Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2025

Fitnah sarro'

Abdullah bin Umar berkata, Kemudian fitnah Sarra’ yang asapnya muncul dari bawah kedua kaki seorang laki-laki Ahlu-baitku (keturunan Nabi) ia mengaku berasal dari keturunanku padahal bukan (tidak diakui Nabi). Wali-waliku adalah orang yang bertaqwa. (HR. Abu Dawud, IV/4242) Siapapun yang mengaku keturunan Nabi saw tapi semua yang dilakukannya berlawanan dengan Nabi saw akan menjadi fitnah diakhir zaman. Itulah fitnah sarra’ yang keluar dari kedua kaki yang mengaku ahlu bait padahal bukan. Kemudian kaum muslimin terbelah menjadi dua : yang tetap beriman tanpa kemunafikan dan yang beriman tapi penuh kemunafikan. Dan tidak disebutkan siapa kedua golongan itu. Keturunan Nabi saw (ahlu bait) yang tidak mengikuti adab dakwah dan akhlaq nabi saw akan menjadi salah satu fitnah di akhir zaman. Kepergiannya menjadi fitnah, kedatangannya juga menjadi fitnah dikalangan muslimin. Bahkan juga menjadi fitnah dikalangan sesama ahlu bait sendiri. Fitnah datang silih berganti seperti kepingan malam. Bai...

Perselisihan antara Khalid bin Walid dan Abdurrahman bin Auf

Peristiwa tersebut tercatat dalam beberapa sumber sejarah dan hadits, antara lain dijelaskan dalam Kitab "Shahih Bukhari" (no. 3671), riwayat dari Abdullah bin Abbas, Kitab "Shahih Muslim" (no. 2483), riwayat dari Abdullah bin Abbas, Kitab "Sunan Abu Dawud" (no. 4658), riwayat dari Abdullah bin Abbas, dan Kitab "Tarikh al-Tabari" karya Muhammad bin Jarir al-Tabari. Kronologi Peristiwa tersebut adalah Khalid bin Walid mencaci Abdurrahman bin Auf. Nabi Muhammad SAW mendengar celaan tersebut. Maka Nabi Muhammad SAW membela Abdurrahman bin Auf dengan mengatakan: "Janganlah kamu mencaci sahabatku!" (لاَ تَسُبُّوا أَصْحَابِي).  Hadits tersebut dikutip oleh imam bukhari dalam shahih beliau no.3673 : "Janganlah kamu mencaci sahabatku, karena jika salah seorang di antara kamu menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, maka itu tidak akan mencapai nilai sebutir gandum yang diinfakkan oleh salah seorang dari mereka." Dalam shahih muslim no.2...

Tidak boleh menyebutkan kebaikan ahli bid'ah

Dalam Islam, menyebutkan kebaikan ahli bid'ah (orang yang melakukan perbuatan menyimpang dari ajaran Islam) memiliki beberapa pandangan. Dalilnya adalah surat al an'am ayat 55 : وَكَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ وَلِتَسْتَبِينَ سَبِيلُ الْمُجْرِمِينَ Dan demikianlah Kami terangkan ayat-ayat Al-Qur'an, (agar terlihat jelas jalan orang-orang yang shalih) dan agar terlihat jelas (pula) jalan orang-orang yang berdosa. Imam Syafi'i berpendapat bahwa tidak boleh memuji ahli bid'ah karena dapat mempengaruhi orang lain untuk mengikuti kesesatan mereka. Imam Malik berargumen bahwa memuji ahli bid'ah dapat menyebabkan kesesatan dan kekafiran. sementara Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan bahwa tidak boleh memuji ahli bid'ah kecuali jika mereka bertobat. Alasan yang dikemukakan oleh mereka bertiga adalah untuk menghindari kesesatan dan kekafiran, mencegah pengaruh buruk terhadap masyarakat, mengikuti contoh Nabi Muhammad SAW yang tidak memuji orang-orang yang melakukan kesa...

3 hal yang menghalangi datangnya hidayah

Berangkat dari kisah wafatnya Abu Tholib, paman nabi s.a.w.  1. Tidak selektif mencari teman. Abu thalib lebih memilih mengikuti abu jahal, umayyah bin kholaf, al mughiroh daripada mendengarkan seruan nabi. Sehingga dia meninggal dunia tanpa memperoleh hidayah islam.  Banyak ayat di dalam al qur'an yang menceritakan penyesalan orang-orang yang salah dan tidak selektif memilih teman, diantaranya dalam surat al furqon (25) ayat 28 :  يَٰوَيْلَتَىٰ لَيْتَنِى لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا Kecelakaan besarlah bagiku, kenapa aku dulu tidak menjadikan si fulan sebagai teman. Nabi s.a.w. bersabda yang diriwayatkan oleh imam abu dawud dan tirmidzi dengan sanad yang shohih, dari sahabat abu hurairah r.a. :  الرجل على دين خليله، فلينظر أحدكم من يخالل Seseorang itu tergantung pada agama teman karib (sahabat) nya, maka hendaklah setiap orsng berhati-hati di dalam memilih sahabat. 2. Terlalu mengagungkan budaya sebagai warisan leluhur (nenek moyang), adat istiadat, sekalipun ny...