yang kufur, orang-orang yang bersabar dari orang-orang yang berputus asa. "Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.” (QS. Al Kahfi : 7)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 17 Syaban 1444 H - Jumat 10 Maret 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
SAAT HATI GELISAH
Dan merasakan begitu banyak masalah, kita dapat menenangkannya dengan mengingat Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagai salah satu solusinya. Kepada Allah Subhnahu Wa Ta'ala kita dapat berserah, menceritakan, serta memasrahkan diri karena hanya Dia-lah satu-satunya tempat kita bergantung.
"Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada malam hari, maka ia akan diberi kecukupan." (HR Bukhari Muslim). "... Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya dan rasul-rasulNya. (Mereka berkata), "Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasulNya." Dan mereka berkata, "Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepadaMu tempat (kami) kembali,"
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami.." (Al Baqarah: 285-286)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 16 Syaban 1444 H - Kamis 9 Maret 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
CELAH KITA ADALAH MASA LALU yang belum diselesaikan, belum ditaubati, belum saling memaafkan, belum ridha, mnyimpan sifat dan kebiasaan yang tidak baik dan lain lain. Celah masa lalu itulah akses termudah bagi setan mempengaruhi diri kita. Tergelincir, terperosok dalam kesalahan, gangguan jin hingga sihir juga terkait dengan celah masa lalu ini.
Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antara kamu ketika terjadi pertemuan (pertempuran) antara dua pasukan itu, sesungguhnya mereka digelincirkan oleh setan, disebabkan sebagian kesalahan (dosa) yang telah mereka perbuat (pada masa lampau), tetapi Allah benar-benar telah memaafkan mereka. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyantun. (QS. Ali 'Imran: 155)
Jalan keluarnya adalah dengan memperbaiki sepanjang waktu. Taubat, ishlah, saling memaafkan dan memuliakan dalam keluarga. Kemudian fokus pada amal kebaikan. Karena kebaikan akan mnghapus keburukan. Kebaikan kebaikan itulah penutup hakiki. Dan penghapus masa lalu yang menjadi pintu akses.
Dan laksanakanlah salat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan- perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah). (QS. Hud : 114)
Agendakan amal kebaikan demi kebaikan setiap hari. Mengubah diri menjadi lebih baik. "Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun..." (HR. Muslim)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 15 Syaban 1444 H - Rabu 8 Maret 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
SAAT MANUSIA DITIMPA COBAAN, kebanyakan akan merasa marah dan merasa tidak adil kepada Tuhannya. Mereka bahkan akan merasa gelisah ketika menerima keadaan yang menimpa dirinya, seperti kemiskinan, kerugian, kehilangan barang, pangkat, kedudukan, kematian anggota keluarganya, dan lain-lain.
Namun, tidak demikian bagi orang yang mempunyai sifat ridha terhadap segala sesuatu yg memang telah ditakdirkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Bahkan, mereka akan merasa gembira, sehingga dapat terhindar dari penyakit hati, seperti iri hati dan dengki terhadap orang lain, ataupun suudzan terhadap Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Keridhaan seseorang terhadap ketentuan Allah bukan tidak berbalas karena Allah pasti akan membalasnya dengan ridha juga. "Sesungguhnya orang- orang yang beriman dan ada mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'adn yang mengalir di bawahnya sungai- sungai; mereka kekal di dalamnya selama- lamanya." (QS. al-Bayyinah :7)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 14 Syaban 1444 H - Selasa 7 Maret 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
KORUPSI MERUPAKAN PERBUATAN BURUK.
Begitu juga penyalahgunaan wewenang, penyelewengan dana dan waktu untuk kepentingan pribadi sehingga menyebabkan kerugian bagi orang lain. Selain itu, juga merupakan bentuk pencurian melalui penipuan dalam situasi yang mengkhianati kepercayaan.
"Tanda-tanda orang munafik ada tiga, jika berbicara berdusta, jika berjanji mengingkari, dan jika diberi amanah mengkhianati.” (HR. Bukhari Muslim). Agama Islam membagi istilah korupsi dalam beberapa poin, yakni : risywah atau suap, saraqah atau pencurian, al-gasysy atau penipuan dan pengkhianatan.
"Janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada para hakim dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui." (QS. Al Baqarah :188)
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui." (QS. Al Anfal :27)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 13 Syaban 1444 H - Senin 6 Maret 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadist
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
DI DALAM KEHIDUPAN INI pasti kita akan menemukan tipe tipe manusia dengan berbagai macam kelompok atau golongan. Antara lain : manusia yang baik akhlaknya, ada yang buruk, dan jahat akhlaknya. Ada yang muslim, ada yang kafir, ada juga yang munafik. Ada yang taat kepada Allah, ada yang ingkar kepada Allah. Ada yang amanah, ada yang khianat, ada yang pembersih, ada yang jorok, ada yang pendusta, penipu, dsb
Nah, kemudian pertanyaan besar kepada diri kita, mengapa pada diri manusia itu bisa berbeda 180 derajat antara satu dengan yang lainnya? "Ketahuilah, sungguh di dalam tubuh itu ada segumpal daging.Jika daging tsb baik, baiklah seluruh tubuh.Jika rusak, rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah kalbu (hati).” (HR. Bukhari Muslim)
Manusia adalah makhluk sosial yang pasti membutuhkan bantuan dari orang lain untuk menjalani kehidupan. Untuk itu, hubungan kita kepada sesama manusia yang lain harus tetap terjaga baik. Agama Islam mengajarkan para umatnya untuk memiliki hubungan yang baik dengan sesama manusia, sekalipun orang tersebut pernah berbuat jahat kepadanya.
Allah Ta’ala menyukai umatNya yang mau membantu dan memberikan hal positif kepada sesama manusia, baik pada sesama Muslim maupun pemeluk agama lain. "Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai." (QS. Al-Isra:7)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 12 Syaban 1444 H - Ahad 5 Maret 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
NASEHAT ADALAH NIAT BAIK yang datang dari hati seorang Muslim. Dengan niat baik ini, seseorang di luar sana bisa saja tergerak hatinya untuk bertaubat dan kembali menyeru agama Allah. Untuk itu, wajib hukumnya bagi seorang Muslim memberikan nasehat kepada saudaranya. Karena hidayah Allah bisa datang kapan saja kepada orang yang Dia kehendaki. Bisa jadi, dengan nasehat itu Allah mendatangkan hidayahNya.
Adapun memberikan nasehat diibaratkan sebagai tindakan menutup cacat pada baju seseorang. Ini sama halnya dengan menutup cela atau kekurangan yang terdapat pada dirinya. Karena siapa yang menutupi cela orang lain, maka Allah akan menutupi celanya di dunia dan akhirat.
"Aku menyampaikan amanat Rabbku, memberikan nasehat kepadamu dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui” (QS. Al A'faf :62). Rendah hati disebut juga dengan tawadhu. Ini merupakan akhlak terpuji dalam Islam, karena seseorang menempatkan dirinya lebih rendah di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Akan tetapi ada juga beberapa ulama mengatakan bahwa Sesunguhnya menyombongi orang yang sombong termasuk sedekah, seperti halnya menyombongi orang yang fasik, agar mereka cepat sadar diri akan kekeliruannya.
"Tidak akan masuk surga siapa yang dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sebesar zarrah.” (HR Muslim). Untuk bisa bersikap tawadhu, seseorang harus menanggalkan sifat sombong yang ada dalam dirinya, karena hanya dengan cara inilah sikap tawadhu dalam diri seseorang dapat tumbuh dengan baik.
"Tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah hati) karena Allah, melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR. Muslim). "Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri." (QS. Lukman :18)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 11 Syaban 1444 H - Sabtu 4 Maret 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
JANGANLAH KALIAN MENCAMPUR kebenaran yang diturunkan kepada kalian dengan kebatilan yang kalian rekayasa dan menyembunyikan kebenaran tersebut sehingga keduanya tidak dapat dibedakan.
"Jangan kalian mencampur kebenaran dengan kebatilan. Jangan juga kalian menyembunyikan kebenaran. Padahal kalian menyadarinya,” (QS. Al-Baqarah :42). Pencampur adukan ini sering terjadi dalam konteks kehidupan, berdalih toleransi sehingga harus melunturkan prinsip keyakinan,
Hakikatnya secara eksplisit pencampur adukan ini tidak nampak, akan tetapi bagi mereka yang memiliki dasar dan prinsip beragama yang kuat akan memahami hal ini. "Dialah yang mengutus RasulNya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkanNya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi." (QS. Al Fath: 28)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 10 Syaban 1444 H - Jumat 3 Maret 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
KEJUJURAN MERUPAKAN LANDASAN IMAN BAGI SEORANG MUSLIM. Bentuk kejujuran itu dapat dibuktikan melalui ucapan maupun perilaku sehari hari. Bohong atau dusta adalah sifat buruk yang sangat dibenci, dan Allah sendiri mengutuknya. Kebohongan merupakan induk dari berbagai macam perkara buruk yang tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga orang lain.
Oleh karena itu, apabila sebuah bangsa ingin menjadi bangsa besar, berwibawa dan disegani, maka bangsa itu harus berani membangun dirinya sebagai bangsa yang selalu jujur dan meninggalkan sifat pembohong atau pendusta, betapapun beratnya.
Karena berbohong adalah pangkal dari berbagai kejahatan, dan salahsatu ciri golongan orang munafik adalah mereka yang suka berkata dusta. "Tanda orang munafik ada tiga: berkata bohong, ingkar janji, mengkhianati amanah" (HR.Bukhari-Muslim)
“Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang orang yang menyombongkan diri ?” (QS. Az-Zumar : 60)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 9 Syaban 1444 H - Kamis 02 Maret 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
BANYAK PEMIMPIN / PEJABAT yang berbuat tidak benar kepada rakyatnya. Dengan melakukan tindakan korupsi, KKN, membuat dan menimbulkan serta mencari masalah, melindungi / menutupi kasus bermasalah, janji janji palsu, tidak komitmen diskriminasi, menindas rakyat, mendiskriminasi dan melecehkan agama dan membuat permasalahan lainnya.
Idealnya sosok pemimpin itu yang memberikan dampak kebaikan dalam kehidupan rakyat secara keseluruhan. Seperti yang ada pada diri para nabi, manusia pilihan Allah. “Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, dan telah Kami wahyukan kepada mereka untuk senantiasa mengerjakan kebajikan, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu mengabdi.” (QS. Al-Anbiya’ : 73)
Dan pemimpin yang benar itu harus memiliki kesabaran dalam menegakkan kebenaran dengan tetap komitmen menjalankan perintah dan meninggalkan larangan Allah. Tentu bagi seorang pejabat tinggi, tetap komit dengan kebenaran membutuhkan mujahadah dan kesabaran yang jauh lebih besar. Karena akan berhadapan dengan pihak yang justru menginginkan tersebarnya kebathilan dan kemaksiatan di tengah tengah umat. “Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami ketika mereka sabar dan adalah mereka meyakini ayat ayat Kami”. (QS. As Sajdah : 24)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 8 Syaban 1444 H - Rabu 01 Maret 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
MANUSIA HEBAT ITU YANG MAMPU MENGENDALIKAN DIRINYA untuk tidak terprovokasi, tidak menjatuhkan manusia lainnya walau berbeda pemahaman. Dirinya tidak merasa yang paling Super walau kenyata’annya memang ahli. Tidak mudah terpancing emosi selalu menjaga kwalitas kedewasa’an sehingga muncul kharismanya.
Sadar benar bahwa sampai kapanpun dunia ini pasti beragam dan berwarna. Agama bukan untuk menyalahkan tapi mengarahkan dengan penuh arif bukan dengan ke angkuhan. Tidak Tergesa- gesa, QS. Al-Ahqaf: 35 ~ “Maka bersabarlah kamu seperti orang- orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka.”
Menahan amarah, QS. Al-Qalam : 48 ~ "Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu seperti orang yang berada dalam (perut) ikan ketika ia berdoa sedang ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya)."
Lihatlah Yunus bin Matta, tidak ada yang serupa dengan kondisi beliau. Ia ditelan ikan besar. Awalnya ia tidak sabar dengan kaumnya, ia lantas pergi dalam keadaan murka pada Rabbnya. Sampai ia pun menaiki kapal. Akhirnya yang berada di kapal melakukan undian, karena kapal tersebut kelebihan muatan. Kala itu dilakukan undian siapakah yang harus dilemparkan sehingga kapal itu bisa berjalan tanpa kelebihan muatan. Undian selalu jatuh pada Yunus. Ia dilemparkan dari kapal dalam keadaan tercela. Demikian kata Syaikh As-Sa’di dalam kitab tafsirnya.
Tidak berputus asa, QS. Yusuf: 87 : "Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." Insyaa Allah kita bisa menjadi orang yang sabar.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM. 7 Syaban 1444 H - Selasa 28 Feb 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
JIKA ALLAH MEMBERI KITA AGAMA DAN HIDAYAH, ketahuilah bahwa Allah mencintai KITA. Jika Allah menguji KITA dengan musibah ditimpa balabencana dan ragam permasalahan, ketahuilah bahwa Allah mencintai KITA, Allah ingin mendengar suara rintihan KITA didalam Do'a,
Jika Allah hanya memberi sedikit pada KITA di dunia, ketahuilah bahwa ... Allah akan memberi KITA lebih banyak di Akhirat kelak. Jika Allah memberi kepada KITA sifat sabar sesungguhnya Allah mencintai KITA dan KITA adalah diantara orang yang telah berjaya.
Jika Allah memberi pada KITA sifat Ikhlas didalam hati, ketahuilah bahwa Allah mencintai KITA, sesungguhnya Allah menghendaki KITA Ikhlas hanya padaNya. Jika Allah memberi pada KITA sifat duka, ketahuilah bahwa Allah mencintai KITA dan senantiasa menunggu ucapan Puji dan Syukur dari bibir KITA.
Jika Allah memberi kekecewaan pada KITA, ketahuilah bahwa Allah mencintai KITA dan Allah ingin menguji keimanan KITA. Jika Allah memberi KITA harta, ketahuilah bahwa Allah mencintai KITA dan menghendaki KITA tidak bersifat bakhil kepada orang fakir.
Jika Allah memberi kemiskinan kepada KITA, ketahuilah bahwa Allah mencintai KITA dan akan memberi kepada KITA sesuatu yang lebih berharga daripada harta kekayaan. Jika Allah memberi kepada KITA Lidah dan Hati, ketahuilah bahwa Allah mencintai KITA maka gunakanlah kedua- duanya kepada jalan kebaikan.
Jika Allah memberi kepada KITA sholat, puasa, Alqur'an dan Qiyamullail, ketahuilah bahwa Allah mencintai KITA, maka janganlah KITA melengah-lengahkannya, percepatkanlah tunaikanlah kewajiban KITA dengan sempurna.
Maha suci Engkau yaa Allah, janganlah buta akan nikmat kasih sayang Allah dalam hati. Firman Allah : Sebenarnya barang siapa "menepati janji dan bertaqwa", maka sungguh Allah "mencintai orang-orang yang bertaqwa", (QS. Ali-'Imran :76)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 6 Syaban 1444 H - Senin 27 Feb 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sahabat Embun Pagi yang baik hati... Ketika seseorang sehat, maka ia cenderung untuk pelit. Sehingga dalam keadaan sehat dan pelit, sulit sekali untuk sedekah. Padahal sedekah ketika pelit dan sehat adalah sebaik-baiknya sedekah dan berpahala lebih besar.
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ada seseorang yang menemui Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah, sedekah yang mana yang lebih besar pahalanya ?” Beliau menjawab, “Engkau bersedekah pada saat kamu masih sehat, saat kamu takut menjadi fakir, dan saat kamu berangan-angan menjadi kaya. Dan janganlah engkau menunda-nunda sedekah itu, hingga apabila nyawamu telah sampai di tenggorokan, kamu baru berkata, “Untuk si fulan sekian dan untuk fulan sekian, dan harta itu sudah menjadi hak si fulan.” (HR. Bukhari 1419 dan Muslim 1032)
Yang dimaksud keadaan sehat di sini adalah dalam keadaan tidak tertimpa sakit. Adapun pelit atau syahih yang dimaksud adalah pelit ditambah punya rasa tamak. Imam Nawawi rahimahullah mengatakan bahwa orang pelit itu ketika dalam keadaan sehat.
Jika ia berbaik hati bersedekah dalam keadaan sehat seperti itu, maka terbuktilah akan benarnya niatnya dan besarnya pahala yang diperoleh. Hal ini berbeda dengan orang yang bersedekah saat menjelang akhir hayat atau sudah tidak ada harapan lagi untuk hidup, maka sedekah ketika itu masih terasa kurang berbeda halnya ketika sehat (Syarh Shahih Muslim, 7: 112)
Ibnul Munir menyampaikan bahwa ayat yang dibawakan oleh Imam Bukhari sebelum hadits di atas menunjukkan larangan menunda-nunda untuk berinfak dan supaya menjauhi panjang angan-angan. Ayat yang dibawakan adalah firman Allah, “Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian.” (QS.Al Munafiqun: 10)
Dan firman Allah : “Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli” (QS. Al Baqarah: 254)
Hanya Allah yang memberi hidayah dan taufik. Perbanyaklah bersholawat. Panggil terus Rasulallah Shalallahu Alami Wasallam dengan cara bersholawat kepadanya. Mustahil jika panggilanmu diabaikan. Semoga Allah senantiasa menolong segala urusan kita dengan petunjuk jalan lurus dan rahmat dari sisiNYA.
"Yaa Allah, semoga Engkau limpahkan rahmat dan keberkahan kepada kami dengan penuh kebajikan dan iman, serta keselamatan dari segala macam bentuk musibah dan marabahaya". Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza Dm 5 Syaban 1444 H - Ahad 26 Feb 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
MANUSIA BERUCAP SANGATLAH MUDAH, NAMUN MELANGKAHNYA BERAT. Mengorangkan orang memang sulit, namun lebih sulit menjaga perasaannya orang. Manusia akan terasakan nyamanannya dan tenang bilamana diantara kita sedikit saja mengurangi sifat kemunafikan.
Sungguh betapa Indahnya menjalani kehidupan ini, seandainya memahi benar sejatinya keragaman. Mau mengalah dan merendah demi kerukunan itu hal yang tidak mudah untuk di lakukan, tapi bisa bagi yang berjiwa besar.
Di dalam kehidupan ini, pasti kita akan menemukan tipe tipe manusia dengan berbagai macam kelompok atau golongan. Antara lain: Ada manusia yang baik akhlaknya, ada yang buruk, dan jahat akhlaknya. Ada yang muslim, ada yang kafir, ada juga yang munafik. Ada yang taat kepada Allah, ada yang ingkar kepada Allah. Ada yang amanah, ada yang khianat, ada yang pembersih, ada yang jorok, ada yang pendusta, penipu, pembohong dan sebagainya.
Nah, kemudian pertanyaan besar kepada diri kita, mengapa pada diri manusia itu bisa berbeda 180 derajat antara satu dengan yang lainnya ? "Ketahuilah, sungguh di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Jika daging tersebut baik, baiklah seluruh tubuh. Jika rusak, rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, SEGUMPAL daging itu adalah kalbu (hati).” (HR. Bukhari Muslim)
Jadi sebenarnya, baik buruknya manusia itu terletak pada hatinya atau qolbunnya (Inner beauty). "Dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan, (yaitu) di hari harta dan anak anak laki laki tidak berguna. Kecuali orang orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. (QS.As Syu'ara: 87-89)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 4 Syaban 1444 H - Sabtu 25 Feb 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
KITA TERKADANG SANGGUP UNTUK BERTAHANNYA di dalam keimanan saat mendapatkan kesulitan. Akan tetapi hilang imannya tatkala mendapatkan kesenangan. Ujian apapun yang Allah berikan kepada kita, bersyukur dan bersabarlah.
"Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya : 35). Setiap orang beriman pasti akan diuji oleh Allah. Baik ujian kebaikan, keburukan, kebahagiaan, kesulitan, kesempitan, kelapangan, dan lain- lain. Allah akan menguji hambaNya sesuai dengan tingkatan keimanan dan kemampuannya.
Terkadang Allah menguji dengan berbagai musibah dan terkadang dengan berbagai kenikmatan, agar Allah mengetahui orang- orang yang bersyukur dari orang-orang yang kufur, orang-orang yang bersabar dari orang-orang yang berputus asa. "Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.” (QS. Al Kahfi : 7).
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 3 Rajab 1444 H - Jumat 24 Feb 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
KETIKA ALQURAN DIHADAPAN KITA SEBAGAI ORANG MUKMIN maka kita memperlakukan diri kita seperti gelas kosong yang siap diisi oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Apapun isinya, karena seorang mukmin sangat yakin Allah akan mengisi gelas (hati) yang kosong tersebut dengan curahan air kebaikan.
"Jangan kalian mencampur kebenaran dengan kebatilan. Jangan juga kalian menyembunyikan kebenaran. Padahal kalian menyadarinya,” (QS.Al-Baqarah :42). Karena sesungguhnya kebahagiaan seorang mukmin adalah ketika hatinya mampu menerima segala yang datang dari Allah Ta'ala dan RasulNya, sebagaimana firman Allah "Sesungguhnya jawaban orang-orang mu’min, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasulNya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan.” “Kami mendengar dan kami patuh.” Mereka itulah orang-orang yang beruntung. Siapa saja yang taat kepada Allah dan rasul-Nya serta takut kepada Allah dan bertakwa kepadaNya, mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.” (QS An-Nur : 51-52)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 2 Sya'ban 1444 H - Kamis 23 Feb 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
SAUDARAKU SEIMAN, kita semua pernah berdosa, baik dosa yang dilihat orang banyak, dosa yang diketahui orang lain, atau dosa yang hanya kita sendiri yang tahu, hanya Allah yang melihat kita, hanya malaikat yang mencatat dosa-dosa kita.
Maka janganlah ragu, saya dan anda jangan ragu untuk kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, untuk bertaubat untuk meneteskan air mata mengakui dosa-dosa kita. Sesungguhnya Rabb kita Allah Subhanahu Wa Ta’ala sangat sayang dan gembira jika kita kembali kepadaNya.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 1 Syaban 1444 H - Rabu 22 Feb 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
SAAT MENYEBUT KATA 'HATI', SEBAGIAN DARI KITA MUNGKIN BINGUNG. Karena hati menurut kedokteran dan istilah bahasa yang sering kita gunakan bermakna salah satu anggota tubuh berwarna kemerahan di bagian kanan atas rongga perut, yang berfungsi untuk mengambil sari-sari makanan di dalam darah kita.
Atau jika dalam literasi Arab, maka maknanya adalah “jantung”. Lalu, apa hubungan kedua organ tubuh tersebut dengan baik atau buruknya seseorang ? Perlu kita pahami terlebih dahulu, ‘hati’ yang kita maksudkan pada pembahasan kali ini bukanlah hati yang merupakan anggota tubuh kita. Akan tetapi, ‘hati’ di sini memiliki makna lain yang bersifat tak kasat mata, sesuatu yang bersifat maknawi.
Sebagian ulama memaknainya dengan, “Sesuatu yang ada di dalam tubuh manusia, tak kasat mata, karunia dari Allah kepada manusia dan bersifat spiritual, memiliki keterkaitan dengan ‘hati / jantung’ manusia yang sesungguhnya. Akan tetapi, keterkaitannya tersebut hanya diketahui oleh Allah Ta’ala.
Hati memiliki peranan yang sangat penting di dalam membangun karakter seseorang melebihi anggota tubuh lainnya. Karena pada hati itulah Allah Ta’ala menguji ketakwaan seorang hamba. Allah Ta’ala berfirman, “Mereka itulah orang -orang yang telah diuji hatinya oleh Allah untuk bertakwa.” (QS. Al-Hujurat : 3)
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Takwa itu letaknya di sini.” sambil menunjuk ke dadanya sebanyak tiga kali. (HR. Muslim 2564). Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menunjuk dada beliau karena hati manusia terletak di dalamnya. Nabi menjelaskan bahwa ketakwaan yang mana sumbernya adalah pengetahuan dan rasa takut, semuanya berasal dari hati seseorang. Seseorang tidak akan bisa mengerjakan sebuah amalan dengan benar dan menjauhkan diri dari dosa-dosa, kecuali hatinya telah bersih terlebih dahulu.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga menegaskan bahwa Allah Ta’ala akan menilai seseorang berdasarkan hati dan amalan mereka, bukan berdasarkan harta kekayaan maupun penampilan mereka. Beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak melihat pada rupa-rupa kalian dan harta-harta kalian, akan tetapi Allah melihat pada hati-hati kalian dan amalan- amalan kalian.” (HR. Muslim 2564)
Al-Munawi rahimahullah mengatakan, “Berapa banyak orang yang berlidah baik, rupawan, terpandang, akan binasa esok di hari kiamat karena perbuatan buruknya, keburukan perilakunya, dan keburukan ketidaktulusannya. Sungguh hati merupakan sisi yang diperhatikan saat melihat hakikat sesuatu, tidak berguna indahnya penampilan dan indahnya ucapan jika ia memiliki hati yang kotor.” (Faidhul Qadiir, 5: 50)
Ibnul Qayyim rahimahullah bahkan menyebutkan, “Sejatinya amalan satu dengan yang lainnya, tidaklah saling unggul hanya karena bentuknya yang berbeda dan jumlahnya yang berbeda, akan tetapi ia saling unggul karena saling unggulnya apa yang ada di dalam hati.
Dua amalan yang berbentuk sama (sangatlah mungkin) memiliki kualitas yang berbeda sebagaimana perbedaan antara langit dan bumi. Dua orang yang salat dalam satu saf yang sama (bisa jadi) kualitas salat mereka (berbeda) layaknya bumi dan langit.” (Madarijus Salikiin, 1: 340)
Dari pemaparan di atas, seorang mukmin dituntut untuk lebih memperhatikan kebersihan dan kesucian hatinya, menjauhkan diri dari apa-apa yang dapat mengotori kesucian hatinya serta senantiasa istiqamah di dalam bertauhid dan kuat di atas kebenaran.
Mengapa? Karena hati merupakan indikator baik atau buruknya diri seseorang, disamping ia merupakan salah satu sisi manusia yang paling rapuh dan rentan, begitu mudahnya ia berbolak -balik, dari yang sebelumnya condong kepada kebenaran berubah condong kepada kejelekan, ataupun sebaliknya.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 29 Rajab 1444 H - Senin 20 Feb 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
SAUDARAKU SEIMAN SERUKANLAH SELALU YANG BETUL DI ATAS YANG BATIL. Saudaraku, kontradiksi antara kebenaran dan kebatilan senantiasa ada terus-menerus sejak zaman dahulu. Demikian pula kontradiksi antara orang-orang Mukmin dan orang-orang kafir.
Allah Azza wa Jalla berfirman, "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ”Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi ? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang- orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan mengetahui orang- orang yang dusta." (QS. Al-Ankabut: 2-3)
Saudaraku, cobaan dan ujian telah ada sejak zaman dahulu dan merupakan sunnatullah terhadap makhlukNya. Allah Azza wa Jalla berfirman, "Dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati perubahan pada sunnah Allah." (QS. Al-Ahzab: 62)
Allah Azza wa Jalla berfirman, "Apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka, tetapi Allah hendak menguji sebagian kamu dengan sebagian yang lain." (QS. Muhammad: 4). Maka, kewajiban kita adalah kembali kepada Rabb kita, dan mengintropeksi diri kita, berhati-hati terhadap makar dan tipu daya musuh- musuh kita, melipat gandakan semangat dan saling tolong menolong di antara kita di dalam hal kebaikan dan kesabaran, serta menghadapi dengan musuh dengan persenjataan yang bisa membatalkan tipu dayanya...
Alhamdulillah, kita memiliki sesuatu yang bisa menghancurkan setiap _subhat_ (keraguan) dan menolak setiap kebatilan. Kita memiliki kitabullah, kitab yang tidak datang di dalamnya kebatilan, baik dari depan maupun dari arah belakang, yang turun dari Maha Bijaksana dan Maha terpuji. Dan kita juga memiliki Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam , yang diriwayatkan oleh beberapa orang _tsiqah_ (yang terjaga), Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, "Sesungguhnya aku telah meninggalkan kepada kalian sesuatu, apabila kalian berpegang teguh dengannya kalian tidak akan tersesat setelahku, yaitu Kitabullah, dan sunnahku." (HR. Baihaqi, 20337)
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Aku berwasiat kapada kalian agar senantiasa bertakwa kepada Allah, mendengar dan taat kepada pemimpin, meskipun yang memerintah adalah seorang budak. Sesungguhnya orang yang hidup di antara kalian akan melihat peselisihan yang banyak. Maka, hendaknya kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah khulafa’rasyidin. Peganglah dengan gigi geraham kalian dan berhati-hatilah dengan sesuatu perkara-perkara yang diada-adakan, karena sesuatu yang diada-adakan adalah bid`ah." (HR. Abu Dawud 4607, Tirmidzi 2676)
Saudaraku, Allah Azza wa Jalla berfirman, "Kebenaran, itu datangnya dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu terhadap kebenaran Allah tersebut.” (QS. Ali Imran; 60)
Sebaliknya kebatilan itu datangnya dari syaithan musuh Allah Azza wa Jalla dan musuh hambaNya yang beriman. Dengan demikian siapa pun yang melakukan sebuah kebatilan bermakna ia telah mengikuti syaithan yang dilarang Allah Azza wa Jalla...
Setiap kebathilan itu hukumnya haram karena itu cenderung kepada ajakan syaithan, demikian ketentuan _al-Ahkam al-khamsah._ Karena keduanya saling memiliki sifat yang saling berseberangan maka tidak ada ruang untuk dapat menyatukan antara yang betul dengan yang batil dalam kehidupan ini, dalam dimensi apapun juga.
Allah Azza wa Jalla berfirman, "Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang batil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 42). Saudaraku, sampai kapanpun dan apapun yang terjadi, serukanlah selalu yang betul di atas yang batil. Jika dibiarkan orang yang batil terus teriak berbicara, sementara orang yang betul diam, nanti orang yang batil itu lama-lama merasa betul, dan orang yang betul lama-lama merasa batil...
Allah Azza wa Jalla berfirman, "Dan katakanlah kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap. Sungguh, yang batil itu pasti lenyap." (QS. Al-Isra': 81). Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayahNya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah menyerukan yang betul di atas yang batil untuk meraih ridhaNya... Aamiin Ya Rabb.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza 26 Rajab 1444 H - Jumat 17 Feb 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
TUGAS KITA HANYA MENYAMPAIKAN BUKAN MENGUBAH PAKSA ORANG LAIN. Sebagaimana firman Allah, “Dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan perintah Allah dengan jelas.” (QS. Yasin: 17)
Syaikh Abdurrahman As-Sa’diy menjelaskan bahwa tugas kita hanya menyampaikan, apabila diterima maka alhamdulillah, apabila ditolak, maka sudah bukan kewajiban kita (mengubah paksa). Beliau berkata, (artinya) “Tugas kami hanyalah menyampaikan dengan ilmu yang jelas, kami lakukan dan kami jelaskan bagi kalian. Apabila kalian mendapat hidayah, maka itulah keberuntungan dan taufik bagi kalian. Apabila kalian tetap tersesat, maka tidak ada kewajiban bagi kami lagi (mengubah paksa).” (Tafsir As-Sa’diy)
Menyampaikan dengan ilmu ilmiah dan cara yang lembut dan hikmah inilah yang disebut dengan “hidayah al-irsyad wal bayan”. Semua bisa memberikan hidayah ini dengan ilmu, sebagaimana firman Allah pada Rasulallah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi hidayah /petunjuk kepada jalan yang lurus” (QS. Asy-Syuuraa: 52)
Adapun memberikan mengubah orang lain. Maka ini hak khusus Allah yaitu “Hidayah at-Taufiq”. Bahkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak bisa memberikan hidayah ini. Sebagaimana firman Allah, “Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi petunjuk (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”. (QS. Al Qashash : 56)
Berdakwah itu sederhana apabila diterima Alhamdulillah, apabila ditolak, jangan dipaksa menerima. Jangan dimusuhi tetapi didoakan. Karena ia masih saudara kita se-iman. "Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun..." (HR. Muslim)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 25 Rajab 1444 H - Kamis 16 Feb 2023 refrensi tafsir alquran dan alhadits
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
USIA MERUPAKAN NIKMAT ALLAH yang sangat berharga. Ia merupakan modal utama untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Namun, usia seseorang tak mengenal siaran tunda. Cerdas memanfaatkan usia adalah kemenangan awal untuk hidup bahagia selamanya di akhirat.
Hidup hanya sekali. Maka, hiduplah yang berarti. Waktu dan usia yang kita lewati, sekali berlalu pergi, tak akan pernah kembali. Ia pergi dengan membawa sejumlah catatan yang telah digoreskan. Maka teruslah berbuat kebajikan, sekecil apa pun... Semoga kebaikan yang kecil itu menambah berat amal timbangan pahala kita di akhirat kelak..
Ingat... hidup hanya sekali, maka berbekalah sungguh sungguh dan penuh keikhlasan. Seperti aliran sungai. Waktu yang telah berlalu, tak akan pernah kembali. Setiap detik jarum panjang yang bergeser berpindah dari jam, telah menjadi sesuatu yang lampau. Ia pergi sementara tidak sedikit orang masih lengah belum membenahi diri.
Menunda nunda untuk bertaubat dan berbuat kebaikan adalah kebodohan karena tidak seorangpun yang tahu kapan berakhirnya jatah hidup ini. Ibnu Umar Radhiyallaahu ‘Anhuma berkata, “Suatu hari aku duduk bersama Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi wasallam, tiba-tiba datang seorang lelaki dari kalangan Anshar, kemudian mengucap salam kepada Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam dan bertanya, Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling utama? Rasulullah menjawab, ‘Yang paling baik akhlaknya’. Kemudian ia bertanya lagi, Siapakah orang mukmin yang paling cerdas? Beliau menjawab, Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas.(HR. Ibnu Majah, Thabrani dan Al Haitsamiy)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 24 Rajab 1444 H - Rabu 15 Feb 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
JIKA KITA MENGETUK PINTU RAHMAT ALLAH. Allah selalu ada... Allah tahu,.. dan Allah mendengar, semua yang kita harapkan. Jika kita mengetuk sekali, Allah mendengar hati kita. Jika kita sering meminta kepada Allah,.. Allah Maha Dekat dan kita kian menjadi mulia...
"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku,..maka (jawablah). Bahwasanya Aku adalah dekat... Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a,.. apabila ia memohon kepadaKu,..maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku,.. dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran..." (QS. Al-Baqarah: 186)
Perbuatan baik, apa pun yang kita lakukan, ternyata menjadi jalan bagi datangnya rahmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala. "Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan,” (QS. Al-Araf : 56)
Selain berbuat baik, memohon ampun kepada Allah dapat mendatangkan rahmatNya, seperti yang ditegaskan Allah dalam firmanNya : "Karena itu, agar kita mendapat rahmat dari Allah, bersegeralah minta maaf dan bertaubat setelah berbuat salah atau perbuatan maksiat yang dilarang," (QS. An Naml : 46).
Dan masih ada cara lain untuk mendapatkan rahmat Allah, yakni menyerukan kebaikan dan mencegah orang lain berbuat dosa dan maksiat. Menurutnya, profesi sebagai penyeru kebaikan itu banyak ragamnya, bisa juga trainer dan inspirator di dalamnya.
"Dan orang orang yang beriman, laki laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan RasulNya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah".(QS. At Taubah : 71)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 23 Rajab 1444 H - Selasa 14 Feb 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI BERMASYARAKAT, Manusia sering membuat janji atau perjanjian misalnya janji: pertemuan, pinjam meminjam, berdagang, bekerja, dan bahkan janji saat kampanye serta perbuatan lain yang berbentuk janji-janji dan atau perjanjian tertulis.
Janji merupakan sesuatu yang sangat dijaga dalam islam, selama janji tersebut tidak dimaksudkan untuk tujuan, berbohong, menipu, maksiat, dan ingkar kepada sesama manusia, atau bahkan ingkar kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
"Maka jangan meremehkan masalah janji, karena setiap janji yang terucap, kelak akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala" (QS. Al-Isra : 34). Adapun orang yang senantiasa memegang teguh amanah dan menepati janji merupakan bukti kebenaran iman seseorang dan merupakan salah satu karakter orang orang beriman yang dijanjikan keberuntungan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
"Dan beruntunglah orang yang memelihara amanat-amanat yang dipikulkan atas mereka dan memelihara janjinya yang dijalin dengan pihak lain" (QS. Al Mukminun:8). Sementara kebiasaan ingkar janji termasuk salah satu dari tanda-tanda kemunafikan. "Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga; apabila berkata berdusta, apabila berjanji tidak ditepati atau ingkar, dan apabila dipercaya berkhianat” (HR. Bukhari Muslim)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 22 Rajab 1444 H - Senin 13 Feb 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
JANGANLAH BERPRASANGKA BURUK TERHADAP SAUDARAMU, KARENA… ALLAH MELARANGMU DARI HAL ITU. KENAPA ???
Kebanyakan prasangka buruk merupakan bisikan yang didikte oleh iblis ke dalam hatimu. Jika toh ternyata prasangkamu ternyata benar, maka engkau tetap tdk mendapatkan pahala, bahkan bisa jadi engkau tetap berdosa karena Allah melarang berprasangka buruk terhadap saudara sesama muslim
Apalagi jika ternyata prasangka burukmu salah, dan inilah yang sering terjadi. Karenanya Nabi berkata (Sesungguhnya persangkaan adalah pembicaraan yang paling dusta). Buah dari prasangka buruk adalah engkau akan bermuamalah buruk terhadap Saudaramu, karena bawaanmu selalu curiga kepadanya.
Jika engkau berprasangka baik kepada Saudaramu dan ternyata persangkaanmu keliru, toh engkau akan mendapatkan pahala, karena engkau telah menjalankan perintah Allah. Seorang salaf berkata “Orang mukmin berusaha mencari alasan-alasan yang baik atas kesalahan saudaranya, adapun orang munafik maka mencari-cari kesalahan saudaranya”. Berprasangkalah baik kepada saudaramu maka engkau akan mendapati ketenangan dalam hatimu dan kebahagiaan.
fimdalimunthe55@gmail.com firanda andirja
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 21 Rajab 1444 H - Ahad 12 Feb 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
DI HARI AHAD PAGI INI MARILAH KITA perbanyak beribadah bersadaqah dan menimba ilmu akherat dengan kita awali berdoa. KESELAMATAN adalah hal yang paling didamba dambakan oleh seluruh manusia, bahkan binatang sekalipun.
Dan setiap hari, setiap saat, hal itu selalu kita mohonkan dalam ucapan kala bertemu dengan saudara seiman. Kalimat ucapan itu, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, yang berarti semoga keselamatan, kasih sayang, dan keberkahan tercurah kepada kalian.
Sebuah kalimat yang sangat indah, yang menggabungkan antara semangat untuk menyapa dan mendoakan sekaligus kepada orang lain. Doanya pun sangat mulia. "Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman. Kalian tidak beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kalian suatu perbuatan jika kalian melakukannya, maka kalian akan saling mencintai ? Sebarkan salam di antara kalian.” (HR. Muslim, 54)
Yang terpenting dari semua penjelasan itu adalah spirit untuk membangun hubungan positif degan pihak lain. Sebuah hubungan yang sadar bahwa keselamatan, kedamaian, kesejahteraan, harus diejawantahkan secara bersama-sama.
“Hai manusia sebarkan perdamaian (salam), berilah makan dan sambunglah silaturahim, dan shalatlah tatkala manusia sedang tidur, maka kamu akan masuk surga dengan selamat. (HR At-Tirmidzi). Ketenangan hati itu mahal harganya dan hanya bisa kita peroleh jika kita bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Seringkali kita mengeluhkan segala hal, baik yang sudah kita miliki maupun yang ingin kita miliki hingga hati kita selalu gusar dan tidak pernah tenang.
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 5-6). Padahal kuncinya hanya satu yakni, meningkatkan ketakwaan dengan rajin beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
"Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” (QS. At-Talaq: 4). Hendaknya kita bisa memahami bahwa hanya Allah yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk kita. Maka dari itu, jika pada suatu saat kita tengah mendapatkan musibah dan kesulitan, janganlah kita mengeluh, namun sebaiknya berdoa saja padanya. "Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa.” (QS. Ibrahim : 39)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 20 Rajab 1444 H - Sabtu 11 Feb 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
EMPAT SIFAT YANG DIMILIKI PARA NABI / RASUL sebagai pemimpin ummatnya yaitu : Shidq, yaitu kebenaran dan kesungguhan dalam bersikap, berucap dan bertindak di dalam melaksanakan tugasnya. Lawannya adalah bohong.
Amanah, yaitu kepercayaan yang menjadikan dia memelihara dan menjaga sebaik-baiknya apa yang diamanahkan kepadanya, baik dari orang-orang yang dipimpinnya, terlebih lagi dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Lawannya adalah khianat.
Fathonah, yaitu kecerdasan, cakap, dan handal yang melahirkan kemampuan menghadapi dan menanggulangi persoalan yang muncul. Lawannya adalah bodoh. Tabligh, yaitu penyampaian secara jujur dan bertanggung jawab atas segala tindakan yang diambilnya (akuntabilitas dan transparansi).
Kebenaran yang tidak terorganisasi dengan baik, akan dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisasi dengan rapi. "Sudah menjadi sunnatullâh (hukum alam) yang bersifat pasti, jika kebenaran datang, maka kebatilan akan hancur. “Dan katakanlah yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.” (QS. al-Isrâ’ :81)
Berkatalah yang benar walau itu pahit. Kebenaran tetap diterapkan walau ada celaan dan ada yang tidak suka. Inilah prinsip yang diajarkan dalam Islam oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Biasanya ketika seseorang diberikan nasehat seringkali ia akan mengelak dan gengsi untuk menerimanya. Padahal, dalam hatinya menyadari bahwa nasehat itu baik buat dirinya. "Jangan kalian mencampur kebenaran dengan kebatilan. Jangan juga kalian menyembunyikan kebenaran. Padahal kalian menyadarinya,” (QS. Al-Baqarah :42).
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 19 Rajab 1444 H - Jumat 10 Feb 2023
Assalamualaikum warahmatullahi wabarrakatuh
SOMBONG ADALAH KEPUNYAAN ALLAH DAN HAK ALLAH. Karenanya seseorang yang sombong dan takaburan tidak akan mampu menembus bumi dan tidak akan mampu menggapai langit. Bahkan justru sebaliknya orang orang dengan kesombongannya akan dibenci, dimurkai, terhina dan dihinakan dihadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, direndahkan oleh Allah dihadapan manusia.
Tidak pantas bagi manusia yang diciptakan dari setetes mani yang hina dengan penuh kelemahan bersikap sombong. Allah Ta’ala berfirman: “Dan Janganlah engkau memalingkan muka dan para manusia sebab kesombongan dan janganlah berjalan di bumi dengan takabur, sesungguhnya Allah itu tidak suka kepada setiap orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS. Luqman: 18)
Dalam hadist Qudsi Nabi juga bersabda: Allah Ta’ala berfirman: “Kesombongan adalah selendangKu dan keagungan adalah sarungKu. Barangsiapa yang ikut serta denganKu dalam salah satu dari kedua sifat itu, maka Aku akan campakan di neraka jahannam dan Aku tidak peduli.
Allah berfirman : “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong” (QS. An Nahl, 23). Mohonlah selalu lindungan dari ‘adzab Allah, renungkanlah setiap kebenaran yang mengajak lebih dekat kepada Allah dan ke Sayyidina Muhammad Rasulillah.
Mari renungkan firman Allah dalam surat Al Isra’ ayat 37 : “Dan janganlah berjalan di muka bumi dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mencapai setinggi gunung.”
Mengapa orang yang sombong terancam dengan kemurkaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala ? Sebagaimana yang disampaikan oleh seorang shahabat mulia, ‘Abdullah bin ‘Umar RA : “Barangsiapa yang merasa sombong akan dirinya atau angkuh dalam berjalan, dia akan bertemu dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam keadaan Allah murka terhadapnya". (HR. Ahmad, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al- Adabul Mufrad, 427)
Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam bersabda : “Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian bersikap tawadhu’ hingga tidak seorang pun menyombongkan diri atas yang lain dan tak seorangpun berbuat melampaui batas terhadap yang lainnya.” (HR. Muslim, 2865)
Pintalah dalam setiap doa supaya Allah Ta’ala menolong menghapuskan kesombongan dari hati kita. Semoga Allah Ta'ala menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa kita serta memberi kemudahan kita dalam beribadah juga bekerja, Aamiin Yaa Robbal Alaamiin......
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 18 Rajab 1444 H - Kamis 9 Feb 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
KEJUJURAN MERUPAKAN LANDASAN IMAN bagi seorang Muslim. Bentuk kejujuran itu dapat dibuktikan melalui ucapan maupun perilaku sehari-hari. Pada saat hari kebangkitan dan hari pembalasan kelak, seorang pendusta akan datang bersama kelompoknya (pendusta) dan datang kepada Allah dengan keadaan yang mengerikan.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala “Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri ?” (QS. Az-Zumar : 60)
Dan ternyata, di antara tipe manusia yang sangat dibenci dan diberikan hukuman yang berat oleh Allah adalah raja atau pejabat pemerintah yang suka membohongi rakyatnya. "Ada tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, tidak Allah sucikan, tidak Allah lihat, dan bagi mereka siksa yang menyakitkan: orang tua yang berzina, raja yang suka berdusta, dan orang miskin yang sombong. (HR. Ahmad 10227, Muslim 107, dan al-Baghawi 3591).
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 17 Rajab 1444 H - Rabu 8 Feb 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
AKHLAK ADALAH SUATU SIFAT yang tertanam dalam diri manusia dan bisa bernilai baik atau bernilai buruk. Manusia akan menjadi sempurna jika mempunyai akhlak terpuji serta menjauhkan segala akhlak tercela.
Bahkan Nabi Shalallahu Alayhi Wasallam ketika ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan seseorang ke dalam surga, beliau mengatakan: “Bertaqwa kepada Allah dan berakhlak dengan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah).
Akhlak yang baik dan akhlak yang buruk, merupakan dua jenis tingkah laku yang berlawanan dan terpancar daripada dua sistem nilai yang berbeda. Kedua-duanya memberi kesan secara langsung kepada kualitas individu dan masyarakat.
"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat malaikat, kitab kitab, nabi nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak anak yatim, orang orang miskin, musafir .... ”. (QS. Al Baqarah :177)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillaahirrohmaanirrohiim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM. 16 Rajab 1444 H - Selasa 7 Feb 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
AKAL ADALAH MODAL termahal yang dimiliki manusia. Dengan akal manusia terbedakan dari binatang. Namun tidak semua manusia menggunakan modal ini dengan baik. Kira-kira apa tanda- tanda orang yang berakal menurut Alquran?
Alquran menyebutkan beberapa tanda orang-orang berakal. Kata Ulul Albab (orang-orang berakal) disebut sebanyak 16 kali didalamnya. Kata Albab adalah bentuk jamak dari kata Lub. Secara bahasa, Lub adalah inti dari segala sesuatu.
Seperti inti dari buah juga disebut Lub. Hal ini menunjukkan bahwa inti dari manusia adalah akalnya. Begitu banyak tanda orang yang berakal, namun kali ini kita akan mengambil satu tanda yang akhir-akhir ini menjadi sesuatu yang langka.
Allah berfirman, "(yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal sehat." (QS. Az-Zumar : 18)
Menurut ayat ini, orang berakal adalah mereka yang mau mendengar semua ucapan dan tidak alergi dengan pendapat lain yang tidak sejalan dengan pemikirannya. Kemudian ia tidak gengsi untuk memilah dan memilih yang terbaik diantara semua pendapat itu.
Akhir-akhir ini banyak orang yang merasa cukup dengan pengetahuan yang ia miliki. Ketika ada pendapat yang berbeda, ia langsung berteriak "Tidak ! Itu salah, itu bohong, itu sesat !" Mereka pun menutup matanya dari buku- buku "berbeda" dengan pemikirannya. Taklid buta menjadi pegangan hidupnya. Seakan ia telah memiliki semua ilmu dan tak membutuhkan yang lain.
Sementara Alquran dengan jelas menyebutkan bahwa orang berakal adalah mereka yang mau menampung semua pendapat lalu memilih yang terbaik. "Lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya.."
Karena itu, hendaklah kita melatih diri untuk mendengar semua pendapat. Baca semua buku untuk mendapatkan segala informasi. Kemudian jangan ragu untuk memilih yang terbaik diantaranya. Semoga kita termasuk orang- orang yang berakal.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 15 Rajab 1444 H - Senin 6 Feb 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
SETIAP UJIAN DAN COBAAN pasti disertai dengan reward, rahmat dan pahala yang besar bagi orang yang bersabar, kuat dan bersyukur. "Sungguh menakjubkan urusan orang beriman, semua urusannya baik. Hal ini tidak terjadi kepada siapapun, kecuali bagi orang beriman. Jika kemudahan menimpanya, maka dia bersyukur, sehingga ia baik baginya, dan jika kesulitan menimpanya, maka dia bersabar, sehingga ia juga baik baginya.” (HR. Muslim)
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan." (QS. Al-Anbiya : 35)
Sesungguhnya hikmah dari ujian dan fitnah yang diberikan Allah kepada para hambanya sangatlah banyak, diantaranya, ada yang kita ketahui dan ada juga yang tidak kita ketahui. Karena hanya Dia-lah Dzat Yang mengetahui kebaikan bagi para hambaNya, sesuai dengan firmanNya, “..ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Al A’raaf : 54)
Seandainya di dunia ini tidak ada ujian dan musibah, maka seorang hamba akan terjangkit penyakit sombong, ujub, serakah, dan hati yang membatu. Bukankah semua ini adalah sebab kebinasaannya, baik cepat atau lambat.
"Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran)." (QS. Al A'raaf : 168). "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar". (QS.Al Baqarah : 153)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
EMBUN PAGI - Sebab keselamatan dari api neraka. Senin, 6 Februari 2023 - 15 Rajab 1444 H
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di rahimahullah berkata : "Di antara perkara terbesar yang dapat menyelamatkan dari api neraka adalah berbuat baik kepada makhluk dengan HARTA dan UCAPAN." [Bahjah Qulubil Abrar, hlm. 44]. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
فَاتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ
"Jagalah diri kalian dari neraka meskipun hanya dengan sedekah setengah biji kurma. Barangsiapa yang tak mendapatkannya, maka ucapkanlah perkataan yang baik." [HR. Bukhari no. 1413, 3595 dan Muslim no. 1016]
Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ، مَا يَتَبَيَّنُ فِيهَا، يَزِلُّ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مِمَّا بَيْنَ المَشْرِقِ
"Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat tanpa dipikirkan terlebih dahulu, dan karenanya dia terlempar ke neraka sejauh antara jarak ke timur." .[HR. Bukhari no. 6477 dan Muslim no. 2988
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 14 Rajab 1444 H - Ahad 5 Feb 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
BILA SEORANG TEMAN KITA berubah dan berbuat dosa, maka janganlah ditinggalkan dan dibiarkan, tapi nasehatilah dengan yang terbaik dan bersabarlah. Karena saudara kita itu terkadang bengkok dan terkadang lurus.
Seorang mukmin itu biasa menutupi aib saudaranya dan menasehatinya. Sedangkan orang fajir (pelaku dosa) biasa membuka aib dan menjelek-jelekkan saudaranya. Apabila engkau memiliki teman yang membantu dirimu dalam ketaatan, maka perkuatlah pertemananmu dengannya. Karena mencari teman (yang baik) itu sulit, dan berpisah dengannya itu mudah."
Namun demikian, dalam menyampaikan nasehat hendaknya menggunakan kata- kata yang baik, yaitu kata-kata yang penuh kelembutan dan hikmah. Perhatikan bagaimana Allah Ta’ala perintahkan Nabi Musa dan Nabi Harun AS ketika akan memberi nasehat kepada Fir’aun, Allah Ta'ala berfirman : “Hendaknya kalian berdua ucapkan perkataan yang lemah lembut, mudah- mudahan ia akan ingat atau takut kepada Allah” (QS. Thaha : 44)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 13 Rajab 1444 H - Sabtu 4 Feb 2023
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
KETIKA USAHA KITA tidak dihargai, maka saat itu kita sedang belajar tentang ketulusan. KETIKA KITA HARUS kehilangan sesuatu, maka saat itu kita sedang belajar keikhlasan. KETIKA HATI KITA terluka sangat dalam, maka saat itu kita sedang belajar tentang memaafkan, KETIKA LANGKAH KITA terkadang terasa berat dan melelahkan, maka saat itu kita sedang belajar tentang keteguhan. KETIKA KITA MENDAPAT hinaan dan cacian, maka saat itu kita sedang belajar tentang kesabaran. KETIKA JALAN yang kita tempuh penuh rintangan, maka saat itu kita sedang belajar tentang perjuangan dan kesungguhan.
DAN KETIKA KITA harus membayar harga yang sebenarnya tidak perlu kita tanggung, maka saat itu kita sedang belajar tentang kemurahan hati. Begitulah terkadang cara Allah memberikan kebaikan dan sesuatu yang indah kepada kita dengan ujian yang tidak kita sukai.
Namun percayalah bahwa ujian dari Allah semua indah, meski engkau tidak melihat ke indahan dalam ujian itu. Karena Allah Maha Tahu yang terbaik untuk kita. "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui," (QS Al-Baqarah: 216)
Karena itu seorang hamba harus berprasangka baik kepada Allah saat menerima ujian. Sebab setiap apa yang telah Allah takdirkan untuk hamba-hambaNya, pasti di dalamnya terdapat hikmah dan maslahat tertentu. Maka berusahalah tetap sabar dan ikhlas dalam setiap keadaan. Karena semua itu terjadi bukan tanpa alasan. Bisa jadi Allah sedang menyiapkan untuk kita sesuatu yang indah dan terbaik setelahnya.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 12 Rajab 1444 H - Jumat 3 Feb 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
MANUSIA MEMPUNYAI sifat sifat tertentu dalam kehidupan, bekerja, berdagang dan kegiatan lainnya. Dalam pergaulan sehari-hari, kadang ada rasa iri, dengki, sombong, congkak, kalah bersaing, dan masalah lainnya. Maka kadang timbulah cara ingin menjatuhkan pihak lawannya dengan fitnah.
Tahun 2024 adalah tahun Pemilu, akan banyak bakal calon pemimpin yang membanggakan diri atas prestasinya. Diantara rasa bangga diri, ada cara menjatuhkan bakal calon lain atau saingannya dengan cara membuat isu fitnah.
Fitnah adalah perkataan yang tidak memiliki nilai-nilai kebenaran, kemudian disebarluaskan sebagai berita untuk menjerumuskan seseorang hingga orang tersebut menderita. Fitnah dapat membuat seseorang kehilangan harga diri, kehormatan, serta kedamaian dalam lingkungannya.
Adapun seseorang yang suka memfitnah orang lain akan kehilangan imannya kepada Allah. Selain itu, Allah juga memastikan bahwa tempat para penyebar fitnah adalah neraka jahannam. “Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan fitnah kepada orang-orang beriman, baik laki-laki maupun perempuan, kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab jahannam, dan bagi mereka azab neraka yang membakar.” (QS. Al-Buruj : 10)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala pun sampai memerintahkan untuk memerangi orang yang suka memfitnah. “Dan perangilah mereka itu sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu semata mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari musuhnya kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang orang yang dzalim.” (QS. Al Baqarah :193)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM 11 Rajab 1444 H - Kamis 2 Feb 2023
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu
ISLAM ADALAH AGAMA RAHMATAN LIL ALAMIIN, PENGINGAT DAN NASEHAT BAGI UMMAT DUNIA
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." (HR. Muslim). Meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar adalah sebab datangnya hukuman dunia sebelum hukuman di akhirat.
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imron: 110). Janganlah menyangka bahwa hukuman meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar bukan hanya menimpa orang yang dzhalim dan pelaku maksiat, namun boleh jadi juga menimpa manusia secara keseluruhan.
"Dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS. Luqman: 17)
Tutupi aib saudaramu sebagaimana kamu punya aib juga ingin ditutupi. Jangan pernah mengambil hak orang lain, sebagaimana hakmu juga tak ingin diambil orang lain. Perlakukan baik orang lain, sebagaimana kamu juga ingin di perlakukan baik oleh orang lain. Jika engkau senang diberi, maka senang pulalah engkau memberi. Dan jika engkau pelit, maka jangan membenci jika orang lain pelit. Kedudukanmu di hadapan orang lain adalah sebagaimana kedudukan orang lain dihadapanmu. Jika engkau mencintai mereka, maka mereka pun akan mencintaimu. Jika engkau jahat, angkuh dan merendahkannya, maka mereka pun juga akan jahat, angkuh dan merendahkanmu. Manusia secara tabiat tidak suka dengan orang yang jahat, bahkan orang yang jahat pun tidak suka jika orang lain jahat. Demikian pula sebaliknya manusia secara tabiat suka dengan orang yang baik, bahkan orang yang jahat pun suka dengan orang yang baik. Maka berusahalah untuk senantiasa menjadi cermin. Jika engkau ingin sebuah keindahan yang muncul dihadapanmu, maka tampakan pula keindahan. Karena tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula. Yakni tidak ada balasan bagi orang yang berbuat baik di dunia melainkan diperlakukan dengan baik di dunia atau di akhirat nanti. Sebagaimana dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang artinya : "Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)". (QS. Ar rahman : 60)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM 10 Rajab 1444 H - Rabu 1 Feb 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
"ALLAH MENULIS KEBAIKAN DAN KEBURUKAN," selanjutnya beliau Shalallahu Alayhi Wasallam menjelaskan, “Siapa yang berniat kebaikan lantas tidak jadi ia amalkan, Allah mencatat satu kebaikan di sisiNya secara sempurna, dan jika ia berniat lantas ia amalkan, Allah mencatatnya sepuluh kebaikan hingga dilipatgandakan tujuh ratus kali, bahkan dilipatgandakan pada jumlah yang sangat banyak. Sebaliknya barangsiapa yang berniat melakukan keburukan kemudian tidak jadi ia amalkan, Allah mencatat baginya satu kebaikan disisiNya secara sempurna, dan jika ia berniat keburukan, lantas ia lakukan, Allah mencatat baginya sebagai satu keburukan saja." (HR. Bukhari : 6010)
Terkadang berat mengakui kesalahan dan manusia cenderung tidak ingin bersalah dan dipersalahkan. Akan tetapi kita perlu terus dan terus berlatih untuk bisa mengakui kesalahan. Kemudian “menebusnya” dengan memperbaiki dan melakukan kebaikan. Mengakui kesalahan merupakan ajaran para nabi dan orang shalih. Nabi Adam ‘Alaihissalam mengakui kesalahannya dan memohon ampun,
Keduanya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. (QS. Al-A’raf : 23)
Nabi Yunus ‘Alaihissalam mengakui kesalahannya, Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap : “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Anbiya’ :87)
Nabi Musa ‘Alaihissalam juga mengakui kesalahannya, Nabi Musa AS berdoa “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku”. Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Qashash: 16)
Tidak ada salahnya meminta maaf. Bahkan terkadang sakitnya hati dan fisik bisa terobati dengan sebuah kata “maaf” yang tulus dari hati yang terdalam. Bisa jadi karena sifat dasar mudah menggampangkan/ meremehkan dan menganggap bahwa hal-hal seperti itu dianggap kecil sehingga tidak perlu minta maaf. Bisa jadi berkata “paling besok juga lupa”. Padahal tidak semua manusia seperti itu, bahkan ada beberapa manusia yang sensitif hatinya dan mudah tersinggung. Insyaa Allah kita diberikan kebaikan berjiwa besar dan mau mengakui kesalahan kita.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 9 Rajab 1444 H - Selasa 31 Jan 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
TIDAK ADA MANUSIA YANG LUPUT dari kesalahan. Itulah fitrah manusia. Melakukan kesalahan memang kekurangan manusia, namun setelah melakukan kesalahan hendaknya kita langsung bertobat dan memohon ampunan. Tapi kadang kala kita malah juga menceritakan permasalahan yang bisa dibilang sebagai aib sendiri kepada orang lain untuk menemukan solusi. Bagaimanakah hukum menceritakan aib sendiri ini ?
“Setiap umatku dimaafkan kecuali orang yang terang terangan (melakukan maksiat). Dan termasuk terang- terangan adalah seseorang yang melakukan perbuatan maksiat di malam hari, kemudian di paginya ia berkata: wahai fulan, kemarin aku telah melakukan ini dan itu padahal Allah telah menutupnya dan di pagi harinya ia membuka tutupan Allah atas dirinya.” (HR. Bukhori Muslim)
"Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang orang yang ingat”. (QS. Hud : 114)
Sedangkan orang- orang yang sukses adalah orang yang mampu berinisiatif dan mau merubah dirinya sendiri sebelum merubah orang lain. Orang yang sukses adalah orang-orang yang mampu menarik dirinya dari zona nyaman demi sebuah perubahan ke arah yang lebih baik. “Hanya orang _'gila'_, yang ingin sukses, namun mereka selalu menggunakan cara yang sama setiap harinya".
Proaktif adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap muslim. Apalagi jika dikaitkan dengan kesabaran. Maka seorang muslim yang proaktif, adalah mereka yang memiliki kesabaran, dapat menjaga lisannya, dan selalu berbicara yang baik atau diam.
Jika anda melihat “Proaktif adalah anda mampu berinisiatif”, maka itu adalah sebuah ajakan untuk mengajak anda berbuat baik dan mengubah nasib anda. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang ada pada diri mereka” (QS. Ar Rad : 11)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 8 Rajab 1444 H - Senin 30 Jan 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
SESUNGGUHNYA INTEGRITAS ITU mengandung arti keutuhan pribadi. Seseorang yang memiliki integritas berarti ia adalah orang yang menjunjung tinggi kesempurnaan. "Wahai orang orang yang beriman mengapa kalian mengatakan apa yang tidak kalian kerjakan? Sungguh besar kemurkaan di sisi Allah jika kalian mengatakan apa yang tidak kalian lakukan”. (QS. Ash-Shaf: 2-3)
Islam juga mengajarkan agar manusia mengembangkan intelektual seluas-luasnya. Akal sedemikian penting dalam berbagai aktifitas. Betapa pentingnya seseorang menggunakan akalnya; dan orang yang tidak menggunakan akalnya disebut bodoh.
Islam mengajarkan agar kebodohan disingkirkan sejauh jauhnya, itulah sebabnya, islam mendorong umat manusia mengembangkan ilmu pengetahuan secara tidak terbatas, atau seluas-luasnya. "Apakah kalian tidak memikirkan /merenungkan isi al-Qur'an, atau hati mereka terkunci". (QS. Muhammad :24)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 7 Rajab 1444 H - Ahad 29 Jan 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
SIAPA PUN DI DUNIA INI PASTI pernah mengalami sakitnya hati, karena disakiti, dihina, dizalimi, atau dikhianati. Sikap kita menentukan nasib kita selanjutnya. Masa depan kita tergantung kepada apa yang kita lakukan sekarang. Dan ingat Allah selalu ada untuk kita, memperhatikan dan membantu kita.
“Hati-hatilah terhadap doa orang yang terdzalimi, karena tidak ada suatu penghalang pun antara doa tersebut dan Allah.” (HR Bukhari). Kedzaliman dan kerusakan merupakan dua teman sejawat. Lantaran keduanya, negeri-negeri akan hancur, kota-kota akan runtuh, dan keberkahan akan hilang.
Kedzaliman merupakan kegelapan yang dapat menggelincirkan kaki-kaki dalam kegulitaannya dan dapat menyesatkan akal. Allah memberi tangguh azab bagi orang yang dzalim, bukan mengabaikannya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: “Dan janganlah se-kali kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang orang yang dzalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak.” (QS. Ibrahim: 42)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 6 Rajab 1444 H - Sabtu 28 Jan 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
MANUSIA YANG PALING TINGGI kedudukannya, ialah yang tidak melihat kedudukan dirinya. Dan manusia yang paling besar keutamaannya ialah orang yang tidak melihat keutamaan dirinya. Dan jangan merasa rendah diri karena menempuh jalan yang benar, walaupun sedikit orang yang menempuhnya. Dan jangan pula tertipu oleh yang bathil walaupun banyak orang yang mengamalkannya.
Adapun tanda tanda istidraj pada diri seseorang ialah seorang tersebut dibutakan Allah kepada aibnya sendiri, dan selalu melihat aib orang lain. "Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa." (QS. Al An'am: 44)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 5 Rajab 1444 H - Jumat 27 Jan 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
PUJI SYUKUR ALHAMDULILLAH kehadirat ILLAHI RABBI, karena kita masih diridhai Allah Subhanahu Wa Ta'ala bertemu hari Jumat Mubarak : bisa menghirup udara segar, sehat wal afiat nikmat umur yang barokah, ketenangan jiwa dan kedamaian hati, sejahtera lahir dan bathin serta senantiasa dalam perlindunganNYA.
Setiap memasuki Jum'at yang FULL BERKAH ini, hendaklah selalu kita perhatikan PERINTAH TAKWA." Sebagaimana firman Allah : "Yaa ayyuhal ladziinaa AAMANUTTAQULLAH haqqa tuqaati wa laa tamuutunna illaa wa angtum muslimun (Wahai orang yang beriman ! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan MUSLIM). (QS. Ali Imron : 102)
Maksud ayat tersebut, Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan kepada orang-orang BERIMAN agar bertakwa sungguh- sungguh, jangan setengah hati, harus total (kaffah). Jangan wafat terkecuali dalam keadaan MUSLIM. Kalau awalnya dia Muslim lalu karena sesuatu hal MURTAD (Keluar dari ISLAM) maka orang tersebut bila mati tempatnya di NERAKA, terkecuali bertaubat dan bersyahadat kembali Muslim."
Ummat Islam menurut Al Qur'an adalah "Ummat terbaik untuk manusia , karena menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah yang mungkar, dan beriman kepada Allah. " (QS. Ali Imran : 110). Kita wajib melaksanakan RUKUN IMAN dan RUKUN ISLAM dengan benar sesuai syariatnya di Al Qur'an dan Hadits Rasulallah Shalallahu Alayhi Wasallam.
KEUTAMAAN ORANG TAKWA tempatnya di SURGA. Allah berfirman ; "Dan orang yang BERIMAN dan mengerjakan AMAL KEBAJIKAN, kelak akan Kami masukkan ke dalam Surga yang mengalir di bawahnya sungai- sungai, mereka kekal di dalamnya selama- lamanya. Dan janji Allah itu BENAR . Siapakah yang lebih benar perkataannya?" (QS. An-Nisa : 122)
Orang yang takwa mulia disisi Allah. Sebagaimana firman Allah : "Inna akromaakumm ingdallahi atqookum (Sungguh, yang paling mulia di antara kamu adalah orang yang PALING BERTAKWA) (QS. Hujurat : 13)
Firman Allah : "Dan orang-orang yang beriman serta mengerjakan kebajikan, Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya." (QS. Al A'raf : 42)
Berkenaan dengan itu, pada hari Jum'at yang penuh berkah ini, marilah kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan sungguh sungguh. Kita baca Surah Al Kahfi, perbanyak Istighfar , perbanyak zikir sholawat Nabi dan keluarkan SEDEKAH sesuai kemampuan.
YAA ALLAH YAA RABB ampunilah dosa kedua orang tua kami, isteri, anak-anak, menantu dan cucu kami, nenek kakek, saudara dan sahabat kami seiman, orang- orang yang kami cintai dan mereka yang mencintai dan berbuat baik kepada kami.
YAA ALLAH, ampuni juga dosa-dosa kaum mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat. YAA ALLAH, berikan kepada kami kebaikan di dunia dan akhirat serta selamatkan kami dari siksa neraka. Aamiin yaa rabbal alaamiin...
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 4 Rajab 1444 H - Kamis 26 Jan 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
TAK TERASA BULAN JANUARI AWAL DARI TAHUN 2023 INI SUDAH HAMPIR BERGANTI. Dan setiap kita apapun profesinya pasti menginginkan peningkatan kualitas diri menuju tingkat yang lebih ideal dalam semua sisi ilmu, moral, sosial, ekonomi, dan lain sebagainya.
Dan salah satu sarana yang dapat menghantarkan manusia mencapai tingkat kesempurnaan sebagai manusia dan hamba Allah yang beriman adalah dengan muhasabah (evaluasi diri). Marilah kita mulai menginvestasikan kebaikan kita pada banyak orang dengan selalu berbuat positif, yakinlah mereka akan membantu kita di masa depan.
"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri" (QS. Al Isra' : 7). Masa lalu yang kita punya, bisa jadi pengalaman yang mampu merubah diri kita menjadi lebih baik. Karena bisa kita jadikan evaluasi untuk memperbaiki diri, membangun sifat positif yang berguna bagi masa depan kita nanti. ".... Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang orang yang sombong dan membangga banggakan diri," (QS Ani-Nisa : 36)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 3 Rajab 1444 H - Rabu 25 Jan 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuhu
SESEORANG YANG MEMPUNYAI PERASAAN 'UJUB akan selalu menilai dirinya baik dan tidak pernah menilai dirinya buruk dan serba kekurangan. Sehingga ia selalu mengumbar keinginan hawa nafsunya dan tidak merasa kalau dirinya telah berbuat dosa.
Nabi bersabda, “Andaikan kalian tidak pernah berbuat dosa sedikitpun, pasti aku khawatir kalau kalian berbuat dosa yang lebih besar, yaitu perasaan ujub.” (HR. Al Bazzar). "Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa).” (An-Nisa’ : 86)
Adapun akibat buruk dari seringnya memuji muji diri sendiri secara berlebihan, ialah jatuh kedalam jerat kesombongan. Sebab ujub itu sesungguhnya merupakan pintu masuk menuju kesombongan, dan dijauhkan dari pertolongan Allah Subahanahu Wata’ala.
“Orang-orang yang berjihad (untuk mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.” (Al-Ankabut : 69). Di luar semuanya, tawadhu’ atau rendah hati jauh lebih baik dimana seseorang yang baik sesungguhnya akan diketahui dengan sendirinya oleh orang disekitarnya tanpa dia harus menunjukkan dengan memuji muji diri sendiri.
"Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang- orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata- kata (yang mengandung) keselamatan" (QS. Al Furqan : 63)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 2 Rajab 1444 H - Selasa 24 Jan 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
SUDAH MERUPAKAN KENYATAAN BAHWA perbuatan manusia itu sangat beragam. Dan keberagaman tersebut memang sudah ditentukan oleh Allah. “Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat beragam” (QS. Al-Lail : 4)
Keberagaman prilaku manusia tersebut antara lain, kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk, prilaku baik dapat mengantar manusia pada Tuhannya. Sedangkan prilaku yang buruk mengantarkan manusia pada kesengsaraan.
Kebiasaan berbicara kotor, mengumpat, menyumpahi sesama manusia harus segera dihentikan, karena sangat berpengaruh pada hati. Secara khusus, lisan merupakan proyektor hati. “Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari akhirat, maka hendaknya berkata baik atau diam.“ (HR. Bukhari-Muslim)
"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan bisikan mereka, kecuali bisikan bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar." (QS. An Nisa':114)
Berbagai bencana alam seperti, gempa bumi, banjir besar, tsunami, berbagai penyakit yang mewabah dan bahkan di berbagai kawasan dan badai, sekarang ini seakan akan telah menjadi tontonan biasa. "Tidak ada sesuatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. AtTaghabun : 11)
Yang lebih menyedihkan lagi ialah, dalam suatu peristiwa manusia memanfaatkan diri untuk memperkaya duniawinya, semua peristiwa besar tersebut dipandang bagaikan peristiwa yang terjadi begitu saja, tanpa ada kaitannya dengan kehendak dari Allah Tuhan Maha Pencipta alam ini.
Sebagai orang yang beriman, kita harus percaya bahwa musibah (cobaan) ini adalah suatu ujian untuk menguatkan iman. Selain itu, berkat adanya musibah kita akan mengingat bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebaik baiknya penolong. "(yaitu) orang orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun". (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)." (QS. Al Baqarah : 156)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 1 Rajab 1444 H - Senin 23 Jan 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
SUNGGUH BERUNTUNG BAGI SIAPAPUN yang dikaruniai Allah kepekaan untuk mengamalkan aneka pernik peluang kebaikan yang diperlihatkan Allah kepadanya. Beruntung pula orang yang dititipi Allah aneka potensi kelebihan olehNya, dan dikaruniakan pula kesanggupan memanfaatkannya untuk sebanyak banyak umat manusia. Dikarenakan derajat kemuliaan seseorang dapat dilihat dari sejauh mana dirinya punya nilai manfaat bagi orang lain.
Rasulallah Shalallahu Alayhi Wasallam dalam hal ini bersabda, "Sebaik baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain." (HR. Bukhari). Sebagai umat islam kita diharuskan untuk selalu berbuat baik kepada sesama. Diantaranya saling tolong-menolong agar bermanfaat dalam lingkungan dan ranah ilmu yang sudah kita pelajari.
Karena sesungguhnya ketika kita berbuat baik kepada orang lain dengan ikhlas, maka manfaatnya akan kembali kepada kita, karena ikhlas adalah salah satu kunci diterimanya amalan kita. “Barangsiapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya.” (HR. Bukhori)
Terkadang kawan bicara itu menyenangkan. Tetapi adakalanya kawan bicara itu menjengkelkan. Tidak sedikit mereka menanyakan berulang kali hal yang sudah sangat jelas. Mereka ini tampak seperti orang yang tidak menangkap pembicaraan.
Hal ini bisa dipahami mungkin karena antara lain mereka kurang puas dengan penjelasan yang ada. Hanya saja kita yang menganggap penjelasan itu sudah memadai kadang merasa jengkel. Namun bagaimanapun kita harus melayani kawan bicara itu dengan santun dan hati dingin.
Allah mengutus RasulNya Muhammad Shalallahu Alayhi Wasallam sebagai petunjuk kepada manusia. Agar manusia senantiasa berjalan di jalan yang benar. "Dan Al Qur’an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat." (QS. Al-An’am : 155)
Islam itu selalu mendorong manusia untuk menciptakan hidup proporsional, damai, penuh kebaikan, keseimbangan, toleransi, sabar, dan menahan marah. “Kami tidak mengutus engkau, wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia” (QS. Al Anbiya : 107)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 29 Jumadil akhir 1444 H - Ahad 22 Jan 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
SEBAGAI SEORANG HAMBA yang tidak mungkin lepas dari dosa dan kesalahan, tentu kita semua menginginkan agar dosa-dosa kita ini diampuni oleh Allah Ta’ala. Sehingga kita harus bertaubat, menyesal, dan menjalankan sebab-sebab terampuninya dosa.
Saat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengajarkan suatu doa atau zikir, seringkali beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengiringi dengan menyebutkan keutamaannya. Diantara keutamaan yang paling sering beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sebutkan adalah ampunan dosa yang disebabkan oleh doa dan zikir kita. Berikut ini adalah beberapa doa yang bisa kita amalkan agar kita mendapatkan ampunan Allah Ta’ala.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Barang siapa setelah salat fardu bertasbih sebanyak 33 kali, bertahmid sebanyak 33 kali, dan bertakbir sebanyak 33 kali, sehingga berjumlah 99 kali, kemudian menggenapkannya untuk yang keseratus dengan ucapan ‘laa ilaha illallahu wahdahu laa syarikalahu lahul mulku walalhul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai-in qodiir’, maka kesalahannya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan” (HR. Muslim no. 597)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM 28 Jumadil akhir 1444 H - Sabtu 21 Jan 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
"WAHAI ORANG ORANG yang beriman, janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi." (QS Al-Munafiqun: 9)
Dunia itu menggiurkan. Betapa tidak. Banyak manusia yang terperangkap kehidupan dunia nan semu. Begitu bernafsu meraup dunia hingga halal-haram pun diterjang. Teman seiring dan kerabat dekat pun ditendang. Demi dunia.
Kala dunia; harta benda, kekuasaan, wanita memperbudak seorang hamba, maka yang ada dalam benaknya ambisi yang tiada terbatasi. Ia lupa dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ia lalai. Ia lupa bahwa masih ada kehidupan Akhirat.
Ayat di atas mengingatkan, betapa perjuangan meraup dunia tidak lantas melalaikan diri dari berdzikir dan beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Agama nan mulia ini tiada melarang seorang hamba membating tulang dan memeras keringat untuk gapai dunia. Tidak.
Namun, jangan sampai semua itu menjadikan lalai dan lupa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Jangan sampai harta benda dan anak-anak menjadikan diri berat untuk tunaikan dzikir dan ibadah kepadaNya. Jangan sampai kerugian itu menampar diri. Setelah itu hanya sesal yang ada. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjaga kita dari beragam kejelekan dan membimbing kita ke jalan yang diridhaiNya.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 27 Jumadil akhir 1444 H - Jumat Mubarak 20 Jan 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
ERA GLOBALISASI yang dipicu oleh kapitalisme memengaruhi sikap hidup hampir semua orang sejagat. Mereka menjadi: individualis, egoistis, egosentris, dan hedonis. Semua cenderung memperturutkan hawa nafsunya dengan segala cara. Siapkah kita menjadi orang gila di tengah zaman edan, atau menjadi waras di dalam KETIDAKWARASAN peradaban manusia.
"Demikianlah setiap kali seorang Rasul yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, mereka (kaumnya) pasti mengatakan, “Dia itu pesihir atau orang gila.” (QS. Az Zariyat : 52). Allah memerintahkan manusia agar senantiasa bertaubat membersihkan diri dan memohan ampunan kepada-Nya sehingga memperoleh cahaya dariNya.
"..... Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. At Tahrim : 8). Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganmu pada hari kiamat nanti.” (HR. Baihaqi dalam Sunan Al Kubro. Hadits ini hasan ligoirihi)
Yang akan kita sesali kelak bukan karena kita tidak kaya. Tapi, karena kita tidak Sedekah. Allah Azza wa Jalla berfirman : "Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-Ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh ?” (QS.Al-Munafiqun: 10)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 26 Jumadil akhir 1444 H - Kamis 19 Jan 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
"SAMPAIKANLAH KEBENARAN walau itu pahit dan tidak menyenangkan bagi orang lain." Kejujuran itu amat mahal, apalagi di tengah kehidupan dunia sekarang ini yang dipenuhi kebohongan. Sifat jujur harus dilatih semenjak dini karena setiap aspek kehidupan yang akan dijalani pasti sangat berkaitan erat dengan kejujuran.
Kejujuran yang kita lakukan akan menguntungkan diri sendiri. Begitu juga sebaliknya jika kita sering berbohong, kita sendiri pula yang menanggung keburukannya, karena iman dan kebiasaan berbohong tidak bisa berkumpul dalam hati seorang yang meyakini Allah dan RasulNya.
Dan selama kita memiliki hati yang bersih, insyaa Allah kita akan menyampaikan terus menerus tentang kebenaran. "Sungguh, Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) membawa kebenaran, agar engkau mengadili antara manusia dengan apa yang telah diajarkan Allah kepadamu, dan janganlah engkau menjadi penentang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang yang berkhianat," (QS. An Nisa : 105)
Sungguh beruntung bagi siapapun yang dikaruniai Allah kepekaan untuk mengamalkan aneka pernik peluang kebaikan yang diperlihatkan Allah kepadanya. Beruntung pula orang yang dititipi Allah aneka potensi kelebihan olehNya, dan dikaruniakan pula kesanggupan memanfaatkannya untuk sebanyak banyaknya umat manusia, dikarenakan derajat kemuliaan seseorang dapat dilihat dari sejauh mana dirinya punya nilai manfaat bagi orang lain.
Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam dalam hal ini bersabda, "Sebaik baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain." (HR. Bukhari). Sebagai umat islam kita diharuskan untuk selalu berbuat baik kepada sesama. Diantaranya saling tolong-menolong agar bermanfaat dalam lingkungan dan ranah ilmu yang sudah kita pelajari.
Karena sesungguhnya ketika kita berbuat baik kepada orang lain dengan ikhlas, maka manfaatnya akan kembali kepada kita, karena ikhlas adalah salahsatu kunci diterimanya amalan kita. “Barangsiapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya.” (HR. Bukhori)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 25 Jumadilakhir 1444 H - Rabu 18 Jan 2023
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
TERKADANG KITA MENGELUH saat kita berbuat baik kepada orang lain tetapi dia malah berlaku buruk kepada kita. Pasti sedih, iya kan ? Itu adalah hal yang manusiawi, tapi jangan teruskan perasaan tersebut menjadi benci.
Tetap jadilah orang baik, meski kita tidak diperlakukan baik oleh orang lain, karena bagaimanapun kebaikan yang di lakukan tidak akan sia-sia tetap bernilai sempurna di mata Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Oleh sebab itu, jangan kita membenci, meski benar awalnya kita tidak senang, meski benar awalnya kita merasa jengkel, tetap sadarlah bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengetahui apa yang kita rasakan.
Orang lain mungkin memang memperlakukan kita buruk, membalas kebaikan kita dengan sesuatu yang tidak pantas, tapi jangan sampai kita ikut-ikutan berlaku buruk. Kendalikan hati kita sebaik mungkin, meski awalnya amarah kita memuncak, tetap belajarlah memafkan dengan terus mengendalikan ego kita.
Tetap bersabar, meski nyatanya bersabar itu bukanlah sesuatu yang mudah, tapi pastikan kita tidak pernah lelah untuk terus menenangkan hati. Ingatlah dengan baik bahwa ketika kita marah, benci dan dendam, Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak suka kepada kita, maka pastikan kita tetap mampu mengendalikan hati untuk bersabar dan berbuat baik.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya : "Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik". (QS. Al-Baqarah 195)
Yakinlah bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan membalas setiap usaha kita dalam bersabar, ikhlas dan memaafkan. Serta Allah tidak akan pernah luput memberi balasan setimpal pada mereka yang sudah memperlakukannya tidak baik. SUBHANALLAH.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 24 Jumadil akhir 1444 H - Selasa 17 Jan 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
SUATU KELUARGA yang saling menasihati satu sama lain, bagaikan cermin yang bisa digunakan orang lain untuk memperbaiki penampilannya lebih baik lagi. Terkadang arti kebahagiaan dapat terjadi karena kita melihat masa lalu dan membawanya ke masa depan untuk bercermin tentang kehidupan kita saat ini.
Maka sering seringlah bercermin sebelum kita berkata-kata. Jangan jangan kita sedang menghakimi diri kita sendiri. Sikap merasa paling benar berkorelasi dengan sikap merasa paling baik dan paling pintar. Sifat ini merupakan karakter iblis tatkala berdialog dengan Allah ketika penciptaan Adam sebagai manusia pertama.
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi’, Mereka berkata: 'Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?’ Tuhan berfirman : ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui’.(QS. Al Baqarah : 30)
Sungguh beruntung bagi siapapun yang dikaruniai Allah kepekaan untuk mengamalkan aneka pernik peluang kebaikan yang diperlihatkan Allah kepadanya. Beruntung pula orang yang dititipi Allah aneka potensi kelebihan olehNya, dan dikaruniakan pula kesanggupan memanfaatkannya untuk sebanyak- banyaknya umat manusia, dikarenakan derajat kemuliaan seseorang dapat dilihat dari sejauh mana dirinya punya nilai manfaat bagi orang lain.
Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam dalam hal ini bersabda, "Sebaik- baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain." (HR. Bukhari). Sebagai umat islam kita diharuskan untuk selalu berbuat baik kepada sesama. Diantaranya saling tolong-menolong agar bermanfaat dalam lingkungan dan ranah ilmu yang sudah kita pelajari.
Karena sesungguhnya ketika kita berbuat baik kepada orang lain dengan ikhlas, maka manfaatnya akan kembali kepada kita, karena ikhlas adalah salah satu kunci diterimanya amalan kita. “Barangsiapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya.” (HR. Bukhori)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 23 Jumadil akhir 1444 H - Senin 16 Jan 2023
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
SEBAGAI MAHLUK SOSIAL, MANUSIA secara naluriah pasti membutuhkan orang lain. Tidak ada satu pun manusia yang ingin hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Ia tidak akan dapat memenuhi kebutuhan dan tujuan hidup jika tanpa bantuan orang lain.
Anjuran saling tolong-menolong dijelaskan dalam Al-Qur’an. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, yang artinya : “..... Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong- menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaNya.” (QS. Al-Maidah 2)
Aktivitas tolong menolong dalam kebaikan akan menimbulkan hubungan timbal balik yang positif. Di sisi lain, tolong menolong merupakan manifestasi dari amalan kita. Di samping itu ada fadilah atau keutamaan yang akan didapatkan, antara lain sebagai berikut :
Pertama, akan mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang berperang membela kedaulatan agama. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya : “Barang siapa yang berjalan dalam rangka menolong dan memberikan manfaat kepada saudaranya maka ia mendapatkan pahala seperti pahalanya Mujahidin di sabilillah”.
Kedua, mendapatkan pembebasan dari siksa neraka, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya : “Barang siapa yang berjalan dalam rangka membantu kebutuhan saudaranya yang muslim baik kebutuhan/hajatnya terlaksana maupun tidak terlaksana maka Allah mengampuni dosa-dosa yang terdahulu maupun yang akan datang, dan Allah mencatat baginya akan dibebaskan dari api neraka."
Ketiga, setiap langkah dibalas dengan tujuh puluh kebaikan dan dijauhkan dari tujuh puluh kejelekan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya : “Barang siapa yang berjalan dalam rangka memenuhi hajat saudaranya yang muslim maka setiap satu langkah akan dibalas dengan tujuh puluh kebaikan dan dijauhkan dari tujuh puluh kejelekan".
Keempat, dosa-dosanya dihapus seperti bayi yang baru lahir, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya : “. . . . Jika ia melaksanakan hajat (saudaranya) maka ia keluar dalam keadaan bersih dari dosa-dosa seperti bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya”
Kelima, jika ia meninggal dalam keadaan ia membantu orang lain maka ia masuk surga tanpa hitungan amal. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya : “Maka jika ia meninggal dalam keadaan (membantu saudaranya) tersebut maka ia masuk surga tanpa hisab”.
Dengan demikian marilah kita saling membantu dan saling tolong-menolong antar sesama manusia khususnya sesama muslim dalam berbagai urusan dunia maupun urusan akhirat karena semua itu jika diniati ikhlas lillahi ta’ala maka akan menjadi tambahan nilai ibadah. SUBHANALLAH
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 22 Jumadil akhir 1444 H - Ahad 15 Jan 2023
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
BERKUMPUL BERSAMA KELUARGA adalah salah satu dari kenikmatan dunia. Siapa yang tidak bahagia dan gembira ketika berkumpul bersama keluarga. Momen bahagia yang tidak bisa digambarkan dan tidak bisa tergantikan dengan kawan atau pun sahabat.
Semua kenikmataan dan kebahagiaan yang diinginkan oleh manusia di dunia, akan ada di surga kelak. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya : “Kamilah pelindung- pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat, di dalamnya (surga) kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh apa yang kamu minta.” (QS. Fushshilat 31)
Tentunya kenikmatan berupa berkumpul dan masuk surga bersama keluarga, juga telah disediakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya : “(yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat- tempat mereka dari semua pintu.” (QS. Ar-Ra‘d 23)
Fasilitas yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala sediakan agar keluarga bisa masuk surga bersama yaitu mereka akan saling tarik-menarik agar bisa masuk surga dan berada di dalam surga yang tingkatnya sama. Hal ini Allah Subhanahu Wa Ta'ala anugrahkan agar mereka bisa berkumpul bersama.
Bisa jadi sang anak berada di surga tertinggi, sedangkan orang tua berada di surga terendah, maka sang anak mengangkat derajat orang tuanya ke surga yang lebih atas, demikian juga sebaliknya. Misalnya anak sebagai amal jariyah yang terus mendoakan orang tuanya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya : “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya dan doa anak yang shalih".
Orang tua pun bisa menarik anaknya ke tingkatan surga yang lebih tinggi. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya : "Dan orang- orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS. At-Tur 21)
Keturunan yang mengikuti mereka dalam keimanan maksudnya adalah mereka mengikuti keimanan yang muncul dari orang tua atau kakek-buyut mereka. Lebih utama lagi jika keimanan muncul dari diri anak-keturunan itu sendiri.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan mengikutsertakan mereka dalam kedudukan orang tua atau kakek-buyut mereka di surga walaupun mereka sebenarnya tidak mencapainya, kedudukan anak lebih rendah dari orang tua, sebagai balasan bagi orang tua mereka dan tambahan bagi pahala mereka. Akan tetapi Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak mengurangi pahala orang tua mereka sedikitpun. Insyaa Allah kita semua bisa masuk surga bersama keluarga yang kita cintai. Aamiin.........
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 21 Jumadil akhir 1444 H - Sabtu 14 Jan 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
SEMUA YANG ALLAH TAKDIRKAN adalah terbaik untuk kita. Walaupun kadang sesuatu itu tidak kita sukai, namun semua pasti ada hikmahnya. Maka sudah sepantasnya kita belajar menerima segala ketentuanNya dengan ikhlas dan sabar.
Adapun jika kita membenci serta mengeluh tetap saja tak akan dapat merubah apa-apa dan justru mendapat dosa. Sedangkan jika kita bersabar maka akan menjadikan hidup lebih tenang, berbaik sangka kepada Allah dan mendapat pahala.
Ali Bin Abu Thalib berkata kepada Al-Asy'ats Bin Qais, "Sesungguhnya jika engkau bersabar maka takdir akan tetap berlaku bagimu dan engkau akan mendapatkan pahalapahala. Dan jika engkau berkeluh kesah maka takdirpun tetap berlaku padamu dan engkaupun akan mendapatkan dosa." (Adabud Dunya wad din hal: 537)
Imam Qotadah rahimahullah pernah berpesan; “Hendaklah seseorang rela dengan takdir Allah, karena sesungguhnya takdir Allah untuk orang-orang mukmin dalam hal yang tidak disukai lebih baik bagi mereka daripada ketentuan Allah yang mereka sukai bagi mereka sendiri. (Tafsir Ibnu Katsir Dalam surat Al Kahfi : 80-81)
Sebab itu jangan membenci sesuatu yang Allah telah takdirkan untuk kita, Sebab... Setiap ujian ada pahala, Setiap sakit penghapus dosa, Setiap kehilangan akan diganti, Setiap musibah ada hikmah. Mari tetap belajar bersyukur dan sabar atas segala keadaan. Jangan mudah mengeluh dan membenci atas segala sesuatu yang tidak kita sukai.
Sebaliknya biasakan menerima segala ketentuan Allah, walaupun itu tidak kita sukai. Karena Allah memberi bukan apa yang senantiasa kita inginkan, tapi Allah memberi senantiasa PASTI yang terbaik untuk kita.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 20 Jumadil akhir 1444 H - Jumat 13 Jan 2023
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
SALAH SATU CARA SYAITAN MENGGODA manusia adalah selalu menakut-nakuti dengan kemiskinan. Syaitan membuat manusia merasa selalu kekurangan padahal karunia Allah Subhanahu Wa Ta'ala itu sangat banyak.
Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya : “Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripadaNya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengatahui.” (QS. Al-Baqarah 268)
Manusia semakin takut dengan kemiskinan karena sifat dasar manusia sangat cinta terhadap harta dan harta adalah godaan (fitnah) terbesar manusia. Kunci agar bisa lepas dari godaan syaitan ini adalah tetap merasa qana’ah dan giat bekerja.
Seseorang akan terus merasa kurang dan miskin apabila tidak merasa qana’ah dan selalu melihat orang lain yang berada di atasnya dalam urusan dunia. Mayoritas pergaulannya adalah orang-orang yang lebih kaya sehingga ia tidak merasa qanaah, karenanya kita diperintahkan untuk selalu melihat yang berada di bawah kita dalam urusan dunia.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya : “Lihatlah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau lihat orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari Muslim)
Kemudian godaan syaitan akan kemiskinan berdampak munculnya rasa kikir pada manusia, tidak mau berinfak atau membantu sesama. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda bahwa sedekah tidak akan mengurangi harta seseorang : “Harta seorang hamba tidak akan berkurang karena shadaqah.” (HR. Tirmidzi)
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala melindungi kita dari godaan syaitan berupa rasa takut akan kemiskinan dan semoga Allah memudahkan kita semua untuk bershadaqah, beramal dan berbuat baik kepada sesama. Aamiin..... Jum'at Mubarak Penuh Berkah....
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 19 Jumadil akhir 1444 H - Kamis 12 Jan 2023
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
BEBERAPA ORANG memiliki kemampuan bangun di 1/3 malam untuk Qiyammulail setiap hari, tetapi yang lain tidak dapat bangun meskipun sudah berusaha. Namun, mereka berpuasa pada hari Senin dan Kamis sepanjang tahun.
Yang lain tidak bisa melakukan kedua hal di atas, tetapi di mana pun mereka berjalan, mereka bersedekah dengan murah hati kepada para pengemis. Beberapa orang tidak memiliki kekuatan untuk melakukan ibadah tambahan, tetapi mampu menjaga hati yang bersih dan wajah yang tersenyum terhadap orang-orang sepanjang waktu.
Yang lain lagi tidak melakukan apa-apa selain hanya membuat anak-anak tertawa ketika bertemu dengan mereka. Intinya...? Jangan pernah berpikir bahwa mereka yang tidak melakukan apa yang kita lakukan lebih rendah daripada kita, atau tidak memiliki apa pun yang bisa dipersembahkan bagi orang lain.
Jangan pernah berpikir bahwa tindakan kita untuk beribadah lebih baik daripada tindakan orang lain. Jangan biarkan kesalehan kita menumbuhkan kebanggaan terselubung dalam diri kita. Jangan biarkan kesalehan kita mengisolasi diri kita dari keluarga dan teman. Jangan biarkan itu membuat kita merasa lebih suci dari orang lain.
Keturunan, kekayaan,kemampuan ilmiah, warna kulit kita, kekuatan di medan perang bukan kriteria untuk kesalehan kita. Penampilan dan pakaian kita bukanlah kriteria untuk kesalehan. Ada banyak di dunia yang dekat dengan Allah meskipun mereka tampak biasa-biasa saja.
Afiliasi kita dengan sebuah jamaah atau lembaga ilmiah mana pun, harus menjadi sarana untuk memusnahkan ego dan kebanggaan kita, tanpa memandang rendah orang lain. Ada banyak yang hatinya murni meskipun tidak berafiliasi dengan salah satu di atas. Hal ini bukan paspor otomatis ke surga.
Ada orang yang masuk surga hanya dengan memuaskan dahaga seekor anjing, yang lain mendapatkannya dengan hanya memaafkan semua orang setiap hari sebelum tidur. Mereka tidak memiliki banyak hal untuk ditampilkan, tetapi apa yang mereka lakukan, penting bagi Allah.
Seseorang mungkin berjalan melalui gerbang surga dengan modal sangat sedikit dan kehadirannya ketika hidup di muka bumi tidak dianggap penting, sementara yang lain dengan perbuatan yang jauh lebih besar justru binasa karena kesombongan mereka.
"SELALU MELIHAT HAL BAIK PADA ORANG LAIN. JADILAH ORANG BAIK, PIKIRKAN YANG BAIK, DAN LAKUKAN YANG TERBAIK." Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala selalu memberikan kita petunjuk, rahmat, taufiq, hidayah, keberkahan, perlindungan dan keridhaan, agar di setiap ilmu yang kita miliki, dapat menggerakkan kita untuk lebih dekat lagi kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Aamiin........
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 18 Jumadil akhir 1444 H - Rabu 11 Jan 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
KITA ADALAH MAHLUK yang suka menyalahkan dari luar, tidak menyadari bahwa masalah biasanya dari dalam diri sendiri. Berpikir negatif ketika tertimpa masalah bisa datang dari mana saja, baik itu dari diri sendiri, atau orang lain. Maka itu, agar terhindar dari bisikan setan tersebut, Islam mengajarkan kepada setiap umatnya agar selalu berzikir dan berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Hal itu juga yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu Alayhi Wasallam, kepada umat- umatnya.
Berpikir positif ketika tertimpa masalah akan membuat kita dapat mengambil hikmah dari semua masalah yang kita alami. Bahkan ketika kita mampu berpikir positif dan jernih, kita mampu menemukan solusi terbaik dan cepat.
Dunia ini ibarat bayangan. Kalau kau berusaha menangkapnya ia akan lari. Tapi kalau kau membelakanginya ia tak punya pilihan selain mengikutimu. Kejarlah kebahagiaan akhirat maka, Insya Allah dunia pasti akan mengikutimu.
Hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam beliau bersabda : “Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai anak Adam, beribadahlah sepenuhnya kepadaku, niscaya aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan kekayaan dan aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan niscaya aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak aku penuhi kebutuhanmu".
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 15 Jumadil akhir 1444 H - Ahad 08 Jan 2023
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
SEBENARNYA KITA TIDAK HARUS SENDIRI di dalam kubur saat bertemu dan ditanya oleh malaikat Munkar dan Nakir. Kita bisa membawa teman. Mereka adalah 5 teman yang sangat rupawan, pakaiannya sangatlah indah, baunya sangatlah harum.
Mereka bernama Si Sholat, Si Zakat, Si Puasa, Si Amal Shalih dan Si Qur'an. Ya, mereka teman teman yang benar akan menjelma menjadi "sosok rupawan nan menawan" yang akan selalu menemani dan menjaga kita dalam kubur. Merekalah teman, sahabat dan keluarga sejati kita.
Bagi orang yang beriman dan ta'at kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, di dalam kubur nanti, Si SHOLAT akan berjaga dari adzab di bagian kepala, Si ZAKAT akan berjaga dari adzab di sisi kanan, Si PUASA akan berjaga dari adzab di sisi kiri, Si AMAL SHOLIH lainnya akan berjaga dari adzab di sisi kedua kaki dan Si AL-QUR'AN akan memeluk dan berjaga dari adzab pada seluruh tubuh.
Apakah ini terpikir oleh kita saat ini ?Ataukah selama ini kita sudah berteman tetapi hanya sekedarnya saja, bahkan mungkin lebih sering kita abaikan. Tidakkah kita berfikir lagi, siapa teman teman sejati kita yang sesungguhnya.
Ataukah masih saja kita sibuk dengan teman teman duniawi yang tidak akan perduli saat kita menghadapi sakaratul maut. Yang langsung kembali pada kehebohan dan kesenangan duniawi setelah acara penguburan kita. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
Kemudian didatangkan malaikat dari arah kepalanya untuk menyiksa, maka sholat berkata "Tidak ada jalan dari arahku (untukmu)". Kemudian didatangkan malaikat dari arah kanannya untuk menyiksa maka zakat berkata "Tidak ada jalan dari arahku (untukmu)"
Kemudian didatangkan malaikat dari arah kirinya untuk menyiksa maka puasa berkata "Tidak ada jalan dari arahku (untukmu). Kemudian didatangkan malaikat dari arah kakinya untuk menyiksa, maka amal sholeh, segala sunnah dan segala perbuatan ma’ruf, berkata, "Tidak ada jalan dari arahku (untukmu)" (HR. Imam Ahmad dalam kitabnya Al-Musnad dari riwayat Al-Bara’ ibn ‘Azib & Himpunan Fadhilah Amal:609)
Dalam hadist lain dikatakan juga bahwa Al-Qur'an akan menjelma menjadi "seorang" pria tampan yang selalu menjaga kita, memeluk kita, melindungi kita. Ia akan datang saat tubuh kita mulai dikafankan hingga ke alam barzah dan hari kebangkitan.
Al-Qur'an akan memperkenalkan dirinya pada si mayit sehingga ia merasa tenang dan tidak ketakutan di alam kubur. Sosok Al-Qur'an tak mau melepaskan diri dan tak mau dipisahkan dengan kita hingga Allah memasukkan kita ke dalam surga. (Bazzar meriwayatkan dalam kitab La’aali Masnunah)
Dari Sa’id bin Sulaim Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Tiada penolong yang lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari Kiamat selain daripada Al-Qur’an. Bukan nabi, bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya.” (Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya).
Mari kita pergunakan disisa umur kita sekarang, untuk berlomba-lomba kembali kejalan yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala perintahkan... kembali ke jalan sang pemilik kehidupan ini... " YA ALLAH... Jadikanlah kami Bersabar saat di uji, Bersyukur saat diberi, Memaafkan saat didzolimi, Istighfar saat kami salah dan khilaf dan bukakan pintu hati kami untuk selalu dekat denganMu." Aamiin
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 14 Jumadil akhir 1444 H - Sabtu 07 Jan 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
ISLAM menempatkan bekerja sebagai ibadah untuk menjemput rezeki yang barakah dari Allah guna mencukupi kebutuhan hidupnya sehari hari. Di lain pihak manusia, pada prinsipnya selalu berusaha menarik kebaikan menuju dirinya dan menolak segala keburukan yang mengarah kepadanya.
Karena secara naluri, manusia itu menyukai kebaikan kebaikan yang melimpah, yang biasa kita artikan dengan makna daripada berkah, jangan dengan cara cara yang dzalim. “Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil dan siapa yang bersusah payah mencari nafkah untuk keluarga maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza Wajalla". (HR. Ahmad)
Salahsatu bentuk evaluasi diri yang paling berguna adalah menyendiri untuk melakukan muhasabah dan mengoreksi berbagai amalan yang telah dilakukan. Diriwayatkan dari Umar bin al-Khaththab, beliau mengatakan, “Koreksilah diri kalian sebelum kalian dihisab dan berhiaslah (dengan amal shalih) untuk pagelaran agung (pada hari kiamat kelak)”. (HR. Tirmidzi)
Jiwa jiwa yang fitrahnya hidup akan merasa bahagia apabila mampu memberi manfaat untuk orang lain. Sebaliknya, jiwa yang fitrahnya mati dan tertutup justru merasa bahagia jika melihat kesusahan dan penderitaan orang lain.
“Jika kebaikanmu menyenangkanmu dan kejahatanmu menyusahkanmu, maka kamu adalah seorang mukmin.“ (HR. Ahmad). Para nabi memupuk rasa takut kepada Allah sebagai salahsatu sumber kekuatan. "Sesungguhnya mereka adalah orang orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan takut. Dan mereka adalah orang orang yang khusyuk kepada Kami." (QS. al-Anbiya : 90)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 13 Jumadil akhir 1444 H - Jumat 06 Jan 2023
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
HARTA YANG BERKAH adalah harta yang mendatangkan kebaikan dan bertambah. "Berkah (Barokah)" artinya "Ziyadatul Khair", yakni “bertambah- tambahnya kebaikan” Harta yang berkah akan membuat pemiliknya selalu tenang. Harta yang berkah tidak selalu harus banyak, tapi selalu ada ketika diperlukan. Harta yang berkah meskipun sedikit mampu menghidupi dan mencakupi apa saja yang diperlukannya. Harta yang berkah tidak saja berkah bagi pemilik harta, tapi juga orang lain bisa ikut merasakannya. Sedikit harta tetapi berkah lebih baik daripada banyak harta namun tidak berkah. Bagaimana usaha kita agar harta atau rezeki kita berkah:
1. Harta Yang Berkah adalah jika harta tersebut didapat dari usaha yang halal. Harta yang berkah adalah harta yang disenangi Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ia tidak harus banyak, sedikit tapi berkah lebih baik daripada yang banyak tetapi tidak berkah. Untuk mendapatkan keberkahan harta harus dilalui dengan cara halal. Karena Allah tidak mungkin memberkahi harta yang haram.
2. Harta yang Berkah adalah yang senantiasa digunakan untuk berbagi seperti sedekah atau infaq dan menjadikan sebagai sarana ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kalau kita ingin dicukupkan rezeki oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, haruslah bersedia berbagi. Dan ketahuilah bahwa sifat kikir pelit dan enggan untuk menginfaqkan harta adalah bisikan dari setan.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya : “Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripadaNya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah 268)
Tafsir ayat ini menjelaskan : “Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan”, maksudnya : setan menakut-nakuti kalian dengan kefakiran supaya kalian tetap menggenggam tangan kalian, sehingga tidak menginfakkanya dalam keridhaan Allah. Sebaliknya ia menyuruh mereka untuk berbuat buruk sehingga mengeluarkan harta mereka dalam keburukan dan kerusakan, serta bakhil mengeluarkannya untuk kebaikan dan kemaslahatan umum. Padahal kenyataannya sebaliknya. Harta yang dikeluarkan di jalan Allah akan mendatangkan keberkahan."
Jika perjalanan dalam hidup kita merasakan seperti hati menjadi jauh dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, merasa tidak tenang, susah bersedekah, rumah tangga kurang harmonis, serta merasa selalu kurang, maka waspadalah mungkin rizki kita tidak berkah.
Mari segera introspeksi diri, perbanyak mohon ampunan pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan memperbaiki diri sebelum ajal menjemput. Marilah kita mencari rezeki yang telah Allah Subhanahu Wa Ta'ala sediakan untuk kita dengan cara yang halal agar kita hidup diberikan keberkahan. Jumah mubarak, Aamiin yaa rabb.....
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza Dm 12 Jumadil akhir 1444 H - Kamis 05 Jan 2023
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
SESUNGGUHNYA ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA akan mematikan siapa saja dan apa saja. Begitu pula ia akan memberi kehidupan pada siapa saja dan apa saja hingga waktu yang ditentukan. Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya : “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Al Mulk : 2)
Ayat ini sangat populer dan menjadi penegas bahwa hidup adalah ujian bagi manusia. Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di dalam Tafsir as-Sa'di menjelaskan makna ayat ini sebagai kematian di dunia dan kehidupan di akhirat.
Barang siapa yang tunduk kepada perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan memperbagus amalnya, maka Allah akan memperbagus balasanNya di dunia dan akhirat. Sebaliknya barang siapa yang mengikuti hawa nafsu dan menolak mengikuti perintah Allah, maka dia akan memperoleh balasan yang buruk. Dalam ayat “Al-Mulk 2”, tidak dikatakan siapakah yang paling Banyak amalannya.
Namun dikatakan siapakah yang paling Baik amalannya. Sehingga kita diharapkan dalam beramal adalah kualitas (ikhlas dan sesuai tuntunan Nabi), bukan kuantitasnya. Dengan demikian, seorang muslim dituntut untuk senantiasa meningkatkan kualitas hidupnya sehingga keberadaannya akan bermakna dan bermanfaat tidak hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, melainkan juga kepada sesama.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 11 Jumadil akhir 1444 H - Rabu 04 Jan 2023
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
BERBICARA TENTANG REZEKI, manusia baru menyadari akan nikmat hal tersebut ketika ia sudah hilang atau tidak lagi dapat dinikmati. Contoh : pada waktu diberikan kesehatan, manusia terkadang lupa untuk mensyukurinya. Namun,
ketika Allah Subhanahu Wa Ta'ala sudah mengurangi nikmat rezeki sehat dan diberikan sakit, maka barulah manusia itu sadar akan rezeki sehat tersebut. Rezeki bagi seorang muslim adalah sebuah ujian, baik dalam keadaan lapang maupun sempit.
Seorang muslim harus menyadari bahwa lapang atau sempitnya rezeki adalah bentuk ujian dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ujian tersebut haruslah dihadapi dengan penuh kesabaran dan bersyukur. Ketika Allah Subhanahu Wa Ta'ala menguji seorang muslim dengan kesempitan, maka harus dihadapi dengan bersabar dan terus berusaha. Pada saat Allah Subhanahu Wa Ta'ala menguji dengan kelapangan rezeki, maka seorang muslim haruslah selalu bersyukur dan bisa berbagi serta menafkahkan sebagian rezeki tersebut ke jalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Ketika diuji dengan kelapangan rezeki banyak manusia lupa dan kufur akan hal tersebut. Pada zaman Rasulallah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. banyak contoh orang-orang yang diberikan kelapangan rezeki namun kufur terhadap rezeki yang diberikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Qorun misalnya, manusia yang diberikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. rezeki berupa harta yang banyak, namun melupakan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. dan bahkan kufur terhadap rezeki Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Tindakan Qarun tersebut membuat dirinya merugi, pada akhirnya Qarun terkubur oleh harta yang dimilikinya.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman di dalam yang artinya : "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari, sesungguhnya sisksaKu amat pedih.” (QS. Ibrahim 7)
Kesempitan rezeki merupakan ujian terhadap manusia yang harus dihadapi dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Berbeda dengan kelapangan rezeki, yang membuat manusia lupa dan kufur nikmat. Manusia yang mendapatkan ujian dalam bentuk kesempitan rezeki membuatnya putus asa dan berprasangka buruk kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Prasangka yang buruk kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala ini membuat manusia berpaling dari jalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Setiap makhluk ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang ada didunia ini telah ditentukan rezekinya masing- masing, termasuk manusia. Tetapi manusia harus berusaha dan bekerja keras untuk mendapat rezeki tersebut.
Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya : “Allah melapangkan rezeki kepada orang yang Dia kehendaki di antara hamba- hambaNya dan Dia (pula) yang membatasi baginya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap segala sesuatu." (QS. Al-Ankabut 62)
Seperti yang dijelaskan diatas, Rezeki adalah salah satu bentuk ujian nyata dalam kehidupan yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada seluruh manusia. Kita sebagai muslim harus menyadari dan menerima ujian rezeki tersebut.
Saat kita mendapatkan kelapangan rezeki maka kita harus selalu bersyukur akan nikmat yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikan. Dan saat kita diberikan kesempitan rezeki maka sebagai seorang muslim kita harus senantiasa sabar dan ikhlas menerimanya.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 10 Jumadil akhir 1444 H - Selasa 03 Jan 2023
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
PEMANFAATAN WAKTU merupakan salah satu perkara yang akan dipertanggungjawabkan kelak. Waktu adalah ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang dihadiahkan kepada manusia untuk dipakai dengan baik dan mulia. Waktu begitu penting sehingga Allah Subhanahu Wa Ta'ala berFirman atas nama ciptaannya yang bernama waktu.
Diantaranya : Waktu Fajar (QS. Al-Fajr: 1-4), Waktu Subuh (QS At-Takwir 18 dan Al-Mudatsir 34), Waktu Dhuha (QS. Ad-Dhuha 1), Waktu Siang (QS. Asy-Syams 3 dan Al-Lail: 2), Waktu Ashr (QS. Al-Ashr : 1), Waktu Malam (QS. Al-Lail 1-2, Al-Insyiqaq 17 dan Al-Mudatsir 33-34), Waktu Kiamat (QS. Al-Qiyamah : 1-2).
Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah berfirman dengan sesuatu, maka firman itu dimaksudkan untuk menarik perhatian bagi makhlukNya dan mengingatkan mereka akan keagungan dan arti yang besar dalam sesuatu yang Allah jadikan firman tersebut.
“Dan sudah sepatutnya kita menaruh perhatian akan waktu. Bahkan di hari perhitungan nanti salah satu yang akan dihisab oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah waktu." Hadist dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Rasulallah bersabda, yang artinya : “Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi Rabbnya, hingga dia ditanya tentang lima perkara (yaitu) : tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya bagaimana ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan, dan dalam hal apa (hartanya tersebut) ia belanjakan serta apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu yang dimilikinya.” Kelak waktu yang kita terima haruslah dipertanggungjawabkan penggunaanya.
Sudah sepatutnya kita melakukan muhasabah diri (Perenungan dan instropeksi diri), mengenai jejak baik dan buruk apa saja yang telah kita lakukan sampai saat ini. Waktu itu adalah helaan napas yang tak akan terulang kembali. Setiap penyelasan akan datang setelah waktu telah berlalu dan semua yang merasakan penyesalan akan selalu berharap agar waktu itu kerap kembali lagi.
Waktu adalah kehidupan. Kehidupan manusia tidak lain adalah waktu yang ia lewati dari saat lahir sampai dia meninggal. Waktu yang telah berlalu tidak akan kembali. Dia akan pergi selamanya dengan segala kenangannya : baik kenangan yang penuh penyesalan atau kebahagiaan.
Semoga kita dapat mengambil hikmah dari setiap waktu yang kita lalui serta bisa terus istiqomah senantiasa bertutur, berfikir dan berbuat yang baik, beribadah dengan penuh keikhlasan serta menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat serta berharap ridha Allah Subhanahu Wa Ta"ala.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 9 Jumadil akhir 1444 H - Senin 02 Jan 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA berfirman : "Tetapi barangsiapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia." (QS. asy Syura :43). Setiap manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, kebaikan juga kesalahan. Manusia tempatnya lalai dan khilaf, itulah sunatullah yang tidak bisa dipungkiri.
Namun dibalik itu semua manusia diberkahi hati dan akal pikiran untuk membedakan mana yang salah dan mana yang benar, untuk memaafkan dan saling menyayangi. Manusia diberikan pilihan untuk berbuat baik ataupun berbuat keburukan, namun jika kita melakukan kebaikan karena berharap balasan dari manusia, maka bersiap siaplah kecewa.
Berbuat baiklah karena Allah Ta'ala semata, karena Dia takkan pernah mengecewakan dalam memberikan balasan. Selain memaafkan kesalahan orang lain, Allah Ta'ala juga memerintahkan kita untuk membalas kesalahan-kesalahan mereka dengan kebaikan.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya : “Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orangorang yang mempunyai keuntungan yang besar.” (QS.Fushilat: 34-35)
Mungkin ada rasa kecewa bahkan marah setiap kita menerima kesalahan dari seseorang. Tapi dengan memaafkan kesalahan itu akan membuat hati kita menjadi tenang dan berlapang dada dan serta terhindar dari hati yang dipenuhi sifat dendam dan kebencian. Selain itu, Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan muliakan orang yang memiliki sifat pemaaf dan menjadikannya bagian dari ahli surga.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 8 Jumadil akhir 1444 H - Ahad 01 Jan 2023
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
MANUSIA yang paling tinggi kedudukannya, ialah yang tidak melihat kedudukan dirinya. Dan manusia yang paling besar keutamaannya ialah orang yang tidak melihat keutamaan dirinya. Dan jangan merasa rendah diri karena menempuh jalan yang benar, walaupun sedikit orang yang menempuhnya. Dan jangan pula tertipu oleh yang bathil walaupun banyak orang yang mengamalkannya.
Adapun tanda-tanda istidraj pada diri seseorang ialah seorang tersebut dibutakan Allah kepada aibnya sendiri, dan selalu melihat aib orang lain. "Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa." (QS. Al An'am: 44)
NIAT seringkali dikaitkan dengan motif yang seakar dengan motivasi, sementara motivasi itu sendiri adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk berbuat atau melakukan sesuatu. "Dan barang siapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh- sungguh, sedangkan dia beriman, maka mereka itulah orang yang usahanya dibalas dengan baik." (QS. Al Isra ; 19)
Memang bila disadari bahwa sebelum kita bermaksud melakukan sesuatu, lazim di dalam hati kita selalu terbetik apa yang mendorong kita bermaksud melakukan sesuatu itu, dengan kata lain ialah sesuatu yang terbetik itu harus diluruskan dengan niat kita.
"Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (orang) bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mengadakan perdamaian di antara manusia......" (QS. An Nisa : 114)
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 7 Jumadil akhir 1444 H, edisi Akhir Tahun, Sabtu 31 Des 2022
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Antara yang Menerobos, Melompat, Memindah dan Keluar Pagar
TAK TERASA PAGI INI SUDAH TIGA RATUS ENAM PULUH LIMA HARI tahun 2022 dan menjelang ganti tahun baru 2023. Tentu banyak suka cita dan catatan perjalanan hidup selama setahun itu. Yang sudah terjadi biarlah pergi, toh tak akan kembali. Tapi, jangan diulangi lagi.
Tiga ratus enam puluh lima hari akan kita jalani lagi. Menapaki harus lebih berhati hati. Bisa jadi godaan dan aral melintangi perjalan nanti. Maka, gunakan cermin hati dalam meniti hari ke hari. Jangan sampai seperti kisah seekor rusa yang tubuhnya terjebak di sela-sela pagar. Kemudian seorang petugas membantu membebaskannya. Mungkin kita pernah menyaksikan langsung kejadian seperti itu di kebun binatang atau di penangkaran rusa. Rusa rusa itu tergiur dengan rumput yang ada di luar. Sehingga mereka berusaha menerobos pagar.
Aneh, meski mereka sudah dijamin mendapat makanan di dalam, mengapa masih tergoda dengan apa yang ada di luar. Akibatnya justru mencelakakan diri sendiri. Padahal pagar-pagar di dalam kebun penangkaran dibuat untuk keselamatan rusa juga. Apabila tiada pagar, pastilah hewan-hewan itu melarikan diri ke alam liar yang penuh dengan predator yang mengancam nyawa mereka. Namun para rusa kerap tidak mengerti manfaat pagar.
Sama anehnya dengan manusia yang sudah dijamin rezekinya halal, namun masih tergiur dengan yang haram. Sehingga mereka berani menerobos pagar yang mencelakakan diri sendiri. Manusia juga begitu, bahwa pagar-pagar syariat ditentukan oleh Allah untuk kebahagiaan hidup kita. Bayangkan sebuah kehidupan tanpa pagar sama sekali, tanpa peraturan, niscaya kita tak akan bisa hidup dengan tenang.
Namun, senakal- nakalnya rusa, paling yang bisa ia lakukan adalah melompati pagar untuk kabur. Sedangkan manusia, bisa jadi tak cuma melompat tapi lebih culas dari itu. Karena manusia dengan berani memindahkan pagar pembatas sampai ke area luar.
Contohnya saat kita tak bisa mengerjakan shalat di awal waktu, kita berdalih pada diri sendiri, Tak apalah yang penting saya masih shalat. Bukankah yang berdosa besar itu yang meninggalkan shalat. Tanpa sadar sebenarnya kita sedang menggeser pagar itu sedikit demi sedikit.
Contoh lain, saat kita tak bisa meluangkan waktu untuk mengaji Al Quran setiap hari, alasan pun kembali dibuat-buat. Saya butuh suasana tenang. Kalau pikiran sedang tidak mood seperti ini, bukanlah waktu yang tepat untuk mentadaburi Al Quran. Inipun secara diam-diam sebuah upaya menggeser pagar tersebut.
Masih banyak lagi kejadian sehari-hari yang menunjukkan bahwa kita sudah berusaha memindahkan pagar itu. Sehingga kita merasa tenang- tenang saja karena merasa masih di dalam pagar. Sesungguhnya kita sudah di luar area. Ini yang lebih berbahaya. Mari kita kembalikan lagi pagar tersebut di jalurnya.
Caranya, jangan memaklumi kelalaian yang kita lakukan. Jangan berdalih pada diri sendiri, atau membuat argumen yang membenarkan kesalahan kita. Karena segala sesuatu sudah ditentukan batas-batas pagarnya.
Allahumma a’innii ‘alaa dzikrika wasyukrika wa husni ‘ibaadatik Yaa Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir /mengingatMu, bersyukur padaMu, dan memperbagus ibadah padaMu. Robbana Taqobbal Minna Yaa Allah terimalah dari kami (amalan kami), Aamiin yaa rabb. Mari berlomba-lomba dalam kebaikan di tahun baru 2023.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 6 Jumadil akhir 1444 H - Jumat 30 Des 2022
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
KRITIK ADALAH KOMENTAR
yang ditujukan untuk kebaikan dan mengharapkan untuk perbaikan. Sementara hujatan itu cenderung hanya menghina tanpa adanya masukkan untuk sesuatu yang kita anggap kurang. Biasanya hujatan itu berisi kalimat kalimat negatif yang tidak menghiraukan etika dalam komentar. Kritik tetap mempedulikan pentingnya tata krama dalam berpendapat.
"Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung- hitungnya, dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya." (QS.Al Humazah 1- 3). Sedangkan orang yang suka berbohong itu akan membunuh akal pikirannya dan mengubur hati nuraninya sendiri, sehingga sesungguhnya ia tidak hidup, melainkan hanya menjadi beban masyarakat, biang kerusakan, dan sumber dari segala kegaduhan. "Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.” (QS. An-Nahl : 105)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 5 Jumadil akhir 1444 H - Kamis 29 Des 2022
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
HIDUP BAGI SEORANG MUSLIM adalah sebuah perjalanan, yang dimulai dari kelahirannya di dunia lalu berjalan menuju Rabbul ‘Alamin, guna mempertanggung-jawabkan amalannya sewaktu di dunia ini. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam mengabarkan hal ini dalam sabdanya, “Setiap hari semua orang melanjutkan perjalanan hidupnya, keluar mempertaruhkan dirinya, ada yang membebaskan dirinya dan ada pula yang mencelakakannya.” (HR Muslim).
Demi masa atau waktu manusia harus memanfaatkan waktu yang berjalan dengan sebaik baiknya. Janganlah terlena oleh waktu yang akan merugikan diri sendiri. Dan sesungguhnya Allah telah menetapkan tujuan hidup hamba-hamba Nya yang beriman kepadaNya, salah satunya ialah :
"Demi masa (waktu). sesungguhnya manusia itu benar- benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran" (QS. Al Ashr : 1-3)
Ketenangan hati itu mahal harganya dan hanya bisa kita peroleh jika kita bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Seringkali kita mengeluhkan segala hal, baik yang sudah kita miliki maupun yang ingin kita miliki hingga hati kita selalu gusar dan tidak pernah tenang.
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Q.S Al-Insyirah: 5-6). Padahal kuncinya hanya satu yakni, meningkatkan ketakwaan dengan rajin beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
"Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” (QS. At-Talaq: 4). Hendaknya kita bisa memahami bahwa hanya Allah yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk kita. Maka dari itu, jika pada suatu saat kita tengah mendapatkan musibah dan kesulitan, janganlah kita mengeluh, namun sebaiknya berdoa saja padaNya. "Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa.” (QS. Ibrahim: 39)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 4 Jumadil akhir 1444 H - Rabu 28 Des 2022
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu
KEIMANAN SEORANG MUKMIN yang benar harus mencakup enam Rukun Iman.
Yang terakhir adalah beriman terhadap takdir Allah, baik takdir yang baik maupun takdir yang buruk. Mengimani bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menulis dalam "Lauhul Mahfudz" catatan takdir segala sesuatu sampai hari kiamat. Tidak ada sesuatupun yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi kecuali telah tercatat.
Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya : “Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi ?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah” (QS. Al Hajj : 70)
Sesungguhnya segala sesuatu, baik yang terjadi maupun yang tidak terjadi, baik perkara besar maupun kecil, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, baik yang terjadi di langit maupun di bumi. Semuanya terjadi atas kehendak Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Sebagian orang memiliki anggapan yang salah dalam memahami takdir. Mereka hanya pasrah terhadap takdir tanpa melakukan usaha sama sekali. Sungguh, ini adalah kesalahan yang nyata. Bukankah Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga memerintahkan kita untuk mengambil sebab dan melarang kita dari bersikap malas?
Apabila kita sudah mengambil sebab dan mendapatkan hasil yang tidak kita inginkan, maka kita tidak boleh sedih dan berputus asa karena semuanya sudah merupakan ketetapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Oleh karena itu, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya : “Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan : ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah kau katakan : ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan (seandainya) dapat membuka pintu syaithon.”
Keimanan yang benar terhadap takdir akan membuahkan hal-hal penting, diantaranya sebagai berikut : Hanya bersandar kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala ketika melakukan berbagai sebab, dan tidak bersandar kepada sebab itu sendiri. Karena segala sesuatu tergantung pada takdir Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Seseorang tidak sombong terhadap dirinya sendiri ketika tercapai tujuannya, karena keberhasilan yang ia dapatkan merupakan nikmat dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, berupa sebab-sebab kebaikan dan keberhasilan yang memang telah ditakdirkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Menimbulkan ketenangan dalam hati terhadap takdir Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang menimpa dirinya, sehingga dia tidak bersedih atas hilangnya sesuatu yang dicintainya atau ketika mendapatkan sesuatu yang dibencinya. Sebab semuanya itu terjadi dengan ketentuan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 3 Jumadil akhir 1444 H - Selasa 27 Des 2022
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
ORANG YANG RENDAH HATI ATAU TAWADHU akan menghindari sifat memandang rendah orang lain. Ia justru akan memuliakan manusia dengan ucapan dan perbuatan yang diridhai Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Karena tawadhu’ merupakan akhlak para Nabi. Allah Subhanahu Wa Ta'a akan memuliakan dan mencintai orang yang rendah hati.
Bakr bin ‘Abdillah berkata : “Apabila kamu melihat orang yang lebih tua daripada dirimu, maka katakanlah : “Orang ini telah mendahului dengan iman dan amal shalih, sehingga dia lebih baik daripada aku”, apabila kamu melihat orang yang lebih muda daripada dirimu maka katakanlah, “Aku telah mendahului menuju perbuatan dosa dan maksiat sehingga dia lebih baik daripada aku” (Shifatus–Shofwah : 3/248)
Alangkah bagusnya sikap rendah hati. Kebalikannya adalah sombong, yang sering membuat manusia mengingkari kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Menolak kebenaran dan membanggakan dirinya dengan tujuan ‘ujub.
Itulah karakter buruk yang sangat dilarang dan akan berakibat justru merugikan hidup manusia di dunia dan akhirat. Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya : “Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman “. (QS. Asy-Syu’ara 215)
Rasulullah Shallallaahu ’Alaihi Wasallam adalah teladan utama dalam sikap rendah hati. Betapa ketawadlu’an beliau ketika bergaul, berinteraksi dengan sahabatnya, tanpa pernah menghinanya. Jaminan surga kepada beliau tak menghalanginya untuk selalu memperbanyak do’a, sholat, puasa dan amal shalih lainnya. Beliau senantiasa memotivasi umatnya untuk terus memperbaiki hatinya, memperbanyak ilmu, meningkatkan kualitas iman dan amal shalih sampai akhir hayat. SUBHANALLAHU
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 2 Jumadil akhir 1444 H - Senin 26 Des 2022
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu
ALHAMDULILLAH kita bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, karena sampai saat ini kita masih diberikan kesempatan untuk hidup. Karena sayangnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala, kita diminta untuk mengevaluasi diri. Berapa banyak maksiat yang sudah kita lakukan sampai hari ini. Berapa banyak dosa yang sudah kita perbuat. Berapa kali lisan kita salah bertutur. Berapa banyak kita telah meninggalkan perintahNya.
Mari kita ingat-ingat ini semua sebelum kita meninggalkan dunia. Banyak orang yang sudah diwafatkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kita di hidupkan sampai hari ini hanya sekedar untuk diingatkan. Waktu kita di dunia ini sangat singkat, sebentar lagi pulang dan sebentar lagi meninggal yang tidak diketahui kapan waktunya.
Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya : “Hai orang- orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr 18)
Karena itulah saat Allah memberikan kesempatan tolong jangan sia-siakan. Cobalah diam sejenak kemudian beristighfar kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan ingat dosa-dosa kita. Insyaa Allah ada kebaikan-kebaikan yang bisa kita dapatkan.
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjadikan kita termasuk orang-orang yang baik, yang punya kesempatan untuk memperbaiki diri serta berkenan menerima amal ibadah kita dan menjadikan kita menghadap Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam keadaan husnul khotimah. Aamiin yaa rabb.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 01 Jumadil akhir 1444 H - Ahad 25 Des 2022
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
HIDUP bagi seseorang muslim adalah sebuah perjalanan, yang dimulai dari kelahirannya di dunia lalu berjalan menuju Rabbul ‘Alamin, guna mempertanggung jawabkan amalannya sewaktu di dunia ini. Rasulallah Shalallahu Alaihi Wasallam mengabarkan hal ini dalam sabdanya, “Setiap hari semua orang melanjutkan perjalanan hidupnya, keluar mempertaruhkan dirinya, ada yang membebaskan dirinya dan ada pula yang mencelakakannya.” (HR Muslim)
Demi masa atau waktu, manusia harus memanfaatkan waktu yang berjalan dengan sebaik baiknya. Janganlah manusia terlena oleh waktu yang akan merugikan diri sendiri. Dan sesungguhnya Allah telah menetapkan tujuan hidup hamba hambaNya yang beriman kepadaNya, salah satunya ialah :
"Demi masa (waktu). Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran" (QS. Al Ashr : 1-3)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza Dm 30 Jumadil awal 1444 H - Sabtu 24 Des 2022
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
SEMUA REZEKI yang ada itu berasal dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. karena Allah adalah Ar-Razzaq (Maha Pemberi Rezeki). Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan kepada siapa saja yang dikehendakiNya. Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya : "Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit)" (QS. Ar-Ra'd 26).
Rezeki merupakan salah satu rahasia Allah dari tiga hal lainnya, yaitu : umur, jodoh, dan kematian. Ia tidak dapat dikalkulasi dengan nalar manusia. Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menjamin rezeki setiap makhlukNya. Setiap manusia yang terlahir ke dunia sudah dilengkapi dengan rezeki masing- masing. Oleh karena itu, selayaknyalah kita tidak perlu cemas mengenai rezeki. Persoalan rezeki telah diatur oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Ada empat tingkatan cara Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberi rezeki, yaitu : 1. Rezeki Tingkat Pertama. Rezeki yang dijamin oleh Allah, sebagaimana firmanNya : "Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di atas bumi ini melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya," (QS. Hud 6). Artinya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan memberi kesehatan, makan dan minum untuk seluruh makhluk hidup di dunia ini.
2. Rezeki Tingkat Kedua. Sebagaimana firmanNya : "Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya," (QS. An-Najm 39). Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan memberi rezeki sesuai dengan apa yang dikerjakan hambanya. Jika kerja lebih lama, lebih rajin, lebih berilmu, lebih sungguh-sungguh, ia akan mendapat lebih banyak. Tidak pandang dia itu Muslim atau kafir.
3. Rezeki Tingkat Ketiga. Sebagaimana firmanNya : "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka pasti azabKu sangatlah berat. (QS. Ibrahim 7). Inilah rezeki yang disayang Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
4. Rezeki Tingkat Keempat. Sebagaimana firmanNYA : "Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS. At-talaq 3). Rezeki untuk orang beriman dan bertakwa.
Hal penting yang perlu dilakukan sebagai manusia yang diberi akal budi, kita tetaplah harus berikhtiar, berusaha untuk mendapat rezeki itu. Terlepas nanti apakah rezeki kita banyak atau tidak, itu kuasa Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kita harus yakin bahwa rezeki itu datangnya dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Untuk mendapat rezeki, maka berusaha dan menjemput rezeki itu juga penting.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 29 Jumadil awal 1444 H - Jumat 23 Des 2022
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
"Dan Tuhan-MU telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia, dan (hendaklah kamu) berbuat baik kepada ibu-bapak (kamu). Jika salah seorang diantara keduanya atau keduaduanya berusia lanjut dalam pemeliharaan kamu, maka janganlah kamu mengucapkan kepada keduanya (perkataan) : “Ah...!”, dan janganlah kamu membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik." (QS. Al-Isro' 17:23)
Ayat tersebut di atas mewajibkan kita hanya nenyembah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Berikutnya, Allah mewajibkan kita supaya berbuat baik kepada kedua orangtua kita, kapan pun, di mana pun dan dalam kondisi apapun.
Sikap baik tersebut harus tetap kita persembahkan ketika orangtua atau salah satunya telah masuk waktu senja. Allah mengingatkan, ketika mereka atau salah satunya sudah udzur dan tua renta, tingkah lakunya akan seperti anak kecil, merepotkan, dan kadang menyebalkan. Mereka akan banyak menguras emosi anaknya. Seperti susah dinasehati, pikun, buang air sembarangan, dan lain-lain.
Di sinilah signifikansi ayat tersebut di atas diturunkan Allah, yakni mengingatkan kita yang ditaqdirkan untuk merawat keduanya atau salah satunya. Sabar menjadi kunci kesuksesan menjalankan perintah tersebut di atas. Memang tidak mudah menjalankannya, tapi justru disanalah letak ujian kita menjadi anak yang berbakti kepada orangtua (ibu bapak) atau sebaliknya durhaka kepadanya.
Kewajiban berbakti kepada orangtua atau birrul walidain disejajarkan oleh Allah dengan ibadah mahdah atau 'ibadah murni nan tertinggi, yaitu menyembah kepada-Nya. Betapa dahsyatnya pahala yang akan diraih anak yang berbakti kepada ibu bapanya di waktu senja, dan betapa pedihnya siksa Allah yang akan ditimpakan kepada anak yang durhaka kepada orangtuanya.
Benar yang dikatakan bijak bestari "jangan seperti kacang lupa pada kulitnya." Seorang anak bak kacang yang tidak akan menjadi apa-apa dan siapa-siapa tanpa ada kulitnya, tanpa ada orangtua yang telah berjuang sekuat tenaga merawat mencintai melindungi, memelihara dan membesarkan mendidik menjadikan kita seperti sekarang ini.
Lalu, apakah pantas kemudian jika ada seorang anak enggan merawat orangtuanya karena sibuk mencari uang, mengejar karir, atau alasan-alasan lainnya. Sementara mereka (orangtua kita) merawat dan membesarkan kita tanpa banyak alasan.
Rahmat Allah dan kesuksesan dunia akhirat akan diraih oleh anak yang sabar, ikhlas merawat ibu bapanya. Maka bersyukurlah anak-anak yang shaleh yang tengah diamanahi Allah merawat orangtuanya, meskipun itu tidak mudah.
Sebaliknya, hina dan rugilah anak yang enggan merawat orangtuanya di masa senja. Karena itulah tiket sang anak masuk surga sebagaimana sabda Baginda Rasulullah: "Sungguh hina dan rugi, sungguh hina dan rugi, sungguh hina dan rugi. Sahabat bertanya: "Siapa (yang hina dan rugi itu), wahai Rasulullah ?" Nabi menjawab: "Siapa saja yang mendapati orangtuanya di masa lansia, salah satunya atau keduanya, tetapi tidak mengantarkannya masuk surga." (HR Muslim). Jumah mubarak
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 28 Jumadil awal 1444 H - Kamis 22 Des 2022
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
ERA GLOBALISASI yang dipicu oleh kapitalisme memengaruhi sikap hidup hampir semua orang sejagat menjadi : individualis, egoistis, egosentris, dan hedonis. Semua cenderung memperturutkan hawa nafsunya.
Siapkah kita menjadi orang gila di tengah zaman edan, atau menjadi waras di dalam ketidak warasan peradaban manusia. "Demikianlah setiap kali seorang Rasul yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, mereka (kaumnya) pasti mengatakan, “Dia itu pesihir atau orang gila.” (QS. Az Zariyat : 52 )
Allah memerintahkan manusia agar senantiasa bertaubat membersihkan diri dan memohon ampunan kepadaNya sehingga memperoleh cahaya dariNya. "..... , "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. At Tahrim : 8 )
Marilah kita sekarang ini berdoa dan bertobat, sekaligus membuat komitmen baru untuk menjalani hidup ini dengan lebih berarti. Semoga dengan niat baik ini Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan kelancaran dalam segala urusan kita, keberkahan dalam rezeki kita.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 27 Jumadil awal 1444 H - Rabu 21 Des 2022
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
SEBAGAI MAHLUK yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala beri kesempurnaan fisik dan akal, manusia tidak pernah lepas dari ujian. Setiap manusia yang hidup pasti pernah merasakan ujian. Baik ujian yang baik atau buruk.
Musibah merupakan bentuk dari ujian yang Allah hadirkan di tengah kehidupan di dunia. Bukan tanpa sebab DIA memberikannya, karena selalu ada hikmah yang terselip setelahnya. Dan, kebanyakan dari kita selalu menyadarinya setelah musibah itu berlalu.
Sakit, kehilangan harta dan kehilangan orang-orang tercinta adalah beberapa musibah yang sering kita alami. Saat kita mengalami sakit, sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala sedang menggugurkan dosa-dosa kita.
Jika bersabar menerimanya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala pun akan mendatangkan keberkahanNya. Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya : “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)". (QS. Asy-Syuuraa 30)
Tidak ada salahnya jika berdoa memohon kesembuhan, tapi bukankah lebih baik jika doa yang kita panjatkan adalah mohon diberi kesabaran yang lebih banyak dalam menghadapai penyakit. Karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman : Innallaha Ma’ashabirin, Allah beserta orang-orang yang sabar
Musibah demi musibah yang mewarnai kehidupan manusia boleh jadi adalah bukti dari kasih sayang Allah. Banyak cara Allah membuktikan cintaNya kepada kita, salahsatunya dengan memberikan musibah. Musibah yang datang silih berganti janganlah kita anggap sebagai takdir buruk. Sebagai orang beriman, maknailah musibah itu dengan bijak.
Jika musibah menimpa diri kita, ingatlah bahwa saat itu Allah sedang menunjukan cintaNya. Allah ingin kita bersabar. Karena dengan kita bersabar, Allah akan memberikan keberkahan. Allah Subhanahu Wa Ta'ala ingin menggugurkan dosa-dosa kita yang menggunung tinggi. Dosa-dosa yang ditumpuk tanpa kita sadari. Allah ingin kita berdoa serta memohon dan meminta ampunan kepadaNya.
Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala menghadirkan musibah bukan karena DIA benci. Tapi karena cintaNya terlalu besar untuk kita. Jadikan musibah yang menerpa kehidupan kita sebagai muhasabah diri. Melihat lebih dalam dosa-dosa yang ditabung tanpa kita sadari. Yakinkan dalam hati, bahwa musibah adalah cara Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyayangi kita.... berdoa dan bersabarlah... Insyaa Allah akan lapang hati kita dalam menghadapainya.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 26 Jumadil awal 1444 H - Selasa 20 Des 2022
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
SERINGKALI dalam firmanNya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyandingkan antara Tawakkal dengan orang-orang yang Beriman. Hal ini menandakan bahwa Tawakkal merupakan perbuatan yang sangat agung, yang tidak dimiliki kecuali oleh orang- orang mukmin.
Tawakkal adalah bagian dari ibadah hati yang akan membawa seseorang ke jalan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya : "Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya dan apabila dibacakan ayat-ayatNya kepada mereka, bertambahlah imannya dan hanya kepada Rabb mereka bertawakal” (QS. Al Anfal 2)
Hakikat Tawakkal adalah hati benar- benar bergantung kepada Allah dalam rangka memperoleh maslahat (hal-hal yang baik) dan menolak mudharat (hal-hal yang buruk) dari urusan-urusan dunia dan akhirat.
Tawakkal bukanlah pasrah tanpa berusaha, namun harus disertai ikhtiyar / usaha. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah memberikan contoh Tawakkal yang disertai usaha yang memperjelas bahwa Tawakkal tidak lepas dari ikhtiyar dan penyandaran diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya : “Seandainya kalian betul-betul bertawakal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Al Hakim).
Tidak kita temukan seekor burung diam saja dan mengharap makanan datang sendiri. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memberikan permisalan ini, jelas sekali bahwa seekor burung pergi untuk mencari makan, namun seekor burung keluar mencari makan disertai keyakinan akan rizki Allah, maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala pun memberikan rizkiNya atas usahanya tersebut.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 24 Jumadil awal 1444 H - Ahad 18 Des 2022
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
SESUNGGUHNYA BETAPA LEMAH dan rapuhnya kehidupan manusia itu. Hidup tidak sekedar menumpuk harta, melainkan juga harus menumpuk kebajikan. Hidup tidak hanya berpikir apa yang akan kita tuntut dan dapatkan. Tetapi juga apa yang sudah kita berikan dan seberapa besar keikhlasannya.
Kodrat manusia sebagai tempat salah dan lupa menjadikan manusia memiliki kewajiban saling mengingatkan antara satu dengan yang lain (Al Asr). Kewajiban saling mengingatkan dengan cara kebaikan dan kebijaksanaan.
Dan yang terbaik bagi manusia menurut islam adalah memberi penerangan, mengajak kepada kebaikan dan memotivasi orang lain untuk kembali ke jalan yang benar. Tetapi keputusan untuk mengikuti sesuai dengan saran kita adalah hak pribadi masing masing orang.
"Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendakiNya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa." (QS. Ar Rum : 54)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza 23 Jumadil awal 1444 H - Sabtu 17 Des 2022, MG Suites Semarang
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
NIAT seringkali dikaitkan dengan motif yang seakar dengan motivasi. Sedang motivasi itu sendiri adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk berbuat atau melakukan sesuatu. "Dan barang siapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh- sungguh, sedangkan dia beriman, maka mereka itulah orang yang usahanya dibalas dengan baik." (QS. Al Isra ; 19)
Memang bila disadari bahwa sebelum kita bermaksud melakukan sesuatu, lazim di dalam hati kita selalu terbetik apa yang mendorong kita bermaksud melakukan sesuatu itu, dengan kata lain ialah sesuatu yang terbetik itu harus diluruskan dengan niat kita.
"Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (orang) bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mengadakan perdamaian di antara manusia......" (QS. An Nisa : 114). "..... Allah sangat senang kepada orang yang tulus dan ikhlas dalam berinfak maupun ibadah lainnya (QS. Al Lail : 20)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 22 Jumadilawal 1444 H - Jumat 16 Des 2022
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
SABAR dan SHALAT di dalam kehidupan seorang muslim tercermin dalam sikap penuh syukur, pemaaf, lemah lembut, penyayang, tawakkal, qana’ah, menjaga kesucian diri, istiqomah dan sebagainya.
Dengan kata lain, orang yang Sholatnya baik dalam hidupnya akan dipenuhi sifat Sabar yang tercermin dalam tingginya akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Jadi bisa dikatakan sabar adalah upaya menahan diri dalam melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu untuk mencapai ridha Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya : “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.” (QS. Al-Baqarah 45)
Perintah dalam ayat di atas sekaligus merupakan solusi agar umat secara kolektif bisa mengatasi dengan baik segala kesulitan dan problematika yang datang silih berganti. Sehingga melalui ayat ini, Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan agar kita memohon pertolongan kepadaNya dengan senantiasa mengedepankan sikap Sabar dan menjaga Shalat dengan istiqamah.
Sabar dan Shalat merupakan sarana meminta tolong yang terbaik ketika menghadapi berbagai kesulitan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam selaku uswah hasanah, telah memberi contoh yang konkrit dalam mengamalkan ayat ini.
Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dijelaskan bahwa, “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam apabila menghadapi suatu persoalan, beliau segera mengerjakan shalat“.
Bagi yang ingin meraih kebahagiaan dunia dan akhirat, maka minta tolonglah pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan Sabar dan Shalat. Karena orang yang khusyu’ dan tenang dalam shalatnya, akan mudah baginya dan juga ia akan mudah untuk bersabar. Betapa kita sangat membutuhkan limpahan pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam setiap aktivitas dan persoalan kehidupan kita. Adalah sangat tepat jika secara bersama-sama kita bisa mengamalkan petunjuk Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam ayat di atas agar permohonan kita untuk mendapatkan pertolonganNya. Jumah barakah
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 21 Jumadilawal 1444 H - Kamis 15 Des 2022
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
ALAM SEMESTA beserta isinya merupakan salah satu tanda kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang dinampakkan kepada manusia. Terjadinya gempa bumi hingga meletusnya gunung tak lepas dari kebesaran Allah yang patut dijadikan pengingat dan peningkat ketakwaan.
Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah memperingatkan umatNya tentang bencana alam atau musibah : “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS.At Taghaabun:11)
Adapun terjadinya gempa bumi hingga meletusnya gunung tak lepas dari kebesaran Allah yang patut dijadikan pengingat dan peningkat ketakwaan. "Dan engkau akan melihat gunung gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan. (Itulah) ciptaan Allah yang mencipta dengan sempurna segala sesuatu. Sungguh, Dia Mahateliti apa yang kamu kerjakan." (QS. An Naml : 88)
Berbagai bencana alam seperti, gempa bumi, banjir besar, tsunami, berbagai penyakit yang mewabah dan bahkan di berbagai kawasan dan badai, sekarang ini seakan-akan telah menjadi tontonan biasa. "Tidak ada sesuatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS.At Taghabun : 11)
Yang lebih menyedihkan lagi ialah, semua peristiwa besar tersebut dipandang bagaikan peristiwa yang terjadi begitu saja, tanpa ada kaitannya dengan kehendak dari Allah Tuhan Maha Pencipta alam ini. Sebagai orang yang beriman, kita harus percaya bahwa musibah (cobaan) ini adalah suatu ujian untuk menguatkan iman.
Selain itu, berkat adanya musibah kita akan mengingat bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebaik-baiknya penolong. "(yaitu) orang orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepadaNyalah kami kembali)." (QS. Al Baqarah : 156)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 20 Jumadilawal 1444 H - Rabu 14 Des 2022
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulallah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda ; “Janganlah kamu saling mendengki, janganlah kamu saling menipu, janganlah kamu saling membenci, janganlah kamu saling membelakangi, dan janganlah sebagian kamu menjual apa yang telah dijual kepada yang lain". "Jadilah kalian sebagai hamba-hamba Allah yg bersaudara."
"Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak boleh mendzaliminya, menghinanya dan merendahkannya. Takwa itu di sini, dan beliau menunjuk ke dadanya (tiga kali). Cukuplah seseorang itu teranggap berbuat jelek dengan merendahkan saudaranya yang muslim." Setiap muslim haram darah, kehormatan dan hartanya atas muslim lainnya.” Hadits Shahih Riwayat Muslim no. 6706. Barakallahu fiikum
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 19 Jumadilawal 1444 H - Selasa 13 Des 2022
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya : “Siapa yang menjelek-jelekkan saudaranya karena suatu dosa, maka ia tidak akan mati kecuali mengamalkan dosa tersebut.” (HR. Tirmidzi - 2505)
Penjelasan diatas seharusnya membuat kita merasa takut ketika mencela atau meremehkan orang yang berdosa, bisa jadi kita akan melakukan hal yang sama. Menjelekkan, mencela dan meremehkan orang lain membuat seseorang merasa diri lebih suci/lebih bersih dan lebih baik. Padahal kondisi ini justru membuat kita terjerumus pada sifat sombong yang tidak disukai Allah Subhanallahu Wa Ta'ala.
Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala Maha Membolak- balikkan keadaan. Apa yang dialami orang lain, bisa saja kita alami dan jangan mencela siapapun. Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam menjelaskan tentang makna sombong : Dari Abdullah bin Mas’ud, dari Nabi, beliau bersabda, “Tidak masuk surga siapa saja yang di dalam hatinya ada sedikit kesombongan, kemudian seseorang berkata, “Sesungguhnya seseorang itu senang pakaiannya bagus dan sandalnya bagus.” Beliau bersabda, ”Sesunguhnya Allah itu Indah dan Dia menyenangi keindahan, kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.” (HR Muslim)
Ingatlah Jangan pernah sombong dan merasa selamat dari dosa yang orang lain lakukan, karena bisa jadi kita tak akan selamat dari dosa yang sama. Jadi mari berhati hati mencela orang lain. Yang sudah shalih jangan merasa dirinya sudah baik, Yang belum shalih jangan merasa dirinya belum baik, terus memperbaiki diri.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 18 Jumadilawal 1444 H - Senin 12 Des 2022
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
INGATLAH BAHWASANNYA tugas kita hanyalah menyampaikan Al-Haq (Kebenaran), bukan memaksa apalagi meminta orang lain untuk meyakini apa yang kita yakini saat itu juga, sebab hidayah dan taufiq berada di tangan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Dia yang Maha membolak balikan hati hambanya sesuai dengan apa yang ia kehendaki.
Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya : "Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas". (QS. Yasin : 17). Terjemahan dari ayat tersebut adalah "Para rasul itu berkata untuk menegaskan, “Tuhan kami yang mengutus kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami adalah utusan-utusan kepada kalian dantugas kami hanyalah menyampaikan risalah dengan jelas, kami tidak memilki kuasa memberikan hidayah untuk kalian, karena hidayah ada di Tangan Allah Subhanahu Wa Ta'ala semata.”
Syaikh Abdurrahman As-Sa’diy menjelaskan bahwa tugas kita hanya menyampaikan, apabila diterima maka alhamdulillah, apabila ditolak, maka sudah bukan kewajiban kita (mengubah paksa). Beliau berkata, yang artinya : “Tugas kami hanyalah menyampaikan dengan ilmu yang jelas, kami lakukan dan kami jelaskan bagi kalian. Apabila kalian mendapat hidayah, maka itulah keberuntungan dan taufik bagi kalian. Apabila kalian tetap tersesat, maka tidak ada kewajiban bagi kami lagi (mengubah paksa).” (Tafsir As-Sa’diy)
Menyampaikan dengan ilmu ilmiah dan cara yang lembut dan hikmah. Inilah yang disebut dengan “Hidayah Al-Irsyad Wal Bayan”. Semua bisa memberikan hidayah ini dengan ilmu, Adapun yang memberikan dan mengubah orang lain.... Maka ini hak khusus Allah Subhanahu Wa Ta'ala Yaitu memberikan “Hidayah at-taufiq”. Bahkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak bisa memberikan hidayah ini.
Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya : “Sesungguhnya engkau (Muhammad) TIDAK akan dapat MEMBERI HIDAYAH (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”. (QS. Al Qashash 56)
Sesungguhnya berdakwah itu sederhana. apabila diterima Alhamdulillah. Apabila ditolak jangan dipaksa menerima dan jangan dimusuhi tetapi didoakan karena ia masih saudara kita seiman. SUBHANALLAH
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillaahirrahmaanirrahiim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 16 Jumadilawal 1444 H - Sabtu 10 Des 2022
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
TERKADANG HATI DAN IMAN KITA sedang lemah, bisa jadi timbul rasa iri pada mereka yang bisa meraih kenikmatan dunia. Sedangkan kita terkadang sibuk dengan menuntut ilmu dan dakwah sehingga dunia tidak banyak kita dapat. Maka kita ajaklah mereka berlomba- lomba dengan akhirat misalnya : Ketika mendengar teman sudah bisa punya rumah dengan membayar KPR maka kita katakan, kita juga sedang membangun rumah disurga dengan memakmurkan masjid dan amalan lainnya.
Ketika mendengar anak tetangga lancar les bahasa inggris, maka kita katakan, anak kita sudah lancar bahasa Arab. Ketika mendengar teman sudah kuliah S2 atau S3 di Amerika dan Eropa maka kita katakan, saya sudah menghapal sekian juz Al-Quran dan berpuluh puluh hadits.
Al Hasan Al Bashri mengatakan, “Apabila engkau melihat seseorang mengunggulimu dalam masalah dunia, maka unggulilah dia dalam masalah akhirat.” Wahib bin Al Warid mengatakan “Jika kamu mampu untuk mengungguli seseorang dalam perlombaan menggapai ridha Allah, lakukanlah.”
“Seandainya seseorang mendengar ada orang lain yang lebih taat pada Allah dari dirinya, sudah selayaknya dia sedih karena dia telah diungguli dalam perkara ketaatan.” (Latha’if Al-Ma’arif Ibnu Rajab, hal. 244, Dar Ibnu Hazm, cet. I, 1424 H, syamilah)
Jangan sering melihat kenikmatan orang lain dan lupa nikmat sendiri. Janganlah kita menjadi orang yang melihat kemegahan Qarun dan ingin jadi seperti Qarun. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman : “Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: “Moga-moga kiranya kita ini mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar”. (QS. Al-Qashash: 79)
Inilah perkatan orang-orang yang cenderung terhadap dunia saja. Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Tatkala (qorun) dilihat oleh mereka yang mengingikan kehidupan dunia dan cenderung kepada gemerlap dan perhiasannya maka mereka berangan-angan seandainya mereka sebagaimana Qarun diberi (kenikmatan).” (Tafsir Ibnu Katsir 6/255, Dar Thayyibah, cetII 1420H syamilah)
Dan kita diperintahkan agar jangan terlalu silau dan terpana dengan kenikmatan orang lain. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan di dunia untuk Kami uji mereka dengannya. Dan karunia RabbMu adalah lebih baik dan lebih kekal. “ (QS. Thaha: 131)
Melihat kenikmatan orang lain dan membanding-bandingkan dengan kita hanyalah membawa kesedihan dan menambah duka saja. Al-Baghawi rahimahullah berkata, Berkata ‘Ubay bin Ka’ab: Barangsiapa yang tidak merasa mulia dengan kemulian dari Allah akan memutuskan dirinya sendiri dalam kerugian. Barangsiapa yang mengikuti pandangannya terhadap apa yang ada ditangan manusia maka akan semakin bertambah kesedihannya.” (Tafsir Al-Baghawi 3/281, Dar Ihya’ At-Turats, Beirut, cet. I, 1420 H, syamilah).
NOTE : Bukan berarti kita tidak boleh mengejar dunia, tapi kejar dunia untuk orientasi dan tujuan akhirat: “Dunia di genggaman, akhirat tetap di hati”. fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 15 Jumadilawal 1444 H - Jumat 09 Des 2022
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu
SHOLAT salah satu rukun Islam. Oleh karenanya, orang yang tidak mau melaksanakan sholat, seolah ia tidak beragama dan tidak memiliki bagian yang dapat diharapkan dalam Islam. Menegakkan sholat merupakan cermin keimanan seseorang. Sebaliknya, meninggalkan sholat merupakan bukti yang nyata kekufuran seseorang.
Barangsiapa menjaga sholatnya, maka ia akan memiliki cahaya di hatinya, cahaya di wajahnya, cahaya di alam kuburnya dan cahaya tatkala dibangkitkan dari kuburnya. Ia akan mendapatkan keberuntungan pada hari kiamat dan iapun akan dikumpulkan bersama orang-orang yang diberi kenikmatan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dari kalangan para nabi, shiddiqin, para syuhada’ dan orang-orang shalih.
Ketahuilah, pertama kali amal yang akan dihisab oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala pada hari kiamat kelak ialah sholat. Apabila sholat kita baik, maka baiklah seluruh amalan kita. Akan tetapi, apabila sholat kita rusak, maka rusaklah seluruh amalan kita. Oleh karena itu janganlah menunda-nunda dalam mendirikan sholat, apalagi tatkala kita mempunyai kelonggaran.
Ingatlah selalu kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika waktu luang, niscaya Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan mengingat kita saat dalam kesempitan. Barangsiapa melupakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala , maka Allah juga akan melupakannya. Barangsiapa menyia-nyiakan urusan Allah, maka Allah juga akan menyia-nyiakan urusan orang tersebut.
Janganlah kita merasa aman dan merasa masih jauh dari kematian, sehingga kita berkata “nanti saja untuk bertaubat”. Yaitu, setelah merasa dekat dengan kematian, barulah bertaubat dan melaksanakan sholat?!
Padahal setiap hari kita selalu khawatir apabila sewaktu- waktu kematian datang menjemput, pagi atau sore. Maut akan datang tiba-tiba, sementara kita tidak menyadarinya. Lalu, setelah kematian, apa yang akan terjadi ? Sungguh, tidak ada lagi kesempatan untuk beramal. Yang ada hanyalah pemberian pembalasan terhadap setiap perbuatan yang telah kita kerjakan.
Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya : “Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan bermacam- macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS. Al-Zalzalah 6-7)
Marilah kita selalu memelihara ketakwaan kepada Allah Ta’ala, dan selalu berusaha menjaga sholat, baik shalat yang wajib maupun yang sunnah serta segera bertaubat, mentaati perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan- laranganNya. Jum'at mubarak....
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 14 Jumadilawal 1444 H - Kamis 08 Des 2022
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
SETIAP HARI sebenarnya semua orang selalu mendapatkan musibah. Namun, seringkali tidak menyadarinya, apalagi mengambil pelajaran darinya. Bahkan, sebagian besar kita tidak bisa mengambil hikmahnya. Ada 3 musibah setiap hari yang menimpa kita, antara lain sebagai berikut :
1. Setiap hari usia kita terus berkurang. Tetapi berkurangnya usia ini lepas dari perhatian kita. Sementara itu ketika harta kita yang berkurang, perhatian kita sangatlah luar biasa. Padahal harta yang hilang bisa diganti, sementara umur yang hilang tidak akan ada gantinya.
2. Setiap hari kita hidup dengan rezeki dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, sementara kita lalai bahwa setiap rezeki yang ada kelak akan dihisab olehNya. Apabila rezeki itu halal, kelak akan ditanya bagaimana mendapatkannya serta sudahkah kita mensyukurinya ? Apabila rezeki itu haram, maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala kelak mengadzab kita dan untuk mempertanggung jawabkannya. Dan dia tidak tahu apakah dia akan selamat dalam hisab itu atau tidak.
3. Disadari atau tidak, setiap hari kita melangkah mendekati akhirat. Sebagaimana juga kita terus melangkah menjauhi dunia. Tetapi perhatian kita terhadap akhirat yang kekal tidak sebesar perhatian kita terhadap dunia yang fana. Sementara kita tidak tahu, bagaimana akhir perjalanan kita kelak. Apakah akan menjadi penghuni surga dengan segala keindahan dan kenikmatannya, ataukah menjadi penghuni neraka tempat segala adzab dan siksanya.
Insyaa Allah kita dapat mengambil hikmah dari setiap waktu yang kita lalui, bisa istiqomah ibadah senantiasa bertutur, berfikir berbuat baik, beribadah dengan penuh keikhlasan serta menjadi lebih baik dan bermanfaat dengan berharap ridha Allah Subhanahu Wa Ta"ala. Aamiin.....
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 13 Jumadiawal 1444 H - Rabu 07 Des 2022
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
DOA merupakan suatu permohonan atau permintaan yang bersifat baik terhadap Allah Subhanahu Wa Ta'ala, seperti meminta kesehatan, rezeki yang halal serta memohon agar kita diberi keselamatan di dunia dan akhirat.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala menganjurkan hambaNya untuk berdoa kepadaNya. Allah berjanji untuk mengabulkan doa mereka. Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman di dalam Al-Qur'an, yang artinya : "Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.
Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintahKu) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.' (QS. Al-Baqarah 186)
Surat Al-Baqarah ayat 186 ini menjelaskan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan mengabulkan setiap doa atau permintaan hambaNya. Allah tidak pernah menolak dan tidak akan mengabaikan doa seseorang, yang memohon dengan segala harap kepadaNya. Allah menyebutnya dengan : “Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu”.
Dan memang di antara syarat dikabulkannya sebuah doa adalah hendaknya seorang yang berdoa harus benar-benar dan jujur dalam doanya memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala secara Ikhlas, merasa dirinya sangat membutuhkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, merasakan bahwa Allah Maha Dermawan.
Namun juga dalam permintaannya itu tidaklah terburu-buru ingin segera dikabulkan, seolah memaksa harus segera mengabulkannya (isti’jal). Karena Allah Maha Mengetahui kapan saat yang tepat bagi pengabulan doa itu.
Kadang Allah Subhanahu Wa Ta'ala hendak mengakhirkan pengabulan permintaan hambaNya agar orang yang berdoa tersebut semakin tunduk dan mengulang-ulang atau berharap kepadaNya, sehingga imannya semakin kokoh dan pahalanya semakin berkah.
Atau bisa jadi memang Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengabulkan doa seseorang dengan menangguhkannya atau menyimpannya sebagai tabungan pada hari Kiamat nanti. Dan terkadang juga dikabulkan melalui terhindarkannya orang tersebut dari keburukan atau musibah yang lebih besar dan menggantinya dengan yang lebih baik baginya. Ini semua adalah rahasia Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dan ini pula yang dikatakan bahwa semua permintaan hambaNya pasti dikabulkan.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 12 Jumadilawal 1444 H - Selasa 06 Des 2022
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
TIDAK ADA YANG KEBETULAN di dunia ini. Semua yang terjadi di alam ini atas izin dan kehendak Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Tidak ada daun yang jatuh atau pasir yang bergeser di lautan tanpa izin Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Semuanya ada dan dalam genggaman Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Memaknai kalimat Tauhid “Laa ilaaha illallaah" menjadikan kita dalam hidup ini untuk mengabdi kepada Allah. Maka kita berbuat sesuatu karena atas perintah Allah dan mengharap ridha Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya : “Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz).” (QS Al-An’am 59)
Karena semua atas izin Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan diketahuiNya. Maka marilah kita lebih barhati-hati lagi dalam berkata dan bertindak, agar selalu selaras dengan tuntunan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Juga, tidak menyandarkan segala sesuatunya pada orang lain atau pada diri sendiri. Namun menyandarkannya mutlak kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Karena semua sudah tercatat, kita juga tahunya setelah terjadi. Maka, tidak ada sedikitpun rasa su’udzon, prasangka buruk, menolak taqdir dan seandainya begini, seandainya begitu. Karena semuanya berlangsung atas izinNya semata.
Segala mudharat dan manfaat, anugerah dan musibah, terjadi atas izin Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Jadi, tidak perlu cemas berlebihan, berharap berlebihan, semuanya wajar saja. Semua pasti ada hikmahnya, tinggal kita tingkatkan tawakal kepadaNya. Untuk itu, marilah kita menggapai ridha Allah Subhanahu Wa Ta'ala disetiap waktu, tempat dan kesempatan. Dan kita berharap, jangan sekejap pun terlepas dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 11 Jumadilawal 1444 H - Senin 05 Des 2022
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
KADANGKALA MASALAH itu selesai bukan hanya karena dipikir dan dicari solusi terus menerus. Akan tetapi sering sekali, dengan bersimpuh hanya pada Allah, meminta pertolonganNya, dan meminta petunjuk terbaik dariNya, masalah itu bisa teratasi
"Sedekat-dekat seorang hamba kepada Tuhannya yaitu ketika ia sujud, maka perbanyaklah berdo’a di dalam sujud.” (HR. Muslim). Maka dari itu senantiasa libatkanlah Allah bila ada masalah yang tak kunjung selesai, sebab bisa jadi hal itu adalah kode agar kita lebih mendekat pada-Nya.
Dan bersabarlah selalu sebanyak yang kita mampu, karena rasa sabar itulah yang nantinya akan menyadarkan kita bahwa dengan mendekat kepada Allah maka kita akan menjadi lebih kuat. "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah : 153)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 10 Jumadilawal 1444 H - Ahad 04 Des 2022
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
SEHARUSNYA SETIAP MUSLIM yang mementingkan keselamatan dirinya benar-benar memberikan perhatian besar dalam mempersiapkan diri dan mengumpulkan bekal untuk menghadapi hari yang kekal abadi nanti yaitu akhirat.
Karena pada hakikatnya, hari inilah masa depan dan hari esok manusia yang sesungguhnya, yang kedatangan hari tersebut sangat cepat seiring dengan cepat berlalunya usia manusia. “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hasyr : 18)
Dunia tempat persinggahan sementara dan sebagai ladang akhirat tempat kita mengumpulkan bekal untuk menempuh perjalanan menuju negeri yang kekal abadi itu. Barangsiapa yang mengumpulkan bekal yang cukup maka dengan izin Allah dia akan sampai ke tujuan dengan selamat.
“Jadilah kamu di dunia seperti orang asing atau orang yang sedang melakukan perjalanan.” (HR. Al Bukhari 6053). Manusia kerap memiliki kecenderungan bergegas ke masa depan demi kebaikan yang dirasa ada di sana. Tetapi tidak ada yang bisa menjamin hari esok. Tidak ada jaminan apa pun darinya.
Ketika kita menaruh terlalu banyak harapan di hari esok, hal ini berisiko membawa hasil yang berbahaya. Manusia akan mulai merasa berhak atas masa depan tertentu yang mungkin tidak pernah datang. Ketetapan Allah pasti datang, maka janganlah kamu meminta agar dipercepat (datang)nya.
Mahasuci Allah dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan". (QS. An Nahl : 1). Akan tetapi berusaha mencari cara adalah bagian dari kehidupan. Suatu hari Nabi Muhammad melihat seorang Badui meninggalkan untanya tanpa mengikatnya. Nabi lantas bertanya kepada orang Badui itu: 'Mengapa kamu tidak mengikat unta kamu?' Orang Badui itu menjawab: 'Saya menaruh kepercayaan pada Allah'. Nabi kemudian berkata: Ikatkan unta Anda terlebih dahulu, kemudian taruh kepercayaan Anda kepada Allah".(HR.Tirmidzi)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 9 Jumadilawal 1444 H - Sabtu 03 Des 2022
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
RASANYA KIAN CEPAT HARI BERGANTI. KINI SUDAH SABTU AKHIR PEKAN. PERAN WAKTU ITU SANGAT PENTING dalam kehidupan kita. Maka, barang siapa yang menyia-nyiakan waktu berarti dia telah menyia nyiakan hidupnya. Mereka mengira waktu yang luang adalah waktu untuk bersenangsenang sehingga lupa untuk memanfaatkannya.
Banyak orang mengira bahwa waktu di dunia itu sangat panjang dan sebenarnya hal tersebut sangatlah salah besar. Karena sesungguhnya waktu di dunia sangat singkat dibanding waktu di akhirat.... Satu hari di akhirat sama dengan seribu tahun di dunia. Jika kita hidup misalnya 63 tahun di dunia ini sama dengan beberapa jam saja kita hidup di akhirat. Subhanallah...
Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya : 1.Demi masa. 2. Sesungguhnya manusia itu benar- benar dalam kerugian. 3. Kecuali orang- orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan saling menasehati kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran. (QS. Al-Ashr 1-3). Allah Subhanahu wa Ta'ala telah bersumpah Demi masa, Demi waktu, Demi zaman bahwa manusia itu berada dalam kerugian. Ada 4 orang yang tak akan merugi, yaitu :
1. Orang-orang yang beriman. Yaitu orang yang meyakini dalam hatinya bahwa Allah itu ada, mengucapkan kalimat Allah dengan lisannya dan menjalankan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya.
2. Orang-orang yang beramal sholeh. Amal sholeh tidak hanya beribadah secara ritual saja, namun tolong menolong sesama manusia termasuk amal sholeh. Kita hidup di dunia ini hanya untuk beribadah kepada Allah dan untuk mencapai kebahagiaan kita di dunia dan di akhirat.
3. Orang-orang yang menasehati dalam kebenaran. Apabila kita menyampaikan nasehat / dakwah hendaknya didasarkan dengan kebenaran yang sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Hadits. Sebab, apabila kita menyampaikan nasehat / dakwah tanpa ada dalil dari Al-Quran dan Hadits maka orang lain tidak akan mempercayai nasehat yang kita sampaikan.
4. Orang-orang yang menasehati dalam kesabaran. Apabila orang lain tidak mau menerima nasehat kita, sebaiknya kita harus bersabar dalam menghadapinya. Supaya orang lain tidak menganggap kita memaksanya untuk menerima nasehat tersebut. Insyaa Allah kita semua dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik baiknya agar kita dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Aamiin yaa rabbal Al aamiin......
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 8 Jumadilawal 1444 H - Jum'at 02 Des 2022
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
BILA KITA MERASA LELAH saat melakukan suatu pekerjaan itu adalah hal yang wajar. Tapi, jangan lupa berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar lelah yang kita rasakan hari ini bukan hanya sekedar lelah, namun bernilai ibadah dimata Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Karena akan sangat menyenangkan bila lelah yang kita rasakan didunia ternyata membawa kebahagiaan nanti diakhirat. Maka berdoalah agar hati selalu di penuhi dengan rasa syukur dan sabar atas pekerjaan yang kita jalani hari ini.
Karena saat rasa syukur dan sabar selalu tertanam dihati, maka selelah apapun pekerjaan yang kita kerjakan tidak akan membuat kita mengeluh. Sebab dengan hati yang selalu ingat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, tentu kebaikanNya akan selalu disandingkan pada kita.
Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman di dalam Al-Qur'an, yang artinya : "Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung." (QS. Al-Jumuah : 10)
Maknanya : bila kalian telah mendengar khutbah dan menunaikan shalat, maka bertebaranlah di muka bumi dan carilah rizki Allah dengan usaha kalian, serta selalu ingatlah Allah sebanyak-banyaknya dalam segala keadaan kalian, semoga kalian meraih kebaikan dunia dan akhirat. Jadi, berikhtiarlah dalam doa sebelum kita memulai pekerjaan, agar yang kita kerjakan membawa berkah dan selalu membawa pada kebaikan. Jum'at mubarak
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM 7 Jumadilawal 1444 H - Kamis 1 Des 2022
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
HARI INI 01 DESEMBER MENGAWALI BULAN AKHIR TAHUN MASEHI 2022, awali aktifitas kita dengan bismillah, tetap semangat, bersyukur, tersenyum apapun yang terjadi.... dan ubah lelah kita menjadi Lillah.. Semoga kita semua diberi rezeqi yang berkah dan semoga Allah jadikan pagi ini sebagai pembuka pintu keberkahan.... pintu kebaikan dan nikmat... pintu kesabaran dan kekuatan.... pintu kesehatan dan keselamatan... serta Pintu Surga bagi kita semua, Aamiin yaa rabbal alaamiin
Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan hambaNya untuk banyak mempelajari ilmu pengetahuan dan membaca buku. Perintah tersebut salahsatunya terkandung dalam Surah Al Alaq ayat 1-5.
Dengan berbekal ilmu pengetahuan, manusia mampu membuktikan kekuasaan dan kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Melalui surat ini pula, Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan hambaNya untuk mencari tahu siapa Tuhan yang menciptakan dan memuliakannya.
Ilmu menjadi penuntun manusia untuk menjalani kehidupannya di dunia ini. Dengan ilmu, manusia dapat mengetahui mana yang benar dan mana yang salah, ...niscaya Allah akan meninggikan orang- orang yang beriman di antara kamu dan orang- orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." (QS. Mujadalah :11)
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia Yang mengajar (manusia) dengan pena, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al Alaq: 1-5)
fimdalimunthe55@gmail.com
🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳🔳
Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM, 6 Jumadilawal 1444 H - Rabu 30 Nov 2022
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
SELALU MEMILIKI RASA SYUKUR merupakan hal yang harus dilakukan manusia karena diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Memiliki jiwa Syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona’ah). Sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan. Inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur.
Seorang yang pandai bersyukur sangatlah cerdas memahami sifat-sifat Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Apapun keputusan yang diberikan Allah ia tetap bersyukur. Bila sedang kesulitan maka ia segera ingat sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yaitu : “Kalau kita sedang sulit perhatikanlah orang yang lebih sulit dari kita dan bila kita sedang diberi kemudahan bersyukur dengan memperbanyak amal ibadahnya"
Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga berfirman di dalam Al-Qur'an yang artinya : "Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepadaKu, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)Ku." (QS. Al-Baqarah : 152). Maka berbahagialah orang yang pandai Bersyukur.
fimdalimunthe55@gmail.com

Komentar
Posting Komentar
Silahkan sampaikan komentar anda terhadap postingan (tulisan) ini. Terima kasih