Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2024

Mengenal ba Adilah sebagai seorang faqih (ahli fiqih)

Ba Adilah di indonesia adalah salah satu marga dari klan hadrami dari yaman selatan. Keluarga ba Adilah dikenal banyak tinggal di banda naira, ambon. Salah satu tokoh ba Adilah yang dikenal pada zaman dahulu adalah seorang kapten arab untuk wilayah maluku yang bernama syaikh said bin Abdullah ba Adilah. Beliau dikenal dalam buku yang berjudul sejarah maluku karya des alwi bin syaikh abubakar, seorang pahlawan nasional yang ibunya adalah saudari kandung syaikh said sendiri yang bernama halijah ba Adilah.  Di hadramaut, marga ba Adila banyak menghuni daerah ainat, salah satu kota kecil di propinsi hadramaut. Disana marga Ba Adilah ada yang menjadi ulama besar pada zamannya yaitu Al faqih Ali bin Muhammad Ba Adilah. Beliau adalah salah satu guru dari Alhabib ali bin abubakar as sakran (pengarang wirdusy syakron, salah satu dzikir yaumiyah -sehari-hari- yang sering dibaca kalangan habaib). Simak videonya di menit 9.09

Fitnah Sarroo'

Banyak hadits yang menjelaskan fitnah-fitnah akhir zaman. Di antaranya adalah fenomena mengaku sebagai ahlul bait namun justru dibenci Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.  Sebagaimana sabda beliau: ثُمَّ فِتْنَةُ السَّرَّاءِ دَخَنُهَا مِنْ تَحْتِ قَدَمَىْ رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ بَيْتِى يَزْعُمُ أَنَّهُ مِنِّى وَلَيْسَ مِنِّى وَإِنَّمَا أَوْلِيَائِىَ الْمُتَّقُونَ Kemudian setelahnya akan terjadi fitnah sara’ (kesenangan, kelapangan dan kemakmuran), sumber asapnya berasal dari dua telapak kaki seorang laki-laki dari keturunanku (ahlul bait). Ia mengklaim dirinya bagian dariku (pelanjut misi ahlul bait) padahal ia sama sekali bukan bagian dariku karena wali-waliku hanyalah orang-orang yang bertaqwa.  (HR. Abu Daud  IV/4242  dan Ahmad; shahih) Para ulama menjelaskan bahwa fitnah ini akan terjadi di akhir zaman sebelum keluarnya Dajjal.

Cobaan da'wah

Gambar
Rasulullah saw. Ahsanin naas (sebaik-baik.manusia), dicela, dicaci, dibilang gila, dituduh tukang sihir, dan juga disakiti secara fisik, dilempar kotoran, diludahi, diinjak lehernya ketika sujud.  Lebih ekstrim lagi mau dibunuh. Walaupun semua upaya umtuk membunuh dan menghabisi beliau selalu digagalkan oleh Allah.

Menangis

Nangis itu fitrohnya manusia. Bayi baru lahir nangis. Disunat nangis. Jatuh nangis. Perempuan disakiti suaminya dengan bentakan juga nangis. Namun sebaliknya orang bisa juga menangis karena bahagia, terharu karena kebahagiaan yang diterimanya diluar ekspektasinya. Prinsipnya nangis itu adalah luapan perasaan atas ketidakmampuannya  menerima suatu keadaan yang tak bisa diatasinya. Seorang yang takut juga bisa menangis ketika ketakutan itu memuncak diluar kendalinya. Bahkan dia bisa pingsan. Seperti yang dialami sayyidina abubakar ketika nabi menceritakan perihal neraka. Beliau mengalami ketakutan yang luar biasa. Sayyidina umar yang iblis pun takut padanya juga menangis tatkala beliau melihat kamar tidur nabi. Hati dan pikirannya tidak mampu lagi menerima apa yang dilihatnya sehingga ia menangis diluar kendalinya.

Nasehat sebab akibat

Gambar
Jika anda menginginkan sesuatu, maka sesuai sunnatullah (hukum sebab akibat) anda harus melakukan sesuatu pula. Jika anda ingin bahagia, maka harus meluangkan waktu untuk dapat membaca al qur'an setiap hari.  Jika anda menginginkan hidup anda dalam keadaan sehat badan, maka anda harus membiasakan diri puasa sunnah senin dan kamis. Jika anda menginginkan sehat jiwa, tidak mudah stress, maka lanjutkan dengan selalu menjaga amaliyah puasa sunnah di ayyamul bidh (yaitu puasa sunnah di tanggal 13,14,15 hijriyah). Jika anda mengharapkan wajah anda bercahaya, bukan putih lho ya ... tetapi wajah anda memancarkan cahaya sehingga orang lain melihat anda sebagai orang baik, bukan tampang orang jelek (bajingan, bromocorah), maka anda harus meluangkan waktu untuk bangun malam dan sholat tahajud walaupun hanya 2 rokaat saja.  Jika anda mengharapkan sholat anda berkualitas (tuma'ninah), tidak tergesa-gesa pengen cepat selesai, gelisah kalau berlama-lama sholatnya, maka sebaiknya mulai sekara...

Salam gado-gado

Yang mengajarkan salam gado-gado ini adalah paham sinkretisme. Suatu kolompok kecil dalam setiap agama, utamanya islam yang menggaungkan semua agama baik dan benar, semua agama mengajak dan mengajarkan kebenaran dan janji surga.  Padahal konsep sinkretisme ini jelas-jelas bertentangan dengan prinsip aqidah islam yang Allah tuangkan dalam surat al kafirun ayat 6 : "bagimu agamamu dan bagiku agamaku".  Juga bukan pula bermakna toleransi karena makna toleransi yang benar adalah menghormati dan menghargai keyakinan orang lain. Tidak memaksakan kebenaran agama kita kepada pemeluk agama lain.  Sehingga jika tidak mengucap salam gado-gado tidaklah pula bisa di stempel intoleran. Simak video berikut yang merupakan tanggapan Cak Nun untuk yang suka mengucapkan salam 6 agama : -Assalamu'alaikum Wr. Wb. -Shalom, -Om Swastiastu, -Namo Budaya, -Salam Kebajikan, -Wei De Dong Tian.

Hatam qur'an

Imam An Nawawi rahimahullah menceritakan dalam Kitab At Tibyan fi Aadab Hamalatil Quran, bahwa diriwayatlan oleh Sayyid Al-Jalil Ahmad Ad Dawraqi dengan sanadnya, dari Manshur bin Zaadaan, dari para ahli ibadah tabi'in bahwasanya pada bulan Ramadhan dia mengkhatamkan Al-Quran antara zhuhur dan ashar, dan juga mengkhatamkan antara maghrib dan isya, dan mereka mengakhirkan isya hingga seperampat malam. Imam Abu Daud meriwayatkan dengan sanad yang sahih, bahwa Mujahid mengkhatamkan Al-Qur'an antara maghrib dan isya. Dari Manshur, katanya bahwa Al Azdi mengkhatamkan Al-Qur'an setiap malam antara Maghrib dan Isya pada bulan Ramadan. Ibrahim bin Sa'ad menceritakan bahwa ayahku kuat menahan duduk dan sekaligus mengkhatamkan Al-Qur'an dalam sekali duduk. Adapun yang sekali khatam dalam satu rakaat salat tidak terhitung jumlahnya karena banyak manusia yang melakukannya seperti Utsman bin 'Affan, At Tamim Ad-Dari, Sa'id bin Jubeir (semoga Allah meridhai mereka). Merek...

Benarkah mengumumkan kematian dilarang ?

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa beliau berkata: أَنَّ رَسُولَ اللهِ نَعَى النَّجَاشِيَّ فِي الْيَوْمِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ، خَرَجَ إِلَى الْمُصَلَّى فَصَفَّ بِهِمْ وَكَبَّرَ أَرْبَعًا “Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengumumkan kematian Raja Najasyi pada hari kematiannya, beliau keluar ke tempat salat, dan membuat shaf bersama para sahabat dan bertakbir empat kali” (HR. Bukhari dan Muslim) Imam Nawawi memberikan keterangan dalam Syarh Shahih Muslim bahwa hadis tersebut merupakan anjuran untuk memberitahu kematian seseorang. Bukan dengan cara-cara jahiliyah, melainkan sekedar memberitahukan agar jenazah tersebut disalatkan dan diurus janazahnya. Adapun yang dilarang adalah mengumumkan kematian seseorang dengan cara yang pernah dilakukan oleh orang-orang jahiliyah, yaitu ketika salah seorang tokoh diantara mereka meninggal dunia, mereka mengutus para penunggang kuda untuk mendatangi kabilah-kabilah dan mengatakan “celakah kalian dengan matinya si ful...

Mentaati penguasa (pemimpin, pemerintah)

Dari Anas bin Malik   radhiyallahu ‘anhu,  Nabi   shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, اسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَإِنِ اسْتُعْمِلَ حَبَشِيٌّ كَأَنَّ رَأْسَهُ زَبِيبَةٌ “Dengarlah dan taat, meskipun penguasa (pemimpin) kalian adalah seorang budak Habsyi (budak dari Ethiopia), yang kepalanya seperti kismis (anggur kering, keriting)”  (HR. Bukhari no. 693) Ibnu ‘Abbas  radhiyallahu ‘anhuma  mengatakan, Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, مَنْ كَرِهَ مِنْ أَمِيرِهِ شَيْئًا فَلْيَصْبِرْ، فَإِنَّهُ مَنْ خَرَجَ مِنَ السُّلْطَانِ شِبْرًا مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً “Barangsiapa membenci tindakan (kebijakan) yang ada pada penguasanya,  hendaklah dia bersabar.  Karena siapa saja yang keluar dari (ketaatan) terhadap penguasa (seakan-akan) sejengkal saja, maka dia akan mati sebagaimana matinya orang-orang jahiliyyah.”  (HR. Bukhari no. 7053 dan Muslim no. 1849. Lafadz hadits ini milik Bukhari.) Sahabat ‘Ubadah bin Shamit  r...

Jangan mendekati penguasa

«اسْمَعُوا، هَلْ سَمِعْتُمْ أَنَّهُ سَيَكُونُ بَعْدِي أُمَرَاءُ؟ فَمَنْ دَخَلَ عَلَيْهِمْ فَصَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ وَلَيْسَ بِوَارِدٍ عَلَيَّ الحَوْضَ، وَمَنْ لَمْ يَدْخُلْ عَلَيْهِمْ وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ وَلَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ فَهُوَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ وَهُوَ وَارِدٌ عَلَيَّ الحَوْضَ» “Dengarkan, apakan kalian sudah pernah mendengar, bahwa kelak sepeninggalanku akan muncul para penguasa, maka siapa saja yang mendatanginya dan membenarkan kebohongannya, serta menolong kedhalimannya, maka dia bukan dari golonganku, serta aku bukan dari golongannya, dan dia tidak akan memasuki haudh (telaga Kautsar), dan siapa saja yang tidak mendatangi penguasa, serta tidak menolong kedahlimannya, juga tidak membenarkan kebohongannya, maka dia termasuk golonganku dan akan memasuki haudh (telaga Kautsar).”  (HR. Tirmidzi, Nasa’i dan Al-Hakim). وأخرج أحمد   في مسنده، والبيهقي بسند صحيح، عن أبي هريرة ...

Pentingnya kesaksian (pernyataan) yang hadir terhadap jenazah

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, “Mereka lewat mengusung jenazah, lalu mereka memujinya dengan kebaikan. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wajib.” Kemudian mereka lewat dengan mengusung jenazah yang lain, lalu mereka membicarakan kejelekannya. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wajib.” Umar bin Al-Khattab lantas bertanya, “Apakah yang wajib itu?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, هَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ خَيْرًا فَوَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ ، وَهَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ شَرًّا فَوَجَبَتْ لَهُ النَّارُ ، أَنْتُمْ شُهَدَاءُ اللَّهِ فِى الأَرْضِ “Yang kalian puji kebaikannya, maka wajib baginya surga. Dan yang kalian sebutkan kejelekannya, wajib baginya neraka. Kalian adalah saksi-saksi Allah di muka bumi.” (HR. Bukhari)

Tidak cukupkah kematian menjadi pengingat bagimu ?

Tafsir surat at-takatsur mengingatkan kita bahwa banyak manusia lupa kepada tujuan sebenarnya dia diciptakan yaitu beribadah kepada Allah. Dia lalai dan terbuai oleh dunia, menumpuk harta, mencari kedudukan, dan kebahagiaan dunia, padahal semua itu adalah semu, karena sementara saja, akan ditinggalkan semua ketika Allah memanggilnya, sewaktu-waktu, tidak ada jaminan meninggal dunia itu harus tua.  Berapa banyak orangtua yang ditinggal meninggal anaknya sementara si orangtua hidup lebih lama dari anaknya ? dan hal itu bisa terjadi pada siapa saja. lalu apa persiapan kita ?

Korelasi jumlah orang yang menyolatkan jenazah & pengampunan-Nya

Sebagian pendapat mengatakan bahwa jika jenazah disholatkan 40 orang maka Allah berjanji akan mengabulkan doa yang dibacakan pada sholat jenazah tersebut, yaitu doa-doa agar si mayit diampuni dosanya, diselamatkan dari siksa kubur dan dimasukkan surga-Nya. Dari Kuraib, ia berkata, أَنَّهُ مَاتَ ابْنٌ لَهُ بِقُدَيْدٍ أَوْ بِعُسْفَانَ فَقَالَ يَا كُرَيْبُ انْظُرْ مَا اجْتَمَعَ لَهُ مِنَ النَّاسِ. قَالَ فَخَرَجْتُ فَإِذَا نَاسٌ قَدِ اجْتَمَعُوا لَهُ فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ تَقُولُ هُمْ أَرْبَعُونَ قَالَ نَعَمْ. قَالَ أَخْرِجُوهُ فَإِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَا مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَمُوتُ فَيَقُومُ عَلَى جَنَازَتِهِ أَرْبَعُونَ رَجُلاً لاَ يُشْرِكُونَ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلاَّ شَفَّعَهُمُ اللَّهُ فِيهِ » “Anak ‘Abdullah bin ‘Abbas di Qudaid atau di ‘Usfan meninggal dunia. Ibnu ‘Abbas lantas berkata, “Wahai Kuraib (bekas budak Ibnu ‘Abbas), lihat berapa banyak manusia yang menyolati jenazahnya.” Kuraib berkata, “Aku keluar, ternyata orang-orang sudah berk...

Simbol angka

Gambar
Al khowarizmi adalah ilmuan muslim yang menemukan angka 0. Selain itu dia juga memperkenalkan notasi (bentuk) angka yang sekarang dipakai seluruh dunia berdasarkan sudut yang terdapat pada angka itu.

Rezeki

Rezekimu tahu dimana dirimu. Mungkin kau tak tahu dimana rezekimu, tapi rezekimu tahu dimana dirimu. Dari lautan biru, bumi dan gunung. Allah memerintahkannya menuju dirimu. Allah menjamin rezekimu sejak usiamu 4 bulan 10 hari dalam kandungan ibumu.  Amatlah keliru bila rezeki dimaknai dari hasil bekerja. Karena bekerja adalah ibadah dan rezeki adalah urusan-Nya. Melalaikan kebenaran (ibadah) demi mengkhawatirkan apa yang telah dijamin oleh-Nya adalah kekeliruan ganda.  Mannusia membanting tulang demi angka simpanan gaji, yang mungkin esok akan ditinggalkannya karena tidak dibawa mati. Mereka lupa bahwa hakekat rezeki adalah apa yang telah dinikmatinya, bukan yang tertulis dalam angka. Rezeki kita tidak selalu diletakkan pada pekerjaan kita. Allah meletakkannya sekehendak-Nya. Diulang bolak-balik 7x antara sofa dan marwa tapi zam-zam justru muncul dekat kaki bayinya. Ikhtiar itu perbuatan, rezeki itu kejutan.  Dan jangan lupa bahwa rezekimu akan ditanya, dari mana dan unt...

Penyakit demam

Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wasallam  bersabda, إن الحمى من فيح جهنم ”Sesungguhnya penyakit demam (panas) adalah berasal dari panas neraka jahanam.” (HR. Bukhari) Ibnu Hajar Al-Asqalani  rahimahullah  menjelaskan, من فيح أو فوج جهنم بمعنى سطوع حرها ووهجه، واختلف في نسبتها إلى جهنم فقيل حقيقة، واللهب الحاصل في جسم المحموم قطعة من جهنم وقد قدر الله ظهورها بأسباب تقتضيها ليعتبر العباد بذلك، كما أن أنواع اللذة والفرح من نعيم الجنة أظهرها في هذه الدار عبرة ودلالة. وقيل بل الخير مورد التشبيه والمعنى أن حر الحمى شبيه. بحر جهنم تنبيهاً للنفوس على شدة حر النار “Dari panas atau bagian neraka Jahannam, maknanya nyala/lidah api dan radiasi panasnya. Ulama berselisih mengenai penisbatan dengan neraka jahannam. Ada yang berpendapat bahwa ini penisbatan secara hakikat, sehingga jilatan api adalah memang bagian dari Jahannam. Allah telah menakdirkan munculnya dengan sebab-sebab agar hamba-Nya bisa mengambil pejaran (ketika terkena demam, pent). Sebagaimana kenikmatan dan kebahag...

Cuaca panas berasal dari embusan neraka Jahanam

حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا اشْتَدُ الْحَرُّ فَأَبْرِدُوا بِالصَّلاةِ فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ Abu Hurairah RA berkata, "Nabi SAW bersabda: 'Jika cuaca sangat panas maka tunggulah sampai (agak) dingin untuk sholat zuhur,sebab panas yang sangat itu berasal dari hembusan neraka jahannam.'" Maksud dari hadits ini adalah "Tundalah sementara sampai udara agak dingin, tetapi tidak sampai waktu Ashar." Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda, حَدِيثُ أبي هُرَيْرَةَ عَن النَّبي صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: اشْتَكَتِ النَّارُ إلى رَبِّهَا فَقَالَتْ: يَا رَبِّ أَكَلَ بَعْضِي بَعْضًا فَأَذِنَ لَهَا بِنَفَسَيْنِ نَفَسٍ فِي الشَّتَاءِ وَنَفَسٍ فِي الصَّيْفِ فَهُوَ أَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنَ الْحَرِّ وَأَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنَ الزُّمْهَرِيرِ Abu Hurairah RA berkata: "Nabi SAW bersabda: 'Neraka pernah mengeluh kepada Tuhan: 'Ya Rabbi, sebagian diriku telah makan sebagi...

Hukum Gambar

Yang dilarang dalam Islam untuk digambar adalah ash shurah, yaitu gambar makhluk yang bernyawa. Adapun gambar makhluk yang tidak bernyawa, tidak terlarang untuk digambar. Diantara dalilnya adalah hadits berikut: وعَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي الحَسَنِ، قَالَ: كُنْتُ عِنْدَ ابْنِ عَبَّاسٍ  – رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا -، إِذْ أَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ: يَا أَبَا عَبَّاسٍ، إِنِّي إِنْسَانٌ إِنَّمَا مَعِيشَتِي مِنْ صَنْعَةِ يَدِي، وَإِنِّي أَصْنَعُ هَذِهِ التَّصَاوِيرَ، فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: لاَ أُحَدِّثُكَ إِلَّا مَا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: سَمِعْتُهُ يَقُولُ: «مَنْ صَوَّرَ صُورَةً، فَإِنَّ اللَّهَ مُعَذِّبُهُ حَتَّى يَنْفُخَ فِيهَا الرُّوحَ، وَلَيْسَ بِنَافِخٍ فِيهَا أَبَدًا» فَرَبَا الرَّجُلُ رَبْوَةً شَدِيدَةً، وَاصْفَرَّ وَجْهُهُ، فَقَالَ: وَيْحَكَ، إِنْ أَبَيْتَ إِلَّا أَنْ تَصْنَعَ، فَعَلَيْكَ بِهَذَا الشَّجَرِ، كُلِّ شَيْءٍ لَيْسَ فِيهِ رُوحٌ Dari Sa’id bin Abi Al Hasan berkata, Aku pernah bersama Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhu ketika datang seorang kepadany...

Pengobatan sihir

Di dalam Fatawa Ibnu Baaz (III/279), Fathul Majid (hal. 263-264), murajaah dan ta’liq Syaikh Ibnu Baaz cet. Daar Ash Shuma’i tahun 1519H, dan Ash Sharimul Battar fit Tashaddi lis Saharatil Asyraar, karya Wahid Abdussalam Bali (hal. 109-117). Di sana terdapat juga ruqyah yang cukup panjang yang insya Allah sangat bermanfaat. Juga lihat Mushannaf Abdurrazaq (XI/13) dan Fathul Baari (X/233) dijelaskan cara untuk Ruqyah dengan daun bidara.  Menumbuk tujuh helai daun pohon sidr (daun bidara) hijau di antara dua batu atau sejenisnya, lalu menyiramkan air ke atasnya sebanyak jumlah air yang cukup untuk mandi dan dibacakan ke dalamnya: ta'awwudz, surat al Baqarah 255, al a'rof 117-122, yunus 79-82, thoha 65-70, al kafirun 1-6, al ikhlas 1-4, al falaq 1-5, an-nas 1-6. Setelah membacakan ayat-ayat di atas pada air yang sudah disiapkan tersebut hendaklah dia meminumnya sebanyak tiga kali, dan kemudian mandi dengan menggunakan sisa air tersebut. Dengan demikian, insya Allah penyakit (sihir...

Negara dengan penduduk terbanyak di dunia, tahun 2024

Berdasarkan data World Population Review, jumlah penduduk dunia kini mencapai 8 miliar jiwa, tepatnya 8.005.176.000 orang, pada 25 April 2024. Total populasi tersebut diperkirakan akan mencapai angka sekitar 10,4 miliar jiwa hingga akhir abad ini. Perkiraan peningkatan seiring angka kematian di kalangan bayi dan anak-anak yang semakin menurun, ditambah median usia penduduk dunia terus meningkat selama beberapa dekade. Selain itu, rata-rata harapan hidup di negara-negara industri dan berkembang telah menyempit secara signifikan sejak pertengahan abad ke-20. Mayoritas negara-negara di dunia pun mengalami peningkatan layanan kesehatan, sanitasi, serta kondisi kehidupan secara umum. Kawasan Asia merupakan benua terpadat di dunia, dengan 11 dari total 20 negara terbesar berlokasi di sana. Benua ini memimpin peringkat populasi global, dengan jumlah penduduk empat kali lebih banyak dibandingkan Afrika. Berikut sepuluh negara dengan penduduk terbanyak di dunia 2024, dikutip dari laman...

Hukum tabur tuai

Ketika turun surat al lahab, abu lahab justru sama sekali tidak takut, padahal isinya adalah ancaman neraka buat dia dan istrinya. Boro-boro sadar atau masuk islam, justru dia tambah nemen permusuhannya pada rasulullah dan para sahabat.  Dan ketika turun surat al munafiqun, Abdullah bin ubay bin salul, bukannya malah bertaubat dan meninggalkan kemunafikannya, tapi justru tambah parah nifaqnya. Simak video diatas, yang menggambarkan bahwa apapun yang kita lakukan pasti ada dampaknya, baik di dunia ini, ataupun kelak di akhirat. Ada yang dibayar kontan (langsung, direct) di dunia ini, ada pula yang ditangguhkan nanti ketika di alam kubur (barzakh) dan akhirat.

Mengenal ayat sajdah

Terdapat 15 ayat dalam al qur'an yang merupakan ayat sajdah. Dimana ketika kita membacanya baik dalam sholat maupun diluar sholat disunnahkan untuk sujud. Sujud tersebut dinamakan sujud tilawah. Hukumnya sunnah muakkadah (sunnah yang ditekankan untuk dikerjakan). Adapun ke 15 ayat tersebut adalah : (1) surat al a'raf-7 ayat 206 (2) surat ar ra'd-13 ayat 15 (3) surat an nahl-16 ayat 50 (4) surat al isro'-17 ayat 109 (5) surat maryam-19 ayat 58 (6) surat al hajj-22 ayat 18 (7) surat al hajj ayat 77 (8) surat al furqon-25 ayat 60 (9) surat an naml-27 ayat 26 (10) surat as sajdah-32 ayat 15 (11) surat shod-38 ayat 24 (12) surat fush-shilat-41 ayat 38 (13) surat an najm-53 ayat 62 (14) surat al insyiqoq-84 ayat 21 (15) surat al 'alaq-96 ayat 19. Adapun doa sujud tilawah adalah : سجد وجهي للذي خلقه وشق سمعه وبصره بحوله وقوته فتبارك الله أحسن الخالقين Sajada wajhī lilladzī kholaqohū wa syaqqo sam'ahū wa bashorohū bichaulihī wa quwwatihī fatabãrokallõhu achsanul khõliqī...

Memakai Pakaian Orang Kafir

Pakaian khas yang dipakai oleh orang kafir seperti pakaian pendeta, tukang sihir, atau memakai salib dan semua pakaian yang khusus dipakai oleh pemeluk agama tertentu. Haram hukumnya memakai pakaian-pakaian tersebut. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw: “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2: 50 dan Abu Daud no. 4031.) Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiallahu anhuma sesungguhnya Nabi sallallahu alaihi wa sallam melihat dua pakaian berwarna kuning, maka beliau bersabda: ( إن هذه من ثياب الكفار فلا تلبسها ) رواه مسلم ( 2077 “Sesungguhnya ini pakaian orang kafir, maka jangan engkau memakainya.” HR. Muslim, (2077). Diriwayatkan oleh Muslim, (2069) dari Umar radhiallahu anhu bahwa beliau menulis untuk umat Islam di Adzebaijan, ( إياكم والتنعم وزي أهل الشرك ) رواه مسلم ( 2069 “Jauhilah kamu semua hidup mewah dan pakaian ahli syirik.” HR. Muslim, 2069.