Lailatul qodar

Assalamualaikum. Saudara dan sahabat Muslim yang dimuliakan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Ayoo kita Tahajjud (Qiyamul lail) sambil memohon Ampunan dan keberkahan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, di malam malam terakhir Bulan Yang Penuh Rahmat ini

Dari Abu Sa'id al Khudri RA berkata, Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam pernah beritikaf pada sepuluh malam pertengahan bulan Ramadan untuk mencari lailatul qadar sebelum dijelaskan kepada beliau.

Kata Abu Sa'id, Setelah sepuluh malam pertengahan itu berlalu, Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam memerintahkan untuk dibuatkan bilik, tetapi kemudian dibongkar. Kemudian dijelaskan kepada beliau bahwa malam lailatul qadar ada pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan, lalu beliau memerintahkan untuk dibuatkan bilik lagi, akan tetapi dibongkar kembali.

Kemudian beliau keluar menemui orang-orang dan berkata, Saudara- saudara! Sungguh telah dijelaskan kepadaku tentang lailatul qadar, dan aku keluar untuk memberitahukan kepada kalian tentang hal itu. Namun kemudian datang dua orang yang sama- sama mengaku benar sedangkan mereka ditemani oleh setan. Sehingga lailatul qadar terlupakan olehku. Maka carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan, carilah lailatul qadar pada malam ke-9, ke-7, dan ke-5 (dalam sepuluh malam terakhir itu).

Seseorang berkata, Hai Abu Sa'id! Kamu tentu lebih mengetahui bilangan itu daripada kami. Ia menjawab, Tentu kami lebih mengetahui hal itu daripada kalian.

Orang itu bertanya, Apa yang dimaksud dengan malam ke-9, ke-7, dan ke-5 ? Ia menjawab, Jika malam ke-21 telah lewat, maka yang berikutnya adalah malam ke-22, dan itulah yang dimaksud malam ke-9. Apabila malam ke-23 telah berlalu, maka berikutnya adalah malam ke-7, jika malam ke-25 telah berlalu, maka berikutnya adalah malam ke-5. (HR Muslim 3/173)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Utsman bin Affan r.a. dan para istrinya

Kontroversi hadits puasa dan sedekah

Pembahasan tentang Nur Muhammad