Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2024

Mempersoalkan Doa Setelah Sholat

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam surat an nisa' ayat 103 : Apabila kamu telah menyelesaikan salat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah salat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya salat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin. Sebagian kalangan berdalil dengan ayat diatas untuk melarang doa setelah sholat karena perintah ayat tersebut adalah berdzikir bukan berdoa. Mereka meyakini bahwa doa itu dilakukan dalam sholat. Karena sholat itu adalah doa. Misalnya dalam doa iftitah, ada doa "allaahumma baa'id baynii wabayna khotooyaaya kamaa baa'adta baynal masyriqi wal maghrib" dan seterusnya. Yang artinya "ya Allah jauhkan aku dan dosaku sebagaimana Engkau menjauhkan jarak antara timur dan barat" dan seterusnya. Dalam fatihah ada doa juga "ihdinash shoroothol mustaqiim" yang artinya ...

Meluruskan Aqidah Nur Muhammad

Yûsuf Ismâil an-Nabhâni berkata, “Ketahuilah, bahwasannya tatkala kehendak al-Haq (Allâh) berhubungan dengan penciptaan para makhluk-Nya, Allâh Azza wa Jalla telah menampakkan haqiqat Muhammad dari cahaya-cahaya-Nya, kemudian dengan sebabnya tersingkaplah seluruh alam dari atas hingga bawahnya.... kemudian terpancarlah darinya sumber ruh-ruh, sedangkan dia (Muhammad) merupakan jenis (ruh) yang paling tinggi di atas segala jenis dan sebagai induk terbesar bagi seluruh makhluk yang ada.” (Al-Anwâr al-Muhammadiyyah halaman 9). Di dalam kitab Tanbîhul Hudzdzâq hlm. 27, nukilan dari Huqûqin Nabiyyi , DR. Muhammad Khalîfah at-Tamîmi, 2/714 disebutkan : "Kalaulah tidak ada dia (Muhammad), matahari, bulan… bintang, lauh, dan Qolam tidak akan pernah diciptakan”. Dari 2 nukilan diatas dapat disimpulkan sementara bahwa ada kelompok yang menempatkan posisi nabi muhammad secara ghuluw (berlebihan). Apabila kita mengkritisi seperti ini juga tidak boleh dimaknai bahwa para pengkritik tersebut ti...

Salah kaprah bid'ah

Satu kelompok mengatakan bahwa bid'ah itu sesuatu yang baru dalam agama. Sehingga muncul kesimpulan bahwa tidak ada bid'ah hasanah (yang baik) dalam agama (syariat) karena semua bid'ah itu dholalah (sesat) dan ujungnya di neraka.  Kelompok yang lain membid'ahkan bahkan sampai urusan duniawi karena jengkel dengan kesimpulan kelompok pertama. Sehingga mengatakan bid'ah terhadap microfon yang digunakan untuk adzan, jam dinding yang dipakai patokan waktu sholat, kalau berangkat haji naik onta saja karena pesawat terbang itu bid'ah. Telepon, internet, radio, televisi itu semua bid'ah. Tidak boleh digunakan sekalipun untuk sarana da'wah (syi'ar islam). Maka pertanyaan kritisnya adalah mana batasan nya kalau ini termasuk perkara duniawi dan mana yang masuk syariat.  Seperti contoh bagaimana sayyidina umar berijtihad sholat tarawih 23 rokaat dan terus menerus berjamaah sementara nabi hanya 2 kali berjamaah. Itupun beliau tidak meniatkan berjamaah. Hanya diik...

Carilah rezeki yang halal

Karena rezeki kita sudah dituliskan sebelum kita ada. Tidak akan pernah bertambah sekalipun kita meraihnya dengan cara yang haram dan sebaliknya tidak akan berkurang jika kita bersabar dengan yang halal.

Nabi muhammad keturunan yaman

Nabi muhammad memiliki darah yaman dari jalur ibu karena nabi ismail menikah dengan perempuan suku jurhum dari yaman namanya  Ri'lah binti Mudhadh bin 'Amr bin Jurhum  dan dikaruniai 12 anak. Dari salah satu anaknya inilah yang melahirkan suku quraisy.

Kriteria Menikah Masa Kini

Gambar
Yang pertama karena faktor keturunan (salah) kemudian diperbaiki dengan yang kedua yaitu agama (benar) tetapi kemudian yang ketiga tergelincir lagi (salah) yaitu harta.  Maka benarlah sabda rasulNya yang mengatakan : فماذا بعد الحق إلا الضلال  Famaadzaa ba'dal haqqi illad dholaal. Apa yang akan muncul setelah muncul kebenaran pastinya kesesatan kembali. Sedangkan al haq selalu berada di tengah-tengah dua kesesatan (kekeliruan).

Zuhud dan Waro'

Gambar
Zuhud dan waro' adalah dua rincian untuk detail perkara-perkara makruh yaitu lebih utama untuk ditinggalkan dan lebih baik untuk ditinggalkan. Contoh untuk hal ini adalah merokok adalah perkara yang lebih utama untuk ditinggalkan sedangkan duduk-duduk bersama perokok yang berpotensi kita diajak pula untuk merokok adalah perkara yang lebih baik untuk ditinggalkan. Dan masih banyak contoh lain untuk perkara makruh lainnya.

Sunnah Mandi Sebelum Memandikan Jenazah

Gambar
Di jazirah arab itu sulit air, apalagi di musim kemarau (panas). Terkadang seseorang hanya mandi hari jum'at saja. Karenanya muncul sunnah mandi sebelum berangkat sholat jum'at. Oleh karenanya sebagai sebuah sunnah lazimah maka seseorang yang akan memandikan jenazah tentunya lebih afdhol dia sendiri yang mandi terlebih dahulu. Sebagaimana tidak sah nya seseorang yang meng haji kan atau meng umroh kan orang lain sementara dia sendiri belum melaksanakan nya.

Munafik Terang-Terangan

Gambar
Orang munafik zaman nabi minoritas di kalangan orang beriman, karenanya mereka menyembunyikan kemunafikan nya.  Orang munafik zaman sekarang mayoritas di kalangan orang beriman, karenanya mereka tidak takut dan malu lagi untuk menampakkan nya.  Itu artinya mayoritas umat islam saat ini terjerumus dalam kemunafikan. Disadari atau tidak disadarinya, disengaja atau tidak.

Besarnya Pengaruh Fitnah Akhir Zaman

Gambar
Hadits ini digambarkan oleh nabi terjadi pada era fitnah dimana begitu masiv nya fitnah itu sehingga bahaya ketergelinciran itu dapat menerpa 2x sehari mengintai orang beriman untuk dicelakakan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits. 

Derajat hadits : ali bersama kebenaran dan kebenaran bersama ali

Gambar
 درجة حديث: عليٌّ مع الحق، والحق مع عليٍّ وأما هذا الحديث بهذا اللفظ، فليس في المتفق عليه من أحاديث الصحيحين، ولا في الكتب المختصة بالصحيح، وقد رواه البزار في مسنده، وقال عنه الهيثمي في مجمع الزوائد، ومنبع الفوائد (7/ 236): رواه البزار، وفيه سعد بن شعيب، ولم أعرفه، وبقية رجاله رجال الصحيح. اهـ. وهو مروي في تاريخ بغداد للخطيب، وتاريخ دمشق لابن عساكر، وكلاهما من الكتب التي هي مظان الأحاديث الضعيفة كما جاء في طلعة الأنوار في المصطلح Hadits dengan lafadz ini tidak ditemukan (tdk ada) dalam shahih bukhari dan muslim. Demikian juga tidak terdapat dalam kitab2 hadits shohih lainnya.  Imam al bazzar dalam kitab musnad beliau dan al haitsami dalam kitab majmu' zawaid dan kitab manba'ul fawaid juz 7 hal.236 didalam periwayatan nya terdapat seorang yang tidak dikenal yang namanya sa'ad bin syu'aib. Akan tetapi perawi yang lain (selain sa'ad) adalah perawi2 yang dapat dipercaya.  Juga disebutkan dalam kitab tarikh baghdad karya alkhotib jg dlm kitab tarikh dsmaskus karya ibnu ...

Sepuluh (10) keutamaan silaturahmi berdasarkan hadits-hadits shahih maupun hasan

1. Tanda (kesempurnaan) iman Silaturahmi adalah tanda keimanan. Orang yang lebih baik silaturahminya insya Allah adalah orang yang lebih sempurna imannya. وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah menyambung hubungan kekerabatan (silaturahim). (HR. Bukhari) 2. Melapangkan rezeki Allah akan melapangkan rezeki orang yang gemar silaturahmi. Mulai dari hal yang paling sederhana dan seketika, saat silaturahmi umumnya akan ada hidangan atau jamuan dari tuan rumah. Jaringan yang terkoneksi dari silaturahmi juga merupakan rezeki. مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ Barangsiapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan usianya, hendaklah menyambung hubungan kekerabatan (silaturahim). (HR. Bukhari dan Muslim) 3. Memanjangkan usia Ada dua pengertian yunsa’a lahu fi atsarih di sini. Sebagian ulama berpendapat artinya adalah umurnya berta...

Khawarij & Bani Tamim

Dalam Shahih Bukhari diceritakan: عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ، قَالَ: بَيْنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْسِمُ ذَاتَ يَوْمٍ قِسْمًا، فَقَالَ ذُو الخُوَيْصِرَةِ، رَجُلٌ مِنْ بَنِي تَمِيمٍ: يَا رَسُولَ اللَّهِ اعْدِلْ، قَالَ: «وَيْلَكَ، مَنْ يَعْدِلُ إِذَا لَمْ أَعْدِلْ» فَقَالَ عُمَرُ: ائْذَنْ لِي فَلْأَضْرِبْ عُنُقَهُ، قَالَ: «لاَ، إِنَّ لَهُ أَصْحَابًا، يَحْقِرُ أَحَدُكُمْ صَلاَتَهُ مَعَ صَلاَتِهِمْ، وَصِيَامَهُ مَعَ صِيَامِهِمْ، يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ كَمُرُوقِ السَّهْمِ مِنَ الرَّمِيَّةِ “Dari Abu Sa'id Al Khudriy radliallahu 'anhu, dia berkata; "Ketika kami sedang bersama Rasulullah ﷺ yang sedang membagi-bagikan pembagian (harta rampasan), datanglah Dzul Khuwaishirah, seorang laki-laki dari Bani Tamim, lalu berkata; "Wahai Rasulullah, engkau harus berlaku adil". Maka beliau berkata: "Celaka kamu!. Siapa yang bisa berbuat adil kalau aku saja tidak bisa berbuat adil. Sungguh kamu telah mengalami keburukan dan kerugian jika aku tida...