Mengenal Dr.Kamal Ismail
Inilah sosok orang hebat yang berjasa pada jamaah haji agar telapak kakinya tidak kepanasan. Siapakah beliau ? Dr. Kamal ismail. Pemilik ide marmer dingin, kubah listrik dan payung. Beliau adalah insinyur pertama yang merancang proyek perluasan masjidil haram dan masjid nabawi, tanpa mau di bayar sepeserpun. Ia mengatakan kepada raja fahd bin abdul aziz dan perusahaan konstruksi bin laden "untuk apa saya harus menerima uang untuk pekerjaan dua masjid suci. Apa yang akan saya jawab dihadapan Allah pada hari kiamat nanti".
Kisah ajaibnya mendapatkan marmer untuk dua masjid suci itu patut untuk dicermati. Ia mendapatkan batu marmer itu di sebuah bukit kecil di yunani. Tidak ada jenis marmer seperti itu dimanapun di dunia ini.
Pada awalnya marmer itu hanya direncanakan untuk masjidil haram saja karena mengingat tempatnya terbuka dan terkena sinar matahari langsung ketika orang tawaf. Ternyata kebutuhan masjidil haram membutuhkan setengah dari bukit marmer itu.
Setelah proyek selesai dan telah dirasakan manfaatnya oleh jamaah towaf selama lebih kurang 15 tahun, muncul ide dari raja fahd untuk melapisi masjid nabawi dengan jenis marmer yang sama.
Padahal setengah bukit sudah digali. Dr kamal kembali ke yunani untuk rencana membeli setengah bukit nya lagi. Namun ternyata setelah ia tiba di yunani dan menemui pemilik perusahaan marmer, bukit itu sudah tidak ada karena setengahnya telah dibeli oleh seseorang setelah proses pembelian yang dilakukan dr. Kamal. Ditengah keputus asaan gagalnya proyek marmerisasi lantai masjid nabawi, Ia berusaha mencari info siapa pembeli setengah nya. Setelah berusaha mendapatkan datanya kagetlah ia bahwa yang membeli setengahnya justru sebuah perusahaan konstruksi dari saudi arabia juga. Bergegas ia balik ke saudi mencari dan menemui pemilik perusahaan itu. Setelah bertemu diutarakanlah proyek tersebut. Pemilik perusahaan itu sudah lupa keberadaan marmer yang pernah ia beli dari yunani itu. Ia pikir marmer itu sudah terpakai pada proyek2 nya dalam kurun 15 tahun itu. Tapi ada sedikit keraguan dalam hatinya perihal rencana penggunaan marmer itu untuk proyek lantai masjid nabawi. Pikirnya, setengahnya sudah untuk masjidil haram, dan setengahnya tidak mungkin dapat ia beli jika bukan ada rencana Allah untuk masjid nabawi. Berbekal keyakinan itu maka ia perintahkan anak buahnya di bagian gudang untuk cek data penggunaan. Ternyata tidak ditemukan penggunaannya. Maka dibongkarlah stok yang ada dan maa syaa Allah, ternyata setengah itu masih utuh tidak terpakai secuil pun untuk proyek lain.
Dr.kamal menangis terharu demikian pula pemilik perusahaan itu. Ia menghibahkan seluruh marmer itu untuk lantai masjid nabawi.
Dr.kamal lahir 1908 dan meninggal dunia 2 agustus 2008 dalam usia 100 tahun. Rahimahullah.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan sampaikan komentar anda terhadap postingan (tulisan) ini. Terima kasih