Memaknai tafsir ayat qoulan layyina
Oleh : abu mahdi ibn ibrohim
فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَّيِّنًا لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ
Q.S.toha ayat 44.
Org awam sering salah artikan makna ayat ini seolah fir'aun sj dida'wahi dg lembut, masa' kpd yg tdk sampai ngaku tuhan kita bersikap kasar.
Point nya bukan pd lembut atau kasarnya. Krn momentum menentukan action. Ini yg tdk dipahami oleh penafsir2 yg asal2an menafsir.
Ketika nabi berda'wah kpd pembesar quraisy maka beliau memprioritaskan mrk shg turun surat 'abasa atas kelalaian beliau thd abdullah bin ummi maktum yg buta. Disini nabi kebablasan dlm pertimbangan beliau bhw klau para pembesar itu dihalusi (diperhatikan lebih) terus bs menerima da'wah beliau maka bukan hanya dia sj yg bs msk islam tp seluruh anak buahnya akan otomatis pula masuk islam. Ternyata Allah lebih memilih 1 org miskin buta dibanding para pembesar quraisy. Ini contoh kasus 1. Dihalusi malah salah.
Dlm kasus bi'r ma'unah, ketika nabi mengirim 70 penghafal qur'an utk berda'wah kpd bani amir di nejed dan dibunuh semua oleh org2 kafir disana. Maka nabi mendoakan laknat dalam qunut nazilah 40 hari berturut2 dlm setiap sholat 5 waktu. Utk yg berkhianat didoakan laknat bukan dihalusi atau didoakan dpt hidayah. Ini contoh kasus 2.
Ketiga, ketika beliau hijrah ke thoif tp malah ditolak dilempari sampai berdarah2 dan patah gigi beliau maka beliau justru mendoakan mrk dan keturunan mrk dpt hidayah. Ini contoh kasus 3.
Dan banyak contoh kasus lain bhw kondisi menentukan sikap. Spt ketika hrs amar ma'ruf nahi mungkar ya jgn lemah lembut. Ndak jalan amar ma'ruf nahi mungkarnya. Ketika hrs menegakkan kebenaran (yg haq) maka hrs tegas dlm sikap dan action nya, bukan malah keluar statemen didoakan saja biar dpt hidayah.
Jadi hrs pas antara action dan kasusnya. Dak bs dibolak balik atau campur aduk.
Thd kasus fir'aun maka perintah Allah kpd musa dam harun adalah agar mrk berdua justru terukur dlm da'wahnya. Krn musa ketika emosi membela yg haq, keras memukul seorg mesir sampai mati yg membuat dia hrs buron. Jd Allah menegur musa sbgmana Allah menegur nabi muhammad dlm kasus abdullah bin ummi maktum.
Kesimpulan, da'wah membutuhkan ilmu dan cara yg tepat agar target da'wahnya maksimal diraih. Salah metode bs amburadul. Ini yg jarang diperhatikan para dai skrg. Bhw para ulama yg berda'wah adalah para dai penerus risalah kenabian. Sdh seharusnya mrk kembali kpd metodologi da'wah nabi yg sangat tepat krn langsung dibimbing Allah meraih kecemerlangan hanya dlm waktu 23 thn.
Walloohu a'lam.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan sampaikan komentar anda terhadap postingan (tulisan) ini. Terima kasih