CTW, des ➡️ sep'23

#No Ferry No Happy. Catatan Akhir Tahun. Ahad 31 Des 2023. oleh Ferry Is Mirza DM. Dewan Pakar PKS JaTim, Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170

BILA PENULIS MAU

BILA PENULIS MAU sejak Pemilu 1987 tak perlu repot ikut partai politik. Cukup selalu menulis menyanjung istana/penguasa, akan dapat fasilitas dan jabatan. Tapi sejarah akan mencatatnya sebagai benalu.

BILA PENULIS MAU dengan profesi jurnalis bak sungai yang airnya bersih mengalir bisa mendapatkan apa yang diinginkan. 

BILA PENULIS MAU, tinggal menjilat penguasa sampai lumat. Pasti dapat jatah duduk manis sambil menimang cucu menyeruput kopi sore dengan nikmat. Tiap bulan dijamin transferan pasti dapat.

Tapi itu bukan watak penulis yang SEJAK BOCAH DIPONDASI AKIDAH AHLAQ ADAB didikan Attarbijah dan Mujahiddin. 

Dalam darahnya mengalir ghirah Quran Hadist. Amar makruf nahi mungkar pedoman hidup yang tak bisa dikikis.

Baik di jaman sekuat ORBA - REFORMASI apalagi di era pemimpin yang kelihatannya sopan tapi bengis plus dhoif sekarang ini.

Bagi penulis... sekali layar terkembang surut berpantang. Lebih baik tenggelam dalam perjuangan daripada surut langkah meski dikepung kekuatan sadis. Hasbunallah wanikmal wakil Nikmal maula wanikman nashir

Sejatinya diujung senja bahkan menjelang malam usia ini. Seperti ingin meninggalkan legacy mengikuti yang diajarkan sang panutan RASULALLAH SHALALLAHU ALAYHI WASALLAM. 

Sepekan lalu usai subuhan di masjid Cut Meutiah Menteng penulis datangi gedung dakwah di kawasan Salemba. Ingin bercerita kepada pendakwah tentang ijtihad politik yang akan penulis tempuh.

Dipilihlah PARTAI KEADILAN SEJAHTERA yang menjadi payung besar bagi semua Berharap kejayaan seperti Masyumi saat NU- Muhammadiyah dalam satu meja berkhidmat kepada ummat.

Alangkah indahnya dua ormas Islam besar itu seiring sejalan menjunjung marwah demi izzatul islam walmuslimin fi hadzal  balad.

Sudah kenyang pengalaman dengan berteman. Dan kini menuju Perubahan saatnya Menegakkan Keadlian Sejahtera Melawan keDzaliman.

Sejatinya kata kata itu adalah substansi dari FirmaNYA, Waltakum minkum ummat yad'una ilal khoir wayakmuruna bil makruf wayanhauna anil mungkar.

Jelas tegas tidak ada basa basi permainan atau pemanis kata yang tak diperlukan.

PKS HARUS ADA. UNTUK APA ? SAY YES KEPADA KEADILAN SEJAHTERA. SAY NO KEPADA KEDZALIMAN 

Sekarang tinggal kita mau memilih opsi apa. Apakah masih berkata kita netral saja dalam politik. politik itu merusak ukhuwah. politik kita adalah politik keumatan. lalu kita teriak dan marah marah saat partai merah kuning biru abuabu berkuasa.

saat ulama ditusuk orang gila tak jelas perkaranya. saat aktivis muslim dituduh anti kebhinekaan. saat ormas ormas Islam dipinggirkan. Para panutan pendahulu sudah mengingatkan kita semua.

Islam beribadah itu akan dibiarkan. Islam berekonomi akan diawasi. Islam berpolitik akan dicabut seakar- akarnya. 

Saatnya teman dan sahabat. Kita berbenah menyusun langkah, tak henti berihtiar berjuang dalam dakwah.

Dalam politik KEADILAN SEJAHTERA yang amanah. Sebab bila nanti saat  pertanggungjawaban itu tiba.

Saat mulut tak bisa lagi bicara. Semoga tangan dan kaki kita masih bisa bersaksi bahwa SAAT HIDUP AKU ADALAH BAGIAN DARI  GERAKAN YANG MENEGAKKAN KEADILAN SEJAHTERA MELAWAN KEDZALIMAN (fimdalimunthe55@gmail.com)

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, Ahad 18 Jumadil Alhir 1445 H, 31 Des 2023

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kenapa Selama ini Rizki Sempit ?

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah Mengatakan "Allah menyamakan antara dosa dan hutang. Orang yang berdosa akan menanggung kerugian di akhirat sedang orang yang berhutang akan mendapat kerugian di dunia.

Kemaksiatan adalah penutup pintu kehidupan, karena sesungguhnya seorang hamba akan diharamkan baginya rizki jika dia melakukan perbuatan dosa. Wahai orang yang membuka pintu kehidupan tanpa kunci takwa, mengapa kamu memperluas jalan kesalahan dan kemudian melaporkan kesempitan rizki.

Kebanyakan kita, jika masalah kesempitan rizki datang, ada yang berfikir untuk bagaimana bekerja lebih keras, berikhtiar lebih banyak, berfikir lebih cerdas dan seterusnya. Salah kah...?

Tidak sepenuhnya salah. Tetapi coba kita lihat bagaimana Al-Qur'an menyelesaikan masalah rizki ini.

Allah berfirman ; "maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun," (QS. Nuh, 12) 

Dan (Hud berkata), “Wahai kaumku ! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepadaNya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang yang berdosa.” (QS. Hud, 52) 

"dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.” (QS. Nuh, 12) 

Dari ayat ayat diatas Allah mengatakan bahwa sumber dari kesempitan adalah disebabkan karena dosa dan kesalahan. Maka istighfar dan taubat adalah jalan pembuka dari segala kesulitan termasuk rizki

Ayo perbanyak bertaubat dan beristighfar hari ini dan setiap hari agar allah hilangkan segala kesulitan dan permasalahan kita. 

InsyaAllah, selama 365 hari kedepan di tahun 2024 yang akan kita tapaki Allah Subhanahu Wa Ta'ala memudahkan segala urusan kita, aamiin yaa rabbal alamiin. Barakallahu fiik. fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Catatan Akhir Pekan Sabtu 30 Des 2023

Muhasabah / Koreksi Diri

Di tahun 2023 Masehi yang tinggal sehari ini ada yang usianya bertambah menjadi 20 thn, 30 thn, 40 thn hingga 70 thn. Dengan demikian berarti semakin hari kita bertambah semakin tua.

Detik demi detik, Menit demi menit, semua telah kita lewati. Hari telah berganti hari, Tahun telah berganti tahun. Dan hingga saat ini Allah masih memberi kita hidup

Lantas sudahkah kita menjadi lebih baik dari tahun-tahun kemarin ? Sudahkah usia dan waktu yang telah Allah berikan itu kita gunakan untuk ketaatan ?

Atau justru hingga detik ini kita masih sama seperti kemarin yang sering lalai dalam ibadah dan masih sering bermaksiat ?

Saudaraku seiman sadarilah... Pergantian tahun masehi harusnya bukan untuk kita rayakan, namun justru untuk kita renungkan.

Lihatlah keluarga, saudara dan teman- teman kita yang di tahun ini mereka telah pergi meninggalkan kita, dan bisa jadi di tahun depan giliran kita yang akan berpisah dengan dunia yang kita cintai

Sebab memang tak ada jaminan bahwa kita akan tetap masih hidup di tahun mendatang?

Maka segeralah memperbaiki diri, bertaubat dan persiapkan bekal amal shalih sebaik mungkin, selagi masih ada kesempatan, Sebelum semua telambat dan menjadi penyesalan yang abadi.

Ingatlah, bahwa syarat untuk mati tak harus Sakit dan Tua, maka jangan terpedaya dengan badan Sehat dan Usia Muda. fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, Sabtu 17 Jumadil Akhir 1445 H, 30 Desember 2023

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Mari Kembali ke Jatidiri Muslim Tak Ikuti Pergantian Tahun Baru Masehi

Mayoritas penduduk bangsa Indonesia adalah muslim. Para pejuang yang dahulu memperjuangkan kemerdekaan dari penjajah bagi bangsa ini pun adalah para ulama Islam dan kaum muslimin. Mereka membangkitkan semangat juang rakyat ini dengan ajaran tauhid dan pekikan “Allahu Akbar !”

Namun ironis, pemikiran, tradisi, dan perilaku bangsa ini, belum benar- benar mencerminkan ajaran Islam seutuhnya. Banyak yang mengaku muslim, tapi pemikirannya kebarat baratan, tradisi yang dianutnya mengimpor dari luar Islam, perilakunya malah tidak Islami. Islam di satu kutub, sementara kaum muslimnya seolah di kutub yang lain.

Besok hari Ahad, perhelatan besar tahunan akan digelar. Seperti tahun tahun sebelumnya, perayaan menyambut tahun baru Masehi, yang walaupun sama sekali bukan berasal dari tradisi Islam, selalu sukses menyedot antusiasme kaum muslim di negeri ini. 

Kemeriahan perayaan yang biasanya digelar pada malam hari tanggal 31 Desember dengan puncak acara tepat pada pukul 00.00 ini tak ayal melibatkan banyak kaum muslim, dari kalangan muda-mudi sampai dewasa.

Konon, 1 Januari ditetapkan sebagai awal tahun oleh orang orang Romawi pada tahun 45 SM. Hari itu didekasikan oleh mereka untuk mengagungkan Janus, dewa pintu gerbang dan permulaan, dimana bulan pertama dalam kalender masehi (Januari) terambil darinya. Hal ini menunjukkan, bahwa perayaan tahun baru sebetulnya berasal dari tradisi kaum pagan (penyembah berhala). Pada waktu berikutnya, tanggal 1 Januari ditetapkan oleh orang-orang Kristen sebagai hari khitanan Yesus, hari kedelapan setelah kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember. Hal ini masih berlaku di beberapa Gereja, seperti Gereja Angkilan dan Lutheran.  Kemudian pada tahun 1582, Paus Gregorius XIII juga menetapkan 1 Januari sebagai permulaan tahun, bertepatan dengan pesta kehitanan Yesus tersebut.

Dari sejarahnya, jelas bahwa perayaan tahun baru masehi sangat kental dengan tradisi kaum pagan dan umat Kristiani. Namun apa lacur, setiap tahunnya kaum muslim di negeri ini seolah berlomba- lomba memeriahkan acara pergantian tahun tersebut, berpesta pora layaknya hari kemenangan bagi mereka. Hal ini seolah menggambarkan, bahwa jati diri kaum muslim sebagai umat terbaik, telah luntur dalam dada-dada mereka. Tradisi non-muslim yang seharusnya dijauhi, sebagai bagian dari sikap baro` (berlepas diri), malah dengan suka cita dan kekhusuan mereka ramaikan. 

Padahal Nabi  Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah mewanti-wanti, agar umatnya tidak melakukan imitasi terhadap tradisi dan kebiasaan kaum mana pun. Beliau menyatakan dengan keras, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk bagian dari kaum tersebut.” (HR Ahmad dan Abu Dawud, shahih oleh Al Albani)

Fenomena yang terjadi pada diri kaum muslim seperti ini, telah diproyeksi oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam 14 abad silam, “Sungguh kamu akan mengikuti tradisi orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, hingga jika mereka masuk ke dalam lubang biawak, kamu pun akan mengikutinya.” Mereka bertanya, “Apakah Yahudi dan Nashrani ?” beliau bersabda, “Siapa lagi ?” (HR Muslim)

Dalam hadits yang lain, “Tidak akan terjadi hari kiamat, hingga umatku mengikuti kebiasaan orang-orang terdahulu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Seseorang bertanya, “Wahai Rasulallah, apakah seperti orang-orang Persia dan Romawi?” beliau menjawab, “Kalau bukan mereka, siapa lagi?” (HR Bukhari)

Melalui fenomena perayaan tahun baru, kita bisa menyimpulkan, bahwa banyak kaum muslim di negeri ini sepertinya kehilangan jati diri mereka sebagai umat Islam. Untuk itu, perlu diupayakan dengan serius oleh para da’i dan tokoh Islam di negeri ini, untuk membangun kembali jati diri mereka sebagai muslim. Berikut adalah diantara cara membangun kembali  jati diri muslim tersebut:

Pertama: Menyadarkan kembali kaum muslim tentang arti hidup mereka di dunia ini, yaitu untuk beribadah kepada Allah azza wa jalla (QS.Adz- Dzariyat: 56)

Sebagai makhluk yang dicipta dan dikarunia rupa-rupa nikmat di dunia ini oleh Allah, sudah seharusnya mereka hidup di jalanNya, mengikuti pedomanNya dan berbuat semata-mata untuk mencari keridhaanNya.

Kedua: menjelaskan kembali arti penting keimanan dan keyakinan mereka sebagai muslim. Kaum muslim harus benar- benar faham, bahwa iman dan keyakinan itulah yang kelak akan menyelamatkan mereka di hari kemudian. Dari sini akan muncul kecintaan kepada iman itu sendiri, yang konsekwensinya adalah kebencian terhadap segala yang bertentangan dengan keimanan itu.

Ketiga: membangkitkan kembali ghairah Islam pada diri mereka. Kaum muslim harus memiliki kecemburuan (ghairah) pada hal-hal yang tidak sejalan dengan agamanya. Kaum muslim harus memiliki semacam sinyal pengingkar, terhadap segala fenomena yang bertentangan dengan ajaran agamanya yang ia saksikan dihadapannya, walau pun hanya sebatas dalam hati.

Keempat: menguatkan kembali kepercayaan mereka terhadap ajaran Islam yang paripurna. Kaum muslim harus percaya dengan sepenuhnya, bahwa agama ini telah sempurna. (QS. Al Maidah: 3)

Agama ini bukan sekedar ritual-ritual ibadah yang bersifat privat, namun juga mengandung nilai- nilai dan sejumlah aturan dalam aspek- aspek hidup manusia yang bersifat umum. Ajaran Islam ini cukup sempurna untuk membangun peradaban manusia yang maju dan menjamin kebaikan hidup mereka di dunia ini, sebelum di akhirat kelak.

Kelima: menjelaskan kembali kepada mereka ancaman-ancaman yang dihadapi kaum muslim di seluruh dunia saat ini. Terutama yang datang dari orang- orang kafir, khususnya orang- orang Yahudi dan Nashrani. Hal ini seperti yang telah Allah peringatkan dalam al Qur`an. (QS. Al Baqarah: 120)

Rasulallah memperingatkan seperti dalam hadits diatas.

Keenam: meyakinkan kembali kaum muslim tentang janji kemenangan yang Allah janjikan, jika mereka benar- benar beriman dan berpegang teguh terhadap ajaran Allah dan RasulNya. Hendaknya mereka tidak berputus asa dan merasa kerdil dihadapan orang- orang kafir yang saat ini memang lebih dominan dibandingkan kaum muslim. Kejayaan mereka seharusnya tidak menyilaukan kaum muslim dan merontokkan keyakinan mereka terhadap janji-janji Allah.

Ketujuh: menampilkan secara intens kepada mereka contoh dan prototype kehidupan yang seharusnya mereka teladani dalam kehidupan ini, utamanya sosok Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi Wasallam, Nabi pemilik akhlak yang agung dan pemimpin dunia yang tegas. Setelah itu para sahabat beliau ridhwanullah ‘alaihim, generasi istimewa yang terdidik dalam asuhan nubuwwah, tempaan jihad dan pengajaran iman secara langsung dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Lalu para salaf shaleh setelah mereka, kemudian para ulama rabbani yang sungguh sungguh dalam keislaman mereka hingga saat ini.

Cara-cara diatas tentu akan tidak mudah dijalani, namun begitulah garis perjuangan, selalu membutuhkan upaya dan kerja keras, serta doa yang tak putus- putus untuk tetap dipanjatkan kepada Pemilik hidayah Allah Subhanahu Wa Ta'ala. fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI  Dewan Pers 3170, referensi tafsir alquran dan alhadits, Jumat 16 Jumadil Akhir 1445 H, 29 Desember 2023

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Meski Tahun Berganti, InsyaAllah Kita Tetap Istiqamah

Semoga di hari yang semakin BERKURANGNYA umur kita ini, kita sekeluarga tetap dalam kebaikan serta dalam lindungan Allah Ta'ala. Semoga juga kita tetap istiqamah di atas jalan Hidayah Allah. Aamiin.

Innalhamdalillahi nahmaduhuu wanasta’iinuhu wanastaghfiruh  Wana’udzubiillah minsyurruri ‘anfusinaa waminsayyi’ati ‘amaalinnaa Man-yahdihillah falah mudhillalah Wa man yudh lil falaa haadiyalah. Wa asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh.

"Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang kita memujiNya. Kita memohon pertolongan dan pengampunan dariNya yang kita memohon dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan keburukan amal-amal kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada siapapun yang dapat menyesatkannya.  Dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah maka tidak ada siapapun yang dapat memberinya petunjuk." 

Saya bersaksi bahwasannya tiada Ilah yang Haq untuk disembah melainkan Dia ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala. Dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan Rasul Allah.

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepadaNya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali ‘Imran: 102) 

“Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu daripadanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (menggunakan) Nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” (QS. An-Nisaa’: 1)

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa- dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 70-71)

Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah (Al-Qur’an) dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad (as-Sunnah). Seburuk-buruk perkara adalah  perkara yang diada- adakan (dalam agama), setiap yang diada-adakan (dalam agama) adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di Neraka.

Rabbanaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba'da Idz Hadaitanaa wa Hab Lana Mil-Ladunka Rahmatan Innaka Antal-Wahhaab

"Yaa Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karenal sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." (QS. Ali Imran: 8)

"Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qalbi 'Ala Diinik (wahai zat yang membolak balikkan hati teguhkan hati kami di atas agamaMu".(HR Ahmad dan at Tirmidzi)

Allaahumma Musharrifal Quluub, Sharrif Quluubanaa 'Alaa Thaa'atik. "Yaa Allah zat mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat kepadamu." (Hadits Riwayat Muslim)

Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam setiap ba'da Subuh, berdoa : Allahumma Inniy  As-aluka ‘ilman naafi’an, wa rizqon thoyyiban, wa ‘amalan mutaqobbalan

"Yaa Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat,  rezeki yang baik dan amal yang diterima“. (HR Ahmad, Ibnu Majah dan Ibnu as-Sunni)

Jumat Mubarakh semangat beraktivitas InsyaAllah setiap langkah kita dimudahkan oleh Allah dan selalu dalam naungan ridhaNya, Aamiin. fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI  Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadist, Kamis 15 Jumadil Akhir 1445 H, 28 Desember 2023

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

JAUHILAH MUSUH MUSUH ALLAH, MUSLIM TAK PERLU IKUT RAYAKAN TAHUN BARU MASEHI

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “TIDAK BOLEH kaum muslimin menghadiri perayaan non muslim. Hal ini telah ditegaskan oleh para fuqoha dalam kitab- kitab mereka. Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dengan sanad yang shahih dari ‘Umar bin Al Khottob radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Janganlah kalian masuk pada non muslim di gereja- gereja mereka saat perayaan mereka. Karena saat itu sedang turun MURKA ALLAH .”

Syaikh Prof. Dr. Abdurrahman As-Sudais hafizhahullahu ta'ala imam dan khatib Masjidil Haram Makkah Al-Mukarramah, mengatakan ;

"Seorang muslim hendaknya senantiasa bangga dengan identitas keislaman dan keimanannya, merasa bangga dengan apa yang ia ikuti dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah. Seorang muslim yang memiliki prinsip tidak boleh dengan mudahnya ikut-ikutan merayakan hari-hari raya umat agama lain. Apalagi jika di dalam perayaan tersebut terkandung hal yang menyangkut masalah akidah (keyakinan)."

Rasulullah Shallallahu Alayhi Wasallam bersabda, "Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk ke dalam golongan mereka." (HR. Abu Dawud)

Benar, Islam mengajarkan toleransi. Dan di antara bentuk toleransi kita terhadap non muslim adalah dengan tidak ikut merayakan hari raya mereka.

Toleransi inilah yang sesuai dengan tuntunan syariat. Bukan berdasarkan hawa nafsu dan perasaan belaka.

InsyaAllah, Allah Ta'ala senantiasa membimbing kita di atas jalan yang lurus. Aamiin yaa rabbal alamiin... fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, Rabu 14 Jumadil Akhir 1445 H,  27 Desember 2023

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Iman, Ilmu, Dakwah dan Sabar, Kunci Masuk Surga

Surga merupakan tempat impian yang dirindukan oleh orang orang yang beriman. Di sanalah tempat kebahagiaan sejati, yang tiada lagi kesedihan, kekecewaan, dan penderitaan, seperti yang dialami tatkala hidup di dunia. 

Bahkan, orang terakhir yang masuk ke dalam surga dan mendapatkan derajat terendah di sana memiliki kenikmatan yang jauh lebih besar dan tiada bandingannya dengan kenikmatan yang ada di dunia yang belum pernah mata melihatnya, belum pernah telinga mendengarnya, dan belum pernah pula terbetik dalam hati manusia.

Untuk masuk ke dalam surga, tentu ada beberapa tiket atau kunci yang harus dimiliki. Siapa saja yang berhasil memiliki kunci tersebut, maka ia akan masuk surga. Ada empat kunci surga yang diterangkan dalam surat Al-’Asr.

Allah Ta’ala berfirman, “Kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, saling menasihati supaya menaati kebenaran, dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 3)

Pertama, iman yang dilandasi ilmu (agama). Seorang muslim diwajibkan untuk menuntut ilmu agama, terutama ilmu yang berkaitan dengan tata cara beribadah kepada Allah dan mengesakanNya, juga ilmu yang terkait prinsip syariat-syariat islam, muamalah, halal haram, dan sebagainya.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda ”Menuntut ilmu (agama) wajib bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah 224)

Tanpa ilmu, seseorang tidak akan tahu bagaimana amalan-amalan agar bisa masuk ke dalam surga dan hal-hal yang menjerumuskannya ke dalam api neraka.

Allah Ta’ala berfirman “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (QS. Al-Isra’: 36)

Bahkan, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menggambarkan orang yang menempuh jalan menuntut ilmu (agama) akan dimudahkan menuju surga. 

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim,  2699)

Kedua, amal (menerapkan ilmu). Setelah seseorang mempunyai dan mengetahui ilmu, maka ia harus bersunggung sungguh untuk mengamalkannya. 

Allah Ta’ala berfirman, “Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan amalan yang saleh, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya. Mereka di dalamnya mempunyai istri-istri yang suci. Dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman.” (QS. An-Nisa’: 57)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Seorang hamba tidak akan beranjak dari tempatnya pada hari kiamat nanti hingga dia ditanya tentang ilmunya, apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu tersebut.” (HR. Ad-Darimi 537)

Ketiga, dakwah (membalikan/mengajarkan ilmu). Orang yang pertama kali wajib kita dakwahi dan tularkan ilmu yang sudah didapat adalah keluarga, baru kemudian orang lain.

Allah Ta’ala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At-Tahrim: 6)

Dalam firmanNya yang lain, “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh?” (QS. Fushshilat : 33)

Sungguh, masih dalam keadaan merugi orang yang telah mengetahui ilmu agama (kebenaran), akan tetapi ia tidak berusaha menyelamatkan saudaranya dengan mengajak mereka untuk memahami dan melaksanakan Islam dengan benar.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Tidak sempurna keimanan salah seorang di antara kalian, hingga ia senang apabila saudaranya memperoleh sesuatu yang juga ia senangi.” (HR. Bukhari)

Dalam sabda yang lain, “Demi Allah, sungguh jika Allah memberikan petunjuk kepada seseorang dengan perantara dirimu, itu lebih baik bagimu daripada unta merah.” (HR. Bukhari)

Keempat, sabar (dalam mencari ilmu, mengamalkan ilmu, dan membagikan ilmu). Pada akhir tafsir surah Al-‘Ashr ini, Syekh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah berkata,

”Maka, dengan dua hal yang pertama (ilmu dan amal), manusia dapat menyempurnakan dirinya sendiri. Sedangkan dengan dua hal yang terakhir (berdakwah dan bersabar), manusia dapat menyempurnakan orang lain. Dan dengan menyempurnakan keempat kriteria tersebut, manusia dapat selamat dari kerugian (neraka) dan mendapatkan keuntungan yang besar (surga).” (Tafsir Karimir Rahman, hal. 934)

Jalan menuju surga itu diliputi dengan hal-hal yang tidak disukai manusia karena manusia itu lebih condong kepada sikap santai dan rehat. Oleh karenanya, sabar diperlukan dalam setiap perjuangan untuk mencari, mengamalkan, dan menularkan ilmu yang didapat.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Neraka ditutupi dengan syahwat dan surga ditutupi dengan hal-hal yang tidak disukai.” (HR. Bukhari). fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, referensi tafsir alquran dan alhadits, Selasa 13 Jumadil Akhir 1445 H, 26 Desember 2023

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Antara Syukur dan Sabar

HIDUP di dunia pada hakekatnya adalah ujian untuk meraih kesuksesan dunia dan akherat. Sebagaimana ujian- ujian yang dilakukan bagi para pelajar pada hakekatnya adalah untuk menaikkan derajatnya.

Bahkan seseorang terkadang sengaja mengikuti ujian-ujian tertentu dalam rangka untuk mengetahui kemampuannya. Semakin tinggi derajat yang hendak diraih maka ujian yang dihadapi juga semakin sulit dan berat.

Derajat keimanan akan semakin tinggi seiring keberhasilan seseorang dalam mengahadapi ujian atau cobaan yang Allah berikan kepadanya. 

Dalam hadits sahih Rasulullah bersabda, "Orang yang paling banyak mendapat cobaan adalah para nabi, kemudian yang semisalnya kemudian yang setelahnya. Seorang diberi bala’ (ujian) sesuai dengan kualitas agamanya. Apabila agamanya kuat maka semakin besar ujiannya dan bila agamanya lemah maka diuji sesuai dengan ukuran agamanya.

Terus ujian menimpa seorang hamba hingga dibiarkan berjalan diatas bumi tanpa ada dosa sama sekali.” (HR Ahmad an- Nasaa’I dan dinilai Shahih oleh al-Albani  al-Jaami’ no 994)

Ujian dengan demikian tidak perlu ditakuti. Ujian mesti dihadapi karena pada hakekatnya ujian adalah suatu kesempatan untuk mengetahui tingkat derajat kita.

Ujian hidup manusia atas keimanannya juga tergantung pada derajat iman seseorang.  Demikianlah sikap seorang mukmin dalam kehidupan dunia ini. 

Oleh karena itu Rasulullah pernah bersabda: "Sungguh hebat perkara mukmin. Semua perkaranya baik dan itu tidak ada kecuali pada mukmin. Apabila tertimpa kesenangan ia bersyukur, maka itu lebih baik baginya  dan bila tertimpa kerugian maka ia bersabar. Itu lebih baik untuknya." (HR Muslim)

Dari sini nampak seorang muslim senantiasa berada dalam keadaan syukur dan sabar sesuai dengan jenis ujian yang dihadapinya. Sabar dan syukur senantiasa ada pada seorang mukmin dan tidak terpisahkan. 

Lalu apa hubungan antara syukur dan sabar? Syukur dan sabar adalah merupakan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Sebagaimana kehidupan kita yang terkadang senang atau susah, lapang atau sempit, kaya atau miskin dan lain-lain.

Imam ibnu Hajar menjelaskan kepada kita hubungan antara syukur dengan sabar menyatakan :

Syukur terkandung didalamnya sabar untuk taat kepada Allah dan sabar menahan dari kemaksiatan. Sebagian ulama menyatakan : kesabaran menuntut rasa syukur dan tidak sempurna tanpanya. Sebaliknya bila salah satu dari keduanya hilang maka hilang semuanya.

Siapa yang berada dalam kenikmatan maka kewajibannya adalah syukur dan sabar. Kalau syukur itu sudah jelas maka sabar menghindari kemaksiatan.

Siapa yang terkena musibah bencana maka kewajibannya adalah sabar dan syukur. Kalau sabar itu sudah jelas dan kalau syukur maka pada pelaksanaan hak Allah dalam bencana musibah tersebut. Karena Allah memiliki hak atas hambaNya untuk beribadah dalam keadaan terkena musibah dan bencana tersebut. Sebagaimana wajib bagi seorang hamba beribadah dalam keadaan penuh kenikmatan." (Fathul Baari 11/311)

Jelaslah hubungan antara syukur dan sabar yang tidak terpisahkan dalam diri seorang mukmin. Syukur berisi kesabaran dan kesabaran menuntut adanya rasa syukur. Sehingga tidak bisa syukur tanpa sabar dan sabar tanpa syukur.

Oleh karena itu marilah kita bina diri kita agar bisa memiliki sifat sabar dan syukur yang sempurna agar dapat mencapai ridha Allah dan masuk kedalam surga. Aamiin. InsyaAllah bermanfaat. fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, referensi tafsir alquran dan alhadits, Senin 11 Jumadil Akhir 1445 H, 25 Desember 2023

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Semua Selalu Butuh Allah

Di saat kesulitan melanda, di saat hati telah merasa putus asa, yang diharap hanyalah butuh pertolongan Allah. Hamba hanyalah seorang yang fakir. Sedangkan Allah adalah Al Ghoniy, Yang Maha Kaya, yang tidak butuh pada segala sesuatu. Bahkan Allah-lah tempat bergantung seluruh makhluk.

Allah Ta’ala berfirman, “Hai manusia, kamulah yang sangat butuh kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (QS. Fathir: 15)

Dalam ayat yang mulia ini, Allah Ta’ala menerangkan bahwa Dia itu Maha Kaya, tidak butuh sama sekali pada selain Dia. Bahkan seluruh makhluklah yang sangat butuh pada-Nya. Seluruh makhluk-lah yang merendahkan diri di hadapan-Nya.[1]

Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Seluruh makhluk amat butuh pada Allah dalam setiap aktivitasnya, bahkan dalam diam mereka sekali pun. Secara dzat, Allah sungguh tidak butuh pada mereka. Oleh karena itu, Allah katakan bahwa Dialah yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji, yaitu Allah-lah yang bersendirian, tidak butuh pada makhluk-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah sungguh Maha Terpuji pada apa yang Dia perbuat dan katakan, juga pada apa yang Dia takdirkan dan syari’atkan.”[2]

Seluruh makhluk sungguh sangat butuh pada Allah dalam berbagai hal. Di saat kesulitan melanda, di saat hati telah merasa putus asa, yang diharap hanyalah butuh pertolongan Allah. Hamba hanyalah seorang yang fakir. Sedangkan Allah adalah Al Ghoniy, Yang Maha Kaya, yang tidak butuh pada segala sesuatu. Bahkan Allah-lah tempat bergantung seluruh makhluk. Allah Ta’ala berfirman,

ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„ู†َّุงุณُ ุฃَู†ْุชُู…ُ ุงู„ْูُู‚َุฑَุงุกُ ุฅِู„َู‰ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุงู„ู„َّู‡ُ ู‡ُูˆَ ุงู„ْุบَู†ِูŠُّ ุงู„ْุญَู…ِูŠุฏُ

“Hai manusia, kamulah yang sangat butuh kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (QS. Fathir: 15)

Dalam ayat yang mulia ini, Allah Ta’ala menerangkan bahwa Dia itu Maha Kaya, tidak butuh sama sekali pada selain Dia. Bahkan seluruh makhluklah yang sangat butuh pada-Nya. Seluruh makhluk-lah yang merendahkan diri di hadapan-Nya.[1]

Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Seluruh makhluk amat butuh pada Allah dalam setiap aktivitasnya, bahkan dalam diam mereka sekali pun. Secara dzat, Allah sungguh tidak butuh pada mereka. Oleh karena itu, Allah katakan bahwa Dialah yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji, yaitu Allah-lah yang bersendirian, tidak butuh pada makhluk-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah sungguh Maha Terpuji pada apa yang Dia perbuat dan katakan, juga pada apa yang Dia takdirkan dan syari’atkan.”[2]

Seluruh makhluk sungguh sangat butuh pada Allah dalam berbagai hal. Makhluk masih bisa terus hidup, itu karena karunia Allah.

Anggota badan mereka begitu kuat untuk menjalani aktivitas, itu pun karena pemberian Allah.

Mereka bisa mendapatkan makanan, rizki, nikmat lahir dan batin, itu pun karena kebaikan yang Allah beri.

Mereka bisa selamat dari berbagai musibah, kesulitan dan kesengsaraan, itu pun karena Allah yang menghilangkan itu semua.

Allah-lah yang memberikan mereka petunjuk dengan berbagai hal sehingga mereka pun bisa selamat.

Jadi, makhluk amatlah butuh pada Allah dalam penghambaan kepada-Nya, cinta kepada-Nya, ibadah kepada-Nya, dan mengikhlaskan ibadah kepada-Nya. Seandainya mereka tidak melakukan penghambaan semacam ini, niscaya mereka akan hancur, serta ruh, hati, dan kondisi mereka pun akan binasa. [3]

Di antara bentuk ghina Allah (tidak butuh pada maklukNya) adalah Allah tidak butuh pada ketaatan yang dilakukan oleh orang yang taat. Tidak memudhorotkan Allah sama sekali jika hamba berbuat maksiat. Jika seluruh makhluk yang ada di muka bumi ini beriman, tidak akan menambah kerajaanNya sedikit pun juga. Begitu pula jika seluruh makhluk yang ada di muka bumi kafir, tidak pula mengurangi kerajaanNya sedikit pun.

Allah Ta’ala berfirman, “Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendir. Dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Rabbku Maha Kaya lagi Maha Mulia.” (QS. An Naml: 40)

“Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Al ‘Ankabut: 6) 

“Lalu mereka ingkar dan berpaling; dan Allah tidak memerlukan (mereka). Dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. At Taghobun: 6)

“Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah) Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Ibrahim: 8)

Dalam hadits qudsi, Allah Ta’ala berfirman “Wahai hambaKu, kalau orang-orang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, sekalian manusia dan jin, mereka itu bertaqwa seperti orang yang paling bertaqwa di antara kalian, tidak akan menambah kekuasaanKu sedikit pun. Jika orang-orang yang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, sekalian manusia dan jin, mereka itu berhati jahat seperti orang yang paling jahat di antara kalian, tidak akan mengurangi kekuasaanKu sedikit pun juga.” (HR. Muslim no 2577)

Di antara bentuk ghina Allah (tidak butuhNya Allah pada segala sesuatu) adalah Allah tidak butuh pada infak dari orang yang berinfak dan begitu pula Allah tidak mendapatkan bahaya jika ada orang yang pelit. 

Allah Ta’ala berfirman, “Dan siapa yang kikir, sesungguhnya Dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang butuh (kepadaNya).” (QS. Muhammad: 38)

Di antara bentuk ghina Allah (tidak butuhNya Allah pada segala sesuatu) adalah terbebasnya Allah dari berbagai ‘aib dan kekurangan. Barangsiapa yang menetapkan sifat tidak sempurna bagi Allah, maka itu berarti telah mencacati sifat ghina Allah. 

Allah Ta’ala berfirman ; “Mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata: “Allah mempuyai anak”. Maha suci Allah; Dia-lah yang Maha Kaya; Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang di bumi.” (QS. Yunus: 68)

Tidak ada yang sebanding dengan Allah dan tidak pula yang jadi tandingan bagiNya. Itulah bentuk ghina Allah yang lain. Lantas bagaimana seseorang menyamakan makhluk yang fakir dengan Allah. Bagaimana mungkin Allah yang ghoni Yang Maha Kaya disamakan dengan hamba. Allah Ta’ala berfirman,

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah itu ialah Al masih putera Maryam”. Katakanlah: “Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?”. Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendakiNya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Maidah: 17)

Di antara bentuk ghina Allah (tidak butuhNya Allah pada segala sesuatu) adalah hambaNya amat butuh berdoa padaNya setiap saat. Allah pun berjanji untuk mengabulkannya. Allah pun memerintahkan hambaNya untuk beribadah dan Allah janji akan memberikan ganjaran.

Barangsiapa yang mengetahui Allah memiliki sifat ghina (tidak butuh pada segala sesuatu selain Dia), maka ia akan mengenali dirinya yang fakir dan benar-benar butuh pada Allah. Jika hamba telah mengetahui bahwa ia sangat fakir dan sangat butuh pada Allah, itu adalah tanda bahagia untuknya di dunia dan akhirat.[4]

InsyaAllah pelajaran ini bermanfaat dan membuahkan penyejuk hati bagi kita sekalian. (fimdalimunthe55@gmail.com)

•••••••

[1] Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 11/316.

[2] Idem

[3] Faedah dari Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di dalam Taisir Al Karimir Rahman, hal. 687.

[4] Disarikan dari Fiqh Al Asmail Husna, ‘Abdurrozaq bin ‘Abdil Muhsin Al Badr, hal. 217-220.

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Catatan Ahad Pagi, 24 Desember 2023

Ternyata Gibran Lakukan Tricky : Menjebak, Tipudaya dan Datanya Dusta

oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi dari berbagai sumber. 

Tricky atau menjebak, biasanya terkait dengan sebuah pertanyaan penuh tipu daya rumit sukar dan licin. Kesimpulan menurut Kamus Bahasa Inggris Terjemahan Indonesia, arti kata Tricky adalah menjebak, biasanya terkait dengan sebuah pertanyaan. Arti lainnya Tricky adalah penuh tipu daya.

MESKI JUMAT MALAM SUDAH DUA HARI BERLALU, TAPI ACARA DEBAT CAWAPRES, HINGGA HARI INI TERUS JADI GUNJINGAN. BERBAGAI KOMENTAR DI MEDSOS DENGAN NARASI YANG MENARIK. KEBANYAKAN MENYOROTI GAYA DAN NADA BICARA --PERILAKU-- SERTA DATA YANG DISAMPAIKAN OLEH CAWAPRES GIBRAN RAKABUMING RAKA. 

Di hari Ahad ini dengan minum kopi atau teh di beranda rumah, semoga  tulisan ini menambah nikmatnya santai bersama keluarga. 

Perilaku komunikasi cawapres Gibran Rakabuming Raka tricky atau suka menjebak. Hal ini disampaikan sahabat penulis yaitu Prof Dr Henri Subiakto pengamat politik Universitas Airlangga, Surabaya.

Staf ahli Menkominfo mencontohkan, ketika kampanye November lalu di Makassar, Gibran tampak membagi-bagikan benda yang seakan- akan sedang bagi- bagi uang. Padahal benda yang jika divideo menyerupai uang tersebut aslinya adalah gantungan kunci.

Mengamati perilaku komunikasi Gibran dan keluarganya, menurut Henri, gaya komunikasinya tricky. "Suka menjebak,” kata Guru Besar (Gubes) Ilmu Komunikasi Unair itu, Sabtu kemarin 23/12/2023.

Perilaku komunikasi tricky, kata Henri, juga dilakukan ketika mengikuti debat cawapres Jumat malam. Gibran dikesankan, seakan akan memakai alat yang mencurigakan di telinga, yang menurutnya bisa jadi itu juga disengaja supaya orang terjebak menuduhnya. Padahal, sudah disiapkan jawaban yang akan menghancurkan bagi yang terlanjur curiga.

Pada saat debat, Gibran juga menjebak dengan angka, seakan data yang disampaikan angkanya benar tapi salah, ternyata yang dimaksud lain. Selain itu, dalam debat Gibran juga menjebak dengan istilah asing yang bukan pengetahuan yang umum, yang kemudian ditanyakan ke Prof Mahfud dan Cak Imin.

“Tak sedikit yang kemakan jebakan komunikasinya itu. Pak Jokowi waktu debat Capres 2014 juga pakai istilah yang tidak banyak orang tahu. Sehingga Prabowo kebingungan. Jadi ini dilakukan lagi oleh anaknya, mereka memang tricky dan licin,” kata Gubes asal Jogyakarta itu. 

Gubes Henri mengatakan, dari cara komunikasi dalam debat menunjukkan Gibran sejatinya cerdas, tapi licik dan tak takut menabrak ukuran moral yaitu kejujuran. Sehingga, strategi komunikasi yang digunakan Gibran suka menjebak.

“Kalau jadi pemimpin akan makin tampak karakter aslinya. Antara yang diucapkan sering tidak sama dengan yang dipikirkan dan hatinya,” katanya.

Henri menambahkan, jebakan komunikasi itu dibuat secara terencana bahkan terpola. Dilakukan sejak sebelum debat. Gibran sengaja membuat kesan tidak siap debat dan kesan plonga-plongo, namun di belakang membalikkan keadaan.

Ini tampaknya ada konsultan dan lewat suatu latihan drama komunikasi. Padahal, dari sisi substansi jawaban Gibran sering salah tak sesuai data atau ngawur bahkan bohong. Tapi karena gaya komunikasinya menarik, kekeliruan isi yang diucapkan bisa tertutupi. (fimdalimunthe55@gmail.com)

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, referensi tafsir alquran dan alhadits, Minggu 11 Jumadil Akhir 1445 H, 24 Des 2023

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sifat Sabar di Era Media Sosial

Sabar merupakan istilah yang berasal dari bahasa Arab. Secara bahasa, sabar bermakna melarang dan menahan diri. Adapun secara istilah, sabar bermakna “Menahan jiwa dari rasa cemas dan gelisah, menahan lidah dari mengeluh, dan menahan anggota badan lainnya dari menampar pipi, merobek kantong, dan lain sebagainya yang menggambarkan kecemasan dan kemarahan karena hilangnya kesabaran.”

Sabar merupakan karakter jiwa yang akan mencegah seseorang melakukan apa pun yang tidak baik dan tidak elok. Dan ia merupakan salahsatu kekuatan jiwa yang membuat setiap tindak tanduk pelakunya menjadi baik dan urusannya menjadi mudah dan dilancarkan.

Cakupan “sabar” sangatlah luas, sampai-sampai ada yang mengatakan perihal definisi kesabaran,  “Sabar berarti menjauhi kemaksiatan, tetap tenang ketika menghadapi pahitnya musibah, dan menampakkan kecukupan ketika kemiskinan menghampiri kehidupan.”

Sabar juga diperlukan saat menjalankan ketaatan kepada Allah Ta’ala. Yaitu, dengan menerima seluruh kewajiban yang diwajibkan kepadanya dengan lapang dada, lalu menjalankannya dengan tidak mengeluh dan berputus asa.

Allah Ta’ala berfirman mengisahkan wasiat Luqman kepada anaknya, “Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS. Luqman: 17)

Begitu pentingnya kesabaran ini, hingga menjadi salahsatu poin penting dalam wasiat Luqman kepada anaknya. Karena dengan kesabaran ini, seseorang akan dimudahkan untuk menjalankan ketaatan kepada Allah Ta’ala, dimudahkan juga untuk meninggalkan apa-apa yang dilarang, serta dimudahkan juga untuk menghadapi segala macam ujian yang menimpa.

Pahala tanpa batas dan keutamaan yang besar untuk orang- orang yang bersabar

Kesabaran, meskipun terlihat mudah ketika diucapkan, pada kenyataanya tidaklah mudah untuk direalisasikan. Saat ujian menimpa, saat kita dituntut dengan beragam bentuk perintah, dan saat kita juga harus meninggalkan berbagai macam larangan Allah Ta’ala, maka dalam hati seringkali masih muncul perasaan tidak ridha, lelah, mengeluh, dan putus asa. 

Belum lagi, besarnya godaan dan bisikan setan yang menghasut kita untuk bersikap murka, tidak terima, dan tidak ridha dengan takdir dan ujian yang Allah berikan.

Begitu beratnya ujian kesabaran ini, hingga Allah Ta’ala janjikan pahala tanpa batas bagi siapa pun yang bisa bersabar. 

Allah Ta’ala berfirman, “Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)

Allah Ta’ala juga mengabarkan bahwa dirinya mencintai orang-orang yang bersabar, “Allah menyukai orang orang yang sabar.” (QS. Ali Imran: 146)

Allah Ta’ala juga menyelamatkan mereka yang bersabar dari pedihnya siksa api neraka serta memberikan mereka nikmat surga yang kekal abadi. 

Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya pada hari ini Aku memberi balasan kepada mereka, karena kesabaran mereka. Sesungguhnya mereka itulah orang orang yang memperoleh kemenangan.” (QS. Al-Mukiminun: 111)

Kita hidup di era digital, di mana informasi sangat mudah diakses dan disebarluaskan. Media sosial menjadi salah satu wadah dan tempat bertukar informasi, ngobrol, dan bersenda gurau, layaknya seseorang yang berkumpul dan berjumpa langsung dengan teman- temannya di dunia nyata.

Hingga kemudian, layaknya sedang ngobrol dan berkumpul dengan temannya, banyak dari mereka yang lalai hingga mengorbankan sifat kesabaran yang dimilikinya.

Ada yang begitu mudahnya mengumbar problem dan kesulitan yang sedang dihadapinya ke khalayak umum. Ketika sedang dirundung prahara dalam rumah tangganya, lalu memasang status di WA. 

Sedang mengalami kesulitan dalam pekerjaan, update story di FB dan media sosial lainnya. Hingga kemudian semua orang jadi tahu dengan permasalahan yang dihadapinya.

Ada juga yang jari jemarinya tidak terkontrol untuk berkomentar buruk, keji, dan tidak senonoh saat melihat sebuah postingan atau mendapati fenomena tertentu di berandanya. Ada juga yang tidak sabar untuk menyebarluaskan segala macam informasi tanpa ia tahu kevalidannya dan tanpa berpikir terlebih dahulu asas kebermanfaatannya.

Ketahuilah wahai saudaraku, perbuatan semacam ini merupakan salahsatu perusak bangunan kesabaran dari diri seorang muslim. Seorang muslim seharusnya hanya mengadukan rasa susah yang dihadapinya kepada Allah Ta’ala dan bukan kepada makhluk selainNya. Sebagaimana Nabiyullah Ya’qub alaihissalam mengatakan,

“Ya’qub menjawab, ‘Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.’” (QS. Yusuf: 86)

Begitu pula, Nabi Ayyub ‘alaihis salam mengatakan, “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.“ (QS. Al-Anbiya’: 83)

Aduan perihal penyakit yang dideritanya tersebut kepada Tuhannya tidaklah Allah kategorikan sebagai perbuatan yang merusak kesabarannya. 

Bahkan Allah Ta’ala mengatakan tentang beliau ‘alaihis salam, “Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik- baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya).” (QS. Shad: 44)

Saat sedang diliputi masalah dan problematika, maka tidak sepatutnya seorang muslim untuk mengumbarnya ke khalayak umum. Karena perbuatan semacam ini jelas akan meniadakan makna sabar dari diri kita. Saat sedang menghadapi masalah, bersimpuhlah di hadapan Allah Ta’ala, karena hanya kepadaNya lah seorang hamba mengadu dan menumpahkan pernak pernik masalahnya. 

Sebagaimana hal ini telah diajarkan oleh Nabi kita Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu,

“Apabila ada masalah berat, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengerjakan salat.” (HR. Abu Dawud No. 1319)

Semisal pun kita butuh untuk berdiskusi dan meminta masukan dari orang lain, maka carilah orang yang benar-benar amanah dan kompeten. 

Berdasarkan firman Allah Ta’ala, “Tanyalah kepada ahlinya (orang yang berilmu) jika kamu tidak mengetahui.” (QS. An-Nahl: 43)

Seorang muslim juga dituntut untuk menahan lisannya dari mengucapkan hal-hal yang tidak Allah sukai. Menahan diri dari mengucapkan dan menuliskan hal-hal yang dapat melukai dan mengganggu saudara muslim lainnya. Tidak mudah terprovokasi dan tersulut emosinya saat ada yang menyinggungnya. Dan tidak membalas komentar buruk dengan keburukan lainnya. 

Allah Ta’ala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka itu adalah dosa. Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat: 12)

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga pernah mengatakan, “Seorang muslim adalah seseorang yang orang muslim lainnya selamat dari gangguan lisan dan tangannya.” (HR. Bukhari no. 10 dan Muslim no. 40)

Semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan kita kesabaran di dalam menghadapi setiap ujian yang menimpa kita. Semoga Allah menjadikan kita salah satu hambaNya yang bisa bersabar dalam segala kondisi, baik itu di dunia nyata maupun di dunia maya.

“Rabbana afrigh ‘alaina shabraw wa tsabbit aqdamana wansurna ‘alal qaumil kafirin ~ Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami dan tolonglah kami menghadapi orang- orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 250). fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Sabtu 10 Jumadil Akhir 1445 H, 23 Desember 2023

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

TABUNGAN UNTUK ALAM KUBUR

Sayyidina Utsman bin Affan radhiallahu anhu jika melihat pekuburan beliau menangis mengucurkan air mata hingga membasahi jenggotnya. Seseorang bertanya kepadanya, “Tatkala mengingat surga dan neraka engkau tidak menangis, mengapa engkau menangis ketika melihat pekuburan ?” 

Utsman pun menjawab, “Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya liang kubur adalah awal perjalanan akhirat. Jika seseorang selamat dari (siksaan)nya maka perjalanan selanjutnya akan lebih mudah. Namun jika ia tidak selamat dari (siksaan)nya maka (siksaan) selanjutnya akan lebih dahsyat.” (HR.Tirmidzi)

Kita semua pasti akan wafat. Segala sesuatu yang akan datang berarti dekat, waktu pun berjalan dengan cepat. Sudahkah kita mempersiapkan dengan serius untuk menghadapi alam kubur dan sesudahnya ?

▪️Iman dan amal shalih adalah bekal yang tepat untuk memperoleh kenikmatan di alam kubur. 

▪️Shalat lima waktu dan tahajjud setiap hari sebagai modal penting agar selamat dari siksa kubur dan mendapatkan kenikmatan di alam barzakh.

▪️Memaafkan orang yang bersalah, mengalah kepada saudara untuk menjaga silaturahim dan persaudaraan di jalan Allah, semoga itu semua menjadi penyebab kelapangan dan kenikmatan di alam kubur. 

▪️Jauhilah perbuatan syirik, janganlah kalian wafat kecuali sebagai muslim. 

▪️Kita berlindung kepada Allah dari perbuatan dzalim, tidak mengambil hak orang lain, tak menyakiti orang lain. Kedzaliman merupakan kegelapan di alam kubur dan di hari kiamat.

▪️Kita menginginkan mendapatkan kenikmatan di alam kubur dengan mencari nafkah dari jalan yang halal. Ya Allah cukupkanlah kami dari apa yang Engkau halalkan bukan dari yang haram dan kayakanlah kami dengan karuniaMu bukan dengan selainMu.

▪️Kita menginginkan selamat dari azab kubur dengan menjaga pakaian dan badan kita dari sesuatu yang najis. 

▪️Menjaga lisan kita dari adu domba, menggunjing, saksi palsu, berbohong, bersumpah dengan selain nama Allah, memperolok-olok, memfitnah dan lainnya. 

▪️Menjaga mata kita dari yang haram, menjaga telinga dan hati dari segala penyakit hati. 

▪️Kita berharap mendapatkan kenikmatan di alam kubur dengan rajin menuntut ilmu, beramar makruf nahi mungkar, berdakwah, berjuang di jalan Allah. 

▪️Terangkanlah kubur kami dengan rajin membaca dzikir pagi dan sore, shalat sunnah, sedekah, puasa sunnah, membaca Al Quran, banyak memanjatkan doa saat berdiri, duduk maupun berbaring.

Teruslah kita berusaha memenuhi 'perabotan' dan menerangi dan melapangkan kubur kita dengan berbagai amal shalih dan menghindarkan dosa yang dilandasi iman kepada Allah dan hari Akhir. fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim, catatan akhir pekan 22 Des 2023

Waspada, Bencana di Akhir Tahun.. oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170

Di setiap akhir bulan Desember dan pergantian tahun, ada 2 hari raya besar kaum kuffaar. Yakni 25 Desember hari Natal yang mereka yakini sebagai hari lahirnya anak Tuhan dan 31 Desember malam pergantian tahun baru masehi. Dan di setiap momen pergantian tahun itu juga biasanya terjadi bencana bencana besar. 

Hal itu mengingatkan kita akan perkataan Umar bin khatthab radhiyallaahu anhu : "Janganlah kalian masuk bersama musyrikin di gereja gereja mereka pada hari raya mereka karena murka Allah turun terhadap mereka." Beliau juga berkata: "Jauhilah musuh musuh Allah dalam hari raya hari raya mereka."

Bagaimana tidak murka, sedang mereka mengucapkan selamat atas lahirnya seorang yang mereka anggap sebagai anak Tuhan. Subhaanallaah .. Perkataan yang nyaris membuat Langit pecah dan Gunung berantakan karena takut Allah akan murka sebab perkataan itu !

Dan mereka berkata, “(Allah) Yang Maha Penyayang itu mempunyai anak.” Sesungguhnya (dengan perkataan itu) kamu telah mendatangkan suatu perkara yang sangat mungkar, hampir- hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi terbelah, serta gunung-gunung runtuh, karena mereka menyatakan Allah Yang Maha Penyayang mempunyai anak". (QS. Maryam: 88-91)

Belum lagi maksiat dan musik bertebaran dimana mana selama 2 hari raya tersebut, padahal Nabi Shalallahu Alayhi Wasallam telah menyebutkan bahwa musik adalah sumber bencana : "Apabila ummatku telah menghalalkan lima perkara, maka mereka akan mengalami kehancuran. Yaitu jika mereka telah saling melaknat, jika mereka minum khomer, memakai pakaian sutra, tertarik dengan para biduan/penyanyi, dan mulai merasa cukup dengan sesama jenis (LGBT)". (HR. Thobroni dalam Mu'jam Al Ausath (1086), Al Baihaqi dalam Syu'ab al imaan (5084),dan dinyatakan "hasan lighairihi" oleh Syaikh Al Albaaniy dalam Shohih attarghiib no. 2386)

Sungguh akan ada orang-orang dari umatku yang meminum khamr, mereka menamakan khamr dengan selain namanya. Mereka dihibur dengan musik dan alunan suara biduanita. Allah akan membenamkan mereka ke dalam bumi dan Dia akan mengubah bentuk mereka menjadi kera dan babi. (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Hibban. as Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Kedua hadits diatas mengisyaratkan kepada kita bahwa 'musik' adalah penyebab datangnya bala' / musibah. (Jadi ingat band musik yang terkena Tsunami di Tanjung Lesung)' Karena Rasulullah menyebutkan bahwa musik dan biduan biduan adalah salah satu penyebab diantara datangnya BENCANA YANG BESAR. Maka hendaknya kita mengambil pelajaran.. atas musibah / bencana yang terjadi ! fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170 referensi tafsir alquran dan alhadits, Jumat 9 Jumadil Akhir 1445 H, 22 Desember 2023

Assalamu'alaikum Warahmatallahi Wabarakatuh

KEDUDUKAN AMALAN HATI

Diriwayatkan dari Abu Abdillah An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi 

Wasallam bersabda, "Sesungguhnya perkara yang halal itu jelas, dan perkara yang haram juga jelas. Dan di antara keduanya terdapat hal-hal yang samar dan meragukan". Banyak orang yang tidak mengetahuinya. 

Barangsiapa yang menjaga dirinya dari hal-hal yang samar dan meragukan itu, maka niscaya akan terpelihara agama dan harga dirinya. Dan barangsiapa yang nekat menerjang hal hal yang samar dan meragukan itu, maka dia terjerumus dalam perkara yang diharamkan. 

Sebagaimana halnya seorang penggembala yang menggembalakan hewannya di sekitar daerah larangan, hampir-hampir saja dia memasukinya. 

Ingatlah, sesungguhnya di dalam tubuh terdapat segumpal daging. Apabila daging itu baik, maka baiklah seluruh anggota badan. Dan apabila ia rusak, maka rusaklah seluruh anggota badan. Ketahuilah segumpal daging itu adalah jantung/ hati.” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599)

MAKNA QALB

Dalam bahasa Arab, jantung disebut qalb, terkadang kata qalb’ juga dipakai untuk menyebut akal." (Al-Mu’jam Al-Wasith, 2: 753)

Al-Farra’ seorang pakar bahasa Arab mengatakan bahwa makna qalb dalam ayat, Bagi orang yang memiliki qalb.” (QS. Qaf : 37) 

Dalam terjemah Al-Qur’an ke bahasa Indonesia yang ditashih oleh Departemen Agama, qalb’ diartikan sebagai hati." 

(Al-Qur’an dan Terjemahnya, hal. 520. Penerbit Syaamil). Walhasil, di dalam Al-Qur’an Allah menyatakan bahwa akal itu letaknya di dalam hati.

An-Nawawi rahimahullah mengatakan, "Di dalam hadits ini terdapat penegasan agar (manusia) berupaya memperbaiki hati serta menjaganya dari kerusakan. Sekelompok ulama berargumen dengan hadits ini untuk menyatakan bahwa akal terletak di dalam hati bukan di kepala (otak), dan dalam hal ini terdapat khilaf yang masyhur. Pendapat para ulama mazhab kami (mazhab Syafi’i) dan mayoritas mutakallimin menyatakan bahwa akal terletak di dalam hati.” (Syarh Muslim, 6: 108-109)

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah dengan menyebutkan dalil- dalilnya ketika menjelaskan kandungan hadits ini." (Fath Al-Bari, 1: 158)

PENTINGNYA MEMPERBAIKI HATI

Di dalam hadits yang agung ini Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memberikan perumpamaan pentingnya hati bagi amal perbuatan sebagaimana peranan jantung bagi anggota badan. Jantung memompa darah ke seluruh tubuh sehingga sangat menentukan kesehatan badan, sebagaimana halnya baiknya hati sangat menentukan baiknya amal perbuatan. Maka, hadis di atas merupakan rujukan dalam masalah agama dan juga dalam masalah medis/pengobatan (Syekh Ibrahim Ar- Ruhaili hafizhahullah Atsarul ‘Aqidah ‘Alal Istiqamah)

Ketika mengomentari bagian akhir hadis di atas, Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, Di dalam hadis ini terdapat isyarat yang menunjukkan bahwa kebaikan gerak-gerik hamba dengan anggota badannya, kemampuannya menjauhi perkara- perkara yang diharamkan, dan keteguhannya dalam menjaga diri dari hal- hal yang syubhat/samar bergantung pada kebaikan gerak-gerik hatinya." (Jami’ul Ulum Wal-Hikam, Makt. Syamilah).

HATI YANG HIDUP, MATI DAN SAKIT

Untuk memperjelas hal ini, marilah kita simak penuturan Ibnu Abil Izz Al-Hanafi rahimahullah berikut ini. Beliau mengatakan, Ketahuilah, sesungguhnya hati bisa hidup dan bisa mati, bisa sakit, dan bisa sehat. Hati merupakan unsur (nonfisik) yang paling agung di dalam tubuh. 

Allah Ta’ala berfirman, Apakah sama antara orang yang dahulunya mati kemudian Kami hidupkan dan Kami jadikan baginya cahaya untuk berjalan di antara manusia dengan orang yang senasib dengannya, namun tetap terkungkung di dalam kegelapan dan tidak bisa keluar darinya." (QS. Al-An’aam : 122)

Maksudnya, orang tersebut sebelumnya mati karena tenggelam dalam kekafiran, kemudian Kami (Allah) pun menghidupkan jiwanya dengan iman.

Beliau melanjutkan, Hati yang sehat dan hidup apabila disodori kebatilan dan perkara-perkara yang buruk, maka nalurinya akan mendorong untuk menjauhi hal itu dan membencinya serta tidak mau memperhatikannya. Berbeda keadaannya dengan hati yang mati. Hati yang mati tidak mampu membedakan baik dan buruk. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu, Celakalah orang yang tidak memiliki hati yang dapat mengenal perkara makruf dan mungkar. Begitu pula halnya hati yang sakit karena terjangkit syahwat. Maka hati (yang sakit) semacam itu (karena kelemahannya) akan condong kepada kebatilan dan keburukan yang disodorkan kepadanya bergantung pada kuat-lemahnya penyakit tersebut.” (Syarh Al-‘Aqidah Ath-Thahawiyah, tahqiq Al-Albani, hal. 274-275)

DUA MACAM PENYAKIT HATI

Kemudian Ibnu Abil Izz rahimahullah memaparkan, penyakit hati ada dua macam, sebagaimana yang telah disinggung di depan: *penyakit syahwat* (keinginan yang terlarang) dan *penyakit syubhat* (penyimpangan cara berpikir). Penyakit yang paling buruk di antara keduanya adalah syubhat, dan syubhat yang paling buruk adalah yang terkait dengan masalah takdir. 

Terkadang hati itu menderita sakit dan semakin bertambah parah, namun orangnya tidak menyadari hal itu. 

Itu bisa saja terjadi karena dia tidak mau mengenali hakikat kesehatan hatinya dan sebab-sebab untuk menjaganya. Bahkan, terkadang hati seseorang mati, namun dia tidak menyadari kematiannya.

Ciri yang menunjukkan keadaan itu adalah tatkala [1] dosa yang timbul akibat melakukan perbuatan buruk/ maksiat tidak bisa lagi membuat hatinya terluka, begitu pula [2] ketika kebodohannya terhadap kebenaran dan ketidak mengertiannya mengenai akidah yang keliru sudah tidak terasa menyakitkan baginya. 

Sebab, apabila hati masih hidup, tentu akan bisa merasakan sakit karena mengalirnya sesuatu yang buruk (dosa) kepadanya, dan merasa sedih dan terluka akibat kebodohan dirinya terhadap kebenaran, dan besarnya rasa sakit itu bergantung pada kadar kehidupan yang ada padanya. (Sebagaimana dikatakan oleh penyair). Luka yang bersarang di tubuh mayit, tentu tidak lagi menyakitinya." (hal. 275)

TIDAK MENGAMALKAN ILMU, SEBAB HATI MENJADI KERAS

Allah Ta’ala berfirman, Disebabkan tindakan (ahli kitab) membatalkan ikatan perjanjian mereka, maka Kami pun melaknat mereka, dan Kami jadikan keras hati mereka. Mereka menyelewengkan kata kata (ayat-ayat) dari tempat (makna) yang semestinya, dan mereka juga telah melupakan sebagian besar peringatan yang diberikan kepadanya.” (QS. Al-Maa’idah : 13)

Syekh As-Sa’di rahimahullah menjelaskan bahwa kerasnya hati ini termasuk hukuman paling parah yang menimpa manusia (akibat dosanya). Ayat-ayat dan peringatan tidak lagi bermanfaat baginya. Dia tidak merasa takut melakukan kejelekan, dan tidak terpacu melakukan kebaikan, sehingga petunjuk (ilmu) yang sampai kepadanya bukannya menambah baik justru semakin menambah buruk keadaannya. (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 225)

BERJUANG MELAWAN PENYAKIT

Ibnu Abil ‘Izz Al-Hanafi rahimahullah mengatakan dalam Syarahnya, terkadang orang merasakan penyakit yang bersarang di dalam hatinya, namun dia mau menahan rasa pahit yang sangat karena menelan obat dan berusaha tetap sabar untuk menyembuhkan dirinya. Maka, dia lebih menyukai merasa sakit karena proses pengobatan yang harus dijalaninya begitu susah (daripada membiarkan penyakitnya terus menjalar). Sesungguhnya obat untuk penyakit hati adalah dengan berjuang menyelisihi hawa nafsu. 

Padahal perkara itu (menyelisihi nafsu) adalah sesuatu yang sangat sulit dan berat bagi jiwa manusia. Namun, memang tidak ada obat lain yang lebih manjur daripada obat itu.

Terkadang, ketika berusaha untuk melatih jiwanya untuk sabar kemudian ternyata tekadnya memudar di tengah jalan sehingga hal itu membuatnya tidak mau lagi bertahan karena begitu lemah ilmu, keyakinan, dan kesabaran dirinya. Hal itu sebagaimana halnya orang yang berusaha menempuh suatu jalan menuju daerah yang aman, namun jalan itu diliputi dengan hal-hal yang menakutkan. 

Padahal si penempuh jalan itu pun menyadari bahwa apabila dia mau bersabar, niscaya rasa takut itu akan lenyap dan berakhir dengan rasa aman. 

Untuk itulah dia memerlukan kekuatan sabar dan keyakinan yang kokoh terhadap tujuan yang akan dicapai. Kapan saja sabar dan keyakinannya melemah, maka dia akan berputar haluan meninggalkan jalan itu dan tidak mau repot-repot merasakan beratnya kesulitan yang ada di sana. 

Apalagi jika tidak ada teman (baik) yang menyertainya sehingga dia merasa gentar berjalan sendirian (di atas kebenaran), maka dia pun mengeluh,  dimanakah orang- orang (baik) itu, di saat aku membutuhkan mereka, sehingga aku bisa meniru mereka?!’

Inilah keadaan yang menimpa kebanyakan orang, dan itulah penyebab kehancuran mereka. Sesungguhnya orang yang benar-benar sabar dan tulus tidak akan merasa gentar hanya karena sedikitnya teman ataupun karena kehilangan kawan. Hal ini akan bisa dia rasakan ketika hatinya senantiasa merasakan kebersamaan (persahabatan) dengan generasi yang pertama, yaitu,

"Orang-orang yang diberikan kenikmatan oleh Allah yaitu para nabi, shiddiqin, syuhada’ dan orang- orang saleh. Mereka itulah sebaik-baik teman." (QS. An-Nisa’: 69)

Beliau kembali menuturkan, Tanda sakitnya hati adalah ketika dia berpaling dari mengkonsumsi asupan gizi yang bermanfaat dan cocok (bagi kesehatan hatinya) menuju asupan- asupan yang berbahaya, serta ketika dia berpaling meninggalkan obat yang manjur kepada obat yang membahayakannya. 

Maka, di sini ada empat perkara: [1] asupan yang bermanfaat, [2] obat yang menyembuhkan, [3] asupan yang membahayakan, dan [4] obat yang membinasakan. 

Hati yang sehat akan memilih sesuatu yang bermanfaat dan menyembuhkan daripada sesuatu yang berbahaya dan menyakiti. Sedangkan hati yang sakit justru sebaliknya. Asupan paling bermanfaat adalah asupan iman, sedangkan obat paling bermanfaat adalah obat Al-Qur’an. Dan dari keduanya (iman dan Al-Qur’an) juga menyimpan asupan sekaligus obat. Sehingga orang yang menginginkan kesembuhan dengan selain (bimbingan) Al-Kitab dan As-Sunnah, maka dia tergolong ajhalul jaahiliin (orang yang paling bodoh) dan termasuk deretan adhalludh dhaalliin (orang yang paling sesat…)”. fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM, referensi tafsir alquran dan alhadits, Kamis 8 Jumadil Akhir 1445 H, 21 Des 2023

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ujian, Sabar, Pahala

Inilah yang patut dipahami setiap insan beriman. Bahwa cobaan kadang dapat meninggikan derajat seorang muslim di sisi Allah dan tanda bahwa Allah semakin cinta kepada hambaNya. Dan semakin tinggi kualitas imannya, semakin berat pula ujiannya. Namun ujian terberat ini akan dibalas dengan pahala yang besar pula. Sehingga kewajiban kita adalah bersabar. Sabar ini merupakan tanda keimanan dan kesempurnaan tauhidnya.

Dari Anas bin Malik, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” (HR. Tirmidzi  2396)

Juga dari hadits Anas bin Malik, beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridha, maka ia yang akan meraih ridha Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR.Ibnu Majah 4031)

Faedah dari dua hadits di atas:

1- Musibah yang berat (dari segi kualitas dan kuantitas) akan mendapat balasan pahala yang besar.

2- Tanda Allah cinta, Allah akan menguji hambaNya. Dan Allah yang lebih mengetahui keadaan hambaNya. Kata Lukman -seorang sholih- pada anaknya,

“Wahai anakku, ketahuilah bahwa emas dan perak diuji keampuhannya dengan api sedangkan seorang mukmin diuji dengan ditimpakan musibah.”

3- Siapa yang ridha dengan ketetapan Allah, ia akan meraih ridha Allah dengan mendapat pahala yang besar.

4- Siapa yang tidak suka dengan ketetapan Allah, ia akan mendapat siksa yang pedih.

5- Cobaan dan musibah dinilai sebagai ujian bagi wali Allah yang beriman.

6- Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia dengan diberikan musibah yang ia tidak suka sehingga ia keluar dari dunia dalam keadaan bersih dari dosa.

7- Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak. Ath Thibiy berkata, “Hamba yang tidak dikehendaki baik, maka kelak dosanya akan dibalas hingga ia datang di akhirat penuh dosa sehingga ia pun akan disiksa karenanya.” (Faidhul Qodir, 2: 583, Mirqotul Mafatih, 5: 287, Tuhfatul Ahwadzi, 7: 65)

8- Dalam Tuhfatul Ahwadzi disebutkan, “Hadits di atas adalah dorongan untuk bersikap sabar dalam menghadapi musibah setelah terjadi dan bukan maksudnya untuk meminta musibah datang karena ada larangan meminta semacam ini.”

Jika telah mengetahui faedah-faedah di atas, maka mengapa mesti bersedih ? Sabar dan terus bersabar, itu solusinya.  fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM, referensi tafsir alquran dan alhadits, Rabu 7 Jumadil Akhir 1445 H, 20 Des 2023

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hidup Tak Sekedar Hidup

Hidup bagi seorang muslim adalah sebuah perjalanan. Yang dimulai dari kelahirannya di dunia lalu berjalan menuju Rabbul ‘Alamin, guna mempertanggung jawabkan amalannya sewaktu di dunia. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengabarkan hal ini dalam sabdanya,

“Setiap hari semua orang melanjutkan perjalanan hidupnya, keluar mempertaruhkan dirinya, ada yang membebaskan dirinya dan ada pula yang mencelakakannya !” (HR Imam Muslim)

Kehidupan seorang muslim yang baik amatlah jauh dari gaya hidup orang-orang yang tak beriman kepada Allah Ta’ala. Kehidupan seorang muslim adalah kehidupan yang bermutu tinggi. Hidup tak sekedar hidup. Kehidupannya memiliki arah dan tujuan yang jelas. Allah telah menetapkan tujuan hidup hamba-hambaNya yang beriman kepadaNya. Tujuan hidup tersebut terkandung dalam dua firman Allah Ta’ala berikut ini:

1. Tujuan hidup pertama. Allah Ta’ala berfirman, ”Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah (berulangkali) turun pada keduanya, agar kalian mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan sesungguhnya Allah, ilmuNya benar-benar meliputi segala sesuatu” (QS. Ath-Thalaaq: 12)

Pada ayat ini, Allah Ta’ala mengabarkan bahwa Dia menciptakan langit, bumi, dam apa yang ada di antara keduanya. Allah pun menurunkan perintahNya, baik perintah yang syar’i, yaitu agamaNya, maupun perintah kauni qodari, yaitu takdirNya guna mengatur hamba- hambaNya. Sungguh semua itu bertujuan agar kita mengetahui tentangNya, mengetahui bahwa kekuasaan dan ilmu Allah meliputi segala sesuatu. Hal ini menunjukkan bahwa kita diciptakan untuk mengenal Rabb kita, mengenal nama, sifat dan perbuatanNya.

Inilah tujuan hidup kita terlahir di dunia ini, yaitu ma’rifatullah, mengenal Allah, melalui nama, sifat, dan perbuatanNya. Atau dikenal dengan Tauhidur Rububiyyah dan Tauhidul Asmaa` wash Shifaat.

Faedah: Ma’rifatullah , yaitu Tauhidur Rububiyyah dan Tauhidul Asmaa` wash Shifaat adalah tujuan hidup kita. Kedua macam tauhid ini berisikan pengetahuan (ilmu) tentang Allah, dengan demikian tauhid jenis ini hakekatnya adalah ilmu.

2. Tujuan hidup kedua. Allah Ta’ala berfirman, “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaKu (saja)” (QS.Adz-Dzaariyaat: 56)

Adapun pada ayat ini, Allah Ta’ala mengabarkan bahwa Dia menciptakan jin dan manusia dengan tujuan agar mereka beribadah kepadaNya saja, atau dengan kata lain mentauhidkan Allah dalam peribadatan, yang kemudian dikenal dengan istilah Tauhidul Uluhiyyah.

Faedah : 1.‘Ibadatullah (Tauhidul Uluhiyyah) adalah tujuan hidup kita. Sedangkan beribadah itu berarti beramal, dengan demikian tauhid jenis ini hakikatnya adalah amal.

2.Ketiga macam tauhid tersebut di atas, hakikatnya adalah ilmu dan amal, berarti orang yang tauhidnya baik adalah profil orang yang baik ilmu dan amalnya. Rajin menuntut ilmu tentang Allah dan agamaNya serta rajin mengamalkan ilmunya.

Jadi, sosok Ahlut Tauhid yang baik adalah tipe orang yang keyakinan dan ilmu agamanya baik, sekaligus ibadah, mu’amalah, dan akhlaknya pun terpuji.

Maka salahlah jika ada anggapan bahwa Yang penting tauhidnya, sedangkan akhlaknya buruk, malas beribadah dan jelek dalam bermu’amalah dengan saudaranya!

3.Ahlut Tauhid adalah sosok yang tahu untuk apa ia diciptakan, tidak lupa akan tujuan hidupnya dan lurus dalam menempuh perjalanan hidupnya, karena ia memiliki prinsip dan tujuan hidup yang jelas.

Kesimpulan : Allah Ta’ala menciptakan kita agar kita mengenalNya dengan baik, jika kita mengenalNya dengan baik (Ma’rifatullah), maka kitapun mencintaiNya dengan benar, sehingga kitapun ringan melakukan peribadatan kepadaNya dengan melaksanakan perintahNya dan menghindari laranganNya serta mengimani kabar dariNya (Ibadatullah). Jadi, seorang muslim yang bertauhid adalah sosok insan yang seluruh aktifitas kesehariannya, sejalan dengan tujuan hidupnya. Shalat, puasa, mencari nafkah, makan, istirahat dan seluruh kegiatannya dalam rangka untuk beribadah kepada Allah dengan didasari pengetahuannya tentang Allah dan hakNya yang demikian besar atas hamba-hambaNya.

Sosok orang yang beriman kepada Allah dengan benar, tidaklah mau jika dirinya melakukan aktifitas yang sia-sia tak bernilai ibadah. Ia membenci semua bentuk kemaksiatan, karena justru hal itu menjauhkan dirinya dari tujuan hidupnya. fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#NO Ferry No Happy. Catatan Subuh oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, ditulis di dalam gerbong Eks 1 KA Argobromo Anggrek relasi JKT SBY, Rabu 20 Desember 2023

ZULHAS LECEHKAN SHOLAT dan MENISTA AGAMA LAYAK DIPROSES HUKUM

SHOLAT adalah ibadah yang agung bagi umat Islam. SHOLAT adalah tiang agama, pembeda iman dan kekufuran. SHOLAT, adalah Rukun Islam dan amal yang pertama kali diperiksa di akhirat.

SHOLAT bukan bahan candaan, tidak untuk materi ROASTING. Bukan materi kampanye, bukan untuk bahan ketawa terbahak.

Hal itu dilakukan oleh Zulkifli Hasan (ZULHAS) melecehkan SHOLAT dengan menjadikannya bahan candaan diruang publik, dalam kapasitasnya sebagai pejabat publik. ZULHAS, meroasting surat Al Fatihah dalam sholat, juga gerakan tasyahud dalam sholat.

Tindakan seperti ini jelas kemungkaran, wajib diingatkan. Secara hukum, telah memenuhi unsur penistaan agama. fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM referensi tafsir alquran dan alhadits, Selasa 6 Jumadil Akhir 1445 H, 19 Desember 2023

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Agar Allah Menolong maka Tolonglah Agama Allah

Sering kali kita dihadapkan pada suatu masalah. Kita telah berusaha semaksimal mungkin namun masalah yang kita hadapi tidak kunjung juga terselesaikan. Ada rasa lelah, gundah, gelisah, dan lain-lain. Dan berharap-harap datangnya pertolongan dari Allah-Rabb semesta alam Yang bersemayam di atas Arsy. Bagaimana caranya agar turun pertolongan Allah ?

Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (QS. Muhammad: 7)

Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa." (QS. Al Hajj : 40)

Di ayat ini dijelaskan bahwa syarat mendapatkan pertolongan Allah adalah dengan cara menolong Agama Allah.

Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz menjelaskan dalam sebuah ceramahnya yang kemudian dibukukan, setelah membawakan ayat 7 Surat Muhammad. Beliau berkata,

Maka inilah bentuk pertolongan kepada Allah dengan melakukan perintah- perintahNya dan meninggalkan larangan-laranganNya dengan keimanan dan keikhlasan kepada Allah serta mentauhidkanNya, juga keimanan kepada RasulNya. Maka menolong agama Allah adalah dengan mentaati Allah, mengagungkanNya dan ikhlas kepadaNya, serta mengharapkan apa-apa yang ada di sisiNya, mengamalkan syariatNya karena menginginkan pahala darinya dan untuk menegakkan agamaNya.” 

(Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz, Asbaabu Nashrillaahi lil Mu’miniin ‘alaa A’daa ihim, Daar al Imam Ahmad) 

Singkat kata, setiap orang harus meningkatkan ketakwaannya agar datang pertolongan Allah buat mereka.

Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar." (QS. Ath Thalaq : 2)

Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya jalan kemudahan dalam urusannya." (Q. Ath Thalaq : 4)

Berkata lagi Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz, Jadi, siapa yang menginginkan datangnya pertolongan Allah dan keselamatan bagi agamanya serta menginginkan kesudahan yang baik, maka hendaklah bertakwa kepada Allah, dan bersabar dalam ketaatan kepada-Nya. Juga hendaknya menjauhi larangan-larangan Allah dimana pun dia berada. Inilah sebab- sebab pertolongan Allah padanya."

Dan jauhi juga kemaksiatan. Karena kemaksiatan merupakan sebab tidak datangnya pertolongan Allah.

Dengan demikian, dengan semakin mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mempermudah urusan kita. Dan memberikan pertolonganNya buat kita.

Inilah pentingnya ilmu agama. Dengan ilmu agama ini, seseorang bisa mengetahui mana jalan-jalan yang bisa mendekatkan diri kepada Allah Jalla wa ‘Ala dan mana jalan-jalan yang malah menjauhkan dirinya dari Allah. Dengan ilmu agama seseorang bisa membedakan jalan yang benar dan mana jalan yang salah. Salah satu jalan yang menjauhkan kita dari Allah adalah bid’ah. Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.” (Al Baqarah : 153)

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, beliau bersabda: Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya. (HR. Muslim, lihat juga Kumpulan Hadits Arba’in An Nawawi hadits ke 36)

Subhanallahu ! Suatu hadits yang sangat berharga sekali. Kita perlu camkan baik- baik hadits tersebut. Ingat baik-baik bahwa Allah akan senantiasa menolong kita selama kita suka menolong saudara kita. Tolonglah saudara kita, sehingga Allah pun berkenan menolong urusan kita.

Sebagai penutup, baiknya kita catat dengan tinta emas di hati kita dua ayat ini. Agar timbul semangat dan kita tidak patah hati bila menghadapi masalah yang ada dalam hidup ini. Ini dia, Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS. Al Baqarah : 214)

Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang  orang yang beriman.” (QS. Ar Ruum : 47). fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, referensi tafsir alquran dan alhadits, Senin 5 Jumadil Akhir 1445 H, 18 Des 2023

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Perbedaan Muslim dan Mukmin

Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah. Pertanyaan: Apa perbedaan antara muslim dan mukmin ?

Jawaban: Iman dan Islam dapat disebutkan secara bersamaan atau terpisah antara keduanya. Apabila keduanya disebutkan bersamaan, maka keduanya memiliki makna yang berbeda.

Iman mengandung makna amalan- amalan batin. Sementara Islam memiliki makna amalan-amalan yang bersifat lahiriah. 

Dalil akan  hal ini adalah hadits dari Umar bin Khathab Radhiyallahu Anhu ketika malaikat Jibril datang kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Lalu Jibril bertanya kepada beliau Shallallahu Alaihi Wasallam, Apa itu Islam? 

Maka Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab ; "(Islam adalah) Engkau bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan, dan menunaikan haji ke Tanah Haram." (HR. Muslim no. 8)

Lalu Jibril kembali bertanya tentang iman. Dan Nabila Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab, "Iman adalah Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatnya kitab-kitabNya, Rasul- rasulNya, Hari akhir, dan beriman kepada ketetapan Allah yang baik dan buruk.” (HR. Muslim no. 8)

Perbedaan antara keduanya, Islam adalah amalan- amalan lahiriah baik perkataan lisan atau amalan badan. Sedang iman adalah amalan-amalan batin yaitu penetapan, pengenalan, dan iman dalam hati. 

Allah Ta’ala berfirman, "Orang-orang Arab Badui itu berkata, Kami telah beriman. Katakanlah, Kamu belum beriman, tapi katakanlah Kami telah tunduk (Islam)’. Karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan RasulNya, dia tidak akan mengurangi sedikit pun pahala amalanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat: 14)

Allah Ta’ala menjelaskan dalam ayat ini bahwa iman berada di dalam hati dan memiliki derajat yang lebih tinggi dibandingkan Islam. Sesungguhnya Islam bisa terdapat pada diri orang- orang munafik dan orang- orang yang beriman. Maka kita katakan, iman memiliki derajat yang lebih tinggi dibandingkan Islam.

Adapun jika iman dan Islam disebutkan secara terpisah, maka keduanya memiliki makna yang sama. Seperti ketika ada seseorang berkata, Saya seorang mukmin, atau ada yang berkata, Saya seorang muslim, maka ini tidak dibedakan.

Akan tetapi, ketika seseorang berkata, Saya seorang mukmin, maka wajib berniat ketika mengatakan perkataan tersebut- adalah dalam rangka menyebutkan nikmat Allah Azza wa Jalla." Atau sekedar memberikan informasi.Tanpa memiliki niat untuk memuji atau mensucikan diri sendiri, bangga akan dirinya, sombong, atau niat-niat tercela lainnya. Karena hal- hal semacam ini merupakan perkara yang diharamkan. fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, referensi tafsir alquran dan alhadits, Ahad 4 Jumadil Akhir 1445 H, 17 Des 2023

Assalamu'alaikum Warahmatallahi Wabarakatuh

Balasan Sesuai Perbuatan

Ketika Allah menciptakan alam semesta ini, maka Allah juga membuat ketetapan-ketetapan yang berlaku di alam semesta tersebut. Agar segala sesuatu di dalamnya berjalan dengan baik. 

Ketetapan-ketetapan Allah tersebut tidak akan berubah sampai kapan pun. Hal ini yang disebut sebagai sunatullah.

Allah Ta’ala berfirman, “Sebagai sunatullah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum(mu), dan kamu sekali-kali tidak akan mendapati perubahan pada sunatullah.” (QS. Al-Ahzab: 62)

Ada banyak sunatullah. Misalnya : Setiap yang bernyawa pasti mati (QS. Al-Imran: 185) Balasan sesuai dengan perbuatan (QS. An-Najm: 31) Bersama kesulitan ada kemudahan’ (QS. Al-Insyirah: 5- 6) 

Pada EPCDH kali ini, kita akan membahas salah satu sunatullah, yaitu al-jaza’ min jinsil ‘amal, artinya balasan sesuai dengan perbuatan.

Allah Ta’ala berfirman, “Dan hanya kepunyaan Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga).” (QS. An-Najm: 31)

Dalam firmanNya yang lain, “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah: 7-8)

Kalimat ‘balasan sesuai dengan perbuatan’ mencakup balasan atas kebaikan yang dilakukan dan keburukan yang dilakukan, baik balasan di dunia maupun di akhirat. Berikut penjelasannya:

Pertama, balasan perbuatan baik di dunia

Allah Ta’ala sudah menetapkan bahwa siapa pun yang melakukan perbuatan baik, akan mendapatkan balasan atas kebaikannya di dunia sebelum di akhirat kelak. 

Hal ini sebagaimana firmanNya, “Bagi orang-orang yang berbuat baik memperoleh balasan kebaikan di dunia.” (QS. Az-Zumar: 10)

Allah Ta’ala juga berfirman, “Tidak ada balasan kebaikan, kecuali kebaikan (pula).” (QS. Ar-Rahman: 60)

Ketika seseorang menjalankan ibadah zikir dan salat, maka Allah balas dengan memberikan ketenangan jiwa bagi orang-orang yang rajin berzikir dan menegakkan salat sebelum di akhirat dibalas dengan kebaikan yang banyak.

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’du: 28)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, bersabda “Dijadikan kesenanganku dari dunia berupa wanita dan minyak wangi. Dan dijadikanlah penyejuk hatiku dalam ibadah salat.” (HR. An-Nasa’i dan Ahmad)

Demikian juga, dengan perbuatan baik lainnya, semisal silaturahim. Di dunia, Allah balas orang yang senantiasa bersilaturahim dengan rezeki yang lapang dan umur yang panjang serta diberkahi.

Nabi Shallallahu ’Alaihi Wasallam bersabda, “Siapa saja yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaknya ia menyambung silaturahimnya (dengan kerabat).” (HR. Bukhari)

Kedua, balasan perbuatan baik di akhirat

Allah Ta’ala berfirman, “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (di dunia) dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97)

Dari ayat di atas, balasan yang akan Allah berikan di akhirat nanti jauh lebih istimewa daripada amal yang dikerjakan di dunia.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga bersabda, “Barangsiapa yang berniat melakukan suatu kebaikan, namun tidak jadi dilakukan, maka ditulis baginya satu kebaikan. Barangsiapa yang berniat melakukan suatu kebaikan dan jadi dilakukan, maka ditulis baginya 10 kali sampai 700 kali kebaikan. Siapa yang berniat melakukan suatu keburukan, namun tidak jadi dilakukan, maka tidak ditulis keburukan tersebut. Dan jika dilakukan, ditulis satu keburukan.” (HR. Muslim)

Maksud hadits “baginya 10 kebaikan hingga 700 kali lipat”, bukan untuk pembatasan. Karena Allah Ta’ala akan melipatgandakan bagi siapa saja yang dikehendakiNya dan memberikan dari sisiNya apa yang tak terhitung dan tak terhingga, bahkan berkali-kali lipat.

Ketiga, balasan perbuatan buruk di dunia

Hal ini sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Barangsiapa yang memberikan mudarat kepada orang lain, maka Allah akan memberikan mudarat kepadanya. Barangsiapa yang memberikan kesulitan kepada seorang muslim, maka Allah akan memberikan kesulitan kepadanya.” 

(HR. Ahmad no. 15755, Abu Dawud no. 3635, At-Tirmidzi no. 1940, dan Ibnu Majah no. 2342)

Beliau juga bersabda, “Wahai orang-orang yang beriman sebatas di lisannya, namun belum sampai menyentuh kalbunya! Jangan kalian membicarakan kekurangan seorang muslim ! Jangan pula mengorek-ngorek aib mereka ! Barangsiapa yang berupaya mencari-cari aib saudaranya muslim, Allah pasti akan membalas dengan mengorek aibnya. Siapa saja yang Allah korek aibnya, maka Allah akan sebarkan segala aibnya walaupun berada di dalam lobang atau kamar rumahnya.” (HR. At-Tirmidzi)

Tidak hanya perbuatan buruk yang berhubungan dengan manusia saja yang akan dibalas. Seseorang yang malas beribadah dan jauh dari mengingat Allah, maka akan diberikan rasa sempit dalam dadanya, depresi, pendendam, suka emosi, dan lainnya.

Allah Ta’ala berfirman, “Dan barangsiapa berpaling dari peringatanKu, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Taha: 124)

Terkadang, Allah juga mengirimkan berbagai musibah dan bencana sebagai balasan atas keburukan yang manusia kerjakan. Musibah-musibah yang terjadi adalah akibat dosa-dosa yang diperbuat anak Adam.

Allah Ta’ala berfirman, “Dan apa saja musibah yang menimpa kalian, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syura: 30)

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar, tobat).” (QS. Ar-Rum: 41)

Bahkan, kaum-kaum terdahulu Allah balas di dunia dengan azab yang mengerikan seperti kisah bani Israil yang diubah menjadi monyet. (QS. Al-Baqarah: 65) 

Kisah kaum Nabi Hud, Nabi Saleh, Nabi Luth, Nabi Nuh yang Allah azab dengan badai sepekan, sambaran halilintar, gempa, banjir bandang sehingga tidak tersisa kaumnya, kecuali yang beriman saja.

Keempat, balasan perbuatan buruk di akhirat

Seseorang yang melakukan perbuatan buruk di dunia, maka balasan keburukan yang akan didapatkan tidak hanya di dunia, tetapi akan dibalas di akhirat. Jika balasan di dunia saja itu mengerikan, apalagi balasan di akhirat kelak ! 

Keburukan yang paling buruk dan puncak dari segala keburukan adalah perbuatan syirik (menyekutukan Allah) yang pelakunya akan diazab kekal selamanya di neraka.

Allah Ta’ala berfirman “Sesungguhnya orang yang berbuat syirik terhadap Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka. Tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.” (QS. Al-Maidah: 72)

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir, yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (QS. Al-Bayyinah: 6)

Begitu pula, ada maksiat dan dosa tertentu yang akan diazab khusus di akhirat sebelum masuk ke dalam neraka, sebagaimana pelaku riba akan dibangkitkan dalam keadaan gila. (QS. Al-Baqarah: 275) 

Orang yang sombong dibangkitkan dalam bentuk kecil, seperti semut yang akan terinjak-injak oleh manusia dan hewan saat itu. (HR. Bukhari no. 557) 

Orang kafir yang akan berjalan di padang mahsyar dengan wajahnya. (HR. Bukhari no 4760)

Di antara azab yang mengerikan di akhirat kelak adalah akan diberikan makanan dan minuman dari dhari’ (pohon berduri) (QS. Al-Ghasyiyah: 6) zaqqum (cairan tembaga yang mendidih) (QS. Ad-Dukhan: 42-46), gislin dan gassaq (cairan yang keluar dari tubuh seperti darah dan nanah) (HR. Abu Dawud  3680) 

Pakaian mereka di neraka dari cairan aspal (QS. Ibrahim: 50), cairan tembaga, serta mantel yang bercampur dengan penyakit gatal (HR. Muslim no. 934)

Allah Ta’ala akan menghanguskan kulit mereka dan diganti kulit baru untuk dibakar kembali (QS. An-Nisa’: 56), wajah mereka akan tersungkur dan menghitam (QS. Ali Imran : 106), serta usus mereka akan berburai (HR. Bukhari no. 3267)

Penduduk neraka akan dirantai dan tangan-tangan mereka akan dibelenggu (QS. Al-Insan : 4) dan tiada kematian di dalam neraka (QS. Ibrahim 17).

Bahkan, tak hanya siksaan fisik, bahkan penduduk neraka akan mengalami siksaan batin sebagaimana Allah akan tampakkan berbagai kenikmatan penduduk di surga (QS. Al-A’raf: 50). Mereka dicela malaikat dan saling mencela sesama (QS. Shad: 55-64), ditertawakan penghuni surga (QS. Al-Muthaffifin: 34), dan sebagainya. InsyaAllah kita dijauhkan dari perbuatan syirik dan selalu menjalankan perintahNYA. fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Sabtu 3 Jumadil Akhir 1445 H, 16 Des 2023

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Berkata Baik atau Diam dan Memuliakan Tetangga serta Tamu

Ada tiga akhlak yang baik yang disebutkan dalam hadits nomor #15 dari Hadits Arbain An-Nawawiyah berikut ini.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Penjelasan Hadits

Kalimat “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir” adalah kalimat syarat dan jawab syaratnya adalah kalimat setelahnya, yaitu “hendaklah ia berkata baik atau diam”,  “hendaklah ia memuliakan tetangganya”, “hendaklah ia memuliakan tamunya”.

Pertama: Hadits ini menunjukkan adab yang sangat mulia sama dengan hadits keduabelas sebelumnya, “Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat.” 

Hadits keduabelas dari Arbain An-Nawawiyyah mengajarkan adab yang sifatnya umum. Sedangkan hadits mengajarkan tiga adab khusus yaitu berkata baik, memuliakan tetangga, dan memuliakan tamu.

Kedua: Hadits ini menunjukkan bahwa kewajiban itu ada dua macam: (1) kewajiban kepada Allah dan (2) kewajiban kepada sesama. Kewajiban yang terkait dengan hak Allah adalah menjaga lisan. Artinya kalau kita beriman dengan benar kepada Allah dan hari akhir, maka disuruh untuk menjaga lisan. Bentuknya adalah (1) berkata yang baik, atau jika tidak bisa (2) diperintahkan untuk diam.

Dalam ayat disebutkan, “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia.” (QS. An-Nisaa’: 114)

Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

“Siapa yang menjamin (menjaga) di antara dua janggutnya (lisannya) dan di antara dua kakinya (kemaluannya), maka aku akan jaminkan baginya surga.” (HR. Bukhari, 6474)

Artinya diperintahkan untuk menjaga lisan, tidak berkata jelek yang nanti dicatat oleh malaikat pencatat amal jelek. Juga tidak menggunakan kemaluan untuk sesuatu yang diharamkan. 

Hadits ini menunjukkan bahwa berbagai maksiat itu terjadi karena lisan dan kemaluan. Siapa yang selamat dari kejelekan keduanya, maka ia akan selamat dari kejelekan yang besar. Demikian dijelaskan oleh Ibnu Batthol dalam Syarh Al-Bukhari.

Ketiga: Ikram dalam hadits yang dimaksudkan adalah memuliakan dengan sebaik-baiknya, yaitu memuliakan dengan sempurna pada tetangga dan tamu.

Keempat: Memuliakan tetangga bisa melakukan sebagaimana saran dari Imam Al-Ghazali berikut ini : (1) Memulai mengucapkan salam pada tetangga (2) Menjenguk tetangga yang sakit (3) Melayat (ta’ziyah) ketika tetangga mendapatkan musibah (4) Mengucapkan selamat pada tetangga jika mereka mendapati kebahagiaan (5) Berserikat dengan mereka dalam kebahagiaan dan saat mendapatkan nikmat (6) Meminta maaf jika berbuat salah (7) Berusaha menundukkan pandangan untuk tidak memandangi istri tetangga yang bukan mahram (8) Menjaga rumah tetangga jika ia pergi (9) Berusaha bersikap baik dan lemah lembut pada anak tetangga (10) Berusaha mengajarkan perkara agama atau dunia yang tetangga tidak ketahui.

Selain sepuluh hal tadi, ada juga hak-hak sesama muslim secara umum yang ditunaikan.

Salah satu ayat yang menyebutkan perintah berbuat baik pada tetangga adalah, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.” (QS. An-Nisa’: 36)

Juga di antara dalilnya adalah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyatakan, “Jibril tidak henti-hentinya mengingatkan padaku untuk berbuat baik pada tetangga, sampai-sampai aku menyangka bahwa Jibril hendak menjadikannya sebagai ahli waris.” (HR. Bukhari, no. 6015 dan Muslim, no. 2624)

Siapakah tetangga kita ? Ringkasnya, tetangga adalah siapa saja yang berdampingan dan dekat dengan rumah kita. Mereka ini berhak dapat hak hidup bertetangga. Di antara haknya adalah tidak mengganggu mereka.

Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Ada seseorang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, 

“Wahai Rasulullah, si fulan sering melaksanakan shalat di tengah malam dan berpuasa sunnah di siang hari. Dia juga berbuat baik dan bersedekah, tetapi lidahnya sering mengganggu tetangganya.”

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab, “Tidak ada kebaikan di dalam dirinya dan dia adalah penduduk neraka.”

Para sahabat lalu berkata, “Terdapat wanita lain. Dia (hanya) melakukan shalat fardhu dan bersedekah dengan gandum, namun ia tidak mengganggu tetangganya.”

Beliau bersabda, “Dia adalah dari penduduk surga.” (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad, no. 119. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Ash-Shahihah, 190)

Kelima: Hadits ini juga memotivasi untuk berbuat baik pada tamu dengan memuliakannya.

Adab melayani tamu sudah diajarkan oleh Nabi Ibrahim ‘alaihis salam sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut ini,

“Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu malaikat- malaikat) yang dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: “Salaama”. Ibrahim menjawab: “Salaamun (kamu) adalah orang- orang yang tidak dikenal.” Maka dia pergi dengan diam- diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: “Silahkan anda makan.” (Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata: “Janganlah kamu takut”, dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak).” (QS. Adz-Dzariyat: 24-30)

Salah satu adab yang disebutkan dalam kitab Ihya’ Ulum Ad-Diin karya Imam Al-Ghazali, “Adab keempat: Janganlah seseorang mengatakan pada tamunya, “Mau tidak saya menyajikan engkau makanan ?” Yang tepat, tuan rumah menyajikan apa yang ia punya. fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Kamis 01 Jumadil Akhir 1445 H, 14 Desember 2023

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Doa Dikabulkan Karena Taubat

Allah Ta’ala berfirman tentang Nabi Hud ‘alaihis salam bahwa beliau mengatakan kepada kaumnya:

“Dan (dia berkata): ‘Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhan kalian lalu bertaubatlah kepadaNya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atas kalian, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatan kalian, dan janganlah kalian berpaling dengan berbuat dosa’”. (QS. Hud: 52).

Allah Ta’ala berfirman: “Jikalau sekiranya penduduk negeri- negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raaf: 96)

Allah Ta’ala berfirman: “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri.”

“Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras dan setanpun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Al-An’am: 42-43)

Allah Ta’ala berfirman memerintahkan hambaNya untuk bertaubat dan memohon ampun kepada Allah:

“Dan hendaklah kalian meminta ampun kepada Tuhan kalian dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kalian mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepada kalian sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kalian berpaling, maka sesungguhnya aku takut kalian akan ditimpa siksa hari kiamat.” (QS. Hud: 3)

Jadi, bertaubat dan memohon ampun kepada Allah Ta’ala adalah sebab turunnya kebaikan, keberkahan dan pengkabulan doa. 

Dalam sebuah riwayat bahwa Amirul Mukminin Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu keluar memohon kepada Allah agar diturunkan hujan, lalu beliau tidaklah mengucapkan lafal doa kecuali hanya sekedar istighfar hingga turunlah hujan atas manusia. Orang-orangpun berkata: ‘Kami tidak melihatmu mengucapkan doa meminta hujan.’

Beliaupun menjawab: ‘Saya telah memohon turun hujan dengan kunci-kunci langit yang dengan itu bisa turun hujan.’ Kemudian beliau membaca :

“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhan kalian, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepada kalian dengan lebat.”

“dan membanyakkan harta dan anak-anak kalian, dan mengadakan untuk kalian kebun- kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untuk kalian sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12). fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, referensi tafsir alquran dan alhadits, Rabu 29 Jumadil awal 1445 H, 13 Des 2023

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Gegara Gadget Abaikan Shalat Jamaah

Di zaman ini, sering kali kita jumpai hampir semua orang memakai dan menggunakan gadget di setiap kegiatan kehidupan keseharian mereka. Bahkan, tak luput pula saat ibadah, baik sebelum maupun sesudah shalat. 

Yang miris adalah setelah shalat, mereka langsung melihat gadget. Dan yang membuat teriris adalah saat khatbah Jumat pun banyak yang menyalakan dan memainkan HP/gadget. Astaghfirallah.

Hal ini menjadi musibah tatkala menjadi suatu kebiasaan, yang merugikan kita dalam aspek kehidupan, khususnya ibadah. Ketika HP/gadget memanggil, lalu pimpinan, atasan dalam pekerjaan memanggil, secepat mungkin kita menanggapi. Bahkan, merespon berlebihan apapun kondisi dan keadaan saat itu. 

Namun, tatkala Allah ‘Azza Wajalla Yang memiliki segalanya, Yang Maha Besar, dan Maha Segalanya, memangil melalui azan yang berkumandang di setiap sudut-sudut kota maupun desa, insan yang tak merasa bersalah tersebut sengaja datang terlambat. 

Malah, kadangkala sengaja mengakhirkan salat dan sampai pura-pura tidak mendengar suara azan.

Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan, “Tatkala manusia terlambat dari menempati saf pertama, kedua, atau ketiga dalam shalat, maka Allah buat hatinya suka mengakhirkan semua amal saleh. Wal’iaydzubillah.” (Syarah Riyadhus Shalihin, 5: 111)

Pengaruh yang dikhawatirkan bagi seorang yang terlambat, dan bahkan meninggalkan salat dalam kehidupannya adalah mulai hilang rasa aman dan tentram dalam kehidupannya. 

Satu contoh, tatkala ia dengan sengaja meninggalkan shalat subuh, maka bisa dipastikan aktivitas dia pada hari itu akan terganggu dan akan merusak produktifitas pekerjaan. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

”Barangsiapa yang tidak menjaga shalat, maka dia tidak mendapatkan cahaya, tidak mendapatkan burhan (petunjuk), tidak mendapatkan keselamatan, dan di hari kiamat dia akan dikumpulkan bersama Qarun, Firaun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.” (HR. Ahmad, 2: 169; Ad-Darimi, 2: 301)

Dalam hadits tersebut, banyak hikmah dan pelajaran yang dapat kita ambil dan kita renungkan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyebutkan bahwasanya sebagai percontohan orang yang tidak menjaga shalatnya, ia akan dikumpulkan berdasarkan golongan mereka, seperti halnya Allah menghukum Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf. Perumpamaan dari penyebutan nama- nama di atas merupakan satu isyarat bagi orang yang meninggalkan salat.

Perumpamaan yang pertama, karena seorang sibuk dan mengejar hartanya sampai lupa shalat, maka dinisbatkan seperti halnya Qarun.

Perumpamaan yang kedua, karena cinta akan jabatan dan kekuasaan, maka kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan perumpamaannya seperti Fir’aun dan Haman. Mereka melambangkan seorang yang buta akan kekuasaan dan jabatan. 

Dan perumpamaan yang terakhir atau perumpamaan yang ketiga, yakni manusia yang terlalu sibuk dalam mengejar harta dunia, mengejar harta perdagangan dunianya, dan perniagaannya, dinisbatkan pada nama Ubay bin Khalaf.

Mereka itulah nama- nama yang kekal sebagai perumpamaan orang kafir yang telah menyia-nyiakan dan meninggalkan shalat, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

”Maka, datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya. Mereka kelak akan menemui kesesatan, kecuali orang yang bertobat, beriman, dan beramal saleh. Maka, mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikit pun.” (QS. Maryam: 59-60)

InsyaAllah, Allah ‘Azza Wajalla menjaga hidayah dan keistiqamahan kita, mengaruniakan keberkahan dan keikhlasan dalam setiap amal yang kita perbuat. Dan jangan lupa untuk senantiasa berdoa dan meminta perlindungan pada Allah agar kita terhindar dari fitnah dan perbuatan keji, yakni meninggalkan dan menyia-nyiakan shalat. Termasuk di antaranya, terhindar dari tidak memperhatikan syarat sah shalat dan rukun salat, tidak khusyuk dalam shalat, dan terhindar dari sifat malas dalam melaksanakan ibadah shalat. 

InsyaAllah kita dimudahkan dan dimampukan dalam menjaga niat diri, ikhlas menjadi insan yang semakin bertakwa, dan mengimani setiap syariat dan sunah Nabi. fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Selasa 28 Jumadil awal 1445 H, 12-12-2023

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tanda Hilangnya Kebahagiaan di Hati

Bagaimana pun keadaan manusia, tetap saja punya hati yang harus dibasahi dengan siraman rohani.. 

Siraman rohani untuk hati itu tidak hanya berupa nasehat, tapi juga dengan melakukan segala macam amal ketaatan dan menjauhi segala macam kemaksiatan.

Jika hal ini dilakukan dengan baik, maka hati akan tenang dan bahagia.. Sehingga dia tidak memerlukan hiburan tambahan lagi.

Inilah sebabnya, mengapa kita melihat orang yang rajin ibadah, jarang ke tempat-tempat hiburan, jarang pergi rekreasi, jarang mengeluh, ringan menjalani hidup, dan seterusnya.. Karena hatinya sudah bahagia, sehingga tidak perlu tambahan lagi.

Oleh karena itu, kenyataan yang ada sekarang ini, dengan banyaknya manusia yang mencari hiburan, rekreasi, melancong, memburu kuliner, lebih perhatian pada penampilan lahir dan mode semata.. itu merupakan tanda akan GERSANGNYA hati mereka, tanda hilangnya kebahagiaan hakiki di hati.

Sehingga mereka berusaha mencari-cari ganti dari kebahagiaan hakiki itu di tempat-tempat tersebut.

Bagaimana hati tidak gersang, ibadah saja mereka malas, kalaupun melakukannya mereka langsung selfi dan pamer kepada orang lain.. Bagaimana hati akan bahagia, jika banyak dikotori dan terkontaminasi oleh polusi kemaksiatan..?! Banyak tahu tentang kebaikan, namun malas melakukannya..!!

Saudaraku.. marilah benahi diri.. sungguh jika kita ingin bahagia, maka fokuskanlah perhatian pada hati.. Bahagiankanlah hati.. dan tidak akan bahagia kecuali dengan amal kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas karena Allah dan sesuai dengan tuntunan Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam.

Inilah yang Allah isyaratkan dalam firmanNya yang artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rosul, jika Dia menyeru kalian kepada sesuatu yang dapat memberikan kalian KEHIDUPAN” (QS. Al-Anfal : 24) fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Hari Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, referensi tafsir alquran dan alhadits, Senin 27 Jumadil awal 1445 H, 11 Desember 2023

Assalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Tiga Bahaya Makan Harta Haram

Harta yang haram bisa berakibat pada diri sendiri dan keluarga. Konsumsi harta yang haram bisa berdampak terhadap kehidupan dunia dan akhirat seorang muslim. Oleh karena itu, Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan supaya kita memakan harta halal (QS. Taha : 81)

Rasulallah Shalallahu Alayhi Wasallam mewanti-wanti bahwa kelak di hari kiamat, salah satu hal yang akan ditanya adalah darimana harta yang kita dapat ? Apakah harta itu diperoleh dengan cara yang halal atau haram ?

Dari Abu Barzah Al Aslami berkata, “Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam bersabda, "Kedua telapak kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sampai ditanya tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang ilmunya untuk apa dia amalkan, tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia infakkan dan tentang tubuhnya untuk apa dia gunakan.(HR. Tirmidzi) 

Tidak berhenti sampai di sana, riwayat lain menyebut bahwa Nabi Muhammad Shalallahu Alayhi Wasallam meramalkan kelak di masa depan akan datang zaman di mana orang sudah tidak perduli dari mana harta yang dia dapat, entah halal atau haram.

Dari Abu Hurairah RA radhiallahu'anhu dari Nabi Shalallahu Alayhi Wasallam bersabda, "Sungguh pasti akan datang suatu zaman pada manusia yang ketika itu seseorang tidak peduli lagi tentang apa yang didapatnya apakah  barang halal ataukah haram." (HR. Bukhari)  

Setidaknya ada TIGA akibat negatif bila seseorang terbiasa memakan atau bahkan menafkahi keluarganya dengan harta yang diperoleh dengan jalan haram. 

KESATU : Doa yang tidak akan pernah diijabah. Keterangan ini langsung dijelaskan Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam di mana Nabi Muhammad Shalallahu Alayhi Wasallam bersabda : 

"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala itu baik. Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula....  Kemudian Nabi Shalallahu Alayhi Wasallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, dan berdebu. Orang Itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdoa, "Wahai Tuhanku, Wahai Tuhanku." Padahal, makanannya dari yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan segala sesuatunya dihasilkan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan memperkenankan doanya ?" (HR. Muslim)

KEDUA : Hartanya tidak akan membawa kerberkahan dan dirinya tidak akan pernah merasa kenyang. Terkait ini, Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam bersabda :

“Maka barang siapa yang mengambil harta yang menjadi haknya, maka akan diberikan keberkahan kepadanya, Dan barang siapa yang mengambil harta yang bukan menjadi haknya, maka ia adalah seperti hewan yang selalu makan dan tidak pernah merasa kenyang." 

KETIGA : Orang yang memakan harta haram bawaannya selalu ingin bermaksiat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 

Imam al-Ghazali dalam karyanya Ihya' Ulumiddin mengutip sebuah riwayat dari Sahl al-Tustari: 

"Orang yang memakan Harta Haram, tubuhnya mau tidak mau akan bermaksiat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala secara sadar atau tidak sadar, sedang orang yang memakan harta halal, tubuhnya mau tidak mau akan taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan dia diberi taufik senantiasa melakukan banyak kebaikan." 

Itulah tiga akibat negatif dari harta yang diperoleh dari jalan haram. InsyaAllah, Allah Subhanahu Wa Ta'ala senantiasa melindungi kita semua beserta keluarga kita dari harta haram atau bahkan dari harta yang tidak jelas statusnya (Syubhat).  fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Ahad 26 Jumadil awal 1445 H, 10 Des 2023

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Efek Negatif MedSos dalam Pandangan Islam dan Cara Mengatasinya

HAMPIR SEMUA MASYARAKAT KITA sudah mengenal dan menggunakan media sosial (medsos) sebagai aktivitas dan kebutuhan harian. Medsos menjadi wadah untuk berbagai agenda kegiatan dan alat yang sering digunakan oleh masyarakat, khususnya anak muda, untuk berinteraksi antar sesama. 

Sebagian besar masyarakat Indonesia mengakses medsos untuk mencari hiburan dan informasi yang dibutuhkan. Bahkan, menjadikan medsos sebagai ladang untuk mencari pekerjaan, atau bahkan dalam mendapatkan pendapatan hidup, serta bisa menjadi wadah kebermanfaatan. 

Namun, dalam menggunakan medsos, perlu memperhatikan beberapa hal yang sesuai dengan ajaran syariat Islam. Karena banyak juga hal negatif yang ditimbulkan dengan adanya medsos.

Dalam hal ini, tentu agama Islam mengatur dan memperhatikan dalam berbagai segi, baik dalam penggunaannya, dalam segi adab, maupun etika. Islam adalah agama yang menuntun umatnya untuk selalu mengutamakan berbuat baik dalam setiap sisi kehidupan, termasuk memiliki batasan-batasan syar’i dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam menjaga interaksi, baik secara langsung maupun tidak langsung (daring), semisal dalam menggunakan medsos. 

Hal ini agar tercipta kondisi yang lebih nyaman, bijak, dan tetap memperhatikan etika yang bermoral dalam setiap aktivitasnya.

Adapun beberapa langkah dalam menghindari dampak negatif dari penggunaan medsos, yang bisa kita lakukan dan upayakan, agar tidak menyalahi aturan-aturan syar’i dan sesuai ajaran Islam, diantaranya :

1) Mencari informasi yang bermanfaat; 

2) Dalam menggunakan medsos, seyogyanya kita memanfaatkanya dengan bijak dan positif. Salah satunya dengan menjadikan medsos sebagai sarana untuk mencari informasi dan pengetahuan yang bermanfaat.

Beberapa etika yang perlu diterapkan dalam bermedsos adalah :

1) Pergunakan bahasa yang baik; 

2) Hindari penyebaran SARA, aksi kekerasan, dan lainnya; 

3) Kroscek kebenaran berita; 

4) Menghargai hasil karya orang lain; 

5) Jangan terlalu mengumbar informasi pribadi; 

6) Bijak dalam menggunakan medsos; 

7) Menjunjung tinggi etika dalam berkomunikasi;

8) Selektif dalam menyebarkan informasi; 

9) Tidak menyebarkan rahasia pribadi ke ranah publik; 

10) Bijak dalam mengatur waktu online; dan 

11) Hati-hati dalam menyebarkan atau menyampaikan data pribadi.

Sedangkan, dampak negatif lainnya dari menggunakan atau pelaku medsos adalah menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya. Interaksi secara tatap muka cenderung menurun, dan membuat orang-orang menjadi kecanduan terhadap internet. 

Selain itu, juga dapat menimbulkan konflik. Masalah privasi rentan terhadap pengaruh buruk orang lain. 

Maka, hal yang perlu dihindari saat menggunakan medsos yakni hindari dalam lingkungan toxic. Selain itu, hindari dalam perilaku atau keterlibatan menyebarkan info atau berita hoax serta informasi bohong, meskipun dengan tujuan yang baik, seperti informasi mengenai kematian orang yang masih hidup dan lain sebagainya.

Hindari pula dan berhati-hati dalam area yang terdapat penyebaran materi pornografi dan kemaksiatan, meskipun hanya sekedar gambar. Info perselingkuhan hal tersebut dapat mengotori hati. Hindari segala macam hal yang terlarang secara syar’i dan hindari segala konten yang benar, namun tidak sesuai tempat dan atau waktunya.

Islam sangat mengatur umatnya dalam bermuamalah dan berinteraksi, baik secara langsung maupun secara online. Islam pun mengatur etika dan adab dalam kita berkomunikasi secara online di dalam media sosial. Jika kita tidak menjaga adab dalam hubungan sosial, pasti akan dibenci orang. Demikian pula, dalam media sosial, tulisan yang menyakiti orang pasti akan membekas pada hati mereka. Bedanya, jika dengan lisan, akan terhapus; sedangkan dengan tulisan, kata-kata itu akan selamanya dibaca orang dan terekam dalam bukti jejak media.

Langkah-langkah praktis yang dapat kita lakukan dan upayakan dalam menggunakan dan mengakses media sosial agar tidak menyalahi aturan- aturan syar’i

Adapun beberapa langkah praktis yang dapat kita lakukan dan upayakan dalam menggunakan dan mengakses media sosial agar tidak menyalahi aturan- aturan syar’i, antara lain :

Mencari informasi yang bermanfaat

Dalam menggunakan media sosial, seyogyanya kita memanfaatkannya dengan bijak dan positif. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda,

“Barangsiapa menempuh satu jalan (cara) untuk mendapatkan ilmu, maka Allah pasti mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Menjaga lisan dan kata  kata dalam berucap atau ketika menulis

Sebagai seorang muslim, kita diperintahkan untuk menjaga lisan dan ucapan kita, baik dalam hal muamalah harian maupun dalam kegiatan, termasuk dalam bermedia sosial. Sebagaimana nasihat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam diriwayatkan oleh Imam Ahmad, sabdanya,

“Hendaklah engkau lebih banyak diam, sebab diam dapat menyingkirkan setan dan menolongmu terhadap urusan agamamu.” (HR. Ahmad)

Budayakanlah tabayyun

Sebagai seorang muslim, kita harus bersikap tabayyun terlebih dahulu dalam menerima informasi atau berita. Hal ini perlu dilakukan untuk meminimalisasi kesalahan informasi atau berita yang tidak benar dan tidak bisa dipertanggung jawabkan. 

Seperti dalam firman Allah pada surah Al-Hujurat ayat 6, “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujurat: 6)

Menjadikan media sosial sebagai sarana menyebar kebaikan

Kebaikan dapat kita sampaikan dengan banyak cara dan berbagai media sarana. Salah satunya adalah dengan menyebarkan kebaikan melalui media sosial. Salah satu cara berdakwah kaum muslimin akhir- akhir ini pun tidak terlepas dari media sosial. Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahihnya, hadits dari sahabat Uqbah bin ‘Amr bin Tsa’labah radhiyallahu ’anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wasallam bersabda,

“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim) 

Meminta perlindungan kepada Allah agar kita terhindar dari fitnah dan syubhat akhir zaman yang banyak beredar dalam dunia maya, terutama maksiat yang diumbar dan dosa- dosa yang ditampakkan.

InsyaAllah, Allah ‘Azza Wa Jalla menjaga hidayah dan keistiqamahan kita, mengaruniakan keberkahan dan keikhlasan dalam setiap amal yang kita perbuat. Berdoa dan senantiasa meminta perlindungan kepada Allah agar kita terhindar dari fitnah dan perbuatan keji, yakni fitnah-fitnah informasi yang memperburuk dan menimbulkan penyakit hati yang terumbar dalam berbagai segi kehidupan, termasuk di media sosial. Semoga kita dimudahkan dan dimampukan dalam menjaga niat diri, ikhlas menjadi insan yang semakin bertakwa dan mengimani setiap syariat dan sunah Nabi. fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, referensi tafsir alquran dan alhadits, Sabtu 25 Jumadil awal 1445 H, 9 Desember 2023

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jangan Lalaikan Doa Ini

Ja'far Ash-Shodiq -rahimahullah- mengatakan : "Aku heran tethadap orang yang tertimpa 4 hal namun ia lalai dari 4 doa ini :

1. Orang yang tertimpa penyakit, namun ia lalai mengucapkan : "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di anatara semua penyayang. (QS. Al-Anbiyaa : 83)

Lalu Allah berfirman sebagai jawaban ; "Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah." (QS. Al Anbiyaa : 84)

2. Orang yang sedang berduka, namun ia lalai dari mengucapkan : "...bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al Anbiyaa : 87)

Lalu Allah menjawab dengan firmanNya : "Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya daripada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman." (QS. Al Anbiyaa : 88)

3. Orang yang dilanda ketakutan, namun ia lalai dari mengucapakan : "Cukuplah Allah menjadiPenolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung." (QS. Ali Imran :173)

Maka Allah menjawab dengan firmanNya : "Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar." (QS. Ali Imran : 174)

4. Dan orang yang tertimpa tipu daya jahad, namun ia lalai dari mengucapkan; "....dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba- hambaNya." (QS. Gafir : 44)

Allah berfirman sebagai jawaban setelahnya: "Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Fir'aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk." (QS. Gafir : 45). fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Jumat 24 Jumadil awal 1445 H, 08 Desember 2023

Assalamu'alaikum Warahmatallahi Wabarakatuh

Mencari Rizki Halal dan Bertawakal

JUMAH MUBARAKH alhamdulillah hingga hari ini kita masih diberi Allah sehat wal afiat. Aamiin.... 

EPCDH pagi ini lanjutan dengan yang kemarin. Tentang rizki. InsyaAllah bermanfaat, khususnya bagi penulis. 

Kewajiban kita hanyalah berusaha mencari rizki yang halal dengan senantiasa bertawakkal kepadaNya

Sekali lagi kami ingin tekankan, bahwa Allah-lah yang menjamin rizki kita di dunia ini. 

Sampai-sampai Allah Ta’ala berfirman, “Tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan rizkinya telah ditetapkan oleh Allah.” (QS. Huud : 6)

Jika binatang saja mendapatkan jaminan demikian, bagaimana lagi dengan manusia. Allah Ta’ala juga tidak akan mencabut nyawa kita kecuali Allah telah menyempurnakan bagian rizki tersebut untuk kita. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda

“Sesungguhnya jiwa itu tidak akan mati sehingga sempurnalah rizkinya.” 

(HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 2144)

Ketika Allah Ta’ala sudah menyatakan demikian, maka kewajiban kita adalah berusaha untuk mencari dan mendapatkan rizki itu dari Allah Ta’ala dari jalan-jalan yang halal. Allah Ta’ala berfirman dalam hadits qudsi

“Wahai para hambaKu, kalian semua adalah lapar kecuali yang Aku beri makan. Maka mintalah makan kepadaKu niscaya akan Aku beri makan. Wahai para hambaKu, kalian semuanya adalah telanjang kecuali yang Aku beri pakaian. Maka mintalah pakaian kepadaKu niscaya akan Aku beri pakaian.” (HR. Muslim no. 6737)

Yang dimaksud dengan “permintaan” di sini bukanlah sekedar permintaan belaka tanpa melakukan usaha apa- apa. Akan tetapi, permintaan di sini mencakup meminta dengan berdoa kepada Allah agar Allah memberikan makanan dan pakaian kepada kita serta terkandung pula usaha untuk mencari rizki dan karunia dari Allah.

Allah Ta’ala berfirman, “Apabila shalat telah ditunaikan, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak banyaknya supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jumu’ah : 10)

Allah Ta’ala berfirman, “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rizkiNya. Dan hanya kepadaNyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al-Mulk : 15)

Inilah hakikat tawakkal. Karena tawakkal adalah kita bersandar kepada Allah Ta’ala dengan penuh kepercayaan kepadaNya untuk meraih apa yang kita cari dan menolak apa yang kita benci disertai dengan mengambil sebab-sebab yang diizinkan oleh syariat. (Al-Qaulul Mufiid, 2: 87)

Dan bukankah Allah sendiri telah menjanjikan, bahwa barangsiapa yang bertawakkal hanya kepada Allah pasti Allah akan menjamin urusan- urusannya ?

Allah Ta’ala berfirman, “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rizki dari arah yang tidak dia sangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq : 2-3) Alangkah indahnya hidup ini jika diisi dengan bertawakkal hanya kepadaNya !!

Jangan berburuk sangka kepada Allah Ta’ala

Oleh karena itu, ketika kita berusaha untuk bertakwa dengan menjalankan ketaatan kepadaNya kita tidak perlu khawatir apalagi takut kalau-kalau rizki menjadi sempit. Janganlah kita berburuk sangka kepada Allah Ta’ala bahwa Allah akan menelantarkan dan membiarkan kita begitu saja hidup di dunia ini. Kita juga tidak perlu merasa berputus asa dari rahmat Allah yang sedemikian luas kepada hamba-hambaNya. Bahkan Allah mensifati hamba-hambaNya yang berputus asa dari rahmatNya sebagai hambaNya yang tersesat.

Allah Ta’ala berfirman, “Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabb-nya, kecuali orang- orang yang sesat.” (QS. Al-Hijr: 56)

Hal ini karena kalau kita berputus asa dari rahmat Allah maka kita termasuk ke dalam orang-orang yang berburuk sangka kepada Allah Ta’ala.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah berkata ketika menjelaskan ayat di atas,

“Berputus asa dari rahmat Allah itu tidak diperbolehkan. Karena hal itu termasuk berburuk sangka kepada Allah. Yang demikian itu bisa ditinjau dari dua sisi. Pertama, karena mengandung unsur celaan terhadap kekuasaan Allah Ta’ala. Karena barangsiapa yang mengetahui bahwa Allah itu Maha Kuasa atas segala sesuatu, maka tidak ada sesuatu pun yang lepas dari kekuasaanNya. Ke dua, karena hal itu mengandung unsur celaan terhadap rahmat Allah. Karena barangsiapa yang mengetahui bahwa Allah itu Maha Penyayang maka tidak ada sesuatu pun yang terlepas dari rahmatNya. Oleh karena itu, berputus asa dari rahmat Allah itu termasuk kesesatan.” (Al-Qaulul Mufiid, 2: 103-104). fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, referensi tafsir alquran dan alhadits, Kamis 23 Jumadil awal 1445 H, 07 Desember 2023

Assalamu'alaikum Warahmatallahi Wabarakatuh

Jangan Risau dan Khawatir dengan ”Jatah” Rizki Kita

Saat ini, setiap saat, setiap waktu, mungkin ada saja yang membuat hati kita risau, gusar, atau ”galau” dengan kehidupan kita di dunia ini. Entah harga barang-barang kebutuhan pokok yang mahal, biaya masuk sekolah, entah tarif listrik dan BBM yang terus mengalami kenaikan. Dan apa saja yang membuat hati kita khawatir dengan jatah rizki kita. Uang yang seolah-olah semakin tidak ada nilainya, penghasilan yang stagnan, dan seterusnya.

Bisa jadi kita merasa, kitalah yang hidupnya paling susah di dunia ini … Padahal kenyataannya, di sana lebih banyak lagi orang yang kehidupannya lebih susah dari kehidupan kita …

Sebagian kita para suami, selalu risau, ”Dari mana aku akan mendapatkan rizki untuk menghidupi diri dan keluargaku besok ? Bagaimana aku nanti bisa mencari penghidupan ?” Apakah “rizki” itu ?

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan, ”Rizki adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi manusia. Rizki itu ada dua macam, yaitu rizki yang bermanfaat untuk badan dan rizki yang bermanfaat untuk agama. Rizki yang bermanfaat untuk badan seperti makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, kendaraan dan yang sejenisnya. Adapun rizki yang bermanfaat untuk agama, yaitu ilmu dan iman.” (Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyyah, hal. 101-102)

Banyak di antara kita yang risau dengan rizki jenis pertama. Kita risau ketika penghasilan sangat tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhanYang kita pikirkan setiap saat dan setiap waktu adalah bagaimana kita bisa memiliki penghasilan tambahan?

Sebaliknya, kita justru tidak pernah risau dengan rizki jenis ke dua. Ketika hati kita kosong dari ilmu agama, kita santai- santai saja. Ketika iman kita ngedrop (turun drastis), tidak ada sama sekali kekhawatiran di dalam dada. Ketika amal ketaatan kita sedikit, kita cuek saja. Ketika kita semakin terbuai dengan maksiat, semuanya terasa happy-happy saja. Seolah-olah semuanya baik-baik saja, padahal bisa jadi iman kita sedang berada di pinggir jurang.

Semoga kita terselamatkan dari yang demikian ini … Selain itu, rizki selalu kita identikkkan dengan uang, uang, dan uang …

Padahal, kesehatan adalah rizki … Bisa bernapas adalah rizki … dan demikian seterusnya untuk nikmat-nikmat yang lain. Allah Ta’ala telah menetapkan rizki atas setiap diri kita

Jika memang yang menjadi kegelisahan kita adalah rizki jenis pertama, yaitu rizki yang bermanfaat untuk badan, maka perlu kita ketahui bahwa Allah-lah yang akan memberikan rizki itu semuanya kepada kita.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullah juga menjelaskan bahwa dalil yang menunjukkan bahwa Allah-lah yang memberikan rizki kepada kita itu sangat banyak, baik dalil dari Al-Qur’an, hadits, maupun akal.

Di antara dalil Al-Qur’an yang menunjukkan hal ini adalah firman Allah Ta’ala, ”Sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Maha Pemberi rizki, Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS. Adz-Dzariyat: 58)

Allah Ta’ala juga berfirman, ”Katakanlah, ’Siapakah yang memberi rizki kepadamu dari langit dan dari bumi?’ Katakanlah, ’Allah’.” (QS. Saba’ : 24)

Di ayat yang lain lagi Allah Ta’ala berfirman, ”Katakanlah, ’Siapakah yang memberi rizki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?’ Maka mereka semuanya akan menjawab, ’Allah’.” (QS. Yunus : 31)

Sedangkan di antara dalil dari As-Sunnah adalah sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,

”Kemudian diutuslah Malaikat kepadanya (janin). Malaikat itu meniupkan ruh kepadanya dan diperintahkan untuk menuliskan empat kalimat (ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah baginya), yaitu: (1) rizki, (2) ajal, (3) amal perbuatan dan (4) (apakah nantinya dia termasuk) orang yang celaka (masuk neraka) atau orang yang berbahagia (masuk surga).” (HR. Muslim  6893)

Ketika yang menjamin rizki kita adalah Dzat Yang Maha kaya, mengapa kita masih sangat khawatir ?

fimdalimunthe55@gmail.com

Catatan kaki: [1] Dalil-dalil tentang hal ini penulis ambil dari kitab Syarh Tsalaatsatul Ushuul, hal. 23; karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullah.

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Rabu 22 Jumadil awal 1445 H 06 Desember 2023

Assalamu'alaikum Warahmatallahi Wabarakatuh

Anak, antara Anugerah dan Amanah

Satu diantara doa dari al-Quran yang kerap kita panjatkan “Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. al-Furqan: 74)

Dan Allah Ta’ala berfirman: "Allah menganugerahkan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan menganugerahkan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki." (QS. Asy-Syura: 49)

Allah menjelaskan anak dengan kalimat hibah (pemberian); anugerah terindah yang tidak semua orang mendapatkan. Maka selayaknya kita yang dikaruniai anak untuk senantiasa bersyukur.

Berkata seorang penyair : Yatim bukanlah anak yang ditinggal mati oleh kedua orang tuanya sehingga ia menjadi miskin.

Akan tetapi yatim yang sebenarnya ialah anak yang mendapati ibunya lalai dalam mendidik dan ayah sibuk dengan urusan. (Tarbiyatul Aulad hal. 103-104)

Jangan jadikan anak-anak menjadi yatim padahal kita masih berada di sisi mereka. Baik saat kesibukan hari kerja, apalagi dikala libur akhir pekan menyapa. fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Selasa 21 Jumadil Awal 1445 H, 05 Desember 2023

Assalamu'alaikum Warahmatallahi Wabarakatuh

Dosa Paling Besar Menyekutukan Allah, Durhaka ke Orangtua, Membunuh Orang dan Bersaksi Palsu

Seseorang yang memberikan persaksian di pengadilan, haruslah bersaksi dengan jujur dan tidak memberikan kesaksian bohong. “Memberikan persaksian” yang dimaksud di sini tidak hanya terbatas dengan menjadi “saksi” saja di muka pengadilan. Akan tetapi, termasuk juga advokat (pengacara) atau pihak-pihak yang juga ikut berbicara di depan persidangan untuk didengar keterangannya oleh hakim pengadilan. 

Ketika saksi atau pengacara itu memberikan kesaksian dengan memutar fakta dan bersilat lidah, sehingga yang benar tampak salah dan yang salah tampak menjadi benar, keduanya terancam dengan dalil-dalil di bawah ini.

Dalil-dalil yang menunjukkan adanya ancaman dari memberikan persaksian palsu Allah Ta’ala berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar menjadi penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah meskipun merugikan dirimu sendiri, atau ibu bapak, dan kaum kerabatmu. Jika dia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Jika kamu memutar-balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nisa’ : 135)

Dalam ayat di atas, Allah Ta’ala memerintahkan kita agar menjadi saksi karena Allah, meskipun persaksian kita merugikan diri kita atau kerabat kita sendiri karena memang bersalah dalam kasus yang disidangkan. Hubungan kekerabatan tidaklah menyebabkan kita bersaksi palsu atau bohong demi menyelamatkan kerabat kita dari hukuman atas kesalahannya.

Dalam ayat yang lain, Allah Ta’ala berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Maidah: 8)

“Dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Barangsiapa yang menyembunyikannya, sesungguhnya dia adalah orang yang berdosa hatinya. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 283)

“Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?” Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 140)

Diriwayatkan dari Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berkata, “Apakah kalian mau aku beritahu dosa besar yang paling besar?” Beliau menyatakannya tiga kali. Mereka menjawab, “Mau, wahai Rasulullah.” 

Beliau pun bersabda, “Menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orangtua.” Lalu beliau bangkit untuk duduk dari sebelumnya berbaring, kemudian melanjutkan sabdanya, “Ketahuilah, juga ucapan keji (curang).” 

Dia berkata, “Beliau terus saja mengatakannya berulang ulang hingga kami mengatakan, ‘Duh, sekiranya beliau berhenti.” (HR. Bukhari no. 2654 dan Muslim no. 87)

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengubah posisi duduk beliau dan mengatakannya berulang kali, yang menunjukkan bahaya dan gawatnya perkara ini.

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ditanya tentang al-kabaa’ir (dosa-dosa besar). Maka beliau bersabda, “Menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orangtua, membunuh orang, dan bersumpah palsu.” (HR. Bukhari no. 2653 dan Muslim no. 88)

Dari Khuraim bin Fatik Al-Asadi radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melakukan shalat subuh. Selesai shalat, beliau bangkit dan berkata, “Persaksian palsu itu disamakan dengan perbuatan mensekutukan Allah.” (HR. Abu Dawud no. 3599, Tirmidzi no. 2300, Ibnu Majah no. 2372)

Beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali. Kemudian beliau membacakan ayat, “Maka jauhilah olehmu berhala- berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta dengan ikhlas kepada Allah.” (QS. Al-Hajj : 30)

Ayat-ayat dan hadits di atas menunjukkan betapa besar bahaya dan dosa dari orang- orang yang memberikan kesaksian palsu di pengadilan, baik dia berbicara sebagai saksi, sebagai advokat (pengacara), atau pihak-pihak terkait lainnya. fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Senin 20 Jumadil Awal 1445 H, 4 Des 2023

Berlemah lembut dalam tutur kata dan perbuatan

Allah Ta’ala berfirman “Dan berendah dirilah kamu terhadap orang- orang yang beriman.” (QS. Al Hijr: 88)

Dalam ayat lain Allah tala juga berfirman “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imron: 159)

Penjelasan ayat yang pertama yang dimaksud dengan "berendah diri" yaitu memunculkan perilaku dalam diri berupa kelemah lembutan dan bersikap tawadhu yang dijelaskan oleh Syaikh Muhammad Al Amin Asy Syinqithi.

Kemudian diayat yang kedua maknanya selaras dengan yang pertama artinya mencakup umum tidak semata-mata hanya mewajibkan berlemah lembut dalam bertutur kata saja namun dalam berperilaku juga.

Termasuk didalam medan dakwah yang nota bene mengajak manusia kepada kalimat tauhid maka disinilah sangat diperlukan cara jitu dalam menaklukannya yaitu dengan landasan kelemah lembutan dalam menyerunya.

Dengan ditunjuknya akhlak mulia maka mereka akan semakin tertarik dan ingin menyelami islam lebih dalam lagi.

Maka sudah menjadi tuntutan untuk ummatnya nabi yang mulia Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam untuk meniru didalam segala gerak-gerik, karena tepat pada diri rasulullah terdapat akhlak yang sangat agung dan memiliki sifat penyayang.

Allah Ta'ala berfirman : “Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, yang berat memikirkan penderitaanmu, sangat menginginkan kamu (beriman dan selamat), amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min” (QS. At-Taubah : 128)

Selain dari pada itu Nabi kita yang mulia Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam menganjurkan dan memerintahkan kepada umatnya agar berperilaku lemah lembut dan penyayang.

Dalam sabdanya yang mulia. Hadits yang diriwayatkan oleh istrinya tercinta Aisyah radiyallahu an ha “Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah itu Mahalembut dan mencintai kelembutan di dalam semua urusan. ”

Kemudian dalam hadits yang lain juga yang diriwayatkan Jabir bin Abdullah bahwa Nabi bersabda

“Barangsiapa yang tidak memiliki sifat lembut, maka tidak akan mendapatkan kebaikan. ”

Selain itu juga bagi mereka yang berusaha memaksakan dirinya untuk bisa berakhlak mulia maka akan diberatkan timbangannya karna yang paling berat timbangannya pada hari kiamat kelak adalah husnul khuluq yaitu akhlak yang mulia.

Beliau bersabda “Tidak ada sesuatu apapun yang paling berat di dalam timbangan seorang mukmin pada hari kiamat nanti daripada akhlak yang mulia."

Perlu diperhatikan juga bahwa Allah Ta'ala sangat benci kepada mereka yang dari mulut-mulutnya keluar perkataan perkataan dan perbuatan buruk.

Masih dalam sabda beliau ; "Sesungguhnya Allah sungguh membenci orang yang berkata kotor lagi jahat .”

InsyaAllah, Allah senantiasa mencurahkan rahmatNya untuk setiap hambaNya dan semoga Allah jadikan kita sebagi insan yang memilki sifat mulia yaitu berlemah lembut dalam perkataan maupun perbuatan. fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Ahad 19 Jumadil Awal 1445 H, 03 Desember 2023

Assalamu'alaikum Warahmatallahi Wabarakatuh

Menyaring Keimanan

Allah memberi ujian untuk menyaring keimanan.. Allah berfirman ; “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi..?" (QS. Al-Ankabut : 2)

“Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang jujur dan sesungguhnya Dia mengetahui orang- orang yang dusta..” (QS. Al-Ankabut : 3)

Hati yang jujur adalah hati yang beriman kepada Allah ‘Azza wa Jalla.. hati yang sabar saat diterpa ujian.. dan bersyukur saat diberi kesenangan..

Hati yang jujur adalah hati yang lebih mengharapkan kehidupan akherat.. hati yang takut adzab Allah dan berharap rahmat dan keridhaanNya..

Kelak orang orang yang jujur dalam imannya akan melihat kegembiraan di negeri 'sana..' 

“Allah berfirman, ‘Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kejujuran mereka. Bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-  lamanya; Allah ridha terhadap-Nya. Itulah keberuntungan yang paling besar..” (QS. Al-Maidah : 119). fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Sabtu 18 Jumadil awal 1445 H, 02 Desember 2023

Assalamu'alaikum Warahmatallahi Wabarakatuh

Islam Agama yang Sempurna dengan Alquran dan Sunnah Rasulallah

Agama Islam sudah sempurna, tidak boleh ditambah dan dikurangi. Kewajiban umat Islam adalah ittiba’.

Allah Azza wa Jalla berfirman: “… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …” (QS. Al-Maa-idah : 3) 

Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah (wafat th. 774 H) menjelaskan, “Ini merupakan nikmat Allah Azza wa Jalla terbesar yang diberikan kepada umat ini, tatkala Allah menyempurnakan agama mereka. Sehingga, mereka tidak memerlukan agama lain dan tidak pula Nabi lain selain Nabi mereka, yaitu Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. 

Oleh karena itu, Allah Azza wa Jalla menjadikan beliau sebagai penutup para Nabi dan mengutusnya kepada seluruh manusia dan jin. Sehingga, tidak ada yang halal kecuali yang beliau halalkan, tidak ada yang haram kecuali yang diharamkannya, dan tidak ada agama kecuali yang disyari’atkannya. Semua yang dikabarkannya adalah haq, benar, dan tidak ada kebohongan, serta tidak ada pertentangan sama sekali. 

Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla : “Dan telah sempurna kalimat Rabb-mu (Al-Qur-an), (sebagai kalimat) yang benar dan adil …” (QS. Al-An’aam : 115) 

Maksudnya benar dalam kabar yang disampaikan, dan adil dalam seluruh perintah dan larangan. Setelah agama disempurnakan bagi mereka, maka sempurnalah nikmat yang diberikan kepada mereka.

Maka ridhailah Islam untuk diri kalian, karena ia merupakan agama yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa Jalla. Karenanya Allah mengutus Rasul yang paling utama dan karenanya pula Allah menurunkan Kitab yang paling mulia Al-Quran

Mengenai firman-Nya : “Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu.” ‘Ali bin Abi Thalhah berkata, dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma, “Maksudnya adalah Islam. Allah telah mengabarkan Nabi-Nya Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan orang-orang yang beriman bahwa Allah telah menyempurnakan keimanan kepada mereka, sehingga mereka tidak membutuhkan penambahan sama sekali. Dan Allah Azza wa Jalla telah menyempurnakan Islam sehingga Allah tidak akan pernah menguranginya, bahkan Allah telah meridhainya, sehingga Allah tidak akan memurkainya, selamanya.”

Asbath mengatakan, dari as-Suddi, “Ayat ini turun pada hari ‘Arafah, dan setelah itu tidak ada lagi ayat yang turun, yang menyangkut halal dan haram. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam kembali dan setelah itu beliau wafat.”

Ibnu Jarir dan beberapa ulama lainnya mengatakan, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam meninggal dunia setelah hari ‘Arafah, yaitu setelah 81 hari.” Keduanya telah diriwayatkan Ibnu Jarir. Selanjutnya ia menceritakan, Sufyan bin Waki’ menceritakan kepada kami, Ibnu Fudhail menceritakan kepada kami, dari Harun bin Antarah, dari ayahnya, ia berkata, “Ketika turun ayat: “Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu.” Yaitu pada haji akbar (besar), maka ‘Umar Radhiyallahu anhu menangis, lalu Nabi Shalalllahu ‘Alaihi Wasalalm bertanya, “Apa yang menyebabkan engkau menangis?” ‘Umar Radhiyallahu anhu menjawab, “Aku menangis disebabkan selama ini kita berada dalam penambahan agama kita. Tetapi jika telah sempurna, maka tidak ada sesuatu yang sempurna melainkan akan berkurang.” Kemudian beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Engkau benar.”

Pengertian tersebut diperkuat oleh sebuah hadits yang menegaskan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam :

“Sesungguhnya Islam bermula dalam keadaan asing dan akan kembali menjadi asing sebagaimana permulaannya, maka berbahagialah orang-orang yang asing.”[1]

Dari Thariq bin Syihab, ia berkata, “Ada seorang Yahudi yang datang kepada ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu, lalu berkata, ‘Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya kalian membaca sebuah ayat dalam kitab kalian. Jika ayat tersebut diturunkan kepada kami, orang- orang Yahudi, niscaya kami akan menjadikan hari itu (hari turunnya ayat itu) sebagai Hari Raya.’ ‘Ayat yang mana?’ tanya ‘Umar Radhiyallahu anhu. Orang Yahudi itu berkata, ‘Yaitu firmanNya:

‘… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu. (QS. Al-Maa-idah: 3) 

Maka ‘Umar Radhiyallahu anhu berkata, ‘Sesungguhnya aku telah mengetahui hari dan tempat ketika ayat itu turun kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Diturunkannya ayat itu kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu di ‘Arafah pada hari Jum’at.’”[2]

Demikianlah akhir dari penjelasan Imam Ibnu Katsir.[3] Allah Azza wa Jalla Telah Menjelaskan Ushul dan Furu’ Agama Dalam al-Qur-an[4]

Anda tentu tahu bahwa Allah Azza wa Jalla telah menjelaskan dalam Al-Qur-an tentang ushul (pokok-pokok) dan furu’ (cabang- cabang) agama Islam. Allah Azza wa Jalla telah menjelaskan tentang tauhid dengan segala macam-macamnya, sampai tentang bergaul dengan sesama manusia seperti adab (tata krama) pertemuan, tata cara minta izin dan lain sebagainya. 

Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla : “Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, ‘Berlapang-lapanglah dalam majelis,’ maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu…” (QS.Al-Mujaadilah: 11) 

Dan firman-Nya : “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat. Dan jika kamu tidak menemui seorangpun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu, ‘’Kembalilah !" Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nuur: 27-28) 

Allah Azza wa Jalla telah menjelaskan pula kepada kita dalam Al-Qur-an tentang kewajiban wanita muslimah untuk memakai jilbab (busana muslimah) yang sesuai dengan syari’at.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak- anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzaab : 59) 

Juga firman-Nya: “… Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan” (QS. An-Nuur : 31) 

Allah juga telah menjelaskan kepada kita tentang adab masuk rumah, sebagaimana firman-Nya ;

“… Dan bukanlah suatu kebajikan itu memasuki rumah- rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu adalah (kebajikan) orang yang bertakwa, dan masukilah rumah- rumah itu dari pintu- pintunya …” (QS. Al-Baqarah: 189) 

Dan masih banyak lagi ayat seperti ini. Dengan demikian jelaslah bahwa Islam adalah agama yang sempurna, mencakup segala aspek kehidupan, tidak boleh ditambahi dan tidak boleh dikurangi.

Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla tentang al-Qur-an: “… Dan Kami turunkan kepadamu kitab (Al-Qur-an) untuk menjelaskan segala sesuatu …” (QS. An-Nahl : 89) 

Dengan demikian, tidak ada sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia baik yang menyangkut masalah kehidupan di akhirat maupun masalah kehidupan di dunia, kecuali telah dijelaskan Allah Azza wa Jalla di dalam Al-Qur-an secara tegas atau dengan isyarat, secara tersurat maupun tersirat.

Adapun firman Allah Azza wa Jalla : “Dan tidak ada seekor binatangpun yang ada di bumi dan burung- burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-umat (juga) seperti kamu. Tidak ada sesuatu pun yang Kami luputkan di dalam Al-Kitab. Kemudian kepada Rabb-lah mereka dikumpulkan.” (QS. Al-An’aam : 38) 

Ada yang menafsirkan “Al-Kitab” di sini adalah Al-Qur-an, padahal sebenarnya yang dimaksud yaitu “Lauh Mahfuzh”. Karena apa yang dinyatakan oleh Allah Azza wa Jalla tentang al-Qur-an dalam firman-Nya: “Dan Kami turunkan kepadamu kitab (Al-Qur-an) untuk menjelaskan segala sesuatu,” lebih tegas daripada yang dinyatakan dalam firman-Nya: “Tidaklah Kami alpakan sesuatu pun di dalam al-Kitab”.

Mungkin ada orang yang bertanya: “Adakah ayat di dalam Al-Qur-an yang menjelaskan jumlah shalat lima waktu berikut bilangan raka’at tiap-tiap shalat? Bagaimanakah dengan firman Allah Azza wa jalla yang menjelaskan bahwa Al-Qur-an diturunkan untuk menerangkan segala sesuatu, padahal kita tidak menemukan ayat yang menjelaskan bilangan raka’at tiap-tiap shalat ?”

Jawabnya: Allah Azza wa Jalla telah menjelaskan di dalam Al-Qur-an bahwasanya kita diwajibkan mengambil dan mengikuti segala apa yang telah disabdakan dan dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Hal ini berdasarkan firman Allah Azza wa Jalla:

“Barangsiapa yang mentaati Rasul (Muhammad) maka sesungguhnya ia telah mentaati Allah…” (QS. An-Nisaa’ : 80) 

Juga firman-Nya: “… Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah …” (QS. Al-Hasyr : 7) 

Maka segala sesuatu yang telah dijelaskan oleh Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, sesungguhnya al-Qur-an telah menunjukkannya pula. Karena Sunnah termasuk juga wahyu yang diturunkan dan diajarkan oleh Allah Azza wa Jalla kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Sebagaimana disebutkan dalam firmanNya:

“… Dan (juga karena) Allah telah menurunkan al-Kitab (Al-Qur-an) dan al-Hikmah (as-Sunnah) kepadamu …” (QS.An-Nisaa’ : 113) 

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Ketahuilah, sesungguhnya aku diberikan Al-Kitab (Al-Qur-an) dan yang sepertinya (yaitu As-Sunnah) bersamanya.”[5]

Dengan demikian, apa yang disebutkan dalam Sunnah, maka sebenarnya telah disebutkan pula dalam Al-Qur-an.

fimdalimunthe55@gmail.com

Footnote : Disalin dari buku Prinsip Dasar Islam Menutut Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih, Penulis Yazid Abdul Qadir Jawas

[1] HR. Muslim dalam Kitabul Iman (no. 145 (232)) dari Shahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu.

[2] HR. Al-Bukhari (no. 45, 4407, 4606, 7268) dan Muslim (no. 3017 (5)), dari Thariq bin Shihab Radhiyallahu anhu

[3] Lihat Tafsir Ibnu Katsir (II/15-16), cet I, Maktabah Daarus Salam th. 1413 H.

[4] Sub bahasan ini dinukil dari kutaib al-Ibdaa’ fi Kamaalisy Syar’i wa Khatharil Ibtidaa’ oleh Syaikh al-‘Allamah Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah

[5] HR. Abu Dawud (no. 4604) dan Ahmad (IV/131), dari Shahabat al-Miqdam bin Ma’dikarib.

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy.  Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Jumat 17 Jumadil Awal 1445 H, 01 Desember 2023

Assalamu'alaikum warahmatallahi wabarakatuh

Tanda Hati yang Sakit

Di antara tanda hati yang sakit adalah *hamba sulit untuk merealisasikan tujuan penciptaan dirinya,* yaitu untuk mengenal Allah, mencintai-Nya, rindu untuk bertemu dengan-Nya, kembali kepada-Nya dan memprioritaskan seluruh hal tersebut daripada seluruh syahwatnya. Akhirnya, hamba yang sakit hatinya lebih mendahulukan syahwat daripada menaati dan mencintai Allah sebagaimana yang difirmankan Allah azza wa jalla,

Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?.” (QS. Al Furqan: 43)

Beberapa ulama salaf menafsirkan ayat ini dengan mengatakan, Orang yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah dia yang senantiasa menunggangi hawa nafsunya, sehingga kehidupan yang dijalaninya di dunia ini layaknya kehidupan binatang ternak, tidak mengenal Rabb-nya azza wa jalla, tidak beribadah kepada-Nya dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, persis seperti firman Allah ta’ala (yang artinya), ‘Dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. Dan jahannam adalah tempat tinggal mereka." (QS. Muhammad: 12)

Pada akhirnya, balasan sesuai dengan perbuatan, sebagaimana di dunia dia tidak menjalani kehidupan yang dicintai dan diridhai Allah azza wa jalla, dia menikmati seluruhnya dan hidup menggunakan nikmat Allah untuk bermaksiat kepada-Nya, maka demikian pula di akhirat kelak, dia akan menjalani kehidupan yang tiada kebahagiaan di dalamnya, dirinya tidak akan mati sehingga terbebas dari adzab yang menyakitkan. Dia tidak mati, tidakpula hidup,

Diminumnya air nanah itu dan hampir dia tidak bisa menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati, dan dihadapannya masih ada azab yang berat.” (QS. Ibrahim: 17)

Diantara tanda hati yang sakit adalah pemiliknya tidak merasa terluka akibat tindakan-tindakan kemaksiatan sebagaimana kata pepatah tidaklah menyakiti, luka yang ada pada mayat. Hati yang sehat akan merasa sakit dan terluka dengan kemaksiatan, sehingga hal ini melahirkan taubat dan inabah kepada Rabb-nya azza wa jalla. Hal ini sebagaimana firman Allah ta’ala,

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.” (QS. Al A’raaf: 201)

Allah berfirman ketika menyebutkan karakter orang beriman, Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali Imran: 135)

Maksudnya adalah ketika mereka bermaksiat, mereka mengingat Allah azza wa jalla, ancaman dan siksa yang disediakan oleh-Nya bagi pelaku kemaksiatan, sehingga hal ini mendorong mereka untuk beristighfar kepada-Nya.

Penyakit hati justru menyebabkan terjadinya kontinuitas keburukan seperti yang dikemukakan oleh al-Hasan ketika menafsirkan firman Allah

Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” (QS.Al Muthaffifin: 14)

Beliau mengatakan, Hal itu (rahn) adalah dosa di atas dosa yang membutakan hati. Adapun hati yang salim justru akan melahirkan perbuatan yang baik setelah dulunya berbuat buruk, melahirkan taubat setelah dulunya berbuat dosa.

Di antara tanda penyakit hati adalah pemiliknya tidak merasa risih dengan kebodohannya terhadap kebenaran. Hati yang salim akan merasa resah jika muncul syubhat di hadapannya, merasa sakit dengan kebodohan terhadap kebenaran dan ketidaktahuan terhadap berbagai keyakinan yang menyimpang. Kebodohan merupakan musibah terbesar, sehingga seorang yang memiliki kehidupan di dalam hati akan merasa sakit jika kebodohan bersemayam di dalam hatinya. 

Sebagian ulama mengatakan : Adakah dosa kemaksiatan kepada Allah yang lebih buruk daripada kebodohan?

Imam Sahl pernah ditanya, Wahai Abu Muhammad, adakah sesuatu yang lebih buruk daripada kebodohan? Dia menjawab, Bodoh terhadap kebodohan. Kemudian ada yang berkata, Dia benar, karena hal itu akan menutup pintu ilmu sama sekali.

Ada penyair yang berkata, Kebodohan adalah kematian sebelum pemiliknya mati, Tubuh mereka layaknya kuburan sebelum dikuburkan

Kepada tubuh yang semula, ruh mereka ingin kembali, Padahal bagi mereka, tidak ada kebangkitan hingga hari kebangkitan

Di antara tanda penyakit hati adalah *pemiliknya berpaling dari nutrisi hati yang bermanfaat dan justru beralih kepada racun yang mematikan,* sebagaimana tindakan mayoritas manusia yang berpaling dari al-Quran yang dinyatakan Allah sebagai obat dan rahmat dalam firman-Nya

Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al Isra: 82).

Mereka justru berpaling mendengarkan lagu yang menumbuhkan kemunafikan dalam hati, menggerakkan syahwat dan mengandung kekufuran kepada Allah azza wa jalla. Pada kondisi ini, hamba mendahulukan kemaksiatan karena kecintaannya kepada sesuatu yang dimurkai oleh Allah dan rasul-Nya. Dengan demikian, mendahulukan kemaksiatan merupakan buah dari penyakit hati dan akan menambah akut penyakit tersebut. Sebaliknya, hati yang sehat justru akan mencintai apa yang dicintai Allah dan rasul-Nya sebagaimana firmanNya

Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus.” (QS. Al Hujuraat: 7).

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Orang yang ridhal Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai rasul, niscaya akan merasakan kelezatan iman.” [HR. Muslim].

Beliau shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda, Tidak beriman salah seorang diantara kalian, hingga diriku lebih dicintainya daripada orangtuanya, anaknya dan seluruh manusia.” [HR. Bukhari dan Muslim].

Diantara tanda penyakit hati, pemiliknya condong kepada kehidupan dunia, merasa enjoy dan tenteram dengannya, tidak merasa bahwa sebenarnya dia adalah pengembara di kehidupan dunia, tidak mengharapkan kehidupan akhirat dan tidak berusaha mempersiapkan bekal untuk kehidupannya kelak disana.

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers, refrensi alquran dan dakwah ruqyah sbya, Kamis 16 Jumadil Awal 1445 H, 30 November 2023

Assalamu'alaikum Warahmatallahi Wabarakatuh

Bila Capek, Ingat Safa Marwah

Bila seringkali dapat curhat dari kawan, alumni, dan followers, isinya: “Bang, Saya capek, sudah bertahun-tahun berjuang, hutang gak lunas-lunas…”

“Bang, Saya capek, sudah lama banget menanti keturunan, tapi belum juga Allah kasih…”

“Bang, Saya capek, sudah berjuang gila-gilaan bangun bisnis A sampai Z, tapi gagal terus…”

…dan curhat-curhat masalah sejenis. Maka kita harus sering mengatakan kepada mereka begini ; “Mas, Mbak, namanya berjuang itu pasti capek. Maka jangan berhenti. Jangan pernah putus asa…” 

Bukan tanpa alasan kita mengatakan demikian, karena memang itulah esensi dari suatu perjuangan Melelahkan.... 

Yuk kita lihat fenomena Safa Marwah. Tentunya Anda masih ingat kisah bagaimana Siti Hajar ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim AS dalam kondisi bekal seadanya.

Ya, banyak pelajaran penting dan sangat berharga yang bisa kita ambil dari kisah Siti Hajar ini. Kisah inilah yang dikenal dengan sebuah Safa Marwah, dimana sekarang menjadi rukun syarat sahnya umrah-haji, yakni Sa’i. 

Bayangin aja, untuk mendapatkan makanan/ minuman, Siti Hajar harus meningalkan Nabiallah Ismail AS yang masih bayi di sebuah padang pasir yang cukup tandus. Lantas, apa yang Siti Hajar lakukan ?

Ia terus bergerak dengan berlari-lari dan bolak balik dari bukit Safa ke bukit Marwah hingga tujuh kali dengan harapan bisa menemuan makanan atau minuman untuk diberikan pada Nabi Ismail AS. Hasilnya, nihil.  Ia tidak menemukan makanan atau minuman tersebut di bukit Safa ataupun bukit Marwah.

Bisa bayangkan, tujuh kali bolak balik. Kaki pegel. Kram. Capek. Lemes. Loyo… pasti! Kebayang dong capeknya gimana… Jarak antara bukit Safa dan Marwah itu 400 meter. Jadi kalau tujuh kali balikan, tinggal dikali aja, 400 m x 7, hampir 3 kilo meter. Huffh !

Tapi sekali lagi, itulah sunnatullahnya. Yang namanya ikhtiyar, berjuang, atau berusaha itu pasti capek. Wajar. Maklum banget pokoknya. Bahkan kalau dipikir-pikir lagi nih pakai logika manusia, coba perhatiin deh…

Udah tahu nggak ada hasil, eh tetap aja lewat situ. Kalau kita berpatokan pada omongan Albert Einstein, "Hanya orang gila yang mengharapkan hasil berbeda tetapi menggunakan cara yang sama", lha berarti Siti Hajar termasuk orang gila, dong ? Tapi, gak gitu cara pikirnya…

“Orang gila bergerak tanpa iman. Orang yakin bergerak dengan iman..." Ya. Allah berkehendak lain. Allah justru mengeluarkan air bukan dari bukit Safa ataupun bukit Marwah, melainkan dari tanah tepat di bawah telapak kaki Nabi Ismail AS. MasyaaAllah... Ajaib banget. Keajajban... Amazing..!

Hebatnya lagi, air tersebut terus menerus mengalir hingga detik ini dan kita mengenalnya dengan sebutan Air Zam Zam. 

Apa pelajarannya? Bukan tanpa alasan akhirnya Allah menjadikan proses lari-lari kecil dari Safa ke Marwa (Sa'i) sebagai rukun umrah dalam Islam. Kenapa ?

Karena Allah ingin menunjukkan kepada kita tentang kisah perjuangan Siti Hajar agar kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari proses Sa’i itu. 

Itu pula yang setidaknya Saya alami… Saya pernah ngalami proses Safa Marwah yang melelahkan. Capek, lemes, kram, keringetan.

Ah, pokoknya, capek banget. Lelah… Tapi lagi-lagi, Saya coba mengimani esensi Sa’i dalam Safa Marwah ini. Kita perlu ambil pelajaran untuk diimani dan dipraktekkan.

Jadi.. Apa hikmahnya ? Ada banyak hikmah yang bisa kita ambil dari kisah Siti Hajar dalam proses Sa'i.

“Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah.” (QS. Al-Baqarah:158)

Kalau diibaratkan : Siti Hajar = kita. Safa Marwah = solusi yang diharapkan. Air Zam Zam = solusi yang diberikan.

Maka, seringkali Allah menghadirkan solusi bukan dari apa yang kita harapkan, melainkan dari apa yang kita butuhkan.

Jalannya gak masuk akal. Tiba-tiba saja. Begitu cara kerjanya. Asalkan kita terus berjuang dengan penuh keimanan dan ketaqwaan. Capek gak apa-apa, lalui saja. Jalani saja. Nikmati prosesnya. Tawakal maksimal kepada Sang Pemilik Pertolongan.

“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.”(QS. Ath-Thalaq: 2-3)

Insya Allah siapapun yang sedang berjuang karena Allah, Allah mudahkan, lancarkan, kuatkan. Doa ini semua sahabat seimanku, Aamiin.... 

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama PWI Dewan Pers, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Rabu 15 Jumadil awal 1445 H, 29 Nov 2023

Assalamu'alaikum warahmatallahi wabarakatuh

Dzikir dan Doa

Diantara keutamaan syariat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah begitu banyaknya zikir dan doa yang telah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ajarkan kepada umatnya. 

Tidaklah seorang muslim beraktivitas sehari-hari kecuali hampir di setiap amalan perbuatannya ada zikir dan doa yang diajarkan.

Allah Ta’ala memerintahkan kaum mukmin untuk banyak berzikir kepadaNya. Allah Ta’ala juga memuji orang-orang yang banyak berzikir. Allah Ta’ala berfirman,

“Wahai orang-orang yang beriman ! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (namaNya) sebanyak banyaknya, dan bertasbihlah kepadaNya pada waktu pagi dan petang” (QS. Al-Ahzรขb: 41-42)

Allah Ta’ala juga memerintahkan kita untuk berzikir sesudah salat, “Apabila kamu telah menyelesaikan salat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring” (QS. An-Nisรข’: 103)

Diantara dalil lainnya yang menunjukkan penekanan ibadah ini adalah perintah Allah kepada kaum mukmin agar berzikir di dalam peperangan. Bisa jadi hal tersebut akan menjadi sebab kemenangan kita. Allah Ta’ala berfirman,

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu pasukan (musuh), maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah banyak-banyak (berzikir dan berdoa) agar kamu beruntung” (QS. Al-Anfรขl: 45)

Membiasakan diri dengan berzikir merupakan bentuk mengikuti sunah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. 

Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah teladan bagi kita dalam berzikir kepada Allah Ta’ala dalam setiap keadaannya. Aisyah Radhiyallahu ‘anha berkata,

“Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam selalu mengingat Allah dalam setiap keadaannya” (HR. Muslim 373, Abu Dรขwud 18, At-Tirmidzi 3384, sahih)

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Selasa 14 Jumadil Awal 1445 H, 28 November 2023

Assalamu'alaikum Warahmatallahi Wabarakatuh

Pentingnya Ikhlas

Salah satu syarat mutlak diterimanya amal seorang hamba adalah benarnya niat. Yaitu ikhlas hanya untuk Allah. Tanpa ikhlas, amal seseorang akan tertolak. 

Allah Ta’ala berfirman, “Padahal mereka tidak disuruh, kecuali supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketatan hanya kepadaNya dalam (menjalankan) agama yang lurus.“ (QS. Al Bayyinah: 5)

Nabi shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amal, kecuali yang ikhlas mengharap wajah-Nya.“ (HR. An-Nasa’i)

Niat yang benar, yaitu ikhlas kepada Allah, juga akan membuahkan banyak faedah lain yang luar biasa. Dengan menata niat yang ada di hati, seseorang bisa berpeluang mendapat banyak kebaikan dan pahala dari setiap aktifitasnya. Dengan niat yang benar, seseorang bisa mendapat pahala meskipun belum mampu mengamalkan suatu amal. Dengan niat yang benar pula, aktifitas yang mubah dan adat kebiasaan bisa menjadi bernilai ibadah. 

Inilah pentingnya menata niat agar seorang hamba berkesempatan mendapatkan banyak kebaikan. Oleh karena itu, hendaknya kita pintar dan jeli serta perhatian terhadap perkara hati yang satu ini.

Dengan niat yang ikhlas, seorang hamba bisa mendapatkan pahala suatu amal meskipun dia belum mampu mengamalkannya. Bahkan seseorang bisa mendapat predikat syuhada dan mujahid meskipun dia meninggal di atas kasurnya. 

Allah Ta’ala dalam firmanya menjelaskan tentang sifat orang yang tidak mampu untuk berjihad bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, 

“Dan tiada (pula) berdosa atas orang-orang yang apabila mereka datang kepadamu supaya kamu memberi mereka kendaraan, lalu kamu berkata, ‘Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu.’ Lalu mereka kembali, sedang mata mereka bercucuran air mata karena kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan.“ (QS. At Taubah: 92)

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Senin 13 Jumadil Awal 1445 H, 27 November 2023

Assalamu'alaikum Warahmatallahi Wabarakatuh 

J u j u r l a h

Perilaku jujur adalah perilaku yang teramat mulia. Di zaman sekarang ini, perilaku ini amat sulit kita temukan. Sekarang saja di perkantoran, di pasaran, di berbagai lingkungan kerja, perilaku jujur ini hampir usang. Justru di negeri ini untuk urusan birokrasi  seringkali dipersulit dengan kedustaan sana-sini, yang ujung ujungnya bisa mudah jika ada uang pelicin. 

Pun juga di pasar, para pedagang banyak bersumpah untuk melariskan barang dagangannya dengan promosi yang penuh kebohongan. Pentingnya berlaku jujur, itulah yang akan penulis utarakan dalam tulisan EPCDH hari ini.

Jujur berarti berkata yang benar yang bersesuaian antara lisan dan apa yang ada dalam hati. Jujur juga secara bahasa dapat berarti perkataan yang sesuai dengan realita dan hakikat sebenarnya. Kebalikan jujur itulah yang disebut dusta.

Dalam beberapa ayat, Allah Ta’ala telah memerintahkan untuk berlaku jujur. Di antaranya pada firman Allah Ta’ala,

“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (QS. At Taubah: 119)

Dalam ayat lainnya, Allah Ta’ala berfirman, “Tetapi jikalau mereka berlaku jujur pada Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” (QS. Muhammad: 21)

Dalam hadits dari sahabat ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu juga dijelaskan keutamaan sikap jujur dan bahaya sikap dusta. 

Ibnu Mas’ud menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda ; "Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati- hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.”

Begitu pula dalam hadits dari Al Hasan bin ‘Ali, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Tinggalkanlah yang meragukanmu pada apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran lebih menenangkan jiwa, sedangkan dusta (menipu) akan menggelisahkan jiwa.”

Jujur adalah suatu kebaikan sedangkan dusta (menipu) adalah suatu kejelekan. Yang namanya kebaikan pasti selalu mendatangkan ketenangan, sebaliknya kejelekan selalu membawa kegelisahan dalam jiwa.

Dari Rifa’ah, ia mengatakan bahwa ia pernah keluar bersama Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ke tanah lapang dan melihat manusia sedang melakukan transaksi jual beli. 

Beliau lalu menyeru, “Wahai para pedagang !” Orang- orang pun memperhatikan seruan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sambil menengadahkan leher dan pandangan mereka pada beliau. Lantas Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya para pedagang akan dibangkitkan pada hari kiamat nanti sebagai orang-orang fajir (jahat) kecuali pedagang yang bertakwa pada Allah, berbuat baik dan berlaku jujur.”

Begitu sering kita melihat para pedagang berkata, “Barang ini dijamin paling murah. Jika tidak percaya, silakan bandingkan dengan yang lainnya.” Padahal sebenarnya, di toko lain masih lebih murah dagangannya dari pedagang tersebut. Cobalah lihat ketidakjujuran kebanyakan pedagang saat ini. Tidak mau berterus terang apa adanya.

Jika kita merenungkan, perilaku jujur sebenarnya mudah menuai berbagai keberkahan. Yang dimaksud keberkahan adalah tetap dan bertambahnya kebaikan. 

Dari sahabat Hakim bin Hizam, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Kedua orang penjual dan pembeli masing- masing memiliki hak pilih (khiyar) selama keduanya belum berpisah. Bila keduanya berlaku jujur dan saling terus terang, maka keduanya akan memperoleh keberkahan dalam transaksi tersebut. Sebaliknya, bila mereka berlaku dusta dan saling menutup nutupi, niscaya akan hilanglah keberkahan bagi mereka pada transaksi itu.”

Diantara keberkahan sikap jujur ini akan memudahkan kita mendapatkan berbagai jalan keluar dan kelapangan. 

Coba perhatikan baik baik perkataan Ibnu Katsir rahimahullah ketika menjelaskan surat At Taubah ayat 119. Beliau mengatakan, “Berlaku jujurlah dan terus berpeganglah dengan sikap jujur. Bersungguh sungguhlah kalian menjadi orang yang jujur. Jauhilah perilaku dusta yang dapat mengantarkan pada kebinasaan. Semoga kalian mendapati kelapangan dan jalan keluar atas perilaku jujur tersebut.”

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Ahad 12 Jumadil Awal 1445 H, 26 November 2023 di KA Gajayana Jkt Mlg

Assalamualaikum Warahmatallahi Wabarakatuh

Allah Punya Hak atas Kita

Tauhid adalah kunci utama kebahagian seorang hamba, karena tauhid adalah hak Allah ‘Azza Wa Jalla yang paling agung, yang Dia tetapkan sebagai tujuan hamba diciptakan dan inti dakwah seluruh para nabi dan rasul ‘alaihimussalaam.

Rasulullah Shallallaahu ’Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya hak Allah atas para hamba adalah mereka beribadah kepada Allah dan tidak mempersekutukanNya dengan sesuatu apa pun, dan hak para hamba atas Allah adalah Allah tidak akan mengazab orang yang tidak mempersekutukanNya dengan sesuatu apa pun.” (HR. Bukhari-Muslim dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu’anhu) 

Allah Subhanallahu Wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka BERIBADAH kepadaKu." (QS. Az-Zariyat : 56)

"Padahal mereka hanya diperintah MENYEMBAH Allah dengan ikhlas menaatiNya semata mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)." (QS. Al-Bayyinah : 5)

Wujud dari itu semua adalah pengabdian secara total  (hanya) kepada Allah Subhanallahu Wa Ta'ala, sebagaimana firmanNya,

"Katakanlah (Muhammad), Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku,dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh Alam." (QS. Al-An'aam : 162)

Haknya Allah adalah menjadikan kewajiban bagi hambaNya dan manusia menjalankannya adalah demi dirinya sendiri, ketika manusia tidak menjalankan kewajibannya....

Allah tidak rugi sedikitpun. Ketika manusia tidak mengibadahiNya , Allah tidak rugi ; dengan BERIBADAH kepadaNya, engkau akan mendapatkan balasan yang paling baik dariNya ....ketika engkau melalaikan IBADAH kepadaNya engkau akan mendapatkan sanksinya .. Kesimpulannya ibadah yang engkau kerjakan adalah untuk dirimu sendiri.

Allah Subhanallahu Wa Ya'ala tidak membutuhkan manusia , sebagaimana firmanNya,

"Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka, dan Aku tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepadaKu." (QS. Az-Zariyat : 57)

Tetapi sebetulnya manusialah yang membutuhkan Allah Subhanallahu Wa Ta'ala. 

Contoh.... manusia butuh makan dan makanan itu tumbuh dan bisa memenuhi kebutuhan manusia karena Allah yang menumbuhkannya.

Allah Subhanallahu Wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an "Wahai manusia ! Kamulah yang memerlukan Allah, dan Allah Dialah Yang Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji." (QS. Fatir : 15)

Maka penuhi HAK ALLAH dengan benar dengan cara MENGIBADAHINYA dan Allah akan memenuhi hakmu (Allah akan memenuhi kebutuhanmu)

Allah Subhanallahu Wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an "Dan Kami telah menjadikan padanya sumber-sumber kehidupan untuk keperluanmu , dan (Kami ciptakan pula) makhluk-makhluk yang bukan kamu pemberi rezekinya." (QS. Al-Hijr : 20) 

Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Allah jadikan dia faham dalam urusan agamanya." (HR Bukhari - Muslim). fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, referensi tafsir alhadits, Sabtu 11 Jumadil Awal 1445 H, 25 Nov 2023 naik KA Pandalungan Sby Jkt

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Silaturahmi Terputus, Gara-Gara "Pinjam Seratus"

Sekarang ini sedang ramai kalimat “Agar Silaturahmi Tidak Terputus, Pinjam Dulu Seratus.” Padahal kenyataannya, banyak orang terputus silaturahmi cuma gara-gara pinjam seratus. Iya kan ?

Lalu bagaimana cara agar kita tidak mudah berhutang ? Kuncinya sebenarnya mudah. Coba mulai atur pengeluaran sesuai dengan kantong kita. Jangan menghabiskan uang untuk keperluan yang sebenarnya tidak terlalu penting. Apalagi sampai berhutang demi kebutuhan flexing.

Bagaimana kalau sudah terlanjur berhutang karena kebutuhan darurat ? Segera percepat pembayaran dan usahakan jangan telat. Karena ada hak orang lain di harta kita.

Apa ancaman jika ada seseorang sengaja tidak mau bayar hutang ? Dari Shuhaib Al-Khoir, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (HR. Ibnu Majah)

Bagaimana jika mengalami kendala sehingga susah bayar hutang ? Usahakan hutang tetap dicicil dengan nominal semampunya. Bisa dimusyawarahkan dengan orang yang kita hutangi agar tidak terjadi masalah kedepannya. Dan jangan pernah kabur.

Bagaimana jika ada yang pinjam uang ke kita tapi dia tidak mau bayar ? Ingatkan terus dengan cara yang baik. Dan usahakan jika terjadi akad hutang piutang selalu minta jaminan yang jika terjadi hal seperti ini barang jaminan bisa dijual untuk membayar hutangnya.

Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari masalah hutang piutang ? Sebisa mungkin hindari berhutang. Apalagi untuk kebutuhan yang bersifat tidak urgent. Belilah barang sesuai dengan isi dompet kita saja. Atur keuangan dengan benar dan hidup tenang tanpa hutang. fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Jumat 10 Jumadil Awal 1445 H, 24 November 2023

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Allah akan Mengadzab Pelaku Slot (Judi Online) dan Pinjol

Jumah Mubarakh. Di antara cara untuk mendapatkan harta yang sebagian besar disukai orang adalah dengan judi dan riba yang di era modern ini menjelma di dunia online dengan sebutan slot (judi online) dan pinjol (pinjaman online).

Ada keterkaitan antara slot dan pinjol yang ada saat ini. Pada awalnya, orang akan tertarik bermain slot dengan iming- iming yang menakjubkan. Ketika ia bermain sekali, dua, atau tiga kali, ia akan dipancing dengan kemenangan yang menguntungkan. Inilah perangkap yang akan menimbulkan rasa ketagihan.

Kemudian saat bermain selanjutnya, dia akan membuang banyak harta untuk ditaruhkan agar menadapatkan hasil yang melimpah. Akan tetapi, ia kalah dan masuk ke perangkap selanjutnya yang akan menimbulkan rasa penasaran sehingga tetap bermain dengan harapan minimal kembali hartanya yang hilang. Dan ternyata, ia ditipu dengan kekalahan yang berulang.

Akhirnya, tatkala ia kalah terus-menerus dan hartanya habis, ia akan memaksakan dan tergiur ke pinjaman online (riba). Inilah perangkap yang berujung penyesalan, karena malah akan menguras dan menyita banyak harta juga aset yang ia miliki karena tidak mampu mengembalikan bunga yang begitu fantastis. Banyak orang yang bercerai, membunuh, mencuri, dan melakukan kejahatan lainnya disebabkan karena jerat slot dan pinjol yang memperdaya.

Jauhilah pinjol dan judi, agar tidak merugi

Dalam syariat Islam dan bimbingan yang diberikan dalam Islam, kita tidak diperkenankan untuk mengambil harta orang lain dengan cara yang batil (salah)

Allah Ta’ala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesama kalian dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka (saling rida) di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (QS. An-Nisa: 29)

Makna suka sama suka (saling rida) dalam ayat di atas tidak berlaku untuk transaksi yang melanggar syariat seperti riba (misal pinjol), jual beli barang haram, termasuk di dalamnya judi atau slot.

Allah Ta’ala memberikan peringatan dan larangan untuk perbuatan judi, “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kalian mendapat keberuntungan.” (QS. Al-Maidah: 90)

“Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu ! (dari mengerjakan pekerjaan itu).” (QS. Al-Maidah: 91)

Tujuan setan menggoda manusia untuk melakukan perbuatan judi adalah untuk menanamkan permusuhan dan kebencian antar sesama juga menghalangi manusia untuk jauh dari mengingat Allah Ta’ala.

Mencintai dan keinginan untuk mendapatkan harta merupakan fitrah (kecenderungan) yang dimiliki oleh manusia. Oleh karenanya, mereka berusaha dan berlomba-lomba untuk mengejar dan memilikinya. Bahkan, untuk mendapatkannya, segala cara akan ditempuh, tidak peduli apakah halal atau haram.

Allah Ta’ala berfirman : “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang- binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali ‘Imran: 14)

Allah Ta’ala juga berfirman : “Dan kalian mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan.” (QS. Al-Fajr: 20)

Allah Ta’ala mengecam sekaligus mengingatkan agar manusia jangan sampai terlena oleh harta,

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” (QS. Al-Munafiqun: 9)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

“Dan barangsiapa berkata kepada kawannya, ‘Mari aku ajak kamu berjudi’, hendaklah dia bersedekah !” (HR. Bukhari Muslim)

Dari hadits di atas dapat kita ketahui bahwa sekedar berucap untuk mengajak judi saja sudah terkena dosa dan diperintahkan untuk membayar kaffarah (penebus dosa) dengan bersedekah. Maka apabila melakukannya, tentu dosa dan azab yang akan didapatkan lebih besar lagi.

Kerugian akibat judi dan riba (pinjol) tidak hanya akan dirasakan di dunia, tetapi juga akan diazab oleh Allah Ta’ala di akhirat.

“Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang khamar dan judi. Katakanlah, ‘Pada keduanya terdapat dosa yang besar …'” (QS. Al-Baqarah: 219)

Allah Ta’ala juga berfirman : “Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Rabbnya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 275)

Semoga Allah Ta’ala menjaga dan melindungi kita dari segala keburukan. fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, referensi tafsir alquran dan alhadits, Kamis 9 Jumadil Awal 1445 H, 23 Nov 2023

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Syirik adalah Kedzaliman dan Urgensi Tauhid dalam Kehidupan

Manusia sebagai makhluk Allah Wa Ta'ala memiliki kewajiban untuk mengabdi hanya kepadaNya. Allah Wa Ta'ala berfirman:

"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaKu.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Inilah alasan utama kita bisa ada dan hidup di muka bumi, untuk beribadah hanya kepada Allah Wa Ta'ala. Sehingga ketika terjadi penyimpangan dari hakikat penciptaan ini, Allah Wa Ta'ala mengutus para rasul untuk memberi peringatan agar manusia kembali kepada jalan tauhid. 

Allah Wa Ta'ala berfirman : "Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan…..” (QS. Al-Baqarah: 213)

Ibnu Katsir berkata : Manusia dahulunya berada di atas ajaran Adam ‘alaihissalam, sampai zaman mereka menyembah berhala. Sehingga Allah mengutus Nuh ‘alaihissalam kepada mereka, dan beliau adalah rasul pertama yang Allah utus di muka bumi.” (Ibnu Katsir:1/569)

Tauhid juga merupakan esensi dakwah para rasul, sebagaimana Allah Wa Ta'ala jelaskan dalam firmanNya:

"Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut (sesembahan selain Allah….” (QS. An-Nahl: 36)

Allah Wa Ta'ala juga berfirman: "Ketika para rasul datang kepada mereka dari depan dan belakang mereka (dengan menyerukan): Janganlah kamu menyembah selain Allah”…. (QS. Fusshilat: 14)

Tauhid inilah yang akan menjadi kunci untuk memasuki surga, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu Alayhi Wasallam "Siapa yang meninggal dan dia mengilmui bahwa tiada yang berhak disembah melainkan Allah, dia masuk surga.” (HR. Muslim no. 43)

Jika tauhid adalah tujuan manusia diciptakan dan siapa yang merealisasikan hal tersebut akan masuk surga, maka sebaliknya dengan kesyirikan yang notabenenya adalah lawan dari tauhid.

Allah Wa Ta'ala menyebut kesyirikan sebagai kezhaliman yang sangat besar saat Allah Wa Ta'ala mengisahkan nasihat Lukman kepada anaknya.

"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. (QS. Luqman: 13)

Bahkan Allah Wa Ta'ala menegaskan bahwa dosa syirik merupakan dosa yang akan menggugurkan amal kebaikan dan tidak akan diampuni jika seseorang mati di atas kesyirikan, Allah Wa Ta'ala berfirman ;

Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan terhapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Az-Zumar: 65)

Allah Wa Ta'ala juga berfirman: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa’: 48)

JANGAN MERASA SUDAH AMAN DARI PERBUATAN SYIRIK

Sebuah pelajaran yang pantas untuk direnungi, saat Allah Wa Ta'ala mengisahkan doa yang terucap dari lisan Nabi Ibrahim alaihissalam di dalam Al-Qur’an:

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.” (QS. Ibrahim: 35)

Lihatlah bagaimana seorang nabi, yang Allah angkat menjadi khalil (kekasih)Nya, pembawa dan pembela ajaran tauhid, berkorban jiwa dan raga untuk menyebarkan dakwah tauhid, agar manusia hanya menyembah Allah Wa Ta'ala dan meninggalkan sesembahan selain Allah Wa Ta'ala, sampai kaum beliau tega mencampakkan beliau ke dalam api.

Sudah tidak diragukan lagi prinsip beliau dalam mentauhidkan Allah Wa Ta'ala, namun beliau tetap tidak merasa aman dari perbuatan syirik, takut kalau beliau dan keturunan beliau terjatuh dalam kesyirikan, beliau meminta perlindungan kepada Allah Wa Ta'ala :

Jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. Ketika kita mendengar ataupun membaca ayat tersebut, mungkinkah kita masih berani untuk menjamin diri dan keturuan kita untuk tidak terjatuh ke dalam kesyirikan ?

DOA AGAR MENDAPAT PERLINDUNGAN DARI KESYIRIKAN

Syirik itu sangat halus yang sangat memungkinkan menimpa seorang hamba tanpa ia sadari, oleh karenanya Rasulullah Shallallahu Alami Wasallim mengajarkan sebuah doa kepada Abu Bakr agar selalu dilindungi dari kesyirikan, beliau Shalallahu Alami Wasallim bersabda:

"Demi Dzat yang jiwaku berada ditanganNya, sungguh kesyirikan lebih tidak tampak dibanding seekor semut di atas sebuah batu yang licin. Ketahuilah, aku akan mengajarkanmu sebuah doa, jika kamu membacanya, segala bentuk kesyirikan baik sedikit maupun banyak akan hilang darimu." Ucapkanlah :

"Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari perbuatan syirik yang aku ketahui, dan aku meminta ampun kepadaMu dari perbuatan syirik yang tidak aku ketahui.” (HR. Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad no. 716)

Di samping juga memperbanyak doa yang pernah diucapkan oleh nabi Ibrahim alaihissalam : "Jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala."

Semoga Allah Wa Ta'ala melindungi kita, keluarga serta keturunan dari perbuatan syirik, dan kita memohon kepada Allah Wa Ta'ala untuk menutup hidup kita di atas tauhid. fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Rabu 8 Jumadil Awal 1445 H, 22 November 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuh 

Bahaya Memakan Harta Riba

Allah Ta’ala melarang kita dari memakan harta riba. Allah Ta’ala berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, supaya kamu mendapatkan keberuntungan.” (QS. Ali ‘Imran: 130)

Allah Ta’ala juga berfirman, "Jika kamu tidak mengerjakan (yaitu meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan RasulNya akan memerangimu. Dan jika kamu bertobat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu. Kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.” (QS. Al-Baqarah: 279)

Seorang makhluk tidak akan pernah bisa memenangkan peperangan melawan Allah Ta’ala dan RasulNya Shallallahu Alaihi Wasallam. Hanya terdapat dua dosa yang pelakunya diancam dengan peperangan melawan Allah Ta’ala dan RasulNya Shallallahu Alaihi Wasallam, yaitu memakan harta riba dan menyakiti wali Allah Ta’ala."

Allah Ta’ala berfirman, "Orang-orang yang memakan (mengambil) riba, dia tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah: 275)

Allah Ta’ala mengancam dengan ancaman yang sangat keras, yaitu berada kekal di neraka, kepada seseorang yang kembali lagi memakan harta riba setelah dirinya diberi nasihat tentang haramnya memakan harta riba.

Para ulama berselisih pendapat apa makna firman Allah Ta’ala, Orang-orang yang memakan (mengambil) riba, dia tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila.

Di antara para ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah orang yang memakan riba itu tidaklah bangkit dari kuburnya pada hari kiamat, kecuali dalam keadaan seperti orang gila. Sebagian lagi berpendapat bahwa maksudnya adalah orang yang memakan riba itu tidaklah melakukan transaksi riba, kecuali seakan- akan mereka itu orang gila yang tidak peduli dengan keadaan dan nasib orang lain karena sifat mereka yang sangat rakus.

Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah menjelaskan bahwa pendapat yang benar, jika satu ayat mengandung dua kemungkinan makna dan dua kemungkinan makna itu tidak saling bertentangan, maka ayat tersebut dimaknai dengan semua kemungkinan makna yang ada. Sehingga di dalam menafsirkan surah Al-Baqarah ayat 275 di atas, beliau membenarkan dua makna yang terdapat di kalangan para ulama tersebut.

Allah Ta’ala menyiksa orang yang berbuat maksiat setelah mereka menolak bertobat dari kemaksiatannya. Hal ini juga berlaku bagi pelaku riba yang diancam dengan peperangan melawan Allah Ta’ala dan RasulNya Shallallahu Alaihi Wasallam. Barangsiapa yang tetap memakan harta riba, maka mereka akan menjadi penghuni neraka. Inilah hukuman bagi pelaku riba di akhirat kelak.

Sedangkan hukuman baginya di dunia, Allah Ta’ala berfirman, "Allah Ta’ala hancurkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.” (QS. Al-Baqarah: 276). fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Selasa 7 Jumadilawal 1445 H, 21 Nov 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu 

Mengingat Nikmat Allah dan Banyak Bersyukur

Semakin seseorang pandai mengingat ingat nikmat Allah Ta’ala, maka ia akan lebih terdorong untuk bersyukur. Hal ini perlu dilatih dan diasah setiap saat untuk mengenal dan menyadarkan bahwa berbagai nikmat yang ada di hadapan kita adalah bersumber dari Allah Ta’ala, bukan datang dari akal (kemampuan) dirinya atau alat (teknologi) yang ia buat.

Sesungguhnya nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada hambaNya tidak dapat dihitung dan dibilangkan karena saking banyaknya nikmat tersebut. Allah Ta’ala berfirman, “Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak akan mampu menentukan jumlahnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim : 34)

Anak-anak kecil hendaknya dibiasakan dan diingatkan bahwa berbagai nikmat itu datangnya dari Allah, sehingga akan terbawa dalam hatinya tatkala ia beranjak dewasa. Ia akan sadar bahwa dokter yang menyembuhkannya, kurir yang mengantar paketnya, penjual yang memurahkan harganya, semua hanya perantara yang mengantarkan nikmat Allah kepada dirinya. Begitu pula nikmat kesuksesan yang ia dapatkan, akan ia sadari bahwa datang dari Allah bukan dari kecerdasan akal atau kemampuan dirinya sendiri. 

Allah Ta’ala berfirman, “Wahai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepada kalian. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan selain Dia, maka mengapakah kalian berpaling?” (QS. Al-Fatir : 3)

Sesungguhnya tertutupnya jalan syukur seorang hamba disebabkan karena ketidaktahuannya terhadap macam- macam nikmat Allah, yaitu nikmat yang zahir (nampak) dan nikmat yang batin (tidak nampak). Contoh nikmat yang nampak misalnya tempat tinggal, uang, kendaraan, pekerjaan, dan yang lainnya. Sedangkan nikmat batin semisal diberikan ketenangan, keimanaan, dijauhkan dari bahaya, dan sebagainya. 

Allah Ta’ala berfirman, “Tidakkah kalian perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan) kalian apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untuk kalian nikmatNya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.” (QS. Luqman : 20)

Di antara nikmat pertama kali yang diberikan Allah adalah nikmat penciptaan dan pengadaan. Kita ada di dunia ini adalah termasuk nikmat. Allah tidak menjadikan kita sebagai sesuatu yang tiada. Allah Ta’ala berfirman, “Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Mahatinggi, yang menciptakan, dan yang menyempurnakan (penciptaanNya), dan yang menentukan kadar (masing- masing) dan memberi petunjuk.” (QS. Al-A’la : 1-3)

Kemudian Allah memberikan nikmat kepada kita dengan nikmat adaniyah wal insaniyah, yaitu nikmat berupa manusia (anak keuturunan Adam) bukan menjadikan kita sebagai hewan, tumbuhan, atau benda mati.

Allah juga memberikan nikmat kepada kita dengan menjadikan kita beragama Islam, bukan Yahudi, Nasrani, atau yang lainnya. Dan Allah menyempurnakan nikmat Islam tersebut dengan nikmat iman dan hidayah untuk menjalankan syariat Islam dengan benar sesuai dengan yang dituntunkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. 

Allah Ta’ala berfirman, “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, dan telah Ku-cukupkan kepada kalian nikmatKu, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagi kalian.” (QS. Al Maidah : 3)

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Dan Allah memberikan dunia kepada siapa pun yang Dia cintai dan tidak Dia dicintai. Akan tetapi, Dia memberikan iman (agama) hanya kepada orang yang dicintai-Nya.” (HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman, 1: 348-349). Maka, ketika kita sudah mengetahui berbagai nikmat Allah di atas, sudah semestinya menjadikan kita sebagai seorang hamba yang senantiasa bersyukur kepadaNya. fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Senin 6 Jumadil Awal 1445 H, 20 Nov 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuh 

Allah Maha Memberi Rezeki

Allah Subhanahu Wa Ta'ala, berfirman dalam surah Al Ankabut 60 : "Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui."

Tafsir ayat ini : Sebagian kaum muslim merasa berat untuk berhijrah karena khawatir akan kelangsungan hidupnya di tempat yang baru. Karena itu, ayat ini menegaskan bahwa rezeki itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab Allah. Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak dapat membawa dan mengurus rezekinya sendiri. Allah-lah yang memudahkannya dengan memberi rezeki kepadanya dan memudahkan rezeki juga kepadamu, wahai manusia. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

Dari ayat-ayat di atas dipahami bahwa manusia tidak mengetahui dengan pasti apa-apa yang dilakukannya. Ia hanya mengetahui keperluan dan kebutuhan lahir saja, sedangkan keperluan keperluan yang bersifat rohani, dan yang lainnya, banyak yang tidak diketahuinya, seperti keperluan akan udara yang harus ia hirup sepanjang hari, air, dan sebagainya. Meskipun begitu, setiap mukmin diwajibkan berusaha dan berikhtiar dalam hidupnya. Allah telah memberikan potensi untuk berkehendak dan berusaha sehingga kita tetap wajib berusaha, sebagaimana firman Allah :

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." (QS. ar-Ra'd : 11)

Pesan moral : Burung saja yang tak punya rumah. Tak punya kerja dijamin rezekinya oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Berangkat pagi dalam keadaan lapar dan pulang dalam keadaan kenyang. Apalagi manusia yang dikarunia akal dan ikhtiar. Dan mereka menyeru manusia kepada Allah (Dakwah). InsyaAllah dijamin rezekinya di dunia dan akhirat. fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Ahad 5 Jumadil Awal 1445 H, 19 Nov 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuh 

Lebih Baik Melihat ke Bawah

Sahabatku rahimakumullah, insyaAllah di hari Ahad ini sehat wal afiyaa sekeluarga, aamiin... Sahabatku.... sering terbersit di benak kita sebuah tanya. Mengapa setiap kali melihat orang yang diberi kelebihan oleh Allah dari sisi materi dada kita menjadi sesak, jiwa kita lelah, ada hasrat untuk memiliki apa yang mereka miliki. Tak jarang hasrat itu membuat nikmat yang ada dalam genggaman seolah tak ada artinya..?

Jawabannya, karena kita lalai dalam mengamalkan wasiat Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam. 

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan At Tirmidzi dari Sahabat Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam bersabda: "Lihatlah kepada orang yang di bawah kalian dan jangan melihat orang yg lebih di atas kalian. Yang demikian itu (melihat ke bawah) akan membuat kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang diberikanNya kepada kalian.” (HR. Muslim).

Dalam riwayat lain Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian melihat orang yang diberi kelebihan dalam hal harta atau rupa/fisik, maka hendaklah ia melihat orang yang kondisinya lebih dibawah darinya.”

Namun bila kita melihat kebawah, kita akan tahu bahwa ada orang lain yang hidupnya jauh lebih sulit dari kita, sehingga hati terpanggil untuk mensyukuri berbagai karunia itu.

Dalam uraiannya terhadap hadits diatas, Imam Al Mubarakfury rahimahullah menjelaskan: "Apabila seseorang memandang pada orang yang diberi kelebihan dari sisi materi, maka dia akan menganggap remeh nikmat yang ada pada dirinya. Dan hal itu akan menjadi penyebab kemurkaan Tuhannya. Namun bila ia melihat ke bawah, dia akan bersyukur, bersikap tawadhu, dan memuji Rabbnya atas segala limpahan karuniaNya" (Tuhfatul Ahwadzi 7:182)

Ada satu ungkapan menarik dari seorang salaf, Aun bin Abdillah bin Utbah rahimahullah. "Aku banyak bergaul dengan orang orang kaya, maka aku tidak mendapati orang yang paling banyak obsesinya melebihi diriku. Aku selalu melihat tunggangan mereka jauh lebih baik dari tungganganku, pakaian mereka jauh yang lebih baik dari pakaianku. Namun setelah mendengar hadits ini aku memilih bergaul dengan orang orang fakir. Maka akupun merasakan ketenangan dan rehat karena letih mengejar obsesi".

Sahabat… Sudah selayaknya bagi seorang mukmin untuk tidak menolehkan pandangannya kepada ahli dunia, karena hal itu hanya akan menumbuhkan kekaguman yang selalu berakhir dengan jiwa yang lelah.. 

Allah Ta'ala berfirman : "Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan di dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Rabbmu adalah lebih baik dan lebih kekal." (QS. Taha : 131)

Berhentilah menatap dan mengharap kemegahan dunia yang ada pada orang lain, syukuri apa yang ada. Agar kita menjadi hamba yg qanaah. Ingat ! Ini bukan soal banyak atau sedikit, tapi murni soal keberkahan.

Poin diatas terkait perkara dunia, adapun dalam perkara agama/akhirat yang berlaku adalah sebaliknya. 

Seorang muslim diperintahkan untuk selalu melihat ke atas, kepada orang yang lebih baik darinya dalam dalam hal ketaqwaan, amal sholeh dan ketaatan lainnya. Agar semangatnya terpacu untuk terus mempersembahkan amal terbaik disisa waktu yang ada. Baarakallahu fiikum.

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Catatan Akhir Pekan 18 November 2023 oleh Ferry Is Mirza (FIM) Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, ditulis di atas KA Arjuno, relasi Sdjo Mlg, narsum meilaniebuitenzorgy

Jangan Sampai Dikibuli Ijazah Palsu Lagi 

SAMPAI DETIK INI gugatan perkara  ijazah palsu Jokowi yang mengaku insyinyur lulusan FP UGM masih berlangsung di PN Surakarta dan Jakarta. Eggy Sujana dkk sebagai PH para penggugat meminta PH tergugat untuk menunjukan bukti ijazah asli Jokowi tak bisa.

Justru, Bambang  yang mengungkap kali pertama dugaan ijazah palsu Jokowi, malah ditahan aparat karena dituduh melakukan pencemaran nama baik Jokowi.

Tentang, dugaan kuat ijazah palsu ini, jangan sampai terulang lagi yang dipakai Gibran Rakabuming Raka.

Karena, banyak pihak yang mempertanyakan pendidikan akhir anak sulung pasangan Jokowi Iriana ini. Lulusan perguruan tinggi mana ? Atau sebenarnya Gibran cuma tamatan SMA ? 

Menurut tulisan Meilanie Buitenzorgy, konon pendidikan terakhir Gibran studi di University of Technology Sydney (UTS) program Insearch selama tahun 2007-2010.

Tidak ada informasi, jenjang pendidikan maupun bidang studi apa yang diambil Gibran. Karena judulnya mengandung “Technology”, banyak orang Indonesia mengira Gibran studi bidang teknologi. Banyak pula orang mengira UTS ini seperti ITB-nya Australia. 

Beberapa hal penting yang perlu diketahui masyarakat Indonesia yang kebanyakan masih silau dengan sekolah di LN.

UTS Insearch sudah tidak ada. Namanya saat ini sudah berganti menjadi UTS College. UTS Insearch adalah entitas UTS yang cuma menyediakan program-program non-gelar. Durasi programnya antara 8-12 bulan. Maka kalau di Indonesia program UTS Insearch 12 bulan setara dengan program Diploma-1, Program 8 bulan, setara kursus.

Siapa yang sekolah di UTS Insearch ? Calon mahasiswa yang gagal masuk program Sarjana/Bachelor di UTS secara langsung, karena kualifikasi akademiknya belum mencukupi. Jadi, UTS Insearch adalah semacam jembatan/pathway/persiapan untuk mengupgrade kemampuan akademik mahasiswa selama SETAHUN hingga ia layak masuk program Sarjana/Bachelor di UTS. 

Apakah semua mahasiswa luar Australia yang pingin kuliah ke UTS, wajib kuliah di UTS Insearch dulua ? Ya enggak lah. Kalau kemampuan akademiknya sudah cukup, ya bisa langsung masuk UTS tanpa lewat UTS Insearch.

UTS menawarkan sangat beragam bidang studi, dari bisnis, desain, seni sampai keperawatan. Malah di UTS jauh lebih banyak bidang studi sosial ketimbang studi teknologi/teknik. Jadi jangan dibayangkan UTS adalah ITB-nya Australia.

6. Record pendidikan Gibran berakhir di UTS Insearch, artinya ia GAGAL masuk ke UTS. Gibran studi di UTS Insearch selama 3 tahun (2007-2010), padahal durasi program program di UTS Insearch hanyalah 8-12 bulan. Muncul pertanyaan, Gibran _ngapain_ aja kuliah program persiapan kok sampai 3 tahun ?Jangan- jangan Gibran gonta- ganti program tiap semester ? Kalau gonta-ganti program, timbul lagi pertanyaan lanjutan: ada program yang diselesaikan full 1 tahun nggak ? Jangan-jangan malah nggak ada yang selesai…

Kalau ada program yang selesai, maka Gibran dapat sertifikat diploma/kursus dari UTS Insearch. 

Setiap orang Indonesia yang sekolah di LN lalu bekerja di institusi pemerintah NKRI maka sertifikat/ijazah pendidikan tinggi di LN WAJIB mendapatkan sertifikat penyetaraan dari DIKTI. Tanpa sertifikat penyetaraan dari DIKTI, maka sertifikat/ijazah LN tidak diakui di NKRI. 

Karena Gibran mencalonkan diri jadi cawapres RI berpasangan dengan Prabowo, maka ia WAJIB menyertakan sertifikat penyetaraan ijazah dari DIKTI /Kemendikbud sebagai dokumen kelengkapan di KPU.

Karena record pendidikan terakhir Gibran adalah studi di UTS Insearch, yang cuma menyediakan program setara D1, maka Gibran ya cuma jebolan D1. Dengan catatan kalau dia berhasil menyelesaikan program D1 12 bulan tersebut, dapat sertifikat dari UTS Insearch, lalu dapat sertifikat penyetaraan dari DIKTI. Tanpa itu, maka kualifikasi pendidikan Gibran ya hanya tamatan SMA.

Tetapi SMA-nya juga begimana statusnya ? Khan dia SMA di Singapore, ada ijazah penyetaraan dari Kemendikbud nggak ? Ini dibahas lain waktu, kalau penulis dapat data Bocor Alus baru yang akurat.

Kenapa sih NKRI reseh banget, ijazah LN mesti diurus penyetaraannya ? Ya karena program pendidikan di LN juga banyak yang amsyong alias abal-abal. Plus, sistem pendidikan di LN berbeda dengan Indonesia. 

Misal, di Australia, orang tidak perlu tamat SMA untuk bisa masuk ke sekolah- sekolah vokasi/politeknik. Cukup selesai sampai SMA kelas 10, sudah bisa masuk ke politeknik. Nah, kalau orang yang bersangkutan melamar jadi Cawapres di Indonesia, misalnya, kan gawat. Berarti dia nggak pernah tamat SMA. Padahal syarat pendidikan Capres/Cawapres di Indonesia minimal tamat SMA. 

Gitu, paham ya ? Nasehat buat para ortu yang bercita-cita punya anak lulusan LN, hati-hati. Hati-hati. Pahami dulu sistem pendidikan di negara tujuan. Jangan sampai kayak Mas-Mas yang kita diskusikan ini. Bisa jadi ortunya gak paham lho dengan track pendidikan anaknya. Bisa jadi ortunya taunya si anak kuliah bertahun-tahun ambil S1/S2 di LN. 

E padahal cumak kursus. Kok sok tahu amat sih ? Ya karena narsum penulis adalah alumni Australia yang paham sistem pendidikan di negeri Kangguru itu. Lagian jaman narsum kuliah dulu kala, tiap ngampus naik bus ya mesti ngelewatin kampusnya si Gibran Cuma kampus  University of Sydney jauh lebih keren dong daripada UTS. 

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Sabtu 4 Jumadil Awal 1445 H, 18 Nov 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi wabarakatuh

Nabi Saja Berdoa maka Kita Jangan Sepelekan Doa dalam Setiap Hajat dan Keinginan

Di mata Allah Ta’ala, seorang hamba hakikatnya adalah butuh dan tidak mampu. Sekaya- kayanya seseorang, sekuat-kuatnya dia, semampu-mampunya dia, maka ia tetaplah miskin dan lemah serta tidak berdaya di mata Allah Ta’ala. Sejatinya seorang hamba akan senantiasa butuh terhadap pertolongan dan bantuanNya.

Allah Ta’ala berfirman, “Wahai manusia sekalian! Kamulah yang memerlukan Allah. Dan Allah Dialah Yang Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (QS. Fathir: 15)

Berangkat dari sini, seorang hamba, baik itu yang kaya maupun yang miskin, baik itu yang kuat maupun yang lemah; kesemuanya butuh dan dituntut untuk berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah Ta’ala dalam setiap permasalahan yang dihadapi.

Mengapa berdoa menjadi sangat penting dalam kehidupan kita ?

Dalam hal ibadah (yang mana merupakan tujuan diciptakannya manusia), berdoa merupakan identitas utama yang tak bisa lepas dari diri seseorang. Ia merupakan amal ibadah yang mudah dan praktis untuk dikerjakan, serta bersifat fleksibel karena tidak terikat oleh waktu dan tempat. Kapan pun waktunya dan di mana pun tempatnya, seorang hamba dituntut untuk senantiasa berdoa kepada Allah Ta’ala.

Perlu kita ketahui juga, doa merupakan musuh utama dari segala macam cobaan dan ujian. Karenanya, ia akan melindungi kita dari mara bahaya. Doa akan menghilangkan dan menyembuhkan penyakit. Doa akan mencegah turunnya malapetaka, mengangkatnya, atau minimal meringankan malapetaka yang sedang terjadi.

Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu pernah mengatakan, “Aku tidak pernah mengkhawatirkan apakah doaku akan dikabulkan atau tidak, tetapi yang lebih aku khawatirkan adalah aku tidak diberi hidayah untuk terus berdoa. Oleh karenanya, jika kalian diilhami dan diberi hidayah untuk berdoa, sesungguhnya (ijabah) terkabulnya doa tersebut mengikutinya.” (Majmu’ Fatawa Syekhul Islam, 8: 193)

Doa merupakan senjata utama bagi seorang muslim saat menghadapi ujian dan memiliki keinginan. Doa juga menjadi sebab terbesar tergapainya impian dan cita-cita. Betapa banyak kesedihan dan cobaan menjadi mudah karena berdoa. Betapa banyak impian-impian yang nampaknya mustahil, terwujud karena doa. Allah Ta’ala menegaskan kepada kita akan betapa dekat diriNya dengan hambah hamba yang berdoa dan butuh kepadaNya

“Dan apabila hamba- hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepadaKu. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)Ku dan beriman kepadaKu, agar mereka memperoleh kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186)

Teruslah berdoa kepada Allah Ta’ala. Mintalah apa pun kebutuhanmu kepadaNya. Serahkan seluruh hasil dan perkaramu kepadaNya. Bersungguh-sungguhlah dalam berdoa. Besarkan rasa harapmu kepadaNya, karena sungguh ia tidak pernah menolak sebuah doa.

Ingat ! Terkabulnya doa tidak melulu tentang terwujudnya impian dan tercapainya keinginan. Bukan pula terjadinya sesuatu sebagaimana yang kita harapkan. Bisa jadi Allah kabulkan doa kita dengan bentuk yang lain. Bisa jadi Allah kabulkan doa kita dengan menghindarkan sebuah marabahaya yang seharusnya menimpa kita. Bisa jadi juga Allah Ta’ala jadikan doa-doa kita yang belum terwujud sebagai tabungan amal untuk diri kita di akhirat kelak.

Siapa saja yang berbaik sangka kepada Tuhannya, maka kebaikan- kebaikan akan mengalir kepadanya. Dan Allah Ta’ala pastilah sesuai dengan persangkaan hambaNya.

Berikut ini adalah beberapa kisah Nabi dengan doa-doa yang mereka panjatkan. Kisah-kisah yang insyaAllah memotivasi kita untuk senantiasa berdoa dan meminta kepada Allah dalam setiap keadaan. Bergantung kepada Allah Ta’ala sepenuhnya, meskipun diri kita percaya diri mampu melakukan apa yang kita inginkan.

Di antara kisah paling fenomenal adalah apa yang dialami oleh Nabi Yunus ‘alaihis salam tatkala dilemparkan ke laut kemudian tertelan di dalam perut paus. Setelah ia melakukan perbuatan tercela karena meninggalkan kaumnya. Allah Ta’ala mengisahkan bagaimana tobat beliau dan gigihnya beliau dalam berdoa hingga Allah selamatkan dirinya.

Allah Ta’ala berfirman, “Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya. Maka, dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ‘Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.’ Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.” (QS.Al-Anbiya’: 87-88)

Di ayat yang lain Allah Ta’ala tegaskan, bahwa sebab selamatnya Nabi Yunus ‘alaihis salam adalah karena banyaknya doa dan tobat yang dilakukannya,

“Maka, sekiranya dia (Yunus) tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah (berdoa), niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari kebangkitan.” (QS. Ash-Shaffat: 143-144)

Allah Ta’ala tekankan kepada kita bahwa saat seorang hamba penuh dengan dosa, lalu ia membutuhkan pertolongan Allah Ta’ala untuk menghadapi kesulitan yang dihadapinya, dan bertobat kepada Allah dengan sebenar-benarnya, maka Allah pasti akan mendengarnya dan menolongnya.

Dengan doa pula Allah tenggelamkan seluruh penduduk bumi dan Allah selamatkan Nabi Nuh ‘alaihis salam beserta orang-orang yang beriman. 

Allah Ta’ala mengisahkan, “Dia (Nuh) berkata, ‘Ya Tuhanku, sungguh kaumku telah mendustakan aku, maka berilah keputusan antara aku dengan mereka, dan selamatkanlah aku dan mereka yang beriman bersamaku.’ Kemudian Kami menyelamatkan Nuh dan orang-orang yang bersamanya di dalam kapal yang penuh muatan. Kemudian setelah itu Kami tenggelamkan orang orang yang tinggal.” (QS. As-Syu’ara’: 117-120)

Karunia tidak terhitung yang Allah Ta’ala berikan untuk Nabi Sulaiman ‘alaihis salam, kesemuanya itu Allah Ta’ala berikan berkat doa yang beliau panjatkan kepadaNya,

“Dia (Sulaiman) berkata, ‘Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun setelahku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Pemberi.’ Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut perintahnya ke mana saja yang dikehendakinya. Dan (Kami tundukkan pula kepadanya) setan- setan, semuanya ahli bangunan dan penyelam, dan (setan) yang lain yang terikat dalam belenggu.” (QS. Shad: 35-38)

Kisah-kisah di atas semuanya bermuara pada satu kesimpulan yang sama. Mintalah apa pun hanya kepada Allah Ta’ala. Jangan berpangku tangan apalagi angkuh merasa mampu lalu tidak pernah meminta pertolongan dan berdoa kepadaNya. Seorang nabi sekali pun mereka juga tidak pernah lepas dari berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah Ta’ala dalam setiap hajat dan keinginan mereka.

Ketahuilah, sesungguhnya Allah Ta’ala akan senang apabila seorang hamba senantiasa berdoa dan meminta pertolongan kepadaNya dalam setiap hal yang sedang dihadapi dan dibutuhkannya. Sebaliknya, Allah Ta’ala akan murka apabila seorang hamba merasa tidak butuh kepadaNya, tidak pernah berdoa kepadaNya. 

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, maka Dia akan marah kepadanya.” (HR. Tirmidzi 3373, Ibnu Majah 3827 dan Ahmad 9719)

Mengapa ? Karena di dalam doa yang kita panjatkan, terdapat pengakuan akan ketidakberdayaan diri kita di hadapan Allah Ta’ala. Di dalam lantunan doa yang kita baca, terselip keimanan akan agungnya keesaan Allah Ta’ala atas segala sesuatu. Keyakinan bahwa Allah Ta’ala merupakan satu- satunya Zat yang berhak disembah. Satu-satunya Zat yang menciptakan dan mengabulkan permohonan. Sedangkan di dalam keteledoran kita ketika tidak berdoa, maka itu menunjukkan keangkuhan diri kita, menunjukkan pula rasa sombong seorang hamba kepada Tuhannya.

InsyaAllah, Allah Ta’ala menjadikan diri kita sebagai hambaNya yang senantiasa bergantung dan berserah diri kepadaNYA. Senantiasa berdoa dan memohon kepada Allah Ta’ala atas setiap hajat dan keinginan yang ingin dicapai serta memohon keselamatan dari marabahaya yang akan menimpa kita.

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Jumat 3 Jumadil Awal 1445 H, 17 November 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi wabarakatuh

Berdakwah dan Menjaga Lisan

JUM'AH MUBARAKH. Tidak diragukan bahwa dakwah merupakan suatu amalan yang sangat utama. Allah Ta’ala berfirman,

“Dan siapakah yang lebih baik ucapannya daripada orang yang menyeru menuju Allah dan dia beramal saleh, dan dia pun berkata, ‘Sesungguhnya aku termasuk dari kaum muslimin.’” (QS. Fushshilat: 33)

Para ulama menjelaskan bahwa dakwah itu membutuhkan ilmu. Karena berdakwah tanpa ilmu berarti beramal dengan kebodohan. Allah Ta’ala berfirman,

“Katakanlah, ‘Inilah jalanku, aku menyeru menuju Allah di atas bashirah/hujjah yang nyata.’” (QS. Yusuf: 108)

Pada masa ini, dengan berkembangnya teknologi informasi dan media sosial, hal itu telah membuka pintu bagi siapa pun untuk menyebarkan ucapan dan ajakan. Tidak terkecuali dalam urusan dakwah. Sayangnya, banyak orang tidak menyadari kapasitas dirinya. Akhirnya, mereka berbicara sesuatu yang bukan keahlian dan di luar wewenangnya.

Allah Ta’ala berfirman, “Dan janganlah kamu mengikuti apa-apa yang kamu tidak punya ilmu tentangnya.” (QS. Al-Isra’: 36)

Inilah di antara fenomena yang melanda masyarakat masa kini. Ketika ‘semua orang’ berbicara tanpa mengenal adab dan etika.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata kata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari-Muslim)

Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa keimanan akan menjaga seorang muslim dari keburukan lisannya. Di antara keburukan lisan itu adalah berbicara dalam urusan agama tanpa ilmu dan tanpa adab. Allah Ta’ala berfirman,

“.. Dan kalian berbicara dengan mengatasnamakan Allah apa-apa yang kalian tidak ketahui ilmunya.” (QS. Al-A’raf: 33)

Di dalam Al-Qur’an, Allah juga mengaitkan perintah takwa dengan perintah untuk berucap dengan ucapan yang lurus. Bahkan, ketika memerintahkan Musa dan Harun untuk berdakwah kepada Fir’aun, maka Allah juga menyuruh mereka berdua untuk berbicara dengan ucapan yang lembut kepadanya.

Jagalah lisanmu

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang menjaga apa yang ada di antara kedua jenggotnya dan apa yang ada di antara kedua kakinya, maka dia akan masuk surga.” (Lihat Az-Zuhd li Ibni Abi ‘Ashim, hal. 22)

Di dalam Al-Adzkar, Imam An-Nawawi rahimahullah berkata, “Ketahuilah, semestinya bagi setiap mukallaf (orang yang telah terkena beban syariat) untuk menjaga lisannya dari segala ucapan, kecuali ucapan- ucapan yang tampak jelas kemaslahatannya. Apabila ternyata setara antara kemaslahatan berbicara atau tidak berbicara, maka yang dianjurkan adalah menahan diri darinya. Sebab bisa jadi ucapan-ucapan yang pada dasarnya mubah menyeret kepada ucapan yang haram atau makruh. Bahkan, hal semacam ini banyak terjadi dan lebih dominan dalam kebiasaan (sebagian orang). Padahal, keselamatan diri (dari bahaya lisan) adalah sebuah perkara yang tidak bisa dinilai dengan sesuatu apapun.” (Lihat Al-Fitnah wa Atsaruha Al-Mudammirah, hal. 302)

Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata, “Tidaklah memahami agamanya, orang yang tidak pandai menjaga lisannya.” (Lihat Aina Nahnu min Ha’ula’i, 2: 84)

Thawus rahimahullah berkata, “Lisanku adalah binatang buas. Apabila aku melepaskannya dengan bebas, niscaya ia akan memakan diriku.” (Lihat Aina Nahnu min Ha’ula’i, 2: 90)

Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ’anhu berkata, “Demi Allah yang tiada sesembahan yang benar selain-Nya. Tidak ada di muka bumi ini sesuatu yang lebih butuh dipenjara dalam waktu yang lama selain daripada lisan.” (Lihat Az-Zuhd li Ibni Abi ‘Ashim, hal. 26)

Ibnu Umar radhiyallahu ’anhuma berkata, “Sesuatu yang paling layak untuk terus dibersihkan oleh seorang hamba adalah lisannya.” (Lihat Az-Zuhd li Ibni Abi ‘Ashim, hal. 27)

Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu berpesan, “Jauhilah oleh kalian kebiasaan terlalu banyak berbicara.” (Lihat Az-Zuhd li Ibni Abi ‘Ashim, hal. 28)

Dari Ibnu Abi Zakaria rahimahullah, beliau mengatakan, “Aku belajar untuk diam setahun lamanya.” (Lihat Az-Zuhd li Ibni Abi ‘Ashim, hal. 39)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Cukuplah dianggap berdosa jika seseorang senantiasa menceritakan segala sesuatu yang didengarnya.” (Lihat Az-Zuhd li Ibni Abi ‘Ashim, hal. 45)

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Kamis 2 Jumadil Awal 1445 H, 16 November 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi wabarakatuh

Manusia dan Harta

Inilah sifat manusia, tidak pernah merasa puas dengan harta.  Buktinya adalah hadits-hadits berikut:

Pertama : Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Celakalah hamba dinar, hamba dirham, hamba pakaian dan hamba mode. Jika diberi, ia ridha. Namun jika tidak diberi, ia pun tidak ridha”. (HR. Bukhari 6435)

Kedua : Dari Ibnu Abbas, ia mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Seandainya manusia diberi dua lembah berisi harta, tentu ia masih menginginkan lembah yang ketiga. Yang bisa memenuhi dalam perut manusia hanyalah tanah. Allah tentu akan menerima taubat bagi siapa saja yang ingin bertaubat.” (HR. Bukhari 6436)

Ketiga : Dari Ibnu ‘Abbas, ia mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Seandainya manusia memiliki lembah berisi harta, tentu ia masih menginginkan harta yang banyak semisal itu pula. Mata manusia barulah penuh jika diisi dengan tanah. Allah tentu akan menerima taubat bagi siapa saja yang ingin bertaubat.” (HR. Bukhari 6437)

Keempat : Ibnu Az Zubair pernah berkhutbah di Makkah, lalu ia mengatakan, Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Nabi Shallallahu Alaihi wasallam bersabda, "Seandainya manusia diberi lembah penuh dengan emas, maka ia masih menginginkan lembah yang kedua semisal itu. Jika diberi lembah kedua, ia pun masih menginginkan lembah ketiga. Perut manusia tidaklah akan penuh melainkan dengan tanah. Allah tentu menerima taubat bagi siapa saja yang bertaubat.” (HR. Bukhari 6438)

Dari Anas, dari Ubay, beliau mengatakan, Kami kira perkataan di atas adalah bagian dari Al Qur’an, hingga Allah pun menurunkan ayat, "Bermegah- megahan dengan harta telah mencelakakan kalian.” (QS. At Takatsur : 1) (HR. Bukhari no 6440)

Bukhari membawakan hadits di atas dalam Bab Menjaga diri dari fitnah (cobaan) harta. BEBERAPA FAEDAH DARI HADITS-HADITS DI ATAS :

Pertama: Manusia begitu tamak dalam memperbanyak harta. Manusia tidak pernah merasa puas dan merasa cukup dengan apa yang ada.

Kedua: Sabda Nabi Shallallahu Alaihi wasallam, Perut manusia tidaklah akan penuh melainkan dengan tanah, maksudnya: Tatkala manusia mati, perutnya ketika dalam kubur akan dipenuhi dengan tanah. Perutnya akan merasa cukup dengan tanah tersebut hingga ia pun kelak akan menjadi serbuk. (Syarh Ibnu Batthol)

Ketiga: Hadits ini adalah celaan bagi orang yang terlalu tamak dengan dunia dan tujuannya hanya ingin memperbanyak harta. Oleh karenanya, para ulama begitu qona’ah dan selalu merasa cukup dengan harta yang mereka peroleh. (Syarh Ibnu Batthol)

Keempat: Hadits ini adalah anjuran untuk zuhud pada dunia. Yang namanya zuhud pada dunia adalah meninggalkan segala sesuatu yang melalaikan dari Allah. (Keterangan Ibnu Rajab dalam Jaami’ul Ulum wal Hikam)

Kelima: Manusia akan diberi cobaan melalui harta. Ada yang bersyukur dengan yang diberi. Ada pula yang tidak pernah merasa puas.

RAIHLAH KEKAYAAN HAKIKI. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda; "Kekayaan (yang hakiki) bukanlah dengan banyaknya harta. Namun kekayaan (yang hakiki) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051)

YAA ALLAH, BERIKANLAH KEPADA KAMI KECUKUPAN. Oleh karena itu, banyak berdo’alah pada Allah agar selalu diberi kecukupan. Do’a yang selalu dipanjatkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah do’a:

"Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal afaf wal ghina.” (Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat ‘afaf dan ghina) (HR. Muslim 2721)

An Nawawi rahimahullah mengatakan, Afaf dan ‘iffah bermakna menjauhkan dan menahan diri dari hal yang tidak diperbolehkan. Sedangkan al ghina adalah hati yang selalu merasa cukup dan tidak butuh pada apa yang ada di sisi manusia.” (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim bin Al Hajjaj, 17/41, Dar Ihya’ At Turots Al Arobi)

InsyaAllah, Allah menjadikan kita sebagai hamba yang selalu memiliki sifat ghina yang selalu merasa cukup dengan nikmat harta yang Allah berikan.

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, 1 Jumadilawal 1445H 15 November 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu 

Hikmah Al Quran Diturunkan Bertahap Selama 23 Tahun

Al-Qur`an Al-Karim diturunkan kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam secara bertahap dalam dua puluh tiga tahun. Dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjalani mayoritas masa tersebut di Mekkah. 

Allah Ta’ala berfirman, “Dan Al-Qur`an itu telah Kami turunkan dengan berangsur angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian” (QS. Al-Israa`:106)

Oleh karena itu ulama rahimahumullah ta’ala membagi Al-Qur`an menjadi dua macam, yaitu Ayat-ayat Makkiyyah dan Ayat-ayat Madaniyyah. Adapun di antara hikmah Al-Qur`an diturunkan secara bertahap, yaitu:

1. Meneguhkan hati Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala

“Berkatalah orang- orang yang kafir, ‘Mengapa Al-Qur`an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja ? demikianlah (Kami turunkannya secara bertahap) supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (bertahap dan teratur)."

2. Sebagai bantahan terhadap syubhat-syubhat kaum musyrikin yang datang silih berganti, karena syubhat- syubhat kaum musyrikin itu menyerang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak dalam satu waktu sekaligus. Maka setiap kali datang syubhat musyrikin, maka Allah datangkan bantahannya dan penjelasan tentang kebatilannya.

Allah Ta’ala berfirman, “Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (dengan membawa) sesuatu/syubhat yang menentang Syariat (kebenaran), melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya.”

3. Memudahkan manusia dalam memahami Al-Qur`an, mengamalkannya, dan menghafalnya, karena diturunkan berangsur-angsur.

Allah Ta’ala berfirman, “Dan Al-Qur`an itu telah Kami turunkan dengan berangsur angsur agar kamu membacakannya dengan perlahan lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.” (QS. Al-Israa`:106)

4. Menyemangati hati manusia untuk menerima Al-Qur`an dan mengamalkannya karena dengan diturunkannya secara berangsur-angsur, maka hati manusia akan rindu menantikan turunnya ayat yang berikutnya, apalagi saat-saat manusia sangat membutuhkannya, seperti saat turunnya ayat Al-Qur`an tentang peristiwa tersebarnya kedustaaan dan ayat tentang la’nat.

Allah Ta’ala berfirman dalam ayat tentang peristiwa tersebarnya kedustaaan, “Sesungguhnya orang orang yang membawa berita bohong itu adalah dari (orang yang menggolongkan diri mereka kedalam) golongan kalian juga. Janganlah kalian kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kalian bahkan ia adalah baik bagi kalian. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan barangsiapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu, maka baginya adzab yang besar.”

Tersebarnya berita dusta tentang diri Aisyah radhiyallahu ‘anhu menyebabkan orang-orang yang ada ketika itu sangat membutuhkan diturunkan ayat ini, dan sembilan ayat sesudahnya, dalam rangka menyingkap kedustaan orang penyebar berita dusta tersebut. 

Maka Allah Ta’ala dengan bijaksanaNya menurunkan ayat-ayat tersebut sebagai bentuk pengabaran bersihnya Aisyah radhiyallahu ‘anhu dari perkara yang terdapat dalam berita dusta tersebut.

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian* oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Selasa 30 Rabiulakhir 1445 H, 14 November 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuh 

Ahlul Bid'ah Amalannya Tertolak

Saudaraku mari kita buka hari ini dengan Do'a "Allahumma inni as aluka ‘ilman naafi’aa wa rizqan toyyibaa wa ‘amalan mutaqabbalaa"

“Ya Allah, sungguh aku memohon kepadaMu ilmu yang manfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima.” (HR. Ibnu As-Sunni dan Ibnu Majah)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: fa kaifa izaa ji-naa ming kulli ummatim bisyahiidiw wa ji-naa bika 'alaa haaa-ulaaa-i syahiidaa

"Dan bagaimanakah (keadaan orang kafir nanti), jika Kami mendatangkan seorang saksi (rasul) dari setiap umat dan Kami mendatangkan engkau (Muhammad) sebagai saksi atas mereka." (QS. An-Nisa' : 41)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: yauma-iziy yawaddullaziina kafaruu wa 'ashowur-rosuula lau tusawwaa bihimul-ardh, wa laa yaktumuunalloha hadiisaa

"Pada hari itu, orang yang kafir dan orang yang mendurhakai Rasul (Muhammad), berharap sekiranya mereka diratakan dengan tanah (dikubur atau hancur luluh menjadi tanah), padahal mereka tidak dapat menyembunyikan sesuatu kejadian apa pun dari Allah." (QS. An-Nisa' : 42)

InsyaAllah, Allah memberikan Hidayah dan RahmatNya serta menerima amal ibadah kita. Aamiin.... Barakallahu fiikum

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Senin 29 Rabiulakhir 1445 H, 13 Nov 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu 

Al Quran Solusi Problematika Kehidupan

EPCDH edisi Ahad kemarin menjelaskan tentang keutamaan Tauhid sebagai penghapus dosa. Kali ini EPCDH mengulas isi kitab suci Al Qur'an sebagai solusi problematik kehidupan.

Allah Azza Wa Jalla berfirman, “Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS. An-Nahl : 89). Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Ibnu Mas’ud mengatakan, ‘Telah dijelaskan kepada kita di dalam Al Quran ini seluruh ilmu dan segala perkara’. Mujahid berkata, Seluruh halal dan haram.

(Berkata Ibnu Katsir) ucapan Ibnu Mas’ud lebih umum dan lebih luas cakupannya karena sesungguhnya Al-Quran mencakup seluruh ilmu yang bermanfaat berupa berita yang telah berlalu, ilmu yang akan datang, dan hukum seluruh perkara yang halal dan yang haram, serta segala hal yang dibutuhkan manusia dalam urusan dunia dan agama mereka, maupun kehidupan dan akherat mereka” (Tafsir Ibnu Katsir  3/224)

Allah Tabaraka wa Ta’ala menjelaskan bahwa petunjuk Alquran adalah petunjuk yang paling lurus dan paling sempurna, “Sesungguhnya Alquran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mu’min yang mengerjakan amal shalih bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS. Al-Israa : 9)

Syaikh Abdur Rahman As-Sa’di rahimahullah berkata, “Yaitu paling lurus dan paling tinggi, baik dalam aqidah, amal maupun akhlak, maka barangsiapa yang mengambil petunjuk dari sesuatu yang diserukan Al-Quran, niscaya ia menjadi manusia yang paling sempurna, paling lurus dan paling mendapatkan hidayah dalam seluruh perkara” (Tafsir As-Sa’di, hal. 521)

Jadi apapun masalah Anda, pelajari Al-Quran dan terapkanlah.Kegelapan apapun yang menimpa seseorang, pasti di dalam Al-Quran ada solusinya. Perhatikanlah fiman Allah berikut ini, “(Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji” (QS. Ibrahim : 1)

fimdalimunthe55@gmail.com 

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Ahad 28 Rabi'ulAkhir 1445 H, 12 November 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi wabarakatuh

Penghapus Dosa

Kita semua tentu mendambakan dosa dosanya diampuni ? Ternyata, tauhid yang murni adalah sebab utama terampuninya dosa-dosa. Sudahkah kita memilikinya ? Bagaimanakah cara mewujudkannya? Sesungguhnya salah satu keutamaan tauhid yang sangat agung adalah sebagai penghapus dosa. Penjelasan mengenai keutamaan ini dijelaskan dalam beberapa ayat dan hadits berikut ini.

Allah Ta’ala berfirman "Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kedzaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al An‘am : 82)

Ketika ayat ini turun, para Sahabat bertanya, Wahai Rasulullah, siapakah diantara kami yang tidak pernah berbuat dzalim ? Beliau menjawab, Maksud ayat ini bukanlah seperti yang kalian katakan, akan tetapi yang dimaksud dengan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kedzaliman, adalah syirik. Tidakkah kalian mendengar perkataan Luqman kepada anaknya, Wahai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya syirik adalah kedzaliman yang sangat besar’?.” (HR. Bukhari)

Lantas apa makna keamanan dalam ayat di atas ? Jawabannya tergantung dari jenis kedzaliman yang diperbuat oleh manusia. Perbuatan fzalim terbagi menjadi tiga jenis : Kedzaliman yang paling besar, yaitu syirik. Kedzaliman manusia pada dirinya sendiri, yaitu dengan tidak memberikan hak bagi tubuhnya. Misalnya berpuasa namun tidak berbuka, atau shalat semalam suntuk tanpa tidur, termasuk juga bermaksiat kepada Allah Ta’ala. Kedzaliman manusia kepada manusia lainnya. Misalnya membunuh, mengambil harta saudaranya tanpa hak, dan sebagainya.

Orang yang terjatuh dalam perbuatan syirik (besar), hilanglah baginya keamanan secara mutlak sehingga dia akan kekal diadzab di neraka. Pelakunya, jika meninggal dan belum bertaubat, akan kekal di neraka dan tidak akan pernah merasakan indahnya surga.

Adapun orang yang terjatuh ke dalam perbuatan dzalim kepada diri sendiri atau orang lain, namun selamat dari perbuatan syirik, maka baginya keamanan dalam artian ia tetap diadzab -jika Allah menghendaki hal itu- sesuai kadar kedzaliman yang diperbuat, akan tetapi dia akan terbebas dari kekalnya adzab neraka. Bahkan, jika Allah berkehendak, akan diampuni dosa dosanya. 

Allah Ta’ala berfirman ; "Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendakiNya.” (QS An Nisa’ : 116) 

fimdalimunthe55@gmail.com 

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Catatan Akhir Pekan, Sabtu 11 Nov 2023 untuk Anwar Usman, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170

Hei War Us, Jangan Bilang Fitnah Keji, Anda Justru Biang Keroknya !!

LUCU dan BIKIN GEMAS apa yang diucapkan Anwar Usman setelah oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) diputus diberhentikan sebagai Ketua MK. Ipar Jokowi ini bilang putusan MKMK itu akibat adanya : Fitnah Keji

Padahal publik tahu justru dialah Biang Keroknya sehingga keponakannya si Gibran Rakabuming Raka lolos sebagai cawapres berdasar Kep 90/MK.... Hei War-Us ingat kan dengan Akil Mochtar, mantan ketua MK yang masuk penjara seumur hidup ? Sepuluh tahun lalu  (2013) Akil Mochtar ditangkap. Gegara terima sogokan dan gratifikasi senilai ratusan miliar rupiah terkait penanganan belasan kasus Pilkada di MK.

Bahkan, menurut Budiman Tanurejo jurnalis senior Harian Kompas yang menulis buku "Akal Akal Akil",  kasus korupsi Akil merupakan salah satu skandal terbesar sepanjang sejarah peradilan Indonesia. Belum pernah terjadi seorang hakim yang juga Ketua MK masuk penjara gara-gara terbukti melakukan korupsi dan pencucian uang sampai ratusan miliar rupiah. Tertangkap tangan alias OTT.

Majelis Hakim Tindak Pidana Korupsi menyatakan, Akil terbukti menerima suap sebagaimana dakwaan, yaitu terkait penanganan sengketa Pilkada Kabupaten Gunung Mas (Rp 3 miliar), Kalimantan Tengah (Rp 3 miliar), Pilkada Lebak di Banten (Rp 1 miliar), Pilkada Empat Lawang (Rp 10 miliar dan 500.000 dollar AS), dan Pilkada Kota Palembang (sekitar Rp 3 miliar).

Akil terbukti menerima suap sebagaimana dakwaan lain, yaitu terkait sengketa Pilkada Kabupaten Buton (Rp 1 miliar), Kabupaten Pulau Morotai (Rp 2,989 miliar), Kabupaten Tapanuli Tengah (Rp 1,8 miliar), dan menerima janji pemberian terkait keberatan hasil Pilkada Provinsi Jawa Timur (Rp 10 miliar).

Akil juga terbukti dalam dakwaan ketiga, yaitu menerima Rp 125 juta dari Wakil Gubernur Papua periode tahun 2006-2011, Alex Hesegem. Pemberian uang itu terkait sengketa Pilkada Kabupaten Merauke, Kabupaten Asmat, Kabupaten Boven Digoel, Kota Jayapura, dan Kabupaten Nduga.

Ternyata dunia nyata di dalam MK seru juga. Buat apa baca novel fiksi, jika dunia nyata lebih seru. Sekarang, 10 tahun berlalu, saya  menyaksikan lagi betapa 'serunya' dunia nyata dimana Anwar Usman, merasa difitnah secara keji.

Bukan main, inilah contoh nyata, betapa tidak ada malunya lagi pejabat negeri ini. Perhatikan dan tatap wajah War Us ini. Dia tidak tahu malu. War Us ini jelas sekali telah melanggar secara serius kode etik, integritas, prinsip tidak berpihak, dan lain sebagainya seperti yang dibacakan Jimly Asshidiqi Ketua MKMK.

War Us ini JELAS SEKALI SUDAH MELANGGAR DAN SADAR atas semua tindakannya. Siapa yang bilang ? Bukan netizen, bukan hater, bukan pengamat juga bukan penulis. Melainkan MKMK. War Us diadili dalam proses yang fair, obyektif, lantas disimpulkan : melakukan pelanggaran berat.

Eh, kok War Us bilang merasa difitnah keji ? War Us, anda masih beruntung tidak dipecat total. Dan beruntung belum ada yang lapor polisi.  Bahkan setelah ribuan akademisi, doktor, profesor, orang orang yang paham soal hukum meminta anda mundur, tapi lihatlah, anda masih bisa duduk jadi anggota MK. Dapat gaji, fasilitas untuk menafkahi istri yang adik kandung Jokowi.

War Us beruntung sekali anda tinggal di Indonesia. Karena jika hidup di Jepang, bukan hanya mundur karena malu, bahkan bunuh diri saat melakukan kesalahan fatal. Jadi War Us, catat sekali lagi, anda adalah pelaku PELANGGARAN BERAT kode etik saat memutuskan perkara. Kok anda sekarang bilang difitnah secara keji ? Jangan bikin Drakor ! Mbok yao mingkem dikit bisa ?

Hormati keputusan MKMK.

Pun buat netizen yang ngefans dengan pasangan capres Prabowo dan anak sulung Jokowi, catat baik baik : menang atau tidak pada Pilpres 14 Februari 2024, pasangan dukungan partai KIM ini adalah PRODUK dari PELANGGARAN BERAT KODE ETIK SEORANG HAKIM BERNAMA ANWAR USMAN, itu faktanya.

Hampir tiga puluh tahun (1994) lalu penulis waktu masih jadi Kabiro Koran Harian Jawa Pos di Lumajang, kenal War Us ketika jadi anggota Majelis Hakim mengadili perkara Kakansospol vs Dewi di PN Lumajang. Ternyata War Us jadi iparnya Jokowi sudah berubah, lupa kode etik sebagai hakim. (fimdalimunthe55@gmail.com)

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Sabtu 27 Rabi'ulAkhir 1445 H, 11 November 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi wabarakatuh

Berlemah-lembut dalam Bertuturkata dan Perbuatan

Allah Ta’ala berfirman : “Dan berendah dirilah kamu terhadap orang- orang yang beriman.” (QS. Al Hijr: 88)

Dalam ayat lain Allah Ta'ala juga berfirman : “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imron: 159)

Penjelasan ayat yang pertama yang dimaksud dengan "berendah diri" yaitu memunculkan perilaku dalam diri berupa kelemah lembutan dan bersikap tawadhu yang dijelaskan oleh Syaikh Muhammad Al Amin Asy Syinqithi.

Kemudian diayat yang kedua maknanya selaras dengan yang pertama artinya mencakup umum tidak semata-mata hanya mewajibkan berlemah lembut dalam bertutur kata saja namun dalam berperilaku juga.

Termasuk di dalam medan dakwah yang nota benenya mengajak manusia kepada kalimat tauhid maka disinilah sangat diperlukan cara jitu dalam menaklukannya yaitu dengan landasan kelemah lembutan dalam menyerunya.

Dengan ditunjuknya akhlak mulia maka mereka akan semakin tertarik dan ingin menyelami islam lebih dalam lagi.

Maka sudah menjadi tuntutan untuk ummatnya nabi yang mulia Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam untuk meniru didalam segala gerak-gerik, karena tepat pada diri Rasulullah terdapat akhlak yang sangat agung dan memiliki sifat penyayang.

Allah Ta'ala berfirman “Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, yang berat memikirkan penderitaanmu, sangat menginginkan kamu (beriman dan selamat), amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min” (QS. At-Taubah : 128)

Selain dari pada itu Nabi kita yang mulia Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam menganjurkan dan memerintahkan kepada umatnya agar berperilaku lemah lembut dan penyayang.

Dalam sabdanya yang mulia. Hadits yang diriwayatkan oleh istrinya tercinta Aisyah radiyallahu anha,

“Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah itu Mahalembut dan mencintai kelembutan di dalam semua urusan”

Kemudian dalam hadits yang lain juga yang diriwayatkan Jabir bin Abdullah bahwa Nabi bersabda, “Barangsiapa yang tidak memiliki sifat lembut, maka tidak akan mendapatkan kebaikan”.

Selain itu juga bagi mereka yang berusaha memaksakan dirinya untuk bisa berakhlak mulia maka akan diberatkan timbangannya karna yang paling berat timbangannya pada hari kiamat kelak adalah husnul khuluq yaitu akhlak yang mulia.

Beliau bersabda ; “Tidak ada sesuatu apapun yang paling berat di dalam timbangan seorang mukmin pada hari kiamat nanti daripada akhlak yang mulia."

Perlu diperhatikan juga bahwa Allah Ta'ala sangat benci kepada mereka yang dari mulut-mulutnya keluar perkataan- perkataan dan perbuatan buruk.

Masih dalam sabda beliau. "Sesungguhnya Allah sungguh membenci orang yang berkata kotor lagi jahat.”

InsyaAllah, Allah senantiasa mencurahkan rahmatNya untuk setiap hambaNya dan semoga Allah jadikan kita sebagi insan yang memilki sifat mulia yaitu berlemah lembut dalam perkataan maupun perbuatan.

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Renungan Hari Pahlawan 10 Nov 23 oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, cps antonpermana-jkt

Aku Malu Negeriku Penuh Pelaku ...

JUMAT HARI INI 10 NOVEMBER 2023 KITA MEMPERINGATI DAN MENGENANG PERJUANGAN PARA PAHLAWAN BANGSA 78 TAHUN LALU YANG MELAWAN PENJAJAH UNTUK MEMERDEKAKAN NEGERA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA - NKRI. TAPI HARI INI SEJAK 2014 NKRI TERKOYAK KOYAK OLEH PARA PELAKU "PAHLAWAN KESIANGAN" YANG SESUNGGUHNYA MEREKA BENALU.

AKU MALU. Dengan negaraku. Karena sudah tak punya rasa malu. Tidak malu korupsi. Tidak malu cawecawe.

Tidak malu nonton video porno. Tidak malu selingkuh. Tidak malu main prostitusi. Tidak malu berdusta.

Tidak malu manipulasi. Tidak malu berkolusi. Tidak malu jual harga diri. Tidak malu jingkrak jingkak.

Tidak malu menipu rakyat. Tidak malu khianat. Tidak malu curang. Tidak malu jadi rampok.

Tidak malu pakai narkoba. Tidak malu politik disnati. Tidak malu pada rakyat. Tidak malu pada diri sendiri.

Bahkan tidak malu lagi pada Tuhan ! Otak pemimpinnya dungu. Hatinya membatu. Mulut manis bergincu madu. 

Madu racun penuh tipu-tipu. Tapi masih belagu. Tampilan ala negarawan, padahal 'Pahlawan Kesiangan' aslinya bermental babu, atas Nasib bangsanya tak mau tahu.

Oh sungguh AKU MALU. Karena negaraku tak ada lagi rasa malu. Negara serasa milik satu keluarga.

Bapak, anak, menantu, paman dan kroni kroninya sama saja. Ambisi haus kekuasaan. Merubah negara seperti kerajaan.

Membajak konstitusi dengan kekuasaan, lalu di tutup dengan pencitraan. Sungguh AKU MALU.

Melihat negaraku tak ada lagi hijab kehormatan. Pemimpinya kencing berdiri. Anak buahnya kencing berlari.

Rakyatnya “mati berdiri”. Si hakim jual vonis ketok palu. Si jaksa jual pasal /pasal pidana. Si insinyur sulap angka konstruksi.

Si birokrat tukang kolusi. Si ahli akuntansi tukang korupsi. Si ahli hukum jadi mafia. Si politisi jadi bandit berdasi.

Kemana lagi kita akan pergi ? Si aparat jadi keparat. Si penjahat jadi malaikat. Dua duanya jadi laknat.

Semua berpesta pora memamerkan harta dan kuasa. Tak peduli hukum dan norma. Kalah atas nama cinta dunia

Oh AKU SUNGGUH MALU. Ketika aturan jadi alat jualan. Kewenangan diperjual belikan. Merampok harta negara jadi kebiasaan.

KKN - KORUPSI KOLUSI NEPOTISME justru jadi kebanggaan. Yang penting dapat cuan dan jabatan.

Tak perduli itu halal dan haram. Tak perduli rakyat semakin sengsara berselimut penderitaan.

Sungguh AKU MALU. Para pejabat negeri ini tak ada lagi punya harga diri. Hampir semua bisa di beli.

Para intelektual murah menjual diri. Para tokoh agama menggadaikan diri. Para pejabat negara berselingkuh dengan politisi.

Seperti “PSK” dan mucikari. Oh kemana pahlawan negeriku ? Kemana patriot bangsaku ?

Lihatlah mereka ? Negeri tanpa rasa malu. Semua telah jadi benalu. Oh AKU SUNGGUH MALU !!!

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Jumat 26 Rabiulakhir 1445 H, 10 Nopember 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuh

Usia Penghuni Surga Muda dan Sebaya

Jumah Mubarakh. EPCDH kemarin menurunkan tulisan tentang siapa yang masuk surga dan neraka. Hari ini EPCDH melanjutkan tentang usia penghuni surga.

Kenikmatan di surga tidak hanya  disediakan untuk kaum laki-laki. Sebenarnya juga untuk kaum perempuan.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman : "Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai- sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat tempat yang bagus di surga 'Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar". (QS. At-Taubah : 72)

Mungkin diantara kita sering mendengar bahwa kelak kaum laki-laki mukmin akan mendapat balasan di surga, para bidadari yang cantik jelita, yang keindahan dan kecantikannya akal manusia takkan sanggup mengungkapkannya, tak pernah terlihat oleh mata, tak pernah juga terdengar oleh telinga, bahkan tak terbersit dalam hati sekalipun.

Lalu balasan kenikmatan apa untuk kaum perempuan yang sepadan dengan bidadari untuk kaum laki-laki. Apakah bidadari ?

Tentu saja pertanyaan muncul karena orientasi pikiran kita adalah kenikmatan yang pernah ada di dunia fana ini. Padahal semua isi, suasana, kenikmatan, kondisi alam surgawi mutlak belum pernah di lihat oleh mata manusia, belum pernah didengar oleh telinga manusia, dan seterusnya

Dalam sebuah hadits qudsi, Allah Azza wa Jalla berfirman : "Aku sediakan untuk hamba-hambaKu yang shalih kenikmatan (tinggi di surga) yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan terlintas dalam hati manusia”. (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Semua gambaran dalam kitab suci Al Qur'an tentang nikmat surga dengan jelas menunjukkan bahwa di alam akhirat, kehidupan orang- orang tulus akan menjadi sempurna. Artinya kenikmatan berpasangan di surga, disamping tidak untuk mengembangkan keturunan, juga belum pernah dilihat, dirasa dan didengar oleh pancaindera manusia di dunia.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala : "Barangsiapa yang mengerjakan amal- amal saleh, baik laki laki maupun perempuan sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga," (QS. An-Nisaa :124)

"Dan Barangsiapa mengerjakan amal yang saleh baik laki laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezki di dalamnya tanpa hisab," (QS. Ghofir : 40)

Dan penghuni surga berusia sebaya. Tidak ada yang tua. Ini mengisyaratkan perempuan penghuni surgapun akan mendapatkan kenikmatan yang sepadan dengan bidadari untuk laki- laki penghuni surga.

Sebagaimana Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda : "(Setiap orang) akan dibangkitkan dalam  usia 30 tahun." (HR. al-Tabrani )

"Siapa pun ahli surga meninggal, muda atau tua, akan berusia tiga puluh tiga di surga dan tidak akan pernah tumbuh lebih tua, demikian juga ahli neraka." (HR. Tirmidzi )

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Kamis 25 Rabiulakhir 1445 H 9 November 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuh

Ada yang Masuk Surga, Ada yang Masuk Neraka

Dalam kitab akidah, di antaranya Syarhus Sunnah, Imam Al-Muzani rahimahullah berkata,

“Dan Allah Yang Paling Cepat Perhitungan Hisabnya. Sebagaimana Allah memulai menciptakan mereka, ada yang sengsara atau bahagia, pada hari itu mereka dikembalikan. Sebagian masuk surga, sebagian masuk neraka. Dan penduduk surga pada hari itu bersenang- senang di surga, dengan berbagai kelezatan mereka menikmatinya, dan dengan kemuliaan yang tertinggi mereka dimuliakan.”

Ada yang masuk surga, ada yang masuk neraka. Allah Ta’ala berfirman : “Segolongan masuk surga, dan segolongan masuk Jahannam.” (QS. Asy-Syura: 7)

Di akhirat nanti manusia dikembalikan, ada yang bahagia dan ada yang sengsara. Dalam ayat disebutkan,

“Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali kepadaNya).” (QS. Al-A’raf: 29)

Allah Ta’ala juga berfirman : "Di kala datang hari itu, tidak ada seorangun yang berbicara, melainkan dengan izinNya; maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia. Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih), mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus- putusnya.” (QS. Hud: 105-108)

Penduduk surga mendapatkan kenikmatan dan kemuliaan, Allah Ta’ala berfirman : “Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” (QS. As-Sajadah: 17)

“Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman); mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti- henti sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang orang yang bertakwa, sedang tempat kesudahan bagi orang- orang kafir ialah neraka.” (QS. Ar-Ra’du: 35)

Dalam ayat lainnya disebutkan : "Banyak muka pada hari itu berseri-seri, merasa senang karena usahanya,

dalam surga yang tinggi, tidak kamu dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna. Di dalamnya ada mata air yang mengalir.

Di dalamnya ada takhta takhta yang ditinggikan, dan gelas-gelas yang terletak (di dekatnya) dan bantal-bantal sandaran yang tersusun, dan permadani- permadani yang terhampar". (QS. Al-Ghasyiyah: 8-16)

Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya penduduk surga, mereka makan dan minum di dalam surga, namun mereka tidak meludah, tidak kencing, tidak buang air besar, dan tidak mengeluarkan dahak.”

Para sahabat bertanya: "Lalu bagaimana nasib makanan di perut mereka ?" Jawab Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Menjadi sendawa, dan keringat yang berbau misik. Mereka diilhami selalu bertasbih dan bertahmid, sebagaimana kalian selalu bernafas.” (HR. Muslim, 2835)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, ia berkata, “Siapa saja yang masuk surga, maka ia mendapatkan nikmat dan tidak sengsara, bajunya tidak usang, dan tetap terus muda.” (HR. Muslim, 2836). fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI  Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Rabu 24 Rabiulakhir 1445 H, 8 November 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatu

Berlari Cepat atau Berjalan Pelan

Saudaraku seiman... Kapan kita harus berlari, Kapan kita harus berjalan... Beginilah Al-Qur’an bertutur, membuat sebuah panduan yang berharga, bahwa apa yang kita tuju menentukan cara kita untuk sampai kepadanya...... Jangan terbalik dalam memperlakukannya. 

Urusan berdzikir  urusan sholat, perintahnya adalah berlarilah ! “Wahai orang yang beriman, apabila kalian diseru untuk menunaikan sholat Jum’at, maka berlarilah kalian untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.” (QS. Al-Jum’ah : 9)

Urusan melakukan kebaikan, perintahnya adalah berlombalah ! “Maka berlomba- lombalah dalam berbuat kebaikan.” (QS. Al-Baqarah : 148)

Urusan meraih ampunan, perintahnya adalah bersegeralah ! “Dan BERSEGERALAH kamu menuju ampunan dari Tuhanmu dan menuju surga…” (QS. Ali Imron : 133)

Urusan menuju keridhaan Allah, perintahnya adalah bersegeralah dengan cepat ! “Maka BERSEGERALAH kembali ta’at kepada Allah.” (QS.Adz-Dzaariyat:50)

Tapi urusan menjemput rizeki (duniawi), perintahnya hanya berjalanlah. “Dialah yang menjadikan bumi mudah bagimu, maka BERJALANLAH di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rizekiNya.” (QS. Al-Mulk : 15)

Semestinya kita memahami, kapan kita perlu BERSEGERA kapan harus BERLARI, atau menambah kecepatan lari kita, atau bahkan cukup berjalan pelan saja.

Selama ini kita merasa lelah, karena salah melangkah, berlari mengejar dunia yang seharusnya cukup dengan berjalan. InsyaAllah kita bisa ambil hikmahnya dalam menjalani kehidupan ini.... fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, Selasa 23 Rabiulakhir 1445 H, 7 November 2023

Assalaamu'alaikum Warahmatallahi Wabarakaatuh

Sabar Sabar Sabar

Karena sabar kita bisa mencapai kebahagiaan... Karena sabar kita meraih kesuksesan... Karena sabar kita mendapat hidayah... Karena sabar kita disayangi... dicintai oleh Allah dan RasulNYA... "Maka bersabarlah dengan sabar yang baik." (QS. Al-Ma'arij : 5 )

Sabar itu berat tanpa iman... Sabar itu rumit tanpa ilmu... Sabar itu resah tanpa tafakur... Kita tidak akan tahu makna kehidupan tanpa sabar, Sabar tidak ada tanpa iman dan iman tidak ada tanpa ilmu... SABAR itu berkah...

SABAR itu indah... SABAR itu mulia... SABAR itu sejuk... SABAR itu terpuji... SABAR itu pemaaf... SABAR itu arif dan bijaksana.... "Jadikanlah sabar dan sholat, sebagai penolong, dan sesungguhnya hal itu amat berat kecuali bagi orang yang khusyu." (QS. Al-Baqarah : 45)

Tanpa iman dan taqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak akan ada hamba yang sabar akan ujianNYA. Karna ujianNYA lah derajat kita bertambah. Karna ujianNYA pula lah kita dapat mengenal makna hidup yang sesungguhnya.

"Apa yang di sisimu akan lenyap dan apa yang ada disisi Allah adalah kekal dan sesungguhnya kami akan memberi balasan kepada orang orag yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan" (QS. an-Nahl : 96)

"Mereka itu diberi pahala dua kali lipat disebabkan kesabaran mereka....." (QS. al-Qashash : 54 ) "Sesungguhnya hanya orang orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS. az-Zumar : 10)

Semoga kita bisa lebih sabar lagi mensikapi kehidupan ini. Semoga menjadi lebih baik dan bermanfaat. Robbana Taqobbal Minna, Yaa Allah terimalah dari kami (amalan kami), Aamiin. fimdalimunthe55@gmail.com 

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Senin 22 Rabiulakhir 1445 H, 6 November 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi wabarakatuh

Agar ALLAH Menolong Kita

Bila kita ingin ditolong oleh Allah, maka tolong dan belalah agamaNya. Allah Ta’ala berfirman: “Wahai orang orang yang beriman jika kalian menolong (agama) Allah, niscaya Allah akan menolong kalian dan mengokohkan kaki kaki kalian (di atas agamaNya)..” (QS. Muhammad: 7)

Membela agama Allah dengan cara terus bersabar dalam menuntut ilmu, mengamalkan dan menyebarkannya. Dan terus istiqomah di atas ketakwaan walaupun ujian terus mendera.

Dengan sabar dan taqwa semua makar orang orang yang bermakar menjadi sirna. Allah berfirman:

"Jika kamu tetap bersabar dan bertaqwa, nizcaya tidak akan membahayakan kalian makar mereka sedikitpun. Sesungguhnya Allah meliputi perbuatan mereka.." (QS. Ali Imron: 120)

Jangan khawatir Allah tidak akan merealisasikan janjiNya. Tapi khawatirlah keimanan kita menjadi lemah dan keyakinan kita kepada Allah terkikis oleh fitnah.

“Jika kau ingin tahu derajatmu di sisi Allah maka lihatlah di mana Dia mendudukkanmu. Jika Dia menyibukkanmu dengan Al Qur’an berarti Dia ingin berbicara denganmu..

Jika Dia menyibukkanmu dengan ketaatan berarti Dia ingin mendekatkanmu.. Jika Dia menyibukkanmu dengan dunia berarti Dia menjauhkanmu..

Jika Dia menyibukkanmu dengan manusia berarti Dia menghinakanmu.. Jika Dia menyibukkanmu berdo’a berarti Dia hendak memberimu..

Lihatlah keadaanmu dengan (melihat) di mana kamu disibukkan.. Maka kedudukanmu sesuai dengan di mana Dia mendudukkanmu..

Ya Allah, tolonglah kami untuk mengingatMu, bersyukur kepadaMu dan beribadah dengan baik kepadaMu..”

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Ahad 21 Rabiulakhir 1445 H, 5 November 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi wabaraktuh

Dzikir Obat Penyakit Hati

Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah mengabarkan bahwa hati ini tak akan bisa tenang, kecuali jika ia senantiasa berdzikir dan mengingat Allah : “Ingatlah, hanya yg dengan mengingat Allah hati menjadi itu tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)

Allah Ta’ala juga memerintahkan kita untuk memperbanyak dzikir. Allah Ta’ala berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman ! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (namaNya) sebanyak banyaknya.” (QS. Al-Ahzab: 41)

Tidaklah Allah memerintahkan sebuah amalan wajib, kecuali pasti akan memberikan batas dan takarannya, dan Allah Ta’ala akan memaklumi hambaNya apabila ia memiliki uzur saat tidak melaksanakan kewajiban tersebut. 

Berbeda halnya dengan kewajiban berdzikir, Allah Ta’ala tidak membatasi jumlahnya dan tidak pula memberikan uzur kepada orang yang meninggalkannya, kecuali jika karena sebab hilangnya akal. 

Allah Ta’ala berfirman, “Ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk, dan ketika berbaring.” (QS. An-Nisa: 103)

Baik itu di siang hari, malam hari, saat dalam kondisi lapang maupun saat sedang mengalami kesulitan, saat sedang sehat maupun saat sedang sakit, maka kita diperintahkan untuk senantiasa berdzikir dan mengingat Allah Ta’ala. fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Sabtu 20 Rabiulakhir 1445 H, 4 November 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuh

Dahsyatnya berSyukur

BerSyukur adalah ibadah yang penting dalam hidup seorang muslim. Bagaimana tidak ? Ia disetarakan dengan iman oleh Allah dalam firmanNya : "Allah tidak akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman. Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha mengetahui.” (QS. An-Nisaa : 147)

Dalam ayat yang mulia ini Allah menberitakan tidak ada keinginan yang menyiksa hamba bila mereka bersyukur dan beriman.

Bahkan Allah pun menjadikan orang yang bersyukur sebagai orang yang mendapatkan kekhususan anugerah yang tidak diberikan kepada selain mereka. 

Lihatlah firman Allah : "Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang Kaya itu) berkata: Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah Allah kepada mereka?"  

(Allah berfirman) : "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepadaNya)." (QS. Al-An’am : 53)

Lihat juga Allah telah membagi manusia kedalam dua kategori yaitu orang yang bersyukur dan orang yang kufur dalam firmanNya :

"Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir." (QS. Al-Insan : 3)

Lalu menjadikan kekufuran dan orang kafir sangat dibenci dan mencintai syukur dan orang yang bersyukur.

Untuk memotivasi manusia agar bersyukur Allah berikan tambahan nikmatNya tanpa terhingga bila hamba itu bersyukur, seperti dijelaskan dalam firmanNya:

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), Maka Sesungguhnya azabKu sangat pedih”. (QS. Ibrahim : 7)

Bahkan Allah jadikan syukur sebagai tujuan dari penciptaan manusia dan dikeluarkannya mereka dari perut ibunya, sebagaimana disampaikan dalm firman Allah : "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur." (QS. An-Nahl : 78)

Demikian dahsyatnya kedudukan syukur, hingga Allah tetapkan hanya orang yang bersyukurlah, yang benar-benar beribadah kepadaNya. Ini jelas nampak pada firmanNya: "Hai orang orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepadaNya kamu menyembah.” (QS. Al-Baqaarah 172)

Tidak cukup dengan ini semua, Allah bahkan memuji rasul pertama yang diutus kepada manusia dengan sifat syukur, lihatlah firman Allah :

"(yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama sama Nuh. Sesungguhnya Dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.” (QS. Al-Isra : 3)

Sebagaimana juga memuji nabi Ibrahim dengan sebab syukur nikmat beliau. Hal ini diabadikan Allah sampai hari kiamat nanti dalam firmanNya:

"Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah Dia Termasuk orang- orang yang mempersekutukan (Tuhan), (lagi) yang mensyukuri nikmat- nikmat Allah. Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus.” (QS.An-nahl: 120-121)

Juga memerintahkan nabi Musa untuk menerima kenabian dan kerasulannya dengan rasa syukur, sepeti dosampaikan dalam firmanNya :

Allah berfirman: "Hai Musa, Sesungguhnya aku memilih (melebihkan) kamu dan manusia yang lain (di masamu) untuk membawa risalahKu dan untuk berbicara langsung denganKu, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu Termasuk orang- orang yang bersyukur.” (QS. Al-A’rof :144)

Ditambah Allah jadikan syukur sebagai awal wasiat kepada manusia saat berakal, seperti dalam firmanNya : "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman : 14)

Sebagaimana Allah jelaskan bahwa keridhaanNya ada pada rasa syukur manusia kepadaNya, dalam firmanNya :

"Jika kamu kafir Maka Sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hambaNya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu.” (QS. Az-Zumar : 7)

Demikian dahsyatnya rasa syukur dan ketinggiannya disisi Allah. Sudahkah kita ingin dan berusaha memilikinya ?

InsyaAllah dengan melihat ketinggian derajat syukur ini menjadikan kita bersemangat menjadi hamba-hamba Allah yang pandai bersyukur. fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Catatan Akhir Pekan. Jumat 03 Nov 2023. 100 Hari Lagi Pilpres 2024

Waspadai Kecurangan Demi Gibran 

oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, mengutip dari beberapa narsum.

SERATUS HARI LAGI tepatnya tanggal 14 dan 15 Februari 2024 hari pencoblosan dan perhitungan suara Pilpres. Waspadai ada  kecurangan demi kemenangan paslon Prabowo Subianto (PS) - Gibran Rakabuming Raka (GRR).

Kecurangan ini pasti terjadi, karena GRR jadi wapres harga mati yang dikehendaki Jokowi. DIAWALI DRAMA di Mahkamah Keluarga (MK) setelah GRR berhasil dipaksakan menjadi cawapres untuk PS, akal akalan yang dilakukan Jokowi apakah berhenti ? No way ! 

Para begundal Jokowi dipastikan akan merencanakan pencurangan pilpres 2024. Bagi mereka memasangkan GRR dengan PS bukan basa-basi. Mereka tidak main- main. Mereka menginginkan —dan akan memaksakan dengan segala cara— agar anak sulung Jokowi itu menduduki kursi wapres RI 2024-2029.

Tentang mengapa mereka memaksakan GRR menjadi wapres ? Jawabannya : karena Jokowi ketakutan. Dia takut keluarganya akan dikejar oleh proses penegakan hukum jika dia keluar dari Istana tanpa meninggalkan tangan kuat di jajaran tinggi kekuasaan. Nah, GRR-lah yang diskenariokan akan menjadi tangan kuat itu. Bagi Jokowi, tidak ada jalan lain untuk terus mengendalikan kekuasaan agar melindungi keluarganya. Dan agar keinginan Jokowi yang sekaligus juga keinginan para taipan jahat, bisa berlanjut.

PS-GRR dengan dukungan KIM dan glontoran duit besar, kekuasaan besar, pastilah dijalankan dengan rencana besar. Rencana besar itu akan berpuncak pada pencurangan Pilpres 2024 secara besar-besaran pula.

Perlukan GRR dikawal menuju kursi wapres dengan pencurangan pilpres ? Jawabnya dengan pertanyaan balik. Apakah kecurangan yang diatur Ketua MK Anwar Usman —adik ipar Jokowi— meloloskan GRR menjadi cawapres, cukup untuk memastikan Gibran duduk sebagai wapres ? Tidak cukup.

Jokowi belum bisa tidur nyenyak. Belum merasa aman kalau anak sulungnya itu hanya bisa ikut pilpres tapi tidak pasti menang. Jadi, perlu satu lagi pencurangan. Agar GRR duduk di Istana Wapres. Puncak pencurangan itu wajib terlaksana. Yaitu, pencurangan dalam penghitungan suara pilpres pada tanggal 15 Februari nanti. Skenario ini sudah dimulai sejak lama. 

Tahap awalnya adalah mengatur lembaga- lembaga survei agar menempatkan PS terus-menerus di posisi tertinggi. Ganjar Pranowo Mahfud MD di posisi kedua, Anies Gus Imin selalu di urutan ketiga. PS selalu tertinggi, di atas 35%. 

Publik hampir setiap dua pekan dicuci otak (brain wash) dengan hasil survei tertinggi itu. Tujuannya agar nanti tidak kaget bila PS-GRR dinyatakan menang oleh KPU. Di hari pencoblosan 14 Februari, perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) pastilah sudah disiapkan dengan rapi.

Perangkat keras itu antara lain ratusan orang Pro Jokowi (Projo) yang dipasang di posisi pelaksana tugas (Plt) gubernur dan bupati-walikota. Polisi juga dipastikan Projo. Jajaran TNI mungkin termasuk yang tak bisa dikooptasi. Kemudian, perangkat keras lainnya yang sudah dijamin Projo adalah KPU. Lembaga ini sangat krusial. Merekalah pelaksana pilpres dan yang menghitung suara.

Kalau terjadi sengketa, Jokowi duduk tenang. Proses sengketa akan ditangani MK. Di sana ada adik ipar sebagai ketua. Semuanya ada dalam genggaman Jokowi. Bagaimana dengan perangkat lunak ? Juga sudah dijamin. Antara lain duit besar, boneka buzzerRp, media massa besar, akun ternakan di media sosial, lembaga-lembaga survei tadi, dan sebagainya.

Semua akan dikolaborasikan untuk menyukseskan pencurangan besar- besaran pilpres 2024. Demi memastikan kemenangan PS-GRR. Bisakah pencurangan itu terjadi ? Ini adalah prediksi berdasarkan fakta-fakta yang kasat mata. fimdalimunthe55@gmail.com 

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Jumat 19 Rabiulakhir 1445 H 3 November 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi wabarakatuh

Allah Pasti Kabulkan Doa Kita

Jumah Mubarakh. Saat kedua tangan diangkat mengadah ke atas untuk memohon, percayalah tidak akan kembali dalam keadaan kosong. “Dikabulkan atau digantikan dengan yang lebih baik” Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal : Allah akan segera mengabulkan do’anya, Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak. Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal. 

Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.” (HR. Ahmad 3/18, dari Abu Sa’id) Ingatlah bahwa Allah Ta’ala memang Maha Mengijabahi setiap do’a. Allah Ta’ala berfirman, “Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS. Al Mu’min: 60)

Boleh jadi Allah mengabulkan do’a tersebut sebagaimana yang diminta. Boleh jadi Allah ganti dengan yang lebih baik. Boleh jadi pula Allah ganti dengan yang lain karena yang kita minta barangkali tidak baik untuk kita. “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu.” (QS. Al Baqarah: 216)

Jika setiap orang memahami hal ini, maka tentu ia akan terus banyak berdo’a dan banyak memohon pada Allah. Karena setiap do’a yang dipanjatkan pasti bermanfaat. Segala sesuatu yang Allah karuniakan, itulah yang terbaik. fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ 

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Kamis 18 Rabi'ulAkhir 1445 H, 2 Nov 2023

Assallammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuh

Pasti Kita akan Diuji 

Telah menjadi kepastian Allah Subhanahu Wa Ta’ala bahwasanya seorang mukmin pasti mendapatkan ujian di dalam hidupnya. Dengan ujian yang diberikan Allah, maka akan dapat dibedakan antara orang yang benar dan orang yang dusta keimanannya (antara yang diucapkan dan perbuatan yang dilakukannya). 

Allah ta’ala berfirman, "Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka. Maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang- orang yang dusta.” (QS. Al Ankaabut: 3)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga menyatakan jika Allah Subhanahu Wa Ta’ala mencintai hambanya, maka Allah memberikan ujian kepadanya. Ujian terberat adalah ujian yang dialami para nabi, kemudian orang semisal mereka dan seterusnya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah ditanya, Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang mengalami ujian terberat ? Maka beliau menjawab, “(Yang terberat mengalami ujian) adalah para nabi kemudian orang semisal mereka." (HR. Tirmidzi 2900, Ad Darimi 2783. Hadits ini dishahihkan Syaikh Al Albani di Shahihut Targhib wat Tarhib 3402)

Semakin dekat kualitas iman seseorang dengan kualitas iman para nabi, maka semakin banyak pula ujian yang dia dapatkan. Sehingga orang yang berbahagia adalah orang yang bisa bersabar dalam menghadapi ujian Allah Subhanahu Wa Ta’ala. 

Jika seseorang tidak bisa bersabar ketika menghadapi ujian Allah, maka dia mengalami kerugian di dunia dan kerugian di akhirat. Dan tingkatan orang dalam menghadapi ujian ada 4, yaitu :

1. Tidak bisa bersabar sehingga hatinya protes (marah), lisannya mengumpat, melampiaskan dengan anggota badannya atas kejengkelannya terhadap musibah. Inilah orang yang rugi.

2. Bersabar terhadap ujian, bisa menahan diri dari mengeluh walau masih merasakan pahitnya ujian.

3. Ridha, hatinya berlapang dada karena dia tahu ujian ini datang dari Allah Yang Maha Baik dan menghendaki kabaikan bagi hambaNya.

4. Syukur, bukan mensyukuri jenis musibah dan ujiannya, tapi yang dilihat adalah hakikat pahala yang Allah sediakan, balasan yang kelak saat ahlul musibah menerima balasan, orang-orang yang sejahtera, berangan-angan seandainya kulitnya disayat-sayat karena besarnya pahala yang diterima ahlul musibah yang bersabar. InsyaAllah kita semua termasuk minash shobirin. Aamiin yaa rabb. fimdalimunthe55@gmail.com 

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Rabu 17 Rabi'ulAkhir 1445 H, 1 Nov 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi wabaraktuh

Amal Perbuatan Baik Masuk Neraka, berMaksiat Masuk Surga. Kenapa ?

Janganlah anda memperhatikan amalan orang yang sezaman denganmu, yaitu orang berada di bawahmu dalam hal berbuat kebaikan. Perhatikan dan jadikanlah para nabi dan orang shalih terdahulu sebagai panutan anda. 

Allah Ta’ala berfirman, “Mereka Itulah orang orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, Maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah: “Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al-Quran). Al-Quran itu tidak lain hanyalah peringatan untuk seluruh umat.” (QS. Al An’am: 90)

Bacalah biografi para ulama, ahli ibadah, dan zuhhad (orang yang zuhud), karena hal itu lebih mampu untuk menambah keimanan di dalam hati. Penyakit yang sering melanda hamba adalah ridha (puas) dengan dirinya. Setiap orang yang memandang dirinya sendiri dengan pandangan ridha, maka hal itu akan membinasakannya. Setiap orang yang ujub akan amal yang telah dikerjakannya, maka keikhlasan sangat sedikit menyertai amalannya, atau bahkan tidak ada sama sekali keikhlasan dalam amalnya, dan bisa jadi amal shalih yang telah dikerjakan tidak bernilai.

Sa’id bin Jubair mengatakan, “Seorang bisa masuk surga berkat dosanya  dan seorang bisa masuk neraka berkat kebaikannya. Maka ada yang bertanya, “Bagaimana hal itu bisa terjadi?” Sa’id menjawab, “Pria tadi mengerjakan kemaksiatan namun dirinya senantiasa takut akan siksa Allah atas dosa yang telah dikerjakannya, sehingga tatkala bertemu Allah, Dia mengampuninya dikarenakan rasa takutnya kepada Allah. Pria yang lain mengerjakan suatu kebaikan, namun dia senantiasa ujub (bangga) dengan amalnya tersebut, sehingga tatkala bertemu Allah, dia pun dimasukkan ke dalam neraka Allah.”

Anggaplah remeh setiap amal shalih yang telah anda perbuat. Apabila anda telah mengerjakannya, tanamkanlah rasa takut, khawatir jika amal tersebut tidak diterima. Diantara do’a yang dipanjatkan para salaf adalah : “Ya Allah kami memohon kepadaMu amal yang shalih dan senantiasa terpelihara.”

Diantara bentuk keterpeliharaan amal shalih adalah amal tersebut tidak disertai dengan rasa ujub dan bangga dengan amal tersebut, namun justru amal shalih terpelihara dengan adanya rasa takut dalam diri seorang bahwa amal yang telah dikerjakannya tidak serta merta diterima olehNya. Allah Ta’ala berfirman,

“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. dan Sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskanNya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu.” (QS. An Nahl: 92)

Ibnu Katsir mengatakan, “Mereka menunaikan sedekah, namun hati mereka takut dan khawatir, bahwa amalan mereka tidak diterima disisiNya. Mereka takut karena (sadar) mereka tidak menunaikan syarat-syaratnya secara sempurna.

fimdalimunthe55@gmail.com 

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

Artikel lain : sudah-bersyukurkah kita

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Selasa 16 Rabiulakhir 1445 H, 31 Okt 2023

Assallammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuh 

Bersedekahlah meski Sedikit

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda : "Jagalah diri kalian dari neraka, meskipun  bersedekah dengan separuh biji kurma. Barangsiapa yang tak mendapatkannya, maka ucapkanlah perkataan yang baik.” (HR. Al-Bukhari 1413, 3595, Muslim 1016). Di dalam hadits yang mulia ini :

1. Ada perintah untuk menjaga diri kita dari api neraka, yakni dari siksaannya yang sangat pedih di dalamnya. 

Hal itu bisa kita lakukan, dengan melakukan apa yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya, dan menjauhi apa saja yang dilarang oleh keduanya. 

2. Anjuran untuk bersedekah. Dan untuk bisa bersedekah itu, tidak harus dengan sesuatu yang banyak atau yang besar. 

Bahkan dengan sesuatu yang sedikit atau sesuatu yang dianggap remeh pun kita bisa bersedekah. 

3. Bahwa sedekah yang kita lakukan itu, akan bisa menyelamatkan diri kita dari api neraka. Karena itu, hendaknya kita bersemangat untuk selalu bersedekah, sesuai dengan kemampuan kita, sedikit atau pun banyak. 

4. Bahwa sedekah itu bentuknya bermacam macam. Jika tidak mampu bersedekah dengan harta, kita boleh bersedekah dengan yang lainnya yang bermanfaat, seperti :

- dengan bertutur kata yang baik terhadap orang lain. dengan memberi nasehat kepadanya, atau menyampaikan atau mengajarkan ilmu kepadanya... 

- membantu atau menolongnya dengan tenaga kita, dengan menghibur kesedihannya, dan mendoakan kebaikan untuknya, dan sebagainya..... 

5. Sedekah itu, jika bisa kita lakukan, hendaknya kita berikan kepada orang lain dengan sesuatu yang terbaik dan sesuatu yang kita senangi, bukan dengan sesuatu yang jelek, yang kita sendiri mungkin enggan menerimanya. 

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman : "Kalian sekali-kali tidak akan bisa mencapai kebajikan yang sempurna, hingga kalian menafkahkan sebagian harta yang kalian cintai.” (QS. Ali-‘Imran : 92)

6. Orang yang bersedekah itu, pahalanya akan dilipatgandakan sangat banyak sekali. Perhatikanlah firman Allah ‘Azza Wa Jalla berikut ini : “Perumpamaan sedekah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah *serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.* Allah melipatgandakan ganjaran/pahala bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas karuniaNya lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 261)

Demikianlah, semoga hal ini menjadi nasehat ringkas yang bermanfaat bagi kita semuanya. Dan semoga pula bisa mendorong semangat kita, untuk selalu bersedekah dalam bentuk apapun.... 

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Senin 30 Okt 2023, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170

Si Dul Anak Ingusan Mau Mimpin Negara, Mimpi Kale...



SOLO atau SURAKARTA kota di Jawa Tengah jumlah penduduk sebanyak 522.364 jiwa (sensus tahun 2020) yang tersebar di 5 kecamatan dengan kepadatan 11.861,00 / km2.

Kota ini telah berdiri sejak zaman kolonial Belanda. Awalnya, Solo dikenal dengan nama Sala, tetapi karena penyebutannya dianggap sulit, maka pemerintah Belanda pun menggantinya dengan nama Solo. 

Sementara, Surakarta adalah nama resmi dari Solo yang diberikan sebagai “hadiah wisuda” bagi Keraton Surakarta, pusat pemerintahan baru Kasultanan Mataram Islam di Desa Sala. 

Nama Surakarta sendiri saat ini digunakan formal dalam situs pemerintahan. Lima kecamatan di Solo, yaitu Kec Laweyan, Kec Serengan, Kec Pasar Kliwon, Ke Jebres, Kec Banjarsari.

Nah, si Dul anak ingusan yang bau kencur, baru 2 tahun jadi kepala 5 kecamatan, kok mau mimpin negara. Gak Bahaya Tah. (fimdalimunthe55@gmail.com)

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Senin 15 Rabiulakhir 1445 H, 30 Oktober 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuh 

Iman, Takwa dan Qana'ah, Tanda Allah Cinta

Sebagian kita menyangka bahwa harta adalah segalanya. Dengan harta pun semuanya makin mudah. Bersyukur memang jika kita berharta, apalagi jika kita dapat menyalurkan harta tersebut pada jalan kebaikan. 

Namun bagaimana jika kita luput dari dunia. Harta kita barangkali amblas, hilang, dirampas. Sebenarnya, itu pun patut kita syukuri jika Allah masih memberi kita iman.

Ingatlah keimanan itu begitu berharga karena iman hanya spesial untuk orang beriman. Iman hanya diberikan kepada hamba yang Allah pilih. Iman hanya terkhusus bagi siapa yang Allah cinta. Bedanya dengan harta, orang kafir pun bisa mendapatkan bagiannya.  

Lihat saja jajaran orang kaya di dunia, mulai dari Biil Gates dan Roman Abramovich. Orang beriman dan orang yang sangat kufur sekali pun sama- sama diberi harta. 

Sedangkan bagaimana dengan iman ? Iman hanya ada pada sisi orang beriman. Maka inilah yang patut kita sykuri. Meskipun dunia tidak kita dapat, kita harus tetap bersyukur masih ada sedikit harta yang Allah beri. Meskipun harta kita terbatas, masih ada iman yang begitu berharga yang masih kita rasakan nikmatnya.

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, "Sesungguhnya Allah memberi dunia pada orang yang Allah cinta maupun tidak. Sedangkan iman hanya diberikan kepada orang yang Allah cinta.”

Syukurilah yang sedikit karena masih ada iman, nikmat tiada tara yang Allah beri. Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,

"Barangsiapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.”

Iman begitu berharga. Jika para raja tahu nikmatnya iman di dada, pasti mereka akan mencabutnya. 

Para salaf mengatakan, "Seandainya para raja dan pangeran itu mengetahui kenikmatan yang ada di hati kami ini, tentu mereka akan menyiksa kami dengan pedang.” Teruslah bersyukur, maka akan diberi tambahan nikmat. Allah Ta’ala berfirman,

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya azabKu sangat pedih” (QS. Ibrahim : 7)

Sebenarnya kita sudah mendapatkan dunia seisinya saat kita diberi rasa aman, diberi kesehatan badan dan diberi nikmat makan oleh Allah. Dengan nikmat- nikmat yang terus kita dapat setiap harinya, maka meskipun kurang harta, masih tetap kita harus bersyukur karena dunia seisinya sebenarnya telah kita raih. 

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi  Wasallam bersabda, "Barangsiapa di antara kalian merasa aman di tempat tinggalnya, diberikan kesehatan badan, dan diberi makanan untuk hari itu, maka seolah- olah dia telah memiliki dunia seluruhnya.” Jadilah orang yang qonaah, selalu merasa cukup dengan nikmat yang Allah beri. 

Dari Abdullah bin Amr bin Al Ash, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, "Sungguh sangat beruntung orang yang telah masuk Islam, diberikan rizki yang cukup dan Allah menjadikannya merasa puas dengan apa yang diberikan kepadanya.”

Iman dan takwa itu begitu berharga. Oleh karenanya, selalu mintalah pada Allah iman dan takwa. Meski hidup pas- pasan, jangan sampai iman ini digadaikan hanya karena sesuap nasi atau indomie. Mohonlah pada Allah, jangan sampai iman ini hilang di saat malaikat maut mencabut nyawa kita. Iman dan takwa itulah tanda Allah cinta. Sedangkan harta belum tentu tanda Allah cinta pada hamba.

Yaa Allah, anugerahkanlah pada kami iman, takwa dan sifat qonaah. Aamiin Yaa Mujibas Saailin.

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Renungan Ahad Sore, 29 Oktober 2023, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170 @puriindahsidodadijo

Jejak Digital / Gatukmatuk

PRABOWO SUBIANTO merupakan lawan politiknya Joko Widodo (Jokowi) saat pilpres 2014 dan 2019. Sekarang cawapresnya Prabowo adalah Gibran anak sulungnya Jokowi. 

Mahfud pernah masuk jadi tim pemenangan presiden Prabowo, dan pernah diusulkan Jokowi jadi cawapresnya dan ditolak oleh PDIP yang memilih Ma'ruf Amin. Sekarang Mahfud jadi cawapresnya Ganjar yang diusulkan oleh PDIP dengan lawan politik Prabowo dan juga Jokowi.

Anies pernah satu kubu dengan Jokowi, dan pernah juga satu kubu dengan Prabowo, sekarang jadi lawan politik dari keduanya. 

Sandiaga Uno di pilpres 2019 menjadi cawapresnya Prabowo dan lawan politiknya adalah Jokowi yang didukung kubu PDIP. Sekarang Sandiaga Uno memihak kubu PDIP yang lawan politiknya adalah Prabowo Gibran. 

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Catatan Ahad Siang, 29 Oktober 2023, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170

Tak Ada Kawan dan Lawan, Apalagi Etika dan Moral

DALAM POLITIK tak ada Kawan dan Lawan abadi. Apalagi bicara etika dan moral ! POLITIK semata hanyalah kepentingan dan kekuasaan.

Segalanya hanya permainan, karena itu enjoy aja. Tak perlu memusuhi kawan dan kerabatmu yang berbeda pilihan capres cawapresnya .

Para elit politik itu bisa gonta-ganti pasangan politik, mereka yang tadinya musuh bisa jadi kawan atau sebaliknya.

Sementara kita sudah terlanjur memutus persahabatan bahkan persaudaraan demi junjungan politisi. Padahal mereka sehabis Pilpres sudah kongkow kongkow bareng di balik panggung.

Mereka mendapat kekuasaan, kita kehilangan persahabatan. Ingatlah, kalau hidup kita susah, yang menolong itu bukan para elit politik diatas sana, tapi saudara kita, kawan kita, tetangga kita.

Jadii... sebaiknya kita warga negara biasa.. ya biasa biasa saja... santai saja... tetap jalin persahabatan dan persaudaraan dengan tetangga... kawan... sahabat apalagi saudara kita.

Pilihan boleh beda, tapi jangan korbankan persahabatan dan persaudaraan kita. Tetap jaga persaudaraan dan persahabatan.

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Ahad 14 Rabiulakhir 1445 H, 29 Oktober 2023

Assallammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuh 

Sifat Manusia Mencintai Harta dan Pelit

Sepertinya bersedekah dengan harta yang kita cintai itu amat berat. Karena sifat manusia itu sangat mencintai harta, enggan mengeluarkannya.

Allah Ta’ala berfirman, “Dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.” (QS. Al-Fajr : 20) 

Ibnu Katsir menafsirkan “jammaa” dengan katsiroon (banyak). Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7:563. Artinya, manusia itu sangat berlebihan dalam mencintai hartanya.

Sehingga jika ada yang bisa mengeluarkan harta yang ia cintai untuk bersedekah, itu sangat luar biasa.

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, “Abu Thalhah radhiyallahu ‘anhu adalah orang Anshar yang memiliki banyak harta di kota Madinah berupa kebun kurma. Ada kebun kurma yang paling ia cintai yang bernama Bairaha’. Kebun tersebut berada di depan masjid. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah memasukinya dan minum dari air yang begitu enak di dalamnya.”

Anas berkata, “Ketika turun ayat, “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai.” (QS. Ali Imran: 92)

Lalu Abu Thalhah berdiri menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia menyatakan, “Wahai, Rasulullah, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai.” (QS. Ali Imran: 92)

Sungguh harta yang paling aku cintai adalah kebun Bairaha’. Sungguh aku wakafkan kebun tersebut karena mengharap pahala dari Allah dan mengharap simpanan di akhirat. 

Aturlah tanah ini sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberi petunjuk kepadamu. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Bakh ! Itulah harta yang benar-benar beruntung. Itulah harta yang benar-benar beruntung. Aku memang telah mendengar perkataanmu ini. Aku berpendapat, hendaknya engkau sedekahkan tanahmu ini untuk kerabat. Lalu Abu Thalhah membaginya untuk kerabatnya dan anak pamannya.” (HR. Bukhari 1461 dan Muslim 998). Bakh maknanya untuk menyatakan besarnya suatu perkara.

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Sabtu 13 Rabi'ulAkhir 1445 H, 28 Oktober 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuh 

Muhasabah 95 Tahun Pasca Soempah Pemoeda

1. Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia (Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia).

Artinya: Kami, anak-anak Indonesia bersumpah bahwa kami memiliki satu darah, yaitu darah Indonesia dan bahwa kami berkomitmen untuk melindungi dan memperjuangkan tanah air Indonesia.

2. Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia (Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu bangsa Indonesia).

Artinya: Kami, anak-anak Indonesia menyatakan bahwa kami adalah satu bangsa yaitu bangsa Indonesia dan bahwa kami bersatu untuk menggapai cita-cita bersama.

3. Kami poetra dan poetri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoeaan, bahasa Indonesia (Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia).

Artinya: Kami, anak-anak Indonesia berkomitmen untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan yang menyatukan kita semua. Begitulah IKRAR SOEMPAH PEMOEDA 95 Tahun lalu. Bagaimana kini ?

Saudaraku, Saat ini ketidakadilan dan kezaliman makin nyata terasa. Terjadi di mana-mana, hampir dalam semua perkara. Dari mulai ketidakadilan dan kezaliman di bidang ekonomi hingga ketidakadilan dan kezaliman di bidang hukum...

Di bidang ekonomi, misalnya, selama ini sebagian besar sumber daya alam milik rakyat dikuasai hanya oleh segelintir orang. Terutama aseng dan asing. Tentu karena dilegalkan oleh UU yang dibuat oleh rezim berkuasa. Sebaliknya, sebagian besar rakyat hanya menikmati sebagian kecilnya...

Orang-orang kaya diberi pengampunan pajak. Sebaliknya, orang-orang kecil terus dikejar-kejar tagihan pajak. Orang-orang kaya diistimewakan dengan pembebasan pajak atas mobil mewah. Sebaliknya, orang-orang kecil malah makin dibebani oleh ragam dan jenis pungutan pajak. Termasuk wacana pajak sembako. Padahal jelas, sembako adalah kebutuhan dasar rakyat. Saat ini saja, ketika daya beli masyarakat makin menurun, banyak yang kesulitan membeli sembako. Apalagi jika harga sembako naik sebagai konsekuensi pemberlakuan pajak sembako...

Saudaraku, Yang paling kasat mata adalah ketidakadilan atau kezaliman di bidang hukum. Di dalam sistem sekular yang menerapkan hukum- hukum buatan manusia, termasuk di negeri ini, keadilan hukum menjadi semacam barang mewah. Sulit dirasakan oleh rakyat kecil dan lemah. Keadilan hukum seolah hanya milik para pejabat dan mereka yang punya duit, tergantung siapa dan berapa.

Di negeri ini rakyat kecil yang mencuri benda nilainya kecil beberapa rupiah saja bisa dijerat hukuman berat. Sebaliknya, para pejabat yang punya kuasa atau mereka yang punya duit, meski mengkorupsi miliaran hingga triliunan uang rakyat, melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme, melanggengkan kekuasaan dengan politik dinasti bisa bebas melenggang dari jeratan hukuman...

Itulah pengadilan di dunia. Sebuah pengadilan semu, bahkan palsu. Pengadilan dunia sering menjadi alat untuk sekadar menghukum rakyat kecil. Hukumannya pun tidak akan mampu menghapus dosa-dosa para kriminal. Para penegak hukumnya acapkali bermental bobrok. Tidak memiliki rasa takut kepada Allah Azza Wa Jalla, mudah dibeli. Mereka gampang tergoda oleh rayuan harta, tahta, wanita dan kenikmatan dunia lainnya...

Saudaraku, Ketidakadilan atau kezaliman adalah dosa besar. Kezaliman adalah musuh agama dan musuh umat. Bahkan Allah Azza wa Jalla telah mengharamkan kezaliman bagi DiriNya. Karena itu Allah Azza wa Jalla pun mengharamkan kezaliman antar sesama hambaNya. Di dalam hadits qudsi Allah Azza Wa Jalla berfirman,

“Wahai hamba- hambaKu ! Sungguh Aku telah mengharamkan kezaliman atas Diri-Ku. Aku pun telah mengharamkan kezaliman itu di antara kalian. Karena itu janganlah kalian saling menzalimi.” (HR. Muslim)

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengingatkan kaum Muslim akan besarnya bahaya kezaliman yang kelak akan dihadapi pelakunya pada Hari Kiamat, “Kezaliman adalah kegelapan pada Hari Kiamat.” (HR. Bukhari  Muslim)

Di antara kezaliman yang termasuk dosa besar adalah tidak memberlakukan hukum-hukum Allah Azza wa Jalla seraya memberlakukan hukum-hukum buatan manusia. Allah Azza wa Jalla berfirman,

“Siapa saja yang tidak berhukum dengan wahyu yang telah Allah turunkan, mereka itulah orang-orang zalim.” (QS. al-Maidah: 45)

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Jumat 12 Rabiulakhir 1445 H, 27 Okt 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabaraktuh 

Amalan Penyegar Iman

Jumah Mubarakh.... Untuk diketahui bahwa iman pada saatnya akan bertambah dan pada saat yang lain akan berkurang. Iman bertambah dengan amal shalih dan berkurang karena kemaksiatan. 

Saat kemaksiatan sudah sering dilakukan, maka iman akan berada pada posisi yang sangat mengkhawatirkan. Bila tidak segera diperbaiki, lama- kelamaan iman bisa saja berkarat. Dan keropos bahkan sampai pada ahirnya akan hilang.

Maka dari itu, si pemilik iman harus senantiasa mengenali hal-hal yang bisa menjaga keimanannya. Agar iman selalu terjaga, seseorang haruslah mengupayakan dengan amalan kesalehan, antara lain : 

Dzikir Pagi Sore

"Dan sebutlah (nama) Rabbmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (QS. al A’raf: 205)

Rutin Shalat Dhuha

"Pada pagi hari, setiap persendian kalian diwajibkan sedekah; setiap satu ucapan tasbih itu bernilai satu sedekah, satu kalimat tahmid bernilai satu sedekah, satu ucapan tahlil bernilai satu sedekah, satu ucapan takbir bernilai satu sedekah, memerintahkan yang ma’ruf satu sedekah, mencegah yang mungkar satu sedekah. Dan semua itu bisa diganti dengan dua rakaat shalat dhuha.” (HR. Muslim)

Menjaga Shalat Rawatib

“Tidaklah seorang hamba melakukan shalat sunah dengan ikhlas lillaahi ta’ala setiap hari sebanyak 12 rakat, melainkan pasti Allah akan membangunkannya rumah di jannah. (HR. Muslim)

Qira’ah Al-Qur’an

"Bacalah al Quran karena sesungguhnya al-Quran akan datang sebagai pemberi syafaat bagi sahabatnya (orang yang rajin qira’ah qur’an).” (HR. Muslim)

Selalu Suci Dengan Wudlu

Senantiasa menjaga wudhu, salah satu tanda kesempurnaan iman. Dan tidaklah menjaga wudhu kecuali seorang mukmin. (H.R Ahmad, Ibnu Majah, dishahihkan Ibnu Hibban).

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Kamis 11 Rabiulakhir 1445 H, 26 Okt 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuh 

Hanya Allah Ar Razzaaq, yang Banyak Memberi Rezeki

HANYA ALLAH  satu-satunya yang mampu memberi rezeki kepada hamba-hamba-Nya. Syaikh Dr. Muhammad Khalil Al-Harras berkata, “Sifat Ar-Razqu (pemberian rezeki) tidak boleh disematkan kepada selain Allah, sehingga selain Allah, tidak boleh disebut Ar-Raaziq (Sang pemberi rezeki).

Dalil bahwa hanya Allah lah satu-satunya yang mampu memberi rezeki kepada hamba- hambaNya adalah firman Allah Ta’ala,

“Allah-lah yang menciptakan kalian, kemudian memberi kalian rezeki, kemudian mematikan kalian, kemudian menghidupkan kalian (kembali). Adakah di antara yang kalian sekutukan dengan Allah itu, yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian itu ? Mahasuci Dia dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan” (QS. Ar-Rum: 40)

Dalam firman Allah di atas, Allah meniadakan adanya Sang Pemberi rezeki selainNya. Ini menunjukkan hanya Allah lah satu-satunya yang mampu memberi rezeki kepada hamba hambaNya.

Setelah kita mengetahui bahwa tidak ada satupun makhluk yang tidak mendapatkan rezeki dari Allah, maka yang harus kita yakini adalah tidaklah Allah memberi rezeki kepada hambaNya kecuali ada tujuannya. Setelah diberi rezeki, tidaklah makhluk dibiarkan begitu saja menikmatinya tanpa kewajiban apapun, sehingga orang yang serakah lagi zalim dalam mencari rezeki dan dalam memanfaatkannya, disamakan dengan orang yang bertakwa dalam mencari rezeki  dan dalam memanfaatkannya. 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, “Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk hanyalah agar mereka beribadah kepadaNya dan Allah menciptakan rezeki untuk mereka semata mata agar mereka gunakan rezeki tersebut untuk beribadah kepadaNya” (Majmu’ul Fatawa Imam Ibnu Taimiyyah, kitabul Iman)

Jadi Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidaklah memberi rezeki kepada hamba- hambaNya untuk bersenang senang yang melalaikan ibadah kepadaNya dan tidak pula untuk bermaksiat kepadaNya. Allah berikan rezeki itu kepada hamba- hambaNya agar mereka bisa beribadah kepadaNya. Allah akan meminta pertanggungjawaban mereka tentang bagaimana cara mereka mendapatkan rezeki itu lalu mereka gunakan untuk apa.

Oleh karena itulah pantas jika Allah Ta’ala banyak menyebutkan rezekiNya di dalam Al-Qur`an dalam konteks memerintahkan hamba-hambaNya untuk beribadah dan melakukan berbagai macam keta’atan kepadaNya. Allah Ta’ala mengingatkan kepada hamba- hambaNya agar mensyukuri rezekiNya yang mereka dapatkan dengan mentauhidkan Allah dan menjauhi syirik,

“Hai manusia, sembahlah Tuhan kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang yang sebelum kalian, agar kalian bertakwa,”

“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagi kalian dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untuk kalian; karena itu janganlah kalian mengadakan sekutu sekutu bagi Allah, padahal kalian mengetahui” (Al-Baqarah: 21-22)

Firman Allah Ta’ala: “Allah-lah yang menciptakan kalian, kemudian memberi kalian rezeki, kemudian mematikan kalian, kemudian menghidupkan kalian (kembali). Adakah di antara yang kalian sekutukan dengan Allah itu, yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian itu ? Maha suci Dia dan Maha tinggi dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. Ar-Rum : 40)

Allah Ta’ala mengingatkan kepada hamba- hambaNya agar menggunakan rezekiNya untuk berinfak di jalan Allah,

“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepada kalian sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa’at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim” (QS.Al-Baqarah: 254)

Allah Ta’ala mengingatkan kepada hamba- hambaNya agar mensyukuri rezekiNya yang mereka dapatkan,

“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepada kalian dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepadaNya kamu menyembah” (QS. Al-Baqarah : 172)

Allah Ta’ala mengingatkan kepada hamba- hambaNya agar tidak bermaksiat dengan membunuh anak- anak mereka, karena Allah-lah yang memberi rezeki kepada mereka dan anak-anak mereka,

“Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepada kalian. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar” (QS. Al-Israa` : 31)

Dari Ayat-Ayat di atas, nampak jelas bahwa Allah Ta’ala banyak menyebutkan rezeki-Nya di dalam Al-Qur`an  dalam konteks memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk beribadah dan melakukan berbagai macam keta’atan kepadaNya.

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bocor Alus Rabu Sore. 25 Oktober 2023

Jokowi Pakai Jurus "Dua Kaki" melawan Megawati

mengulik dari youtube Misteri Hubungan Jokowi - Mega. 

oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170

ADALAH BEATHOR SURYADI tokoh dan pendiri Prodem serta mantan anggota DPR RI F-PDIP yang secara tajam mengkritisi hubungan Jokowi - Mega, terkait dengan Gibran Rakabuming Raka (GRR) jadi cawapresnya Prabowo Subianto (PS) yang hari ini mendaftar ke KPU untuk Pilpres 2024-2029.

"Waktu Jokowi dari Solo 2012 jadi Gubernur Jakarta naik Asemka, sekarang Gibran anaknya dinaikkan Emka," sindir Beathor mengawali pembicaraanya di kanal YouTube yang dipandu Ahmad Yani.

Selama 40 menit 42 detik di YouTube  Beathor menguliti  Jokowi yang dianggap "durhaka" ke  PDI-P bahkan kepada Megawati. Tanda tanda itu, katanya, terlihat ketika 2014 Jokowi terpilih jadi Presiden berpasangan dengan JK, dimana tidak mau membubarkan relawan pendukungnya. 

"Padahal saran dari partai juga para pengamat pasca pilpres agar relawan dibubarkan, tapi Jokowi justru menyatakan akan membuat sejuta relawan," ujar Beathor seraya menyebut ucapan Jokowi itu disampaikan di acara  perayaan kemenangannya di sebuah hotel di kawasan Ancol.

Sejak itu, sampai menang lagi priode ke dua 2019, hingga menjelang habis masa jabatannya 2024, Jokowi melakukan upaya perpanjangan tiga priode. Jokowi juga ingin punya partai. Contohnya, Jokowi membiarkan Moeldoko membegal Partai Demokrat. "Cara cara itu tidak dikehendaki oleh Bu Megawati. Karena itu menabrak UU," jelas Beathor Ketum Prodem pertama yang juga anggota Petisi 50.

Dan, setelah Bu Megawati di Batutulis mendeklarasikan Ganjar Pranowo (GP) sebagai Capres PDI-P,  membuat Jokowi panik. Karena, langkah Jokowi, inginnya PS capres dan GP cawapresnya.

Jokowi semakin galau sejak GP dipasangkan dengan Mahfud MD. Lalu, Jokowi pakai jurus main dua kaki, antara lain merestui Kaesang anak bungsunya jadi Ketum PSI (Partai Sosialis Indonesia) yang terpilih lewat forum Kopdar. Dan menjadikan GRR anak sulungnya jadi cawapresnya PS. 

GRR yang baru dua tahun menjabat Walikota Solo itu, menurut Beathor bisa lolos jadi cawapres tidak terlepas dari peran Jokowi yang menggunakan kekuasaannya melalui Emka (MK, red). 

Yang mengejutkan, selain mengungkap perlawanan Jokowi kepada Megawati dengan jurus main dua kaki, Beathor juga membuka soal uang hutang triliunan. "Darimana hutang itu, dan uangnya dimana gak jelas. Seberapa besar uang yang masuk ke negara, dan yang masuk ke Jokowi. Apakah dengan uang uang itu untuk menaklukan para ketum partai," ujar Beathor yang mengutip soal uang hutang ini dari pengamat Daeng Salamun.

Sangat panjang bila ungkapan Beathor Suryadi selama 40 menit 42 detik itu ditulis. Yang pasti menarik bila menyimak dari YouTube-nya berjudul Gawat Beathor Suryadi Bongkar Tuntas Misteri Hubungan Jokowi Mega. Jokowi ke Jakarta dengan SMK, Gibran Cawapres dengan MK.

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Rabu 10 Rabi'ulAkhir 1445 H, 25 Oktober 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi wabarakatuh

Waspadalah terhadap Topeng Wajah Palsu Kemunafikan

Saudaraku, Golongan munafik adalah musuh nyata yang sangat membahayakan umat. Oleh sebab itu, keberadaan mereka di tubuh umat ini harus segera diungkap. Strategi-strategi mereka dalam menghancurkan persatuan umat harus segera dibongkar...

Golongan munafik adalah segolongan manusia yang menampakkan wajah beriman namun menyembunyikan kekafiran. Golongan munafik aslinya bukanlah golongan orang-orang beriman. Semua pencitraan yang dilakukan oleh orang-orang munafik membawa misi membuat kerusakan, fitnah, mengacaukan serta memperburuk citra kaum beriman...

Syaikh Abdul Aziz bin Marzuq ath-Thuraifi Fakkallahu Asrah mengatakan, "Allah Azza Wa Jalla menyebut golongan munafik di dalam al-Qur'an lebih banyak dari menyebut kaum Yahudi. Sebab golongan munafik menggunakan perantara-perantara syar’i untuk menghancurkan prinsip dasar Islam. Keberadaan mereka tersamarkan dari khalayak.”

Golongan munafik adalah kawanan yang berbahaya. Bahaya yang mereka ciptakan lebih berbahaya dari bahaya yang diciptakan musuh yang memiliki wujud yang jelas. Allah Azza Wa Jalla berfirman,

“Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.” (QS. Al-Baqarah: 9) 

Saudaraku, Golongan munafik sejatinya sama sekali tidak memiliki keberanian mental untuk menunjukkan wujud asli mereka di hadapan orang Mukmin. Mereka juga tidak memiliki kemampuan untuk menunjukkan kemurnian keimanan mereka, jika mereka bersikukuh mengaku beriman. Mereka tidak akan pernah mau terang-terangan jika mereka sebenarnya sangat mengingkari kebenaran...

Mengapa bisa demikian? Sebab dalam hati golongan munafik terdapat penyakit. Sejatinya hati mereka sakit sehingga mereka menyimpang dari jalan iman...

Allah Azza Wa Jalla berfirman, “Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.” (QS. Al-Baqarah: 10) 

Golongan munafik adalah perusak yang mengaku sebagai pembawa perbaikan. Padahal sebenarnya mereka itulah golongan yang selalu melakukan aktivitas perusakan di muka bumi ini. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menghancur-leburkan tiap gagasan-gagasan perbaikan dan kebaikan...

Dan anehnya, setelah mereka menyelesaikan program-program penghancuran tersebut, dengan bangga dan tanpa merasa bersalah mereka mendeklarasikan diri sebagai golongan yang menebar kebaikan...

Allah Azza Wa Jalla berfirman, “Dan bila dikatakan kepada mereka: ‘Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi’. Mereka menjawab: ‘Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan’.” (QS. Al-Baqarah: 11) 

Allah Azza Wa Jalla dengan sangat tegas membongkar karakter kemunafikan, mereka ini dengan argumentasi final; merekalah sebenarnya sang perusak tatanan kehidupan manusia dan alam ini ! Merekalah golongan yang sebenarnya sedang memerangi amar _ma'ruf nahi munkar_ (mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran) yang dilakukan oleh orang- orang yang beriman !

Allah Azza Wa Jalla berfirman, “Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang- orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.” (QS. Al-Baqarah: 12)

Allah Azza Wa Jalla berfirman, “Apabila dikatakan kepada mereka: ‘Berimanlah kamu sebagaimana orang- orang lain telah beriman’. Mereka menjawab: ‘Akan berimankah kami sebagaimana orang- orang yang bodoh itu telah beriman?’ Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang- orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.” (QS. Al-Baqarah: 13)

Saudaraku, Golongan kaum munafik adalah manipulator dan ahli konspirasi. Golongan munafik memang dikenal sebagai manusia yang paling licik dalam membuat siasat. Segala bentuk sifat kekejian, kezaliman, pengecut, busuk, dan kotor melekat pada diri mereka. Mereka memasang wajah palsu sesuai dengan situasi dan kondisi yang menguntungkan...

Jika mereka sedang berada di tengah kerumunan orang beriman, mereka mengenakan topeng keimanan hingga tampak samar perbedaan antara kemunafikan mereka dengan umat beriman. Mereka baru akan membuka topeng wajah ketika berada di tengah kerumunan orang-orang kafir dan setan-setan berwujud manusia yang notabene adalah kawan seperjuangan mereka...

Allah Azza Wa Jalla berfiman, “Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: ‘Kami telah beriman’. Dan bila mereka kembali kepada setan-setan mereka, mereka mengatakan: ‘Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok’.” (QS. Al-Baqarah: 14) 

Akan tetapi, Allah Azza Wa Jalla menghadapi mereka dengan ancaman mengerikan yang dapat mengguncang eksistensi mereka sehingga mereka menjadi kehilangan arah dan terpukul. Jalan yang telah mereka pilih sejatinya adalah jalan yang menambah parah kesesatan dan permusuhan mereka terhadap umat beriman, “Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 16) 

InsyaAllah, Allah Azza Wa Jalla mengaruniakan hidayahNya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa menjauhkan diri dari kemunafikan untuk meraih ridhaNya... Aamiin Yaa Rabb.

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Selasa 9 Rabiulakhir 1445 H, 24 Oktober 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuh

Istiqamah Takwa, Menjaga Silaturahmi dan Berkata Benar

Semoga di hari yang semakin berkurangnya umur kita ini, kita  keluarga tetap dalam kebaikan serta dalam lindungan Allah Ta'ala. Semoga juga kita tetap istiqomah di atas jalan Hidayah Allah. Aamiin....

Innalhamdalillahi nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruh  Wana’udzubiillah minsyurruri ‘anfusinaa waminsayyi’ati ‘amaalinnaa Man-yahdihillah falah mudhillalah Wa man yudh lil falaa haadiyalah. Wa asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh.

"Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang kita memujiNya. Kita memohon pertolongan dan pengampunan dariNya yang kita memohon dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan keburukan amal-amal kami.

Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada siapapun yang dapat menyesatkannya.  Dan barang siapa yang disesatkan oleh Allah maka tidak ada siapapun yang dapat memberinya petunjuk."

Saya bersaksi bahwasanya tiada Ilah yang Haq untuk disembah melainkan Dia ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala. Dan saya bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah hamba dan Rasul Allah"                                                                    

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepadaNya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS Ali ‘Imran : 102) 

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu, dan daripadanya Allaah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allaah memperkembang- biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allaah yang dengan (menggunakan) Nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allaah selalu menjaga dan mengawasimu.” (QS An-Nisaa’ : 1)

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allaah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allaah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa- dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allaah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS. Al-Ahzab 70-71)

Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah (al-Qur’an) dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad (as-Sunnah). Seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan (dalam agama), setiap yang diada-adakan (dalam agama) adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di Neraka.

Rabbanaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba'da Idz Hadaitanaa wa Hab Lana Mil-Ladunka Rahmatan Innaka Antal-Wahhaab

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karenal sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." (QS. Ali Imran : 8)

Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qalbi 'Ala Diinik (wahai zat yang membolak balikkan hati teguhkan hati kami di atas agamaMu." (HR Ahmad dan at Tirmidzi)

Allaahumma Musharrifal Quluub, Sharrif Quluubanaa 'Alaa Thaa'atik. "Yaa Allah zat mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat kepadamu." (HR Muslim)

Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam berdoa setiap pagi ba'da Subuh, dengan doa: Allahumma Inniy  As-aluka ‘ilman naafi’an, wa rizqon thoyyiban, wa ‘amalan mutaqobbalan

"Yaa Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat,  rezeki yang baik dan amal yang diterima“. (HR Ahmad, Ibnu Majah dan Ibnu as-Sunni).

Semangat beraktivitas. InsyaAllah setiap langkah kita dimudahkan oleh Allaah dan selalu dalam naungan ridhaNya. Aamiin

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Senin 8 Rabi'ulAkhir 1445 H, 23 Okt 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi wabarakatuh

PemBully Dituntut di Akhirat

Banyak dalil yang melarang kita untuk saling mendzalimi. Baik dzalim secara fisik, dzalim lisan, maupun dzalim perasaan. Tak terkecuali menghina orang lain di depan umum, agar dia menjadi bahan tertawaan. Seperti tradisi bullying di masyarakat kita. 

Bagi sebagian orang, bisa membully itu prestasi. Apalagi jika yang banyak menertawakan korban yang dibully. Artinya membully yang dia lakukan berhasil.

Memang benar, korban tidak membalasnya ketika di dunia, tapi bisa jadi korban akan menuntutnya ketika di akhirat. Dan Anda perlu yakini, bahwa Allah tidak akan pernah melupakan tindakan kedzaliman antar sesama hambaNya. 

Allah Ta’ala berfirman, “Janganlah sekali-kali kamu mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang dzalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak karena melihat siksa." (QS. Ibrahim : 42)

Kedzaliman sering kita lupakan, padahal Allah selalu menghitungnya. Jika tidak selesai di dunia, berlanjut sampai akhirat. Kemudian, doa orang yang didzalimi sangat mustajab. 

Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam  bersabda, “Takutlah kalian terhadap doanya orang yang didzalimi. Karena tidak ada tabir antar dia dengan Allah.” (HR. Bukhari 2448).

Karena itulah, dulu para ulama ketakutan ketika mendzalimi orang lain. Jangan- jangan orang yang didzalimi ini mendoakan keburukan untuknya. Semoga Allah menjauhkan kita semua dari sifat-sifat dzalim kepada orang lain. Allahuma amiin..

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bocor Alus Ahad Malam, 22 Okt 2023

Bisa Benar Bisa Salah

oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170 @puriindah

Sekembali dari menunaikan sholat Isya' di musholla perumahan Puri Indah Sidoarjo, malam ini, ketika buka WA, ada kabar mengejutkan dari JTL --Jaringan Tegak Lurus-- yang bermarkas di kawasan SCBD Jakpus. 

Begini isi kabarnya : "Bro tadi saat Jokowi dan Iriana menghadiri Hari Santri Nasional di Tugu Pahlawan, disitu Prabowo ikut nguntit. Dan kabarnya, rombongan bermalam di hotel S di kawasan Tunjungan. Ada bocor alus, katanya besok bakal dideklarasikan pasangan Prabowo Subianto (PS) - Gibran Rakabuming Raka (GRR). Namanya, bocor Alus atau selentingan Bisa Benar Bisa Salah, gitu Bro."

Hotel S itu di ujung Jln Embong Malang yang selemparan batu dengan hotel M tempat deklarasi pasangan AMIN pada Sabtu 2/9 lalu.

Woouuuw ... bila benar Senin besok 23/10 paslon capres cawapres yang didukung partai KIM --Koalisi Indonesia Maju-- berarti malam ini segala sesuatu terkait dengan itu, sudah Klir n Clean. 

Jika benar terjadi pasangan capres cawapres PS-GRR maka Indonesia layak memperoleh predikat Indonesia Otak Udang

Udang termasuk binatang langka, karena struktur organ tubuhnya berbeda dengan binatang lainya. Udang posisi otaknya bercampur dengan kotorannya. Hiiiii, tapi udang benaran uenak bila digoreng.... Bukan Otak Udang.

Jadi andai ini diumpamakan sebagai manusia adalah manusia yang on off. Jika sedang on berpikirnya menggunakan otak, jika sedang off menggunakan kotorannya ! Artinya diawali ide kotor, berproses kotor dan menghasilkan produk kotor. Alamak.

Bagaimana tidak...! Saat orang sudah berpasangangan  capres cawapres, (Anis-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud), Prabowo sampai siang tadi masih sibuk dengan dirinya sendiri.

Memang tidak ada kesalahan dan masih dalam koridor batas waktu yang diberikan KPU untuk pendaftaran paslon hingga lusa.

Tapi dari study kelayakan jelas mundur satu langkah. Karena dua pasangan  capres cawapres telah mendaftar, sedangkan PS masih bergumul dengan kebimbangan, keraguan, cemas harap dan panik

Bayangkan.... seandainya nanti jadi presiden, dalam menghadapi situasi dan kondisi kritis yang memerlukan kecepatan dan ketepatan ambil keputusan akan menerapkan jurus Ojok kesusu Ojok grusa grusu. Wah.. bisa bablas angine.

Indonesia adalah negara besar, negara yang strategis letaknya. Negara yang kaya potensi diatas dan diperut bumi, serta memiliki potensi sumberdaya manusia yang luar biasa. Dari mulai nelayan, petani, buruh, ilmuwan, cendekiawan, ulama --kyai dan habib-- politikus dan profesi lain sebagainya.

Dinasti Politik Jokowi

Menyimak proses karbitan anak-anak Jokowi, Kaesang yang hanya dua hari masuk partai PSI, langsung didaulat menjadi Ketua Umum melalui keputusan Kopdar. Lucu tapi nyata. 

Juga GRR yang proses menjadi walikota Solo melalui jalan grudukan. Bahkan didaulat para penjilat, pembohong, disulap menjadi anak muda yang luar biasa, di partai Golkar, sampai sampai diidentikkan dengan tokoh politik kita yang senior (Sutan Syahrir ) yang telah almarhum jadi Perdana Menteri pada umur yang sama dengan GRR sekarang. Sedangkan GRR melalui proses analisis abal abal.

Bagaimana unsur samanya alm Sutan Syahrir dengan GRR ? Penulis nggak ngeh cara ambil kesimpulan. Cara membandingkan dengan GRR hanya berdasarkan dengan umur tidak diangkat soal pengalaman dan situasi kebatinanya dan lain lain saat itu. Ini analisisnya manusia manusia otak udang !

Saya yakin dan optimis, bangsa Indonesia bukan golongan Otak Udang, bahkan masih waras dan berakal sehat

Semoga tidak salah prediksi kita semua, bahwa PS yang konon dikabarkan otak jenius, tidak terkontaminasi dan tidak terkooptasi dengan otak otak udang khususnya dari anak bau kencur dan bapaknya.

Selamat istirahat, insyaAllah besok kita masih diberi usia barakah dan kesehatan yang prima bersama keluarga. Serta dimudahkan segala urusan, murah rezeki. Aamiin...Sambil menunggu benar atau salah tentang deklarasi paslon PS-GRR.

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Party. Catatan Ahad Pagi. 22 Oktober 2023 di dalam KA Jayabaya JKT MLG

Ternyata Gibran Dijadikan Cawapres PS adalah Perlawanan Jokowi kepada Megawati

oleh Ferry Is Mirza DM. Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170

INI BOCOR ALUS yang penulis dapatkan semalam dari JTL --Jaringan Tegak Lurus-- yang berpusat di Segitiga Emas SCBD Jakpus, perihal sikon atau konstelasi politik NKRI jelang Pilpres 2024 dan Operasi Politik. Wouw sungguh ngeri ngeri sedap. Kenapa ? Ternyata, Gibran dijadikan cawapresnya PS adalah bentuk perlawan Jokowi kepada Megawati. Waduuhh...Gak Bahaya Tah ??

Begini bocor alusnya : Setelah Megawati mengumumkan Mahfud MD sebagai Cawapres Ganjar dan Kamis 19/10 pagi di daftarkan ke KPU, ramai jadi berita di media baik cetak maupun elektronik serta media sosial. 

Berita dahsyat bahkan jadi trending topik juga terjadi sejak Jumat malam, yakni mengenai masuknya nama Gibran Rakabuming Raka (GRR) putra sulung presiden Jokowi dalam bursa kontestasi politik sebagai salah satu kandidat bakal Cawapres yang telah resmi diusung oleh Partai Golkar dalam Rapimnas II, berpasangan dengan Capres Prabowo Subiyanto (PS), Sabtu kemarin di kantor DPP  Golkar di Slipi. Pada saat itu Jokowi masih kunjungan di China, rencana Ahad hari ini sudah kembali dan kalau jadi menghadiri perayaan hari Santri Nasional yang digelar di Surabaya. Dari Bocor Alus JTL penulis ingin mengulas kenapa kok GRR bisa melompat sejauh itu.

Begini : GRR yang masih dua tahun jadi Walikota Solo lalu dikatrol untuk jadi Cawapres itu semua sudah di persiapkan dengan matang oleh Jokowi dan LBP beserta jaringannya. Ini namanya "Operasi Politik". Ada pusat komando yang memerintah, ada penanggung jawab serta ada ruang kendali Operasi. 

Operasi Politik ini berawal dari gagalnya perpanjangan masa jabatan. Terus juga gagal yaitu keinginan 3 periode. Lalu, dilanjutkan lagi tapi juga gagal yaitu keinginan Jokowi berpasangan sebagai Cawapres bersama PS. Terakhir inilah usung GRR lewat partai pohon beringin Golkar.

Kok bisa lewat Golkar ? Karena sudah dikondisikan di  internal Golkar dengan menyandera Airlangga Hartarto (AH). Ingat sebelumnya AH diperiksa Kejagung dan ancaman Munaslub oleh LBP yang dikumandangkan oleh tokoh Golkar kawakan RHY yang sahabat karib penulis.

Namanya "Operasi Politik", semua Instrumen politiknya harus sudah di persiapkan terlebih dahulu. Klandestine gak bisa dilaksanakan secara grusa grusu. Ini Operasi yang sangat terukur dan rapi. Hampir mirip dengan operasi penjatuhan mantan Presiden Soeharto yang semua skemanya terukur dan rapi. 

Harap maklum di sekeliling Jokowi itu ada jaringan opsus yang begitu matang dalam soal membina jaringan politik sejak zaman Orba hingga saat ini.

Operasi Politik ini, langsung di Komando oleh Jokowi. Semua ini dilakukan demi kelanjutan dan kelangsungan program Jokowi agar tetap bisa berkesinambungan dan dilanjutkan oleh penerusnya nanti. 

Jadi design nama GRR ini adalah skema terakhir, karena semua upaya sebelumnya gagal terlaksana.

Sebagai pemimpin politik, Jokowi akan buang badan terhadap putusan MK  untuk menanyakan soal tersebut. Hanya saja publik tidak bisa di bodohi begitu saja, karena adanya putusan yang dinilai absurd oleh publik dan para ahli hukum di negeri ini.

Ruang jendali operasi ini tidak mungkin dilakukan di Istana ataupun di Indonesia, karena akan cepat ketahuan poros Teuku Umar --rumah Megawati-- dan bisa langsung ditegur oleh Megawati selaku Ketua Umum PDI-P. Sekedar mengingatkan Ka BIN Budi Gunawan adalah mantan ajudan Megawati. 

Manuver politik seperti ini, jika terlihat di awal pasti akan sia-sia, dan akan membuat murka konstituen PDIP.

Deklarasi PS-GRR akan menjadi yang paling ditunggu publik. Sebab GRR maupun Jokowi akan dianggap sebagai Brutus yang keluar dari pakem budaya Jawa yaitu nyelituti PDIP. Maklum bila  PDIP marah besar, karena merasa telah membesarkan Jokowi maupun Gibran. 

Padahal kalau mau jujur, bukan hanya PDIP yang membesarkan nama Jokowi, tapi Partai Gerindra yang sejak awal mengangkat Jokowi melalui Pilkada DKI pada medio 2012 silam. Yang diawal pencalonannya Jokowi ditolak oleh PDIP, tapi malah diambil oleh Prabowo dan dipasangkan dengan Ahok. Dan jadi

Majunya GRR sebagai cawapresnya PS sejatinya juga sebagai balas budi Jokowi terhadap Ketum Partai Gerinda Prabowo saat Pilkada DKI 2012, dan juga sebagai bentuk perlawanan terhadap PDIP, yang hampir 9 tahun lamanya menyebut Jokowi hanya Petugas Partai. 

Sebutan Petugas Partai ini sangatlah kurang pas, bagi Jokowi sebagai orang nomer satu di NKRi. Sebagai penutup tulisan --karena KA Jayabaya mau masuk stasiun Malang-- bahwa skenario PS -GRR sudah sangat tepat untuk mengakhiri hegemoni PDIP yang begitu kuat mencengkram Jokowi selama ini. 

Seolah ada RI-1 1/4 atau RI-1 1/5 yang lebih berkuasa dari seorang Presiden yang di pilih Oleh 225 juta rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke hingga Miangas ke Pulau Rote.

HARI GINI TIDAK ADA MAKAN SIANG GRATISAN....

fimdalimunthe55@gmail.com - dalamgerbongeks5kaJayabaya

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Ahad 7 Rabiulakhir 1445 H, 22 Oktober 2023 di dalam KA Jayabaya to Mlg

Assalammualaykum warahmatallahi wabarakatuh

Ternyata Hidup Menunggu Waktu Shalat dan diShalatkan

DIANTARA tujuan dalam kehidupan kita yang sebentar ini adalah menunggu tibanya waktu shalat. Serta menunggu tibanya waktu untuk dishalati.

Hidup di dunia cuma sebentar.... Manfaatkanlah dengan sebaik mungkin, karena setelah mati, kita tak akan pernah bisa kembali ke dunia, meski kita ingin sekali hidup kembali. 

Ingatlah.... Selagi badan kita masih kuat dan sehat kemana-mana untuk melakukan aktivitas sampai tiba saat ajal datang menjemput.

Siapa pun kita, kaya miskin, tua muda, orang terpandang, rakyat jelata, semua kita adalah manusia ciptaan sekaligus hamba Allah Ta’ala.

Kita semua merupakan hamba Allah Subhana Wa Ta’ala yang mau tidak mau harus tunduk kepadaNya. 

Selama seorang muslim masih dapat mengembuskan nafas, selama itu pula kewajiban shalat melekat di pundaknya.

Dan jika shalat adalah hal pertama yang akan ditanya pada hari kiamat kelak, maka sudah seharusnya hidup kita di dunia ini adalah menunggu datangnya waktunya shalat.

Allah Ta'ala berfirman, "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaKu." (QS.Adz Dzariyaat:56)

Allah Ta'ala berfirman : "Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku." (QS. Thaha :14)

Allah Ta'ala berfirman, "Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang orang yang ruku'." (QS. Al-Baqarah : 43)

Allah Ta'ala berfirman, "Sungguh, shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang orang yang beriman." (QS. An Nisa: 103)

Menunggu.... Adakah orang yang tahu kapan ajalnya datang ?  Tidak ada yang tahu ? Lalu kita yang hidup di dunia ini semua akan mati. 

Kematian adalah takdir seluruh makhluk, manusia ataupun jin, hewan ataupun makhluk- makhluk lain, baik lelaki atau perempuan, tua ataupun muda, baik orang sehat ataupun sakit.

Allah Ta'ala berfirman, "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya".(QS. Ali 'Imran : 185)

Allah Ta'ala berfirman, Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Jumu’ah : 8)

Perjalanan selanjutnya masih panjang: Masih ada Kematian dan Siksa Alam Kubur (sampai kiamat), Tiupan Sangkakala dan Kehancuran Alam Semesta, Hari Kebangkitan, Padang Mahsyar, Syafaat, Hisab, Penyerahan Catatan Amal, Mizan, Telaga Rasulullah, Shirat, Neraka dan Surga.  

“Wahai Rabb ku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang- orang yang tetap mendirikan shalat. Wahai Rabb kami, perkenankanlah doa kami.” (QS. Ibrahim : 40-41)

InsyaAllah kita semua termasuk dalam manusia pilihan yang dimudahkan segala urusannya baik di dunia maupun di akhirat. Aamiin....

fimdalimunthe55@gmail.com - @didlmkeretaapijayabayatomalang

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Sabtu 6 Rabiulakhir 1445 H, 21 Okt 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuh

Dunia Tempat Ujian, Akhirat Tujuan Kita

Akhir-akhir ini, baik di jagat maya maupun di dunia nyata, sering kita jumpai orang- orang ramai memamerkan harta dan kekayaannya, flexing jabatan dan pekerjaan, memajang foto kemewahan dan hal-hal yang berbau duniawi.

Mirisnya, tidak sedikit dari mereka yang beragama Islam, yang seharusnya telah mengetahui, bahwa hal semacam ini merupakan salah satu bentuk akhlak yang tidak terpuji. Sebuah kebiasaan yang akan menyakiti hati orang- orang tidak mampu, mempengaruhi hati orang-orang yang menyaksikannya, dan seringkali akan merubah persepsi orang lain akan orientasi dan tujuan hidup yang sebenarnya.

Wahai saudaraku, jangan pernah lupa bahwa yang Allah Ta’ala perintahkan untuk diusahakan dan diupayakan dengan keras dan susah payah adalah kehidupan akhirat. Adapun kehidupan dunia, maka diambil secukupnya saja. Allah Ta’ala berfirman,

“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Qasas: 77)

Allah Ta’ala juga berfirman, “Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 133)

Dunia ini fana, tempat ujian, dan bukan tujuan

Jika kehidupan ini diumpamakan  dengan sebuah perjalanan, maka dunia tempat kita berada sekarang layaknya pohon yang seorang musafir berhenti sebentar di bawahnya untuk berteduh kemudian melanjutkan perjalanannya. Atau layaknya terminal transit di mana seorang penumpang hanya turun sebentar kemudian melanjutkan perjalanannya ke tempat tujuannya. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda,

“Ada apa gerangan antara diriku dengan dunia ini ?! Tidaklah perumpamaan aku dengan dunia ini, kecuali layaknya seorang pengendara / penempuh perjalanan yang berteduh di bawah sebatang pohon, lalu istirahat sejenak, dan kemudian meninggalkannya.” (HR. Tirmidzi 2377, Ibnu Majah 4109 dan Ahmad 3709)

Saudaraku, Allah Ta’ala dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah mengingatkan kita perihal hakikat kehidupan ini di banyak ayat dan hadits. Di antaranya, Allah Ta’ala berfirman,

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan, suatu yang melalaikan, perhiasan, bermegah megah antara kamu, serta berbangga- banggaanu tentang banyaknya harta dan anak. Seperti hujan yang tanam- tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning, kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaanNya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid: 20)

Allah jadikan kehidupan dunia ini sebagai tempat ujian dan bukan tempat tujuan. Allah Ta’ala berfirman,

“Mahasuci Allah yang di tanganNyalah segala kerajaan, dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Mulk: 1-2)

Sejatinya, kehidupan dunia ini Allah Ta’ala peruntukkan untuk orang-orang kafir dan bukan untuk kaum mukminin. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

“Dunia adalah (seperti) penjara bagi orang beriman dan (menjadi) ‘surga’ bagi orang kafir.” (HR. Muslim  2965)

Dunia bagi seorang mukmin layaknya penjara. Di dalamnya ia akan menghadapi banyak ujian dan cobaan, di mana dirinya harus bersabar menahan dan menghadapi beratnya fitnah syahwat dan syubhat yang senantiasa menyerangnya.

Sedangkan bagi orang kafir, maka dunia ini layaknya surga bagi mereka, karena rezeki mereka akan Allah sempurnakan di dunia ini. Sedangkan di akhirat nanti, mereka tak akan mendapatkan apapun, kecuali azab yang pedih.

Kehidupan akhirat adalah kehidupan yang sebenarnya

Allah Ta’ala berfirman menjelaskan hakikat kehidupan akhirat, “Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Al-A’laa: 17)

Kehidupan akhirat adalah kehidupan yang sebenarnya, kekal abadi tiada akhirnya. Siapa saja yang mau beriman dan beramal saleh dalam kehidupan dunianya, maka ia akan mendapatkan surga yang kekal dan tidak akan terputus kenikmatannya. Allah Ta’ala berfirman,

“Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama- lamanya. Di sana mereka mempunyai pasangan-pasangan yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman.” (QS. An-Nisa’: 57)

Sebaliknya, siapa saja yang kufur kepada Allah Ta’ala, menyekutukannya, dan tidak mau beriman kepadaNya, maka sungguh ia akan mendapatkan azab pedih tak berkesudahan di neraka, waliyyadzu billah. Allah Ta’ala berfirman,

“Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik, (akan masuk) ke neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (QS. Al-Bayyinah: 6)

Berbahagialah bagi siapapun yang menjadikan akhirat sebagai orientasi hidupnya

Sungguh sangat mengherankan jika ada manusia yang menjadikan dunia sebagai orientasi hidupnya, mengejar kebahagiaan semu dengan mengorbankan agama dan amalan salehnya. Padahal dia mengetahui bahwa kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.

Kebahagiaan dan kesuksesan yang sebenarnya bagi siapapun yang menjadikan akhirat sebagai orientasi hidupnya. Mereka yang bekerja keras dan beramal saleh untuk kehidupan akhirat, maka akan mendapatkan kenikmatan akhirat dan kenikmatan dunia sekaligus. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala,

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97)

Imam As-Sa’di rahimahullah, seorang ahli tafsir terkemuka, tatkala menafsirkan ayat ini mengatakan,

“(Kehidupan yang baik) adalah dengan pemberian ketentraman hati dan ketenangan jiwa serta tiada menoleh kepada obyek yang mengganggu hatinya, dan Allah memberinya rezeki yang halal lagi baik dari arah yang tidak disangka-sangkanya.”

Allah Ta’ala juga menetapkan bahwa seseorang yang beramal lalu menjadikan akhirat sebagai orientasi dan tujuan hidupnya, maka pahalanya akan dilipatgandakan,

“Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat, akan Kami tambah keuntungan itu baginya.” (QS. As-Syura: 20)

Sebaliknya, siapapun yang mendahulukan dunia dan menjadikannya sebagai tujuan kehidupannya, maka Allah Ta’ala berfirman tentang mereka,

“Dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan di dunia, Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu kebahagiaan pun di akhirat.” (QS. As-Syura: 20)

Allah Ta’ala penuhi apa-apa yang telah menjadi haknya dari rezeki mereka di dunia ini. Sedangkan di akhirat kelak, dia tidak akan mendapatkan apapun dari amalannya. Allah Ta’ala juga berfirman menjelaskan betapa adilnya Allah Ta’ala dan betapa meruginya siapapun yang menjadikan dunia sebagai tujuan akhirnya,

“Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka, dan di akhirat lenyaplah semua yang telah mereka usahakan di dunia, dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Hud: 15-16)

Dengan mengingat akhirat, maka hidup menjadi tenang

Saudaraku, di tengah maraknya orang- orang yang pamer harta dan pencapaian dunia, serta banyaknya bisikan dan godaan untuk berambisi mencari harta dan ketenaran, tidak ada yang dapat menentramkan diri kita, selain mengingat bahwa kehidupan dunia ini hanyalah sementara dan kehidupan akhiratlah yang kekal abadi lagi sempurna. Janganlah merasa silau dan iri dengan keadaan orang-orang kafir di dunia ! Jangan pula merasa dengki dengan siapapun yang Allah berikan keluasaan rezeki dalam kehidupan dunia ini! Allah Ta’ala berfirman,

“Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang- orang kafir bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahanam. Dan Jahanam itu adalah tempat yang seburuk- buruknya.” (QS Ali ‘Imran: 196-197)

Perbanyak amal saleh, fokus terhadap apa-apa yang bermanfaat bagi diri kita di akhirat nanti ! Ambillah dari dunia ini apa yang mencukupi kebutuhanmu saja dan jangan sampai kesibukan duniamu melalaikanmu dari beramal saleh untuk akhiratmu ! Tinggalkan apapun yang tidak bermanfaat bagimu ! Karena Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda,

“Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena Allah ‘Azza wa Jalla, kecuali Allah akan menggantikannya bagimu dengan yang lebih baik bagimu.” (HR Ahmad 23074)

InsyaAllah kita termasuk orang-orang yang diberi kemudahan oleh Allah ‘Azza Wa Jalla dalam beramal saleh dan menjadikan akhirat sebagai tujuan utama kehidupan kita. Yaa Allah, jadikanlah kami sebagai orang-orang yang mendahulukan akhirat daripada dunia. Limpahkan kebaikan kepada kami di dunia ini, demikian pula di akhirat. Amin Yaa Rabbal ‘alamin.

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Jumat 5 Rabiulakhir 1445 H, 20 Okt 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi wabaraktuh

Rizki Sulit, Dimana Salahnya

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah mengatakan : Allah menyamakan antara dosa dan hutang. Orang yang berdosa akan menanggung kerugian di akhirat sedang orang yang berhutang akan mendapat kerugian di dunia.

Kemaksiatan adalah penutup pintu kehidupan, karena sesungguhnya seorang hamba akan diharamkan baginya rizki jika dia melakukan perbuatan dosa. Wahai orang yang membuka pintu kehidupan tanpa kunci takwa, mengapa kamu memperluas jalan kesalahan dan kemudian melaporkan kesempitan rizki.

Kebanyakan kita, jika masalah kesempitan rizki datang, ada yang berfikir untuk bagaimana bekerja lebih keras, berikhtiar lebih banyak, berfikir lebih cerdas dan seterusnya. Salah kah...?

Tidak sepenuhnya salah. Tetapi coba kita lihat bagaimana Al-qur'an menyelesaikan masalah rizki ini.

Allah berfirman : maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, (QS. Nuh : 10)

Dan (Hud berkata), “Wahai kaumku ! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepadaNya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang yang berdosa.” (QS. Hud : 52)

"dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.” (QS. Nuh: 12)

Dari ayat ayat diatas Allah mengatakan bahwa sumber dari kesempitan adalah disebabkan karena dosa dan kesalahan. Maka istighfar dan taubat adalah jalan pembuka dari segala kesulitan termasuk rizki

Yuk perbanyak bertaubat dan beristighfar hari ini dan setiap hari agar Allah hilangkan segala kesulitan dan permasalahan kita. 

InsyaAllah, Allah Subhanahu Wa Ta'ala mudahkan segala urusan kita hari ini dan rizki kita, Jumah Mubarakh.... Barakallahu fiikum

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

#No Ferry No Happy. Bismillahirrahmanirrahim Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, Kamis 4 Rabi'ulAkhir 1445 H, 19 Oktober 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuh

Nikmat Rasa Aman karena Takwa dan Beriman

Rasa aman adalah suatu nikmat. Coba kita perhatikan bagaimana jika kita hidup di lingkungan yang tidak aman. Misal, di sekitar kita banyak pemabuk. Malam hari penuh keributan dan keonaran. Atau mungkin yang lebih parah di sekitarnya terjadi peperangan, tentu hidup jadi tidak tenang. 

Maka syukurilah jika kita mendapat lingkungan yang penuh ketenangan dan masyarakatnya beradab.

Allah memerintahkan kepada kita beribadah kepadaNya sebagai wujud nikmat aman yang dianugerahkan pada kita.

“Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.” (QS. Al Quraisy: 1-4)

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga menyatakan bahwa rasa aman adalah suatu nikmat yang besar. Coba perhatikan hadits berikut.

Dari ’Ubaidillah bin  Mihshan  Al Anshary dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beliau bersabda, “Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di rumahnya (pada diri, keluarga dan masyarakatnya), diberikan kesehatan badan dan memiliki makanan pokok pada hari itu di rumahnya, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya.” (HR. Tirmidzi 2346, Ibnu Majah 4141. Abu ’Isa mengatakan hadits ini ghorib)

Oleh karenanya nikmat ini jangan sampai diingkari. Allah Ta’ala berfirman, “Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat- nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. (QS. An Nahl: 112)

Gara-gara mengingkari nikmat, akhirnya datanglah musibah. Bentuk dari mengingkari nikmat adalah dengan mendustakan ajaran Rasulallah.

“Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka seorang rasul dari mereka sendiri, tetapi mereka mendustakannya; karena itu mereka dimusnahkan azab dan mereka adalah orang-orang yang zalim.” (QS. An Nahl: 113)

InsyaAllah kita menjadi hamba Allah yang bersyukur, terutama saat kita mendapatkan rasa aman dan tentram dalam kehidupan kita.

fimdalimunthe55@gmail.com


---------------------------------------------------------------------------

Opini Rabu Pagi, 18 Oktober 2023

PDI-P akan Buat Kejutan Umumkan bukan MMD bakal Cawapres tapi GRR

oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170

RABU HARI INI PUKUL 10.oo. WIB rencananya Megawati SP di markas DPP PDI-P Jln Diponegoro Jakpus akan mengumumkan nama pendamping Ganjar Pranowo. Bisa jadi ada KEJUTAN BESAR sejam lagi dari kawasan Menteng kantor partai Banteng moncong putih itu. 

Ini tidak lepas dengan keputusan MK. Yakni GRR (Gibran Rakabuming Raka) bisa jadi akan diumumkan sebagai Cawapres mendampingi Ganjar Pranowo. Inilah KEJUTAN BESAR menurut opini penulis.

Meski berita media online sejak semalam menyebut nama MMD (Mahfud MD) yang bakal jadi Cawapres, bahkan pagi ini beberapa media cetak  merilis berita dan memasang foto GP - MMD. "Menguat, Duet Ganjar-Mahfud MD", begitu judul berita opening halaman depan Jawa Pos (JP), Rabu hari ini 18/10/23

Apa yang menjadi alasan penulis memprediksi GRR yang bakal jadi pasangan GP untuk running Pilres 2024-2029 ? 

Pertama --sudah disebutkan diatas, yaitu keputusan MK-- yang memberikan peluang besar Gibran anak sulung Jokowi maju dalam kontestasi Pilpres. 

Kedua,  --ini yang tidak dicermati--, yakni DPP PDI-P hari ini juga memanggil Gibran ke Jakarta. Kendati, menurut Hasto Kristiyanto Sekjen PDIP tidak ada hubungannya dengan keputusan MK. 

"Bukan pemanggilan, kami tidak memanggil. Hanya mengajak ngobrol ngobrol saja," ujar Hasto kepada wartawan di Media Center TPN (Tim Pemenangan Nasional) Ganjar di Menteng, semalam.

Ketiga, Gibran penentu hubungan PDIP Jokowi. Menurut  Direktur Eksekutif Trias Politika Agung Baskoro, melihat relasi PDIP dan Jokowi yang dua priode jadi presiden atas restu Megawati bakal merenggang bila Gibran menerima pinangan Prabowo Soebianto (PS) sebagai cawapresnya.

"Ketika Gibran mengambil posisi cawapresnya PS, otomatis itu akan membuat hubungan keluarga Solo (istana) dengan Teuku Umar / Diponegoro (rumah Mega / DPP PDI-P) berada di titik nol, bahkan minus," mengutip ungkap Agung, kemarin kepada JP.

Nah, dalam hitungan jam ini, bisa jadi nasib MMD seperti yang pernah dialami pada jelang pengumuman cawapres 2019 lalu. Sudah pakai jas lengkap, gagal, karena disalip ditingkungan oleh Ma'ruf Amin. 

Ayo kita tunggu KEJUTAN BESAR dari kantor DPP PDI-P. Namanya Predisiksi dan opini, bisa meleset. Kalau benar, ya apa kata dunia.

(fimdalimunthe55@gmail.com - selepasdhuha masjidcutmeutiah)

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Rabu 3 Rabi'ulAkhir 1445 H, 18 Oktober 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuh

Tetap Semangat Berbuat Baik Meski Dicela

Terkadang kita sudah melakukan hal yang terbaik dengan niat ikhlas. Baik dalam membela agama atau melakukan kebaikan sesama manusia. 

Akan tetapi ketika  kita dicela oleh sebagian manusia. bisa jadi kita langsung "drop" dan kecewa. Jangan langsung gundah gulana, segera bangkit. 

Sebab celaan mereka tidak berpengaruh terhadap penilaian Allah terhadap kita karena kita mencari ridha Allah.

Biarkan mereka berbicara di belakang, kita terus melangkah dan mereka semakin jauh tertinggal di belakang.

Manusia tidak akan lepas dari celaan, bahkan Allah Ta'ala Rabb pencipta kita, dicela juga oleh manusia na'udzu billah.

Sebagaimana celaan orang Yahudi terhadap Allah, mereka mengatakan tangan Allah terbelenggu.

Orang-orang Yahudi berkata: “Tangan Allah terbelenggu”, sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu.” (QS. Al Maidah: 24)

Bahkan manusia paling mulia, Rasulallah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dicela oleh manusia dengan julukan yang sangat jelek, yaitu gila, tukang sihir dan tukang dusta. "Orang-orang kafir berkata: “Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta”. (QS. Shad : 4)

Bahkan orang beriman dan melakukan banyak kebaikan akan menjadi bahan olok- olok dan bahan tertawaan bagi orang keras hatinya. Tentu ini tidak benar, merekalah yang akan ditertawakan suatu saat.

Allah berfirman, Sesungguhnya orang orang yang berdosa adalah mereka yang dahulunya (di dunia) menertawakan orang- orang yang beriman." (QS al-Muthaffifin: 29)

Saudaraku, celaan itu pasti ada, kita cuek saja dan terus melangkah. Tidak ada yang selamat dari celaan. 

Ibnu Hazm  berkata, "Barang siapa yang menyangka ia bisa selamat dari celaan manusia dan cercaan mereka maka ia adalah orang gila." (Al-Akhlaaq wa As- Siyar fi mudawaatin nufuus hal 17). Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah untuk berbuat kebajikan.

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Catatan Awal Pagi, Selasa 17 Okt 2023

Hakim Saldi Isra : Bingung, Pierre Suteki bilang MK "berkomplot" dalam Mafia Hukum

oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan PWI Dewan Pers 3170, narsumsaldi-suteki

KEPUTUSAN MK Senin 16/10 kemarin yang dibacakan Anwar Usman (Ketua) tak cuma membuat gaduh ruang publik, tapi mendapat berbagai tanggapan dari internal MK sendiri dan para ahli hukum.

Karena putusan itu, sampai ada anekdot menyebut bahwa MK adalah Mahkamah Keluarga. Kenapa ? Karena domain membuat dan mengubah UU adalah pembuat UU. Dalam hal ini adalah DPR. 

Karena itu, Hakim Saldi Isra saja bingung apalagi rakyat. Meski Saldi menyatakan bingung atas putusan MK  sekelebat itu, ia tetap bertahan dijabatan yang sudah sejak 2017 didudukinya. Kendati Saldi sempat menumpahkan uneg- unegnya, ia tak bergeming untuk mundur sebagai hakim MK. Dimaklumi saja, bila Saldi mundur, bagaimana dengan periuk keluarganya.

Tatkala penulis menjadi jurnalis dan sebagai Kabiro Jawa Pos di Lumajang 29 tahun lalu (1994) sudah mengenal sosok Anwar Usman hakim asal NTB itu.

Ketika itu Anwar Usman masih lugu bahkan terlihat culun bertugas di PN Lumajang. Penulis mengenal Anwar saat menjadi anggota majelis hakim  mengadili almarhum Letkol Art Rudolf Aloysius Rahman (Kakansospol Kab Lumajang) dalam perkara Lakalantas yang mengakibat Ibu Dewi penumpang becak jadi korban luka berat cacat seumur hidup (tulang pahanya hancur) karena tertabrak VW Safari mobdin Kakansospol.

Singkat kisah, Anwar Usman kalau itu masih bujangan, menyampaikan pendapat hukum dengan akal sehatnya : Mana mungkin becak yang dikayuh tenaga manusia bisa menabrak mobil yang bermesin, sampai bagian samping becak rusak parah ?

Seminggu sebelum putusan perkara kasus tabrakan itu, penulis kerab kongkow bareng Anwar di kantin PN Lumajang. Maklum pada tahun 90-an itu tak banyak perkara di PN setempat. Sehingga, banyak waktu luang bagi hakim, termasuk Anwar untuk ngobrol ngobrol dengan wartawan.

Dalam perkara Ibu Dewi korban tertabrak mobdin Kakansospol itu, soal hukumnya dibantu oleh rekan- rekan penulis dari LBH Malang. Antara lain : Anshori, alm Munir dan dosen FH Unibraw alm Latif Fariqun. 

Akhirnya, Basori (15 tahun) sopir becak yang sempat dipenjara karena dianggap penyebab lakalantas, akhirnya diputus bebas oleh majelis hakim. Dan Kakansospol dihukum mengganti dan menanggung segala biaya yang dikeluarkan Ibu Dewi.

Seperti diketahui

MK mengabulkan uji materi terhadap UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum terkait batas usia capres-cawapres yang diajukan mahasiswa Unsa bernama Almas Tsaqibbirru Re A. Almas. MK menyatakan batas usia capres-cawapres tetap 40 tahun kecuali yang pernah atau sedang menjabat yang dipilih lewat pemilu, termasuk pemilihan kepala daerah.

Berikut amar putusan lengkap yang dibacakan Anwar Usman : Mengadili

1. Mengabulkan permohonan pemohon untuk sebagian

2. Menyatakan Pasal 169 huruf q Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6109) yang menyatakan "berusia paling rendah 40 (empat puluh) tahun" bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, sepanjang tidak dimaknai "berusia paling rendah 40 (empat puluh) tahun atau pernah/sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum termasuk pemilihan kepala daerah".

Sehingga Pasal 169 huruf q Undang- Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum selengkapnya berbunyi "berusia paling rendah 40 (empat puluh) tahun atau pernah/sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum termasuk pemilihan kepala daerah"

3. Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia sebagaimana mestinya

Dengan amar Putusan tersebut, MK telah menyatakan Pasal 169 huruf q UU 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum yang menyatakan berusia paling rendah 40 tahun bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai berusia paling rendah 40 tahun atau pernah/menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum termasuk pemilihan kepala daerah. Jadi, dengan demikian Gibran RR yang sekarang sedang menjabat sebagai Walikota Surakarta dapat mencalonkan diri sebagai Cawapres meskipun usianya belum genap 40 tahun, atau tepatnya sekitar 35 tahun.

Putusan MK ini menurut saya betul-betul ambigu seperti putusan yang bersifat inkonstitusional bersyarat seperti memutus perkara JR UU Cipta Kerja atau conditionally constitutional seperti memutus perkara JR UU SDA. Orang Jawa bilang "jas bukak iket blangkon" sama juga sami mawon (sama saja), alias setali tiga uang. Dikatakan ambigu karena meskipun tidak menurunkan batas usia capres dan cawapres dari 40 tahun menjadi 35 tahun sebagaimana dimohonkan oleh para pemohon JR, MK sebagaimana diprediksikan telah menambah frase syarat mencalonkan presiden dan wapres "atau pernah/sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum termasuk pemilihan kepala daerah".   Amar putusan ini dapat dinilai bahwa MK telah menjalankan wewenangnya untuk melakukan "negative legislature" dengan menyatakan Pasal 169 huruf q tidak konstitusional, sekaligus melakukan larangan melakukan "positive legislature" dengan norma baru berupa frase tambahan "atau pernah/sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum termasuk pemilihan kepala daerah".

Ambiguitas putusan MK ini dapat disebabkan adanya dugaan bahwa MK telah "berkomplot" dengan lembaga legislatif atau mungkin lembaga lainnya untuk memuluskan kemauan berbagai pihak agar Gibran RR Walikota Surakarta dapat dicalonkan sebagai Cawapres Prabowo Subiyanto atau pun Ganjar Pranowo. Pendaftaran  Capres dan Cawapres Pemilu 2024 tinggal menghitung hari, apakah betul Gibran RR akan dipinang sebagai Cawapres Prabowo Subiyanto atau Ganjar Pranowo? Jika betul, maka dugaan bahwa MK telah berkomplot dengan pihak legislatif  patut diduga telah terbukti. Peraturan hukum mudah sekali diubah oleh mafia hukum demi kepentingan rezim mafia hukum. Dan ketika aturan hukum sering diubah  untuk kepentingan rezim status quo, maka dapat diyakini demokrasi telah mati (How Democracies Die (Ziblatt dan Levitsky (2018)). Dengan demikian pula MK patut diduga sebagai pihak yang "berkomplot" untuk membunuh demokrasi di Indonesia.

(fimdalimunthe55@gmail.com @daditunggalvillagejombang)

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Selasa 2 Rabi'ulAkhir 1445 H, 17 Okt 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuh

H i d a y a h

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, “Hidayah itu ada EMPAT tingkatan dan disebutkan dalam al-Qur’an.

●TINGKATAN PERTAMA: Hidayah umum. Hidayah ini adalah hidayah pada hewan, manusia, dan setiap makhluk. Allah Ta’ala berfirman, “Sucikanlah nama Robbmu Yang Maha Tinggi, yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaanNya), dan yang menentukan kadar (masing- masing) dan memberi petunjuk..” (QS. al-A’laa: 1-3)

Dalam ayat ini disebutkan empat perkara: (1) kholaqo (menciptakan), (2) fasawwa (menyempurnakan), (3) qoddaro (menentukan kadar sebab maslahat dalam kehidupan dan aktivitas), (4) fahadaa (memberi petunjuk).

●TINGKATAN KEDUA: Hidayah bayan wa dalalah (hidayah penjelasan dan petunjuk). Yang dimaksud adalah hidayah berupa penjelasan kepada hamba dan hal ini tidak mengharuskan mendapatkan hidayah yang sempurna.

Allah Ta’ala berfirman mengenai tingkatan kedua dari hidayah adalah ayat, “Dan adapun kaum Tsamud, maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) daripada petunjuk.” (QS. Fussilat: 17)

●TINGKATAN KETIGA: Hidayah taufik dan ilham. Hidayah diberikan kepada siapa saja yang Allah kehendaki sebagaimana disebutkan dalam ayat, “Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendakiNya kepada jalan yang lurus (Islam)” (QS. Yunus: 25). Ada yang diberikan hidayah berupa penjelasan, tetapi belum tentu mendapatkan hidayah taufik.

“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendakiNya” (QS al-Qasas [28]: 56)

●TINGKATAN KE-EMPAT: Hidayah di akhirat menuju surga atau neraka. Allah Ta’ala berfirman, (kepada malaikat diperintahkan) : “kumpulkanlah orang orang yang dzalim beserta teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah, selain Allah; maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka” (QS. as-Saffat: 22-23)

Adapun perkataan penghuni surga, “Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk..” (QS. al-A’raf [7]: 43)

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Catatan Awal Pekan, Senin Pagi 16/10/23

Skenario CULAS duet Prabowo-Gibran dan Elit Politik yang Makin Sinting 

oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, narsum majalah tempo.co - ausfnn

HARI INI SENIN 16 Oktober 2023, rencananya MK --Mahkamah Konstitusi-- akan mengeluarkan keputusan tentang batas umur capres-cawapres. Semoga putusan MK menolak yudicial review atas batas umur itu dan tetap seperti UU yang ada.

Namun bila MK berubah jadi Mahkamah Keluarga karena Ketuanya Anwar Usman adik ipar Jokowi menyetujui perubahan batas umur capres-cawapres, maka ini adalah skenario CULAS --baca majalah tempo.co -- untuk menjadikan Prabowo-Gibran maju pilpres 2024.

Ini semua terjadi karena Jokowi panik sehingga bertindak ngawur. Sebab, dia membayangkan bencana hukum yang akan menimpa keluarganya pasca lengser 2024.

Bisa dipahami dan dimaklumi kalau Jokowi si mantan walkot Solo dan Gub berusaha sekuat tenaga untuk tetap berkuasa melalui proxy bonekanya. Atau lewat tangan anaknya, Girban, yang sedang disiapkan untuk menjadi wapres. Bisa dimengerti kasak- kusuk Jokowi menyiapkan soft landing.

Celakanya para elit politik ikut dalam oskestrasi Jokowi dalam rangka menyelamatkan dirinya. Sungguh di luar nalar sehat. Semisal, seperti Prof Yusril Ihza Mahendra, Fahri Hamzah, Anis Matta dan  lain- lainnya yang selama ini sangat kritis kepada Jokowi berbalik 180 derajat mendukung suami Iriana itu. Mereka semua bagai bocah culun yang manut cuma disuapi gula gula.

Juga di luar akal sehat elit politik seperti Airlangga Hartarto (Ketum Golkar), ZuHas (Ketum PAN), dan para politisi senior lainnya mau digiring paksa oleh Jokowi untuk mendukung bonekanya Jokowi.

Sabtu akhir pekan lalu 14/10/23 mereka hadir memberikan dukungan moril kepada Jokowi di acara Projo untuk Prabowo. Mereka hadir tanpa rasa malu. Mereka menyediakan dukungan moril untuk Jokowi menunjukkan tak bermoral. 

Mengapa bisa begitu banyak elit politik yang mau menyokong skenario Jokowi ? Hanya ada satu jawaban. Bahwa mereka sangat amat mungkin telah dijanjikan macam- macam oleh Jokowi. Janji yang menggiurkan. Atau bahkan sudah melewati fase transaksional yang fantastis. 

Nonsen atau tak mungkin dukungan mereka hanya dibalas dengan air liur basi. Mustahil. Sebab, mereka tahu betapa takutnya Jokowi kehilangan kekuasaan. Mereka tahu Jokowi sangat ingin menempatkan boneka setelah masa jabatannya selesai. Ingat anekdot : "Tidak ada makan siang gratisan"

Memanglah ada adagium “tidak ada yang tak mungkin dalam politik”. Tapi, sungguh tidak pantas para politisi senior ini mencampakan akal sehatnya. Kok mereka malah mendukung keinginan si mantan pedagang furniture itu  menghancurkan NKRI.  Kok bisa elit politik makin sinting.

Inikah teladan politik yang ditunjukkan kepada generasi penerus ? Sungguh sangat menyedihkan sekali dan sangat mengerikan. 

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Senin 1 Rabi'ulAkhir 1445 H, 16 Oktober 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi wabarakatuhu

Jangan Lupa, Bersyukur atas Nikmat Allah meski Sedikit

Alhamdulillah, puji syukur pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala pemberi berbagai macam nikmat. Shalawat dan salam senantiasa kita panjatkan pada Nabi Muhammad Shalallahu Alayhi Wasallam, keluarga dan sahabatnya.

Setiap saat kita telah mendapatkan nikmat yang banyak dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, namun kadang kita terus merasa kurang, merasa sedikit nikmat yang Allah Ta'ala beri. Allah Ta'ala beri kesehatan yang jika dibayar amatlah mahal. Allah Ta'ala beri umur panjang, yang kalau dibeli dengan seluruh harta kita pun tak akan sanggup membayarnya. Namun demikianlah diri ini hanya menggap harta saja sebagai nikmat, harta saja yang dianggap sebagai rizki. Padahal kesehatan, umur panjang, lebih dari itu adalah keimanan, semua adalah nikmat dari Allah Ta'ala yang luar biasa. “Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.” (HR. Ahmad, 4/278. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahi). 

Bagaimana mungkin seseorang dapat mensyukuri rizki yang banyak, rizki yang sedikit dan tetap terus Allah beri sulit untuk disyukuri ? Bagaimana mau disyukuri ? Sadar akan nikmat tersebut saja mungkin tidak terbetik dalam hati.

Kita Selalu Lalai dari 3 Nikmat

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan bahwa nikmat itu ada 3 macam. Pertama, adalah nikmat yang nampak di mata hamba. Kedua, adalah nikmat yang diharapkan kehadirannya. Ketiga, adalah nikmat yang tidak dirasakan.

Ibnul Qoyyim menceritakan bahwa ada seorang Arab menemui Amirul Mukminin Ar Rosyid. Orang itu berkata, “Wahai Amirul Mukminin. Semoga Allah senantiasa memberikanmu nikmat dan mengokohkanmu untuk mensyukurinya. Semoga Allah juga memberikan nikmat yang engkau harap- harap dengan engkau berprasangka baik padaNya dan kontinu dalam melakukan ketaatan padaNya. Semoga Allah juga menampakkan nikmat yang ada padamu namun tidak engkau rasakan, semoga juga engkau mensyukurinya.” Ar Rosyid terkagum- kagum dengan ucapan orang ini. Lantas beliau berkata, “Sungguh bagus pembagian nikmat menurutmu tadi.” (Al Fawa’id, Ibnul Qayyim, terbitan, Darul ‘Aqidah, hal. 165-166)

Itulah nikmat yang sering kita lupakan. Kita mungkin hanya tahu berbagai nikmat yang ada di hadapan kita, semisal rumah yang mewah, motor yang bagus, gaji yang wah, dan sebagainya. Begitu juga kita senantiasa mengharapkan nikmat lainnya semacam berharap agar tetap istiqomah dalam agama ini, bahagia di masa mendatang, hidup berkecukupan nantinya. Namun, ada pula nikmat yang mungkin tidak kita rasakan, padahal itu juga nikmat.

Kesehatan Juga Nikmat 

Bayangan kita barangkali, nikmat hanyalah uang, makanan dan harta mewah. Padahal kondisi sehat yang Allah beri dan waktu luang pun nikmat. Bahkan untuk sehat jika kita bayar butuh biaya yang teramat mahal. Namun demikianlah nikmat yang satu ini sering kita lalaikan.

Dua nikmat ini seringkali dilalaikan oleh manusia –termasuk pula hamba yang faqir ini-. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, ”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari 6412)

Ibnu Baththol rahimahullah mengatakan, ”Seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya juga sehat. Barangsiapa yang memiliki dua nikmat ini (yaitu waktu senggang dan nikmat sehat), hendaklah ia bersemangat, jangan sampai ia tertipu dengan meninggalkan syukur pada Allah atas nikmat yang diberikan. Bersyukur adalah dengan melaksanakan setiap perintah dan menjauhi setiap larangan Allah. Barangsiapa yang luput dari syukur semacam ini, maka dialah yang tertipu.” (Dinukil dari Fathul Bari, 11/230)

Syukuri yang Sedikit

Dari An Nu’man bin Basyir, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.” (HR. Ahmad, 4/278. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahi)

Bagaimana mungkin seseorang dapat mensyukuri rizki yang banyak, rizki yang sedikit dan tetap terus Allah beri sulit untuk disyukuri ? Bagaimana mau disyukuri ? Sadar akan nikmat tersebut saja mungkin tidak terbetik dalam hati.

Rizki Tidak Hanya Identik dengan Uang

Andai kita dan seluruh manusia bersatu padu membuat daftar nikmat Allah, niscaya kita akan mendapati kesulitan. Allah Ta’ala berfirman, “Dan Dia telah memberimu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu sangat lalim dan banyak mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim: 34)

Bila semua yang ada pada kita, baik yang kita sadari atau tidak, adalah rizki Allah tentu semuanya harus kita syukuri. Namun bagaimana mungkin kita dapat mensyukurinya bila ternyata mengakuinya sebagai nikmat atau rejeki saja tidak ?

Saudaraku ! kita pasti telah membaca dan memahami bahwa kunci utama langgengnya kenikmatan pada diri anda ialah sikap syukur nikmat. Dalam ayat suci Al Qur’an yang barangkali kita pernah mendengarnya disebutkan, “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS. Ibrahim: 7). 

Alih-alih mensyukuri nikmat, menyadarinya saja tidak. Bahkan dalam banyak kesempatan bukan hanya tidak menyadarinya, akan tetapi malah mengingkari dan mencelanya. Betapa sering kita mencela angin, panas matahari, hujan dan berbagai nikmat Allah lainnya ?

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan bahwa Al Fudhail bin ‘Iyadh mengisahkan: “Pada suatu hari Nabi Dawud ‘alaihissalam berdoa kepada Allah: Ya Allah, bagaimana mungkin aku dapat mensyukuri nikmatMu, bila ternyata sikap syukur itu juga merupakan kenikmatan dariMu ? Allah menjawab doa Nabi Dawud ‘alaihissalam dengan berfirman: “Sekarang engkau benar-benar telah mensyukuri nikmatMu, yaitu ketika engkau telah menyadari bahwa segala nikmat adalah milikku.” (Dinukil dari Tafsir Ibnu Katsir)

Imam As Syafii berkata, “Segala puji hanya milik Allah yang satu saja dari nikmatNya tidak dapat disyukuri kecuali dengan menggunakan nikmat baru dariNya. Dengan demikian nikmat baru tersebutpun harus disyukuri kembali, dan demikianlah seterusnya.” (Ar Risalah oleh Imam As Syafii)

Wajar bila Allah Ta’ala menjuluki manusia dengan sebutan “sangat lalim dan banyak mengingkari nikmat, sebagaimana disebutkan pada ayat di atas dan juga pada ayat berikut, “Dan Dialah Allah yang telah menghidupkanmu, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (lagi), sesungguhnya manusia itu, benar- benar sering mengingkari nikmat.” (QS. Al Hajj: 66)

Artinya di sini, rizki Allah amatlah banyak dan tidak selamanya identik dengan uang. Hujan itu pun rizki, anak pun rizki dan kesehatan pun rizki dari Allah.

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Catatan Ahad Pagi 15 Oktober 2023

Kamis, AMIN akan dikawal ribuan relawan daftar ke KPU 

oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170

AHAD atau Minggu hari ini, puluhan ribu bahkan sekitar ratusan ribu massa --pria wanita, remaja dan bocah-- _tumplekblek (tumpah ruah)_ memenuhi sepanjang Jalan Pahlawan Sidoarjo dari ujung timur hingga barat. Massa berbagai elemen pendukung pasangan AMIN ini hadir sejak pukul 05.30 untuk ikut senam sehat bersama Anies Baswedan dan Cak Muhaimin.

Mereka bukan cuma warga setempat, tapi juga dari Probolinggo, Pasuruan, Malang dan SGMJ (Surabaya, Gresik, Mojokerto, Jombang) tak ketinggalan warga kota Bangkalan Madura.

"Saya ke Sidoarjo ini bukan karena mau cari door prize, tapi untuk mendukung AMIN jadi Presiden- Wapres 2024-2025," tegas Mulyono, warga asal Mojolangu Kota Malang di tengah keremunan massa di depan Hero Supermarket tak jauh dari panggung utama pasangan AMIN bersama isteri berdiri melambaikan tangan menyapa massa.

KAMIS --lima hari lagi-- 19 Oktober / 4 Rabiulakhir 1445 H waktu pembukaan pendaftaran Capres cawapres. Atas ridhaNYA di hari pertama itu pasangan AMIN akan daftar ke KPU di Jln Imam Bonjol Jakarta Pusat. Waktunya pukul 09.00 WIB. InsyaAllah berjalan lancar tidak terjadi pembegalan.

Publik sudah mahfum pasangan AMIN ini diusung oleh tiga partai koalisi, yaitu Nasdem, PKB dan PKS serta Partai Ummat. 

Ada pertanyaan, apakah para partai akan solid hingga pendaftaran nanti di KPU ? Apakah Cak Imin tidak dikriminalisasi ? Apakah Nasdem tidak mencabut dukungan gegara dua menterinya dikasuskan ? 

Dikasuskan itu maksudnya punya kasus, lalu ditindak. Ini tidak berarti menteri-menteri lain tidak berkasus. Tidak berarti menteri- menteri lain tidak setor ke partainya. Beruntung karena mereka bukan dari partai Nasdem. 

Nasdem partai yang dianggap membelot karena mengusung Anies-Cak Imin. Kalau menteri-menteri itu dari Nasdem, tidak menutup kemungkinan mereka akan juga senasib dengan Johny Plate dan SYL.

Tiga partai: Nasdem, PKB dan PKS nampak sangat solid. Andai Cak Imin, "dipaksa jadi tersangka", dipresdiksi akan ada prahara besar buat bangsa ini. Ledakan politiknya gede banget. Massa PKB, Nasdem dan PKS akan tumpah ruah di Jakarta. Gak bisa dibayangkan apa yang akan terjadi. 

Begitu juga dengan Nasdem. Surya Paloh Ketumnya sudah berdarah-darah. Dua menterinya ditersangkakan. Bahkan sudah ditahan. Bisnisnya dihabisi. 

Tapi, Surya Paloh nampaknya memang seorang petarung sejati. Tidak ada tanda-tanda Paloh menyerah. Terus bergerak untuk memenangkan AMIN. Malah dia semangati ke Anies untuk tidak pernah menyerah.

PKS, semua pengurus dan kadernya solid mengusung AMIN. Berbagai tawaran dan godaan diabaikannya. Tawaran menteri ditolak, ratusan miliyar diabaikan.

Kabar bocor alus, ketika pasangan AMIN daftar ke KPU akan diantar puluhan ribu relawan. Tepatnya: relawan dan kader Nasdem, PKS, PKB dan Partai Ummat. 

Tak hanya para relawan dan kader partai berasal dari Jabodetabek. Mereka juga datang dari luar kota, bahkan luar Jawa. Ribuan relawan kabarnya sudah mengisi daftar hadir. Mereka akan berkumpul dengan massa dan ikut mengawal AMIN ke KPU.

Massa pendukung Anies-Cak Imin begitu antusias. Ini lantaran sebelumnya begitu banyak pihak, baik dari kalangan elit maupun masyarakat biasa, meragukan Anies akan bisa daftar di KPU. Berbagai penjegalan yang terus dilakukan oleh sejumlah pihak yang berupaya keras untuk gagalkan Anies nyapres. 

KAMIS tanggal 19 Oktober nanti akan terjawab. Ini sekaligus akan membuktikan bahwa segala bentuk penjegalan itu gagal. 

Anies tetap maju sebagai capres. Dan kali ini Anies dengan Cak Imin, ketum PKB yang menguasai basis Nahdhiyin, terutama di pulau Jawa. Barangkali, jalur penjegalan yang telah susah payah dilalui inilah yang membuat para relawan AMIN antusias dan penuh semangat untuk ikut merayakan pendaftaran pasangan AMIN. Lalu mereka akan berkata: "Selamat Tinggal Penjegalan".

Bisa dilihat, di berbagai kunjungan ke daerah, sambutan massa pendukung AMIN memang luar biasa. Ini tidak terjadi pada Capres-capres lainnya. Bahkan di Makassar sekitar sebulan lalu, jumlah massa di acara "Jalan Gembira Bersama AMIn" tembus lebih dari sejuta yang hadir. 

Saat AMIN daftar ke KPU nanti, bisa dibayangkan seperti ketika Anies pamitan di akhir jabatannya sebagai gubernur DKI. Massa menyambut Anies dari Jl. Soedirman hingga Balaikota. Bundaran HI, Jalan Thamrin hingga sepanjang jalan di depan Balaikota dipenuhi lautan massa. Ada sejumlah panggung yang boleh massa disiapkan agar Anies berpidato di sana. Ini juga mungkin yang akan terjadi saat pendaftaran ke KPU nanti. Sepanjang jl. Imam Bonjol tembus Soedirman, dan Jl. Rasuna Said hingga sepanjang Jl. Cokroaminoto Menteng mungkin akan dipenuhi puluhan ribu massa. Bisa meluber hingga Jl. Diponegoro. 

Mereka yang memiliki spirit perubahan nampaknya menginginkan agar semangat dan militansi para relawan AMIN mampu memenangkan jagoan mereka di pilpres 2024. Kita tunggu hasilnya nanti. Tepat tanggal 14 Pebruari 2024 dan 20 Oktober AMIN ditetapkan jadi Presiden dan Wapres RI 2024-2029. Aamiin

fimdalimunthe55@gmail.com, @puriindahsdjo

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Ahad 30 Rabiulawal 1445 H, 15 Okt 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu

Terapi Hadapi Galau

Untuk saudaraku yang sedang dilanda galau, inilah terapi yang anda butuhkan.

1. Taubat dan istighfar

Perhatikanlah manakala Rabbmu berfirman dalam Surat An-Nur ayat 31 : “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, hai orang-orang yang beriman agar kamu beruntung.”

Maka hendaknya engkau lakukan taubat dari kemaksiatanmu dengan taubat nasuha. Tinggalkan yakemaksiatan yang menyempitkan dadamu dan menyesalah dengan penyesalan yang dalam. Jangan kau ulangi dan kalau perlu tutuplah semua pintu menuju ke sana. Gantilah hari yang kau isi dengan maksiat dengan hari yang penuh ketaatan. 

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: “Hai orang orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni murninya). Mudah- mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu…” (QS. At-Tahrim: 8)

2. Meningkatkan Ketakwaan

Kegalauan hati yang kita alami terkadang menyempitkan dada dan menimbulkan masalah yang berlarut-larut. Jika hatimu sedang tertimpa rasa galau, maka obatilah dengan ketaqwaan. Lampiaskan kegalauanmu dengan aktivitas ketaqwaan niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberimu ketenangan dalam galaumu. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berjanji dalam firmanNya : “Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.” (QS. Ath-Thalaq: 2)

Adapun pintu-pintu ketaqwaan sangat banyak. Maka bersegeralah mengobati kegalauanmu dengannya.

Saudaraku yang sedang galau karena dunia yang diusahakannya… Karena perniagaan yang memeras staminanya... Karena cintanya yang mendera jiwa… Ataupun galau karena jodohnya belum juga tiba masanya… Atau karena masalah dunia lainnya… Cobalah anda segera mengobatinya. Inilah terapi bagi yang galau karena dunianya

3. Memperbanyak dzikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman : “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’du: 28)

4. Memperbanyak shalat dan senantiasa sabar

Allah Subahanhu Wa Ta’ala mengingatkan kita untuk menjadikan shalat dan sabar sebagai penolong. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)

Ini pula yang diamalkan Rasulallah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ketika gundah karena musibah, Beliau mengerjakan shalat sunnah mutlak 2 raka’at.

5. Yakin dan optimis bahwa setiap ujian dan kesedihan akan ada kemudahan yang mengiringi.

Saudaraku, sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan sesuatu senantiasa ada lawannya. Termasuk kesedihan dan kegalauan, Allah Subhanahu Wa Ta’ala ciptakan lawannya berupa kesenangan dan kelapangan.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman : “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 5)

Bahkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebutkan sebanyak dua kali. Maka optimislah, tetap semangat dalam ikhtiar. Yakinlah, setiap masalah pasti ada akhirnya. Inilah janji Allah Subhanahu Wa Ta’ala, bahwa selalu ada dua kemudahan yang mengapit sebuah kesulitan.

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Catatan Akhir Pekan. Sabtu 14 Oktober 23

oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170

mengutip dari Harretz, koran Ibrani. Tulisan panjang, perlu dibaca untuk tambahan ilmu kita. Syukran. FIM

Israel menghembuskan nafas terakhirnya... Dengan judul ini, surat kabar Ibrani “Haaretz” menerbitkan sebuah artikel oleh penulis Zionis terkenal Ari Shavit di mana dia berkata: Tampaknya kita sedang menghadapi orang- orang yang paling sulit dalam sejarah, dan tidak ada solusi bagi mereka selain mengakuinya hak-hak mereka dan mengakhiri pendudukan.

Shavit memulai artikelnya dengan mengatakan : Tampaknya kita telah melewati titik tidak bisa kembali lagi, dan “Israel” mungkin tidak lagi dapat mengakhiri pendudukan, menghentikan pemukiman, dan mencapai perdamaian. nampaknya sudah tidak mungkin lagi melakukan reformasi Zionisme, menyelamatkan demokrasi, dan memecah belah masyarakat di negeri ini.

Ditambahkannya, jika situasinya seperti ini, maka tidak ada lagi selera untuk tinggal di negeri ini, tidak ada lagi selera untuk menulis “Haaretz”, dan tidak ada lagi selera untuk membaca “Haaretz”. kita harus melakukan apa yang disarankan Rogel Alfer dua tahun lalu, yaitu meninggalkan negara itu jika "ke-Israelan" dan ke-Yahudi-an bukan merupakan faktor penting dalam identitas, dan jika setiap warga negara "Israel" memiliki paspor asing, tidak hanya dalam arti teknis, tetapi juga dalam arti psikologis, maka persoalannya sudah selesai. Anda harus mengucapkan selamat tinggal kepada teman dan pindah ke San Francisco, Berlin atau Paris.

Dari sana, dari negeri- negeri nasionalisme ekstrim baru Jerman, atau negeri-negeri nasionalisme ekstrim baru Amerika, kita harus melihat dengan tenang dan menyaksikan "Negara Israel" menghembuskan nafas terakhirnya. Kita harus mundur tiga langkah dan menyaksikan negara demokratis Yahudi tenggelam. masalahnya mungkin belum terselesaikan.

Kita mungkin belum melewati point of no return. Masih ada kemungkinan untuk mengakhiri pendudukan, menghentikan pemukiman, mereformasi Zionisme, menyelamatkan demokrasi, dan memecah belah negara.

penulis melanjutkan, “Saya menaruh jari saya di mata Netanyahu, Lieberman, dan neo-Nazi, untuk menyadarkan mereka dari delirium Zionis mereka, bahwa Trump, Kushner, Biden, Barack Obama, dan Hillary Clinton bukanlah orang-orang yang akan mengakhiri pendudukan.”

Bukan PBB dan Uni Eropa yang akan menghentikan pembangunan pemukiman. Satu- satunya kekuatan di dunia yang mampu menyelamatkan Israel dari dirinya sendiri adalah bangsa Israel sendiri, dengan menciptakan bahasa politik baru yang mengakui kenyataan dan bahwa bangsa Palestina berakar di tanah ini. Saya mendorong Anda untuk mencari cara ketiga agar dapat bertahan hidup di sini dan tidak mati. Penulis di surat kabar Haaretz menegaskan: Sejak mereka datang ke Palestina, “orang Israel” telah menyadari bahwa mereka adalah hasil dari kebohongan yang diciptakan oleh gerakan Zionis, yang selama ini menggunakan semua penipuan terhadap karakter Yahudi sepanjang sejarah.

Dengan mengeksploitasi dan membesar-besarkan apa yang disebut Hitler sebagai Holocaust, gerakan tersebut mampu meyakinkan dunia bahwa Palestina adalah “Tanah Perjanjian” dan bahwa kuil tersebut diduga terletak di bawah Masjid Al-Aqsa. Dengan demikian, serigala menjelma menjadi seekor domba yang disusui oleh uang pembayar pajak Amerika dan Eropa, hingga menjadi monster nuklir.

Penulis mencari bantuan dari para arkeolog Barat dan Yahudi, yang paling terkenal adalah “Israel Flintstein” dari _Universitas Tel Aviv, yang menegaskan bahwa “Kuil juga merupakan kebohongan dan dongeng yang tidak ada,_ dan semua penggalian telah membuktikan bahwa itu benar-benar hilang ribuantahun yang lalu, dan hal ini dinyatakan secara eksplisit dalam sejumlah besar referensi Yahudi.” dan banyak arkeolog Barat telah mengkonfirmasi bahwa : Yang terakhir terjadi pada tahun 1968 M, arkeolog Inggris Dr. Caitlin Kabinos, ketika dia menjadi direktur penggalian di British School of Archaeology di Yerusalem. dia melakukan penggalian di Yerusalem, dan diusir dari Palestina karena mengungkap mitos “Israel” tentang keberadaan jejak Kuil Sulaiman di bawah Masjid Al-Aqsa. 

Dimana saya memutuskan bahwa "tidak ada jejak Kuil Sulaiman sama sekali", dan saya menemukan itulah yang disebut orang Israel “Gedung Kandang Sulaiman”.

sama sekali tidak ada hubungannya dengan Sulaiman atau istal. melainkan model arsitektur istana yang biasa dibangun di beberapa wilayah Palestina. Hal ini terlepas dari kenyataan bahwa “Kathleen Kenyon” berasal dari Masyarakat Dana Eksplorasi Palestina, dengan tujuan untuk memperjelas apa yang disebutkan dalam narasi alkitabiah, karena Ada aktivitas besar di Inggris pada pertengahan abad ke-19 seputar sejarah "Timur Dekat ".

Ia menekankan bahwa kutukan kebohongan itulah yang menghantui "orang Israel", hari demi hari, menampar wajah mereka baik berupa pisau di tangan Maqdisi, Khalili dan Nabulsi, atau dengan batu atau batu atau bus. pengemudi dari Jaffa, Haifa dan Acre.

Orang-orang "Israel" menyadari bahwa mereka tidak mempunyai masa depan di Palestina, karena Palestina bukanlah sebuah negeri tanpa penduduk seperti yang mereka bohongi. Inilah penulis lain yang mengakui, bukan hanya keberadaan rakyat Palestina, namun juga superioritas mereka atas “Israel” – Gideon Levy, seorang Zionis sayap kiri, ketika ia berkata: Nampaknya orang-orang Palestina mempunyai sifat yang berbeda dengan umat manusia lainnya. kami menduduki tanah mereka, dan kami menyebut pemuda mereka sebagai pelacur, pelacur, dan pecandu narkoba. Kami katakan bahwa beberapa tahun akan berlalu, dan mereka akan melupakan tanah air dan tanah air mereka, dan kemudian generasi muda mereka _meledakkan Intifada tahun 1987_. Kami memasukkan mereka ke dalam penjara dan berkata, “Kami akan memasukkan mereka ke dalam penjara.”

Bertahun-tahun kemudian, setelah kami pikir mereka telah mengambil pelajaran, mereka kembali kepada kami dengan pemberontakan bersenjata pada tahun 2000, yang melahap wilayah tersebut. kami mengatakan kami akan menghancurkan rumah-rumah mereka dan mengepung mereka selama bertahun-tahun, dan kemudian mereka mengeluarkan rudal- rudal yang mustahil untuk menyerang kami, meskipun ada pengepungan dan kehancuran. Jadi kami mulai merencanakannya dengan tembok dan kawat berduri. .

Dan kemudian mereka mendatangi kami dari bawah tanah dan melalui terowongan, hingga mereka membunuh kami dalam perang terakhir. Kami melawan mereka dengan pikiran kami, lalu mereka merebut satelit "Israel"  

(Amos)? Mereka membawa teror ke setiap rumah di “Israel” dengan menyiarkan ancaman dan ancaman, seperti yang terjadi ketika generasi muda mereka mampu menguasai Channel 2 “Israel” Singkatnya, tampaknya kita sedang menghadapi orang-orang yang paling sulit dalam sejarah, dan tidak ada solusi bagi mereka selain mengakui hak- hak mereka dan mengakhiri pendudukan.

Judul Artikel: Israel menghembuskan nafas terakhirnya. Penulis: Ari Shavit. Sumber: Surat Kabar Ibrani Haaretz... Silakan Bagikan Artikelnya...

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Sabtu 29 Rabiulawal 1445 H, 14 Okt 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu

T a u b a t

USIA KITA SUDAH DI ANGKA BERAPA HARI INI?  SENYAMPANG ALLAH TA'ALA MASIH MEMBERI UMUR BARAKAH, MARILAH FOKUS PERBAIKAN DIRI ATAS PERBUATAN MASA LALU DAN GANGGUAN HARI INI

Celah kita adalah masa lalu yang belum diselesaikan, belum ditaubati, belum saling memaafkan, belum ridha, menyimpan sifat dan kebiasaan yang tidak baik dan lain lain

Celah masa lalu itulah akses termudah bagi saitan mempengaruhi diri kita. Tergelincir, terperosok dalam kesalahan, gangguan jin hingga sihir juga terkait dengan celah masa lalu ini.

"Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antara kamu ketika terjadi pertemuan (pertempuran) antara dua pasukan itu, sesungguhnya mereka digelincirkan oleh setan, disebabkan sebagian kesalahan (dosa) yang telah mereka perbuat (pada masa lampau), tetapi Allah benar-benar telah memaafkan mereka. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyantun". (QS. Ali 'Imran : 155)

Jalan keluarnya adalah dengan memperbaiki sepanjang waktu. Taubat, ishlah, saling memaafkan dan memuliakan dalam keluarga.

Kemudian fokus pada amal kebaikan. Karena kebaikan akan mnghapus keburukan. Kebaikan kebaikan itulah penutup hakiki. Dan penghapus masa lalu yang menjadi pintu akses.

Dan laksanakanlah salat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan- perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah). (QS. Hud : 114)

Agendakan amal kebaikan demi kebaikan setiap hari. Mengubah diri menjadi lebih baik. InsyaAllah, Allah Subhanahu Wa Ta'ala  mudahkan urusan kita semua. Aamiin....

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Renungan Pagi, Akhir Pekan Sabtu 14 Oktober 2023

Israel Menghembuskan Nafas, Bisa Jadi RRC Meniru Caranya untuk Menguasai NKRI

oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170

Meski koran bangsa Ibrani Haaretz menurunkan tulisan kolomnis zionis terkenal Ari Shavit dengan judul Israel menghembuskan nafas terakhirnya bisa jadi benar terwujud, tentu itu atas ridha Allah Subhanahu Wa Ta'ala, kita patut bersyukur.

70 TAHUN lalu atau dua tahun sebelum penulis lahir, Israel menjajah bangsa Palestina.

Bisa jadi dan tidak menutup kemungkinan untuk menguasai 'menjajah' NKRI, rezim RRC (Republik Rakyat China) meniru dengan menduplikasi strategi yang sama dengan yang digunakan Israel terhadap bangsa Palestina. 

Jika Israel nyata dengan invasi dan aneksasi, RRC menggunakan cara investasi --Kereta Cepat, salahsatu contoh-- dan menempatkan tenaga kerjanya di bumi pertiwi NKRI. Kok ? Begini penjelasannya : 

Kalau di Palestina, Zionis Israel merampas tanah yang ditempati bangsa muslim Palestina, secara paksa, dibuldozer, kemudian mengusirnya, dan menempatkan bangsa Yahudi di tempat itu, menggantikan bangsa Palestina. 

Nah di NKRI begini : RRC memberi pinjaman dengan bunga tinggi dan investasi. Atas nama Investasi, mengekplorasi hasil bumi, seperti tambang nikel di Morowali. Kemudian membebaskan lahan  dengan menggusur, menggeser, mengusir, warga pribumi asli bangsa Indonesia dengan dalih untuk PSN (Proyek Strategis Nasional) contoh kasus Rempang. 

Lahan yang katanya untuk PSN itu ternyata bakal dikelola oleh RRC, dikeruk hasilnya. Dan dengan mendatangkan tenaga kerja asing alias TKA dari China. Untuk perbandingan  tenaga kerja 10 TKA  dan 1 Pribumi. 

Lahan sudah di kuasai, penduduk sudah ada, dari bangsa China dan didukung dari keturunan yang lahir disini. 

Suatu waktu mereka buat pagar pembatas, atau benteng setinggi 4 meter di lokasi itu, seperti di Gaza dan Tepi Barat. Kita mau bilang apa ? Apa iya ? Mau bukti yang sudah terjadi, ayo lihat dan datang aja ke PIK (Pantai Indah Kapuk).

Selain PIK, membludaknya kedatangan TKA, mereka menggunakan cara halus dengan mengecoh petugas Imigrasi, Disdukcapil, dan perangkat terkait. 

Para TKA diam-diam dibuatkan E-KTP dan KK.  Atau dengan cara menyusupkan mereka dalam KK sebagai saudara, ipar, kerabat, dan sebagainya.

Bisa jadi langsung dibuatkan KK baru atau Aspal (Asli tapi Palsu), yang menjadikan para TKA yang sudah mulai bisa bahasa Indonesia patah-patah itu, menjadi WNI. Hal ini terjadi juga ada oknum terkait yang menerima suap.

Selanjutnya mereka masuk ke DPS (Daftar Pemilih Sementara), kemudian masuk ke Daftar Pemilih Tetap (DPT), ikut Pemilu, dan menang di tiap daerah yang ada komunitas ini.

Ketika mereka menguasai Legislafif, Eksekutif, Yudikatif, maka habislah Pribumi. Ideologi Komunis pun sudah menguasai.

Apa akibatnya ? Semua kebijakan akan menggencet Pribumi. Semua aturan akan menginjak Pribumi. Semua keputusan tak lagi dapat diganggu- gugat. 

NKRI akan jadi milik mereka, tanah lahan ditangan mereka, dan Pribumi akan jadi seperti bangsa Palestina, yang asing dinegerinya sendiri, 

Ditindas, disiksa, dizalimi, dibunuh !! Sudah dimulai dengan disuruh makan ubi, pisang, jagung dan dianggap penduduk liar karena menempati  tanah leluhur mereka, yang dulu belum ada nama negara Indonesia.

Apakah nanti IKN di Penajam Kaltim akan jadi ibukota IndoChina bukan lagi NKRI ? Bisa jadi benar. Karena oleh rezim sudah diputuskan proyek IKN ditangani oleh perusahaan berafiliasi dengan RRC yang dikomandani oleh salahseorang dari 9 naga si Aguan bos besar Agung Podomoro Group.

Penulis tidak rela --tentu pembaca juga-- kalau kelak anak, cucu, cicit kita menderita seperti anak anak Palestine yang hak asazinya terampas di tanahnya sendiri.

Sebelum terlambat, sebelum seperti Palestine #AyoSadarlahSatuNusaSatuBahasaSatuBangsaNKRI ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI Dewan Pers 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Jumat 28 Rabiulawal 1445 H, 13 Okt 2023

Assalammualaykum Warahmatullahi Wabarakatuh

ISTIGHFAR

Kalau dalam EPCDH kemarin kita perlu selalu muhasabah diri sebagai bentuk ketaqwaan kepada Allah, kita juga membutuhkan istighfar bukan hanya untuk meminta pengampunan, tapi jauh lebih luas dari itu. 

Bahkan di sebagian tafsir terungkap, kata yang terbentuk dari kata istighfar diartikan sebagai islam itu sendiri.

Contohnya di surat Al-Anfal ayat 33 : "Kata 'yastaghfiruun' dalam ayat itu secara harfiah bermakna 'memohon ampunan' tapi sebagian ulama menafsirkan berislam". 

Jadi, beristighfar adalah sebagian ciri keislaman kita. Seakan-akan tidak sah keislaman seseorang sebelum ia melazimkan diri beristighfar tanpa harus menunggu berbuat kesalahan.

Bahkan dengan istighfar, Allah menjanjikan kita kekuatan. Istighfar akan menambah kekuatan jasadiah dan ruhiyah kita. 

Rasulallah bersabda, "Barang siapa melazimkan istighfar, Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap masalahnya".

Sebaliknya, kemalasan beristighfar akan melunturkan keislaman kita, menjauhkan kita dari Allah, dan mempersempit jalan keluar dari masalah- masalah yang kita hadapi. Lebih jauh lagi, muncul benih kesombongan dalam diri kita. 

Hati menjadi hitam dan keras, bahkan lebih keras dari batu, sulit menerima nasihat dan peringatan, tidak sensitif ketika dibacakan ayat-ayat Allah, tidak pernah menangis, karena takut akan dosa- dosanya, dan tidak takut dengan adzab Allah.

Sungguh sangat beruntung seorang hamba yang diberi taufiq untuk menyesali dosa- dosanya, sehingga dia senantiasa memohon ampun kepada Allah.

Datang sebuah Atsar, dimana Aisyah berkata ; “Sungguh beruntung orang yang mendapatkan catatan amalnya istighfar yang banyak.” (HR. Ibnu Majjah). InsyaAllah Allah meberikan taufiq kepada kita untuk selalu istighfar kepadaNya.

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wantama PWI DP 3170 refrensi tafsir alquran dan alhadits, Kamis 27 Rabiulawal 1445 H, 12 Okt 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuh

Selalu Muhasabah

SAUDARAKU SEIMAN, tahukah kenapa kita perlu muhasabah diri ? Pertanyaan di atas mungkin banyak menghampiri benak seorang muslim, ada diantara mereka yang memilih untuk menyibukkan diri dengan urusan dunianya tanpa memikirkan apa yang akan menjadi bekalnya di akhirat.

Ada pula yang beribadah sebagaimana apa yang Allah perintahkan, namun ibadahnya hanyalah sebagai rutinitas.

Mereka shalat lima waktu setiap hari, berpuasa dan mengeluarkan zakat setiap tahunnya, akan tetapi, semua itu tidak berdampak pada akhlak dan pribadinya Maksiat pun terkadang masih dilakukan.

Motivasi untuk memperbaiki amalan amalan yang ada tak kunjung hadir, penyebabnya satu karena melupakan muhasabah diri sehingga orang-orang seperti ini sudah merasa cukup dengan amalan yang telah dilakukan.

Ada beberapa alasan yang menjadikan kita perlu muhasabah diri: 

Muhasabah merupakan perintah Allah Subhaanahu Wa Ta’ala...

Allah Ta'ala berfirman : “Hai orang orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18)

Muhasabah merupakan sifat hamba Allah yang bertaqwa...

Seseorang yang bertaqwa adalah mereka yang membawa sebaik- baik bekal, dan dalam perjalanan mencari bekal tersebut tak jarang seseorang merasa lelah dan bosan yang mengakibatkannya tak mawas diri sehingga tergelincir dan terjatuh dalam futur (lemah semangat untuk melakukan amal shalih). 

Muhasabah akan membantu seseorang untuk menghadapi berbagai rintangan yang ia temukan dalam pencariannya akan bekal tersebut.

Maimun bin Mahran rahimahullah berkata: “Tidaklah seorang hamba menjadi bertaqwa sampai dia melakukan muhasabah atas dirinya lebih keras daripada seorang teman kerja yang pelit yang membuat perhitungan dengan temannya”.

Buah manis dari muhasabah adalah taubat...

Ketika seseorang melakukan muhasabah maka akan tampak jelas di hadapannya atas dosa-dosa yang dilakukan. 

Bagaimana mungkin seorang anak cucu Adam dapat melihat dosa dan aibnya tanpa melakukan muhasabah ?!

Banyak di antara manusia yang melakukan kemaksiatan, namun Allah masih memberikan nikmat kepadanya, dia tidak menyadari bahwa ini adalah bentuk *istidraj* (penangguhan menuju kebinasaan) dari Allah Subhaanahu Wa Ta’ala.

Sebagaimana firmanNya : “Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui.” (QS. Al-A’raf: 182)

Orang-orang yang memahami ayat Allah ini, akan takut atas peringatan Allah tersebut dan dia akan senantiasa mengintrospeksi dirinya, jangan sampai nikmat yang Allah berikan kepadanya merupakan bentuk istidraj.

Muhasabah yang mengantarkan kepada pertaubatan diawali dengan memasuki gerbang penyesalan.

Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Menyesal adalah taubat.” (HR.Ibnu Majah no.4252, Ahmad no.3568, 4012, 4414 dan 4016. Hadist ini dishahihkan oleh al-Albani)

Saudaraku... Tentu kita tidak bisa terlepas dari kesalahan atau ketergelinciran entah itu dari lisan ataupun perbuatan. Namun hal itu semua terkadang juga tidak nampak pada diri kita, karena telah tertutup oleh rasa bangga akan amalan kita selama ini sedangkan disisi lain minimnya introspeksi diri / muhasabah diri / mengoreksi diri.

Hasilnya apa kalau tidak melakukan muhasabah diri ? Ya seperti yang telah dijelaskan dalam pemaparan diatas, ada yang telah melakukan amal ibadah namun hanya sebagai rutinitas saja (tidak menjadikan atau merubah Akhlak kita menjadi lebih baik dari sebelumnya) dan juga banyak permisalan yang lain.

Inilah pengingat bagi penulis pribadi dan pembaca semoga kita senantiasa selalu rajin untuk muhasabah diri. Karena masih banyak kekurangan yang masih harus kita koreksi, untuk menjadikan diri kita jauh lebih baik dari sebelumnya sesuai dengan apa yang di inginkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan RasulNya..

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Putusan MK Berdampak, Jokowi-Gibran Segalanya atau Indonesia Segalanya

oleh Ferry Is Mirza DM, Wantama PWI DP 3170

SEMOGA SAJA Makamah Konstitusi (MK) mengabulkan tuntutan (berbisa) tentang batasan umur yang memungkinkan Gibran Raka Bumi si putra sulung Presiden Jokowi terlegitimasi oleh ‘hukum’ negara sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Sehingga semuanya menjadi lebih jelas dan pasti !

Bila kemudian Prabowo melamar Gibran sebagai Cawapresnya, selamat kepada Pak Prabowo. Dan kepada Ganjar rasanya harus juga mendapat ucapan selamat menuai keuntungan yang akan lebih memuluskan jalan Anda menuju Istana.

Kedengaran agak aneh, karena ketika ramai dipergunjingkan para hakim yang mulia di MK bakal mengabulkan tuntutan para fans Gibran, dalam perenungan malam terbaca tanda-tanda alam.

Namun bila ternyata MK tidak mengabulkan, bacaan perenungan malam berarti semesta alam masih melindungi Indonesia. Untuk tetap hidup dalam kedamaian dan pencerahan sinar ilahiah yang menerangi hati, jiwa, dan pikiran Indonesia sebagai bangsa berbudaya yang berpandangan hidup Pancasila.

Kita tunggu saja penentuan pilihan dan jawaban dua pertanyaan yang tiba-tiba menjadi penting dan pokok ini; Jokowi-Gibran Segalanya, atau Indonesia Segalanya  yang seharusnya dan wajib selalu yang utama menjadi tujuan hidup berbangsa dan bernegara..!!! 

Jokowi adalah Presiden RI yang sangat banyak menuai pujian. Kerja nyatanya membangun negara agar menjadi lebih baik dan tampil secara fisik lebih memukau, membuat rakyat begitu mengaguminya . Bahkan banyak yang memberikan acungan dua jempol untuk kerja pembangunan material-fisik (ansich) yang dapat dilihat secara nyata, bukan wacana. 

Presiden Jokowi pun menjadi people darling yang setiap berkunjung ke seluruh penjuru negeri, sangat dielu-elukan oleh rakyat setempat. Ia disanjung dan dipuja secara luar biasa.

Namun dalam perjalanan kepemimpinannya, ketika puja-puji cenderung berkembang ke arah kultus individu, rasanya sangat perlu untuk dikritisi secara serius. Karena, pengkultusan ini ternyata berpotensi membunuh akal sehat dan kejernihan berpikir sebagian besar rakyat belakangan ini. 

Banyak yang seakan lupa bahwa Jokowi hanyalah manusia biasa. Sebagai manusia biasa, Jokowi pun pasti juga tidak luput dari kesalahan. Baik kesalahan tak disengaja, maupun kesalahan yang secara sadar dilakukan karena harus dijalankan untuk tujuan tertentu.

Misalnya dalam beberapa kasus, sekalipun beliau sudah diingatkan untuk jangan dilakukan, tapi tetap saja dijalankan. Karena sudah sangat yakin bahwa setiap langkah politiknya, pasti akan didukung penuh oleh rakyat. Sudah terbangun begitu kokoh kepercayaan diri Presiden Jokowi karena saking seringnya mendengar suara-suara yang menjamin bahwa dirinya adalah seorang pemimpin rakyat yang menjadi ‘people darling’, pujaan rakyat. Sehingga terbangun lah keyakinan bahwa apa pun yang dilakukannya, rakyat akan mendukungnya dan membenarkannya sebagai langkah yang pasti benar dan baik untuk membawa Indonesia menjadi lebih maju.

Kemungkinan keyakinan inilah yang membuat diri seorang Jokowi hari ini terkesan sebagai sosok yang ‘untouchable’. Tercermin dalam perilaku politiknya yang kian terasa sangat ‘over convident’. Sehingga menunjukkan gejala yang bisa mengantarkan dirinya sebagai pemimpin yang bisa menepuk dada dan berujar…Le ‘etat ce moi, Negara adalah saya ! Satu kondisi kejiwaan yang sering menggoda dan membawa seorang pemimpin yang memiliki kekuasaan super besar, menjadi lupa bahwa di atas langit masih ada langit.

Dalam kaitan negara, di atas diri seorang Presiden masih ada rakyat yang selamanya tidak bisa dikurung dalam kegelapan. Dan pada saat sinar terang datang mengusir kegelapan, maka ruang kegelapan itu akan berpindah tempat. Bukan lagi di ruang kehidupan rakyat, tapi sang pemimpin lah yang bakal terkurung dalam kegelapan yang akan mengakhiri kekuasaan dan kejayaannya. Tragedi seperti ini bisa kita temui dalam sejumlah catatan sejarah Bukekuasaan politik dari para pemimpin besar di dunia. Contoh paling ekstrim adalah riiwayat kekuasaan seorang Hitler, sang diktaktor yang kekuasaannya berakhir dengan sangat tragis.

Contoh yang disodorkan ini memang sangat ekstrem dan tidak pas bahkan sangat jauh untuk dijadikan bahan perenungan ketika saat menyoal masalah kekuasaan Jokowi dan Indonesia hari ini. Tapi dengan menyodorkan contoh yang sangat ekstrem ini, merupakan harapan terbangunnya kesadaran para elite penguasa di negeri ini untuk melakukan perenungan di ruang kontemplasi dan bertanya pada diri; Indonesia yang seperti inikah yang kita harapkan dan impikan ?

Sebuah Indonesia yang kaya akan praktik mafia di segala bidang kehidupan penyelenggaraan negara ? Sebuah Indonesia yang perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegaranya dikendalikan oleh kekuasaan Oligarki yang begitu besar dalam menentukan nasib dan masa depan rakyat bangsa Indonesia ke depan ? Sebuah Indonesia yang pranata hukumnya, para penegak hukumnya, lembaga peradilannya, Lembaga Yudkatifnya, hampir sepenuhnya terkooptasi oleh kepentingan Oligarki ? Sebuah Indonesia yang etika dan tata nilai kehidupannya dibangun oleh penguasa demi memperkokoh kekuasaannya ? Sebuah Indonesia tanpa Trisakti, tanpa Revolusi Mental, tanpa budaya gotong-royong, tapi justru mengadopsi Liberalisme-individualisme dan Kapitalisme serakah ???

Pertanyakan juga, bagaimana dengan fenomena Gibran? Demi menunggu bisa dan tidaknya sang putra sulung Presiden Jokowi maju dicalonkan sebagai Cawapres , konstelasi perpolitikan Indonesia jelang Pemilu 2024 menjadi begitu tanpa kepastian, ngambang, buram sulit terbaca. Sebegitu pentingkah Gibran untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan yang sesuai dengan amanat Pembukaan UUD’45 ?! Atau yang akan didapat justru kualitas Indonesia sebagai bangsa dan negara yang mundur ke belakang? Dari negara Demokrasi berdasarkan nilai-nilai Pancasila, atau malah yang mengukuhkan nilai-nilai sistem negara kerajaan (monarki) ?! Diawali dengan penguatan politik dinasti lewat kekuasaan di tangan seorang Presiden yang kekuasaannya bila dibiarkan menjadi tak terbatas dalam praktik.

Perlu juga dipertanyakan ; Jokowi sebagai seorang kader partai, apa yang begini kah yang memang diarahkan oleh Megawati sebagai Ketua Umum PDIP, partai yang gigih mendukungnya di awal kisah perjalanan seorang Jokowi dari Solo hingga istana ? Semoga saja pertanyaan ini mendapat jawaban yang pasti hingga mempermudah dan memperjelas untuk menarik garis politik yang berdasar pada kontradiksi pokok; di sini rakyat, di sana musuh rakyat, anda berada di mana ???!

Pertanyaan semua ini seharusnya menjadi keharusan yang wajib dilontarkan oleh siapa pun yang faham dan tahu betul; apa, bagaimana, dan untuk apa sesungguhnya PDIP hadir sebagai partainya rakyat di tengah gelombang perlawanan terhadap rezim Orde Baru !

Pertanyaan ini memang tidak penting dipermasalahkan bagi para ‘kader’ karbitan, ‘kader’ penumpang, ‘kader’ oportunis, dan ‘kader’ gadungan yang hanya bertujuan menggunakan PDIP sebagai kendaraan politik untuk kepentingan politik pribadinya dalam membangun dinasti yang sejak awal telah menjadi impiannya !

(mengutip tulisan erros djarot, di GBN.top)

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM  Wantama PWI DP 3170 refrensi tafsir alquran dan alhadits, Rabu 26 Rabiulawal 1445 H, 11 Okt 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi wabarakatuh

Menjaga Hati untuk Tak Purbasangka

Allah Azza Wa Jalla berfirman : "Hai orang- orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purbasangka (curiga), karena sebagian dari kecurigaan itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang". (QS. Al-Hujurat : 12)

Syekh Abu Bakar bin Jabir al-Jazairi rahimahullah berkata ketika menafsirkan ayat ke 12 dari surat Al-Hujurat, “haram mencari kesalahan dan menyelidiki aib- aib kaum muslimin dan menyebarkannya serta menelitinya”

Syekh As-Sa’di rahimahullah berkata, “janganlah kalian meneliti aurat (aib) kaum muslimin dan janganlah kalian menyelidikinya."

Murid dari Syaikh as-Sa’di yaitu Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah juga berkata, “tajassus yaitu mencari aib-aib orang lain atau menyelidiki kejelekan saudaranya"

Dr. Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh  menafsirkan ayat di atas “maksudnya kata ‘tajassus’ lebih sering digunakan untuk suatu kejahatan. Sedangkan kata ‘tahassus’ seringkali digunakan untuk hal yang baik. Sebagaimana yang difirmankan Allah Ta’ala, yang menceritakan tentang nabi Ya’qub AS dimana Dia berfirman dalam surat Yusuf 

(Ya’qub berkata) “Wahai anak-anakku, pergilah kalian, carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya…” (QS. Yusuf : 87)

Namun terkadang kedua kata tersebut digunakan untuk menunjukkan hal yang buruk, sebagaimana ditegaskan dalam hadits sahih di atas.”

Imam Abu Hatim al-Busti rahimahullah berkata, “tajassus adalah cabang dari kemunafikan, sebagaimana sebaliknya prasangka yang baik merupakan cabang dari keimanan. Orang yang berakal akan berprasangka baik kepada saudaranya, dan tidak mau membuatnya sedih dan berduka. Sedangkan orang yang bodoh akan selalu berprasangka buruk kepada saudaranya dan tidak segan-segan berbuat jahat dan membuatnya menderita.”

Nasihat bagi yang suka mencari Kesalahan orang lain

Cukuplah buat kita sebuah untaian perkataan seorang imam yaitu Imam Abu Hatim bin Hibban Al-Busthi berkata dalam sebuah kitabnya yang dikutip oleh Syekh Abdul Muhsin bin Hamd al-‘Abbad al-Badr dalam tulisannya sebagai berikut, ”Orang yang berakal wajib mencari keselamatan untuk dirinya dengan meninggalkan perbuatan tajassus dan senantiasa sibuk memikirkan kejelekan dirinya sendiri. Sesungguhnya orang yang sibuk memikirkan kejelekan dirinya sendiri dan melupakan kejelekan orang lain, maka hatinya akan tenteram dan tidak akan merasa capai. Setiap kali dia melihat kejelekan yang ada pada dirinya, maka dia akan merasa hina tatkala melihat kejelekan yang serupa ada pada saudaranya. Sementara orang yang senantiasa sibuk memperhatikan kejelekan orang lain dan melupakan kejelekannya sendiri, maka hatinya akan buta, badannya akan merasa letih, dan akan sulit baginya meninggalkan kejelekan dirinya.”

InsyaAllah kita senantiasa dimudahkan oleh Allah dalam berakhlak karimah dan menjauhi sifat-sifat buruk dan sikap  yang merugikan diri kita sendiri. Aamiin.....

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wantama PWI DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Selasa 25 Rabiulawal 1445 H, 10 Okt 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu 

Diterima Alhamdulillah, Ditolak Jangan Dipaksa

Tugas kita hanyalah menyampaikan, bukan mengubah paksa orang lain. Sebagaimana firman Allah, “Dan kewajiban kami HANYALAH  MENYAMPAIKAN (perintah ) dengan jelas.” (QS. Yasin : 17)

Syaikh Abdurrahman As-Sa’diy menjelaskan bahwa tugas kita hanya menyampaikan, apabila diterima maka alhamdulillah, apabila ditolak, maka sudah bukan kewajiban kita (mengubah paksa)

Beliau berkata, (artinya) “Tugas kami hanyalah menyampaikan dengan ilmu yang jelas, kami lakukan dan kami jelaskan bagi kalian. Apabila kalian mendapat hidayah, maka itulah keberuntungan dan taufik bagi kalian. Apabila kalian tetap tersesat, maka tidak ada kewajiban bagi kami lagi (mengubah paksa).” (Tafsir As-Sa’diy)

Menyampaikan dengan ilmu ilmiah dan cara yang lembut dan hikmah inilah yang disebut dengan “hidayah al-irsyad wal bayan”. Semua bisa memberikan hidayah ini dengan ilmu, sebagaimana firman Allah pada RasulNya Shallallahu ‘Alaihi 

Wasallam, “Dan sesungguhnya kamu benar-benar MEMBERI HIDAYAH /petunjuk kepada jalan yang lurus” (QS. Asy-Syuuraa: 52)

Adapun memberikan mengubah orang lain. Maka ini hak khusus Allah yaitu memberikan “Hidayah at-taufiq”. Bahkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam  tidak bisa memberikan hidayah ini. 

Sebagaimana firman Allah, “Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang- orang yang mau menerima petunjuk”. (Al. Qashash 28 : 56)

Berdakwah itu sederhana. Apabila diterima Alhamdulillah. Apabila ditolak, jangan dipaksa menerima. Jangan dimusuhi tetapi didoakan. Karena ia masih saudara kita seiman.

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wantama PWI DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Senin 24 Rabiulawal 1445 H, 9 Okt 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi wabarakatuhu

Menjaga Kebiasaan Baik, Menjauhi Maksiat agar Tak Su'ul Khotimah

Wahai saudaraku seiman : Jagalah pikiranmu, karena akan menjadi perkataanmu... Jagalah perkataanmu, karena akan menjadi perbuatanmu...

Jagalah perbuatanmu, karena akan menjadi kebiasaanmu... Jagalah kebiasaanmu, karena akan membentuk karaktermu...

Seseorang itu akan mati sesuai dengan keadaannya ketika hidup... Kebiasaan seseorang di dalam kehidupannya itu akan mengingatkannya menjelang kematian...

Jika ia terbiasa melakukan ketaatan, maka itulah yang akan diingatnya ketika sakaratul maut... Jika kemaksiatan yang lebih banyak ia lakukan, maka itulah yang akan diingatnya...

Sehingga ketika kematian menghampiri, maka ia akan dikuasai oleh syahwat atau hasrat untuk bermaksiat...

Kenapa...? Karena keakrabannya yang begitu besar dengan kemaksiatan telah menyebabkannya selalu ingat dan cenderung kepada kemaksiatan...

Lamanya kebiasaan melakukan kemaksiatan akan menyebabkan pelakunya ingat kepada kemaksiatan ketika maut menjemputnya...

Kegelapan dosa kian bertumpuk di dalam hatinya dan semakin meredupkan cahaya keimanannya yang terus melemah...

Inilah hukuman terbesar yang Allah timpakan kepada seorang pendosa, yaitu ketika ia tak lagi merasa berbuat dosa...

Akhirnya itu menjadi penghalang antara dirinya dengan Allah dan kesengsaraan di akhir hayatnya...

Dan pada saat itulah nyawanya dicabut oleh Allah dan ia pun mengalami su-ul khatimah... Wahai saudaraku seiman ... Perbaikilah urusan akhirat kita, maka Allah akan memperbaiki urusan dunia kita...

Perbaikilah bathin kita, niscaya Allah akan memperbaiki zhahir kita... Betapa banyak orang yang sebelumnya sehat lalu mati tanpa sebab yang jelas...

Betapa banyak orang yang sakit, akan tetapi dapat hidup lama di dunia... Sesungguhnya, manusia yang terlahir itu pasti akan didatangi oleh kematian... Dan ternyata ada hal lain yang lebih dahsyat dari kematian itu sendiri, yaitu...

Lalai dalam menghadapi kematian, berpaling dan sedikit mengingat kematian serta meninggalkan amal shalih yang merupakan bekal setelah kematian...

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda : "Sesungguhnya kuburan adalah tempat pertama dari hari akhir. Barangsiapa yang selamat di dalamnya, maka setelahnya akan lebih mudah baginya, dan barangsiapa yang tidak selamat, maka setelahnya akan semakin mengerikan baginya" (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan al-Hakim, hadits dari 'Utsman bin Affan, lihat Shahiihul Jaami' ash-Shaghiir no.1684)

Allah Ta'ala berfirman : "Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka ? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu" (QS. Al-Jatsiyah 45 : 21)

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wantama PWI DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Sabtu 22 Rabiulawal 1445 H, 7 Oktober 2023

Assalammu'alaikum warahmatallahi wabarakatuh

Jangan Suka Berbangga, Ingat dan Syukuri Nikmat Allah

BANYAK sekali orang orang yang bangga dalam berlebih- lebihan. Seseorang berusaha memiliki lebih banyak dari yang lain baik harta ataupun kedudukan dengan tujuan semata mata untuk mencapai ketinggian dan kebanggaan, bukan untuk digunakan pada jalan kebaikan atau untuk membantu menegakkan keadilan dan maksud baik lainnya.

"Wahai anak Adam ! Engkau tidak memiliki dari hartamu kecuali apa yang engkau makan dan telah engkau habiskan, atau pakaian yang engkau pakai hingga lapuk, atau yang telah kamu sedekahkan sampai habis." (HR Muslim) 

Dengan demikian, mereka telah menyia- nyiakan umur untuk hal yang tidak berfaedah, baik dalam hidup di dunia maupun untuk kehidupan akhirat.

Wahai manusia, bermegah-megahan dalam hal harta, keturunan, dan pengikut telah melalaikan kamu dari ketaatan kepada Allah dan mempersiapkan diri untuk menghadapi hari akhir.

"Kamu tidak akan berhenti bermegah- megahan seperti itu sampai kamu mati dan masuk ke dalam kubur." (QS. Al Takatsur :1-2)

Rezeki itu sama halnya dengan kematian seseorang, umur, dan jodoh. Namun, Allah juga sudah menegaskan bahwa setiap makhluk di muka bumi telah dijamin rezekinya. Oleh karena itu, sudah seharusnya bagi kita sebagai umat muslim yang beriman kepada Allah untuk tidak lagi merasa gelisah mengenai masalah rezeki.

Dikarenakan persoalan rezeki sudah diatur oleh Allah, maka kita sebagai hambanya hanya perlu berikhtiar mengusahakan yang terbaik untuk meraihnya.

Islam memandang rezeki bukan hanya sebatas materi, kenikmatan lain yang berupa non-materi seperti kesehatan, kebahagiaan, keharmonisan rumah tangga, ilmu pengetahuan, pekerjaan, dan lain sebagainya juga termasuk rezeki yang sangat berharga dan perlu disyukuri

"Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepadaNya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim : 34)

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wantama PWI DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Jumat 21 Rabiulawal 1445 H, 6 Oktober 2023

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Urusan Duniawi dan  Ukhrawi Harus Dijalan yang Lurus dan Terang

MANUSIA dalam perjalanan kehidupan sehari hari tidak terlepas dari persoalan yang harus diselesaikan secara benar, jelas, terang dan jujur.

Dalam kehidupan ini ada jalan yang jelas dan terang. Dan jalan itu adalah jalan yang ditempuh orang-orang yang jujur, dan jalan orang-orang saleh, dan jalan tersebut bukan jalan orang yang mengetahui kebenaran tapi tidak mengamalkannya. Dan bukan pula jalan orang yang meninggalkan kebenaran karena kebodohan dan kesesatan.

Sesat juga diartikan menjauh dari jalan kebenaran dan menyimpang dari jalan yang lurus.

Berbagai urusan duniawi tidak boleh melalaikan kita dari mempersiapkan diri bagi kehidupan ukhrawi. Akan tetapi, kehidupan duniawi itu juga tidak boleh diabaikan sama sekali. 

Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala : "Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia." (QS. Al Qasas : 77)

Kehidupan sehari hari pada manusia bila terdesak satu masalah, akan melakukan suatu perbuatan, salahsatunya adalah perbuatan curang.

Perbuatan curang memang biasanya tidak muncul begitu saja. Ada banyak faktor dan pemicu seseorang melakukan perbuatan tersebut. Diantaranya : 

Lemahnya iman, sedikitnya tidak punya  rasa takut kepada Allah dan kurangnya kesadaran bahwa Allah senantiasa mengawasi dan menyaksikan setiap perbuatannya sekecil apa pun.

Kebodohan sebagian orang tentang haramnya perbuatan curang, khususnya dalam bentuk-bentuk tertentu dan saat perbuatan tersebut sudah menjadi sistem ilegal dalam sebuah lembaga atau organisasi.

Ketiadaan ikhlas (niat karena Allah) dalam melakukan aktifitas, baik dalam menuntut ilmu, berniaga dan yang lainnya.

Ambisi mengumpulkan pundi-pundi harta kekayaan dengan berbagai macam cara. Yang penting untung besar, walaupun dengan menumpuk dosa-dosa yang kelak menuntut balas.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Akan datang kepada manusia suatu zaman dimana seseorang tidak lagi mempedulikan apa yang didapatkannya, dari yang halal atau dari yang haram.” (HR. Bukhari)

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wantama PWI DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Ahad 23 Rabiulawal 1445 H, 8 Oktober 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi wabarakatuh

Sibuk Melalaikan Allah

Apabila Allah belum mengkehendaki KEBAIKAN bagi Kita..... Maka Allah akan sibukkan kita dengan urusan dunia... Allah akan sibukkan kita dengan urusan anak-anak...

Allah akan sibukkan kita dengan urusan menjalankan perniagaan... Kesibukan yang menjauhkan dari Allah, dari ibadah kepadaNya.

Allah Ta'ala berfirman "Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al Hasyr : 19)

Alangkah ruginya kita.... bila itu yang terjadi.....karena kesemuanya itu akan kita tinggalkan... Semua hanya titipan...                         

Sekiranya saja kita mampu bertanya pada orang orang yang telah pergi terlebih dulu menemui Allah Subhanahu Wa Ta'ala... dan kalau saja mereka diberi peluang untuk hidup sekali lagi...sudah semestinya mereka memilih tidak lagi akan bertarung mati matian untuk merebut dunia.

Karena tujuan kita diciptakan adalah hanya untuk menyembah Allah dan beribadah kepadaNya.     

Kita mungkin cemburu apabila melihat orang lain lebih dari kita, dari segi gaji, pendapatan, pangkat, harta, rumah besar, mobil mewah...

Tetapi kenapa kita tidak pernah cemburu melihat ilmu orang lain lebih dari kita.... Kita tidak pernah cemburu melihat orang lain lebih banyak amalan dari kita...

Kita tidak pernah cemburu apabila melihat orang lain bangun di Sepertiga Malam, shalat Tahajjud dan  bermunajat kepada Rabb...            

Kita cemburu apabila melihat orang lain ganti handset baru, ganti mobil baru dengan yang lebih mewah...

Tetapi jarang kita cemburu apabila melihat orang lain yang bisa khatam Al-Qur'an sebulan dua kali...

Setiap kali menyambut hari ulang tahun, kita sibuk mau merayakan sebaik mungkin. Tetapi kita telah lupa dengan bertambahnya umur kita..., maka sesungguhnya panggilan illahi bertambah dekat ... Lalu bertambahkah bekal kita ???

Kita patut untuk sering sering bermuhasabah mengenai persiapan ke satu perjalanan yang jauh, yang tidak akan kembali untuk selama-lamanya..

Hidup di dunia yang hanya sesaat ini  menentukan kehidupan yang kekal nanti di akhirat.

Sesungguhnya mati itu benar... Alam kubur itu benar... Hisab itu benar... Mahsyar Allah itu benar... Surga itu benar.....dan Nerakapun itu juga benar....

Dan bekal sesungguhnya untuk kehidupan akhirat yang kekal itu hanyalah dengan IMAN  dan AMAL SHOLIH saja .... 

Istiqamalah beribadah .... mohon berkenan untuk menyertakan saya, handai taulan dan kawan yang anda kenal dalam setiap anda bermunajat kepada Allah Ta'ala. Baarakallahu fiikum.

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Renungan Senja 7 Oktober 2023 - 22 Rabiulawal 1445

Kemilau Dunia yang Mempesona 

oleh FIM Wantama PWI DP 3170 @kemiriindahsdjo

DUNIA DAN SEGALA pernak pernik serta kemilaunya adalah pesona yang menipu dan memperdaya manusia. Siapapun dia, selagi dia masih merupakan seorang manusia, baik laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda, besar maupun kecil, mengerti ilmu agama ataupun awam terhadap ilmu agama, semuanya punya daya tarik yang sama, yaitu terpesona dengan kemilaunya dunia. 

Dunia dalam maknanya yang luas tidak hanya terbatas pada harta bendanya saja, namun mencakup pada 5-Ta yaitu ; harta, tahta, wanita, kata (pujian dan eksistensi) dan cinta (popularitas dan dielu-elukan dimana-mana).

Itulah dunia, dengan segala kemilau dan pesonanya yang kerap kali menjadi sumber perpecahan dan sumber malapetaka. Siapa yang tidak terpesona melihat uang yang melimpah ruah ? Mobil yang mewah ? Rumah yang megah ? Wanita cantik yang senyumnya merekah ? Pujian dari banyak orang yang membuat perasaan bangga dan menjadi gelisah ? Atau juga dicintai dan dipuja-puji banyak orang di seluruh tempat dan wilayah ? 

Itulah dunia, yang terkadang dapat membuai manusia hingga membuat suami istri bertengkar karenanya, saudara kandung saling gontok-gontokan olehnya, teman sekantor saling konflik, bahkan bisa terjadi organisasi dan lembaga terpecah belah dan terkubu- kubuan lantarannya.

Padahal, jika dibandingkan dengan akhirat, kehidupan dunia dengan segala kemilau dan pesona yang tersimpan di dalamnya; hartanya, tahtanya, wanitanya, katanya dan cintanya, pada hakekatnya hanyalah seumpama jari telunjuk yang dicelupkan ke dalam luasnya lautan samudra yang membentang. 

Maka air yang tersisa dan melekat di jari telunjuk kita diantara luasnya air samudra adalah ibarat dunia dan segala isinya. Sementara bentangan air laut dan samudra akan membentang dari timur ke barat, utara dan selatan, adalah kebahagiaan dan keajaiban kehidupan akhirat yang abadi dan kekal selamanya.

Masya Allah...jika kita mau jujur, betapa ternyata telah jauh kita terperdaya dengan kehidupan kemilau dunia yang mempesona. Pagi, siang, sore dan malam, kita letih lantaran berlari mengejar dunia...

Yaa Allah.. ampunilah kami.. Tunjukilah jalan kami, agar kami dan keluarga kami terhindar dari tipu daya, kemunafikan kemunafikan kehidupan dunia.... Selamat menikmati akhir pekan dengan bercengkrama bersama keluarga.

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Catatan Akhir Pekan, Sabtu 7 Oktober 2023 - 22 Rabiulawal 1445 H

Firli lagi Bahuri lagi

oleh Ferry Is Mirza DM - Wantamapwi DP 3170

SEPEKAN INI MENCUAT BERITA DI BERBAGAI MEDIA DUGAAN ADANYA PEMERASAN OLEH PIMPINAN KOMISI ANTI RASUAH - KPK, DI KEMENTAN. IRJEN POL PURN FIRLI BAHURI MENGAKU TIDAK PERNAH BERTEMU DENGAN PEJABAT MENTERI SIAPAPUN KECUALI SAAT DI ACARA RESMI KENEGARAAN

Namun pengakuan Firli itu terbantahkan dengan beredarnya foto berduaan --Firli dan SYL (Syahrul Yasin Limpo)-- duduk santai. Keterangan foto itu menyebutkan pertemuan terjadi  seusai Firli bermain badminton.

Menyimak beberapa jejak digital dan statmen Firli terkait ulah dan ucapannya, sering bertolak belakang alias asbun. Yaa ... Firli lagi Bahuri... lagi....

Berikut penulis mengungkap beberapa tulisan tentang Firli Bahuri, sekedar untuk dicermati seperti apa sosok Purnawiran Pati Polri ini.

Firli Bahuri dipilih secara aklamasi menjadi Ketua KPK periode 2019-2023 oleh Komisi III DPR pada Jumat dini hari (13/9/2019). Firli  meraup suara terbanyak ketika 56 anggota Komisi III mengikuti voting untuk memilih 10 capim peserta fit and proper test.

Tidak lama usai hasil pemilihan itu diumumkan, Wakil Ketua KPK 2015-2019, Saut Situmorang menyatakan akan mundur dari posisinya. Dalam surat elektroniknya kepada para pegawai KPK, pada Jumat pagi, Saut mengaku akan mundur per 16 September 2019.

Penasihat KPK (2017-2020) Mohammad Tsani juga berencana mundur sebelum pimpinan baru dilantik. "Ternyata di negeri ini tidak hanya bupati yang sudah di-OTT saja yang bisa terpilih, tetapi orang yang sudah dinyatakan secara terbuka memiliki catatan pelanggaran etik berat pun bisa memimpin lembaga antikorupsi," tulisnya dalam surat elektronik kepada para pegawai KPK.

Sementara Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) UGM, Zaenur Rahman menilai masa depan KPK tidak menentu di bawah kepemimpinan Firli. Apalagi, Firli pernah terseret kasus pelanggaran etik di KPK. “Hal yang paling dikhawatirkan adalah KPK dijadikan sebagai alat politik,” kata dia.

Firli Bahuri terpilih menjadi Ketua KPK periode 2019-2023. Namun rekam jejak perwira tinggi Polri itu dipertanyakan sejumlah pihak, termasuk oleh pimpinan KPK periode sekarang.

Firli Bahuri lulus Akpol tahun 1990. Dia mengawali karier sebagai polisi dari pangkat Sersan II. Saat menjalani fit and proper test, Firli mengaku pernah menjadi bawahan anggota Komisi III, M Nurdin, saat politikus PDIP itu menjabat Kapolres. Kata Firli, Nurdin ialah orang yang memberikan rekomendasi agar ia mendaftar Akpol pada 1987.

Karier pria kelahiran Ogan Komering Ulu, 8 November 1963, itu menanjak pada 10 tahun terakhir. Ia tercatat diangkat menjadi Asisten Sekretaris Pribadi (Sespri) Presiden RI di tahun 2010 setelah menjabat Wakapolres Metro Jakarta Pusat.

Sempat ditarik ke Polda Jateng, Firli kembali dikirim ke Istana untuk menjadi ajudan Wakil Presiden Boediono pada 2012. Dua tahun kemudian, Firli menjabat Wakapolda Banten.

Pangkat Firli naik menjadi Brigjen Polisi saat menjabat Kepala Biro Pengendalian Operasi Staf Operasi Polri pada 2016. Namun, Filri dimutasi lagi untuk menempati posisi Wakapolda Jateng, pada Desember 2016. Hanya 1,5 bulan di Jateng, Filri kemudian diangkat sebagai Kapolda NTB, pada Februari 2017.

Setahun kemudian, April 2018, Firli terpilih menjadi Deputi Penindakan KPK. Ia memegang posisi itu sampai 19 Juni 2019. Filri ditarik Polri dan kemudian menjabat Kapolda Sumatera Selatan.

Berdasar data LHPKN versi laporan periode 2018, total kekayaan Firli mencapai Rp18,2 miliar. Harta Firli didominasi tanah dan bangunan (Rp10,4 miliar) serta Kas dan setara Kas (Rp7,1 miliar).

Ini diantara kontroversi rekam jejak Firli Bahuri

Dua bulan sebelum Firli balik ke Polri, pimpinan KPK meminta pengawas internal memeriksanya atas dugaan pelanggaran etik. Hasil pemeriksaan itu sudah diserahkan ke pimpinan KPK. Namun, pimpinan KPK pernah menyatakan kasus itu "dengan sendirinya" selesai setelah Firli ditarik Polri.

Belakangan, pada 11 September lalu, atau saat fit and proper test capim KPK berlangsung, Saut Situmorang mengungkapkan hasil pemeriksaan Deputi Pengawasan KPK terhadap Firli. “Terdapat dugaan pelanggaran berat," kata Saut dalam konferensi pers di Gedung KPK.

Penasihat KPK Mohammad Tsani menambahkan kasus ini terkait dengan tindakan Firli bertemu Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi (Gubernur NTB hingga 2018). Firli dan TGB pernah bertemu dalam peringatan hari lahir GP Ansor ke-84 di Lombok Tengah, pada 12 Mei 2018. Firli bertemu lagi dengan TGB, pada 13 Mei 2018, dalam acara bermain tenis yang digelar Danrem 162/WB.

Kata Tsani, dalam dua acara itu, Firli dan TGB berbincang bersama. Padahal, sejak 2 Mei 2018, KPK menyelidiki dugaan korupsi Divestasi Newmont yang disebut menyeret nama TGB.

Selain itu, menurut Tsani, ada dua kasus etik lainnya, yakni pertemuan Firli dengan seorang ketua partai dan tindakannya menjemput serta mengajak pejabat BPK yang berstatus sebagai saksi ke ruangannya.

KPK menggali bukti dari keterangan saksi dan ahli, serta dokumentasi pertemuan. Di antara ahli itu ada mantan Hakim Agung Artidjo Alkostar. Namun, penanganan kasus terhenti setelah Polri menarik Firli.

Ketua KPK Agus Rahardjo menyatakan menyetujui konferensi pers Saut dan Tsani. Namun, kata dia, hanya tiga pimpinan yang setuju, termasuk Saut dan Laode Muhammad Syarief. "Pak Saut kemarin melakukan konpers itu adalah (atas) persetujuan mayoritas pimpinan," kata Agus pada 12 September 2019.

Klarifikasi Firli soal Kasus Dugaan Pelanggaran Etik

Firli sudah mengklarifikasi kasus dugaan pelanggaran etik itu dalam fit and proper test capim KPK di Komisi III DPR. Dia membenarkan bertemu TGB pada 13 Mei 2018 dalam acara main tenis. Ia mengklaim diundang Danrem 162/WB jauh sebelumnya karena punya hubungan akrab sekaligus hobi bermain tenis.

"Tahu-tahu TGB datang, langsung masuk lapangan. Danrem lalu bilang, foto-foto dulu bang. Foto itu diupload di media sosial," kata Firli kepada anggota Komisi III pada 12 September lalu.

Dia menganggap hal itu tidak melanggar pasal 36 UU KPK karena TGB tidak berstatus tersangka pada Mei 2018 hingga sekarang. Firli pun mengaku tidak pernah membahas perkara dengan TGB.

Selain itu, menurut Firli, penyelidikan kasus Newmont tetap berjalan dan ekspose perkara sempat digelar sebanyak tiga kali di KPK, BPKP dan BPK. Namun, hingga kini belum ada tersangka di kasus tersebut. “ Karena memang hasil auditnya belum ada," ujar dia.

Dia pun mengakui pernah menjemput Wakil Ketua BPK Bahrullah Akbar di lobi Kantor KPK setelah ditelepon Auditor Utama, Nyoman Wara. Bahrul memang masuk ruangannya, tapi klaim Firli, pintu tetap terbuka agar pembicaraan didengar staf. Bahrul sempat bertanya soal pengalaman dinas Firli sebelum dijemput oleh penyidik. "Setelah itu, (kami) tidak bertemu lagi, sampai hari ini," kata dia.

Soal bertemu pimpinan parpol, Firli berdalih hal itu tidak disengaja dan tanpa disertai pembicaraan apa pun. Firli mengatakan semula diundang Wakabareskrim Antam Novambar. Kebetulan, ketua partai politik tersebut hadir di acara yang sama.

"Beliau kenal individu saya, karena almarhum suami beliau intens dengan saya, sejak pangkat saya letnan satu," ujar Firli.

Dalam wawancara dengan wartawan yang disiarkan CNN, ia menyebut Antam mengundangnya untuk makan malam dan membahas koordinasi penanganan perkara. "Di penanganan perkara kan ada koordinasi, supervisi, jadi tidak ada kaitan (dengan) perkara yang ditangani KPK," ujar Firli.

Firli diusir Saut

Saat masih menjadi Deputi Penindakan KPK, Firli Bahuri pernah diusir keluar ruangan karena memotret saat ekspose kasus. Aksinya itu dinilai membahayakan penyidikan. Banyak laporan kasus yang tengah ditangani bocor sehingga OTT gagal dilakukan. Pegawai yang ikut rapat membahas kebocoran kasus, kini tak lulus TWK.

Saut Situmorang naik pitam melihat kelakuan Firli Bahuri saat ekspose atau gelar perkara kasus korupsi di lantai 15 Gedung Merah Putih KPK, April 2019.

Kala itu, Firli sebagai Deputi Penindakan KPK diusir keluar dari ruangan karena melakukan tindakan yang melanggar. “Ketika itu saya marah banget,” kata Saut kepada IndonesiaLeaks, Kamis (17/6/2021)

Dua sumber lain IndonesiaLeaks membenarkan adanya peristiwa tersebut. Bahkan, mereka mengungkapkan mantan Kapolda Sumatera Selatan itu kerap memotret ruangan di KPK, memakai ponsel pribadi.

Pada awal-awal menjabat Ketua KPK, Firli menyempatkan diri berkeliling Gedung Merah Putih—kantor baru KPK—untuk memotret semua ruangan yang dikunjungi. “Dia berkunjung ke beberapa lantai dan foto bersama pegawai,” ujarnya.

Selain itu, Firli juga diduga menyimpan dokumen-dokumen digital kasus maupun fotonya di gawai pribadi. Setiap dokumen tersimpan rapi dalam folder berbeda-beda.

Jejak Firli Bahuri di KPK : Dugaan Bocornya Kasus hingga Taktik 'Mengunci' Pemimpin Lain

Firli Bahuri saat masih menjadi Deputi Penindakan KPK, pernah diusir keluar ruangan karena memotret saat ekspose kasus. Aksinya itu dinilai membahayakan penyidikan. Banyak laporan kasus yang tengah ditangani bocor sehingga OTT gagal dilakukan. Pegawai yang ikut rapat membahas kebocoran kasus, kini tak lulus TWK

Karena peristiwa tersebut, Firli masuk catatan pimpinan. Agus Rahardjo dan keempat wakilnya yang memimpin KPK kala itu, mendesak agar Firli tak lagi mengulangi kesalahan yang sama.

Kemarahan Saut bukan tanpa sebab. Menurut sumber IndonesiaLeaks, ketegangan dalam gelar perkara itu disebabkan Firli Bahuri memotret presentasi ekspose kasus menggunakan ponsel pintar

Ketika seorang deputi penindakan memotret tanpa izin, pemimpin KPK mengkhawatirkan detail kasus yang masih dalam tahap penyidikan tersebut bocor.

Dua sumber lain IndonesiaLeaks membenarkan adanya peristiwa tersebut. Bahkan, mereka mengungkapkan mantan Kapolda Sumatera Selatan itu kerap memotret ruangan di KPK, memakai ponsel pribadi.

Pada awal-awal menjabat Ketua KPK, Firli menyempatkan diri berkeliling Gedung Merah Putih—kantor baru KPK—untuk memotret semua ruangan yang dikunjungi. “Dia berkunjung ke beberapa lantai dan foto bersama pegawai,” ujarnya.

Selain itu, Firli juga diduga menyimpan dokumen-dokumen digital kasus maupun fotonya di gawai pribadi. Setiap dokumen tersimpan rapi dalam folder berbeda-beda.

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di gedung KPK, Minggu (8/9/2019). (Suara.com/Stephanus Aranditio). Mantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di gedung KPK, Minggu (8/9/2019)

Firli Dibalik Target OTT Bocor

KPK sempat dibuat heboh karena kasus korupsi yang tengah ditangani dibocorkan ke pihak lain, pada masa Firli Bahuri menjadi deputi penindakan lembaga antirasuah, April 2018 - Juni 2019.

Kebocoran kasus itu tak hanya sekali terjadi. Berdasarkan dokumen notula rapat petisi pegawai KPK, 16 April 2019, sedikitnya ada 26 kebocoran kasus yang tengah diselidiki sehingga operasi tangkap tangan alias OTT gagal di tengah jalan.

Pada notula berjudul “Hentikan segala bentuk upaya menghambat penanganan kasus” yang diperoleh IndonesiaLeaks, terekam sejumlah keresahan yang dialami kepala satuan tugas atau kasatgas penyelidikan, penyidikan, dan penyidik KPK. 

Dalam dokumen setebal 12 halaman itu, tertulis rapat dihadiri oleh lima pemimpin KPK periode 2015-2019 dan seluruh kasatgas yang terlibat dalam penanganan kasus korupsi.

Sejumlah substansi rapat yang tercatat dalam notula antara lain adalah, terdapat kebocoran 26 perkara korupsi pascapengajuan surat perintah penyidikan (sprindik), permintaan sprin penyelidikan, permohonan sprin penyadapan, dan pengajuan sprindik serta telaah.

Selain itu, ada juga keluhan tentang penundaan penandatanganan sprinlidik karena berbagai alasan, meski sudah disetujui pimpinan KPK.

Selanjutnya, terdapat keluhan ekspose kasus yang dibuat berlapis di tingkat deputi KPK. Bahkan, nama-nama terduga korupsi yang telah disetujui oleh pimpinan untuk dinaikkan statusnya menjadi tersangka, ditahan oleh deputi.

Terakhir, adanya penolakan pengajuan penyadapan yang dilakukan oleh Deputi Bidang Penindakan KPK Firli Bahuri, meski pimpinan kala itu telah menyetujui dilakukan.

Catatan lain yang terdapat dalam notula yakni keluhan di tingkat penyidikan kasus. Terdapat tujuh permasalahan yang diidentifikasi.

Pertama, permohonan pencekalan terhadap orang-orang tertentu, tidak ditandatangani di tingkat kedeputian.

Kedua, penghambatan pemanggilan saksi tertentu. Ketiga, ekspose dan LKPTK belum naik penyidikan lebih dari satu tahun. Keempat, eskpose kasus di tingkat kedeputian ditunda-tunda, sehingga pimpinan tidak mendapat informasi.

Kelima, ada upaya mengganti satgas yang sebelumnya sudah menangani perkara tersebut. Keenam, adanya hambatan pemblokiran dan pencekalan. Ketujuh, adanya hambatan pengembangan perkara.

Sumber IndonesiaLeaks yang mengikuti rapat tersebut bercerita, permasalahan itu mengakibatkan banyak kasus korupsi yang belum diungkap. Bahkan, beberapa di antaranya berkaitan dengan dugaan kasus yang menyebut- nyebut mengarah ke Firli Bahuri.

“Banyak kebocoran, enggak didukung,” ujar sumber Indonesialeks, Senin (14/6). Febri Diansyah yang saat itu menjabat sebagai juru bicara KPK mengakui hadir dalam rapat tersebut.

Dia mengakui, rapat itu digelar karena terdapat sejumlah rencana OTT bocor, sehingga terduga korupsi gagal ditangkap. Bahkan ada kasus tim KPK justru terkena 'OTT' target yang hendak ditangkap.

“Bahkan ada tim OTT yang tiba-tiba dihentikan mobilnya di jalan, saat turun ke daerah,” kata Febri kepada IndonesiaLeaks, Sabtu (19/6).  

Kondisi tersebut, menurutnya menimbulkan keresahan di internal KPK. Sebab, para penyidik dan penyelidik sulit menjalankan tugasnya untuk menangkap pelaku korupsi.

Saking kronisnya tingkat kebocoran kasus, kata Febri, tim OTT sampai-sampai harus menggunakan uang pribadi untuk menganggarkan operasi menjerat koruptor agar rencananya tak diketahui pihak mana pun.

“Sampai ada inisiatif satgas untuk membiayai operasi mereka sendiri. Dan itu yang berhasil menjalankan OTT,” kata dia.

Saut Situmorang juga mengakui ada dalam rapat tersebut. Ia bercerita, para kasatgas penyidik maupun penyelidik mengakui membuat petisi yang berujung rapat tersebut karena tingkat kebocoran rencana OTT mereka tak lagi bisa ditoleransi.

Dia mengatakan, kebocoran kasus serta rencana OTT itu terekam dalam data operasi selama kepemimpinannya.

Tahun 2016, KPK sukses melakukan 17 OTT. Setahun kemudian, 2017, ada 19 OTT. Kemudian, KPK ‘panen raya’ dengan 30 OTT pada 2018.

Tapi 2019, jumlah OTT drastis turun menjadi 21 kasus. Kondisi tersebut, kata Saut, juga menjadi sebab rapat bersama seluruh kasatgas digelar.

“Dari 30 kasus itu jatuh banget ke bawah. Kan pendukung KPK tetap banyak, tapi kenapa ada penurunan? Common sense-nya di situ,” kata Saut.

Saut mengungkapkan, para kasatgas dalam rapat itu bercerita ada indikasi-indikasi kebocoran kasus serta rencana OTT mengarah berasal dari kedeputian yang dipimpin Firli Bahuri.

Namun, kata Saut, rapat tersebut belum memutuskan kesimpulan siapa yang membocorkan kasus-kasus di KPK.

“Penyidik yang lapor yakin ada indikasi itu,” ujar Saut. Agar tak lagi ada kebocoran, pemimpin KPK kala itu bersepakat mengkaji pembentukan tim dari Kedeputian Bidang Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat (PIPM) untuk mengawasi proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan.

fimdalimunthe55@gmail.com. mengulik dari Tirto.ID Indonesialeaks, Suara.com, KOMPAS tv, pikiranrakyat.com

---------------------------------------------------------------------------

Renungan Senja, 5 Oktober 2023 - 20 RabiulAwal 1445

Amalan Terbaik

oleh FIM Wantama PWI DP 3170 @kemiriindahsdjo

Bersangka baik adalah jalan supaya selamat dunia akhirat. Karena bersangka baik tidak ditanyai malaikat di dalam kubur. Bersangka baik tidak ada ruginya.

Ciri hati bersih adalah apabila dia bicara pasti yang baik-baik saja. Ciri hati masih kotor apabila dia bicara pasti yang dibicarakannya kekurangan orang, aib orang dibukanya dengan siapa saja yang dia tidak suka pasti dibicarakannya.

Ibarat kopi kalau di dalam gelas yang keluar pasti air kopi. teh di dalam gelas yang keluar pasti air teh. Seperti itu juga apabila hatinya bersih pasti yang dibicarakan kebaikan orang. Apabila hatinya kotor pasti yang dibicarakan kekurangan atau aib orang yang dibicarakan

Maka dari itu jalan selamat dunia akhirat adalah bersangka baik dengan orang. sekalipun orang itu jahat dengan kita, kita wajib bersangka baik dengan dia. 

Inilah amalan yang tidak ada yang manandinginya. Karena bersangka baik tidak ditanyai dalam kubur alias selamat dunia akhirat.

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wantama PWI DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Kamis 20 Rabi'ulAwal 1445 H, 5 Oktober 2023

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Iman dan Malu

Tidaklah sempurna iman seseorang jika tidak ada rasa malu dalam dirinya. Iman dan malu bagai dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Sebagaimana sabda Rasulallah : “Iman dan malu merupakan pasangan dalam segala situasi dan kondisi. Apabila rasa malu sudah tidak ada, maka iman pun sirna” (HR Al-Hakim)

Adapun keterkaitan makna antara malu dan kehidupan sekaligus menjadi penegasan betapa pentingnya rasa malu dalam kehidupan. 

Boleh dibilang, tegaknya tatanan kehidupan ini sangat ditentukan oleh adanya rasa malu dalam diri manusia. Rasa malu juga menjadi kata kunci untuk mengukur kualitas kemanusiaan manusia. Tanpa rasa malu, manusia akan kehilangan kemanusiaannya. Walhasil, kehidupan hancur berantakan. 

"Mereka mempunyai hati tetapi tidak digunakan untuk memahami ayat-ayat Allah, mempunyai mata tetapi tidak digunakan untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, mempunyai telinga tetapi tidak digunakan untuk mendengar ayat-ayat Allah. Mereka itu bagai binatang, bahkan lebih rendah lagi” (QS. Al-A’raf: 179)

Allah Ta’ala memerintahkan kepada hambaNya yang beriman untuk memenuhi hal hal yang dapat mewujudkan iman dan takwa, baik amalan yang dilakukan secara tersembunyi ataukah terang terangan dalam setiap keadaan.

"Barangsiapa yang niatnya untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya hanya untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.” (HR. Tirmidzi)

Maka bersungguh sungguhlah dengan melakukan banyak amalan yang dapat mengantarkan pada akhirat. Lalu bersihkanlah jalan tersebut dari berbagai duri dan rintangan.

“Hai orang orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kpd Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hasyr : 18)

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Renungan Senja 4 Oktober 2023, 19 Rabiulawal 1445

Kunci Agar Hati Bersih Hidup Bahagia 

oleh FIM Wantama PWI DP 3170 @kemiriindahsjo

Jangan cari salah orang. Salah sendiri banyak pun kita tidak sadar. Jangan hina orang. Allah tidak pernah hina kita.

Jangan buka aib orang. Allah simpan aib kita sampai hari akhirat. Jangan remehkan orang. Allah hargai setiap usaha hambanya.

Jangan mengawasi orang. Mana tahu masa depan orang yang itulah yang akan menolong kita dalam kesusahan.

Jangan sakiti hati orang. Doa orang yang teraniaya itu makbul. Jangan bangga dengan amal ibadah kita. Hanya Allah yang tahu amal tersebut diterima atau tidak.

Jangan sombong dengan apa yang kita punya. Allah boleh ambil bilang masa sudah berganti. Jangan bandingkan orang lain dengan kita. Allah bagi rezeki setiap orang itu berbeda.

Jangan sedih dengan kekurangan kita. Allah tahu apa yang terbaik untuk hambanya. UNTUK ITU HATI BERSIH HIDUP BAHAGIA

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM

Wantama PWI DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Rabu 19 Rabiulawal 1445 H, 4 Oktober 2023

Assalammu'alaikum warahmatAllahi wabarakatuhu

Berkhianat atas Amanah, Berat Hukumnya Dunia Akhirat

MANUSIA dalam kehidupan yang terpilih mendapatkan jabatan atau pemimpin dalam suatu organisasi, suatu pekerjaan, suatu  pemerintahan negara dan atau jabatan pemimpin pemimpin lainnya. Itu merupakan suatu... Amanah.

Kita sebagai manusia harus menyadari betul kelemahannya. Jangan sombong dan jangan pula berkhianat ketika amanah diberikan. Karena hukumannya tidak hanya di neraka. Namun, lebih cepat dan nyata di dunia. Berupa hukuman sosial, yaitu ketidakpercayaan.

Orang tidak akan lagi percaya pada kita. Kalau sudah demikian, hidupnya sudah habis alias tidak berguna. Maka, jadikan amanah ini sebagai ukuran dasar sampai di mana kita sebagai manusia pantas disebut manusia yang seutuhnya. Wallahu a'lam.

Ketika kita mendapat amanah, apa pun bentuknya, kapan saja, kita harus menyampaikan amanah itu dengan sebaik- baiknya. Karena itu lebih dekat dengan takwa.

Dalam hidup, kita harus selalu berusaha adil, baik kepada diri sendiri, orang lain, mahkluk lain, bahkan adil kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah memerintahkan kepada manusia agar senantiasa berlaku adil.

Rasulallah Shalallahu Alayhi Wasallam telah bersabda : "Sampaikanlah amanat itu kepada orang yang mempercayaimu, dan janganlah kamu berkhianat terhadap orang yang berkhianat kepadamu". (HR. Ahmad)

"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran." (QS. An-Nahl: 90)

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. An-Nisa: 58)

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Renungan Senja 3 Oktober 2023 - 18 Rabi'ulawal 1445

Hikmah Berteman dan Bersaudara dengan Berbagai Karakter 

oleh FIM Wantama PWI DP 3170 @puriindahsdjo

Ada TEMAN yang Bersifat Keras, dialah sebetulnya yang mendidik kita untuk  Berani dan Bersikap Tegas.

Ada TEMAN yang Lembut, dialah yang mengajarkan kepada kita Cinta dan Kasih Sayang terhadap Sesama.

Ada TEMAN yang Cuek dan Masa Bodoh, dialah sebetulnya yang membuat kita Berpikir bagaimana Agar Kita Bersikap Perhatian Terhadap Orang Lain.

Ada TEMAN yang Tidak Bisa Dipercaya dan Kata-katanya Sulit Dipegang Kebenarannya, sebetulnya dialah yang membuat kita Berpikir dan Merasa Betapa Tidak Enaknya Dikhianati, maka belajarlah untuk menjadi orang yang Dapat Dipercaya.

Ada TEMAN yang Jahat dan hanya Memanfaatkan Kebaikan Orang Lain, sebenarnya dia adalah orang yang membuat Kita Bertindak Bagaimana Bisa Berbuat Banyak Kebaikan namun tetap Waspada.

Setiap karakter Manusia di atas akan selalu Baik dan Mendidik kita

Perlu kita tahu : Besi menajamkan besi dan manusia menajamkan sesamanya

Tanpa orang-orang  seperti itu kita akan Selalu Terlena dalam Zona Nyaman dan tidak Berkembang

Karena itu.... Selalu bersyukurlah kepada ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA dalam setiap Keadaan dan Terimalah setiap orang dalam Hidup Kita.

ALLAH TA'ALA Tidak Pernah Keliru Mempertemukan Kita dengan Siapa pun, Hanya saja Bagaimana cara kita Menyikapinya.

Karakter atau Sifat orang seperti diatas tadi Secara Tidak langsung selain Melatih Kesabaran kita, juga membuat kita semakin  "DEWASA dan BIJAKSANA"

Ketika ada Orang bicara mengenai Kita di Belakang, itu adalah Tanda bahwa Kita sudah ada di Depan Mereka.

Saat Orang Bicara Merendahkan diri Kita, itu adalah Tanda bahwa Kita sudah Berada di Tempat yang lebih Tinggi dari Mereka. 

Saat Orang Bicara dengan Nada Iri mengenai Kita, itu adalah Tanda bahwa Kita sudah Jauh lebih Baik dari Mereka.

Saat Orang Bicara Buruk mengenai Kita, padahal Kita Tidak Pernah Mengusik Kehidupan Mereka, itu adalah Tanda bahwa Kehidupan Kita Sebenarnya Lebih Indah dari Mereka.

Payung Tidak Dapat Menghentikan Hujan tapi Dengan Payung membuat Kita Bisa Berjalan Menembus Hujan untuk Mencapai Tujuan.

Orang Pintar Bisa Gagal, Orang  Hebat Bisa Jatuh, tetapi orang yang RENDAH HATI dan SABAR dalam segala hal Akan Selalu Mendapat Jalan untuk Menempatkan Diri dengan Seimbang karena Kokoh Pijakannya.

Belajar bermanfaat untuk saudara seiman jangan EGOIS apalagi BAPER sesama satu perjuangan. MAKA JADIKAN SEMUA ORANG SAHABAT SEKALIGUS GURU KITA.

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wantama PWI DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Selasa 18 Rabi'ulawal 1445 H, 3 Oktober 2023

Atasi Masalah dengan Perbanyak ISTIGHFAR

Perbanyaklah istighfar, karena istighfar antara lain membuat jiwa teteram, badan sehat, terjaga dari fitnah dan rezeki lancar.

Ingin pikiran tenang, hati lapang, jiwa tenteram dan hidup nikmat ? Perbanyaklah istighfar ! Allah berfirman: "istighfarlah kepada Rabb mu lalu bertaubatlah kepadaNya; niscaya Dia akan memberimu kenikmatan yang terus-menerus…” (QS. Hud: 3)

Ingin badan lebih kuat, sehat dan bebas dari segala penyakit ? Perbanyaklah istighfar ! Allah  berfirman, yang artinya: istighfarlah kepada Rabb mu lalu bertaubatlah kepadaNya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras kepadamu, dan menjadikan tubuhmu makin kuat …“ (QS. Hud: 52)

Ingin terhindar dari bencana, selamat dari musibah, dan terjaga dari fitnah ? Perbanyaklah istighfar ! Allah berfirman, yang artinya: "Allah tidak akan mengazab mereka, selama mereka beristighfar“ (QS. Al-Anfal: 33)

Ingin curahan hujan, keturunan shalih dan rezeki lancar ? Perbanyaklah istighfar ! Allah  berfirman, yang artinya: "istighfarlah kepada Rabb mu karena sesungguhnya Dia Maha Pengampun.

Niscaya Dia mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak- anakmu, dan menciptakan kebun- kebun dan sungai- sungai untukmu“ (QS. Nuh: 10-12)

Ingin dosa diampuni, pahala bertambah dan derajat terangkat ? Perbanyaklah istighfar ! Allah berfirman, yang artinya:  katakan : "Bebaskanlah kami dari dosa, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu. Dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada mereka yang berbuat baik” (QS. Al-Baqarah: 58)

Istighfar artinya meminta maghfirah dari Allah. Maghfirah berasal dari kata ghafara yang maknanya menutupi dan memaafkan. Artinya, ketika seseorang beristighfar, ia minta kepada Allah agar dosanya ditutupi sehingga tidak ada orang lain yang mengetahuinya, sekaligus dimaafkan sehingga terbebas dari sanksi.

Kata istighfar sering digunakan dalam pengertian taubat. Keduanya sama-sama memiliki pengertian kembali kepada Allah dan harapan agar Allah menghilangkan apa-apa yang tidak baik. Hanya saja, istighfar berupa permohonan lisan seorang hamba, sedangkan taubat berupa usahanya.

Ketika lafazh istighfar diucapkan juga berarti taubat. Namun saat disebutkan secara beriringan (seperti dalam QS. Hud: 3 dan 52), masing-masing memiliki makna lebih spesifik. Sebab dalam istighfar terkandung permintaan agar Allah melindungi kita dari kejahatan yang telah lalu akibat dosa-dosa kita. Sedangkan taubat berarti kembali kepada Allah dan minta dilindungi dari kejahatan yang akan datang akibat dosa- dosanya.

Hukum asal istighfar adalah sunnah, sebab alasan beristighfar tidak harus karena dosa. Sebagaimana praktik Rasulallah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam yang beristighfar lebih dari 70 kali dalam sehari, padahal beliau tidak memiliki dosa sama sekali. Kendatipun demikian, istighfar bisa menjadi wajib hukumnya, seperti istighfar akibat maksiat. Atau bahkan haram hukumnya, seperti memintakan ampunan bagi orang kafir. 

Dalilnya, sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam: "Aku pernah minta izin kepada Rabbku untuk memintakan ampunan bagi ibuku, namun Allah tidak mengizinkan” (HR. Muslim  1627)

Istighfar bisa dilakukan dengan berbagai lafazh. Dengan mengatakan Astaghfirullaah Aladhim Lailaha ila Huwal Hayu Quyum wa Atubu ilaihi.

Barangsiapa mengucapkan istighfar seperti itu, dosanya diampuni walau dia lari dari medan perang. Percaya atau tidak, semua keinginan anda bisa terkabul dengan istighfar.

1. Perbanyak Istighfar! membuat : Pikiran tenang, hati lapang, jiwa tenteram dan hidup nikmat. Badan lebih kuat, sehat dan bebas penyakit. Terhindar dari bencana, selamat dari musibah, dan terjaga dari fitnah. Rezeki lancar. Dosa diampuni, pahala bertambah dan derajat terangkat.

2. Dalam istighfar terkandung permintaan agar Allah melindungi kita dari kejahatan yang telah lalu akibat dosa-dosa kita.

Sedangkan taubat berarti kembali kepada Allah dan minta dilindungi dari kejahatan yang akan datang akibat dosa-dosanya.

InsyaAllah kita semua selalu dalam keadaan sehat, sabar, ikhlas, bersyukur serta istiqamah dalam ketaatan. Aamiin Yaa Rabbal Alaamiin

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wantama PWI DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Senin 2 Oktober 2023 17 RabiulAwal 1445 H

Assalamu'alaikum warahmatallahi wabarakatuh

Sifat Munafik dan Tak Jujur Perusak Iman

Kehidupan manusia sering tidak terlepas dari kemunafikan.  Sikap atau sifat munafik bisa  terjadi dari diri sendiri atau orang lain.

Kemunafikan merupakan penyakit yang merusak iman. Posisinya tersembunyi sehingga tak ada yang mengetahui kecuali Allah Ta'ala. Karena sifat orang munafik yang suka menampakkan yang baik di hadapan manusia, namun menyembunyikan yang buruk dalam dirinya.

"Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan." (QS. Al Hasyr : 23)

Dalam menjalani kehidupan, tidak selamanya akan berjalan lancar. Kerap kali ditemukan cobaan, halangan, dan masalah di dalamnya. Jadi, jika bukan Allah yang memberikan ketenangan hati dan rasa aman bagi makhlukNya, kita akan merasa cemas, khawatir, dan gelisah dalam menjalani hidup.

"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. Al An'am : 82)

Kehidupan sehari hari pada manusia bila terdesak satu masalah, akan melakukan suatu perbuatan, salah satunya adalah perbuatan curang.

Perbuatan curang memang biasanya tidak muncul begitu saja. Ada banyak faktor pemicu seseorang melakukan perbuatan tersebut.

Diantaranya: Lemahnya iman, sedikitnya tidak punya  rasa takut kepada Allah dan kurangnya kesadaran bahwa Allah senantiasa mengawasi dan menyaksikan setiap perbuatannya sekecil apa pun.

Kebodohan sebagian orang tentang haramnya perbuatan curang, khususnya dalam bentuk-bentuk tertentu dan saat perbuatan tersebut sudah menjadi sistem ilegal dalam sebuah lembaga atau organisasi.

Ketiadaan ikhlas (niat karena Allah) dalam melakukan aktifitas, baik dalam menuntut ilmu, berniaga dan yang lainnya.

Ambisi mengumpulkan pundi-pundi harta kekayaan dengan berbagai macam cara. Yang penting untung besar, walaupun dengan menumpuk dosa-dosa yang kelak menuntut balas.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Akan datang kepada manusia suatu zaman dimana seseorang tidak lagi mempedulikan apa yang didapatkannya, dari yang halal atau yang haram.” (HR. Bukhari)

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Catatan Awal Pekan Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober dan HUT TNI (ABRI) 5 Oktober

Hari Ini Rencananya Jokowi Xi Jinping akan Resmikan KCIC-JB

Menandai Kebijakan Hilirisasi Ideologi Komunis China

oleh Ferry Is Mirza DM, Wantama PWI DP 3170

TAMPILNYA JOKO WIDODO (Jokowi) di pentas politik nasional --mulai jadi Walkot Solo, Gubernur DKI sampai dua priode sebagai RI-1-- telah banyak disinyalir sejumlah kalangan bahwa Jokowi ini keturunan tak jelas. Untuk konfirmasi atas hal ini silahkan di googling, tersedia banyak rekam jejak digital perihal ini. Walaupun tidak ada konfirmasi dari pihak berwenang bahwa benar Jokowi ada keturunan aktifis dan atau underbow-nya partai terlarang.

Namun jika kita amati pembelahan sosial pada pilpres tahun 2019 yang didesain secara naratif dengan menghadirkan istilah “cebong” dan “kampret”, secara teori dapat dibaca sebagai “teori konflik” yang dikenal lazim penggunaannya dalam penerapan ideologi komunis. Kita juga menyaksikan bahwa pihak pendukung Jokowi (Projo), mencitrakan diri mereka sebagai Pancasilais, dan mencitrakan lawan politik Jokowi sebagai radikalisme, ekstrimisme, anti Pancasila. Persis seperti menduplikasi cara PKI dalam membangun propaganda di masa lampau, dengan mencitrakan kelompok Sukarnois sebagai “progressif revolusioner” di satu sisi, dan menuduh lawan politik mereka, (terutama kalangan NU dan Masyumi) sebagai kelompok yang anti revolusi.

Dalam hal investasi, kita juga menyaksikan hubungan erat antara rezim Jokowi dengan China, sebagaimana dulu juga di lakukan oleh Sukarno pada masanya, sehingga desakan pembubaran PKI oleh TNI-AD, Pelajar dan Mahasiswa pasca peristiwa G30S 65 /PKI tidak digubris oleh Sukarno.

Singkatnya, ada paralelisme penerapan ideologi komunis yang nampak pada level hilir, telah dilakukan oleh Jokowi dan para pendukungnya. Tentu saja berbeda secara teknikal karena faktor media sosial yang digunakan.

Dengan melakukan pencermatan secara mendalam, dengan yakin menyebut bahwa Jokowi telah melakukan Hilirisasi kebijakan ideologi Komunis. Meskipun masih pada level yang belum sepenuhnya. Tentu saja, pihak China Tiongkok yang menggandeng erat tangan Jokowi ini, memiliki kepentingan agar program hilirisasi ideologi komunis China di Indonesia terus berlanjut. Karena itu dapat di pastikan bahwa anasir-anasir kekuatan ekonomi- politik Komunis China bermain dalam Pemilihan Presiden tahun 2024 mendatang, sebagaimana mereka telah melakukannya pada Pilpres 2019 yang lalu, yang sukses mengelabui kita semua karena berhasil memasang dua pasangan Calon Presiden.

Skenario dua pasangan calon presiden yang sukses dilakukan pada pilpres 2019 yang lalu, memang tidak banyak disadari para aktifis politik, para relawan yang dimobilisasi. Bahkan sedemikian “buta”nya dengan skenario dua pasangan capres itu, pada level relawan kedua kubu saling caci-maki, saling lapor polisi, saling hujat satu sama lain. Yang sesungguhnya semua itu by design melalui apa yang disebut sebagai “teori konflik dalam narasi tesa anti tesa”.

Untuk diketahui, masuknya Prabowo dan Sandiaga di Kabinet Rezim Jokowi, kemudian membuka tabir skenario dua pasangan itu. Kedekatan Jokowi dan Prabowo yang di tunjukkan belakangan ini, yang membuat PDI Perjuangan merasa “terhianati” sebenarnya tidak perlu terjadi, jika elit PDI Perjuangan menyadari skenario Komunis Tiongkok yang hilirisasinya sedang dijalankan oleh Jokowi.

Hilirisasi ideologi komunis dengan dukungan jaringan Tiongkok ini seperti dikemukakan di atas, memang masih “lemah”, masih tahap proses enkulturasi dalam pendekatan teori sosial. Hal itu karena memang program hilirisasi ideologi komunis ini, dimainkan melalui jalur politik ekonomi. Sebagaimana China melakukannya pula di sejumlah negara di Asia Selatan, Amerika Latin dan Afrika.

Setelah kita menyadari hal demikian, nampaknya sejumlah tokoh dengan lantang mulai bersuara. Terutama yang tergabung dalam KAMI. Tokoh-tokoh seperti Jenderal Gatot Nurmantyo, Prof Din Syamsudin, Rocky Gerung, Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, Alfian Tanjung, Refly Harun, Marwan Batu Bara, Faisal Basri, Anthony Budiawan, Said Didu, Egy Sudjana, Edy Mulyadi, dan banyak lagi secara lantang menyuarakan keprihatinan mereka.

Kesadaran yang sama nampaknya merasuk juga dalam diri Surya Paloh (Ketum Partai Nasdem), dan tentu saja para petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Komunikasi politik mereka intensifkan dan membentuk suatu kesadaran Kebangsaan berbasis Nasionalisme-Religius yang kemudian mereka sebut sebagai Koalisi Perubahan.

Selanjutnya, kita semua telah mengikuti bahwa gagasan tentang perlunya perubahan, memerlukan figur yang mampu membawa agenda- agenda perubahan itu, bukan sebatas menjadi wacana, namun mesti di sertai dengan langkah dan atau tindakan nyata. Dan untuk itu dibutuhkan figur yang tepat. Surya Paloh tentu telah melakukan profiling terhadap sejumlah tokoh bagi kebutuhan mengusung agenda perubahan itu. 

Nama Anies Baswedan yang saat itu masih menjabat Gubernur DKI menjadi salah satu incaran Surya Paloh, dan benar adanya nama itu kemudian di deklarasikan oleh Partai Nasdem sebagai Calon Presiden, di susul oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Disinilah kita bisa memahami kenapa PKS tidak ngotot mengajukan Cawapres. Karena sebagaimana Surya Paloh dengan Partai Nasdemnya, sosok Anies Baswedan adalah dipilih karena kebutuhan untuk memimpin agenda perubahan. Dan untuk kebutuhan itu, Nasdem dan PKS belum cukup untuk mengusung Anies Baswedan, dibutuhkan tambahan koalisi partai. Maka lobby politik dilakukan untuk mencukupi batas minimum pencalonan, menurut ketentuan perundang- undangan terkait dengan keharusan presidential treshold. Dukungan yang dibutuhkan datang dari Partai Demokrat. Namun seperti yang telah kita ketahui, bahwa telah terjadi hal yang menyebabkan koalisi Partai Nasdem, PKS dan PD itu tidak dapat di pertahankan. PD hengkang ke koalisi KIM

Agenda perubahan harus berjalan, demi bangsa dan negara, demi Pancasila dan UUD 1945, demi NKRI, kira-kira begitulah dalam benak Surya Paloh. Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang sudah setahun lebih partainya PKB berkoalisi dengan Gerindra tidak kunjung di tetapkan sebagai Cawapres oleh Prabowo, yang terus menunggu arahan Jokowi. Cak Imin memberi sinyal kepada Prabowo melalui petinggi PKB, akan meninggalkan Gerindra jika Cak Imin tidak segera ditetapkan sebagai Cawapres.

Nampaknya sinyal yang dikirim PKB itu dianggap enteng oleh Prabowo. Prabowo tanpa konfirmasi Cak Imin mengubah nama IBUkoalisi. Cak Imin memperlihatkan “taringnya”. Sepulang dari acara pendeklarasian nama baru koalisi oleh Prabowo, (yang tidak diterima Cak Imin), ia tidak balik ke rumah, tapi langsung mengontak Surya Paloh malam itu juga. Surya Paloh dan Muhaimin pun bertemu di Nasdem Tower. Dan tanpa basa-basi, Surya Paloh menetapkan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Cawapres untuk mendampingi Anies Baswedan sebagai Calon Presiden.

Selanjutnya para pembaca juga tentu telah mengikuti perkembangannya.

Catatan ini berniat mengajak kita semua memperhatikan proses hilirisasi kebijakan pemerintahan Jokowi yang memboceng ideologi komunis China. Bagaimanapun Jokowi itu sering bicara dan berpidato dengan menyebut- nyebut Pancasila, namun yang kita saksikan justru penghianatan terhadap nilai-nilai Pancasila. Kita tidak perlu lama, tidak sulit untuk memahami hal diatas. 

Semisal, hari ini Senin 2 Oktober Jokowi dan Xi Jinping rencananya akan meresmikan KCIC JB (Kereta Cepat Indo China Jakarta Bandung) proyek dengan Mega Biaya APBN 108 Triliun itu. Tentu hal yang sama bisa dia lakukan untuk semua proyek kerjasama dengan China. Terkait hilirisasi ideologi Komunis.

Kita saksikan di Rempang, di Kalteng, di Lampung, di Morowali, di Ternate dan lain tempat, bagaimana rakyat kecil di gusur, di rampas tanah ulayat mereka. Kita mesti membaca semua itu sebagai fenomena “hilirisasi ideologi komunisme RRT”.

Selamat memperingati tragedi G30 S/PKI, yang di susul dengan Hari Kesaktian Pancasila dilanjutkan dengan hari TNI (ABRI) tanggal 5 Oktober, hari dimana tujuh jenazah korban kebiadaban PKI di makamkan.

Pesan penulis bahwa mengingat sejarah sebuah tragedi bukanlah bertujuan untuk mencaci maki sejarah itu. Namun agar kita bijak dalam menghadapi masa depan, supaya tragedi sejenis jangan sampai terulang kembali.

Mari kita usung bersama agenda perubahan, berikan dukungan bagi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin), disertai doa, semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan taufiq, hidayah dan inayah-Nya kepada Anies Muhaimin, dan kepada seluruh Bangsa Indonesia di manapun berada.

 fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Catatan Ahad Siang, Ahad 1 Oktober 2023

Menunggu 1825 Hari, Ternyata Penentunya Cuma Sekian Jam

oleh Ferry Is Mirza DM. Wantama PWI DP 3170 @rusticmarketvalleyviewtrawas

BILA INGIN PERUBAHAN UNTUK PERBAIKAN DAN PERSATUAN NKRI YANG ADIL MAKMUR SEJAHTERA BERMARTABAT, MAKA DALAM PILPRES 2024 PENENTUNYA CUMA SEKIAN JAM YANG WAJIB KITA LAKUKAN BERSAMA

Sekian jam itu, yang perlu diawasi dan dicermati agar tidak terjadi pembegalan suara di setiap TPS. 

Bagaimana dan apa saja itu serta caranya ? Itu adalah : JAGA Surat Suara. Jumlahnya harus sesuai dengan DPT. Dan untuk Surat Suara Cadangan juga wajib diketahui. Lalu AWASI saat perhitungan suara dan rekapitulasi. WAJIB didokumentasikan (difoto). Kemudian KAWAL kotak suara tersegel sampai di KPU.

Pileg dan Pilpres kali ini sangat amat penting setelah menunggu selama 5 tahun --1825 hari. Karena tidak menutup kemungkinan akan terjadinya kecurangan pencopetan surat suara seperti pada dua kali Pilpres yang lalu, meski sulit dibuktikan. Sebab cara pelaku STM (Sistemik Terstruktur Masif).

Ahad (Minggu) siang hari ini awal pekan 1 Oktober dan bulan depan pada 28 Nopember mulai  kampanye Pileg. Maka untuk menghadapi Pileg dan Pilpres sedini mungkin kita mulai mempersiapkan diri mewaspadai adanya modus kecurangan dalam bentuk dan cara apa yang dilakukan oleh siapapun.

TUGAS KITA SEMUA MULAI SEKARANG SAMPAI SAAT PILEG PILPRES, UNTUK MENGAWAL SUARA PEMILIH.

Para relawan, para simpatisan, semua WNI (Warga Negara  Indonesia) yang ingin perubahan mari sampaikan dan arahkan ke semua penduduk di pelosok, kampung, desa, dusun, kota untuk fokus memilih CALEG HANYA DARI PARTAI NASDEM, PKS, PKB dan UMMAT.

Karena hanya 4 partai ini yang mengusung Anies Rasid Baswedan dan Muhaimin Iskandar untuk menjadi Presiden dan Wapres.

Jangan terpengaruh karena memakai kerudung / kopiah / iming iming diajak jalan jalan atau sebagainya oleh partai koalisi yang masih satu kelompok rezim.

KITA SEMUA BERUSAHA BERIKHTIAR SELEBIHNYA SERAHKAN KEPADA ALLAH TUHAN PENGATUR ALAM SEMESTA INI. (fimdalimunthe55@gmail.com)

---------------------------------------------------------------------------

Catatan Ahad Pagi 01 Oktober 2023

MEMANG BEDA, TUNGGU APA LAGI

oleh Ferry Is Mirza DM. Wantama PWI DP 3170

AHAD pagi ini Sangsaka Merah Putih berkibar penuh. Lantaran bertepatan dengan hari KESAKTIAN PANCASILA 1 Oktober. Kemarin bendera pusaka Merah Putih dikibarkan setengah tiang karena memperingati G30S PKI. Perjalanan panjang NKRI sudah 78 tahun dengan beberapa orde.

PRESIDEN  SOEKARNO dijatuhkan dengan alasan berafiliasi dengan PKI yang gagal kudeta 1965. Menyebabkan sembako langka dan kemiskinan. Padahal Bun Karno adalah pendiri bangsa, yang memproklamirkan NKRI ini merdeka bersama Bung Hatta. 

PRESIDEN SOEHARTO dijatuhkan karena pemerintahannya yang KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme), otoriter, militeristik. Padahal Pak Harto lah yang menyelamatkan bangsa ini tidak menjadi komunis. Pak Harto lah yang membangun fondasi dasar kesejahteraan bangsa ini maka digelari Bapak Pembangunan Nasional RI. 

Di zaman Pak Harto semua bahan pokok murah, biaya hidup murah dan kehidupan antar masyarakat kita rukun saling toleran, saling menghormati (harmonis)

PRESIDEN HABIBIE dijatuhkan karena lepasnya Timor Leste. Pak Habibie dianggap tidak punya wibawa dan terlalu terbuka. Padahal, Pak Habibie berhasil menjaga bangsa ini dalam masa transisi yang rawan akan perpecahan. Pak Habibie tidak hanya ikon kegeniusan orang Indonesia, tapi Asia di mata dunia. Keilmuan dan pergaulan internasional Pak Habibie ketika jadi Presiden,  Dolar dapat ditekan sampai 6.000 rupiah. UU kebebasan Pers dikeluarkan. 

PRESIDEN GUS DUR dijatuhkan karena kasus Bulog Gate dan bantuan Sultan Bolkiah. Gus Dur dicap super liberal dan sekuler. Padahal, Gus Dur adalah mantan Ketua Ormas Islam terbesar di negara ini. Pikiran Gus Dur yang moderat, menjadi penyeimbang antara masivnya pemikiran fundamental Islam. Dan di zaman Gus Dur, marga Tionghoa tak lagi menjadi asing, marga Tiongha diakui eksistensinya dalam kuktur sosial budaya nusantara. 

PRESIDEN MEGAWATI kalah dalam Pilpres melawan SBY. Megawati dihujat sebagai tukang jual aset bangsa. Gegara penjualan Indosat dan kapal tangker minyak VLCC. Sedangkan Megawati ketika itu adalah ikon pendobrak lahirnya reformasi. 

PRESIDEN SBY dihujat dengan kata lamban, penakut, pro-Amerika, dan liberal. Padahal, ketika SBY menjabat alam demokrasi bangsa ini tumbuh dan berkembang. Hutang IMF dilunasi. Harmonisasi antar masyarakat cukup terjaga. 

Nah, sekarang kita lihat dalam kepemimpinan rezim ini. DIA entah siapa, dari mana asal usulnya ? Apa jasa dan karyanya terhadap bangsa ini ? Apa legacy yang DIA berikan buat bangsa dan negara ini ? 

Semua kelemahan dan kekurangan DIA miliki. Mulai dari: tidak ada wibawa, penakut, pro TK asing, KKN semakin brutal, korupsi gila-gilaan, otoriter dan anti kritik. Tidak hanya sekuler liberal tapi anti agama khususnya Islam. 

Apa yang DIA katakan tak sesuai dengan perbuatan alias bohong. DIA raja hutang, banyak sekali tipu tipunya, jual aset bangsa secara murah. Mengurus minyak goreng langka saja tidak bisa, rakyat bayar pajak gila gilaan, narkoba semakin parah, keharmonisan hidup rakyat rusak. 

Lantaran DIA  kewibawaan negara dimata dunia tidak ada, anak anaknya di laporkan ke KPK, dan yang paling parah adalah memaksa pindah ibu kota negara, mau tanduk (tambah) periode perpanjangan masa jabatan --dikira kayak main balbalan, bisa tambahan waktu-- yang jelas melanggar konstitusi negara. 

Kenapa semua diam ? Kenapa semua jadi penakut ? Kenapa semua jadi bingung ? Kenapa semua jadi peragu ? Kenapa semua jadi bisu ? 

Mana yang lebih hebat DIA daripada Bung Karno ? Mana yang lebih kuat DIA daripada Pak Harto ? Apakah DIA lebih genius daripada Pak Habibie ? Apakah DIA lebih kharismatik daripada Gus Dur ? Mana yang lebih idealis DIA daripada Megawati ? Mana yang lebih pintar DIA dari pada SBY ? 

Ayo buka mata hati dan pikiran kita semua dengan jujur. Tak ada sebenarnya yang DIA punya. Semua hanya by design melalui sihir tipudaya media pencitraan. Lalu siapa yang rugi ? Siapa yang bodoh ? Dan siapa yang menikmati? 

Sekarang TUNGGU APA LAGI ? Tunggu jadi kodok rebus ? Atau sadar bangkit keluar semua dan bersatu melawan semua kerusakan bangsa ini. Ingat, DIA bukanlah siapa-siapa. DIA bukanlah apa-apa, kalau rakyat kompak bersatu padu.

Gugur satu tumbuh seribu. Negara ini negara hukum dan berkedaulatan rakyat.  Sehebat apapun polisi dan senjatanya, mereka hanya sanggup menahan demo ratusan ribu di satu titik, maksimal selama lima hari. 

Tapi, kalau yang demo, turun ke jalan itu jutaan manusia, di banyak titik ibu kota secara serempak ? Seminggu pun mereka tidak kuat karena yang dilawan rakyat yang diantaranya adalah bapak, ibu, abang, teman, saudaranya sendiri. 

Tapi, ingat, semua tetap taat konstitusi, karena yang dilawan adalah penguasa tak peduli HAM, dan demokrasi. Jadi melawannya hanya dengan kekuatan rakyat. Sadar dan bersatulah. TUNGGU APA LAGI ? Luruskan jalan PERUBAHAN PERSATUAN UNTUK KEADILAN SEJAHTERA 

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Renungan Ahad Pagi 1 Oktober 2023

Memaknai Ucapan GAK BAHAYA TAH Menurut Ajaran Islam

oleh Ferry Is Mirza DM. Wantama PWI DP 3170 - Puri Indah Sdjo

Di medio tahun 2023 ini hingga kini kerap viral dalam medsos dan perbincangan di kalangan umum (publik) ucapan canda'an yang  berbunyi: GAK BAHAYA TAH ?

Kalau kita cermati dengan seksama, Ucapan Bernada Canda ini ternyata sarat dengan ilmu dan PESAN DAKWAH. Yaitu bagian dari sikap  MUHASABAH atau INTROSPEKSI DIRI. Ini bisa juga masuk lingkup amal perbuatan Amar Makruf Nahi Munkar.

Allah berfirman : WA DZAKKIR FA INNADZ DZIKROO TANGFA' UL MUKMINIIN. artinya : Dan TETAPLAH memberi PERINGATAN, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang MUKMIN. (QS. Adz-Dzariyat: 55)

Dalam surah lain Allah berfirman : "Wahai orang-orang beriman ! Bertakwalah kepada Allah dan hendaknya setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah Maha TELITI terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. al-Hasyr : 18 )

Ayat ini ialah sumber aqidah / hukumnya MUHASABAH yang didalamnya terkandung PEKERJAAN HATI untuk introspeksi, evaluasi dan PERBAIKAN DIRI serta berubah kearah yang lebih baik.

GAK BAHAYA TAH ? Suatu ucapan peringatan, introspeksi atau koreksi diri, yang bisa timbul dari sikap kejiwaan / batin orang yang beriman. Namun bisa terjadi karena peringatan dari orang lain yang perduli kepada keselamatan dan ketenangan hidup kita.

Manusia kebanyakan lupa diri, bila sudah terpengaruh akan nikmatnya KESENANGAN, KEMEGAHAN dan KEINDAHAN dan tidak sadar bahwa justru ada bahaya di dalamnya.

SEBAGAI BAGIAN DARI PERINGATAN makna yang terkandung dalam kata / kalimat : GAK BAHAYA TAH, dapat diurai sebagai berikut :

(1). Sebagai bentuk  Peringatan Dini  kepada seseorang, sahabat, saudara dekat, ketika kita melihat akan terjadinya sesuatu yang tidak lazim, dan bisa berakibat merugikan diri sendiri atau orang lain.

(2). Kita yang telah memperingatkan orang lain, tentu akan memperoleh Pahala Kebaikan, karena telah melakukan  kewajiban bagi setiap muslim untuk  mengajak AMAR MAKRUF NAHI MUNKAR. (QS. Ali Imran : 164)

(3). Peringatan itu sebagai bentuk IKUT PEDULI KESELAMATAN dan KEMASLAHATAN HIDUP ORANG LAIN. Karena Setiap Mukmin itu adalah BERSAUDARA. (QS. Al-Hujuraat : 10)

CONTOH IMPLIKASINYA. Misal kita sudah mengerti bahwa perbuatan manusia itu digolongkan "dua golongan besar " yaitu (1) PERBUATAN BAIK DAN (2) PERBUATAN BURUK.

Allah berfirman : INNALLAHA YUHIBBUL  MUHSINIIN."Sesungguhnya, Allah menyukai orang- orang yang BERBUAT BAIK." (QS. Al-Baqarah : 195)

Perbuatan baik berhubungan dengan SIFAT MANUSIA YANG TERPUJI, sedang perbuatan buruknya ada pada SIFAT MANUSIA YANG TERCELA. (Ayat-ayat Al Qur'an sudah menjelaskan secara terang benderang tentang hal itu)

UCAPAN : GAK BAHAYA TAH ? akan diperingatkan atau dipertanyakan kepada orang-orang yang memiliki Sifat Tercela

Misal, GAK BAHAYA TAH ? jadi manusia Munafik; jadi Penipu ; jadi Pendusta ; Pemfinah ; Mengadu domba ; Melawan Hukum, KKN ; Ngentitan (suka Mark Up) ; Berbuat tidak ADIL ; Akan mengubah UU Dasar Negara Pancasila dengan Faham Liberalis - Kapitalis dan Komunis atau faham lainnya ? Konstitusi diubah pasalnya untuk kepentingan oligarki ; Tanah Rakyat dirampas untuk kepentingan Investasi asing ; dan sebagai nya ?

GAK BAHAYA TAH ? Marilah kita sebagai ummat Islam di NKRI ini, untuk saling mengingatkan selalu berbuat KEBAIKAN. Untuk terus menjunjung tinggi Falsafah PANCASILA dan kemurnian UUD 1945. Semoga NKRI tetap JAYA, Rakyat aman, makmur, Adil dan sejahtera. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin... In syaa Allah bermanfaat Wassalamu'alaikum

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM. Wantama PWI DP 3170

Assalamu'alaikum warahmatallahi wabarakatuh

S e i r i n g

Akal dan hati tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya sebagaimana substansi-substansi ini tidak bisa dipisahkan dari substansi lainnya. Hubungan antara akal dan hati inilah yang sejatinya mampu menunjukkan kebenaran kepada manusia.

Akal merupakan kelebihan yang diberikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada manusia dan sekaligus menjadi faktor pembeda antara manusia dengan makhluk lainnya. Karena itu, 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala mendorong manusia agar bersedia menggunakan akalnya untuk berpikir.

“Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintahNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal.” (QS. An-Nahl : 12)

Hati yang bersih adalah yang terbebas dari segala penyakit hati. Hati yang bersih dapat membuat amal ibadah yang dikerjakan dapat diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Hati yang bersih juga akan membawa manusia kepada ketenangan hidup dan kekhusyukan dalam beribadah.Sebaliknya, hati yang kotor cenderung membawa manusia untuk berbuat maksiat.

Hati yang bersih dapat membedakan antara hal baik dan buruk.Jika seseorang tidak mengetahui hal tersebut, berarti hatinya belum bersih dan belum terpuji.

"Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat mendengar ? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada." (QS. Al Hajj : 46)

Seseorang tidak akan mendapatkan hasil dari amalnya, melainkan apa yang telah diniatkan. Jika ia meniatkan untuk kebaikan Niscaya akan memperoleh kebaikan dan jika meniatkan untuk kejelekan, maka akan memperoleh kejelekan

"Sesungguhnya segala amal tergantung pada niat dan sesungguhnya setiap orang akan memperoleh balasan dari apa yang diniatkannya..." (HR. Bukhari)

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

bukan-lagi-cicak-vs-buaya-tapi-buaya-pemeras-vs-buaya-pungutan

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM refrensi tafsir alquran dan alhadits, Sabtu 15 Rabi'ul Awal 1445 H, 30 September 2023

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh. 

In syaa Allah Kita Termasuk Golongan Kanan

Saudara saudaraku seiman yang dirahmati Allah. Ada dua kelompok di dunia ini. Yaitu ; 1. Ada pembela kebenaran. 2. Ada pembela kebatilan,

Hal ini merupakan ketetapan Allah sebagaimana dalam firmanNya di beberapa Surah mengabarkan bahwa kelak di akhirat juga ada dua kelompok. “.......segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka..” (QS. As-Syura: 7)

Allah Subahanhu Wa Ta’ala berfirman: “Mereka (orang orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan. “Dan orang orang yang tidak beriman kepada ayat ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri.” (QS. Al-Balad: 18-19)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfiman : “Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan, maka keselamatanlah bagimu karena kamu dari golongan kanan.” (QS.Al-Waqi’ah: 91)

Allah berfirman : “Dan jika dia termasuk golongan yang mendustakan lagi sesat. Maka dia mendapat hidangan air yang mendidih. Dan dibakar di dalam neraka jahannam." (QS.Al-Waqi’ah 92-94)

InsyaAllah kita selalu sehat dan senantiasa dalam lindunganNya, dan kita termasuk golongan kanan yang kelak mendapat derajat yang tinggi disisiNya. Aamiin Aamiin Aamiin yaa rabbal alaamin. Barakallahu fiikum

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM refrensi tafsir alquran dan alhadits, Jumat 14 Rabiul Awal 1445 H, 29 September 2023

Assalamualaikum Warahmatallahi Wabarakatuh.

Ketakwaan Tumbuh Bukan Berdasar Nasab

Masih banyak di antara kita (manusia) yang beranggapan ketakwaan atau ke aliman seseorang terjadi karena NASAB.

Seorang Kyai akan menurunkan (generasi) anak juga kyai, ada juga beberapa yang seperti itu tetapi tidak mutlak. Artinya itu terjadi bukan karena NASAB tetapi hasil dari pengkaderan orangtua.

Jadi jangan bangga punya nasab kyai karena bukan nasab itu yang dapat menolongmu di hari akhir nanti.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman "Apabila sangkakala telah ditiup maka tidak ada lagi KEBANGGAAN HUBUNGAN NASAB di antara mereka ketika itu dan tidak pula mereka saling bertanya.” (QS. Al-Mu’minun: 101)

"Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang BAPAK tidak dapat MENOLONG ANAKNYA dan seorang ANAK tidak dapat (pula) MENOLONG BAPAKNYA sedikitpun. (QS. Luqman : 33)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulallah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda "Barangsiapa yang lamban amalnya maka kemuliaan nasabnya tidak dapat mengejarnya."(HR. Muslim 2669)

Al-Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan. "Siapa yang amalnya kurang maka ia tidak bisa mencapai kedudukan orang-orang yang serius beramal hanya karena punya kemuliaan nasab. Maka tidak semestinya seseorang itu bersandar pada kemuliaan nasab dan kemuliaan nenek moyang sehingga dengan alasan itu dirinya lamban dalam beramal ketaatan." (Syarh Shahih Muslim 17/21).

Allah telah menciptakan laki-laki dan wanita, menjadikan mereka bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar saling mengenal dan menyadari kekuasaan Allah Yang Maha Sempurna.

Bukan untuk saling berbangga meninggikan sukunya dan bangsanya satu dengan yang lain karena yang paling mulia di sisi Allah hanyalah yang paling bertakwa.

Allah Subhanallahu Wa Ta'ala berfirman : "Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti." (QS. Al-Hujuraat : 13)

Dan yang namanya ketakwaan tidak mungkin dicapai kecuali dengan ilmu dan pemahaman yang benar.

Al-Imam Adz-Dzahabi rahimahullah menjelaskan, "Ketakwaan tidak akan diraih kecuali dengan amal dan amal tidak akan tegak kecuali di atas ilmu dan ittiba' (mengikuti petunjuk Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam), ilmu dan ittiba' tidak akan bermanfaat kecuali dengan keikhlasan." (Siyar A'lamin Nubala' 4/601)

Dan ketika engkau tahu dan sadar bahwa NASAB yang baik (tinggi) bukan jaminan akan memberimu pertolongan dan kemudahan bagimu kecuali amalanmu.

Perhatikan perintahNya sebagaimana firmanNya : "Dan taatlah kepada Allah dan RasulNya  jika kamu orang orang yang beriman." (QS. Al-Anfal : 1)

"Wahai orang-orang yang beriman ! Bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar niscaya Allah akan memperbaiki amal- amalmu dan mengampuni  dosa- dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan RasulNya, maka sungguh dia menang dengan kemenangan yang agung." (QS. Al-Ahzab : 70-71)

Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Allah jadikan dia faham dalam urusan agamanya." (HR Bukhari Muslim)

Dan semoga itu adalah....aku dan saudaraku. Aamiin. Kebenaran milik Allah Subhanallahu Wa Ta'ala dan kesalahan adalah perbuatan manusia oleh karena itu apabila ada yang salah mohon dimaafkan. Barakallahu fiikum. Wassalamualaikum Warahmatallahi Wabarakatuh.

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM refrensi tafsir alquran dan alhadits, Kamis 13 Rabiul Awal 1445 H, 28 September 2023

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Kebiasaan berbuat baik telah diajarkan dari orangtua ke kita sejak kecil. Perbuatan baik pada dasarnya merupakan suatu bentuk kasih sayang serta kepedulian kepada sesama dan lingkungan. 

Jika hal tersebut dilakukan secara berkala, maka kita dapat merasakan berbagai manfaat yang baik untuk kenyamanan tubuh, jiwa dan batin.

Namun tidak dapat dipungkiri dari perbuatan baik yang kita lakukan tidak semua orang menilainya baik. Bahkan justru ada yang salah menilai perbuatan baik kita.

Sesungguhnya disaat itulah kita sedang diuji niat kita dalam berbuat kebaikan, jika kita dapat melaluinya insya Allah akan diberikan tempat yang terbaik disisi Allah.

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.” (QS.Al Isra' : 7)

Janganlah menyangka bahwa hukuman meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar bukan hanya menimpa orang yang dzhalim dan pelaku maksiat, namun boleh jadi juga menimpa manusia secara keseluruhan.

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imron: 110)

Hendaklah kita melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar dalam rangka ibadah dan taat kepada Allah serta mengharap keselamatan dari siksa Allah

"Dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS. Luqman: 17)

Jika ada orang yang ingin beramar ma’ruf nahi mungkar, wajib bagi yang lain untuk membantunya hingga maksudnya yang Allah dan Rasulnya perintahkan tercapai.

“Dan tolong- menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong- menolong dalam berbuat dosa dan melampaui batas.” (QS. Al Maidah: 2)

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM refrensi tafsir alquran dan alhadits, Rabu 12 RabiulAwal 1445 H, 27 September 2023

Assalamu'alaikum warahmatallahi wabarakatuh

K o r u p s i

Di negeri yang penuh muslihat, korupsi seolah jadi perkara lumrah. Predikat menjadi paling kaya, menjadi hobi para abdi negara.

Adapun titik bahaya dari korupsi tak cuma dilihat persentase kebocoran uang, tapi juga dari menipisnya kepercayaan kepada bersihnya aparatur negara secara keseluruhan.

Sebagian besar dari kita melihat kasus korupsi seperti menonton infotainment. Kita merasa tidak terdampak langsung.

Islam  memandang korupsi sebagai permasalahan serius. Lantaran bersifat merugikan, menindas, dzalim serta tak sesuai dengan apa yang syariat agama ajarkan.

Berita menyampaikan negara kita termasuk salah satu negara Terkorup di dunia ini. Korupsi merupakan perbuatan buruk atau penyelewengan dana, wewenang, dan waktu untuk kepentingan pribadi sehingga menyebabkan kerugian bagi orang lain.

Selain itu, juga merupakan bentuk pencurian melalui penipuan dalam situasi yang mengkhianati kepercayaan.

"Tanda-tanda orang munafik ada tiga, jika berbicara berdusta, jika berjanji mengingkari, dan jika diberi amanah mengkhianati.” (HR. Bukhari, Muslim)

Agama Islam membagi istilah korupsi dalam beberapa poin, yakni risywah atau suap, saraqah atau pencurian, al-gasysy atau penipuan dan pengkhianatan.

"Janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada para hakim dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui." (QS.Al Baqarah:188)

"Wahai orang-orang yang beriman ! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui." (QS.Al Anfal:27)

fimdalimunthe55@gmail.com

๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ๐Ÿ”ณ

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM refrensi tafsir alquran dan alhadits, Selasa 11 RabiulAwal 1445 H 26 September 2023

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

A H L A Q

Kehidupan manusia didunia ini yg sering terjadi adalah beda pendapat, sengketa duniawi,  berkelahi, tidak bertegur sapa, berebut warisan harta duniawi, berbuat fitnah, ghibah (bergunjing atau perbuatan membicarakan aib dan keburukan orang lain yang tidak hadir dalam pembicaraan) dan perbuatan lain sehingga memutuskan tali silahturahminya

Apakah kita ini sebagai manusia adalah seorang muslim dan bagaimana kalau kita mengaku sebagai seorang muslim

Barangsiapa mengaku sebagai seorang muslim hendaknya selalu menjalin hubungan baik dengan sanak famili/ keluarganya, teman temannya dan orang- orang di sekitarnya. 

Rasulallah bersabda, “Wahai manusia, tebarkanlah salam, berikanlah makan, sambunglah silaturahim, shalatlah pada malam hari ketika orang-orang sedang tidur, kalian akan masuk surga dengan selamat” (HR. Ibnu Majah dan At Tirmidzi)

Sesungguhnya menjalin persatuan dan menjaga ikatan kekeluargaan adalah dasar ketakwaan yang dapat mengantarkan manusia ke tingkat kesempurnaan.

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tamunya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka sambunglah tali silaturahim. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka katakanlah yang baik atau diam” (HR. Bukhari)

Akhlak adalah cerminan dari hati seorang muslim. Sehingga, perangai yang penuh adab dan sopan santun merupakan gambaran dari apa yang ada di dalam hatinya. 

Sebaliknya, tutur kata yang tidak beradab, sikap yang jelek, itupun merupakan gambaran isi hati seseorang. 

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Ketahuilah, di dalam jasad ada segumpal daging. Apabila baik, maka baiklah seluruh jasadnya, dan apabila rusak maka rusaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah, dia adalah hati.” (HR. Al-Bukhรขri, no. 52 dan Muslim, no. 1599)

Bahkan akhlak yang baik adalah bukti kebenaran iman seseorang. Sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” 

(HR. At-Tirmidzi, Kitab Ar-Radha’ Bab Ma Jaa fi Haqqil Marah ‘ala Zaujiha, no. 1082, dishahihkan oleh dalam Shahih Al-Jami’ no. 1232)

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM

refrensi tafsir alquran dan alhadits, Senin 10 Rabiul Awal 1445 H, 25 September 2023

Assalammu'alaikum Warahmatallahi Wabarakatuh

Melawan Fitnah Dengan Kebenaran

Di jaman sekarang ini adalah zamannya fitnah dan ujian serta sibuknya manusia dengan urusan dunianya yang melalaikan. 

Dua sumber utama fitnah yaitu syubhat dan syahwat sangat mudah menyambar manusia di era internet dan sosial media saat ini.

Ujian dan fitnah apabila datang berturut-turut akan merusak hati dan mengalahkannya. Akan memberikan pengaruh/dampak berupa kerasnya hati, kelalaian yang merupakan sebab kebinasaan. Orang yang tidak percaya akan adanya Rabb pencipta (atheis) sangat banyak menyebar. 

Demikian juga keyakinan bahwa semua agama itu sama saja yang penting menjalani hidup. Bisa saja pagi harinya dia beriman, tetapi sore harinya dia sudah kafir. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala menganjurkan kita agar bersegera mengerjakan kebajikan dan berlomba untuk memperoleh derajat taqarrub. 

"Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Tuhan kalian dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa". (QS. Ali Imran: 133)

Manusia dalam perjalanan kehidupan sehari hari tidak terlepas dari persoalan yang harus diselesaikan secara benar, jelas, terang dan jujur.

Dalam kehidupan ini ada jalan yang jelas dan terang. Dan jalan itu adalah jalan yang ditempuh orang-orang yang jujur, dan jalan orang-orang saleh, dan jalan tersebut bukan jalan orang yang mengetahui kebenaran tapi tidak mengamalkannya. Dan bukan pula jalan orang yang meninggalkan kebenaran karena kebodohan dan kesesatan.

Sesat juga diartikan menjauh dari jalan kebenaran dan menyimpang dari jalan yang lurus.

Berbagai urusan duniawi tidak boleh melalaikan kita dari mempersiapkan diri bagi kehidupan ukhrawi. Akan tetapi, kehidupan duniawi itu juga tidak boleh diabaikan sama sekali.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala : "Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia." (QS. Al Qasas : 77)

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

OASE SAHUR, SENIN 10 RABIUL AWAL 1445 H, 25 Sep 2023

Assalamualaikum warrahmatulahi wabarokatuh. 

In syaa Allah Kita Golongan Kanan

Saudara saudaraku seiman yang dirahmati Allah. Ada dua kelompok di dunia ini. Yaitu ;

1. Ada pembela kebenaran.

2. Ada pembela kebatilan,

Hal ini tidaklah mengherankan karena Allah pun mengabarkan bahwa kelak di Akhirat juga ada dua kelompok. “Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka..” (QS. as-Syura: 7)

Allah Subahanhu Wa Ta’ala berfirman: “Mereka (orang orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan. “Dan orang orang yang tidak beriman kepada ayat ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri.” (QS. al-Balad: 18-19)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfiman: “Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan, maka keselamatanlah bagimu karena kamu dari golongan kanan.” (QS. al-Waqi’ah: 91)

Allah berfirman : “Dan jika dia termasuk golongan yang mendustakan lagi sesat. Maka dia mendapat hidangan air yang mendidih. Dan dibakar di dalam neraka jahannam." (QS: al-Waqi’ah 92-94)

InsyaAllah kita selalu sehat dan senantiasa dalam lindunganNya, dan kita termasuk golongan kanan yang kelak mendapat derajat yang tinggi disisiNya. Aamiin Aamiin Aamiin yaa rabbal alaamin. Barakallahu fiikum

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM

refrensi tafsir alquran dan alhadits, Ahad 9 Rabiul Awal 1445 H, 24 September 2023

Assalammu'alaykum Warahmatallahi Wabarakatuh

Jangan Memperkeruh Masalah

Sifat manusia ada  bermacam macam dalam menghadapi masalah pada kehidupan sehari hari.

Islam tidak mengenal sifat pesimisme, lari dari masalah / lari dari kenyataan, meremehkan masalah, atau bersikap acuh terhadap masalah. Sebaliknya, Islam memerintahkan umat untuk menghadapinya dengan gagah dan berani.

Saat dihadapkan dengan suatu masalah, umat muslim dianjurkan untuk terus bersabar. Ini karena sabar dapat mendatangkan kebahagiaan dan ketentraman jiwa.

Kemudian, dianjurkan pula untuk menghindari segala sesuatu yang dapat memperkeruh masalah. Alangkah lebih baik jika masalah tersebut didiskusikan atau dimusyawarahkan agar dapat dicari jalan keluarnya. Jangan bersikap idealis mau menang sendiri 

Setelah menghadapi masalah dengan sabar dan menemukan jalan keluarnya, umat muslim dianjurkan untuk berdoa. Serahkan segala sesuatunya pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sebab, Allah adalah sebaik-baiknya perencana.

"Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisiMu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)." (QS. Al Kahfi : 10)

Kehidupan manusia di dunia ini yang sering terjadi adalah beda pendapat, sengketa duniawi, berkelahi, tidak bertegur sapa, berebut warisan harta duniawi, berbuat fitnah, ghibah (bergunjing atau perbuatan membicarakan aib dan keburukan orang lain yang tidak hadir dalam pembicaraan) dan perbuatan lain sehingga memutuskan tali silahturahminya.

Apakah kita ini sebagai manusia adalah seorang muslim dan bagaimana kalau kita mengaku sebagai seorang muslim

Barangsiapa mengaku sebagai seorang muslim hendaknya selalu menjalin hubungan baik dengan sanak famili / keluarganya, teman temannya dan  orang- orang di sekitarnya. 

Rasulullah bersabda, “Wahai manusia, tebarkanlah salam, berikanlah makan, sambunglah silaturahim, shalatlah pada malam hari ketika orang-orang sedang tidur, kalian akan masuk surga dengan selamat” (HR. Ibnu Majah dan At Tirmidzi)

Sesungguhnya menjalin persatuan dan menjaga ikatan kekeluargaan adalah dasar ketakwaan yang dapat mengantarkan manusia ke tingkat kesempurnaan.

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tamunya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka sambunglah tali silaturahim. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka katakanlah yang baik atau diam” (HR. Bukhari)

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM  refrensi tafsir alquran dan alhadits, Sabtu 8 Rabiulawal 1445 H, 23 September 2023

Assalammu'alaikum warahmatallahi wabarakatuh

Jagalah Hati

Kehidupan sehari hari dalam menghadapi sesuatu persoalan besar atau persoalan kecil, dalam hal mengambil suatu keputusan sebagai manusia pasti   mempunyai suara hati

Suara hati adalah suara yang sering kita dengar dalam hati. Ia biasanya akan membisikkan kita pada saat ingin memutuskan sesuatu. Suara hati adalah kesadaran akan kewajiban dan tanggung jawab sebagai manusia dalam situasi konkret

Suara hati memiliki ciri, yang menjadi kekhasannya adalah ia tidak dapat ditawar-tawar. Ia tidak dapat dilihat hanya demi untung-rugi, enak-tidak enak, tapi suara hati pasti akan mengarahkan kepada suatu tindakan yang mutlak – meskipun belum tentu tepat pada saat itu.

Mungkin saja seseorang mengikuti suara hatinya yang akan membawanya ke tindakan kebaikan, namun ternyata tindakan itu sebenarnya kurang tepat.

Suara hati bercirikan rasional, tindakan yang dapat dinalar. Ia bukan sekadar tindakan spontan, namun adanya pertimbangan akal budi.

"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur." (QS. An-Nahl: 78)

Hati yang bersih adalah yang terbebas dari segala penyakit hati. Hati yang bersih dapat membuat amal ibadah yang dikerjakan dapat diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Hati yang bersih juga akan membawa manusia kepada ketenangan hidup dan kekhusyukan dalam beribadah. Sebaliknya, hati yang kotor cenderung membawa manusia untuk berbuat maksiat.

hati yang bersih dapat membedakan antara hal baik dan buruk. Jika seseorang tidak mengetahui hal tersebut, berarti hatinya belum bersih dan belum terpuji.

"Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat mendengar ? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada." (QS. Al Hajj: 46)

Seseorang tidak akan mendapatkan hasil dari amalnya, melainkan apa yang telah diniatkan. Jika ia meniatkan untuk kebaikan niscaya akan memperoleh kebaikan dan jika meniatkan untuk kejelekan, maka akan memperoleh kejelekan

"Sesungguhnya segala amal tergantung pada niat dan sesungguhnya setiap orang akan memperoleh balasan dari apa yang diniatkannya..." (HR. Bukhari)

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wantama PWI DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Jumat 7 Rabiul Awal 1445 H, 22 September 2023

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saling Menasehati dan Menutupi Aib

Bila salah seorang temanmu berubah dan berbuat dosa, maka janganlah meninggalkannya dan membuangnya, tapi nasehatilah dengan nasehat yang terbaik, dan bersabarlah karena saudaramu itu terkadang bengkok dan terkadang lurus.

Seorang mukmin itu biasa menutupi aib saudaranya dan menasehatinya. Sedangkan orang fajir (pelaku dosa) biasa membuka aib dan menjelek-jelekkan saudaranya

Apabila engkau memiliki teman yang membantu dirimu dalam ketaatan, maka perkuatlah pertemananmu dengannya. Karena mencari teman (yang baik) itu sulit, dan berpisah dengannya itu mudah."

Namun demikian, dalam menyampaikan nasehat hendaknya menggunakan kata-kata yang baik, yaitu kata-kata yang penuh kelembutan dan hikmah. Perhatikan bagaimana Allah Ta’ala perintahkan Nabi Musa dan Nabi Harun ‘alaihimassalam ketika akan memberi nasehat kepada Fir’aun, Allah Ta'ala berfirman:

“Hendaknya kalian berdua ucapkan perkataan yang lemah lembut, mudah-mudahan ia akan ingat atau takut kepada Allah” (QS. Thaha: 44)

Nasehat adalah niat baik yang datang dari hati seorang Muslim. Dengan niat baik ini, seseorang di luar sana bisa saja tergerak hatinya untuk bertaubat dan kembali menyeru agama Allah.

Untuk itu, wajib hukumnya bagi seorang Muslim memberikan nasehat kepada saudaranya. Karena hidayah Allah bisa datang kapan saja kepada orang yang Dia kehendaki. Bisa jadi, dengan nasehat itu Allah mendatangkan hidayahNya.

Adapun memberikan nasehat diibaratkan sebagai tindakan menutup cacat pada baju seseorang. Ini sama halnya dengan menutup cela atau kekurangan yang terdapat pada dirinya.

Karena siapa yang menutupi cela orang lain, maka Allah akan menutupi celanya di dunia dan akhirat

"Aku menyampaikan amanat Rabbku, memberikan nasehat kepadamu dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui” (QS.Al A'faf:62)

fimdalimunthe55@mail.com

---------------------------------------------------------------------------

Renungan dan Ngaji. Kamis malam Jumat, 21 September 2023 - 6 Rabiul Awal 1445 H

NKRI untuk Anak Cucu dan Cicit Kita, Bukan buat Bangsa Penjajah

oleh Ferry Is Mirza DM. Wantama (Wartawan Utama) PWI DP 3170

SAAT INI negeri kita tercinta INDONESIA dikepung oleh gerombolan orang dan kekuatan dengan niat jahat. Siapa mereka ?Apa Buktinya ?

Tanah di Morawali Sulawesi dikuras diambil nikelnya oleh perusahaan milik Cina PT Indonesia Morowali Industrial Park. Hutan di Penajam Paser Utara Kaltim dibabat untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) yang pembangunan sarana prasarananya ditangani perusahaan Cina dengan pimpinan A Guan bos Agung Podomoro salahsatu dari 9 naga. 

Di Jakarta James Riyadi komandan 9 naga pemilik Lippo Group, yang ingin  membuat kota baru Meikarta dan Reklamasi Pantai Indah Kapuk (PIK) gagal total. Tapi, James dengan kompanyon bisnisnya dari negeri tirai bambu menggusur Jepang lewat proyek kereta cepat Jakarta Bandung. Pekan lalu ujicoba KCIC (Kereta Cepat IndoCina) dilakukan membawa rombongan seleb dan Menhub serta Men BUMN dipimpin Jokowi. Kelak KCIC ini bakal diteruskan lewat Jateng hingga Jatim. 

Untuk merambah tanah di Sumatera, kelompok oligarki / 9 naga, lewat TW (Tommy Winata) bigbos Artha Graha Group, sudah dua pekan ini membuat kegaduhan untuk menggusur warga Melayu Pulau Rempang, Batam. TW menjadi makelar perusahaan Xinyi asal Cina yang konon akan berinvestasi 300 T untuk membangun pabrik glas terbesar sedunia.

Jadi, bila Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera serta Jawa sudah dikuasai para taipan 9 naga yang dibackup Cina dan rezim Jokowi merestui sama halnya berkhianat terhadap bangsa negara RI.

Nah, perlawan warga Rempang dan dukungan berbagai elemen dari beberapa komunitas, membuat ada yang marah karena nafsu duniawinya akan terganjal.

NKRI untuk anak cucu dan cicit kita, bukan untuk bangsa penjajah. Karena itu, di hari Kamis malam Jumat ini memohon kepada semua ummat Muslim untuk bersama membaca surah : Al-Baqarah ayat 26-27, Nuh : 26, 27 & 28. Yunus ayat 85,86,88

Mohon sebarkan. agar orang dzalim hancur. Forward kepada seluruh ummat Islam. keadaan INDONESIA amat memprihatinkan.

Ini salah satu cara jihad kita. minta tolong dengan sangat kepada sahabat sahabat sebarkan seluas mungkin.

Jangan berhenti berdoa dan membaca ayat ayat berikut untuk INDONESIA  supaya lepas dari nafsu orang orang dzalim.

La illaha illa Anta subhanaka inni kuntu minadzdzaalimin. Astaghfirullah 3x, lalu baca: Hasbunallahu wa ni'imal wakil ni'mal maula wa ni'mal nasir 7x

Selepas membaca pesan ini bila berkenan mohon forwards. Dalam beberapa menit, insyaAllah berjuta orang akan membaca. 

ALLAHU AKBAR

Surah Al-Baqarah 26 : "Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?" Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberiNya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang- orang yang fasik,"

Surah Al-Baqarah 27 : "(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi."

Surat Nuh 26 : "Dan Nuh berkata, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi."

Surat Nuh 27 : "Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba- hambaMu, dan mereka hanya akan melahirkan anak-anak yang jahat dan tidak tahu bersyukur. "

Surat Nuh 28 : "Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku, dan siapa pun yang memasuki rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kehancuran.”

Surah Yunus 85 : "Lalu mereka berkata: "Kepada Allahlah kami bertawakkal ! Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang 'dzalim,"

Surah Yunus 86 : "dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir".

Surah Yunus 88 : "Musa berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir'aun dan pemuka- pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan Kami -- akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih".

Jangan stop berdoa ayat ayat berikut untuk saudara kita yang sedang berjuang menyuarakan keadilan.

La illaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzdzaalimin. Astaghfirullah 3x. Hasbunallahu wa ni'imal wakil, ni'mal maula wa ni'mal nasir 7x

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM WU PWI - DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Kamis 5 Rabiulawal 1445 H, 21 September 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakaatuh

Pertolongan Allah

Dalam menapaki kehidupan, tentu menemui berbagai cobaan berupa musibah. Untuk mengatasinya, hanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang bisa menolong. 

"Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan (sholat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk," (QS. Al-Baqarah: 45)

Pertolongan Allah tidak selalu datang dalam bentuk "Diselesaikannya langsung masalah, diberinya langsung kita jalan keluar", namun bisa jadi dalam bentuk "Diberinya kita hati yang sabar".

Ya. Pertolongan Allah kepada seseorang untuk bersabar, itu juga termasuk kemudahan yang mesti disyukuri. 

Apabila Allah menolong untuk bisa bersabar, maka menjadi ringanlah bagi kita urusan- urusan yang sulit. 

Sehingga urusan sulit yang apabila diturunkan kepada gunung niscaya akan menghancurkannya, akan menjadi mudah.

Hati yang sabar tak mudah dimiliki oleh semua orang, maka saat kita mampu bersabar terhadap keadaan apapun yang kita hadapi, maka bersyukurlah. 

InsyaAllah Allah senantiasa karuniakan hati yang sabar untuk kita dan segera memberi jalan keluar dari setiap hal yang menjadi masalah, ujian, dan kekhawatiran kita dalam kehidupan di dunia ini. Aamiin.

Musa berkata kepada kaumnya, "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah. Sesungguhnya bumi (ini) milik Allah; diwariskanNya kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba- hambaNya. Dan kesudahan (yang baik) adalah bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-A'raf: 128)

"Kapankah datang pertolongan Allah ? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat." (QS. Al-Baqarah: 214)

InsyaAllah kita semua selalu dalam keadaan sehat, sabar, ikhlas, bersyukur serta istiqamah dalam ketaatan kepada Allah  Subhanahu Wa Ta'ala. Aamiin Yaa Rabbal Alaamiin

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Rabu 5 Rabiulawal 1445H, 20 September 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuuhu

Jangan Menunda Beramal

Mungkin kita sering mendengar orang mengatakan: “Mumpung masih muda kita puas- puaskan berbuat maksiat, gampang kalau sudah tua kita sadar.”

Sungguh betapa kejinya ucapan ini, apakah dia tahu kalau umurnya akan panjang....? Kalau seandainya dia ditakdirkan umur panjang, apa ada jaminan dia akan sadar...? atau justru akan bertambah kesesatannya....?

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: “Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok, dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Luqman: 34)

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Sesungguhnya angan-angan adalah modal utama orang- orang yang bangkrut.” (Ma’alim Fi Thariqi Thalabil ‘Ilmi hal. 32)

Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma berkata : “Apabila engkau berada di waktu sore janganlah menunggu (menunda beramal) di waktu pagi. Dan jika berada di waktu pagi, janganlah menunda (beramal) di waktu sore. Gunakanlah masa sehatmu untuk masa sakitmu dan kesempatan hidupmu untuk saat kematianmu.” (HR. Al-Bukhari  6416)

Selagi kesempatan masih diberikan, jangan menunda- nunda lagi, akankah seseorang menunda hingga apabila ajal menjemput, betis bertaut dengan betis, sementara lisanpun telah kaku dan tubuh tidak bisa lagi digerakkan, dan ia pun menyesali umur yang telah dilalui tanpa bekal untuk suatu kehidupan yang panjang....

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman menjelaskan penyesalan orang- orang kafir ketika datang kematian :

“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seorang dari mereka, dia berkata: Ya Rabbku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shalih terhadap apa yang telah aku tinggalkan, sekali-kali tidak, sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja.” (QS. Al-Mu`minun: 99-100)

Allahumma inni as aluka ‘ilman naafi’aa wa rizqan toyyibaa wa ‘amalan mutaqabbalaa. “Ya Allah, sungguh aku memohon kepadaMu ilmu yang manfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima.” (HR. Ibnu As-Sunni dan Ibnu Majah)

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Selasa 4 Rabiulawal 1445 H, 19 September 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuuh

Sabar Menerima  Ujian/Musibah Berat, Meninggikan Derajat

Inilah yang patut difahami setiap insan beriman. Bahwa cobaan kadang- kadang dapat meninggikan derajat seorang muslim di sisi Allah dan menandakan bahwa Allah semakin cinta kepada hambaNya. Dan semakin tinggi kualiti imannya, semakin berat pula ujiannya. 

Namun ujian terberat ini akan dibalas dengan pahala yang besar pula. Jadi kewajipan kita adalah bersabar. Sabar ini merupakan tanda keimanan dan kesempurnaan tauhidnya.

Dari Anas bin Malik, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Jika Allah menghendaki kebaikan pada hamba, Dia akan segera menghukumnya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” (HR. Tirmidzi no. 2396)

Juga dari hadits Anas bin Malik, beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya pahala besar kerana balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mengasihi suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridha, maka ia yang akan meraih ridha Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah no. 4031)

Faedah dari dua hadits di atas :

1- Musibah yang berat (dari segi kualiti dan kuantitas) akan mendapat balasan pahala yang besar.

2- Tanda Allah cinta, Allah akan menguji hambaNya. Dan Allah yang lebih mengetahui keadaan hambaNya. Kata Lukman -seorang sholih- pada anaknya,

“Wahai anakku, ketahuilah bahawa emas dan perak diuji keampuhannya dengan api sedangkan seorang mukmin diuji dengan ditimpakan musibah.”

3- Siapa yang ridha dengan ketetapan Allah, ia akan meraih ridha Allah dengan mendapat pahala yang besar.

4- Siapa yang tidak suka dengan ketetapan Allah, ia akan mendapat siksa yang pedih.

5- Cobaan dan musibah dinilai sebagai ujian bagi wali Allah yang beriman.

6- Jika Allah menghendaki kebaikan pada hamba, Dia akan segera menghukumnya di dunia dengan musibah yang tidak disukai sehingga ia keluar dari dunia dalam keadaan bersih dari dosa.

7- Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak. 

Ath Thibiy berkata, “Hamba yang tidak dikehendaki baik, maka kelak dosanya akan dibalas hingga ia datang di akhirat penuh dosa sehingga ia pun akan disiksa karenanya .” (Faidhul Qodir , 2: 583, Mirqotul Mafatih , 5: 287, Tuhfatul Ahwadzi , 7: 65)

8- Dalam Tuhfatul Ahwadzi mengatakan, “ Hadits di atas adalah dorongan untuk bersikap sabar dalam menghadapi musibah setelah terjadi dan bukan maksudnya untuk meminta musibah datang karena ada larangan meminta semacam ini .”

Jika telah mengetahui faedah-faedah di atas, maka mengapa mesti bersedih ? Sabar dan terus bersabar, itu solusinya. Semoga Allah memberi kita taufik dalam bersabar ketika menghadapi musibah

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Senin 3 Rabiulawal 1445 H, 18 September 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu

Terapi Hati dan Jiwa Bila Galau

Untukmu yang dilanda galau karena maksiat, atau yang lain, inilah terapi yang anda butuhkan.

Taubat dan istighfar. Perhatikanlah firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam Surah An-Nur ayat 31, “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, hai orang-orang yang beriman agar kamu beruntung.”

Maka hendaknya engkau lakukan taubat dari kemaksiatanmu dengan taubat nasuha. Tinggalkan kemaksiatan yang menyempitkan dadamu dan menyesallah dengan penyesalan yang dalam. Jangan kau ulangi dan kalau perlu tutuplah semua pintu menuju ke sana. Gantilah hari yang kau isi dengan maksiat dengan hari yang penuh ketaatan.

Bukankah Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Hai orang- orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni murninya). Mudah- mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan kesalahanmu…” (QS. At-Tahrim: 8)

Meningkatkan Ketakwaan. Kegalauan hati yang kita alami terkadang menyempitkan dada dan menimbulkan masalah yang berlarut-larut. Jika hatimu sedang tertimpa rasa galau, maka obatilah dengan ketaqwaan. Lampiaskan kegalauanmu dengan aktivitas ketaqwaan niscaya Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan memberimu ketenangan dalam galaumu. Allah Subhanahu wa Ta’ala berjanji dalam firmanNya:

“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.” (QS. Ath-Thalaq: 2)

Adapun pintu-pintu ketaqwaan sangat banyak. Maka bersegeralah mengobati kegalauanmu dengannya.

Saudaraku yang sedang galau karena dunia yang diusahakannya… Karena perniagaan yang memeras staminanya… Karena cintanya yang mendera jiwa. Ataupun galau karena jodohnya belum jua tiba masanya… Atau karena masalah dunia lainnya… Cobalah anda segera mengobatinya. Inilah terapi bagi yang galau karena dunianya

Memperbanyak dzikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’du: 28)

Memperbanyak shalat dan senantiasa sabar. Allah Subahanhu Wa Ta’ala mengingatkan kita untuk menjadikan shalat dan sabar sebagai penolong. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)

Ini pula yang diamalkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ketika gundah karena musibah. Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengerjakan shalat sunnah mutlak dua raka’at.

Yakin dan optimis bahwa setiap ujian dan kesedihan akan ada kemudahan yang mengiringi.

Saudaraku, sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan sesuatu senantiasa ada lawannya. Termasuk kesedihan dan kegalauan, Allah Subhanahu Ea Ta’ala ciptakan lawannya berupa kesenangan dan kelapangan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 5)

Bahkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebutkan sebanyak dua kali. Maka optimislah, tetap semangat dalam ikhtiarmu. Yakinlah, setiap masalah pasti ada akhirnya. Inilah janji Allah Subhanahu Wa Ta’ala, bahwa selalu ada dua kemudahan yang mengapit sebuah kesulitan.

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Ahad 2 Rabiulawal 1445 H, 17 September 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu

Memakmurkan Masjid

Sahabatku seiman, mari memakmurkan masjid dengan amalan baik. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman ; “serta mendirikan shalat” (QS. At Taubah: 11) Yaitu shalat wajib dan sunnah, menegakkannya dengan benar, lahir dan batin.

“Dan menunaikan zakat” (QS. At Taubah: 11) Menunaikan kepada orang yang berhak, dalam rangka memperbaiki nafsunya. “Dan dia tidak takut melainkan hanya kepada Allah” (QS. At Taubah: 11)

Rasa takutnya sangat besar kepada Rabbnya, dia menahan diri dari apa yang Allah haramkan dan dia tidak mengurangi kewajibannya kepada Allah.

Itulah mereka yang benar-benar memakmurkan masjid, dan merekalah orang- orang yang benar- benar menjadi keluarga masjid. Adapun mereka yang tidak beriman kepada Allah dan hari akhir dan tidak punya rasa takut kepada Allah, maka mereka bukanlah golongan orang yang memakmurkan masjid, dan bukan pula keluarga masjid, walaupun mereka menyangka dan mengaku-ngaku demikian.

Masjid adalah kesejukan mata bagi orang-orang yang beriman, hal manis bagi jiwa mereka, kebahagiaan bagi dada mereka, hiburan atas kesedihan mereka, tempat istirahat dan kebahagiaan mereka. Seorang mukmin kan merasa tenang, bahagia, senang dan nikmat di dalam masjid yang merupakan tempat yang paling dicintai Allah. 

Hal ini mesti dirasakan oleh setiap orang-orang yang shalat di masjid, setiap orang yang mendatangi masjid dengan niat yang ikhlas dan beribadah dengan baik di dalamnya. Sampai- sampai seseorang pernah mengatakan tentang dirinya sendiri, bahwa rasa gundah dan gelisahnya hilang di dalam masjid, tak ada yang tersisa sedikitpun, yang dia dapatkan hanyalah ketenangan dan kenyamanan.

Masjid adalah potongan bumi yang paling dicintai Allah sekaligus merupakan potongan bumi yang paling mulia. Dalam shahih Muslim, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda, “Tempat yang paling dicintai di sisi Allah adalah masjid, dan tempat yang paling dimurkai Allah adalah pasar” (HR Muslim 671).

Karena masjid menjadi tempat yang di dalamnya banyak disebut nama Allah, ditegakkan shalat, dibaca al Quran dan di dalam masjid pun terdapat banyak majelis-majelis ilmu untuk memahami agama Allah, dan perkara-perkara lain yang agung yang dicintai oleh Allah. 

Berbeda dengan pasar yang di dalamnya banyak dijumpai transaksi transaksi haram, perbuatan-perbuatan buruk dan kemungkaran-kemungkaran lain yang terjadi di pasar. Masjid adalah tempat yang penuh berkah, bumi yang penuh keutamaan lagi dicintai oleh Allah. 

Selayaknya bagi setiap orang untuk memuliakan apa yang dimuliakan Allah, dengan menjadi seorang yang dekat dengan masjid, senantiasa menegakkan shalat di rumah-rumah Allah, menjawab seruan dan panggilan Allah dan memelihara masjid serta adab-adab di dalamnya. 

Sepatutnya pula seseoang mengetahui apa-apa yang perlu disiapkan untuk mendatangi tempat yang mulia dan dicintai Allah ini, agar dia menjadi orang memakmurkan masjid dengan sebenar-benarnya. Allah lah semata yang memberikan taufik dan tiada sekutu bagiNya.

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI DP 3170, 1 Rabiulawal 1445 H, Sabtu 16 September 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu

Ingatlah Kematian Pemutus Kelezatan Dunia

Sebaik-baiknya nasihat adalah mengingat pemutus kelezatan dunia, yaitu kematian. "Bertakwalah.. ingat kematian begitu dekat dengan kita"

Pertama, mengingat mati adalah ibadah yang sangat dianjurkan. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan”, yaitu kematian”. (HR. Tirmidzi)

Kedua, maut kapan saja bisa menghampiri dan tidak akan pernah keliru dalam hitungannya, maka jauhilah perbuatan dosa dari kesyirikan, bid’ah dan maksiat lainnya.

Artinya: “Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (QS. Al A’raf: 34)

Artinya: “Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila. datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS.Al Munafiqun: 11)

Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata, “Renungkanlah wahai manusia, (sebenarnya) kamu akan dapati dirimu dalam bahaya, karena kematian tidak ada batas waktu yang kita ketahui, terkadang seorang manusia keluar dari rumahnya dan tidak kembali kepadanya (karena mati), terkadang manusia duduk di atas kursi kantornya dan tidak bisa bangun lagi (karena mati), terkadang seorang manusia tidur di atas kasurnya, akan tetapi dia malah dibawa dari kasurnya ke tempat pemandian mayatnya (karena mati)."

Hal ini merupakan sebuah perkara yang mewajibkan kita untuk menggunakan sebaiknya kesempatan umur, dengan taubat kepada Allah Azza wa Jalla. Dan sudah sepantasnya manusia selalu merasa dirinya bertaubat, kembali, menghadap kepada Allah, sehingga datang ajalnya dan dia dalam sebaik- baiknya keadaan yang diinginkan.

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Jumat 29 Shafar 1445 H, 15 September 2023

Assalamualaikum warahmatullahi Wabarrakattuh.

Akhlakul Karimah

Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging : Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah HATI (jantung).

Al-Qur'an dan al-Hadits sebagai pedoman hidup umat Islam, menjelaskan baik buruknya suatu perbuatan manusia, sekaligus menjadi pola hidup dalam menetapkan mana yang baik dan mana yang buruk.

Rasulallah bersabda : “Bertaqwa kepada Allah dan berakhlak dengan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah)

Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam diri manusia dan bisa bernilai baik atau bernilai buruk :

Manusia akan menjadi sempurna jika mempunyai akhlak yang terpuji : serta menjauhkan dari segala akhlak tercela.

Allah Ta'ala berfirman: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari berhenti dan dia banyak menyebut Allah." (QS. Al Ahzab : 21)

Akhlak yang mulia merupakan tolak ukur utama dalam menilai tingkat keimanan seseorang : Salahsatu alasan diutusnya Nabi Muhammad Shalallahu Alayhi Wasallam oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah :

Rasulallah Shalallahu Alayhi Wasallam pernah bersabda : “Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak akhlak yang baik." (HR. Ahmad 2/381)

Mengenai akhlak Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam : Siti Aisyah radhiyallahu anha menjawab : Akhlak beliau adalah Al-Qur'an.

Rasulallah berpesan dalam sabdanya : "Pergaulilah manusia dengan akhlak mulia".(HR.at-Tirmidzi 1987)

Selanjutnya Rasulallah bersabda : “Bertaqwa kepada Allah dan berakhlak dengan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah)

Rasulullah  berabda : "Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang akhlaknya terbaik.” (HR At-Tirmidzi).

Seseorang mukmin berusahalah melakukan amalan yang terbaik agar menjadi timbangan yang berat pada hari akhir pemberhentiannya 

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda : 'Tidak ada sesuatu yang lebih berat pada timbangan (kebajikan) seorang mukmin pada hari kiamat dari pada akhlak yang mulia” (HR At-Tirmidzi).

Semoga kita bisa berakhlak Akhlakul karimah, akhlak yang terpuji mulai dari ucapan dan perilaku kita sehari-hari. Insyaallah Aamiin Allahuma Aamiin.

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Aparat Polisi Ingatlah Tupoksi, Khusus untuk Kombes Nugroho Tri Nuryanto

oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama PWI DP 3170, Catatan Kamis Pagi - 14 September 2023

POLISI MENGULTIMATUM  REMPANG HARUS KOSONG, MAU EKSEKUSI TANPA PUTUSAN PENGADILAN ?

"Tanggal 28 (September ini) Pulau Rempang clean and clear untuk diserahkan kepada pengembang PT MEG", kata Kapolresta Barelang Komisaris Besar Pol Nugroho Tri Nuryanto, Kamis 7 September 2023

SUNGGUH LUAR BIASA tindakan polisi di era rezim Jokowi. Mereka, menjadi polisi sekaligus jaksa, juru sita dan hakim. Mereka, bukan hanya menyidik, tapi juga melakukan aanmaning (ultimatum) hingga mengeksekusi putusan pengadilan.

Padahal dalam kasus Rempang, terjadi konflik keperdataan. Rakyat Rempang selaku pemilik hak tanah adat yang turun temurun, dipaksa diusir dari tanah kelahirannya hanya karena dalih Korporasinya Tommy Winata (TW) punya sertifikat HGU.

Semestinya, jika mau fair, polisi mempersilahkan TW untuk ajukan gugatan perdata. Disana ada hak rakyat membela diri, bisa banding, kasasi hingga PK. Setelah ada putusan yang berkekuatan hukum tetap, barulah TW memohon eksekusi. 

Eksekusi itu diawali dengan Aanmaning (teguran/ultimatum), yang melakukan adalah hakim ketua pengadilan. Yang mengeksekusi itu juru sita pengadilan. 

Nah, polisi sifatnya hanya mendampingi juru sita untuk pengamanan, bukan aktif melakukan eksekusi (pematokan). Ingat tupoksinya polisi.

Kasus Rempang ini parah. Polisi merangkap hakim, merangkap juru sita, melakukan aanmaning dan eksekusi sendiri. Tanpa dasar putusan pengadilan.

Sekarang kita tanya kepada Polisi, apa dasarnya mengultimatum warga tanggal 28 September 2023 Rempang Galang harus kosong ? Itu putusan pengadilan atau perintah TW ?

Lagipula, sebenarnya polisi itu aparat negara atau alat kuasa? Abdi rakyat atau abdinya TW ? Melayani rakyat atau melayani oligarki ?

Ingatlah wahai bapak polisi ! Anda kelak akan pensiun dan kembali menjadi rakyat biasa. Anda juga bisa dipecat lebih cepat seperti Sambo dan Teddy Minahasa menjadi rakyat biasa.

Tidak berguna seluruh pangkat di pundak, kalau anda menjadi musuh rakyat. Tidak ada kebanggaan sedikitpun atas harta yang dimiliki jika itu didapatkan dari menyalahgunakan kekuasaan. Ingat anak turunan jangan kelak sengsara dan hina lantaran karmamu Pak Polisi

Ingatlah ! Doa-doa orang terzalimi tidak ada hijab. Mereka bisa saja berdoa, anda kena stroke, anak dan istri anda berantakan, anda dibuat hidup tidak tentram, dan banyak doa jelek lainnya.

Itu baru didunia. Di akhirat ? Apa yang akan anda sampaikan dihadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala Tuhan Yang Maha Kuasa, saat nanti ada di pengadilan akhirat ? Apa Pak Polisi --khususnya Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto-- memiliki hujjah, berbuat zalim terhadap rakyat?

Wahai pak Polisi Kombes Nugroho Tri Nuryanto, bertakwalah kepada Allah. Sungguh, ajal itu hanya sebatas urat di leher. Kalau tidak siang, malam bisa datang. Kapan pun manusia layak menjemput ajal. Jangan sampai ajal menjemput, sementara kalian dalam keadaan berbuat zalim kepada rakyat. 

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Kamis 28 Shafar1445 H, 14 September 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu

Jauhi Thagut

Mulai nabi Nuh Alaihi Salam sampai dengan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dengan perintah yang sama yaitu untuk beribadah kepada Allah saja. Dan larangan untuk beribadah kepada thagut. Dalilnya adalah firman Allah : "Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut” (QS. An Nahl: 36)

Allah Ta’ala juga berfirman : "Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.“ (QS. Al Baqarah: 256)

Secara bahasa, kata thagut diambil dari kata (ุทَุบَู‰) yang artinya melampaui batas. Allah Ta’ala berfirman: "Sesungguhnya ketika air melampaui batas, Kami bawa kalian di perahu.” (QS. Al-Haqqah: 11)

Thagut yang paling besar antara lain : iblis semoga Allah melaknatnya, siapa saja yang dijadikan sesembahan dan dia ridha, barangsiapa yang mengajak manusia untuk menyembah dirinya, barangsiapa yang mengetahui tentang ilmu ghaib, dan barangsiapa yang berhukum dengan hukum selain yang Allah turunkan."

Iblis merupakan pimpinan thagut. Mengapa? Karena dia diibadahi, diikuti, dan sekaligus ditaati dan dia ridho dengan perbuatan tersebut. Allah Ta’ala berfirman : "Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan (iblis)? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu.“ (QS. Yasin: 60)

Semua yang ridha dijadikan sesembahan selain Allah maka dia termasuk thagut, baik disembah ketika masih hidup maupun sesudah matinya. Dia ridha untuk dijadikan sesembahan dengan bentuk ibadah apapun. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala : "Dan barangsiapa di antara mereka  mengatakan: Sesungguhnya Aku adalah Tuhan selain Allah, maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam, demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim.“ (QS. Al Anbiya’ :29)

Tidak termasuk thagut seseorang yang dijadikan sesembahan dan dia tidak ridha dengan penyembahan tersebut. Misalnya seseorang yang menyembah Isa alaihis salam, maka orang tersebut telah menyembah thagut. Namun Isa alaihis sallam bukanlah thagut karena dia tidak ridha dengan penyembahannya tersebut, bahkan beliau mengingkarinya.

Barangsiapa yang menyuruh manusia untuk menyembah dirinya dengan jenis ibadah apapun baik ketika dia masih hidup maupun sudah mati maka dia termasuk thagut. Sama saja baik ada orang yang mau mengikuti seruannya maupun tidak. Thagut jenis ketiga ini lebih parah daripada yang kedua karena dia menyuruh dan mengajak orang untuk menyembah dirinya.

Hal ini seperti perbuatan Fir’aun yang Allah kisahkan dalam Al Qur’an : "(Fir’aun) berkata: ”Akulah tuhanmu yang paling tinggi.“ (QS. An Nazi’at: 24)

Termasuk juga perbuatan para ulama sufi yang memerintahkan pengikutnya untuk beribadah kepada dirinya.

Barangsiapa yang mengaku mengetahui ilmu ghaib yang mutlak maka dia termasuk thagut. Tidak ada yang mngetahui ilmu ghaib yang mutlak kecuali hanya Allah semata. Yang dimaksud ilmu ghaib yang mutlak adalah perkara-perkara ghaib yang hanya diketahui oleh Allah saja, seperti ilmu tentang umur dan ajal seseorang, ilmu tentang hari kiamat, ilmu tentang nasib seseorang di akherat, dan sebagainya. Allah Ta’ala berfirman :

"Sesungguhnya hanya di sisi Allah sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok . Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengetahui” (QS. Luqman)

"Katakanlah: Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah”, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan. “ (QS. An Naml : 65)

'(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhaiNya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.“ (QS. Al Jin 26-27)

Maka termasuk thagut jenis ini adalah para dukun, paranormal, dan tukang sihir yang mengaku mengetahui ilmu ghaib.

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Rabu 27 Shafar 1445 H, 13 September 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu

Sabar dan Shalat Amalan Tertinggi Disisi Allah

Sejatinya, kesabaran itu tidak memiliki batas. Namun, diri kitalah yang mempunyai keterbatasan dalam sabar, yaitu saat kita berhenti untuk bersabar. Kesabaran tak terbatas karena Allah Ta’ala juga menyediakan pahala tanpa batas bagi siapa saja yang mau dan mampu bersabar.

Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)

Sesungguhnya hanya orang-orang yang sabar yang diberi pahala di akhirat tanpa batasan, hitungan, dan kadar. Ini adalah pengagungan terhadap balasan bagi orang-orang yang sabar dan pahala mereka.

Ketika seseorang memilih untuk bersabar, bukan berarti ia lemah tak berdaya, diam, dan tidak melakukan sesuatu. Sebaliknya, sabar adalah sumber kekuatan dan dapat mendatangkan pertolongan Allah Ta’ala.

Allah Ta’ala berfirman, “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. Al-Baqarah: 45)

Dalam firmanNya yang lain, “Hai orang- orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu.” (QS. Al-Baqarah: 153)

Sungguh menakjubkan keadaan orang yang beriman. Bagaimanapun kondisinya, ia tetap masih bisa meraih pahala yang banyak dengan kesabaran. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan, kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya, apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim)

Allah Ta’ala juga menerangkan bahwa kesabaran merupakan ciri orang beriman dalam firmanNya,

“Dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan, mereka itulah orang- orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang- orang yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah : 177)

Orang yang beriman tentu memiliki sifat sabar yang melekat bersama dirinya. Inilah bukti kebenaran iman pada dirinya.

Salah satu anugerah terbesar yang Allah Ta’ala berikan adalah kesabaran. Siapa yang meraihnya, maka ia telah mendapatkan kebaikan yang banyak.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Tidak ada sebuah anugerah yang lebih baik dan lebih besar bagi seseorang daripada kesabaran.” (HR. Muslim)

Anugerah yang diberikan oleh Allah Ta’ala berupa berkah, rahmat, dan petunjukNya. Hal ini sebagaimana firman-Nya, “Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar.” (QS. Al-Baqarah: 155)

“Mereka itulah orang orang yang mendapatkan berkah yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka (Allah), dan mereka itulah orang- orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 157)

Sabar merupakan amalan yang tinggi nilainya di sisi Allah Ta’ala hingga Allah katakan bahwa Ia mencintai dan bersama orang yang bersabar. Allah Ta’ala berfirman, “Dan Allah mencintai orang- orang yang sabar.” (QS. Ali-Imran: 146)

Dalam firman-Nya yang lain, “Dan bersabarlah! Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal: 46)

Tatkala kita memilih untuk berhenti bersabar atau malah tidak mau bersabar, maka seolah-olah kita memutuskan untuk melepas kebersamaan Allah (berupa cinta, rahmat, dan perlindunganNya)

Allah Ta’ala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian, kuatkanlah kesabaran kalian, tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian), dan bertakwalah kepada Allah, supaya kalian beruntung.” (QS. Ali-Imran: 200)

Jika kita melihat banyak keutamaan sabar di atas, semestinya menjadikan seseorang berkeinginan kuat untuk mengasah diri dalam bersabar. Apalagi Allah Ta’ala sendiri yang memerintahkan hambaNya agar senantiasa memupuk dan menguatkan kasabaran.

Semoga tulisan ini menjadi bekal utama bagi kita untuk mengasah dan memupuk diri di atas kesabaran.

“Wahai Rabb kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepadaMu).” (QS. Al-A’raf: 126)

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Selasa 26 Shafar 1445 H, 12 September 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu

Yakinlah Taqdir Allah yang Terbaik

Tidak ada yang namanya kebetulan. Karena semua yang terjadi itu sudah Allah Subhanahu Wa Ta'ala tentukan.

“Semua yang terjadi pasti ada hikmahnya“. Perjalanan kehidupan manusia tidaklah selalu sesuai diharapkan. Terkadang seorang manusia harus melewati jalan terjal setelah beberapa waktu menikmati jalan yang landai.

Hari-harinya pun penuh warna, terkadang gembira namun sewaktu- waktu ia dihampiri rasa sedih, duka dan nestapa. Inilah tabiat kehidupan. 

Tak ada yang dapat mengelak dari kenyataan ini. Allah Ta'ala berfirman : “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.” (QS. Al-Balad: 4)

Di antara kesedihan yang banyak menimpa manusia adalah kondisi dimana seseorang mendapatkan sesuatu yang tidak diharapkannya. Banyak orang yang berusaha menggapai sesuatu yang kelihatannya baik, ia mati-matian mendapatkannya dan mengorbankan apapun yang ia miliki demi terwujudnya impian itu.

Tetapi tanpa disadari hal itu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Ketika hal seperti ini terjadi, tak sedikit orang yang menyalahkan pihak lain, bahkan Allah, Rabb yang mengetahui apa yang terbaik bagi hamba- hambaNya pun tak luput disalahkan.

Orang-orang seperti ini, hendaknya mengingat sebuah firman Allah Ta'ala : “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)

Ayat ini merupakan kaidah yang agung, kaidah yang memiliki hubungan erat dengan salah satu prinsip keimanan. Yaitu iman kepada qadha dan qadar. Musibah-musibah yang menimpa manusia semuanya telah dicatat oleh Allah lima puluh ribu tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Tertulis di kitab Lauhul Machfuz.

Meletakkan ayat di atas sebagai pedoman hidup akan membuat hati ini tenang, nyaman dan jauh dari keresahan. Maka, yakinlah bahwa Taqdir Allah itu yang terbaik.

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Senin 25 Shafar 1445 H, 11 September 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu

Lihatlah ke Bawah Agar Jadi Hamba yang Qanaah

Sahabatku seiman.... Sering terbersit di benak kita sebuah tanya. Mengapa setiap kali melihat orang yang diberi kelebihan oleh Allah Ta'ala dari sisi materi dada kita menjadi sesak, jiwa kita lelah, ada hasrat untuk memiliki apa yang mereka miliki. Tak jarang hasrat itu membuat nikmat yang ada dalam genggaman seolah tak ada artinya..?

Jawabannya, karena kita lalai dalam mengamalkan wasiat Rasulallah Shalallahu Alayhi Wasallam. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan At Tirmidzi dari Sahabat Abu Hurairah –radhiallahu anhu-, Rasulallah Shalallahu Alayhi Wasallam  bersabda : “Lihatlah kepada orang yang di bawah kalian dan jangan melihat orang yang lebih di atas kalian. Yang demikian itu (melihat ke bawah) akan membuat kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang diberikanNya kepada kalian.” (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain Rasulallah Shalallahu Alayhi Wasallam bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian melihat orang yang diberi kelebihan dalam hal harta atau rupa/fisik, maka hendaklah ia melihat orang yang kondisinya lebih dibawah darinya.”

Kedua hadits di atas mengandung pelajaran penting untuk setiap muslim, agar selalu melihat ke bawah dalam perkara dunia. Karena melihat keatas hanya akan membuat diri berkeluh kesah, dada menjadi sesak, pikiran menjadi kalut, hati menjadi lelah memikirkan dunia yang seolah berpihak pada orang lain. Dan pada akhirnya diri inipun lalai mensyukuri karunia Allah yang ada.

Namun bila kita melihat kebawah, kita akan tahu bahwa ada orang lain yang hidupnya jauh lebih sulit dari kita, sehingga hati terpanggil untuk mensyukuri berbagai karunia itu.

Dalam uraiannya terhadap hadits diatas, Imam Al Mubarakfury –rahimahullah- menjelaskan: "Apabila seseorang memandang pada orang yg diberi kelebihan dari sisi materi, maka dia akan menganggap remeh nikmat yang ada pada dirinya. Dan hal itu akan menjadi penyebab kemurkaan Tuhannya. Namun bila ia melihat ke bawah, dia akan bersyukur, bersikap tawadhu, dan memuji Rabb-nya atas segala limpahan karuniaNya" (Tuhfatul Ahwadzi 7:182)

Sahabat… Sudah selayaknya bagi seorang mukmin untuk tidak menolehkan pandangannya kepada ahli dunia, karena hal itu hanya akan menumbuhkan kekaguman yang selalu berakhir dengan jiwa yang lelah.. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan di dunia untuk Kami coba mereka dengannya. Dan karunia Rabbmu adalah lebih baik dan lebih kekal." (QS. Ta'ha : 131)

Berhentilah menatap dan mengharap kemegahan dunia yang ada pada orang lain, syukuri apa yang ada. Agar kita menjadi hamba yang qanaah. Ingat ! Ini bukan soal banyak atau sedikit, tapi murni soal keberkahan.

Poin diatas terkait perkara dunia, adapun dalam perkara agama/akhirat yang berlaku adalah sebaliknya. Seorang muslim diperintahkan untuk selalu melihat ke atas, kepada orang yang lebih baik darinya dalam dalam hal ketaqwaan, amal sholeh dan ketaatan lainnya. Agar semangatnya terpacu untuk terus mempersembahkan amal terbaik disisa waktu yang ada. Barakallahu fiikum.

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Renungan Ahad Pagi, 24 Shafar 1445 H, 10 September 2023

antara Merdeka, Penguasa dan Petaka

oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama PWI DP 3170

GILIRAN WARGA REMPANG yang tertimpah musibah oleh penguasa atas nama PSN --Proyek Strategis Nasional-- yang akan dibangun oleh sosok Oligarki pemilik Artha Graha Group yang namanya disingkat TW --Tomy Winata-- salahseorang dari 9 naga. 

Warga trah melayu yang sudah turun temurun ratusan tahun tinggal di Rempang, dipaksa hengkang oleh penguasa dari tanah dan tempat tinggalnya. Ribuan hektar lahan dipesisir pantai itu, bakal jadi kawasan industri, pabrik yang akan dibangun oleh perusahaan taipan asal China Tiongkok.

Ada pertanyaan nakal dan sekaligus usulan buat penguasa rezim Hebertus Jokwi, kenapa PSN itu harus menggusur warga Rempang ? Kan lebih pas bila kawasan industri itu sekalian di IKN (Ibu Kota Nusantara) di Kaltim sana. Toh, IKN sudah disepakati ditangani oleh Aguan pemilik Agung Podomoro Group yang juga salahsatu 9 naga.

Sejak 2009 hingga 2023, lebih ribuan kasus pembebasan lahan yang menimbulkan konvlik kekerasan antara warga versus penguasa yang melibatkan Polri, TNI. Ratusan warga jadi korban. https://www.liputan6.com/tag/pembebasan-lahan

Dan banyak lagi jejak konvlik yang terjadi karena masalah pembebasan lahan. Kita bisa mencari di Mbah Google.

Merdeka itu bukan  berbuat dzalim atas nama investasi. Tatkala teror itu berwujud investasi. BNPT terkebiri tak punya nyali

MERDEKA itu rakyat berkuasa penuh atas hak dasar yang paling azasi dan berdaulatnya kedamaian di tanah air kelahirannya sendiri. 

MERDEKA itu memperjuangkan hak-hak rakyat dengan seadil-adilnya demi kesejahteraan rakyat yang beradab bermartabat. 

MERDEKA itu bukan membuat rakyat pemilik hak sesungguhnya menjadi obyek palugada Oligarki bernama POLRI dan TNI. 

MERDEKA itu bukan melegalkan kolaborasi penguasa pemerintah dengan Oligarki untuk memiskinkan rakyat secara sistematis, terstruktur, masih, terprogram lalu terjajah dan jadi korban di tanah yang kepemilikannya sudah dilegalkan negara sebagai hak rakyat secara turun temurun. 

MERDEKA itu bukan penyerahan hak dari rakyat kepada penguasa --pemerintah-- untuk jadi musuh rakyat atas nama proyek Oligarki walaupun sudah disetujui secara sepihak jadi PSN -proyek strategis nasional.

Persetujuan tersebut tak berdasarkan keadilan yang beradab bisa memicu amarah rakyat di daerah kepada Pemerintah Pusat dan bisa jadi ancaman perpecahan Persatuan dan Kesatuan Indonesia. 

Investasi bukan musuh keadilan yang anti kemakmuran, anti keamanan dan anti kenyamanan bagi rakyat

Investasi itu bukan pelegalan nasional untuk bertindak penggusuran, pengusiran yang memiskinkan jiwa raga rakyat. 

Membangun itu bukan yang berkuasa lantas bisa seenaknya menindas atas nama pembangunan.

Negara itu membangun untuk mensejahterakan rakyat. Bukan untuk memiskinkan rakyat demi pembangunan.

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI DP 3170, Ahad 24 Shafar 1445 H, 10 September 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu

Jangan pernah menyerah dalam berdoa

Karena kita selalu butuh pada Allah Yang Maha Kaya. Allah Ta’ala berfirman : “Wahai manusia ! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji.” (QS. Fathir : 15)

Teruslah berdoa dan hanya memohon kepada Allah Yang Maha Pemurah, karena sesungguhnya Dia Maha Kaya, kekayaanNya sesuai dengan kemuliaan dan keagunganNya.

Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman: “Dan sesungguhnya Dialah yang memberikan kekayaan dan kecukupan” (QS. an-Najm : 48)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala Maha Kaya dengan dzatNya, yang memiliki kekayaan yang mutlak dan sempurna dari seluruh sisi dan pandangan lantaran kesempurnaan dzatNya dan sifatNya yang tidak tersentuh oleh kekurangan dari arah manapun. Ini tidak mungkin terjadi kecuali karena Allah Ta’ala adalah Dzat yang Maha Kaya dan lantaran sifat kaya (berkecukupan) sudah lazim pada dzatNya.

Sebagaimana Allah Ta’ala Maha Pencipta, pemberi rezeki, dan Maha Pengasih serta yang melimpahkan kebaikan, maka Allah Ta’ala juga Maha Kaya, tidak membutuhkan seluruh makhluk dari sisi manapun. 

Para makhlukNya itu pasti membutuhkanNya dalam kondisi apapun. Mereka tidak bisa mengesampingkan curahan kebaikan, kemurahan, pengaturan dan pemeliharaanNya, baik yang bersifat umum maupun khusus dalam sekejap mata sekalipun.

Luruskan niat, sucikan serta ikhlaskan hati hanya untuk mendapatkan keridha'an dan pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala semata. Semoga yang sedikit ini dapat bermanfaat dan dapat kita amalkan. Jazakumallahu khairon..

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Sabtu 23 Shafar 1445 H, 9 September 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu

Pikirkan Akhirat

Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah mengatakan: "Dunia itu ibarat bayangan, bila kau kejar, dia akan lari darimu. Tapi bila kau palingkan badanmu, dia tak punya pilihan lain kecuali mengikutimu."

Apa yang dikatakan Ibnul Qoyyim diatas selaras dengan sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam berikut ini:  “Siapa yang obsesi hidupnya akhirat, maka Allah akan menjadikan kekayannya berada di dalam hatinya, menyatukan urusannya, dan dunia datang kepadanya dalam keadaan tunduk. Sebaliknya, siapa yang menjadikan dunia sebagai obsesinya, maka Allah akan meletakkan kefaqiran di depan matanya, Dia akan mencerai- beraikan urusannya, sementara dunia tidak mendatanginya kecuali sebatas apa yang telah ditakdirkan baginya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Begitulah... setiap potongan hidup selalu menyajikan pilihan pilihannya sendiri.  Disini kita hanya punya dua pilihan, mengejar bayangan semu atau berbalik menuju kepastian. 

Tak ada pilihan ketiga, sebab kita tak mungkin berhenti, karena dengan berhenti itu artinya kita telah memilih untuk mengakhiri hidup. 

Teruslah melangkah maju... Sesekali lihatlah bayang itu, karena Allah Azza Wa Jalla berfirman: 

"Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan." (QS. Al-Qasas : 77)

Tataplah akhiratmu, berjalanlah menujunya, namun jangan lupakan duniamu sebagai sarana meraihnya. Sebab Allah tak memuji mereka yang terus-menerus beribadah dan melupakan dunia, tapi DIA memuji mereka yang melakukan pekerjaan dunia namun hati mereka terpaut pada Allah.

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

EMBUN PAGI

Sahabat Embun Pagi yang baik hati...

PELAJARAN HIDUP

Jangan mengingat ingat sesuatu yang menyakiti hatimu, Kecuali kamu sudah bisa tersenyum sa'at mengingatnya. Dan bisa mengambil Hikmah darinya,

Serta menjadikannya sebagai Pelajaran hidup untuk masa sekarang Dan masa yang akan datang. 

DALAM HIDUP ITU...

Perlu Melihat ke belakang, Untuk dijadikan sebagai pelajaran. Melihat ke depan itu harus, Untuk meraih masa depan yang lebih baik. Melihat sekitar itu penting, Agar kita bisa lebih waspada. Melihat ke dalam diri kita sendiri Atau intropeksi diri.. itu paling utama,

Agar tidak menyalahkan siapapun Dari setiap masalah yang hadir. Untuk hari ini.. Melangkahlah dengan semangat pasti Dan hati-hati.

Dan untuk apapun yang terjadi nanti.. Berdo'alah agar senantiasa Dilindungi... Dirahmati... Dan.. Diberkahi. 

DO'AKU UNTUKMU SEMUANYA...

Semoga kebaikan demi kebaikan... senantiasa hadir di setiap hari... Hari ini... Hari esok...  dan seterusnya. 

Perbanyaklah bersholawat saudaraku. Panggil terus Rasulallah Shalallahu Alayhi Wasallam dengan cara bersholawat kepadanya. Mustahil jika panggilanmu diabaikan.

InsyaAllah, Allah senantiasa menolong segala urusan kita dengan petunjuk jalan lurus dan rahmat dari sisiNYA.

Selamat pagi dan semangat selalu dalam beraktivitas pada hari Sabtu ini.  Semoga kita semua bisa mengisi hari-hari kalender 1445 Hijriah atau Masehi 2023 ini dengan amal sholih serta dalam keadaan sehat, bahagia dan bersyukur selalu.

"Yaa Allah, semoga Engkau limpahkan rohmat dan keberkahan kepada kami dengan penuh kebajikan dan iman, serta keselamatan dari segala macam bentuk musibah dan mara bahaya". Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin..

fimdalimunthe55@gmail.com Sabtu 23 Shafar 1445 H, 9/9/23

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Jumat 22 Shafar 1445 H, 8 September 2023

Assalammu'alaykum Warahmatallahi Wabarakatuh

Kemunafikan Perusak Iman

KEHIDUPAN manusia sering tidak terlepas dari kemunafikan. Sikap atau sifat munafik bisa  terjadi dari diri sendiri atau orang lain.

KEMUNAFIKAN merupakan penyakit yang merusak iman. Posisinya tersembunyi sehingga tak ada yang mengetahui kecuali Allah Ta'ala. Karena sifat orang munafik yang suka menampakkan yang baik di hadapan manusia. Namun sesungguhnya menyembunyikan yang buruk dalam dirinya.

"Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan." (QS. Al Hasyr : 23)

Dalam menjalani kehidupan, tidak selamanya akan berjalan lancar. Kerap kali ditemukan cobaan, halangan, dan masalah di dalamnya. Jadi, jika bukan Allah yang memberikan ketenangan hati dan rasa aman bagi makhlukNya, kita akan merasa cemas, khawatir, dan gelisah dalam menjalani hidup.

"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. Al An'am : 82)

Marilah kita sekarang ini berdoa dan bertaubat, sekaligus membuat komitmen baru untuk menjalani hidup ini dengan lebih baik lebih berarti. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Kamis 21 Shafar 1445 H, 7 September 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu

Doa, Usaha dan Tawakal

Usaha tanpa doa itu sombong, doa tanpa usaha itu sama dengan mimpi siang bolong. "Iringi dooa dan usaha untuk pencapaian yang maksimal"

Tawakal bukan hanya pasrah. Perlu diketahui bahwa tawakal bukanlah hanya sikap bersandarnya hati kepada Allah semata. Namun juga disertai dengan melakukan usaha.

Ibnu Rajab mengatakan bahwa menjalankan tawakal tidaklah berarti seseorang harus meninggalkan sebab atau sunnatullah yang telah ditetapkan dan ditakdirkan. Karena Allah memerintahkan kita untuk melakukan usaha sekaligus juga memerintahkan kita untuk bertawakal. 

Oleh karena itu, usaha dengan anggota badan untuk meraih sebab termasuk ketaatan kepada Allah, sedangkan tawakal dengan hati merupakan keimanan kepadaNya.

Sebagaimana Allah Ta’ala telah berfirman (yang artinya), “Hai orang-orang yang beriman, ambillah sikap waspada.” (QS. An Nisa : 71)

Allah juga berfirman (yang artinya), “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang.” (QS. Al Anfaal : 60)

Juga firmanNya yang artinya, “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah” (QS. Al Jumu’ah : 10)

Dalam ayat-ayat ini terlihat bahwa kita juga diperintahkan untuk melakukan usaha. Sahl At-tusturi mengatakan, “Barang siapa mencela usaha (meninggalkan sebab) maka dia telah mencela sunnatullah (ketentuan yang Allah tetapkan). Barang siapa mencela tawakal (tidak mau bersandar pada Allah, pen) maka dia telah meninggalkan keimanan. (Jami’ul Ulum wal Hikam)

Perbanyaklah bersholawat saudaraku. Panggil terus Rasulallah Shalallahu Alayhi Wasallam dengan cara bersholawat kepadanya. Mustahil jika panggilanmu diabaikan.

Semoga Allah senantiasa menolong segala urusan kita dengan petunjuk jalan lurus dan rahmat dari sisiNYA.

Semoga kita semua bisa mengisi hari-hari dengan amal sholih serta dalam keadaan sehat, bahagia dan bersyukur selalu.

"Yaa Allah, semoga Engkau limpahkan rahmat dan keberkahan kepada kami dengan penuh kebajikan dan iman, serta keselamatan dari segala macam bentuk musibah dan marabahaya". Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin..

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Rabu 20 Shafar 1445 H, 6 September 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu

Jangan Merasa Lebih....

Di DUNIA INI kita akan selalu menemukan kehidupan orang lain yang lebih baik dari kehidupan kita.

Jika merasa kaya maka akan ada yang lebih kaya. Jika merasa cantik dan gagah maka akan ada yang lebih cantik dan lebih gagah. Jika merasa punya rumah megah maka akan ada rumah yang lebih megah. Jika merasa punya kendaraan mewah maka akan ada kendaraan yang lebih mewah. Dan seterusnya.. seterusnya...

Maka disinilah ada kaedah sederhana bagi seorang muslim agar hidup menjadi tenang dan bahagia, yaitu senantiasa merasa bersyukur atas segala apa yang Allah berikan.

Dalam Surat Adh Dhuha ayat 11 Allah Ta'ala berfirman: "Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaknya engkau nyatakan (dengan bersyukur)".

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa, pentingnya membalas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan cara bersyukur. Walaupun itu kadang sederhana,

Sebab dengan bersyukur Allah akan menambah nikmat kita. Dengan bersyukur akan menjadikan kita lebih merasa tenang.

Sebab dengan bersyukur adalah merupakan amalan yang besar pahalanya. Dan sebab bersyukur menjadikan Allah mencintai dan meninggikan derajat hambaNya.

Karena orang yang syukur adalah orang yang benar-benar telah mengumpulkan banyak amalan- amalan hati yang sangat tinggi nilainya.

Ia tidak memiliki rasa hasad dengan nikmat orang lain, dan ia senantiasa berhusnudzon kepada Allah, bahwasanya apa yang Allah tetapkan baginya itulah yang terbaik baginya...

Yaa Allah, anugerahkanlah kami sifat yang mulia ini. Agar kami menjadi hamba yang senantiasa bersyukur dan qana’ah atas segala karuniaMu.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman ; "Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu." (QS. Al-Hadid :  20)

jadi ingat lagu "Panggung Sandiwara" dinyanyikan Yek Ahmad Albar, hehehe.. Dan bumi tempat kita berpentas ini, kata _Mbah Goegle_ hanyalah sebuah planet kecil diantara milyaran planet di jagat raya. Andai sore nanti bumi hancur berkeping-keping ditabrak benda benda angkasa, yaa..gak ngaruh apa apa buat keberadaan alam semesta. Ibarat air laut keciduk cuma segalon doang, hehe..

Kita disini, di punggung bumi ini mengapa harus saling mencaci.. saling membuli.. saling membenci..

bahkan saling menyakiti.. Hanya demi gengsi dan sesuap nasi.. Kalian sipil atau bukan.. Kalian pejabat atau bukan... Kalian beruang atau pas-pasan

Semua kita hanyalah penumpang gratis. Di punggung bumi ini. Peran kita semua itu sesuai skenario Allah Wa Ta'ala. Terseyumlah.. jangan banyak bertingkah.

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Selasa 19 Shafar 1445 H, 5 September 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu

Ciri Baiknya Seorang Muslim

DIANTARA TANDA BAIKNYA seorang muslim adalah ia meninggalkan hal yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Waktunya diisi hanya dengan hal yang bermanfaat untuk dunia dan akhiratnya. Sedangkan tanda orang yang tidak baik islamnya adalah sebaliknya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beliau bersabda, “Diantara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi  2317, Ibnu Majah no. 3976)

Hadits ini mengandung makna bahwa di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baik berupa perkataan atau perbuatan.

Tanda baiknya seorang muslim adalah dengan ia melakukan setiap kewajiban. Juga tandanya adalah meninggalkan yang haram sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ; "Seorang muslim (yang baik) adalah yang tangan dan lisannya tidak menyakiti orang lain” (HR. Bukhari no. 10 dan Muslim no. 40)

Jika Islam seseorang itu baik, maka sudah barang tentu ia meninggalkan pula perkara yang haram, yang syubhat dan perkataan yang makruh. Begitu pula berlebihan dalam hal mubah yang sebenarnya ia tidak butuh. Meninggalkan hal yang tidak bermanfaat semisal itu menunjukkan baiknya seorang muslim. Demikian kata Ibnu Rajab Al Hambali

Kata Ibnu Rajab rahimahullah, “Mayoritas perkara yang tidak bermanfaat muncul dari lisan yaitu lisan yang tidak dijaga dan sibuk dengan perkataan sia-sia”

Tentang keutamaan menjaga lisan ini diterangkan dalam ayat berikut yang menjelaskan adanya pengawasan malaikat terhadap perbuatan yang dilakukan oleh lisan ini. Allah Ta’ala berfirman, “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (QS. Qaf: 16-18)

Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Yang dicatat adalah setiap perkataan yang baik atau buruk. Sampai pula perkataan “aku makan, aku minum, aku pergi, aku datang, sampai aku melihat, semuanya dicatat. Ketika hari Kamis, perkataan dan amalan tersebut akan dihadapkan kepada Allah” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 13: 187)

Dalam hadits Al Husain bin ‘Ali disebutkan bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Diantara tanda kebaikan Islam seseorang adalah mengurangi berbicara dalam hal yang tidak bermanfaat” (HR. Ahmad)

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama PWI DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Senin 18 Shafar 1445 H, 4 September 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu

Mahkamah Akhirat

Dalam kitab suci Al Qur'an Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman sangat rinci tentang Mahkamah Akhirat. Apa saja ? Mari camkan apa saja yang kita akan jalani :

Tak ada dokumen rahasia

“Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka.” (QS. Al-Isra’: 13)

Kehadiran di bawah pengawalan ketat

“Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi.” (QS. Qaf: 21)

Tidak ada yang terzhalimi

“Dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku.” (QS. Qaf: 29)

Tidak ada pengacara yang membela

“Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu.” (QS. Al-Isra’: 14) 

Tidak ada penyuapan dan perantara

“(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna.” (QS. Asy-Syu’ara: 88)  

Tidak ada kemiripan nama

“Dan tidaklah Tuhanmu lupa.” (QS. Maryam: 64)

Penerimaan keputusan dengan tangan

“Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata: “Ambillah, bacalah kitabku (ini).” (QS. Al-Haqqah: 19) 

Tidak ada yang absen

“Dan setiap mereka semuanya akan dikumpulkan lagi kepada Kami.” (QS. Yasin: 32) 

Tidak ada keputusan yang dicabut atau banding

“Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah.” (QS. Qaf: 29)  

Tidak ada saksi dusta

“Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.” (QS. An-Nur: 24) 

Tidak ada dokumen yang terlupakan

“Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya.” (QS. Al-Mujadilah: 6)

Timbangan amal sangat akurat

“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS. Al-Anbiya’: 47)

Demikian, insyaAllah bermanfaat. "Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun..." (HR. Muslim)

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Ahad 17 Shafar 1445 H, 3 September 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu

Kufur Nikmat

KISAH QORUN SEBAGAI PELAJARAN BAGI ORANG YANG KUFUR NIKMAT

Allah ta’ala memberikan banyak pelajaran kepada kita melalui kisah-kisah yang terdapat dalam Al-Qur’an. Diantara kisah tersebut adalah kisah Qorun yang memiliki harta berlimpah sebagaimana terdapat dalam Al- Qur’an surat Al-Qashash ayat 76 sampai 83. 

Pada ayat tersebut diceritakan Qorun berlaku sombong atas harta yang ia miliki. Allah berfirman : "Qorun berkata: Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku. Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat- umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka.” (QS Al-Qashash : 78)

Dalam ayat tersebut, Allah menceritakan kisah Qorun yang tidak mensyukuri nikmat yang telah diberikan kepadanya. Ia tidak memuji Allah yang telah memberikan nikmat kepadanya. Ia juga tidak menggunakan nikmat harta yang diperoleh dalam jalan ketaatan. Maka inilah bentuk kufur nikmat yang dilakukan Qorun. 

Maka Allah memberikan adzab yang pedih yaitu ditenggelamkan ke dalam bumi beserta seluruh hartanya. Allah ta’ala berfirman "Maka Kami benamkanlah Qorun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap adzab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).” (QS. Al Qashash : 81)

Menyimak kisah Qurun diatas, kita akan membahas tentang kufur nikmat. InsyaAllah pembahasan singkat ini bisa bermanfaat untuk kita semua.

Nikmat yang Allah berikan kepada kita sangatlah banyak. Tidak ada seorangpun diantara kita yang mampu menghitungnya. Baik berupa harta, keluarga, kesehatan dan yang paling besar adalah nikmat hidayah iman dan islam. Sebagaimana yang Allah firmankan "Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)” (QS. An Nahl: 53)

Namun seringkali kita kurang menyadari akan nikmat yang telah kita terima tersebut. Sehingga tentu saja membuat kita lalai dari mensyukurinya. Padahal seorang muslim wajib mensyukuri nikmat yang ia peroleh. 

Allah Ta’ala berfirman : "Ingatlah kepadaKu, Aku juga akan ingat kepada kalian. Dan bersyukurlah kepadaKu, janganlah kalian kufur” (QS. Al Baqarah: 152)

Dalam ayat ini, Allah Ta’ala memerintahkan kepada kita untuk bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan dan melarang kita untuk berbuat kufur. Bahkan di ayat yang lain Allah mengancam orang- orang yang berbuat kufur dengan adzab yang pedih. Sebagaimana dalam firmanNya : "Dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7)

Oleh karena itu wajib bagi kita untuk perhatian terhadap perkara yang penting ini, sehingga tidak menjadi golongan orang-orang yang kufur atas nikmat Allah dan dapat terhindar dari ancaman adzab yang pedih.

Definisi Kufur Nikmat

Kufur nikmat merupakan lawan dari mensyukuri nikmat. Syukur adalah menampakkan pengaruh nikmat yang telah Allah berikan kepada seorang hamba dari hatinya dengan keimanan, dari lisannya dengan pujian dan dari anggota badannya dengan ibadah serta ketaatan. Sehingga seorang dapat dikatakan bersyukur jika terpenuhi tiga unsur :

1. Hatinya meyakini bahwa semua nikmat yang didapatkan adalah berasal dari Allah

2. Lisannya memuji Allah

3. Anggota badannya digunakan untuk beramal sholeh.

Barangsiapa yang tidak merealisasikan ketiga perkara tersebut, maka ia telah terjatuh dalam kufur nikmat.

Syaikh Shalih bin Abdul Aziz alu Syaikh menjelaskan dalam kitab At-Tamhid : Maka wajib bagi seorang hamba memahami benar- benar bahwa setiap nikmat adalah berasal dari Allah. Kesempurnaan tauhid tidak mungkin terwujud tanpa sikap penyandaran setiap nikmat kepada Allah. Penyandaran nikmat kepada selain Allah merupakan kekurangan dari kesempurnaan tauhid dan termasuk dalam kesyirikan kepada Allah.”

Seringkali kita jumpai, sebagian orang menyandarkan nikmat yang ia terima kepada selain Allah. Misalnya seorang ketika dalam kesulitan (yang disertai kegelisahan hati), tiba-tiba temannya datang memberikan pertolongan. Kemudian serta merta hati dia menjadi tenang dan mengucapkan "Untung ada kamu, coba kalau tidak… pasti akan terjadi bigini dan begitu”.

Maka hal ini adalah keliru. Karena sesungguhnya nikmat pertolongan itu datang dari Allah Ta’ala. Allah menjadikan sebab datangnya seseorang untuk terwujudnya pertolongan. Sudah sepatutnya kita menyandarkan hati /tawakal hanya kepada Allah dan bersyukur kepadaNya.

Allah Ta’ala berfirman "Mereka mengetahui nikmat Allรขh, kemudian mereka mengingkarinya” (QS. An-Nahl: 83)

Syaikh Utsaimin menjelaskan makna ayat tersebut : Mereka mengingkari penyandaran nikmat kepada Allah. 

fimdalimunthe55@gmsil.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama PWI DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Sabtu 16 Shafar 1445 H, 2 September 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuhu

Berharap Amal Diterima

ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA berfirman, ”Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan keadaan hati yang takut (sebab mereka mengetahui bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka…” (QS. al-Mu’minun: 60)

Saat mendengar ayat ini ’Aisyah radliyyallahu ‘anha merasa heran dan bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Apakah mereka orang-orang yang meminum khamr dan mencuri…?” Maka Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam menjawab, ”Tidak wahai putri ash-Shidiq (’Aisyah binti Abu Bakar)

Mereka adalah orang-orang yang rajin berpuasa, menegakkan shalat dan gemar bersedekah. Akan tetapi mereka merasa takut amalan yang telah mereka kerjakan tidak diterima di sisi Allah Azza Wa Jalla

Mereka itulah golongan yang senantiasa berlomba-lomba dalam mengerjakan kebajikan…” (HR. Tirmidzi: 3175, Shahih at- Tirmidzi al-Albani: 2537)

Maka apakah kita yakin bila amal kita diterima ? Jangan tertipu dengan banyaknya amal. Perbaiki kualitas amal shalih dengan menuntut ilmu dan mengikhlaskannya semata mengharap keridhaan Allah ‘Azza wa Jalla. 

Dan ingatlah… Bahwa salah satu tanda diterima suatu amal adalah melaksanakan ketaatan serupa secara berkesinambungan. 

fimdalimunthe55@gmail.com

---------------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim. Embun Pagi Cermin Diri Harian, oleh Ferry Is Mirza DM Wartawan Utama PWI  DP 3170, refrensi tafsir alquran dan alhadits, Jum'at 15 Shafar 1445 H, 1 Sept 2023

Assalammualaykum Warahmatallahi Wabarakatuh

Orang Beriman Dicinta Allah

Jumah Mubarakh. Allah 'Azza Wa Jalla berfirman : "Adapun orang-orang yang beriman itu amat sangat besar rasa cintanya kepada Allah….." (QS. Al-Baqarah : 165)

"Tetapi Allah Menjadikan Kamu cinta kepada keimanan, dan Dia menjadikan iman itu indah dalam hatimu, serta Dia Telah Menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang orang yang "mengikuti" jalan yang lurus" (QS. Al-Hujurat : 7)⁣

Imam Ibnul Qayyim rahimallah berkata : "Allah telah menjadikan hamba hambaNya yang beriman cinta kepada "Keimanan", yaitu (dengan) "menumbuhkan" di dalam hati mereka rasa kecintaan kepadaNya, dan "Indahnya" rasa cinta itu kepadaNya yang akhirnya menjadikan mereka "Semakin" Termotivasi untuk MencintaiNya" (Syifaa' al-'Aliil hal 57)

Mereka telah melakukan "sebab-sebab" yang Mendatangkan Cinta Allah kepada mereka, sehingga Allah pun menjadikan mereka dapat mencintai Allah dengan benar.

Dengan cara apa !? Yaitu dengan "mengikuti" syariat yang telah dicontohkan, diajarkan dan sesuai dengan tuntunan dari Nabi Shalallahu Alayhi Wasallam dan para sahabatnya.

"Katakanlah : "Jika kamu "(Benar-Benar)" mencintai Allah maka "ikuti aku", niscaya Allah pun akan mencintai dan mengampuni dosa-dosamu" (QS. Ali Imran : 31)

Selamat  bermuamalah di jalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala

fimdalimunthe55@gmail.com

----------------------------------------------

orang-beriman-dicinta-allah

Arsip agustus 2023 (dan sebelumnya)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Utsman bin Affan r.a. dan para istrinya

Kontroversi hadits puasa dan sedekah

Pembahasan tentang Nur Muhammad